Siswa belajar menulis teks argumentatif terkait sebuah fenomena dengan dalil dan bukti. Materi ini diajarkan dalam 4 pertemuan dengan kegiatan seperti diskusi kelompok tentang fenomena, mencari referensi, mengembangkan kerangka karangan, dan menulis teks argumentatif lengkap. Guru memantau pemahaman siswa dan memberikan bimbingan selama proses penulisan.
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
MA BIN ARGUMENTATIF FASE E.docx
1. 1
MENULIS TEKS ARGUMENTATIF
Nama Lutfiana Vrisbianti, S.Pd Jenjang/
Kelas
SMA / X [IND.E.JOA.10.12]
Asal sekolah SMK Telekomunikasi
Darul’Ulum
Mapel Bahasa Indonesia
Alokasi
waktu
4 X Pertemuan
360 Menit
Jumlah
siswa
Maksimal 36
Profil pelajar
Pancasila
yang
berkaitan
● Kreatif
● Bertanggung jawab
● Bernalar kritis yang
ditunjukkan
kemampuan menulis
teks argumentatif.
Model
pembelajara
n
Paduan antara tatap muka dan PJJ
(blended learning)
Fase E Domain
Mapel
Menulis
Tujuan
Pembelajara
n
10.12 Pelajar menulis teks argumentatif terkait sebuah fenomena yang telah dikenali
dengan dalil dan bukti yang berasal dari pengamatan, pengalaman, dan rujukan yang
diketahui.
Kata kunci Menulis teks argumentatif
Deskripsi
umum
kegiatan
Fokus utama pembelajaran adalah menulis teks argumentatif yang terkait dengan
sebuah fenomena yang telah dikenali dengan dalil dan bukti yang berasal dari
pengamatan, pengalaman, dan rujukan yang diketahui.
2. 2
Materi ajar,
alat, dan
bahan
1. Teks argumentatif
2. Topik
3. Pola pengembangan paragraf (deduktif, induktif, dan campuran)
4. Gambar berkaitan dengan fenomena tertentu
Sarana
Prasarana
1. Laptop
2. LCD proyektor jika ada
3. Majalah, koran baik cetak maupun elektronik
4. Buku teks yang berkaitan dengan materi.
5. Salinan materi jika tidak ada komputer dan jaringan internet.
4. 4
.Fase CP:
Fase “E” 10.12
Domain CP:
Menulis Teks Argumentatif
Tujuan pembelajaran:
Pelajar menulis teks argumentatif terkait sebuah fenomena yang telah
dikenali dengan dalil dan bukti yang berasal dari pengamatan, pengelaman,
dan rujukan yang diketahui.
Indikator:
Siswa memiliki pengetahuan dasar tentang teks argumentatif yang
berupa pengertian, struktur, ciri, manfaat, dan tujuan serta
memahami dan merapkan langkah-langkah dalam menulis
teks argumentatif.
Siswa menentukan fenomena melalui kegiatan bernalar kritis
serta mencari referensi yang terkait dengan fenomena yang
mereka pilih dengan bertanggung jawab.
Siswa merangum semua hasil referensi dan pengamatan
yang dilakukan menjadi sebuah kerangka karangan dengan
kreatif.
Siswa mengembangkan kerangka karangan menjadi teks argumentatif
dengan kreatif.
5. 5
TARGET PESERTA DIDIK:
Siswa reguler/tipikal
JUMLAH SISWA:
Maksimal 36 siswa
KETERSEDIAAN MATERI:
a. Pengayaan untuk siswa berpencapaian tinggi: YA/TIDAK
b. Alternatif penjelasan, metode , atau aktivitas, untuk siswa yang
sulit memahami konsep: YA/TIDAK
MODEL PEMBELAJARAN:
blended learning
1. Apabila dilakukan dengan tatap muka, siswa akan memperhatikan
materi baik berupa gambar ataupun teks melalui proyektor yang
dihubungkan ke laptop atau dapat melalui kopi materi yang
dibagikan ke siswa.
2. Apabila dilakukan dengan daring, maka dapat menggunakan
aplikasi seperti Zoom, Google Meet, Telegram, grup Whatsapp dll.
file materi dapat dibagikan ke peserta didik dan guru dapat
menyampaikan materi dengan menggunakan slide share.
ASESMEN:
Individu
JENIS ASESMEN:
Performa (presentasi, dan menulis)
Presentasi: penilaian antarteman, observasi sikap sesuai dengan profil
pancasila (kreatif, bertanggung jawab, bernalar kritis)
KEGIATAN PEMBELAJARAN UTAMA:
Individu
METODE:
Presentasi
Eksplorasi
Ceramah
6. 6
PROFIL PELAJAR PANCASILA:
Kreatif, yang dibuktikan dengan mampu menulis teks argumentatif.
Bernalar kritis, yang dibuktikan dengan kemampuan memproses informasi
dan gagasan untuk menjadi sebuah argumen.
PENGETAHUAN PRASYARAT YANG HARUS DIMILIKI SISWA
1. Materi teks argumentatif dari fase sebelumnya.
2. Pola pengembangan paragraf; deduktif, induktif dan campuran.,
3. Cara mengutip dan penulisan rujukan.
MATERI ATAU SUMBER PEMBELAJARAN YANG UTAMA
1. Buku teks Bahasa Indonesia yang berkaitan dengan materi teks argumentatif.
2. Materi yang berkaitan dengan pola pengembangan paragraf.
3. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) cetak ataupun daring.
4. PUEBI cetak ataupun daring untuk panduan menulis.
7. 7
FASILITAS YANG DIBUTUHKAN:
Komputer (jika ada) jika tidak, dapat diganti dengan kopi materi .
Jaringan internet (jika ada)
LCD Proyektor untuk menampilkan PPT atau tayangan video/gambar yang
berkaitan dengan materi.
Koran, majalah lama mau pun baru (diutamakan yang baru agar
mendapatkan informasi aktual).
Buku teks yang berkaitan dengan pengetahuan teks argumentatif.
PERKIRAAN BIAYA
Jika tidak tersedia jaringan internet untuk mengakses materi, maka materi dapat
dikopi sesuai dengan jumlah siswa dengan perkiraan biaya kurang lebih RP 5.000,-
/siswa untuk 20 lembar.
PERSIAPAN PEMBELAJARAN
1. Guru menyiapkan laptop dan proyektor
2. Guru menyiapkan materi mengenai teks argumentatif
3. Guru menyiapkan materi berupa gambar yang akan ditanggapi siswa (link
terlampir pada materi pembelajaran)
4. Guru memahami materi teks argumentatif.
5. Guru mempersiapkan beberapa topik utama yang harus dipahami terlebih
dahulu sebelum diserahkan kepada siswa.
6. Guru menulis satu atau dua teks argumentatif yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran.
PERKIRAAN WAKTU PERSIAPAN
Perkiraan waktu persiapan relatif untuk setiap guru
8. 8
Kegiatan Pembelajaran
PERTEMUAN 1
2 X 45 MENIT
KEGIATAN PEMBUKA (10 MENIT)
1. Guru memasuki ruangan dan mengucapkan salam serta
memeriksa kesiapan siswa dalam pelaksanaan
pembelajaran.
2. Guru meminta salah seorang siswa untuk memimpin doa.
3. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan manfaat mempelajari
materi teks menulis argumentatif.
10 menit
Siswa memiliki pengetahuan dasar tentang teks argumentatif
yang berupa pengertian, struktur, ciri, manfaat, dan tujuan
serta memahami dan merapkan langkah-langkah
dalam menulis teks argumentatif.
9. 9
KEGIATAN INTI (70 MENIT)
1. Guru menyampaikan pengetahuan dasar tentang teks
argumentatif yang berupa pengertian, struktur, ciri, manfaat, dan
tujuan serta memahami dan merapkan langkah-langkah
dalam menulis teks argumentatif.
2. Siswa mengamati beberapa contoh teks argumentatif.
3. Guru menampilkan gambar tentang tentang beberapa
fenomena.
4. Guru menyampaikan satu pendapat tentang gambar tersebut
sebagai pancingan agar siswa juga mengemukakan
pendapatnya.
5. Siswa secara bergantian menyampaikan pendapatnya terhadap
gambar tersebut.
6. Siswa menuliskan pendapatnya pada satu kertas dan
dikumpulkan kepada guru.
20 menit
10 menit
5 menit
25 menit
10 menit
KEGIATAN PENUTUP (10 MENIT)
1. Siswa dengan dibimbing guru menyimpulkan pembelajaran pada
pertemuan itu mengenai pengetahuan dasar tentang teks
argumentatif yang berupa pengertian, struktur, ciri, manfaat, dan
tujuan serta memahami dan merapkan langkah-langkah
dalam menulis teks argumentatif.
2. Guru mengingatkan siswa untuk banyak membaca teks
argumentatif berbagai fenomena untuk bekal menulis
pada pertemuan berikutnya.
3. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.
10 menit
PERTEMUAN 2
2 X 45 MENIT
Siswa menentukan fenomena melalui kegiatan
bernalar kritis serta mencari referensi yang terkait
dengan fenomena yang mereka pilih dengan
bertanggung jawab.
10. 10
KEGIATAN PEMBUKA (10 MENIT)
1. Guru memasuki ruangan dan mengucapkan salam serta
memeriksa kesiapan siswa dalam pelaksanaan
pembelajaran.
2. Guru meminta salah seorang siswa untuk memimpin doa.
3. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran pada pertemuan ini.
10 menit
KEGIATAN INTI (70 MENIT)
1. Siswa membentuk kelompok diskusi yang terdiri atas 3-5 siswa
dalam satu kelompoknya.
2. Siswa dalam kelompok diminta untuk menentukan dua fenomena
yang menarik bagi mereka.
3. Selama proses diskusi kelompok, guru melakukan penilaian
observasi sikap siswa yang berkaitan dengan profil pancasila
dalam materi ini (lembar penilaian terlampir).
4. Siswa dalam kelompok bersama-sama mencari referensi terkait
dengan fenomena tersebut. Referensi dapat berupa buku, koran,
sumber online dan lain-lain. Dalam kegiatan ini siswa dibebaskan
untuk mencari referensi di perpustakaan atau pun di ruang
multimedia jika diperlukan.
5. Siswa dengan bimbingan guru menyampaikan hasil diskusi
kelompok dan saling menanggapi.
45 menit
25 menit
KEGIATAN PENUTUP (10 MENIT)
1. Siswa dengan dibimbing guru menyimpulkan pembelajaran pada
pertemuan itu mengenai menentukan fenomena dan mencari
referensi yang terkait dengan fenomena tersebut.
2. Guru menugasi siswa secara individu untuk menentukan
fenomena dan referensi terkait fenomena tersebut yang
akan mereka tulis menjadi teks argumentatif.
3. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.
10 menit
11. 11
PERTEMUAN 3
2 X 45 MENIT
KEGIATAN PEMBUKA (10 MENIT)
1. Guru memasuki ruangan dan mengucapkan salam serta
memeriksa kesiapan siswa dalam pelaksanaan
pembelajaran.
2. Guru meminta salah seorang siswa untuk memimpin
doa.
3. Guru mengingatkan rangkaian aktivitas pada pertemuan
sebelumnya sambil memberikan komentar positif terhadap hasil
pekerjaan siswa.
4. Guru memastikan setiap siswa telah menyiapkan satu
fenomena untuk ditulis dalam bentuk teks argumentatif
10 menit
KEGIATAN INTI (70 MENIT)
1. Siswa secara individu mencari referensi fenomena yang telah
mereka miliki.
2. Referensi dapat berupa buku, koran, sumber online dan lain-lain.
Dalam kegiatan ini siswa dibebaskan untuk mencari referensi di
perpustakaan atau pun di ruang multimedia jika diperlukan.
3. Guru membagikan lembar kerja untuk selanjutnya digunakan
siswa dalam
mengembangkan fenomena dan hasil referensi serta
pengamatan menjadi sebuah kerangka karangan.
30 menit
40 menit
Siswa merangkum semua hasil referensi dan
pengamatan yang dilakukan menjadi sebuah
kerangka karangan dengan kreatif.
12. 12
4. Selama kegiatan, guru membimbing siswa secara individu bagi
yang kesulitan dan dapat menyampaikan hal-hal yang bersifat
umum untuk informasi di kelas.
5. Siswa mengumpulkan hasil pekerjaannya untuk dilanjutkan pada
pertemuan yang akan datang (pertemuan terakhir).
KEGIATAN PENUTUP (10 MENIT)
1. Siswa dengan dibimbing guru menyimpulkan pembelajaran pada
pertemuan itu dengan meminta siswa untuk mengemukakan
pengalaman apa saja yang mereka alami pada tahapan
mengembangkan kerangka teks argumentatif.
2. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.
10 menit
PERTEMUAN 4
2 X 45 MENIT
KEGIATAN PEMBUKA (10 MENIT)
1. Guru memasuki ruangan dan mengucapkan salam serta
memeriksa kesiapan siswa dalam pelaksanaan
pembelajaran.
2. Guru meminta salah seorang siswa untuk memimpin
doa.
3. Guru mengingatkan rangkaian aktifitas pada pertemuan
sebelumnya sambil memberikan komentar positif terhadap hasil
pekerjaan siswa.
10 menit
Siswa mengembangkan kerangka karangan menjadi teks
argumentatif dengan kreatif
13. 13
KEGIATAN INTI (70 MENIT)
1. Guru menyampaikan kegiatan lanjutan menulis teks argumentatif
yang kemudian dilanjutkan dengan menulis kesimpulan.
2. Dengan bimbingan guru siswa menulis lanjutan teks argumentatif
dan kesimpulan.
3. Siswa menuliskan sumber/rujukan yang digunakan sebagai
dalil/bukti.
4. Secara bergantian siswa membacakan teks argumentatif karya
mereka.
5. Selama salah satu siswa membacakan hasil tulisannya, siswa
lain melakukan penilaian terhadap presentasi temannya dengan
lembar penilaian yang dibagikan guru.
6. Siswa mengumpulkan hasil tulisan teks argumentatif dan
penilaian antarteman kepada guru.
30 menit
40 menit
KEGIATAN PENUTUP (10 MENIT)
1. Siswa dengan dibimbing guru menyimpulkan pembelajaran pada
pertemuan itu.
2. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.
10 menit
REFLEKSI GURU
1. Apakah pembelajaran yang saya lakukan sudah sesuai dengan rencana
yang saya buat?
2. Apakah siswa memahami dasar-dasar pengetahuan teks argumentatif?
3. Apakah siswa mampu menentukan fenomena dan mencari referensi
fenomena tersebut?
4. Apakah siswa mampu menuliskan fenomena menjadi sebuah kerangka
karangan?
5. Apakah siswa mampu menulis teks argumentatif terkait fenomena yang
dikenali dengan dalil dan bukti yang berasal dari pengamatan, pengalaman,
dan rujukan yang diketahui.
14. 14
BAGAIMANA ASESMEN DILAKUKAN
Penilaian dilakukan terhadap hasil tulisan siswa dengan memperhatikan kriteria
penilaian dalam menulis teks argumentatif (kriteria penilaian terlampir).
REFLEKSI SISWA
1. Apakah kalian mampu memahami materi mengenai teks argumentatif?
2. Adakah materi yang sulit kalian pahami?
3. Kesulitan apa yang kalian hadapi ketika melakukan proses penulisan teks
argumentatif?
4. Apa yang kalian lakukan untuk mengatasi kesulitan tersebut?
KRITERIA UNTUK MENGUKUR KETERCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa memiliki pengetahuan dasar tentang teks argumentatif yang berupa
pengertian, struktur, ciri, manfaat, dan tujuan serta memahami dan
merapkan langkah-langkah dalam menulis teks argumentatif.
2. Siswa mampu menentukan fenomena melalui kegiatan bernalar
kritis serta mencari referensi yang terkait dengan fenomena
yang mereka pilih dengan bertanggung jawab.
3. Siswa mampu merangkum semua hasil referensi dan
pengamatan yang dilakukan menjadi sebuah kerangka
karangan dengan kreatif.
4. Siswa mampu mengembangkan kerangka karangan menjadi teks
argumentatif dengan kreatif.
15. 15
DAFTAR PUSTAKA
1. Kosasih,E. dan Endang Kurniawan. Jenis-Jenis Teks dan Strategi
pembelajarannya di SMA-MA/SMK. Bandung: Yrama Widya.
2. Mulyadi, Yadi. 2018. The Best Prestasi Bahasa Indonesia Cara Kreatif
Memahami Bahasa. Bandung: Yrama Widya.
3. Sunarti. 2014. Intisari Bahasa Indonesia. Bandung: Pustaka Setia.
4. Trimansyah, bambang. 2019. Modul Literasi Menulis. Jakarta: badan
Pengembangan Bahasa dan perbukuan.
5. https://kbbi.kemendikbud.go.id/ (diakses tanggal 14 Desember 2020)
6. https://id.wikipedia.org/wiki/Humaniora (diakses tanggal 14 Desember
2020)
7. https://www.seputarpengetahuan.co.id/2018/04/pengertian-paragraf-
argumentasi-ciri-ciri-cara-membuat-jenis-contoh.html (diunduh pada
tanggal 16 Desember 2020)1
8. https://www.gurupendidikan.co.id/contoh-paragraf-argumentasi/
(diunduh pada tanggal 16 Desember 2020)
9. https://notepam.com/contoh-paragraf-argumentasi/ (diunduh pada
tanggal 16 Desember 2020)
10. https://text-id.123dok.com/document/oz15rg23y-pedoman-dan-rubrik-
penilaian-karangan-argumentasi.html/ (diakses pada tanggal 23 April
2021)
16. 16
Lampiran-Lampiran
Lampran pertemuan 1
Pengertian Teks Argumentasi
Teks argumentasi adalah bacaan yang memuat pengembangan paragraf dengan
isi bacaan bertujuan untuk meyakinkan atau membujuk pembaca agar memiliki
pemikiran yang sama dengan penulis. Penulisan teks argumentasi dapat berupa ide,
gagasan, pendapat dengan disertai analogi, contoh, penjelasan argumen yang kuat
sehingga membuat pembaca terpengaruh dengan isi yang ada dalam bacaan.
Ide pokok paragraf argumentasi berupa pendapat, ide, atau gagasan penulis.
Kemudian ide pokok tersebut diperluas yang menyertakan ulasan pendapat dilengkapi
dengan alasan logis. Sebagai penguat argumen, biasanya teks argumentasi juga
dilengkapi dengan fakta-fakta aktual atau hasil penelitian. Dengan menyertakan alasan,
fakta, atau bukti tersebut, diharapkan lebih dapat meyakinkan pembaca.
Bagaimana cara membuat teks argumentasi? Seperti pada pembuatan karangan
tulisan pada umumnya, paragraf dibangun dari kerangka paragraf. Namun sebelum
membangun kerangka paragraf untuk teks argumentasi, perlu diketahui struktur teks
argumentasi terlebih dahulu. Pembahasan struktur teks argumentasi akan menjadi
ulasan berikutnya.
Struktur Teks Argumentasi
Secara garis besar, paragraf argumentasi atau teks argumentasi memiliki 3
struktur utama yang harus ada. Ketiga struktur tersebut adalah pendahuluan, tubuh
argumen, dan kesimpulan. Memiliki 3 struktur utama tidak berarti dalam satu bacaan
17. 17
hanya terdapat 3 paragraf. Dalam satu bacaan teks argumentasi, sangat memungkinkan
memiliki lebih dari 3 paragraf. Beberapa paragraf dapat mewakili pendahuluan, beberapa
paragraf mewakili tubuh argumen, dan beberapa paragraf lainnya mewakili kesimpulan.
Bagian pendahuluan dari teks argumentasi memuat argumen yang akan
disampaikan atau menunjukkan dasar dari sebuah argumentasi yang akan disampaikan
oleh penulis. Bagian ini perlu dibuat sangat menarik agar dapat memikat perhatian
pembaca.
Pada bagian tubuh argumen, isi yang disampaikan berfokus pada usaha untuk
membuktikan pendapat atau gagasan yang telah dituliskan pada bagian pendahuluan.
Tulisan dapat berupa alasan logis, fakta, atau data yang mendukung pendapat yang
akan disampaikan. Tulisan sebaiknya disampaikan harus dianalisis, disusun, dan
dikemukakan dengan mengadakan observasi, eksperimen, penyusun fakta, dan jalan
pikir yang logis. Sehingga, nantinya dapat dicapai kesimpulan yang benar.
Struktur teks argumentasi yang terakhir adalah kesimpulan atau ringkasan.
Tujuan dari bagian ini adalah untuk menunjukkan kepada para pembaca bahwa gagasan
yang diberikan sesuai dengan kebenaran. Tulisan pada bagian kesimpulan disampaikan
melalui proses penalaran yang dapat diterima sebagai sesuatu yang logis. Mencakup
keseluruhan isi dari bacaan atau teks argumentasi yang diberikan dari seluruh bagian.
Ciri-Ciri Teks Argumentasi
Setiap bacaan memiliki ciri-ciri khusus tersendiri. Begitu juga dengan teks
argumentasi. Ciri-ciri teks argumentasi ditandai dengan bacaan yang banyak memuat
ide, gagasan, atau pendapat dari penulis. Bacaan yang diberikan juga disertai alasan
logis, bukti, dan data. Tujuan dari penggunaan alasan logis, bukti, dan data tersebut
18. 18
A. Materi
digunakan untuk menggiring pembaca agar mempercayai tulisan yang dibuat oleh
penulis.
Ada beberapa ciri-ciri teks argumentasi yang dapat digunakan untuk mengenali
sebuah bacaan termasuk ke dalam jenis teks argumentasi. Setidaknya ada empat ciri-
ciri yang dapat digunakan untuk mengenali bacaan yang termasuk dalam jenis teks
argumentasi. Berikut ini adalah keempat ciri-ciri teks argumentasi.
Sumber: https://idschool.net/smp/teks-argumentasi-pengertian-struktur-ciri-ciri-contoh/
19. 19
LANGKAH-LANGKAH DALAM MENYUSUN TEKS ARGUMENTATIF
1. Membuat topik terlebih dahulu
2. Menetapkan tujuan karangan
3. Melakukan observasi lapangan
4. Membuat kerangka karangan
5. Mengembangkan kerangka karangan
6. Membuat kesimpulan
PENGERTIAN TOPIK
Menutut KBBI, topik merupakan pokok pembicaraan dalam diskusi, ceramah,
karangan, dan sebagainya. Berikut juga disampaikan beberapa pengertian topik sebagai
berikut.
Topik adalah inti utama dari seluruh isi tulisan yang hendak disampaikan atau
lebih dikenal dengan topik pembicaraan.
Topik adalah hal yang pertama kali ditentukan ketika penulis akan membuat
tulisan. Topik yang masih awal tersebut, selanjutnya dikembangkan dengan
membuat cakupan yang lebih sempit atau lebih luas. Terdapat beberapa kriteria
untuk sebuah topik yang dikatakan baik, diantaranya adalah topik tersebut harus
mencakup keseluruhan isi tulisan, yakni mampu
menjawab pertanyaan akan masalah apa yang hendak ditulis.[1]
Ciri utama dari
topik adalah cakupannya atas suatu permasalahan msih bersifat umum dan tidak
diuraikan secara lebih mendetail.
Topik biasa terdiri dari satu satu dua kata yang singkat, dan memiliki persamaan
serta perbedaan dengan tema karangan. Persamaannya adalah baik topik maupun tema
keduanya samasama dapat dijadikan sebagai judul karangan. Sedangkan,
perbedaannya ialah topik masih mengandung hal yang umum,sementara tema akan
lebih spesifik dan lebih terarah dalam membahas suatu permasalahan.
CONTOH-CONTOH TOPIK
1. pendidikan
2. kesehatan
3. ekonomi
4. kependudukan
20. 20
5. budaya
6. politik
Dll.
Sumber:
1. https://id.wikipedia.org/wiki/Topik
2. https://kbbi.web.id/topik
B. Contoh teks argumentatif
1. Teks argumentatif tentang kependudukan
Salah satu permasalahan klasik di Indonesia adalah tentang
pengangguran. Dari tahun ke tahun, angka pengangguran justru
cenderung meningkat.
Pemerintah selalu berjanji mengatasi permasalahan ini
dengan mengumbat beragam strategi, akan tetapi belum terlihat
dampak yang signifikan. Tetapi mungkin kita perlu berhenti
menunggu tindakan dari pemerintah. Kita harus bisa mengatasi
pengangguran ini dari diri kita sendiri.
Faktor pertama yang berdampak pada tingkat pengangguran
adalah masalah pendidikan. Tingkat pendidikan yang minim akan
21. 21
berdampak sangat besar dalam tingkat pengangguran. Jika semakin
banyak rakyat yang berpendidikan minim maka akan semakin tinggi
pula tingkat pengangguran di Indonesia. Setiap perusahaan tentunya
ingin mempekerjakan individu yang berpendidikan tinggi. Pekerja
dengan tingkat pendidikan tinggi tentunya akan berpengaruh besar
terhadap kinerja dan laba yang didapatkan oleh perusahaan.
Faktor kedua adalah tentang keterampilan. Sebagian besar
rakyat di Indonesia tidak dibekali dengan keterampilan yang cukup
saat mereka di sekolah. Hal ini akan berdampak ketika merek turun
di dunia kerja.
Selain tingkat pendidikan, keterampilan juga merupakan hal
yang terpenting. Saat ini bahkan banyak perusahaan yang lebih
menginginkan lulusan SMK yang kaya akan keterampilan
dibandingkan dengan lulusan sarjana yang minim keterampilan.
Faktor selanjutnya adalah rendahnya kemauan berwirausaha.
Sebagian besar masyarakat masih mempunyai ketakutan yang cukup
tinggi untuk memulai berwirausaha. Kebanyakan orang lebih suka
bekerja dengan orang lain. Padahal kegiatan wirausaha sangat
bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain.
Sumber: https://www.mautidur.com/2019/07/10-contoh-karangan-argumentasi-
singkat.html
3. Teks argumentatif tentang kesehatan
22. 22
Kebiasaan merokok dapat mengantarkan Anda kepada
kematian. Sudah banyak sekali korban yang meninggal akibat
merokok. Berdasarkan data yang dihimpun oleh Kementerian
Kesehatan setiap 10 menit sekali ada orang yang meninggal akibat
rokok di Indonesia.
Memang efek kematian yang disebabkan oleh rokok tidak bisa
dirasakan langsung oleh perokok melainkan butuh waktu yang lama
hingga bebeapa tahun.
Menurut Dr. Aria Nugraha, Asap yang dihisap oleh perokok akan
menggerogoti organ pernafasan mereka seperti paru-paru
tenggorokan dan lain-lain sehingga menyebabkan beberapa penyakit
seperti Bronchitis, serangan jantung, dan gangguan kehamilan pada
ibu yang sedang mengandung. Semakin lama asap yang mereka hirup
akan semakin mempercepat proses itu.
Lalu mengapa rokok sangat berbahaya?
Di dalam sebuah batang rokok terdapat zat-zat kimia yang
berbahaya seperti racun, pemutih lantai dan bahkan bahan bakar
roket. Tidak hanya batang rokok saja yang berbahaya, asap dan Tar
juga bisa menyabakan kanker karena kandungan nikotinnya yang
sangat berbahaya bagi tubuh kita.
Oleh karena itulah merokok bisa menyebakan kematian karena
rokok dapat menyebakan berbagai macam penyakit yang bisa
mematikan Anda.
24. 24
Lembar menilis hasil argumentasi pertemuan 1
Lembar Kerja Individu
Menulis Argumentasi terhadap Gambar
Nama;
Kelas:
Argumen 1:
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Argumen 2:
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
25. 25
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………
Lampran pertemuan 2
LEMBAR KERJA KELOMPOK
MENENTUKAN FENOMENA DAN REFERENSI
Nama : 1.
2.
3.
Kelas :
Petunjuk:
1. Tentukan fenomena yang menarik yang ada di sekitar kalian! Kemudian,
diskusikan untuk memilih dua dari fenomena tersebut!
2. Lakukan pencarian referensi yang dapat berupa pengamatan, pengalaman,
dan rujukan yang diketahui.
3. Tuliskan hasil kerja kalian pada lembar kerja yang telah disediakan!
Fenomena 1
Penjelasan Fenomena
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
28. 28
Dst.
Kolom aspek perilaku diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria berikut.
4 = Sangat Baik
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
Lampran pertemuan 3 dan 4
LEMBAR KERJA INDIVIDU
MENULIS TEKS ARGUMENTATIF
NAMA :
KELAS:
PETUNJUK:
1. Tentukan topik atau fenomena yang kalian ingin tulis!
2. Tentukan tujuan penulisan.
3. Lakukan observasi yang dapat berupa observasi lapangan, pengamatan,
pengalaman atau pun rujukan.
4. Buatlah kerangka karangan sesuai dengan struktur teks argumentatif
dengan bagian pendahuluan dan isi dengan masing-masing dua pragraf
dan kesimpulan satu paragraf.
5. Kembangkan kerangka tersebut menjadi sebuah teks argumentatif yang
logis.
6. Satu paragraf terdiri atas satu kalimat utama dan minimal tiga kalimat
penjelas.
7. Buatlah kesimpulan teks tersebut pada struktur akhir.
8. Sertakan sumber/data/dalil yang kalian gunakan dalam menulis teks
argumentatif.
LEMBAR KERJA SISWA
MENULIS TEKS ARGUMENTATIF
A. Kerangka karangan
Topik :
29. 29
Judul :
Paragraf 1:
Paragraf 2:
Paragraf 3:
B. Teks Argumentatif
JUDUL
I. Pendahuluan
Paragraf 1
Paragraf 2
II. Tubuh argumen (isi)
Paragraf 1
Paragraf 2
III. Kesimpulan
Paragraf 1
30. 30
Dalil/bukti
Rubrik Penilaian
No Komponen
penilaian
Bobot Skor Kriteria penilaian
1 Isi karangan 10 5 Mampu menyebutkan fakta berkaitan
dengan topik karangan minimal 3 fakta, isi
karangan sangat meyakinkan pembaca, isi
karangan sesuai dengan jenis karangan
yang dimaksud, antara judul dan isi
karangan jelas atau sesuai.
31. 31
4
3
2
1
Hanya mampu menyebutkan 2 fakta yang
berkaitan dengan topik karangan, isi
karangan sangat meyakinkan pembaca, isi
karangan sesuai dengan jenis karangan
yang dimaksud, kurang adanya kesesuaian
judul dan isi karangan.
Hanya mampu menyebutkan 1 fakta yang
berkaitan dengan topik karangan, isi
karangan kurang dapat meyakinkan
pembaca, isi karangan sesuai dengan jenis
karangan yang dimaksud, tidak ada
kesesuaian judul dan isi karangan.
Hanya mampu menyebutkan satu fakta
namun tidak berkaitan dengan topik
karangan, isi karangan kurang dapat
meyakinkan pembaca, isi karangan sesuai
dengan jenis karangan yang dimaksud
tetapi banyak dicampuri dengan jenis
karangan lain, tidak ada kesesuaian judul
dan isi karangan.
Tidak menyebutkan fakta, isi karangan tidak
meyakinkan, tidak sesuai dengan jenis
karangan yang dimaksud, tidak ada
kesesuaian judul dan isi karangan.
2 Organisasi
karangan
4 5
4
Struktur karangan benar pendahuluan, isi,
penutup, antarparagraf mempunyai
hubungan yang koheren, satu paragraf
terdiri dari satu gagasan utama, satu
paragraf terdiri minimal dari tiga kalimat.
Struktur karangan benar pendahuluan, isi,
penutup, antarparagraf mempunyai
32. 32
3
2
1
hubungan yang koheren, satu paragraf ada
yang terdiri dari dua sampai tiga gagasan
utama, satu paragraf ada yang hanya terdiri
dari dua atau satu kalimat.
Struktur karangan pendahuluan, isi, penutup
kurang tepat dan kurang berurutan,
antarparagraf mempunyai hubungan yang
cukup koheren, satu paragraf ada yang
terdri dari dua sampai tiga gagasan utama,
satu paragraf terdiri minimal dari tiga
kalimat.
Struktur karangan pendahuluan, isi, penutup
kurang berurutan, antarparagraf kurang
mempunyai hubungan yang koheren, satu
paragraf ada yang terdiri dari dua sampai
tiga gagasan, satu paragraf terdiri kurang
dari tiga kalimat.
Struktur karangan pendahuluan, isi, penutup
tidak tepat dan tidak terlihat sama sekali,
antarparagraf tidak koheren, satu paragraf
terdiri lebih dari satu gagasan utama dan
hanya terdiri dari satu kalimat yang ambigu.
3 Tata bahasa 2 5
4
3
2
Struktur kalimat sekurang-kurangnya terdiri
dari 1 SP, antarkalimat koheren, bahasa
yang digunakan baku.
Struktur kalimat terdiri dari 1 SP,
antarkalimat koheren, bahasa yang
digunakan cukup baku.
Struktur kalimat terdiri dari 1 SP,
antarkalimat kurang koheren namun masih
33. 33
1
dapat dimengerti, bahasa yang digunakan
lebih banyak kurang baku.
Struktur kalimat kurang jelas dan berbelit-
belit, antarkalimat kurang koheren, bahasa
yang digunakan lebih banyak bercampur
dengan bahasa tidak baku.
Struktur kalimat kurang jelas dan
menimbulkan makna ganda, tidak ada
koherenitas antarkalimat, bahasa yang
digunakan tidak baku.
4 Diksi/pilihan kata 2 5
4
3
2
1
Pilihan kata tepat, lazim, rasional, dan
denotatif.
Pilihan kata tepat, tidak menimbulkan
keraguan, dan rasional.
Pilihan kata kurang tepat tetapi masih
rasional dan denotatif.
Pilihan kata tidak tepat, tidak lazim, kurang
rasional, tetapi bersifat denotatif.
Pilihan kata tidak tepat, tidak lazim, dan
dapat menyinggung perasaan orang lain.
5 Ejaan 2 5
4
3
Menguasai aturan penulisan tanda baca,
kata ulang, kata serapan, dan huruf capital,
hanya terdapat beberapa kesalahan ejaan.
Kurang menguasai aturan penulisan tanda
baca, kata ulang, kata serapan, dan huruf
kapital, terdapat beberapa kesalahan ejaan
34. 34
2
1
Kurang menguasai aturan penulisan tanda
baca, kata ulang, kata serapan, dan huruf
kapital, terdapat banyak kesalahan ejaan.
Banyak penggunaan tanda baca, penulisan
huruf kapital, penulisan kata ulang dan kata
serapan yang tidak tepat.
Penggunaan tanda baca tidak tepat, banyak
kesalahan, dan sulit dimengerti.
Pedoman Penskoran
Skor x Bobot = Jumlah Skor Siswa
Skor maksimal = 100
Lembar Penilaian Antarsiswa
Petunjuk!
Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai dengan sikap yang tergambar pada siswa,
dengan kriteria sebagai berikut:
4 = selalu menunjukkan sikap bertanggung jawab, kreatif, dan bernalar kritis
3 = sering menunjukkan sikap bertanggung jawab, kreatif, dan bernalar kritis
2 = kadang-kadang menunjukkan sikap bertanggung jawab, kreatif, dan bernalar kritis
1 = tidak pernah menunjukkan sikap bertanggung jawab, kreatif, dan bernalar kritis
Nama penilai :
Nama siswa yang dinilai :
Materi Pokok : Menulis Teks Argumentatif
35. 35
No Aspek pengamatan Skor
1 2 3 4
1 Menunjukkan sikap bertanggung
jawab
2 Menunjukkan sikap kreatif
3 Menunjukkan sikap berpikir kritis
Jumlah skor
Bahan Bacaan Siswa
Puspitasari, Linda. 2013. Sinonim, Antonim, dan Padanan Kata. Jakarta: Infra
Pustaka.
Saryono, Djoko dan Soedjito. 2021. Seri Terampil Menulis Bahasa Indonesia:
Paragraf. Jakarta: Bumi Aksara.
36. 36
Bahan Bacaan Guru
Dalman. 2019. Keterampilan Menulis. Depok: Pt. Raja Grasindo Persada.
Keraf, Gorys. 2006. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Shaleh, Isnaini. 2018. Guru Bisa Menulis. Sukabumi: Jejak Publisher.
Materi Pengayaan
Pengayaan dilakukan oleh guru dengan memperhatikan tingkat ketercapaian
keberhasilan siswa pada materi ini. Jika siswa memperoleh tingkat keberhasilan
minimal yang ditentukan sampai melebihi maka dapat dilakukan pengayaan
dengan cara sebagai berikut.
1. Pemberian materi latihan yang memiliki level lebih tinggi
2. Tutor sebaya
3. Penugasan berbasis projek
Materi Remedial
Remedial dilakukan oleh guru dengan memperhatikan tingkat ketercapaian siswa
pada materi ini. Siswa yang dikatagorikan akan mendapat remedial adalah yang
belum mencapai ketuntasan. Adapun remedial dapat dilakukan dengan cara
sebagai berikut.
1. Tutor sebaya oleh siswa yang berpencapaian tinggi
2. Latihan soal berdasarkan analisis kelemahan siswa pada materi tertentu
3. Kelompok diskusi