Dokumen tersebut membahas tentang interrupt, yaitu permintaan khusus kepada mikroprosesor untuk melakukan tugas lain sementara. Terdapat dua jenis interrupt berdasarkan sumbernya, yaitu software dan hardware, serta dua jenis berdasarkan siapa yang menginterupsinya, yaitu software dan hardware generated. Dokumen juga menjelaskan penanganan interrupt oleh prosesor.
1. • Nama Kelompok :
1. Elvira Hafis (2017610009)
2. Jessy Mulyanti (2017610039)
3. Wildani (2017610001)
2. INTERUPT
Interupt atau bisa disebut juga dengan Interupt
adalah suatu permintaan khusus kepada
mikroprosessor untuk melakukan sesuatu. Bila
terjadi interupsi, mikroprosesor akan
menghentikan dahulu apa yang sedang
dikerjakannya dan mengerjakan permintaan
khusus tersebut.
3. JENIS-JENIS INTERRUPT BERDASARKAN SUMBERNYA
a) Software, interrupt jenis ini juga disebut dengan System call. Misalnya,
suatu program ingin mencetak hasil dengan printer.
a) Hardware, terjadi karena adanya aksi pada perangkat keras,seperti
penekanan tombol keyboard atau menggerakkan mouse. Interrupt ini
terbagi menjadi 2, yaitu: Maskable Interrupt (terjadi karena aksi luar) dan
Non Maskable Interrupt (terjadi karena memori atau kesalahan parity pada
program.
4. JENIS INTERRUPT BERDASARKAN SIAPA YANG
MENGINTERUPSI
1. Software generated: dihasilkan dengan menggunakan instruksi
INT.
2. Hardware generated: dihasilkan dengan mengaktifkan sinyal
interrupt pada pin 18 di mP Intel 8088 (active high)
kedua jenis interrupt diatas akan menyebabkan mP Intel 8088
mengerjakan suatu routine (program kecil) khusus (interrupt service
routine).
5. PENYEBAB TERJADINYA INTERRUPT
a) Program, terjadi akibat eksekusi suatu interuksi.
b) Timmer, disebabkan oleh timmer prosessor.
c) I/O, disebabkan oleh I/O controller baik sebagai tanda bahwa
operasi telah selesai maupun memberi tanda error.
d) kegagala hardware, disebabkan oleh kesalahan hardware
seperti power failure dan memori parity error.
6. Dengan adanya mekanisme interupsi, prosesor dapat digunakan
untuk mengeksekusi instruksi-instruksi lain. Saat suatu modul telah
selesai menjalankan tugasnya dan siap menerima tugas berikutnya
makan modul ini akan mengirimkan permintaan interupsi ke
prosesor. Kemudian prosesor akan menghentikan eksekusi yang
dijalankannya untuk menghandel routine interupsi.
Setelah program interupsi selesai maka prosesor akan melanjutkan
eksekusi programnya kembali. Saat sinyal interupsi diterima
prosesor ada dua kemungkinan tindakan,yaitu interupsi
diterima/ditangguhkan dan interupsi ditolak.
7. Apabila interupsi ditangguhkan, prosesor akan melakukan
hal-hal dibawah ini:
1) Prosesor menangguhkan eksekusi program yang
dijalankan dan menyimpan konteksnya. Tindakan ini
adalah menyimpan alamat instruksi berikutnya yang
akan dieksekusi dan data lain yang relevan.
2) Prosesor menyetel program counter (PC) ke alamat awal
routine interrupt handler.
9. ADA 2 AKSI YANG DIBERIKAN SAAT TERJADI INTERRUPT
Syncronous I/O. I/O dijalankan, I/O selesai digunakan, kontrol
menginformasikan kembali ke user proses. untuk menunggu
selesai digunakannya I/O, digunakan perintah wait.
Asyncronous I/O. Kembali ke user program tanpa harus
menunggu I/O.
10. PENANGANAN INTERUPSI
1. Controller mengirimkan sinyal interupsi melalui interupt-request-line.
2. sinyal dideteksi oleh prosesor.
3. prosesor akan terlebih dahulu menyimpan informasi tentang keadaan
statenya (informasi tentang proses yang sedang dikerjakan.
4. prosesor mengidentifikasi penyebab interupsi dan mengakses table vector
interupsi untuk menentukan interrupt handler.
5. transfer control ke interrupt handler.
6. setelah interupsi berhasil diatasi, prosesor akan kembali ke keadaan seperti
sebelum terjadinya interupsi dan melanjutkan pekerjaan yang tadi sempat
tertunda.
11. Tipe-tipe Interupsi
• Interupsi Clock (Clock Interrupt)
Sistem operasi (penjadwalan) menentukan apakah
proses yang sedang running telah mengeksekusi selama
jatah waktu nya.
Jika telah mencapai jatahnya, maka proses dialihkan
ke state ready dan proses lain di jadwalkan running.
12. • Interups Masukan/Keluaran (I/O Interrupt)
Kejadian dimana peralatan masukan/keluaran interupsi
meminta layanan sistem operasi.
• Page/Memory Fault
Pemroses menemui pengacuan alamat memori maya yang tidak
terdapat dimemori utama(fisik).
13. Penyebab Interupsi
• Mekanisme Interupsi tidak hanya digunakan untuk
menangani operasi yang berhubungan dengan erangkat
M/K, Sistem Operasi menggunakan mekanisme interupsi
untuk beberapa hal, di antaranya :
1. Menangani Exception.
2. Mengatur Virtual Paging.
3. Menangani Alur Kontrol.
14. Macam-Macam Pesan Error
1. Attempted Write to Readonly Memory (Stop Code
0X000000BE).
2. Bad Pool Caller (Stop Code 0X000000C2).
3. Data Bus Error (stop code 0X0000002E).
4. Driver IRQL Not Less Or Equal (Stop Code
0X000000D1).
5. Driver IRQL Not Less Or Equal (Stop Code
0X000000D1).
15. 6.Driver Power State Failure (Stop Code 0X0000009F).
7.Driver Unloaded Without Cancelling Pending Operations
(Stop Code 0X000000CE)
8.Driver Used Excessive Ptes (Stop Code 0X000000D).
9.Hardware Intterupt Strom (Stop Code 0X000000F2)
10.Innacessible Boot Device (Stop Code 0X0000007B).
11.Kernel Data Inpage Error (Stop Code 0X0000007A).
12.Kernel Stack Inpage Error (Stop Code 0X00000077)
16. 13.Kmode Exception Not Handlel (Stop Code 0X0000001E)
14.No More System PTES (Stop Code 0X0000003F)
15.NTSF File System (Stop Code 0X000000024).
16.Page Fault In Nonpaged Area (Stop Code 0X00000050).
17.Status Image Checkum Mismatch (Stop Code
0Xc0000221)
18.Status System Process Terminated (Stop code
0Xc000021A)