SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
SUBTITUSI KASUS
“TOPICAL APPLICATION FLUORIDE”
Nama : Ainun Habi Mattoreang
NIM : J014191032
Pembimbing : Dr. drg. Marhamah, M.Kes
Hari/Tanggal : Senin, 28 Desember 2020
DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN GIGI ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2020
P E N D A H U L U A N
▪ Karies gigi merupakan penyakit kronis sering
ditemukan pada anak-anak.
▪ Karies gigi merupakan penyakit jaringan keras gigi
diawali dengan dekalsifikasi struktur anorganik dari
gigi.
▪ Proses kerusakan ini sebagai akibat dari metabolisme
karbohidrat oleh mikroorganisme di rongga mulut
P E N D A H U L U A N
 Berbagai cara telah dikembangkan untuk mencegah
karies gigi
 Salah satunya adalah dengan penggunaan fluor.
 Fluor mempunyai kemampuan untuk bereaksi
dengan permukaan email gigi dalam membentuk
kalsium fluor dan fluorapatit
P E N D A H U L U A N
 Aplikasi topikal fluor merupakan tehnik yang
sederhana
 Fluoridasi topikal ini sangat dianjurkan pada gigi
anak yang baru erupsi untuk memperkuat lapisan
email gigi.
PEMB AHAS AN
APLIKASI FLUORIDE
Aplikasi fluoride dalam pencegahan karies dapat dilakukan secara sistemik
(fluoridasi air minum, pemberian fluor melalui makanan, suplemen fluoride)
dan secara topical (pasta gigi berfluoride, obat kumur berfluoride fluoride
varnish, APF (acidulated phosphate fluor) gel, APF (acidulated phosphate
fluor) gel, sodium fluoride (naf) stannous fluoride (snf2)).
PEMB AHAS AN
DEFINISITAF
Aplikasi fluor secara topikal merupakan teknik pemberian fluorida secara
langsung pada permukaan gigi dengan tujuan memberikan kesempatan
kepada fluorida untuk berpenetrasi ke dalam email gigi dan selanjutnya ion
fluorida akan menggantikan ion hidroksil pada email sehingga dapat
meningkatkan ketahanan email terhadap serangan asam
Sodium Fluoride Naf 2%
larutan Stannous
Fluoride (SnF2) 10%
Acidulated Phosphate
Fluoride (APF) 1,23%
NaF 2% memiliki pH 7 (netral) sehingga
bersifat stabil, tidak mengiritasi gingiva,
tidak menyebabkan diskolorasi gigi, dan
rasanya dapat diterima.
SnF2 memilki kelebihan penetrasi
cepat fluoride dan formasi tin-
fluorophosphate complex yang
highly insoluble pada permukaan
enamel.
APF gel memiliki pH yang rendah, yaitu
sekitar pH 3.5, sehingga menyebabkan
penyerapan fluoride ke enamel lebih
cepat. APF gel bersifat stabil, tidak
menyebabkan diskolorasi, dan rasa
dapat diterima
JENIS BAH AN TAF
D O S I S T O P I C A L A P P L I C A T I O N F L U O R I D E
The American Dental Association (ADA) mengatakan bahwa
masyarakat yang tinggal di daerah dengan suplai air nonfluoridasi (<0,3 mg
F/l) dianjurkan untuk mengkonsumsi suplemen fluorida.
• Anak berusia 0-2 tahun dianjurkan untuk mengkonsumsi 0,25 mg F/hari
• Anak berusia 2-3 tahun dianjurkan untuk mengkonsumsi 0,5 mgF/hari
• 1,0 mg F/hari untuk anak berusia 3-13 tahun.
M E K A N I S M E T A F
Tujuan penggunaan fluor adalah
1. untuk melindungi gigi dari karies
2. Fluor bekerja dengan cara menghambat metabolisme bakteri plak
yang dapat memfermentasi karbohidrat
3. Melalui perubahan hidroksil apatit pada enamel menjadi fluor apatit
yang lebih stabil dan lebih tahan terhadap pelarutan asam.
I N D I K A S I T A F
 Pasien anak di bawah 5 tahun yang memiliki resiko karies sedang
sampai tinggi
 Pasien dengan laju aliran saliva rendah,
 Gigi dengan permukaan akar yang terbuka
 Gigi yang sensitif
 Anak-anak dengan kelainan motorik, sehingga sulit untuk
membersihkan gigi (contoh: down syndrome)
 Pasien yang sedang dalam perawatan orthodontic
Menurut, Donley (2003) :
K O N T R A I N D I K A S I T A F
 Pasien anak dengan resiko karies rendah
 Pasien yang tinggal di kawasan dengan air minum
berfluor
 Ada kavitas besar yang terbuka
A L A T & B A H A N
 APD (masker, handscoen, gaun)
 Alat oral diagnostic
 Tray sekat
 Cotton applicator
 Cotton roll untuk isolasi daerah kerja
 Cotton pellet
 Saliva ejector
 Sodium Fluoride dengan bentuk sediaan solution 2%
 APF 1.23% dengan bentuk sediaan gel
P R O S E D U R P E R A W A T A N
 Pertama-tama, persilakan pasien duduk di dental unit.
 Lakukan perkenalan diri dengan pasien dan menanyakan
keluhan pasien.
 Persiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
 Kenakan masker dan baju kerja(gaun) lalu lakukan
handwash
 Instruksikan pasien berkumur terlebih dahulu.
P R O S E D U R P E R A W A T A N
 Posisikan pasien dalam posisi tegak. Kemudian dilanjutkan dengan
tindakan profilaksis, yaitu membersihkan gigi pasien dengan mengaplikasi
campuran pumice+air pada gigi lalu dibersihkan menggunakan brush.
 Isolasi gigi geligi. Gunakan saliva ejector, cotton roll untuk isolasi gigi yang
akan dirawat. Isolasi dilakukan untuk mencegah terjadinya pengenceran
fluor oleh saliva.
P R O S E D U R P E R A W A T A N
 Lalu aplikasi TAF solution dalam hal ini kita menggunakan bahan Sodium
Fluoride 2% dioleskan pada seluruh permukaan gigi menggunakan cotton
applicator dan dibiarkan mengering hingga 4 menit. Selanjutnya lakukan
aplikasi pada region lainnya.
 Berbeda dengan aplikasi TAF solution, TAF gel diaplikasikan menggunakan
sendok (tray). Sendok yang digunakan harus di cobakan terlebih dahulu
pada pasien dan dievaluasi ukurannya dengan pertimbangan semua tray
menutupi gigi, kedalam tray mencapai servikal gigi dan sekiranya dapat
menyentuh mukosa alveolar agar fluoride tidak terkontaminasi saliva.
P R O S E D U R P E R A W A T A N
 Setelah itu, fluoride gel di simpan sebanyak 1/3 ukuran tray atau maksimal
2-2.5 mL fluoride gel yang ditempatkan pada tray.
 Tray lalu dimasukkan kedalam rongga mulut rahang atas pasien, dan
dibiarkan dalam selama 4 menit. Selanjutnya lakukan prosedur yg sama
pada rahang bawah. Penggunaan tray dri foam yg disposable dapat
digunakan dan lebih nyaman digunakan untuk pasien dan modifikasi tray yg
telah ada saat ini memungkinkan untuk dilakukan pengerjaan pada kedua
rahang sekaligus. Kelebihan fluoride di bersihkan menggunakan kapas.
P R O S E D U R P E R A W A T A N
 Jangan lupa untuk menggunakan saliva ejector untuk menyerap saliva.
 Lepas tray setelah 4 menit dan pasien diintruksikan untuk meludah
setelah prosedur perawatan telah selesai.
 Pasien diintruksikan untuk tidak makan, minum dan berkumur selama 30
menit kedepan.
P E R T I M B A N G P E R A W A T A N
Jangan sampai fluoride tertelan karena dapat menyebabkan
1. Toksisitas fluoride seperti muntah
2. Diare
3. Serta penggunaan konsentrasi dan jumlah fluoride yang berlebih
dapat menyebabkan terjadinya fluorosis pada anak
4. Sehingga aplikasi TAF secara topical disarankan dilakukan pada
anak diatas usia 6 tahun.
PENU TUP
Aplikasi topikal fluor merupakan salah satu cara pemberian fluor
secara local.
Pemberian fluor melalui aplikasi topical dapat memakai
bermacam-macam bentuk fluor, antara lain:
a. Larutan NaF (natrium fluoride 2% atau sodium fluoride 2%)
b. Larutan SnF2 10%
c. APF 1,23%, yang memiliki kemampuan untuk bereaksi dengan
permukaan email gigi sehingga lebih tahan terhadap demineralisasi
dan kerusakan.
D A F T A R P U S T A K A
1. Hudiyati M., Chairani S., Rais SW. Pengaruh Jenis Fluor Topikal Terhadap
Kebocoran Mikro Pada Pit And Fissure Sealant. Jurnal Material Kedokteran Gigi.
2016;5(1) : 35-41
2. Sirat NM. Pengaruh Aplikasi Topikal Dengan Larutan Naf dan Snf2 Dalam
Pencegahan Karies Gigi. Jurnal Kesehatan Gigi. 2014;2(2) : 222-231
3. Nahzi MY., Erlita I., Julianti AM. Comparison Of Color Change In Glass Ionomer
Cement (Gic) After Topical Fluoride Application. Dentino (Jur. Ked. Gigi). 2017;2(1)
: 1-4
TERIMA
KASIH

More Related Content

What's hot

3. anatomi gigi insisivus kedua atas &amp; bawah
3. anatomi gigi insisivus kedua atas &amp; bawah3. anatomi gigi insisivus kedua atas &amp; bawah
3. anatomi gigi insisivus kedua atas &amp; bawahhasril hasanuddin
 
6. anatomi gigi premolar 1 &amp; 2 bawah
6. anatomi gigi premolar 1 &amp; 2 bawah6. anatomi gigi premolar 1 &amp; 2 bawah
6. anatomi gigi premolar 1 &amp; 2 bawahhasril hasanuddin
 
003 morfologi oklusi 2013
003 morfologi oklusi 2013003 morfologi oklusi 2013
003 morfologi oklusi 2013Anis Istiqomah
 
109530090 makalah-modul-3-fix-1-1
109530090 makalah-modul-3-fix-1-1109530090 makalah-modul-3-fix-1-1
109530090 makalah-modul-3-fix-1-1hasril hasanuddin
 
Resorbsi Fisiologis Gigi
Resorbsi Fisiologis GigiResorbsi Fisiologis Gigi
Resorbsi Fisiologis Gigiwahyuni majid
 
Endodontic 4
Endodontic 4Endodontic 4
Endodontic 4RSIGM
 
endodontic 1
endodontic 1endodontic 1
endodontic 1RSIGM
 
2. anatomi gigi insisivus sentral bawah kanan
2. anatomi gigi insisivus sentral bawah kanan2. anatomi gigi insisivus sentral bawah kanan
2. anatomi gigi insisivus sentral bawah kananhasril hasanuddin
 
Asuhan keperawatan maloklusi - pemeriksaan dan penatalaksanaan
Asuhan keperawatan maloklusi - pemeriksaan dan penatalaksanaanAsuhan keperawatan maloklusi - pemeriksaan dan penatalaksanaan
Asuhan keperawatan maloklusi - pemeriksaan dan penatalaksanaanAlex Susanto
 
Pulpa capping egaaaaaaa
Pulpa capping egaaaaaaaPulpa capping egaaaaaaa
Pulpa capping egaaaaaaa07051994
 
Standar perawatan gigi
Standar perawatan gigiStandar perawatan gigi
Standar perawatan gigiJoni Iswanto
 
Endodontic 3
Endodontic 3Endodontic 3
Endodontic 3RSIGM
 
91878881 pembuatan-gigi-tiruan-penuh
91878881 pembuatan-gigi-tiruan-penuh91878881 pembuatan-gigi-tiruan-penuh
91878881 pembuatan-gigi-tiruan-penuhAulia Putri Evindra
 
RESUS PERIO -FRENEKTOMI-
RESUS PERIO -FRENEKTOMI-RESUS PERIO -FRENEKTOMI-
RESUS PERIO -FRENEKTOMI-Lisna K. Rezky
 
endodontic 2
endodontic 2endodontic 2
endodontic 2RSIGM
 

What's hot (20)

3. anatomi gigi insisivus kedua atas &amp; bawah
3. anatomi gigi insisivus kedua atas &amp; bawah3. anatomi gigi insisivus kedua atas &amp; bawah
3. anatomi gigi insisivus kedua atas &amp; bawah
 
6. anatomi gigi premolar 1 &amp; 2 bawah
6. anatomi gigi premolar 1 &amp; 2 bawah6. anatomi gigi premolar 1 &amp; 2 bawah
6. anatomi gigi premolar 1 &amp; 2 bawah
 
Kuretase
KuretaseKuretase
Kuretase
 
003 morfologi oklusi 2013
003 morfologi oklusi 2013003 morfologi oklusi 2013
003 morfologi oklusi 2013
 
109530090 makalah-modul-3-fix-1-1
109530090 makalah-modul-3-fix-1-1109530090 makalah-modul-3-fix-1-1
109530090 makalah-modul-3-fix-1-1
 
Resorbsi Fisiologis Gigi
Resorbsi Fisiologis GigiResorbsi Fisiologis Gigi
Resorbsi Fisiologis Gigi
 
Dental asistant ii
Dental asistant iiDental asistant ii
Dental asistant ii
 
Endodontic 4
Endodontic 4Endodontic 4
Endodontic 4
 
endodontic 1
endodontic 1endodontic 1
endodontic 1
 
2. anatomi gigi insisivus sentral bawah kanan
2. anatomi gigi insisivus sentral bawah kanan2. anatomi gigi insisivus sentral bawah kanan
2. anatomi gigi insisivus sentral bawah kanan
 
Asuhan keperawatan maloklusi - pemeriksaan dan penatalaksanaan
Asuhan keperawatan maloklusi - pemeriksaan dan penatalaksanaanAsuhan keperawatan maloklusi - pemeriksaan dan penatalaksanaan
Asuhan keperawatan maloklusi - pemeriksaan dan penatalaksanaan
 
Pulpa capping egaaaaaaa
Pulpa capping egaaaaaaaPulpa capping egaaaaaaa
Pulpa capping egaaaaaaa
 
Standar perawatan gigi
Standar perawatan gigiStandar perawatan gigi
Standar perawatan gigi
 
Endodontic 3
Endodontic 3Endodontic 3
Endodontic 3
 
91878881 pembuatan-gigi-tiruan-penuh
91878881 pembuatan-gigi-tiruan-penuh91878881 pembuatan-gigi-tiruan-penuh
91878881 pembuatan-gigi-tiruan-penuh
 
RESUS PERIO -FRENEKTOMI-
RESUS PERIO -FRENEKTOMI-RESUS PERIO -FRENEKTOMI-
RESUS PERIO -FRENEKTOMI-
 
Odontogenesis
OdontogenesisOdontogenesis
Odontogenesis
 
Pulp capping fix
Pulp capping fixPulp capping fix
Pulp capping fix
 
Kavitas kelas i rk
Kavitas kelas i rkKavitas kelas i rk
Kavitas kelas i rk
 
endodontic 2
endodontic 2endodontic 2
endodontic 2
 

Similar to PREVENSI KARIES

Sop poli-gigi-puskesmas
Sop poli-gigi-puskesmasSop poli-gigi-puskesmas
Sop poli-gigi-puskesmasahmadrandi2
 
DESENSITASI new.docx
DESENSITASI new.docxDESENSITASI new.docx
DESENSITASI new.docxauliaadila4
 
Laporan hasil diskusi pemicu 2
Laporan hasil diskusi pemicu 2Laporan hasil diskusi pemicu 2
Laporan hasil diskusi pemicu 2Vincent Tannius
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalaheyerbe
 
PREVENTIVE_PERIODONTICS.pptx_new.pptx
PREVENTIVE_PERIODONTICS.pptx_new.pptxPREVENTIVE_PERIODONTICS.pptx_new.pptx
PREVENTIVE_PERIODONTICS.pptx_new.pptxMuhammadAsyrafi2
 
karies gigi. pemeriksaan penunjang dan tes vitalitas
karies gigi. pemeriksaan penunjang dan tes vitalitaskaries gigi. pemeriksaan penunjang dan tes vitalitas
karies gigi. pemeriksaan penunjang dan tes vitalitasfirman putra sujai
 
Pendarahan Gingiva pada Anak dengan Anemia Fanconi.pptx
Pendarahan Gingiva pada Anak dengan Anemia Fanconi.pptxPendarahan Gingiva pada Anak dengan Anemia Fanconi.pptx
Pendarahan Gingiva pada Anak dengan Anemia Fanconi.pptxdina410715
 
Penyakit Gigi dan Mulut
Penyakit Gigi dan MulutPenyakit Gigi dan Mulut
Penyakit Gigi dan Mulutdewisetiyana52
 
Poster Fortegi 2017.pdf
Poster Fortegi 2017.pdfPoster Fortegi 2017.pdf
Poster Fortegi 2017.pdfBagas851026
 
Makalah ilmu komunikasi
Makalah ilmu komunikasiMakalah ilmu komunikasi
Makalah ilmu komunikasiLstryana
 
Skenario 1 blok 8 Penyakit Jaringan Keras Gigi
Skenario 1 blok 8 Penyakit Jaringan Keras GigiSkenario 1 blok 8 Penyakit Jaringan Keras Gigi
Skenario 1 blok 8 Penyakit Jaringan Keras GigiFerdiana Agustin
 
57369433 dentin-hipersensitifiti
57369433 dentin-hipersensitifiti57369433 dentin-hipersensitifiti
57369433 dentin-hipersensitifitiADE IRAWAN
 

Similar to PREVENSI KARIES (20)

Bahan 1
Bahan 1Bahan 1
Bahan 1
 
Bahan 1
Bahan 1Bahan 1
Bahan 1
 
Bahan 1
Bahan 1Bahan 1
Bahan 1
 
Bahan 1
Bahan 1Bahan 1
Bahan 1
 
Sop poli-gigi-puskesmas
Sop poli-gigi-puskesmasSop poli-gigi-puskesmas
Sop poli-gigi-puskesmas
 
DESENSITASI new.docx
DESENSITASI new.docxDESENSITASI new.docx
DESENSITASI new.docx
 
Laporan hasil diskusi pemicu 2
Laporan hasil diskusi pemicu 2Laporan hasil diskusi pemicu 2
Laporan hasil diskusi pemicu 2
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Hasil; perawaatan
Hasil; perawaatanHasil; perawaatan
Hasil; perawaatan
 
PREVENTIVE_PERIODONTICS.pptx_new.pptx
PREVENTIVE_PERIODONTICS.pptx_new.pptxPREVENTIVE_PERIODONTICS.pptx_new.pptx
PREVENTIVE_PERIODONTICS.pptx_new.pptx
 
karies gigi. pemeriksaan penunjang dan tes vitalitas
karies gigi. pemeriksaan penunjang dan tes vitalitaskaries gigi. pemeriksaan penunjang dan tes vitalitas
karies gigi. pemeriksaan penunjang dan tes vitalitas
 
Pendarahan Gingiva pada Anak dengan Anemia Fanconi.pptx
Pendarahan Gingiva pada Anak dengan Anemia Fanconi.pptxPendarahan Gingiva pada Anak dengan Anemia Fanconi.pptx
Pendarahan Gingiva pada Anak dengan Anemia Fanconi.pptx
 
Penyakit Gigi dan Mulut
Penyakit Gigi dan MulutPenyakit Gigi dan Mulut
Penyakit Gigi dan Mulut
 
Poster Fortegi 2017.pdf
Poster Fortegi 2017.pdfPoster Fortegi 2017.pdf
Poster Fortegi 2017.pdf
 
jurnal paedo
jurnal paedojurnal paedo
jurnal paedo
 
Makalah ilmu komunikasi
Makalah ilmu komunikasiMakalah ilmu komunikasi
Makalah ilmu komunikasi
 
Skenario 1 blok 8 Penyakit Jaringan Keras Gigi
Skenario 1 blok 8 Penyakit Jaringan Keras GigiSkenario 1 blok 8 Penyakit Jaringan Keras Gigi
Skenario 1 blok 8 Penyakit Jaringan Keras Gigi
 
PPT soca .pptx
PPT soca .pptxPPT soca .pptx
PPT soca .pptx
 
57369433 dentin-hipersensitifiti
57369433 dentin-hipersensitifiti57369433 dentin-hipersensitifiti
57369433 dentin-hipersensitifiti
 
Labiopalatoskisis
LabiopalatoskisisLabiopalatoskisis
Labiopalatoskisis
 

Recently uploaded

Musik Tradisi FLS2N dan Seni Siswa Nasional 2024
Musik Tradisi FLS2N dan Seni Siswa Nasional 2024Musik Tradisi FLS2N dan Seni Siswa Nasional 2024
Musik Tradisi FLS2N dan Seni Siswa Nasional 2024ADYSULISTIYO2
 
MAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolik
MAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolikMAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolik
MAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolikssuser328cb5
 
Sakai99 : Daftar Situs Judi Slot Online Gacor Terpercaya Gampang Maxwin
Sakai99 : Daftar Situs Judi Slot Online Gacor Terpercaya Gampang MaxwinSakai99 : Daftar Situs Judi Slot Online Gacor Terpercaya Gampang Maxwin
Sakai99 : Daftar Situs Judi Slot Online Gacor Terpercaya Gampang MaxwinSakai99
 
Jasatoto99 : Daftar Situs Slot Gacor Maxwin & Situs Slot Terbaru Hari Ini
Jasatoto99 : Daftar Situs Slot Gacor Maxwin & Situs Slot Terbaru Hari IniJasatoto99 : Daftar Situs Slot Gacor Maxwin & Situs Slot Terbaru Hari Ini
Jasatoto99 : Daftar Situs Slot Gacor Maxwin & Situs Slot Terbaru Hari IniJasatoto99
 
PEDOMAN PENYELENGGARAAN BEASISWA LPPD JATIM - 2024.pdf
PEDOMAN PENYELENGGARAAN BEASISWA LPPD JATIM - 2024.pdfPEDOMAN PENYELENGGARAAN BEASISWA LPPD JATIM - 2024.pdf
PEDOMAN PENYELENGGARAAN BEASISWA LPPD JATIM - 2024.pdfachsofyan1
 
Bento88slot : Situs Judi Slot Online Gacor Hari Ini Viral Gampang Maxwin
Bento88slot : Situs Judi Slot Online Gacor Hari Ini Viral Gampang MaxwinBento88slot : Situs Judi Slot Online Gacor Hari Ini Viral Gampang Maxwin
Bento88slot : Situs Judi Slot Online Gacor Hari Ini Viral Gampang MaxwinBento88slot
 
IDMPO : SITUS GAME SLOT GACOR & BONUS SLOT 100%, JACKPOT
IDMPO : SITUS GAME SLOT GACOR & BONUS SLOT 100%, JACKPOTIDMPO : SITUS GAME SLOT GACOR & BONUS SLOT 100%, JACKPOT
IDMPO : SITUS GAME SLOT GACOR & BONUS SLOT 100%, JACKPOTNeta
 
Sizi99 : Situs Judi Slot Online Gacor Terpercaya & Slot Terbaik Hari Ini
Sizi99 : Situs Judi Slot Online Gacor Terpercaya & Slot Terbaik Hari IniSizi99 : Situs Judi Slot Online Gacor Terpercaya & Slot Terbaik Hari Ini
Sizi99 : Situs Judi Slot Online Gacor Terpercaya & Slot Terbaik Hari IniSizi99
 
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA, KEMENANGAN DI BAYAR LUNAS Arnet...
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA, KEMENANGAN DI BAYAR LUNAS Arnet...IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA, KEMENANGAN DI BAYAR LUNAS Arnet...
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA, KEMENANGAN DI BAYAR LUNAS Arnet...Neta
 

Recently uploaded (9)

Musik Tradisi FLS2N dan Seni Siswa Nasional 2024
Musik Tradisi FLS2N dan Seni Siswa Nasional 2024Musik Tradisi FLS2N dan Seni Siswa Nasional 2024
Musik Tradisi FLS2N dan Seni Siswa Nasional 2024
 
MAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolik
MAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolikMAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolik
MAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolik
 
Sakai99 : Daftar Situs Judi Slot Online Gacor Terpercaya Gampang Maxwin
Sakai99 : Daftar Situs Judi Slot Online Gacor Terpercaya Gampang MaxwinSakai99 : Daftar Situs Judi Slot Online Gacor Terpercaya Gampang Maxwin
Sakai99 : Daftar Situs Judi Slot Online Gacor Terpercaya Gampang Maxwin
 
Jasatoto99 : Daftar Situs Slot Gacor Maxwin & Situs Slot Terbaru Hari Ini
Jasatoto99 : Daftar Situs Slot Gacor Maxwin & Situs Slot Terbaru Hari IniJasatoto99 : Daftar Situs Slot Gacor Maxwin & Situs Slot Terbaru Hari Ini
Jasatoto99 : Daftar Situs Slot Gacor Maxwin & Situs Slot Terbaru Hari Ini
 
PEDOMAN PENYELENGGARAAN BEASISWA LPPD JATIM - 2024.pdf
PEDOMAN PENYELENGGARAAN BEASISWA LPPD JATIM - 2024.pdfPEDOMAN PENYELENGGARAAN BEASISWA LPPD JATIM - 2024.pdf
PEDOMAN PENYELENGGARAAN BEASISWA LPPD JATIM - 2024.pdf
 
Bento88slot : Situs Judi Slot Online Gacor Hari Ini Viral Gampang Maxwin
Bento88slot : Situs Judi Slot Online Gacor Hari Ini Viral Gampang MaxwinBento88slot : Situs Judi Slot Online Gacor Hari Ini Viral Gampang Maxwin
Bento88slot : Situs Judi Slot Online Gacor Hari Ini Viral Gampang Maxwin
 
IDMPO : SITUS GAME SLOT GACOR & BONUS SLOT 100%, JACKPOT
IDMPO : SITUS GAME SLOT GACOR & BONUS SLOT 100%, JACKPOTIDMPO : SITUS GAME SLOT GACOR & BONUS SLOT 100%, JACKPOT
IDMPO : SITUS GAME SLOT GACOR & BONUS SLOT 100%, JACKPOT
 
Sizi99 : Situs Judi Slot Online Gacor Terpercaya & Slot Terbaik Hari Ini
Sizi99 : Situs Judi Slot Online Gacor Terpercaya & Slot Terbaik Hari IniSizi99 : Situs Judi Slot Online Gacor Terpercaya & Slot Terbaik Hari Ini
Sizi99 : Situs Judi Slot Online Gacor Terpercaya & Slot Terbaik Hari Ini
 
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA, KEMENANGAN DI BAYAR LUNAS Arnet...
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA, KEMENANGAN DI BAYAR LUNAS Arnet...IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA, KEMENANGAN DI BAYAR LUNAS Arnet...
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA, KEMENANGAN DI BAYAR LUNAS Arnet...
 

PREVENSI KARIES

  • 1. SUBTITUSI KASUS “TOPICAL APPLICATION FLUORIDE” Nama : Ainun Habi Mattoreang NIM : J014191032 Pembimbing : Dr. drg. Marhamah, M.Kes Hari/Tanggal : Senin, 28 Desember 2020 DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN GIGI ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS HASANUDDIN 2020
  • 2. P E N D A H U L U A N ▪ Karies gigi merupakan penyakit kronis sering ditemukan pada anak-anak. ▪ Karies gigi merupakan penyakit jaringan keras gigi diawali dengan dekalsifikasi struktur anorganik dari gigi. ▪ Proses kerusakan ini sebagai akibat dari metabolisme karbohidrat oleh mikroorganisme di rongga mulut
  • 3. P E N D A H U L U A N  Berbagai cara telah dikembangkan untuk mencegah karies gigi  Salah satunya adalah dengan penggunaan fluor.  Fluor mempunyai kemampuan untuk bereaksi dengan permukaan email gigi dalam membentuk kalsium fluor dan fluorapatit
  • 4. P E N D A H U L U A N  Aplikasi topikal fluor merupakan tehnik yang sederhana  Fluoridasi topikal ini sangat dianjurkan pada gigi anak yang baru erupsi untuk memperkuat lapisan email gigi.
  • 5. PEMB AHAS AN APLIKASI FLUORIDE Aplikasi fluoride dalam pencegahan karies dapat dilakukan secara sistemik (fluoridasi air minum, pemberian fluor melalui makanan, suplemen fluoride) dan secara topical (pasta gigi berfluoride, obat kumur berfluoride fluoride varnish, APF (acidulated phosphate fluor) gel, APF (acidulated phosphate fluor) gel, sodium fluoride (naf) stannous fluoride (snf2)).
  • 6. PEMB AHAS AN DEFINISITAF Aplikasi fluor secara topikal merupakan teknik pemberian fluorida secara langsung pada permukaan gigi dengan tujuan memberikan kesempatan kepada fluorida untuk berpenetrasi ke dalam email gigi dan selanjutnya ion fluorida akan menggantikan ion hidroksil pada email sehingga dapat meningkatkan ketahanan email terhadap serangan asam
  • 7. Sodium Fluoride Naf 2% larutan Stannous Fluoride (SnF2) 10% Acidulated Phosphate Fluoride (APF) 1,23% NaF 2% memiliki pH 7 (netral) sehingga bersifat stabil, tidak mengiritasi gingiva, tidak menyebabkan diskolorasi gigi, dan rasanya dapat diterima. SnF2 memilki kelebihan penetrasi cepat fluoride dan formasi tin- fluorophosphate complex yang highly insoluble pada permukaan enamel. APF gel memiliki pH yang rendah, yaitu sekitar pH 3.5, sehingga menyebabkan penyerapan fluoride ke enamel lebih cepat. APF gel bersifat stabil, tidak menyebabkan diskolorasi, dan rasa dapat diterima JENIS BAH AN TAF
  • 8. D O S I S T O P I C A L A P P L I C A T I O N F L U O R I D E The American Dental Association (ADA) mengatakan bahwa masyarakat yang tinggal di daerah dengan suplai air nonfluoridasi (<0,3 mg F/l) dianjurkan untuk mengkonsumsi suplemen fluorida. • Anak berusia 0-2 tahun dianjurkan untuk mengkonsumsi 0,25 mg F/hari • Anak berusia 2-3 tahun dianjurkan untuk mengkonsumsi 0,5 mgF/hari • 1,0 mg F/hari untuk anak berusia 3-13 tahun.
  • 9. M E K A N I S M E T A F Tujuan penggunaan fluor adalah 1. untuk melindungi gigi dari karies 2. Fluor bekerja dengan cara menghambat metabolisme bakteri plak yang dapat memfermentasi karbohidrat 3. Melalui perubahan hidroksil apatit pada enamel menjadi fluor apatit yang lebih stabil dan lebih tahan terhadap pelarutan asam.
  • 10. I N D I K A S I T A F  Pasien anak di bawah 5 tahun yang memiliki resiko karies sedang sampai tinggi  Pasien dengan laju aliran saliva rendah,  Gigi dengan permukaan akar yang terbuka  Gigi yang sensitif  Anak-anak dengan kelainan motorik, sehingga sulit untuk membersihkan gigi (contoh: down syndrome)  Pasien yang sedang dalam perawatan orthodontic Menurut, Donley (2003) :
  • 11. K O N T R A I N D I K A S I T A F  Pasien anak dengan resiko karies rendah  Pasien yang tinggal di kawasan dengan air minum berfluor  Ada kavitas besar yang terbuka
  • 12. A L A T & B A H A N  APD (masker, handscoen, gaun)  Alat oral diagnostic  Tray sekat  Cotton applicator  Cotton roll untuk isolasi daerah kerja  Cotton pellet  Saliva ejector  Sodium Fluoride dengan bentuk sediaan solution 2%  APF 1.23% dengan bentuk sediaan gel
  • 13. P R O S E D U R P E R A W A T A N  Pertama-tama, persilakan pasien duduk di dental unit.  Lakukan perkenalan diri dengan pasien dan menanyakan keluhan pasien.  Persiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.  Kenakan masker dan baju kerja(gaun) lalu lakukan handwash  Instruksikan pasien berkumur terlebih dahulu.
  • 14. P R O S E D U R P E R A W A T A N  Posisikan pasien dalam posisi tegak. Kemudian dilanjutkan dengan tindakan profilaksis, yaitu membersihkan gigi pasien dengan mengaplikasi campuran pumice+air pada gigi lalu dibersihkan menggunakan brush.  Isolasi gigi geligi. Gunakan saliva ejector, cotton roll untuk isolasi gigi yang akan dirawat. Isolasi dilakukan untuk mencegah terjadinya pengenceran fluor oleh saliva.
  • 15. P R O S E D U R P E R A W A T A N  Lalu aplikasi TAF solution dalam hal ini kita menggunakan bahan Sodium Fluoride 2% dioleskan pada seluruh permukaan gigi menggunakan cotton applicator dan dibiarkan mengering hingga 4 menit. Selanjutnya lakukan aplikasi pada region lainnya.  Berbeda dengan aplikasi TAF solution, TAF gel diaplikasikan menggunakan sendok (tray). Sendok yang digunakan harus di cobakan terlebih dahulu pada pasien dan dievaluasi ukurannya dengan pertimbangan semua tray menutupi gigi, kedalam tray mencapai servikal gigi dan sekiranya dapat menyentuh mukosa alveolar agar fluoride tidak terkontaminasi saliva.
  • 16. P R O S E D U R P E R A W A T A N  Setelah itu, fluoride gel di simpan sebanyak 1/3 ukuran tray atau maksimal 2-2.5 mL fluoride gel yang ditempatkan pada tray.  Tray lalu dimasukkan kedalam rongga mulut rahang atas pasien, dan dibiarkan dalam selama 4 menit. Selanjutnya lakukan prosedur yg sama pada rahang bawah. Penggunaan tray dri foam yg disposable dapat digunakan dan lebih nyaman digunakan untuk pasien dan modifikasi tray yg telah ada saat ini memungkinkan untuk dilakukan pengerjaan pada kedua rahang sekaligus. Kelebihan fluoride di bersihkan menggunakan kapas.
  • 17. P R O S E D U R P E R A W A T A N  Jangan lupa untuk menggunakan saliva ejector untuk menyerap saliva.  Lepas tray setelah 4 menit dan pasien diintruksikan untuk meludah setelah prosedur perawatan telah selesai.  Pasien diintruksikan untuk tidak makan, minum dan berkumur selama 30 menit kedepan.
  • 18. P E R T I M B A N G P E R A W A T A N Jangan sampai fluoride tertelan karena dapat menyebabkan 1. Toksisitas fluoride seperti muntah 2. Diare 3. Serta penggunaan konsentrasi dan jumlah fluoride yang berlebih dapat menyebabkan terjadinya fluorosis pada anak 4. Sehingga aplikasi TAF secara topical disarankan dilakukan pada anak diatas usia 6 tahun.
  • 19. PENU TUP Aplikasi topikal fluor merupakan salah satu cara pemberian fluor secara local. Pemberian fluor melalui aplikasi topical dapat memakai bermacam-macam bentuk fluor, antara lain: a. Larutan NaF (natrium fluoride 2% atau sodium fluoride 2%) b. Larutan SnF2 10% c. APF 1,23%, yang memiliki kemampuan untuk bereaksi dengan permukaan email gigi sehingga lebih tahan terhadap demineralisasi dan kerusakan.
  • 20. D A F T A R P U S T A K A 1. Hudiyati M., Chairani S., Rais SW. Pengaruh Jenis Fluor Topikal Terhadap Kebocoran Mikro Pada Pit And Fissure Sealant. Jurnal Material Kedokteran Gigi. 2016;5(1) : 35-41 2. Sirat NM. Pengaruh Aplikasi Topikal Dengan Larutan Naf dan Snf2 Dalam Pencegahan Karies Gigi. Jurnal Kesehatan Gigi. 2014;2(2) : 222-231 3. Nahzi MY., Erlita I., Julianti AM. Comparison Of Color Change In Glass Ionomer Cement (Gic) After Topical Fluoride Application. Dentino (Jur. Ked. Gigi). 2017;2(1) : 1-4