SlideShare a Scribd company logo
1 of 31
Journal Reading
Amoxicillin–clavulanate versus
azithromycin for respiratory exacerbations
in children with bronchiectasis (BEST-2):
a multicentre, double-blind, noninferiority,
randomized controlled trial
Pendahuluan
• Bronkiektasis → dilatasi bronkus dengan batuk
produktif
• Eksaserbasi bronkiektasis → peningkatan batuk dan
volume sputum → mengganggu fungsi paru
• Penelitian-penelitian sebelumnya → jumlah
partisipan kecil, tidak menginklusikan anak, open
label
Pendahuluan (2)
• Penggunaan antibiotik → mikrobiologi
• Pada anak → sulit mengambil sputum → empiris
• The Australian and New Zealand guideline →
amoxicillin-clavulanate (oral)
• Amoxicillin-clavulanate → Haemophilus influenzae,
Streptococcus pneumoniae, dan Moraxella
cattarhalis
• Membutuhkan dosis multiple dan menyebabkan
gangguan GIT → kepatuhan buruk
Pendahuluan (3)
• Azithromycin oral → alternative terapi lini pertama
• Waktu paruh panjang, well tolerated
• Penelitian sebelumnya → azithromycin tidak efektif
pada CAP
• Azithromycin masih digunakan pada kasus
bronkiektasis eksaserbasi akut anak
• Penelitian ini membandingkan oral azithromycin
dan oral amoxicillin-clavulanate dalam
menyembuhkan eksaserbasi selama 21 hari.
Pendahuluan (4)
• Penelitian ini membandingkan oral azithromycin
dan oral amoxicillin-clavulanate dalam
menyembuhkan eksaserbasi selama 21 hari.
• Efek intervensi pada durasi eksaserbasi, waktu
munculnya eksaserbasi berikutnya, fungsi paru,
QOL, inflamasi sistemik, resistensi antibiotic, efek
samping, prevalensi virus, Mycoplasma
pneumoniae, dan Chlamydiales spp saat
eksaserbasi
Metode: Desain Studi
• Parallel-group, double-dummy, double-blind,
placebo-controlled RCT di 4 rumah sakit di Australia
dan Selandia Baru, April 2012 – Agustus 2016
• Anak (usia 1-19 tahun) di 3 rumah sakit anak tersier
dan klinik pediatric dengan diagnosis bronkiektasis
(klinis dan CT scan) dalam 5 tahun, dan mengalami
setidaknya 2x eksaserbasi dalam 18 bulan.
Metode: Study Design
Eksklusi:
• Baru saja mengalami eksaserbasi (dyspnea, SpO2
<90% in air, atau dirawat) dalam 8 bulan terakhir
• Mengalami kistik fibrosis atau gangguan liver
• Alergi antibiotic β laktam atau makrolid
• Infeksi Pseudomonas aeruginosa dalam 4 bulan
terakhir atau infeksi mycobacteria non tuberculous
• Menerima pengobatan β laktam atau makrolid
dalam 3 minggu terakhir atau mnjalani pengobatan
kanker
Metode: Randomisasi dan masking
• Randomisasi berdasarkan lokasi, usia, dan
penyebab oleh ahli statistik dan apoteker
• Penentuan pengobatan disamarkan
• Antibiotik dan placebo dikemas ulang agar
bentuknya serupa.
Metode: Prosedur
• Anak dirandomisasi untuk menerima amoxicillin-
clavulanate (22.5 mg/kg 2x sehari) dan placebo
atau azithromycin (5mg/kg per hari) dan placebo
selama 21 hari.
• Bila dalam 21 hari tidak sembuh anak diberikan
amoxicillin-clavulanate.
• Anak difollow up selama 6 bulan setelah
eksaserbasi atau sampai eksaserbasi berikutnya
setelah menyelesaikan pengobatan studi.
Metode: Prosedur (2)
• Nasal swab dikumpulkan pada saat perekrutan
(baseline), sebelum memulai pengobatan (hari
pertama), dan setelah pengobatan selesai (hari ke
21) → kaldu skimmed milk tryptone glucose
glycerol → disimpan dalam suhu -80°C kemudian
dikultur dan dilakukan uji resistensi.
• Asam nukleat juga diekstraksi dari kaldu dengan
nasal swab lalu diuji untuk 16 virus traktus
respiratorius, M. pneumoniae dan Chlamydiales spp
dengan PCR
Metode: Prosedur (3)
• Spirometri dilakukan pada baseline, awal dan akhir
eksaserbasi pada anak yang dapat melakukan tes
ini dan FEV1% dicatat.
• Perawat melakukan follow up untuk
mengumpulkan data mengenai eksaserbasi,
caregiver juga diminta untuk menghubungi bila ada
eksaserbasi.
• Caregiver mencatat diari batuk dan efek samping
Metode: Prosedur (4)
• Eksaserbasi non severe: peningkatan frekuensi
batuk, batuk kering→berdahak, atau peningkatan
volume atau purulensi sputum minimal 3 hari
tanpa dyspnea, hipoksia (SpO2 <90% in air), atau
tidak perlu dirawat.
• Resolusi eksaserbasi: batuk kembali ke baseline
minimal 2 hari, disertai kesembuhan gejala lain
Metode: Outcome
• Outcome primer → proporsi anak dengan resolusi
eksaserbasi dalam 21 hari
• Outcome sekunder klinis→ jumlah rawat inap,
durasi eksaserbasi, waktu ke eksaserbasi
berikutnya, perubahan FEV1%, skor quality-of-life
cough-specified, dan efek samping pengobatan
• Outcome sekunder lab → perubahan jumlah WBC,
CRP, patogen bakteri, virus, dan atipikal.
Metode: Analisis Statistik
• Hipotesis non-inferior → Batas non-inferioritas →
perbedaan sebanyak 20% dan 80% eksaserbasi
sembuh pada kelompok amoxicillin-clavulanate.
• Jumlah sampel yang dibutuhkan: 170
• Analisis dengan intention to treat
• Regresi median →analisis durasi eksaserbasi dan
waktu ke eksaserbasi berikutnya
• Perbandingan skor quality-of-life cough-specified
dengan regresi linear
Hasil
Hasil (2)
Hasil (3)
Hasil (4)
Hasil (5)
Hasil (6)
Hasil (7)
Hasil (8)
Hasil (8)
Hasil (9)
Diskusi
• Azithromycin oral tidak inferior terhadap
amoxicillin-clavulanate dalam menyembuhkan
eksaserbasi non-severe bronkiektasis.
• Durasi eksaserbasi lebih singkat 4 hari pada
kelompok amoxicillin-clavulanate
• Tidak ditemukan perbedaan signifikan pada waktu
eksaserbasi berikutnya, FEV1% atau skor QOL,
namun resistensi lebih banyak terjadi pada
azithromycin
Diskusi (2)
• Mual dan diare → efek samping paling namun tidak
berbeda secara signifikan
• Kepatuhan lebih baik pada amoxicillin-clavulanate
sebanyak 10 poin, tidak signifikan
• Kedua antibiotic dapat ditoleransi, namun 9 anak
berhenti karena muntah
• Virus terdeteksi pada hampir setengah sampel,
pathogen atipikal jarang
Diskusi (3)
• Penelitian pertama yang membandingkan efikasi
antibiotic pada eksaserbasi bronkiektasis
• Pebelitian pertama yang membandingkan
amoxicillin-clavulanate dan azithromycin dengan
hipotesis non-inferior
• Amoxicillin-clavulanate → lini pertama berdasarkan
guideline Australia dan Selandia Baru dan guideline
Eropa
Diskusi (4)
• Waktu paruh azithromycin panjang → kepatuhan
berobat lebih baik
• Efektif terhadap S. pneumoniae, M. catarrhalis, dan
pathogen atipikal
• Amoxicillin-clavulanate lebih efektif terhadap H.
influenzae
Diskusi (5)
• Waktu untuk resolusi lebih panjang 4 hari pada
azithromycin → penting diperhatikan
• Penggunaan azithromycin yang sembarangan →
resistensi dan risiko kegagalan pengobatan
Diskusi (6)
Kekurangan
• Jumlah sampel pada kedua kelompok tidak sama
• Dosis optimal antibiotik untuk eksaserbasi
bronkiektasis tidak diketahui
• Waktu ke eksaserbasi berikutnya didasarkan pada
caregiver
• Hanya menginklusi anak yang tidak perlu rawat
inap sehingga tingkat resolusi baik
• Pengambilan sampel dari nasal swab
Kesimpulan
• Azythromycin oral tidak inferior terhadap
amoxicillin-clavulanate dalam mengobati
eksaserbasi bronkiektasis pada anak dengan margin
20%
• Kekurangan azithromycin: resolusi 4 hari lebih
panjang dan risiko resistensi makrolid
• Sebaiknya digunakan bila terdapat alergi penisilin
dan risiko kepatuhan berobat yang buruk
• Diperlukan RCT berikutnya untuk memvalidasi
penelitian ini

More Related Content

Similar to Journal Reading Anak Sukbum.pptx

Ebcr ikhsan-pediatric-slide show
Ebcr  ikhsan-pediatric-slide showEbcr  ikhsan-pediatric-slide show
Ebcr ikhsan-pediatric-slide showIkhsan Johnson
 
Journal Reading_Effects of therapeutic zinc supplementation for diarrhea and ...
Journal Reading_Effects of therapeutic zinc supplementation for diarrhea and ...Journal Reading_Effects of therapeutic zinc supplementation for diarrhea and ...
Journal Reading_Effects of therapeutic zinc supplementation for diarrhea and ...TamaRoma3
 
Kejang pada bayi baru lahir
Kejang pada bayi baru lahirKejang pada bayi baru lahir
Kejang pada bayi baru lahirKindal
 
Tpibaru4
Tpibaru4Tpibaru4
Tpibaru4andreei
 
Bronkopneumonia
BronkopneumoniaBronkopneumonia
BronkopneumoniaAwi Ranara
 
Journal Reading Blok Interna
Journal Reading Blok Interna Journal Reading Blok Interna
Journal Reading Blok Interna AnimuPocky
 
PPT TIM GERAK CEPAT.pptx
PPT TIM GERAK CEPAT.pptxPPT TIM GERAK CEPAT.pptx
PPT TIM GERAK CEPAT.pptxAgungIndry
 
Manuskrip Antidiare & Probiotik.pptx
Manuskrip Antidiare & Probiotik.pptxManuskrip Antidiare & Probiotik.pptx
Manuskrip Antidiare & Probiotik.pptxssuserb1ff2d
 
Referat asfiksia neonatorum desi pupu final
Referat asfiksia neonatorum desi pupu finalReferat asfiksia neonatorum desi pupu final
Referat asfiksia neonatorum desi pupu finalSuzika Dewi
 
Ppt antibiotik
Ppt antibiotikPpt antibiotik
Ppt antibiotikrula25
 
RespiJOSS-Simpo-2018-2-Dwi_Wastoro_Antibiotika.pdf
RespiJOSS-Simpo-2018-2-Dwi_Wastoro_Antibiotika.pdfRespiJOSS-Simpo-2018-2-Dwi_Wastoro_Antibiotika.pdf
RespiJOSS-Simpo-2018-2-Dwi_Wastoro_Antibiotika.pdfamanda119491
 
CSS IDSA - Hasna Shofiya Buntoro (1710312060)(1).pptx
CSS IDSA - Hasna Shofiya Buntoro (1710312060)(1).pptxCSS IDSA - Hasna Shofiya Buntoro (1710312060)(1).pptx
CSS IDSA - Hasna Shofiya Buntoro (1710312060)(1).pptxulfahulkarimah21
 
174107021 penatalaksanaan-kegawatdaruratan-medik
174107021 penatalaksanaan-kegawatdaruratan-medik174107021 penatalaksanaan-kegawatdaruratan-medik
174107021 penatalaksanaan-kegawatdaruratan-medikSoraya Grenavada
 
Tata cara penanganan monkeypox mmmmmmmmmm
Tata cara penanganan monkeypox mmmmmmmmmmTata cara penanganan monkeypox mmmmmmmmmm
Tata cara penanganan monkeypox mmmmmmmmmmSudeArtYas1
 
Ppt tutor clinic trial
Ppt tutor clinic trialPpt tutor clinic trial
Ppt tutor clinic trialpriskilas119
 

Similar to Journal Reading Anak Sukbum.pptx (20)

Ebcr ikhsan-pediatric-slide show
Ebcr  ikhsan-pediatric-slide showEbcr  ikhsan-pediatric-slide show
Ebcr ikhsan-pediatric-slide show
 
Journal Reading_Effects of therapeutic zinc supplementation for diarrhea and ...
Journal Reading_Effects of therapeutic zinc supplementation for diarrhea and ...Journal Reading_Effects of therapeutic zinc supplementation for diarrhea and ...
Journal Reading_Effects of therapeutic zinc supplementation for diarrhea and ...
 
Kejang pada bayi baru lahir
Kejang pada bayi baru lahirKejang pada bayi baru lahir
Kejang pada bayi baru lahir
 
Uji provokasi bronkus
Uji provokasi bronkusUji provokasi bronkus
Uji provokasi bronkus
 
Tpibaru4
Tpibaru4Tpibaru4
Tpibaru4
 
Pk pituitary
Pk pituitaryPk pituitary
Pk pituitary
 
Diana Agustina .pptx
Diana Agustina .pptxDiana Agustina .pptx
Diana Agustina .pptx
 
Bronkopneumonia
BronkopneumoniaBronkopneumonia
Bronkopneumonia
 
Journal Reading Blok Interna
Journal Reading Blok Interna Journal Reading Blok Interna
Journal Reading Blok Interna
 
PPT TIM GERAK CEPAT.pptx
PPT TIM GERAK CEPAT.pptxPPT TIM GERAK CEPAT.pptx
PPT TIM GERAK CEPAT.pptx
 
Manuskrip Antidiare & Probiotik.pptx
Manuskrip Antidiare & Probiotik.pptxManuskrip Antidiare & Probiotik.pptx
Manuskrip Antidiare & Probiotik.pptx
 
Referat asfiksia neonatorum desi pupu final
Referat asfiksia neonatorum desi pupu finalReferat asfiksia neonatorum desi pupu final
Referat asfiksia neonatorum desi pupu final
 
Ppt antibiotik
Ppt antibiotikPpt antibiotik
Ppt antibiotik
 
RespiJOSS-Simpo-2018-2-Dwi_Wastoro_Antibiotika.pdf
RespiJOSS-Simpo-2018-2-Dwi_Wastoro_Antibiotika.pdfRespiJOSS-Simpo-2018-2-Dwi_Wastoro_Antibiotika.pdf
RespiJOSS-Simpo-2018-2-Dwi_Wastoro_Antibiotika.pdf
 
CSS IDSA - Hasna Shofiya Buntoro (1710312060)(1).pptx
CSS IDSA - Hasna Shofiya Buntoro (1710312060)(1).pptxCSS IDSA - Hasna Shofiya Buntoro (1710312060)(1).pptx
CSS IDSA - Hasna Shofiya Buntoro (1710312060)(1).pptx
 
Telaah jurnal metode via
Telaah jurnal metode viaTelaah jurnal metode via
Telaah jurnal metode via
 
174107021 penatalaksanaan-kegawatdaruratan-medik
174107021 penatalaksanaan-kegawatdaruratan-medik174107021 penatalaksanaan-kegawatdaruratan-medik
174107021 penatalaksanaan-kegawatdaruratan-medik
 
Tata cara penanganan monkeypox mmmmmmmmmm
Tata cara penanganan monkeypox mmmmmmmmmmTata cara penanganan monkeypox mmmmmmmmmm
Tata cara penanganan monkeypox mmmmmmmmmm
 
Ppt tutor clinic trial
Ppt tutor clinic trialPpt tutor clinic trial
Ppt tutor clinic trial
 
Penanganan sputum
Penanganan sputumPenanganan sputum
Penanganan sputum
 

Recently uploaded

IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALBagasTriNugroho5
 
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxfachrulshidiq3
 
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxtatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxPoliJantung
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptkhalid1276
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptUserTank2
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptssuser551745
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptssuserbb0b09
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanDevonneDillaElFachri
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
Ppt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdf
Ppt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdfPpt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdf
Ppt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdfssuser1cc42a
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfsrirezeki99
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptAcephasan2
 
FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...
FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...
FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...IdjaMarasabessy
 
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdfnoviarani6
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosizahira96431
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdfMODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdfBangKoko
 

Recently uploaded (20)

IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
 
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
 
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxtatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdfPentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
Ppt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdf
Ppt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdfPpt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdf
Ppt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdf
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...
FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...
FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...
 
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdfMODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
 

Journal Reading Anak Sukbum.pptx

  • 1. Journal Reading Amoxicillin–clavulanate versus azithromycin for respiratory exacerbations in children with bronchiectasis (BEST-2): a multicentre, double-blind, noninferiority, randomized controlled trial
  • 2. Pendahuluan • Bronkiektasis → dilatasi bronkus dengan batuk produktif • Eksaserbasi bronkiektasis → peningkatan batuk dan volume sputum → mengganggu fungsi paru • Penelitian-penelitian sebelumnya → jumlah partisipan kecil, tidak menginklusikan anak, open label
  • 3. Pendahuluan (2) • Penggunaan antibiotik → mikrobiologi • Pada anak → sulit mengambil sputum → empiris • The Australian and New Zealand guideline → amoxicillin-clavulanate (oral) • Amoxicillin-clavulanate → Haemophilus influenzae, Streptococcus pneumoniae, dan Moraxella cattarhalis • Membutuhkan dosis multiple dan menyebabkan gangguan GIT → kepatuhan buruk
  • 4. Pendahuluan (3) • Azithromycin oral → alternative terapi lini pertama • Waktu paruh panjang, well tolerated • Penelitian sebelumnya → azithromycin tidak efektif pada CAP • Azithromycin masih digunakan pada kasus bronkiektasis eksaserbasi akut anak • Penelitian ini membandingkan oral azithromycin dan oral amoxicillin-clavulanate dalam menyembuhkan eksaserbasi selama 21 hari.
  • 5. Pendahuluan (4) • Penelitian ini membandingkan oral azithromycin dan oral amoxicillin-clavulanate dalam menyembuhkan eksaserbasi selama 21 hari. • Efek intervensi pada durasi eksaserbasi, waktu munculnya eksaserbasi berikutnya, fungsi paru, QOL, inflamasi sistemik, resistensi antibiotic, efek samping, prevalensi virus, Mycoplasma pneumoniae, dan Chlamydiales spp saat eksaserbasi
  • 6. Metode: Desain Studi • Parallel-group, double-dummy, double-blind, placebo-controlled RCT di 4 rumah sakit di Australia dan Selandia Baru, April 2012 – Agustus 2016 • Anak (usia 1-19 tahun) di 3 rumah sakit anak tersier dan klinik pediatric dengan diagnosis bronkiektasis (klinis dan CT scan) dalam 5 tahun, dan mengalami setidaknya 2x eksaserbasi dalam 18 bulan.
  • 7. Metode: Study Design Eksklusi: • Baru saja mengalami eksaserbasi (dyspnea, SpO2 <90% in air, atau dirawat) dalam 8 bulan terakhir • Mengalami kistik fibrosis atau gangguan liver • Alergi antibiotic β laktam atau makrolid • Infeksi Pseudomonas aeruginosa dalam 4 bulan terakhir atau infeksi mycobacteria non tuberculous • Menerima pengobatan β laktam atau makrolid dalam 3 minggu terakhir atau mnjalani pengobatan kanker
  • 8. Metode: Randomisasi dan masking • Randomisasi berdasarkan lokasi, usia, dan penyebab oleh ahli statistik dan apoteker • Penentuan pengobatan disamarkan • Antibiotik dan placebo dikemas ulang agar bentuknya serupa.
  • 9. Metode: Prosedur • Anak dirandomisasi untuk menerima amoxicillin- clavulanate (22.5 mg/kg 2x sehari) dan placebo atau azithromycin (5mg/kg per hari) dan placebo selama 21 hari. • Bila dalam 21 hari tidak sembuh anak diberikan amoxicillin-clavulanate. • Anak difollow up selama 6 bulan setelah eksaserbasi atau sampai eksaserbasi berikutnya setelah menyelesaikan pengobatan studi.
  • 10. Metode: Prosedur (2) • Nasal swab dikumpulkan pada saat perekrutan (baseline), sebelum memulai pengobatan (hari pertama), dan setelah pengobatan selesai (hari ke 21) → kaldu skimmed milk tryptone glucose glycerol → disimpan dalam suhu -80°C kemudian dikultur dan dilakukan uji resistensi. • Asam nukleat juga diekstraksi dari kaldu dengan nasal swab lalu diuji untuk 16 virus traktus respiratorius, M. pneumoniae dan Chlamydiales spp dengan PCR
  • 11. Metode: Prosedur (3) • Spirometri dilakukan pada baseline, awal dan akhir eksaserbasi pada anak yang dapat melakukan tes ini dan FEV1% dicatat. • Perawat melakukan follow up untuk mengumpulkan data mengenai eksaserbasi, caregiver juga diminta untuk menghubungi bila ada eksaserbasi. • Caregiver mencatat diari batuk dan efek samping
  • 12. Metode: Prosedur (4) • Eksaserbasi non severe: peningkatan frekuensi batuk, batuk kering→berdahak, atau peningkatan volume atau purulensi sputum minimal 3 hari tanpa dyspnea, hipoksia (SpO2 <90% in air), atau tidak perlu dirawat. • Resolusi eksaserbasi: batuk kembali ke baseline minimal 2 hari, disertai kesembuhan gejala lain
  • 13. Metode: Outcome • Outcome primer → proporsi anak dengan resolusi eksaserbasi dalam 21 hari • Outcome sekunder klinis→ jumlah rawat inap, durasi eksaserbasi, waktu ke eksaserbasi berikutnya, perubahan FEV1%, skor quality-of-life cough-specified, dan efek samping pengobatan • Outcome sekunder lab → perubahan jumlah WBC, CRP, patogen bakteri, virus, dan atipikal.
  • 14. Metode: Analisis Statistik • Hipotesis non-inferior → Batas non-inferioritas → perbedaan sebanyak 20% dan 80% eksaserbasi sembuh pada kelompok amoxicillin-clavulanate. • Jumlah sampel yang dibutuhkan: 170 • Analisis dengan intention to treat • Regresi median →analisis durasi eksaserbasi dan waktu ke eksaserbasi berikutnya • Perbandingan skor quality-of-life cough-specified dengan regresi linear
  • 15. Hasil
  • 25. Diskusi • Azithromycin oral tidak inferior terhadap amoxicillin-clavulanate dalam menyembuhkan eksaserbasi non-severe bronkiektasis. • Durasi eksaserbasi lebih singkat 4 hari pada kelompok amoxicillin-clavulanate • Tidak ditemukan perbedaan signifikan pada waktu eksaserbasi berikutnya, FEV1% atau skor QOL, namun resistensi lebih banyak terjadi pada azithromycin
  • 26. Diskusi (2) • Mual dan diare → efek samping paling namun tidak berbeda secara signifikan • Kepatuhan lebih baik pada amoxicillin-clavulanate sebanyak 10 poin, tidak signifikan • Kedua antibiotic dapat ditoleransi, namun 9 anak berhenti karena muntah • Virus terdeteksi pada hampir setengah sampel, pathogen atipikal jarang
  • 27. Diskusi (3) • Penelitian pertama yang membandingkan efikasi antibiotic pada eksaserbasi bronkiektasis • Pebelitian pertama yang membandingkan amoxicillin-clavulanate dan azithromycin dengan hipotesis non-inferior • Amoxicillin-clavulanate → lini pertama berdasarkan guideline Australia dan Selandia Baru dan guideline Eropa
  • 28. Diskusi (4) • Waktu paruh azithromycin panjang → kepatuhan berobat lebih baik • Efektif terhadap S. pneumoniae, M. catarrhalis, dan pathogen atipikal • Amoxicillin-clavulanate lebih efektif terhadap H. influenzae
  • 29. Diskusi (5) • Waktu untuk resolusi lebih panjang 4 hari pada azithromycin → penting diperhatikan • Penggunaan azithromycin yang sembarangan → resistensi dan risiko kegagalan pengobatan
  • 30. Diskusi (6) Kekurangan • Jumlah sampel pada kedua kelompok tidak sama • Dosis optimal antibiotik untuk eksaserbasi bronkiektasis tidak diketahui • Waktu ke eksaserbasi berikutnya didasarkan pada caregiver • Hanya menginklusi anak yang tidak perlu rawat inap sehingga tingkat resolusi baik • Pengambilan sampel dari nasal swab
  • 31. Kesimpulan • Azythromycin oral tidak inferior terhadap amoxicillin-clavulanate dalam mengobati eksaserbasi bronkiektasis pada anak dengan margin 20% • Kekurangan azithromycin: resolusi 4 hari lebih panjang dan risiko resistensi makrolid • Sebaiknya digunakan bila terdapat alergi penisilin dan risiko kepatuhan berobat yang buruk • Diperlukan RCT berikutnya untuk memvalidasi penelitian ini