Strategi pengelolaan sanitasi di Kabupaten Sleman mencakup survei risiko lingkungan untuk mengetahui kondisi sanitasi, pembuatan strategi sanitasi kabupaten, dan kerja sama antar lembaga untuk peningkatan sanitasi melalui forum PKP dan kegiatan bersama. Capaian sanitasi saat ini meliputi akses air minum dan pengelolaan sampah. Potensi kerja sama ke depan terkait keberlanjutan program sanitasi.
4. RP JMD
MISI 5:
Membangun sarana
dan prasarana yang
memadai untuk
mendukung
terwujudnya
kabupaten cerdas
MISI 4:
Meningkatkan
ketahanan masyarakat
dalam menghadapi
berbagai macam
ancaman dan bencana
MISI 1:
Menciptakan tata kelola
pemerintahanyang baik
dengan dukungan teknologi
untuk meningkatkan
kualitas pelayanan kepada
masyarakat
MISI 2:
Meningkatkan kualitas
sumber daya manusia
melalui pelayanan
pendidikan dan
kesehatan yang
berkualitas dan
terjangkau
MISI 3:
Membangun
perekonomian yang
kreatif dan inovatif untuk
meningkatkan
kesejahteraan
Menguatkan budaya
masyarakat yang saling
menghargaidan jiwa
gotong royong
MISI 6:
Terwujudnya Sleman Sebagai Rumah Bersama yang Cerdas, Sejahtera,
Berdaya Saing, Menghargai Perbedaan, dan Memiliki Jiwa Gotong Royong
VISI
5. RP JMD
MISI5:
Membangunsaranadan
prasaranayangmemadai
untukmendukung
terwujudnyakabupaten
cerdas
Terwujudnyapeningkatan kualitas
prasaranadansaranawilayah yang
terintegrasi dan lingkungan hidup
yang berkelanjutan
Meningkatnya kemampuan literasi
masyarakat
Terwujudnyakeserasian pembangunan
antarsektor dalam rangka
pembangunan berkelanjutan
Tujuan(Misi5)
Indeks pembangunan prasaranawilayah
Indikator
1.Cakupan pembangunanprasaranadansarana
wilayah,
2.Indeks KinerjaLalu Lintasdan Angkutan Jalan
3. Indeks kualitas lingkungan hidup mencakup
- Indeks Kualitas Air,
- Indeks Kualitas Udara,
- Indeks Kualitas Tutupan Lahan.
DefinisiOperasional
7. STRATEGIPENGELOLAANSANITASI
Enviromental HealthRiskAssesment (EHRA)
survey partisipatif di kabupaten/kota untuk mengetahui kondisi fasilitas sanitasi dan higinitas serta
perilaku-perilakumasyarakat padaskala rumahtangga
mengumpulkan data primer untuk mengetahui gambaran kondisi fasilitas
sanitasi dan perilaku masyarakat yang berisiko terhadap kesehatan
lingkungan
8. STRATEGIPENGELOLAANSANITASI
SSK
Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK) adalah suatu dokumen perencanaan yang berisi kebijakan
dan strategi pembangunan sanitasi secara komprehensif dalam rangka memberikan arah yang jelas,
tegas dan menyeluruh bagi pembangunan sanitasi dengan tujuan agar pembangunan sanitasi dapat
berlangsungsecarasistematis, terintegrasidanberkelanjutan.
11. Capaian Akses layanan air limbah domestik 2021
CAPAIANPENGELOLAANSANITASI
AMAN
21,77%
LAYAK 76,23%
98%
LAYAK SERTAAMAN
Tidak Ada Akses2%
12. CAPAIANPENGELOLAANSANITASI
Capaian pengelolaan sampah 2021
TIMBULANSAMPAH KABUPATEN
0,65 KG/ORANG/HARI
JumlahPendudukKabupaten (Tahun 2020)
1.131.640 Jiwa
WILAYAH PERKOTAAN (masih menggunakan data lama – SSK
2015/2019):
Semua Kalurahan diKapanewon Gamping, Mlati, Depok, Ngaglik,
Sleman
Kapanewon Godean :Sidoarum, Kapanewon Kalasan :
Purwomartani
TIMBULAN SAMPAH PERKOTAAN
0,65KG/ORANG/HARI
JumlahPendudukPerkotaan567.930 Jiwa
13. CAPAIANPENGELOLAANSANITASI
CAPAIAN PENGELOLAAN SAMPAH 2021
WILAYAH PERKOTAAN (masih menggunakan data lama – SSK
2015/2019):
Semua Kalurahan diKapanewon Gamping, Mlati, Depok, Ngaglik,
Sleman
Kapanewon Godean :Sidoarum, Kapanewon Kalasan :
Purwomartani
TIMBULANSAMPAHPERKOTAAN
0,54KG/ORANG/HARI
TIMBULAN SAMPAH KABUPATEN
0,50KG/ORANG/HARI
Jumlah Penduduk Perkotaan 567.930Jiwa
Jumlah Penduduk Kabupaten (Tahun 2020)
1.131.640 Jiwa
14. AksesPerpipaan Dan Non Perpipaan 2021Air Minum
NonPerpipaan Perpipaan
79,40% 20,60% 100%
No Jenis
Jumlah Terlayani/Pengguna
Persentase
(Jiwa) (KK)
1
PerusahaanDaerahAir
Minum(PDAM)
±164.228Jiwa ±41.057KK 11,06%
2
PengelolaAirMinumDesa
(PAMDES)/ProgramAir
MinumdanSanitasi
Masyarakat(PAMSIMAS)
±105.990Jiwa ±35.441KK 9,54%
3 Non-Perpipaan ±817.121Jiwa ±294.795KK 79,40%
JumlahJiwa /KKdiKabupaten
Sleman
±1.087.339Jiwa ±371.293KK 100,00%
CAPAIANPENGELOLAANSANITASI
CAPAIAN AIRMINUM2021
23. POTENSIKEBERLANJUTANBERSAMA
No Program / Kegiatan / Sub Kegiatan
PROGRAM PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN SISTEM AIR LIMBAH
Pengelolaan dan Pengembangan Sistem Air Limbah Domestik dalam Daerah Kabupaten/Kota
1
2
3
Editor's Notes
Pelaksanaan EHRA merupakan awal dari perencanaan pengelolaan Sanitasi
Dimulai dari melakukan survey yang dilakukan terhadap lebih dari 3000 responden rumah tangga yang ada dikabupaten Sleman
Survey ini dilakukan secara swakelola oleh Dinas Kesehatan dengan melibatkan kader kesehatan dimasing masing wilayah
Surveyor EHRA merupakan kader kesehatan merupakan bentuk partisipasi masyarakat diawal perencanaan pengelolaan sanitasi
Hasil EHRA kemudian dilakukan penilaian yang dilakukan oleh stakeholder baik dari OPD dan masyarakat untuk mendapat kawasan yang rawan terhadap permasalahan sanitasi.
Pelaksanaan EHRA merupakan awal dari perencanaan pengelolaan Sanitasi
Dimulai dari melakukan survey yang dilakukan terhadap lebih dari 3000 responden rumah tangga yang ada dikabupaten Sleman
Survey ini dilakukan secara swakelola oleh Dinas Kesehatan dengan melibatkan kader kesehatan dimasing masing wilayah
Surveyor EHRA merupakan kader kesehatan merupakan bentuk partisipasi masyarakat diawal perencanaan pengelolaan sanitasi
Hasil EHRA kemudian dilakukan penilaian yang dilakukan oleh stakeholder baik dari OPD dan masyarakat untuk mendapat kawasan yang rawan terhadap permasalahan sanitasi.
Pelaksanaan EHRA merupakan awal dari perencanaan pengelolaan Sanitasi
Dimulai dari melakukan survey yang dilakukan terhadap lebih dari 3000 responden rumah tangga yang ada dikabupaten Sleman
Survey ini dilakukan secara swakelola oleh Dinas Kesehatan dengan melibatkan kader kesehatan dimasing masing wilayah
Surveyor EHRA merupakan kader kesehatan merupakan bentuk partisipasi masyarakat diawal perencanaan pengelolaan sanitasi
Hasil EHRA kemudian dilakukan penilaian yang dilakukan oleh stakeholder baik dari OPD dan masyarakat untuk mendapat kawasan yang rawan terhadap permasalahan sanitasi.