3. Identitas
Nama Pasien : An. N
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 7 tahun
Pekerjaan : -
Alamat : Sungai Bahar Unit V
Tanggal Datang : 21 Oktober 2014
4. Anamnesa
Keluhan Utama : Gatal-gatal di tangan dan kaki.
Riwayat Penyakit Sekarang
Keluhan gatal-gatal dirasakan 2 bulan yang lalu setelah
bibi pasien datang dari pondok pesantren dan tinggal
bersama. Gatal lebih dirasakan pada malam hari.
Pertama kali muncul berupa bintik-bintik di tangan
setelah beberapa hari kemudian bintik tersebut berisi
cairan putih kekuningan. Bintik menular ke bagian
anggota tubuh lain seperti kaki dan pantat jika digaruk
dan bintik tersebut pecah. Sudah periksa ke mantri dan
diberi obat dan salep. Tetapi tidak membaik.
5. Riwayat Penyakit Dahulu
Keluhan seperti ini sebelumnya disangkal
Riwayat alergi (-)
Riwayat Penyakit Keluarga
Ibu dan adik pasien juga mengalami
6. Pemeriksaan Fisik
Berat Badan : 18 kg
UKK lokalisata tangan
Pustula, berbentuk bulat berbatas tegas dengan ukuran
diameter 3-5 mm, lentikular, susunan menyebar di regio
pergelangan tangan, telapak tangan kiri dan kanan.
9. Penatalaksanaan
Edukasi:
Mandi secara teratur dengan menggunakan sabun
Mencuci pakaian, sprai, sarung bantal, selimut dan
lainnnya secara teratur minimal 2 kali dalam seminggu
Menjemur kasur dan bantal minimal 2 minggu sekali
Tidak saling bertukar pakaian dan handuk dengan orang
lain
Hindari kontak dengan orang-orang atau kain serta
pakaian yang dicurigai terinfeksi skabies
Menjaga kebersihan rumah dan berventilasi cukup
12. Latar Belakang
Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh
infestasi dan sensitisasi terhadap tungau Sarcoptes
scabiei varietas hominis.
Skabies menduduki peringkat ke-7 dari sepuluh
besar penyakit utama di puskesmas dan menempati
urutan ke-3 dari 12 penyakit kulit tersering di
Indonesia.
13. Skabies adalah penyakit kulit
yang disebabkan oleh
infestasi dan sensitisasi
terhadap tungau Sarcoptes
scabiei varietas hominis
Tungau kecil
Berbentuk oval
Punggungnya cembung,
perutnya rata
Tungau ini translusen
Warna putih kotor
Tidak bermata.
Ukuran: betina 330-450
mikron x 250-350 mikron
Jantan 200-240 mikron x 150-
200 mikron.
Etiologi
14. Tungau skabies ini umumnya hidup pada suhu yang
lembab dan pada suhu kamar (210C dengan kelembapan
relatif 40-80%) tungau masih dapat hidup di luar tubuh
hospes selama 24-36 jam.
Bagian-bagian tubuh yang diserang, yaitu bagian-bagian
yang kulitnya tipis dan lembab, seperti di lipatan-lipatan
kulit pada orang dewasa, sekitar payudara, area sekitar
pusar dan penis.
15. Setelah kopulasi di atas kulit (jumlahnya kira-kira 10-15 tungau), jantan
akan mati. Tungau betina menggali terowongan dalam startum
korneum, meletakkan telurnya 2-4 butir sehari sampai jumlahnya
mencapai 40-50, betina akan hidup sampai 30-60 hari. Kemudian telur
menetas (dalam 3-5 hari) dan menjadi larva dengan 3 pasang kaki.
Setelah 2-3 hari larva akan menjadi nimfa dengan 4 pasang kaki.
Total siklus 8-12 hari
Siklus Hidup
17. Ada 4 tanda kardinal
!
Pruritus nokturnal
Penyakit ini menyerang
secara kelompok
Adanya terowongan
(kunikulus)
Menemukan tungau
Diagnosis :
Menemukan 2 dari 4
tanda kardinal
Diagnosis
18. Diagnosis definitif
bergantung pada
identifikasi mikroskopis
adanya tungau, telur atau
fecal pellet
Kerokan kulit
Mengambil tungau
dengan jarum
Epidermal shave biopsy
Kuretase terowongan
Tes tinta Burowi Papul
Tetrasiklin topikal
Apusan kulit
Biopsi plong (punch
biopsy)
19. Diagnosis Banding
Penyakit skabies disebut sebagai “The great imitator”.
Hampir semua dermatosis dengan keluhan pruritus:
Dermatitis atopik
Dermatitis kontak
Prurigo
Pioderma
liken planus
Gigitan serangga
20. Terapi
Terapi topikal untuk skabies yang sering digunakan
adalah sebagai berikut :
Krim Permetrin 5% (Elimite, Acticin)
Lindane 1% (gamma-benzen heksaklorida)
Sulfur, biasanya diresepkan sebagai sulfur presipitat
(6%) dalam petrolatum
Benzil benzoat 25%
Ivermectin 200mcg/KgBB single dose
21. PENTING !
Lesi dengan fecal pellet
terkadang memberi rasa
gatal pemberian
antihistamin
Dan bila gatal tetap
mengganggu dapat
diberikan steroid oral
dalam waktu yang singkat
Bila didapatkan
superinfeksi oleh bakteri,
antibiotik harus diberikan.
Penyakit skabies sangat
erat kaitannya dengan
kebersihan dan
lingkungan yang kurang
baik, oleh sebab itu
edukasi pasien untuk
menjaga kebersihan diri
dan lingkungan untuk
mencegah penyebaran
penyakit skabies