SlideShare a Scribd company logo
1 of 39
DEPARTEMEN PENELITIAN DAN PENGATURAN PERBANKAN
TRANSFORMASI BADAN KREDIT DESA: STATUS KEPEMILIKAN DAN BADAN HUKUM
Pembahasan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
2015
Outline Presentasi
2
• Overview Badan Kredit Desa (BKD)1
• Dasar Hukum2
• Permasalahan dan Solusi3
• Kesimpulan4
Overview Badan Kredit Desa (BKD)1
3
Politik Ethis oleh Pemerintah
Hindia Belanda sebagai bentuk
kompensasi kepada masyarakat
di Pulau Jawa yang
menanggung biaya perang
kolonialisme dan menderita
akibat politik Tanam Paksa
(cultuur stelsel)
Sejarah Badan Kredit Desa
Akhir Abad 19
Overview Badan Kredit Desa (BKD)1
4
• Pada awalnya pendirian dan usaha bank desa dan lumbung desa bersifat bebas dan baru sejak tahun 1905 badan kredit
desa ini dinyatakan dibawah pengawasan seorang inspektur perkreditan rakyat (inspecteur van het volkscredietwezen).
• Dibentuk Dinas Perkreditan Rakyat (dienst voor het volkscredietwezen) pada tanggal 12 Mei 1912 dengan tugas sebagai
penyedia dana bagi badan kredit rakyat, membantu penyaluran kelebihan likuiditas ke dalam instrumen investasi, memberi
nasehat dan bantuan dalam pengelolaan usaha.
• Pada tahun 1912 dibentuk pula De Centrale Kas van het Volkscredietwezen. Pada awalnya tidak ada keharusan bagi
afdelingsbanken untuk tunduk pada pengawasan De Centrale Kas tetapi setelah badan kredit tersebut menggunakan dana
dari De Centrale Kas maka timbul kekuasaan De Centrale Kas untuk mengatur penggunaan dana tersebut. Pada tahun 1924
semua afdelingsbanken telah ditempatkan di bawah pengawasan De Centrale Kas.
• Pada periode 1929-1932 terjadi krisis ekonomi dunia yang menyebabkan macetnya beberapa badan kredit rakyat, untuk
mengatasi hal ini pemerintah Belanda saat itu membentuk Algemeene Volkscrediet Bank (AVB) pada tahun 1934 yang
sekarang kita kenal sebagai Bank Rakyat Indonesia dengan fokus pemberian pinjaman kepada rakyat kecil khususnya petani.
Seiring pembentukan AVB maka De Centrale Kas dibubarkan dan tugas melakukan pengawasan bank kredit rakyat dialihkan
kepada AVB.
Overview Badan Kredit Desa (BKD)1
5
Akhir abad 19
Politik Ethis
1898
BKD: Bank Desa
dan Lumbung Desa
Akhir abad 19 muncul
Afdelingsbanken
(Poerwokertosche Hulp
en Spaarbank der
Inlandsche Hoofden)
1905
Pengawasan BKD
oleh inspecteur van
het
volkscredietwezen
1912
Dibentuk dienst voor
het
volkscredietwezen &
De centrale Kas
1924
Pengawasan
Afdelingsbanken
oleh De Centrale
Kas
1929-1932
Krisis Ekonomi
Dunia (banyak BKD
yang tutup)
1934
Dibentuk
Algemeene
Volkscrediet Bank
dan De Centrale
Kas dibubarkan
UU No. 11 Th 1953;
UU Pokok BI.
Pengawasan bank
oleh BI an Dewan
Moneter
UU No. 7 Tahun
1992: BKD yang
memiliki ijin Menkeu
diberikan status
BPR
PBI No.
6/27/PBI/2004
Pengawasan BKD
didelegasikan ke
BRI
6
Lokasi BKD di Pulau Jawa dan Madura
A: 24
P: 0
A: 10
P: 3
A: 104
P: 225
A: 46
P: 73
A: 67
P: 130
KR 2 (Bandung) KOJK Cirebon
Overview Badan Kredit Desa (BKD)1
Lokasi BKD di Pulau Jawa dan Madura
7
A: 20
P: 1
A: 3
P: 37
A: 62
P: 2
KOJK
Purwokerto
A: 99 (K)
P: 0 (K)
A: 42
P: 205
A: 71 (G)
P: 0 (G)
A: 15
P: 9
A: 143
P: 5
KR 4 (Semarang)
A: 61
P: 30
A: 73
P: 12
A: 28
P: 4
A: 17
P: 18
A: 166
P: 114
A: 109
P: 0
A: 41
P: 25
A: 13
P: 9
A: 18
P: 1 A: 17 (SL)
P: 12 (SL)
A: 36
P: 2
A: 83
P: 89
A: 129
P: 1
A: 63
P: 10
A: 98
P: 2
KOJK Tegal
A: 15 (BY)
P: 0 (BY)
Overview Badan Kredit Desa (BKD)1
Lokasi BKD di Pulau Jawa dan Madura
8
A: 16
P: 0
A: 10
P: 0
A: 12
P: 44
A: 14
P: 41
KOJK DIY
Overview Badan Kredit Desa (BKD)1
Lokasi BKD di Pulau Jawa dan Madura
9
A: 88
P: 11
A: 45
P: 28
A: 241
P: 49
A: 70
P: 1
A: 107
P: 0
A: 92
P: 2
A: 17
P: 149
A: 199
P: 57
A: 42
P: 1
A: 111
P: 50
A: 221
P: 88
A: 43
P: 0
A: 56
P: 1
A: 14
P: 7
A: 31
P: 29
A: 104
P: 0
KOJK Kediri KOJK Malang KOJK Jember
A: 19
P: 14
A: 37
P: 4
A: 53
P: 3
A: 72
P: 1
A: 30
P: 0
A: 96
P: 19
A: 4
P: 6
A: 8
P: 50
A: 36
P: 5
KR 3
(Surabaya)
Overview Badan Kredit Desa (BKD)1
Overview Badan Kredit Desa (BKD)1
NO.
KANTOR
REGIONAL /
KANTOR OJK
WILAYAH
PENGAWASAN BKD
SEBARAN BKD
POSISI AGUSTUS 2013
BKD AKTIF BKD PASIF JUMLAH
1 Kantor Regional 2 1. Subang 24 0 24
2. Sumedang 10 3 13
JUMLAH 34 3 37
2
Kantor OJK
Cirebon
1. Cirebon 67 130 197
(wilker KR 2) 2. Indramayu 104 225 329
3. Majalengka 46 73 119
JUMLAH 217 428 645
3
Kantor OJK
Jember
1. Banyuwangi 88 11 99
(wilker KR 3) 2. Bondowoso 45 28 73
3. Jember 241 49 290
4. Situbondo 70 1 71
JUMLAH 444 89 533
4 Kantor OJK Kediri 1. Blitar 107 0 107
(wilker KR 3) 2. Kediri 92 2 94
3. Madiun 17 149 166
4. Magetan 199 57 256
5. Nganjuk 42 1 43
6. Ngawi 111 50 161
7. Ponorogo 221 88 309
8. Trenggalek 43 0 43
9. Tulungagung 56 1 57
JUMLAH 888 348 1236
NO.
KANTOR REGIONAL /
KANTOR OJK
WILAYAH
PENGAWASAN BKD
SEBARAN BKD POSISI AGUSTUS 2013
BKD AKTIF BKD PASIF JUMLAH
5 Kantor OJK Malang 1. Lumajang 14 7 21
(wilayah kerja KR 3) 2. Pasuruan 31 29 60
3. Probolinggo 104 0 104
JUMLAH 149 36 185
6 Kantor OJK Purwokerto 1. Cilacap 20 1 21
(wilayah kerja KR 4) 2. Purbalingga 3 37 40
3. Purwokerto 62 2 64
JUMLAH 85 40 125
7 Kantor Regional 4 1. Blora 28 4 32
2. Demak 42 205 247
3. Gombong 71 0 71
4. Jepara 15 19 34
5. Kebumen 143 5 148
6. Kendal 61 30 91
7. Kudus 73 12 85
8. Kutuarjo 99 0 99
9. Pati 17 18 35
10. Purwodadi 166 114 280
11. Purworejo 109 0 109
12. Rembang 41 25 66
13. Salatiga 17 12 29
14. Temanggung 13 9 22
15. Wonosobo 18 1 19
JUMLAH 913 454 1367
Sebaran BKD di Kantor OJK …..
10
Overview Badan Kredit Desa (BKD)1
Sebaran BKD di Kantor OJK …..
NO.
KANTOR REGIONAL / KANTOR
OJK
WILAYAH PENGAWASAN BKD
SEBARAN BKD POSISI AGUSTUS 2013
BKD AKTIF BKD PASIF JUMLAH
8 Kantor Regional 3 1. Bangkalan 19 14 33
2. Bojonegoro 37 4 41
3. Gresik 11 18 29
4. Jombang 72 1 73
5. Lamongan 30 0 30
6. Mojokerto 53 3 56
7. Pamekasan 4 6 10
8. Sidoarjo 96 19 115
9. Sumenep 8 50 58
10. Tuban 36 5 41
JUMLAH 366 120 486
9 Kantor OJK Tegal 1. Batang 36 2 38
(wilayah kerja KR 4) 2. Brebes 83 89 172
3. Bumiayu 15 0 15
4. Pekalongan 129 1 130
5. Pemalang 63 10 73
6. Tegal 98 2 100
JUMLAH 424 104 528
10 Kantor OJK DIY 1. Bantul 10 0 10
(wilayah kerja KR 4) 2. Sleman 16 0 16
3. Wates 12 44 56
4. Wonosari 14 41 55
JUMLAH 52 85 137
TOTAL 3572 1707 5279
11
Overview Badan Kredit Desa (BKD)1
12
Badan Kredit Desa
(BKD)
5.279 BKD
dengan izin Menkeu
dan memiliki status
BPR
3.572 BKD
Aktif
1.707 BKD
tidak aktif
175 BKD
tidak memiliki izin
Menkeu dan tanpa
status BPR
• Staatsblad No. 357
Tanggal 14 September 1929
• Rijksblad No. 9 Tahun 1937
• Izin Menkeu tahun 1971 & 1972
• UU No 7 tahun 1992
• Surat Depdagri No.
412.21/1502/BANGDES tgl 14
November 1991
Overview Badan Kredit Desa (BKD)1
13
Referensi:
• Fruin, T.A., 1999, History, Present Situation and Problems of The Village Credit System (1897-1932), Development Cooperation Information
Department of the Ministry of Foreign Affairs, The Hague: Netherlands.
• Schmit, Leo, 1994, A History of the “Volkscredietwezen” (1895-1935), Development Cooperation Information Department of the Ministry of
Foreign Affairs, The Hague: Netherlands.
Overview Badan Kredit Desa (BKD)1
14
Referensi:
• Fruin, T.A., 1999, History, Present Situation and Problems of The Village Credit System (1897-1932), Development Cooperation Information
Department of the Ministry of Foreign Affairs, The Hague: Netherlands.
• Schmit, Leo, 1994, A History of the “Volkscredietwezen” (1895-1935), Development Cooperation Information Department of the Ministry of
Foreign Affairs, The Hague: Netherlands.
Overview Badan Kredit Desa (BKD)1
15
Referensi:
• Fruin, T.A., 1999, History, Present Situation and Problems of The Village Credit System (1897-1932), Development Cooperation Information
Department of the Ministry of Foreign Affairs, The Hague: Netherlands.
• Schmit, Leo, 1994, A History of the “Volkscredietwezen” (1895-1935), Development Cooperation Information Department of the Ministry of
Foreign Affairs, The Hague: Netherlands.
Overview Badan Kredit Desa (BKD)1
16
STATISTIK PERKEMBANGAN
(Masa sebelum & awal kemerdekaan)
Tahun Jumlah
Jumlah Kredit (Rp Jt)
Baki Kredit
Perputaran/Th
n
1938 7,114 3,9 20,7
1951 1,769 6,0 28,7
1952 2,230 15,0 50,1
1953 4,409 49,2 150,9
1954 4,640 57,5 200,2
1955 4,657 65,1 223,8
1956 4,633 67,6 232
1957 4,589 68,2 232,6
1958 4,587 70,1 241,7
1959 4,515 74,4 269,9
Sumber: Buku Sejarah Bank Indonesia, Vol.1 s.d. 5
Overview Badan Kredit Desa (BKD)1
17
Sumber: Buku Sejarah Bank Indonesia, Vol.1 s.d. 5
STATISTIK PERKEMBANGAN
( Periode Tahun 1966 – 1992)
4,023
3,296
2,961
2,078
-
1,000
2,000
3,000
4,000
5,000
6,000
1966
1969
1970
1971
1972
1973
1974
1975
1976
1977
1978
1979
1980
1981
1982
1983
1984
1985
1986
1987
1988*)
1989
1990
1991
1992
Perkembangan Jumlah BKD
Bank Desa Lumbung Desa
Overview Badan Kredit Desa (BKD)1
18Sumber: KR 1
STATISTIK PERKEMBANGAN dalam ribuan rupiah
No. KETERANGAN Dec-08 Dec-09 Dec-10 Dec-11 Dec-12 Aug-13
NERACA
A AKTIVA
1 Kas 903,168 1,060,912 1,174,910 1,401,991 1,655,066 1,885,652
2 Antar Bank Aktiva (ABA) 129,728,265 133,464,715 142,756,101 157,560,935 176,632,814 151,188,434
3 Pinjaman Yg Diberikan -/- 255,502,781 284,753,646 311,852,484 319,267,618 353,902,419 401,240,171
4 Cadangan Penghapusan -/- (17,844,161) (18,974,094) (22,258,756) (22,808,682) (19,289,327) (20,179,182)
5 Harta Tetap & Inventaris (HTI) 13,502,103 15,242,348 14,746,170 14,179,889 16,508,822 18,134,627
6 Akum Penyusutan -/- (2,083,746) (3,375,198) (2,490,778) (2,445,008) (4,158,646) (4,518,194)
7 Rupa-rupa (RRA) 5,973,102 6,164,362 7,251,836 7,392,245 8,099,022 8,297,882
JUMLAH 385,681,512 418,336,691 453,031,967 474,548,988 533,350,170 556,049,390
B PASSIVA
1 Tabungan 52,270,644 63,168,838 72,502,212 81,472,074 99,007,824 85,543,570
2 Antar Bank Passiva (ABP) 13,399,899 14,285,737 14,987,703 19,563,417 24,014,336 43,599,768
3 Pinjaman Yg Diterima 2,562,101 2,115,593 2,291,288 2,588,578 3,686,203 3,934,440
4 Rupa-rupa Passiva (RRP) 2,288,645 2,940,050 3,627,429 3,210,156 4,068,345 7,674,013
5 Modal 283,799,774 300,451,924 322,136,525 330,362,721 360,305,962 384,069,665
6 Cadangan - 129,466 104,820
- - -
7 L/R Thn Berjalan 31,360,449 35,245,083 37,381,990 37,352,042 42,267,500 31,227,934
JUMLAH 385,681,512 418,336,691 453,031,967 474,548,988 533,350,170 556,049,390
Overview Badan Kredit Desa (BKD)1
19
KARAKTERISTIK OPERASIONAL
Keterbatasan BKD yang menyulitkan untuk bertransformasi menjadi
BPR “Gaya Baru”
Overview Badan Kredit Desa (BKD)1
20
Sistem Administrasi Manual …..
Overview Badan Kredit Desa (BKD)1
21
Sistem Administrasi Manual …..
Overview Badan Kredit Desa (BKD)1
22
Sistem Administrasi Manual …..
Overview Badan Kredit Desa (BKD)1
23
STRUKTUR ORGANISASI
Mantri
BKD ‘B’
Komisi I Komisi II Komisi III
BKD ‘A’ BKD ‘C’
JTU
JTU = Juru Tata Usaha, administrasi pembukuan keuangan BKD
Komisi I = Pemutus Kredit yang dijabat oleh Lurah/Kades (ex officio)
Komisi II = Kasir
Komisi III = Juru Tagih
24
Dasar Hukum2
Staatsblad No. 357 Tahun 1929 tentang Aturan-aturan BKD di Provinsi
Jawa dan Madura
Pengawasan: De Centrale Kas
Biaya Pengawasan: BKD
Pengurus:
•Juru tulis dengan beban gaji
ditanggung BKD
•Pengangkatan/pemberhentian juru
tulis oleh Bupati atas usul Centrale
Kas
Operasional:
. BKD perusahaan terpisah dan tidak
boleh digunakan untuk memenuhi
kebutuhan desa
• Pinjaman hanya ke penduduk desa
yang memerlukan
• Bunga tidak boleh lebih dari yang
diperlukan untuk menutup biaya
operasional, membentuk modal dan
cadangan.
• Satu kali dalam 3 tahun sisa uang
diluar keperluan harus disetorkan ke
kas desa.
• Uang kas yang tidak digunakan
dalam operasional harus disimpan
pada Volksbank atau Centrale Kas.
• Untuk menutup biaya keperluan
bersama bbrp BKD dibentuk dana
usaha dari urunan tahunan BKD.
UU No. 14 Tahun 1967 tentang Pokok-Pokok
Perbankan
Pasal 41
1.Bank desa, lumbung desa, bank
pasar, bank pegawai dan bank-bank
lainnya yang dapat dipersamakan
dengan itu yg pada saat mulai
berlakunya UU ini telah ada, tetap
menjalankan tugasnya dalam
sistem perbankan berdasarkan UU
ini.
2.Pengaturan mengenai status dan
tugas dari bank tersebut dalam ayat
(1) dilakukan dengan UU.
3.Bank tsb dalam ayat (1) diwajibkan
utk memberikan laporan dan bahan
kpd BI mengenai keadaan (personil &
adm) dan kegiatannya yg dilakukan
dlm jangka waktu 6 bln terhitung
mulai saat berlakunya UU ini.
4.Sambil menunggu di keluarkannya
UU tsb dalam ayat (2), BI
berdasarkan laporan dan bahan2x
tsb dlm ayat (3) dapat
mempertimbangkan kepada Menkeu
untuk memberikan izin usaha
berdasarkan UU ini.
Kepres No. 38 Tahun 1988
tentang BPR
Pasal 1
Bank desa, lumbung desa,
bank pasar, bank pegawai
dan bank lainnya yang dapat
dipersamakan dengan itu
berdasarkan UU No. 14
Tahun 1967 adalah bank
perkreditan rakyat.
Pasal 2
Wilayah operasional di
kecamatan dan di desa-desa
di luar ibukota daerah tingkat
I (DATI I) dan ibukota daerah
tingkat II (DATI II)
25
Dasar Hukum2
KMK No. 1064/KMK.00/1988 tentang Pendirian dan Usaha BPR
Pasal 1
BPR adalah bank desa, lumbung
desa, bank pasar, bank pegawai
dan bank lainnya ….
Pasal 2
Izin usaha dari Menteri Keuangan
dengan pertimbangan Bank
Indonesia
Pasal 3
Wilayah operasional di kecamatan
dan di desa-desa di luar ibukota
daerah tingkat I (DATI I) dan
ibukota daerah tingkat II (DATI II)
 1 wilayah kecamatan
Pasal 5
Tugas  menunjang pertumbuhan
dan modernisasi ekonomi
pedesaan serta mengurangi
praktek ijon dan pelepas uang
Pasal 6
Usaha menghimpun dana dari
masyarakat dlm bentuk giro,
deposito dan tabungan.
Memberikan kredit bagi pengusaha
kecil dan masyarakat pedesaan.
UU No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan
Pasal 5
Penegasan bahwa BPR
adalah salah satu jenis bank
Pasal 58
Bank Desa, Lumbung Desa,
Bank Pasar, Bank Pegawai,
LPN, LPD, BKD, BKK,
KURK, LPK, BKPD yg telah
memperoleh ijin usaha
Menkeu diberikan status
sebagai BPR sesuai
tatacara yang diatur dalam
PP.
PP No. 71 Tahun 1992
tentang BPR
Pasal 19
(1) Bank Desa, Lumbung Desa, Bank
Pasar, Bank Pegawai, LPN, LPD, BKD,
BKK, KURK, LPK, BKPD yg telah
memperoleh ijin usaha Menkeu
diberikan status sebagai BPR.
(2) Yang belum mendapatkan ijin
usaha dari Menkeu wajib
mengajukan izin sebagai BPR paling
lambat 5 tahun sejak berlakunya PP
(Oktober 1992).
(3) Untuk dapat memperoleh izin usaha
BPR bentuk badan hukum: PD,
Koperasi, PT
(5) Ketentuan lebih lanjut dan tatacara
pengukuhan menjadi BPR ditetapkan
Menkeu atas pertimbangan BI
Yg tidak dpt memenuhi persyaratan
sbg BPR tidak dpt melakukan aktifitas
BPR sesuai psl.13 UU No. 7 Th 92
26
Dasar Hukum2
PBI No. 6/27/PBI/2004 tentang Pelaksanaan Pengawasan BKD
- Mendelegasikan fungsi pengawasan BKD ke BRI
Laporan BRI ke BI tiap semester (akhir Juni
dan Desember):
a. Rekapitulasi neraca dan L/R BKD
b. Analisis perkembangan BKD, permasalahan,
tindakan perbaikan dan usulan tindak lanjut
c. Analisis BKD yang mungkin menjadi BPR
- Biaya untuk pengawasan BKD menjadi beban BI
Arah BKD ke depan
+ Mendorong BKD untuk membentuk badan hukum
dengan status pemilik/PS yang jelas
+ Melakukan transformasi BKD yang tidak dapat
memenuhi UU Perbankan/ketentuan BPR untuk
mendapatkan ijin usaha menjadi BUM Des/LKM
27
Permasalahan Badan Kredit Desa
Permasalahan dan Solusi3
• Terdapat Klaim kepemilikan BKD oleh pihak di luar Desa
• Kepedulian Desa terhadap keberadaan dan peran BKD sangat
minim
• Penegasan pemilik BKD guna membentuk Badan Hukum
Status
Kepemilikan
Tidak Jelas
• Usaha sebagai BPR atau LKM memerlukan adanya Badan Hukum
• Alternatif usaha tanpa membentuk Badan Hukum (BUM Desa)
• Transformasi menjadi bentuk Badan Hukum atau Badan Usaha
baru memerlukan pengaturan dalam POJK
Tidak
mempunyai
Badan
Hukum
28
Status Kepemilikan Tidak Jelas
1. Klaim kepemilikan BKD oleh pihak di luar Desa
2. Kepedulian Desa terhadap keberadaan dan peran BKD sangat minim
3. Penegasan pemilik BKD guna membentuk Badan Hukum
Ketentuan/Pernyataan yang mendukung kepemilikan BKD oleh Desa
Instruction for the formation, organization, management
and supervision of the village credit institutions, issued by H.
Carpenter Alting, Inspector of the Internal Agricultural Credit
System, 1906*
1
• Lumbung Desa dan Bank Desa merupakan lembaga yang didirikan oleh dan untuk
komunitas desa dan merupakan milik masyarakat desa.
• Secara fakta tidak semua penduduk desa memberikan bantuan beras pada saat pendirian
(dhi. Lumbung Desa) namun hal tersebut tidak mengubah pernyataan bahwa Bank Desa
maupun Lumbung Desa tersebut adalah milik masyarakat desa.
• Kontribusi penduduk dianggap sebagai hadiah untuk Desa dan tidak dipandang sebagai
bentuk kepemilikan atau saham atas Lumbung Desa/Bank Desa.
*) Fruin, Thomas Anthonij, 1933, History, Present Situation and Problems of the Village Credit System (1897 -1932)
Permasalahan dan Solusi3
29
Buku “Petunjuk untuk Mengatur dan Memeriksa
Bank Desa” yang dikeluarkan oleh Dienst
Volkscredietwezen Tahun 1917 edisi ke-2.
2
• Halaman 5, Bank Desa itu didirikan menurut keputusan desa, tetapi baru bisa dijalankan
sesudah keputusan itu disahkan oleh “College van gecommitteerden dari
regentschapsraad”
• Implikasi frasa ‘keputusan desa’ saat ini dikenal sebagai musyawarah desa (UU No. 6
Tahun 2014 tentang Desa).
a. Menunjukkan bahwa kuat indikasi perlunya awareness desa sebagai pemilik dalam membentuk
Bank Desa/BKD.
b. Proses ini sama dengan proses pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) yang berlaku
saat ini sebagaimana tertuang dalam UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa
Status Kepemilikan Tidak Jelas
1. Klaim kepemilikan BKD oleh pihak di luar Desa
2. Kepedulian Desa terhadap keberadaan dan peran BKD sangat minim
3. Penegasan pemilik BKD guna membentuk Badan Hukum
Ketentuan/Pernyataan yang mendukung kepemilikan BKD oleh Desa
Permasalahan dan Solusi3
30
Staatsblad No. 357 tanggal 14 September 1929 tentang
Aturan-aturan Mengenai Badan Kredit Desa Dalam
Provinsi di Jawa dan Madura diluar Wilayah Kota Praja
3
• Pasal 9 (1) BKD diurus sebagai perusahaan tersendiri terpisah dari milik lain-lain desa
itu; badan-badan tersebut tidak boleh dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan desa.
Perusahaan itu hanya memberi pinjaman seperlunya kepada penduduk atau
perkumpulan penduduk desa yang memerlukan pinjaman...
• Implikasi frase ‘terpisah dari milik lain-lain desa itu’ bahwa BKD adalah kekayaan atau
aset milik desa yang dipisahkan. Dalam hal ini desa adalah pemilik dari BKD.
Status Kepemilikan Tidak Jelas
1. Klaim kepemilikan BKD oleh pihak di luar Desa
2. Kepedulian Desa terhadap keberadaan dan peran BKD sangat minim
3. Penegasan pemilik BKD guna membentuk Badan Hukum
Ketentuan/Pernyataan yang mendukung kepemilikan BKD oleh Desa
Permasalahan dan Solusi3
31
Surat Departemen Dalam Negeri RI Nomor
412.21/1604/PMD tanggal 25 September 1995.
Perihal: Permasalahan Juru Tata Usaha BKD
4
• Bahwa Badan Kredit Desa (BKD) yang dibentuk berdasarkan Staatsblad No. 357 tahun
1929 dan Rijksblad No. 9 tahun 1937 sebagai Lembaga Kredit milik Desa.
• Tugas pembinaan dan pengawasan ada pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), hal ini
dilanjutkan saat BKD menjadi Bank Perkreditan Rakyat (BPR) berdasarkan UU No. 7 tahun
1992 jo PP No. 71 tahun 1992
Status Kepemilikan Tidak Jelas
1. Klaim kepemilikan BKD oleh pihak di luar Desa
2. Kepedulian Desa terhadap keberadaan dan peran BKD sangat minim
3. Penegasan pemilik BKD guna membentuk Badan Hukum
Ketentuan/Pernyataan yang mendukung kepemilikan BKD oleh Desa
Permasalahan dan Solusi3
32
Perlu Mapping Awareness Desa Terhadap Keberadaan BKD
• Mendapatkan informasi tingkat kesadaran pemerintah desa, pengurus
atau pekerja BKD mengenai status kepemilikan dan badan hukum1
• Mendapatkan masukan terkait preferensi bentukan badan hukum yang
ingin dituju oleh BKD2
• Mendapatkan informasi tingkat pemahaman para pihak terkait BKD
atas UU atau produk hukum lain dikaitkan dengan proses transformasi3
• Sebagai bahan masukan dalam penyusunan ketentuan yang perlu
dilakukan oleh OJK untuk pengaturan BKD4
Status Kepemilikan Tidak Jelas
1. Klaim kepemilikan BKD oleh pihak di luar Desa
2. Kepedulian Desa terhadap keberadaan dan peran BKD sangat minim
3. Penegasan pemilik BKD guna membentuk Badan Hukum
Permasalahan dan Solusi3
33
Status Kepemilikan Tidak Jelas
1. Klaim kepemilikan BKD oleh pihak di luar Desa
2. Kepedulian Desa terhadap keberadaan dan peran BKD sangat minim
3. Penegasan pemilik BKD guna membentuk Badan Hukum
• Perlu penegasan oleh Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi
dan/atau Kementerian Dalam Negeri. OJK sebagai pengawas
melakukan koordinasi dengan Kementerian terkait.
1
• Screening dan Pernyataan dalam Sistem Administrasi Badan Hukum
(SABH) Kementerian Hukum dan HAM bahwa bentukan Badan Hukum
hasil transformasi BPR ex. BKD adalah milik Desa
2
• Isu Pemilik BKD harus sudah diselesaikan sebelum proses
pembentukan Badan Hukum dapat dilakukan3
Permasalahan dan Solusi3
34
Badan Kredit Desa
(BKD) dgn Status BPR
Bum Desa
UU No. 6 Tahun
2014
Pasal 87
(1) Desa dapat mendirikan Badan
Usaha Milik Desa yang
disebut BUM Desa
Pasal 88
(1) Pendirian BUM Desa
disepakati melalui
musyawarah desa
(2) Pendirian BUM Desa
sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) ditetapkan dengan
Peraturan Desa.
BPR
UU No. 7 Tahun 1992
Pasal 21 ayat 2
Bentuk hukum BPR dapat berupa:
a. PD
b. Koperasi
c. PT
d. Bentuk lain yang ditetapkan dgn PP
Pasal 23
BPR hanya dapat didirikan dan dimiliki oleh
WNI, badan hukum Indonesia yang seluruh
pemiliknya WNI, Pemda, atau dapat dimiliki
bersama diantara ketiganya.
Pemerintah Desa tidak dapat menjadi
pemegang saham BPR ??
LKM
UU No. 1 Tahun 2013
Pasal 4
Pendirian LKM paling sedikit harus
memiliki:
a. bentuk badan hukum;
b. permodalan; dan
c. mendapat Izin Usaha.
Pasal 5 ayat 1
Bentuk badan hukumnya adalah:
a. Koperasi; atau
b. Perseroan Terbatas.
Pasal 8
LKM hanya dapat dimiliki oleh:
a. warga negara Indonesia;
b. BumDes;
c. Pemda; dan/atau
d. koperasi.
Permasalahan dan Solusi3
Tidak mempunyai Badan Hukum
1. Usaha sebagai BPR atau LKM
memerlukan adanya Badan Hukum
2. Alternatif usaha tanpa membentuk
Badan Hukum (BUM Desa)
3. Transformasi menjadi bentuk Badan
Hukum atau Badan Usaha baru
memerlukan pengaturan dalam POJK
UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa
35
Desa adalah ….
desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah
kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan
mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa
masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem
pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Badan Usaha Milik Desa, yang selanjutnya disebut BUM Desa, adalah …..
badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh Desa melalui penyertaan
secara langsung yang berasal dari kekayaan Desa yang dipisahkan guna mengelola aset, jasa
pelayanan, dan usaha lainnya untuk sebesar- besarnya kesejahteraan masyarakat Desa.
Permasalahan dan Solusi3
UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
36
Pemerintahan Daerah adalah ….
penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan dewan
perwakilan rakyat daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan
dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara
Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Pemerintah Daerah adalah …..
kepala daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang
memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
daerah otonom.
Otonomi Daerah adalah …..
hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan
mengurus sendiri Urusan Pemerintahan dan kepentingan masyarakat
setempat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Permasalahan dan Solusi3
Kesimpulan4
37
1. Badan Kredit Desa dalam sejarahnya merupakan lembaga mikro yang didirikan
untuk membantu masyarakat kecil di pedesaan. BKD merupakan lembaga
terdekat untuk melayani kelompok miskin & usaha mikro sehingga
keberadaannya masih diperlukan dan dapat dijadikan tools dalam
menciptakan sistem keuangan yang inklusif.
2. Status BKD yang memiliki izin Menkeu dan memiliki status BPR dipertegas
melalui Undang-undang No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan. BKD dengan
status BPR saat ini pengawasannya berada di bawah OJK (Kompartemen
Perbankan). Untuk BKD yang tidak memiliki izin Menkeu dan tidak memiliki
status BPR berada dalam pengaturan UU No. 1 tahun 2013 tentang Lembaga
Keuangan Mikro (LKM) dan dibawah pengawasan OJK (Kompartemen IKNB).
3. BKD harus membentuk badan hukum (terkecuali BumDes tidak perlu BH)
jika ingin bertransformasi menjadi BPR “Gaya Baru”/BumDes/LKM. Sesuai
pasal 23 UU No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan, pemerintah desa tidak dapat
menjadi pemegang saham BPR sehingga usaha baru yang realistis untuk
dilakukan adalah menjadi BumDes atau LKM dengan kepemilikan BumDes
sebagai pemegang saham mayoritas.
Kesimpulan4
38
4. Pemilik BKD adalah desa/masyarakat desa dimana BKD berada.
Mengingat sejarah yang panjang serta ketiadaan bukti kepemilikan secara
legal formal, diperlukan suatu mekanisme lintas instansi dalam hal ini; OJK,
Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Hukum dan HAM yang
dituangkan dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) untuk menegaskan
kepemilikan BKD yang dimiliki desa dengan memperhatikan dampak hukum
dan sosial politik yang ada.
5. Perlu dilakukan disosialisasikan kepada pemerintah daerah/desa
berkoordinasi dengan kementerian terkait proses transformasi BKD.
39
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Kepgub no.265 tahun_.2017
Kepgub no.265 tahun_.2017Kepgub no.265 tahun_.2017
Kepgub no.265 tahun_.2017faizal yonafan
 
Dana Desa dan Perusahaan
Dana Desa dan PerusahaanDana Desa dan Perusahaan
Dana Desa dan Perusahaanprimahendra
 
Paparan Sosialisasi ADD_2018
Paparan Sosialisasi ADD_2018Paparan Sosialisasi ADD_2018
Paparan Sosialisasi ADD_2018wedusputih
 
Tinjauan Umum BUM Desa dan Pinjaman
Tinjauan Umum BUM Desa dan PinjamanTinjauan Umum BUM Desa dan Pinjaman
Tinjauan Umum BUM Desa dan PinjamanHaningKartikasari
 
BERITA ACARA MUSDESSUS
BERITA ACARA MUSDESSUSBERITA ACARA MUSDESSUS
BERITA ACARA MUSDESSUSudhi purnomo
 
Buku pintar-dana-desa-221117 1630-web_opt
Buku pintar-dana-desa-221117 1630-web_optBuku pintar-dana-desa-221117 1630-web_opt
Buku pintar-dana-desa-221117 1630-web_optwedusputih
 
2017-03-05 Penyaluran Dana Desa
2017-03-05 Penyaluran Dana Desa2017-03-05 Penyaluran Dana Desa
2017-03-05 Penyaluran Dana DesaAhmad Abdul Haq
 
Sk narasumber 2018
Sk narasumber 2018Sk narasumber 2018
Sk narasumber 2018aim38
 
APBDesa Tawangsari Tahun 2015 Lamp 4 RAB
APBDesa Tawangsari Tahun 2015 Lamp 4 RABAPBDesa Tawangsari Tahun 2015 Lamp 4 RAB
APBDesa Tawangsari Tahun 2015 Lamp 4 RABDesa Tawangsari
 
Potensi penyalahgunaan dana desa dan rekomendasi
Potensi penyalahgunaan dana desa dan rekomendasiPotensi penyalahgunaan dana desa dan rekomendasi
Potensi penyalahgunaan dana desa dan rekomendasiSumardi Arahbani
 
2013 Penyertaan modal
2013 Penyertaan modal2013 Penyertaan modal
2013 Penyertaan modalPA_Klaten
 
Handout diskusi peta jalan penurunan tingkat kemiskinan
Handout diskusi peta jalan penurunan tingkat kemiskinanHandout diskusi peta jalan penurunan tingkat kemiskinan
Handout diskusi peta jalan penurunan tingkat kemiskinanGalih Putro
 
Lampiran APBDes Desa Kadujajar 2015 sebelum perubahan.xlsx
Lampiran APBDes Desa Kadujajar 2015 sebelum perubahan.xlsxLampiran APBDes Desa Kadujajar 2015 sebelum perubahan.xlsx
Lampiran APBDes Desa Kadujajar 2015 sebelum perubahan.xlsxkadujajaroke
 
Matrik rpjmdes 2016 2019
Matrik rpjmdes 2016 2019Matrik rpjmdes 2016 2019
Matrik rpjmdes 2016 2019Teguh Supriyadi
 
Perdes_APBDes 2022 Revisi
Perdes_APBDes 2022 RevisiPerdes_APBDes 2022 Revisi
Perdes_APBDes 2022 RevisiSuwondo Chan
 
Paparan dirjen alokasi dana desa (fix)3
Paparan dirjen   alokasi dana desa (fix)3Paparan dirjen   alokasi dana desa (fix)3
Paparan dirjen alokasi dana desa (fix)3Rooy John
 
Matrik program dan kegiatan RPJMD Desa Dermaji
Matrik program dan kegiatan RPJMD Desa DermajiMatrik program dan kegiatan RPJMD Desa Dermaji
Matrik program dan kegiatan RPJMD Desa DermajiPradna Paramita
 
APBDes Awal tahun 2020 Desa Tirtomoyo
APBDes Awal tahun 2020 Desa TirtomoyoAPBDes Awal tahun 2020 Desa Tirtomoyo
APBDes Awal tahun 2020 Desa TirtomoyoYugaEkoWahyono
 

What's hot (20)

MATERI PENGELOLAAN KEUANGAN DESA
MATERI PENGELOLAAN KEUANGAN DESAMATERI PENGELOLAAN KEUANGAN DESA
MATERI PENGELOLAAN KEUANGAN DESA
 
Kepgub no.265 tahun_.2017
Kepgub no.265 tahun_.2017Kepgub no.265 tahun_.2017
Kepgub no.265 tahun_.2017
 
Dana Desa dan Perusahaan
Dana Desa dan PerusahaanDana Desa dan Perusahaan
Dana Desa dan Perusahaan
 
Paparan Sosialisasi ADD_2018
Paparan Sosialisasi ADD_2018Paparan Sosialisasi ADD_2018
Paparan Sosialisasi ADD_2018
 
Tinjauan Umum BUM Desa dan Pinjaman
Tinjauan Umum BUM Desa dan PinjamanTinjauan Umum BUM Desa dan Pinjaman
Tinjauan Umum BUM Desa dan Pinjaman
 
BERITA ACARA MUSDESSUS
BERITA ACARA MUSDESSUSBERITA ACARA MUSDESSUS
BERITA ACARA MUSDESSUS
 
Buku pintar-dana-desa-221117 1630-web_opt
Buku pintar-dana-desa-221117 1630-web_optBuku pintar-dana-desa-221117 1630-web_opt
Buku pintar-dana-desa-221117 1630-web_opt
 
2017-03-05 Penyaluran Dana Desa
2017-03-05 Penyaluran Dana Desa2017-03-05 Penyaluran Dana Desa
2017-03-05 Penyaluran Dana Desa
 
Sk narasumber 2018
Sk narasumber 2018Sk narasumber 2018
Sk narasumber 2018
 
APBDesa Tawangsari Tahun 2015 Lamp 4 RAB
APBDesa Tawangsari Tahun 2015 Lamp 4 RABAPBDesa Tawangsari Tahun 2015 Lamp 4 RAB
APBDesa Tawangsari Tahun 2015 Lamp 4 RAB
 
Potensi penyalahgunaan dana desa dan rekomendasi
Potensi penyalahgunaan dana desa dan rekomendasiPotensi penyalahgunaan dana desa dan rekomendasi
Potensi penyalahgunaan dana desa dan rekomendasi
 
2013 Penyertaan modal
2013 Penyertaan modal2013 Penyertaan modal
2013 Penyertaan modal
 
Handout diskusi peta jalan penurunan tingkat kemiskinan
Handout diskusi peta jalan penurunan tingkat kemiskinanHandout diskusi peta jalan penurunan tingkat kemiskinan
Handout diskusi peta jalan penurunan tingkat kemiskinan
 
DANA DESA DAN PERIMBANGAN
DANA DESA DAN PERIMBANGANDANA DESA DAN PERIMBANGAN
DANA DESA DAN PERIMBANGAN
 
Lampiran APBDes Desa Kadujajar 2015 sebelum perubahan.xlsx
Lampiran APBDes Desa Kadujajar 2015 sebelum perubahan.xlsxLampiran APBDes Desa Kadujajar 2015 sebelum perubahan.xlsx
Lampiran APBDes Desa Kadujajar 2015 sebelum perubahan.xlsx
 
Matrik rpjmdes 2016 2019
Matrik rpjmdes 2016 2019Matrik rpjmdes 2016 2019
Matrik rpjmdes 2016 2019
 
Perdes_APBDes 2022 Revisi
Perdes_APBDes 2022 RevisiPerdes_APBDes 2022 Revisi
Perdes_APBDes 2022 Revisi
 
Paparan dirjen alokasi dana desa (fix)3
Paparan dirjen   alokasi dana desa (fix)3Paparan dirjen   alokasi dana desa (fix)3
Paparan dirjen alokasi dana desa (fix)3
 
Matrik program dan kegiatan RPJMD Desa Dermaji
Matrik program dan kegiatan RPJMD Desa DermajiMatrik program dan kegiatan RPJMD Desa Dermaji
Matrik program dan kegiatan RPJMD Desa Dermaji
 
APBDes Awal tahun 2020 Desa Tirtomoyo
APBDes Awal tahun 2020 Desa TirtomoyoAPBDes Awal tahun 2020 Desa Tirtomoyo
APBDes Awal tahun 2020 Desa Tirtomoyo
 

Similar to Presentasi bkd 2015

Bab 1 perkembangan sektor jasa finansial
Bab 1 perkembangan sektor jasa finansialBab 1 perkembangan sektor jasa finansial
Bab 1 perkembangan sektor jasa finansialLizar Alfansi
 
Laporan jembatan dukuh
Laporan jembatan dukuhLaporan jembatan dukuh
Laporan jembatan dukuhari saridjo
 
Konperensi pers lembaga keuangan desa Konferensi Pers 21 Oktober 2020
Konperensi pers lembaga keuangan desa  Konferensi Pers 21 Oktober 2020Konperensi pers lembaga keuangan desa  Konferensi Pers 21 Oktober 2020
Konperensi pers lembaga keuangan desa Konferensi Pers 21 Oktober 2020TV Desa
 
Program Kegiatan Menurut Permendagri 13 Th 2006
Program Kegiatan Menurut Permendagri 13 Th 2006Program Kegiatan Menurut Permendagri 13 Th 2006
Program Kegiatan Menurut Permendagri 13 Th 2006WEST NUSA TENGGARA
 
INFRASTRUKTUR
INFRASTRUKTURINFRASTRUKTUR
INFRASTRUKTURJusa Erza
 
Lap blm lpj tahun 2014 baru
Lap blm lpj tahun 2014 baruLap blm lpj tahun 2014 baru
Lap blm lpj tahun 2014 baruKharis Nu'man
 
Implementasi ppsp kab gresik nop 14
Implementasi ppsp kab gresik nop 14Implementasi ppsp kab gresik nop 14
Implementasi ppsp kab gresik nop 14M Handoko
 
Juklak pnpm p2_kp_2007
Juklak pnpm p2_kp_2007Juklak pnpm p2_kp_2007
Juklak pnpm p2_kp_2007Ahmad Danil
 
Selayang Pandang Kota Palangka Raya Tahun 2014
Selayang Pandang Kota Palangka Raya Tahun 2014Selayang Pandang Kota Palangka Raya Tahun 2014
Selayang Pandang Kota Palangka Raya Tahun 2014Mellianae Merkusi
 
BWI_BKAD Selingkar Ijen.pdf
BWI_BKAD Selingkar Ijen.pdfBWI_BKAD Selingkar Ijen.pdf
BWI_BKAD Selingkar Ijen.pdfHarisKunaifi2
 
Sk kelompok barokah
Sk kelompok barokahSk kelompok barokah
Sk kelompok barokahJusa Erza
 
Laporan Tengah Semester Juli 2021.pptx
Laporan Tengah Semester Juli 2021.pptxLaporan Tengah Semester Juli 2021.pptx
Laporan Tengah Semester Juli 2021.pptxTABoyolali
 
Orientasi Dewan 4 LAWANG
Orientasi Dewan 4 LAWANGOrientasi Dewan 4 LAWANG
Orientasi Dewan 4 LAWANGhoyin rizmu
 
PAPARAN LOMBA DESA PG 2018.pptx
PAPARAN LOMBA DESA PG 2018.pptxPAPARAN LOMBA DESA PG 2018.pptx
PAPARAN LOMBA DESA PG 2018.pptxLailaHayati12
 
Presentasi kependudukan (kb)
Presentasi kependudukan (kb)Presentasi kependudukan (kb)
Presentasi kependudukan (kb)Posdaya Solok
 

Similar to Presentasi bkd 2015 (17)

Bab 1 perkembangan sektor jasa finansial
Bab 1 perkembangan sektor jasa finansialBab 1 perkembangan sektor jasa finansial
Bab 1 perkembangan sektor jasa finansial
 
Musrenbang Kecamatan Singkawang Selatan 2019
Musrenbang Kecamatan Singkawang Selatan 2019Musrenbang Kecamatan Singkawang Selatan 2019
Musrenbang Kecamatan Singkawang Selatan 2019
 
Laporan jembatan dukuh
Laporan jembatan dukuhLaporan jembatan dukuh
Laporan jembatan dukuh
 
Konperensi pers lembaga keuangan desa Konferensi Pers 21 Oktober 2020
Konperensi pers lembaga keuangan desa  Konferensi Pers 21 Oktober 2020Konperensi pers lembaga keuangan desa  Konferensi Pers 21 Oktober 2020
Konperensi pers lembaga keuangan desa Konferensi Pers 21 Oktober 2020
 
Program Kegiatan Menurut Permendagri 13 Th 2006
Program Kegiatan Menurut Permendagri 13 Th 2006Program Kegiatan Menurut Permendagri 13 Th 2006
Program Kegiatan Menurut Permendagri 13 Th 2006
 
INFRASTRUKTUR
INFRASTRUKTURINFRASTRUKTUR
INFRASTRUKTUR
 
Lap blm lpj tahun 2014 baru
Lap blm lpj tahun 2014 baruLap blm lpj tahun 2014 baru
Lap blm lpj tahun 2014 baru
 
Implementasi ppsp kab gresik nop 14
Implementasi ppsp kab gresik nop 14Implementasi ppsp kab gresik nop 14
Implementasi ppsp kab gresik nop 14
 
Juklak pnpm p2_kp_2007
Juklak pnpm p2_kp_2007Juklak pnpm p2_kp_2007
Juklak pnpm p2_kp_2007
 
Selayang Pandang Kota Palangka Raya Tahun 2014
Selayang Pandang Kota Palangka Raya Tahun 2014Selayang Pandang Kota Palangka Raya Tahun 2014
Selayang Pandang Kota Palangka Raya Tahun 2014
 
BWI_BKAD Selingkar Ijen.pdf
BWI_BKAD Selingkar Ijen.pdfBWI_BKAD Selingkar Ijen.pdf
BWI_BKAD Selingkar Ijen.pdf
 
Sk kelompok barokah
Sk kelompok barokahSk kelompok barokah
Sk kelompok barokah
 
Laporan Tengah Semester Juli 2021.pptx
Laporan Tengah Semester Juli 2021.pptxLaporan Tengah Semester Juli 2021.pptx
Laporan Tengah Semester Juli 2021.pptx
 
Orientasi Dewan 4 LAWANG
Orientasi Dewan 4 LAWANGOrientasi Dewan 4 LAWANG
Orientasi Dewan 4 LAWANG
 
PAPARAN LOMBA DESA PG 2018.pptx
PAPARAN LOMBA DESA PG 2018.pptxPAPARAN LOMBA DESA PG 2018.pptx
PAPARAN LOMBA DESA PG 2018.pptx
 
Proposal
ProposalProposal
Proposal
 
Presentasi kependudukan (kb)
Presentasi kependudukan (kb)Presentasi kependudukan (kb)
Presentasi kependudukan (kb)
 

Recently uploaded

MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganlangkahgontay88
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxMunawwarahDjalil
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaWahyuKamilatulFauzia
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISHakamNiazi
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxRito Doank
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppttami83
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptSalsabillaPutriAyu
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptwxmnxfm57w
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaarmanamo012
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxFrida Adnantara
 

Recently uploaded (20)

MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
 

Presentasi bkd 2015

  • 1. DEPARTEMEN PENELITIAN DAN PENGATURAN PERBANKAN TRANSFORMASI BADAN KREDIT DESA: STATUS KEPEMILIKAN DAN BADAN HUKUM Pembahasan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi 2015
  • 2. Outline Presentasi 2 • Overview Badan Kredit Desa (BKD)1 • Dasar Hukum2 • Permasalahan dan Solusi3 • Kesimpulan4
  • 3. Overview Badan Kredit Desa (BKD)1 3 Politik Ethis oleh Pemerintah Hindia Belanda sebagai bentuk kompensasi kepada masyarakat di Pulau Jawa yang menanggung biaya perang kolonialisme dan menderita akibat politik Tanam Paksa (cultuur stelsel) Sejarah Badan Kredit Desa Akhir Abad 19
  • 4. Overview Badan Kredit Desa (BKD)1 4 • Pada awalnya pendirian dan usaha bank desa dan lumbung desa bersifat bebas dan baru sejak tahun 1905 badan kredit desa ini dinyatakan dibawah pengawasan seorang inspektur perkreditan rakyat (inspecteur van het volkscredietwezen). • Dibentuk Dinas Perkreditan Rakyat (dienst voor het volkscredietwezen) pada tanggal 12 Mei 1912 dengan tugas sebagai penyedia dana bagi badan kredit rakyat, membantu penyaluran kelebihan likuiditas ke dalam instrumen investasi, memberi nasehat dan bantuan dalam pengelolaan usaha. • Pada tahun 1912 dibentuk pula De Centrale Kas van het Volkscredietwezen. Pada awalnya tidak ada keharusan bagi afdelingsbanken untuk tunduk pada pengawasan De Centrale Kas tetapi setelah badan kredit tersebut menggunakan dana dari De Centrale Kas maka timbul kekuasaan De Centrale Kas untuk mengatur penggunaan dana tersebut. Pada tahun 1924 semua afdelingsbanken telah ditempatkan di bawah pengawasan De Centrale Kas. • Pada periode 1929-1932 terjadi krisis ekonomi dunia yang menyebabkan macetnya beberapa badan kredit rakyat, untuk mengatasi hal ini pemerintah Belanda saat itu membentuk Algemeene Volkscrediet Bank (AVB) pada tahun 1934 yang sekarang kita kenal sebagai Bank Rakyat Indonesia dengan fokus pemberian pinjaman kepada rakyat kecil khususnya petani. Seiring pembentukan AVB maka De Centrale Kas dibubarkan dan tugas melakukan pengawasan bank kredit rakyat dialihkan kepada AVB.
  • 5. Overview Badan Kredit Desa (BKD)1 5 Akhir abad 19 Politik Ethis 1898 BKD: Bank Desa dan Lumbung Desa Akhir abad 19 muncul Afdelingsbanken (Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden) 1905 Pengawasan BKD oleh inspecteur van het volkscredietwezen 1912 Dibentuk dienst voor het volkscredietwezen & De centrale Kas 1924 Pengawasan Afdelingsbanken oleh De Centrale Kas 1929-1932 Krisis Ekonomi Dunia (banyak BKD yang tutup) 1934 Dibentuk Algemeene Volkscrediet Bank dan De Centrale Kas dibubarkan UU No. 11 Th 1953; UU Pokok BI. Pengawasan bank oleh BI an Dewan Moneter UU No. 7 Tahun 1992: BKD yang memiliki ijin Menkeu diberikan status BPR PBI No. 6/27/PBI/2004 Pengawasan BKD didelegasikan ke BRI
  • 6. 6 Lokasi BKD di Pulau Jawa dan Madura A: 24 P: 0 A: 10 P: 3 A: 104 P: 225 A: 46 P: 73 A: 67 P: 130 KR 2 (Bandung) KOJK Cirebon Overview Badan Kredit Desa (BKD)1
  • 7. Lokasi BKD di Pulau Jawa dan Madura 7 A: 20 P: 1 A: 3 P: 37 A: 62 P: 2 KOJK Purwokerto A: 99 (K) P: 0 (K) A: 42 P: 205 A: 71 (G) P: 0 (G) A: 15 P: 9 A: 143 P: 5 KR 4 (Semarang) A: 61 P: 30 A: 73 P: 12 A: 28 P: 4 A: 17 P: 18 A: 166 P: 114 A: 109 P: 0 A: 41 P: 25 A: 13 P: 9 A: 18 P: 1 A: 17 (SL) P: 12 (SL) A: 36 P: 2 A: 83 P: 89 A: 129 P: 1 A: 63 P: 10 A: 98 P: 2 KOJK Tegal A: 15 (BY) P: 0 (BY) Overview Badan Kredit Desa (BKD)1
  • 8. Lokasi BKD di Pulau Jawa dan Madura 8 A: 16 P: 0 A: 10 P: 0 A: 12 P: 44 A: 14 P: 41 KOJK DIY Overview Badan Kredit Desa (BKD)1
  • 9. Lokasi BKD di Pulau Jawa dan Madura 9 A: 88 P: 11 A: 45 P: 28 A: 241 P: 49 A: 70 P: 1 A: 107 P: 0 A: 92 P: 2 A: 17 P: 149 A: 199 P: 57 A: 42 P: 1 A: 111 P: 50 A: 221 P: 88 A: 43 P: 0 A: 56 P: 1 A: 14 P: 7 A: 31 P: 29 A: 104 P: 0 KOJK Kediri KOJK Malang KOJK Jember A: 19 P: 14 A: 37 P: 4 A: 53 P: 3 A: 72 P: 1 A: 30 P: 0 A: 96 P: 19 A: 4 P: 6 A: 8 P: 50 A: 36 P: 5 KR 3 (Surabaya) Overview Badan Kredit Desa (BKD)1
  • 10. Overview Badan Kredit Desa (BKD)1 NO. KANTOR REGIONAL / KANTOR OJK WILAYAH PENGAWASAN BKD SEBARAN BKD POSISI AGUSTUS 2013 BKD AKTIF BKD PASIF JUMLAH 1 Kantor Regional 2 1. Subang 24 0 24 2. Sumedang 10 3 13 JUMLAH 34 3 37 2 Kantor OJK Cirebon 1. Cirebon 67 130 197 (wilker KR 2) 2. Indramayu 104 225 329 3. Majalengka 46 73 119 JUMLAH 217 428 645 3 Kantor OJK Jember 1. Banyuwangi 88 11 99 (wilker KR 3) 2. Bondowoso 45 28 73 3. Jember 241 49 290 4. Situbondo 70 1 71 JUMLAH 444 89 533 4 Kantor OJK Kediri 1. Blitar 107 0 107 (wilker KR 3) 2. Kediri 92 2 94 3. Madiun 17 149 166 4. Magetan 199 57 256 5. Nganjuk 42 1 43 6. Ngawi 111 50 161 7. Ponorogo 221 88 309 8. Trenggalek 43 0 43 9. Tulungagung 56 1 57 JUMLAH 888 348 1236 NO. KANTOR REGIONAL / KANTOR OJK WILAYAH PENGAWASAN BKD SEBARAN BKD POSISI AGUSTUS 2013 BKD AKTIF BKD PASIF JUMLAH 5 Kantor OJK Malang 1. Lumajang 14 7 21 (wilayah kerja KR 3) 2. Pasuruan 31 29 60 3. Probolinggo 104 0 104 JUMLAH 149 36 185 6 Kantor OJK Purwokerto 1. Cilacap 20 1 21 (wilayah kerja KR 4) 2. Purbalingga 3 37 40 3. Purwokerto 62 2 64 JUMLAH 85 40 125 7 Kantor Regional 4 1. Blora 28 4 32 2. Demak 42 205 247 3. Gombong 71 0 71 4. Jepara 15 19 34 5. Kebumen 143 5 148 6. Kendal 61 30 91 7. Kudus 73 12 85 8. Kutuarjo 99 0 99 9. Pati 17 18 35 10. Purwodadi 166 114 280 11. Purworejo 109 0 109 12. Rembang 41 25 66 13. Salatiga 17 12 29 14. Temanggung 13 9 22 15. Wonosobo 18 1 19 JUMLAH 913 454 1367 Sebaran BKD di Kantor OJK ….. 10
  • 11. Overview Badan Kredit Desa (BKD)1 Sebaran BKD di Kantor OJK ….. NO. KANTOR REGIONAL / KANTOR OJK WILAYAH PENGAWASAN BKD SEBARAN BKD POSISI AGUSTUS 2013 BKD AKTIF BKD PASIF JUMLAH 8 Kantor Regional 3 1. Bangkalan 19 14 33 2. Bojonegoro 37 4 41 3. Gresik 11 18 29 4. Jombang 72 1 73 5. Lamongan 30 0 30 6. Mojokerto 53 3 56 7. Pamekasan 4 6 10 8. Sidoarjo 96 19 115 9. Sumenep 8 50 58 10. Tuban 36 5 41 JUMLAH 366 120 486 9 Kantor OJK Tegal 1. Batang 36 2 38 (wilayah kerja KR 4) 2. Brebes 83 89 172 3. Bumiayu 15 0 15 4. Pekalongan 129 1 130 5. Pemalang 63 10 73 6. Tegal 98 2 100 JUMLAH 424 104 528 10 Kantor OJK DIY 1. Bantul 10 0 10 (wilayah kerja KR 4) 2. Sleman 16 0 16 3. Wates 12 44 56 4. Wonosari 14 41 55 JUMLAH 52 85 137 TOTAL 3572 1707 5279 11
  • 12. Overview Badan Kredit Desa (BKD)1 12 Badan Kredit Desa (BKD) 5.279 BKD dengan izin Menkeu dan memiliki status BPR 3.572 BKD Aktif 1.707 BKD tidak aktif 175 BKD tidak memiliki izin Menkeu dan tanpa status BPR • Staatsblad No. 357 Tanggal 14 September 1929 • Rijksblad No. 9 Tahun 1937 • Izin Menkeu tahun 1971 & 1972 • UU No 7 tahun 1992 • Surat Depdagri No. 412.21/1502/BANGDES tgl 14 November 1991
  • 13. Overview Badan Kredit Desa (BKD)1 13 Referensi: • Fruin, T.A., 1999, History, Present Situation and Problems of The Village Credit System (1897-1932), Development Cooperation Information Department of the Ministry of Foreign Affairs, The Hague: Netherlands. • Schmit, Leo, 1994, A History of the “Volkscredietwezen” (1895-1935), Development Cooperation Information Department of the Ministry of Foreign Affairs, The Hague: Netherlands.
  • 14. Overview Badan Kredit Desa (BKD)1 14 Referensi: • Fruin, T.A., 1999, History, Present Situation and Problems of The Village Credit System (1897-1932), Development Cooperation Information Department of the Ministry of Foreign Affairs, The Hague: Netherlands. • Schmit, Leo, 1994, A History of the “Volkscredietwezen” (1895-1935), Development Cooperation Information Department of the Ministry of Foreign Affairs, The Hague: Netherlands.
  • 15. Overview Badan Kredit Desa (BKD)1 15 Referensi: • Fruin, T.A., 1999, History, Present Situation and Problems of The Village Credit System (1897-1932), Development Cooperation Information Department of the Ministry of Foreign Affairs, The Hague: Netherlands. • Schmit, Leo, 1994, A History of the “Volkscredietwezen” (1895-1935), Development Cooperation Information Department of the Ministry of Foreign Affairs, The Hague: Netherlands.
  • 16. Overview Badan Kredit Desa (BKD)1 16 STATISTIK PERKEMBANGAN (Masa sebelum & awal kemerdekaan) Tahun Jumlah Jumlah Kredit (Rp Jt) Baki Kredit Perputaran/Th n 1938 7,114 3,9 20,7 1951 1,769 6,0 28,7 1952 2,230 15,0 50,1 1953 4,409 49,2 150,9 1954 4,640 57,5 200,2 1955 4,657 65,1 223,8 1956 4,633 67,6 232 1957 4,589 68,2 232,6 1958 4,587 70,1 241,7 1959 4,515 74,4 269,9 Sumber: Buku Sejarah Bank Indonesia, Vol.1 s.d. 5
  • 17. Overview Badan Kredit Desa (BKD)1 17 Sumber: Buku Sejarah Bank Indonesia, Vol.1 s.d. 5 STATISTIK PERKEMBANGAN ( Periode Tahun 1966 – 1992) 4,023 3,296 2,961 2,078 - 1,000 2,000 3,000 4,000 5,000 6,000 1966 1969 1970 1971 1972 1973 1974 1975 1976 1977 1978 1979 1980 1981 1982 1983 1984 1985 1986 1987 1988*) 1989 1990 1991 1992 Perkembangan Jumlah BKD Bank Desa Lumbung Desa
  • 18. Overview Badan Kredit Desa (BKD)1 18Sumber: KR 1 STATISTIK PERKEMBANGAN dalam ribuan rupiah No. KETERANGAN Dec-08 Dec-09 Dec-10 Dec-11 Dec-12 Aug-13 NERACA A AKTIVA 1 Kas 903,168 1,060,912 1,174,910 1,401,991 1,655,066 1,885,652 2 Antar Bank Aktiva (ABA) 129,728,265 133,464,715 142,756,101 157,560,935 176,632,814 151,188,434 3 Pinjaman Yg Diberikan -/- 255,502,781 284,753,646 311,852,484 319,267,618 353,902,419 401,240,171 4 Cadangan Penghapusan -/- (17,844,161) (18,974,094) (22,258,756) (22,808,682) (19,289,327) (20,179,182) 5 Harta Tetap & Inventaris (HTI) 13,502,103 15,242,348 14,746,170 14,179,889 16,508,822 18,134,627 6 Akum Penyusutan -/- (2,083,746) (3,375,198) (2,490,778) (2,445,008) (4,158,646) (4,518,194) 7 Rupa-rupa (RRA) 5,973,102 6,164,362 7,251,836 7,392,245 8,099,022 8,297,882 JUMLAH 385,681,512 418,336,691 453,031,967 474,548,988 533,350,170 556,049,390 B PASSIVA 1 Tabungan 52,270,644 63,168,838 72,502,212 81,472,074 99,007,824 85,543,570 2 Antar Bank Passiva (ABP) 13,399,899 14,285,737 14,987,703 19,563,417 24,014,336 43,599,768 3 Pinjaman Yg Diterima 2,562,101 2,115,593 2,291,288 2,588,578 3,686,203 3,934,440 4 Rupa-rupa Passiva (RRP) 2,288,645 2,940,050 3,627,429 3,210,156 4,068,345 7,674,013 5 Modal 283,799,774 300,451,924 322,136,525 330,362,721 360,305,962 384,069,665 6 Cadangan - 129,466 104,820 - - - 7 L/R Thn Berjalan 31,360,449 35,245,083 37,381,990 37,352,042 42,267,500 31,227,934 JUMLAH 385,681,512 418,336,691 453,031,967 474,548,988 533,350,170 556,049,390
  • 19. Overview Badan Kredit Desa (BKD)1 19 KARAKTERISTIK OPERASIONAL Keterbatasan BKD yang menyulitkan untuk bertransformasi menjadi BPR “Gaya Baru”
  • 20. Overview Badan Kredit Desa (BKD)1 20 Sistem Administrasi Manual …..
  • 21. Overview Badan Kredit Desa (BKD)1 21 Sistem Administrasi Manual …..
  • 22. Overview Badan Kredit Desa (BKD)1 22 Sistem Administrasi Manual …..
  • 23. Overview Badan Kredit Desa (BKD)1 23 STRUKTUR ORGANISASI Mantri BKD ‘B’ Komisi I Komisi II Komisi III BKD ‘A’ BKD ‘C’ JTU JTU = Juru Tata Usaha, administrasi pembukuan keuangan BKD Komisi I = Pemutus Kredit yang dijabat oleh Lurah/Kades (ex officio) Komisi II = Kasir Komisi III = Juru Tagih
  • 24. 24 Dasar Hukum2 Staatsblad No. 357 Tahun 1929 tentang Aturan-aturan BKD di Provinsi Jawa dan Madura Pengawasan: De Centrale Kas Biaya Pengawasan: BKD Pengurus: •Juru tulis dengan beban gaji ditanggung BKD •Pengangkatan/pemberhentian juru tulis oleh Bupati atas usul Centrale Kas Operasional: . BKD perusahaan terpisah dan tidak boleh digunakan untuk memenuhi kebutuhan desa • Pinjaman hanya ke penduduk desa yang memerlukan • Bunga tidak boleh lebih dari yang diperlukan untuk menutup biaya operasional, membentuk modal dan cadangan. • Satu kali dalam 3 tahun sisa uang diluar keperluan harus disetorkan ke kas desa. • Uang kas yang tidak digunakan dalam operasional harus disimpan pada Volksbank atau Centrale Kas. • Untuk menutup biaya keperluan bersama bbrp BKD dibentuk dana usaha dari urunan tahunan BKD. UU No. 14 Tahun 1967 tentang Pokok-Pokok Perbankan Pasal 41 1.Bank desa, lumbung desa, bank pasar, bank pegawai dan bank-bank lainnya yang dapat dipersamakan dengan itu yg pada saat mulai berlakunya UU ini telah ada, tetap menjalankan tugasnya dalam sistem perbankan berdasarkan UU ini. 2.Pengaturan mengenai status dan tugas dari bank tersebut dalam ayat (1) dilakukan dengan UU. 3.Bank tsb dalam ayat (1) diwajibkan utk memberikan laporan dan bahan kpd BI mengenai keadaan (personil & adm) dan kegiatannya yg dilakukan dlm jangka waktu 6 bln terhitung mulai saat berlakunya UU ini. 4.Sambil menunggu di keluarkannya UU tsb dalam ayat (2), BI berdasarkan laporan dan bahan2x tsb dlm ayat (3) dapat mempertimbangkan kepada Menkeu untuk memberikan izin usaha berdasarkan UU ini. Kepres No. 38 Tahun 1988 tentang BPR Pasal 1 Bank desa, lumbung desa, bank pasar, bank pegawai dan bank lainnya yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan UU No. 14 Tahun 1967 adalah bank perkreditan rakyat. Pasal 2 Wilayah operasional di kecamatan dan di desa-desa di luar ibukota daerah tingkat I (DATI I) dan ibukota daerah tingkat II (DATI II)
  • 25. 25 Dasar Hukum2 KMK No. 1064/KMK.00/1988 tentang Pendirian dan Usaha BPR Pasal 1 BPR adalah bank desa, lumbung desa, bank pasar, bank pegawai dan bank lainnya …. Pasal 2 Izin usaha dari Menteri Keuangan dengan pertimbangan Bank Indonesia Pasal 3 Wilayah operasional di kecamatan dan di desa-desa di luar ibukota daerah tingkat I (DATI I) dan ibukota daerah tingkat II (DATI II)  1 wilayah kecamatan Pasal 5 Tugas  menunjang pertumbuhan dan modernisasi ekonomi pedesaan serta mengurangi praktek ijon dan pelepas uang Pasal 6 Usaha menghimpun dana dari masyarakat dlm bentuk giro, deposito dan tabungan. Memberikan kredit bagi pengusaha kecil dan masyarakat pedesaan. UU No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan Pasal 5 Penegasan bahwa BPR adalah salah satu jenis bank Pasal 58 Bank Desa, Lumbung Desa, Bank Pasar, Bank Pegawai, LPN, LPD, BKD, BKK, KURK, LPK, BKPD yg telah memperoleh ijin usaha Menkeu diberikan status sebagai BPR sesuai tatacara yang diatur dalam PP. PP No. 71 Tahun 1992 tentang BPR Pasal 19 (1) Bank Desa, Lumbung Desa, Bank Pasar, Bank Pegawai, LPN, LPD, BKD, BKK, KURK, LPK, BKPD yg telah memperoleh ijin usaha Menkeu diberikan status sebagai BPR. (2) Yang belum mendapatkan ijin usaha dari Menkeu wajib mengajukan izin sebagai BPR paling lambat 5 tahun sejak berlakunya PP (Oktober 1992). (3) Untuk dapat memperoleh izin usaha BPR bentuk badan hukum: PD, Koperasi, PT (5) Ketentuan lebih lanjut dan tatacara pengukuhan menjadi BPR ditetapkan Menkeu atas pertimbangan BI Yg tidak dpt memenuhi persyaratan sbg BPR tidak dpt melakukan aktifitas BPR sesuai psl.13 UU No. 7 Th 92
  • 26. 26 Dasar Hukum2 PBI No. 6/27/PBI/2004 tentang Pelaksanaan Pengawasan BKD - Mendelegasikan fungsi pengawasan BKD ke BRI Laporan BRI ke BI tiap semester (akhir Juni dan Desember): a. Rekapitulasi neraca dan L/R BKD b. Analisis perkembangan BKD, permasalahan, tindakan perbaikan dan usulan tindak lanjut c. Analisis BKD yang mungkin menjadi BPR - Biaya untuk pengawasan BKD menjadi beban BI Arah BKD ke depan + Mendorong BKD untuk membentuk badan hukum dengan status pemilik/PS yang jelas + Melakukan transformasi BKD yang tidak dapat memenuhi UU Perbankan/ketentuan BPR untuk mendapatkan ijin usaha menjadi BUM Des/LKM
  • 27. 27 Permasalahan Badan Kredit Desa Permasalahan dan Solusi3 • Terdapat Klaim kepemilikan BKD oleh pihak di luar Desa • Kepedulian Desa terhadap keberadaan dan peran BKD sangat minim • Penegasan pemilik BKD guna membentuk Badan Hukum Status Kepemilikan Tidak Jelas • Usaha sebagai BPR atau LKM memerlukan adanya Badan Hukum • Alternatif usaha tanpa membentuk Badan Hukum (BUM Desa) • Transformasi menjadi bentuk Badan Hukum atau Badan Usaha baru memerlukan pengaturan dalam POJK Tidak mempunyai Badan Hukum
  • 28. 28 Status Kepemilikan Tidak Jelas 1. Klaim kepemilikan BKD oleh pihak di luar Desa 2. Kepedulian Desa terhadap keberadaan dan peran BKD sangat minim 3. Penegasan pemilik BKD guna membentuk Badan Hukum Ketentuan/Pernyataan yang mendukung kepemilikan BKD oleh Desa Instruction for the formation, organization, management and supervision of the village credit institutions, issued by H. Carpenter Alting, Inspector of the Internal Agricultural Credit System, 1906* 1 • Lumbung Desa dan Bank Desa merupakan lembaga yang didirikan oleh dan untuk komunitas desa dan merupakan milik masyarakat desa. • Secara fakta tidak semua penduduk desa memberikan bantuan beras pada saat pendirian (dhi. Lumbung Desa) namun hal tersebut tidak mengubah pernyataan bahwa Bank Desa maupun Lumbung Desa tersebut adalah milik masyarakat desa. • Kontribusi penduduk dianggap sebagai hadiah untuk Desa dan tidak dipandang sebagai bentuk kepemilikan atau saham atas Lumbung Desa/Bank Desa. *) Fruin, Thomas Anthonij, 1933, History, Present Situation and Problems of the Village Credit System (1897 -1932) Permasalahan dan Solusi3
  • 29. 29 Buku “Petunjuk untuk Mengatur dan Memeriksa Bank Desa” yang dikeluarkan oleh Dienst Volkscredietwezen Tahun 1917 edisi ke-2. 2 • Halaman 5, Bank Desa itu didirikan menurut keputusan desa, tetapi baru bisa dijalankan sesudah keputusan itu disahkan oleh “College van gecommitteerden dari regentschapsraad” • Implikasi frasa ‘keputusan desa’ saat ini dikenal sebagai musyawarah desa (UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa). a. Menunjukkan bahwa kuat indikasi perlunya awareness desa sebagai pemilik dalam membentuk Bank Desa/BKD. b. Proses ini sama dengan proses pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) yang berlaku saat ini sebagaimana tertuang dalam UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa Status Kepemilikan Tidak Jelas 1. Klaim kepemilikan BKD oleh pihak di luar Desa 2. Kepedulian Desa terhadap keberadaan dan peran BKD sangat minim 3. Penegasan pemilik BKD guna membentuk Badan Hukum Ketentuan/Pernyataan yang mendukung kepemilikan BKD oleh Desa Permasalahan dan Solusi3
  • 30. 30 Staatsblad No. 357 tanggal 14 September 1929 tentang Aturan-aturan Mengenai Badan Kredit Desa Dalam Provinsi di Jawa dan Madura diluar Wilayah Kota Praja 3 • Pasal 9 (1) BKD diurus sebagai perusahaan tersendiri terpisah dari milik lain-lain desa itu; badan-badan tersebut tidak boleh dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan desa. Perusahaan itu hanya memberi pinjaman seperlunya kepada penduduk atau perkumpulan penduduk desa yang memerlukan pinjaman... • Implikasi frase ‘terpisah dari milik lain-lain desa itu’ bahwa BKD adalah kekayaan atau aset milik desa yang dipisahkan. Dalam hal ini desa adalah pemilik dari BKD. Status Kepemilikan Tidak Jelas 1. Klaim kepemilikan BKD oleh pihak di luar Desa 2. Kepedulian Desa terhadap keberadaan dan peran BKD sangat minim 3. Penegasan pemilik BKD guna membentuk Badan Hukum Ketentuan/Pernyataan yang mendukung kepemilikan BKD oleh Desa Permasalahan dan Solusi3
  • 31. 31 Surat Departemen Dalam Negeri RI Nomor 412.21/1604/PMD tanggal 25 September 1995. Perihal: Permasalahan Juru Tata Usaha BKD 4 • Bahwa Badan Kredit Desa (BKD) yang dibentuk berdasarkan Staatsblad No. 357 tahun 1929 dan Rijksblad No. 9 tahun 1937 sebagai Lembaga Kredit milik Desa. • Tugas pembinaan dan pengawasan ada pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), hal ini dilanjutkan saat BKD menjadi Bank Perkreditan Rakyat (BPR) berdasarkan UU No. 7 tahun 1992 jo PP No. 71 tahun 1992 Status Kepemilikan Tidak Jelas 1. Klaim kepemilikan BKD oleh pihak di luar Desa 2. Kepedulian Desa terhadap keberadaan dan peran BKD sangat minim 3. Penegasan pemilik BKD guna membentuk Badan Hukum Ketentuan/Pernyataan yang mendukung kepemilikan BKD oleh Desa Permasalahan dan Solusi3
  • 32. 32 Perlu Mapping Awareness Desa Terhadap Keberadaan BKD • Mendapatkan informasi tingkat kesadaran pemerintah desa, pengurus atau pekerja BKD mengenai status kepemilikan dan badan hukum1 • Mendapatkan masukan terkait preferensi bentukan badan hukum yang ingin dituju oleh BKD2 • Mendapatkan informasi tingkat pemahaman para pihak terkait BKD atas UU atau produk hukum lain dikaitkan dengan proses transformasi3 • Sebagai bahan masukan dalam penyusunan ketentuan yang perlu dilakukan oleh OJK untuk pengaturan BKD4 Status Kepemilikan Tidak Jelas 1. Klaim kepemilikan BKD oleh pihak di luar Desa 2. Kepedulian Desa terhadap keberadaan dan peran BKD sangat minim 3. Penegasan pemilik BKD guna membentuk Badan Hukum Permasalahan dan Solusi3
  • 33. 33 Status Kepemilikan Tidak Jelas 1. Klaim kepemilikan BKD oleh pihak di luar Desa 2. Kepedulian Desa terhadap keberadaan dan peran BKD sangat minim 3. Penegasan pemilik BKD guna membentuk Badan Hukum • Perlu penegasan oleh Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi dan/atau Kementerian Dalam Negeri. OJK sebagai pengawas melakukan koordinasi dengan Kementerian terkait. 1 • Screening dan Pernyataan dalam Sistem Administrasi Badan Hukum (SABH) Kementerian Hukum dan HAM bahwa bentukan Badan Hukum hasil transformasi BPR ex. BKD adalah milik Desa 2 • Isu Pemilik BKD harus sudah diselesaikan sebelum proses pembentukan Badan Hukum dapat dilakukan3 Permasalahan dan Solusi3
  • 34. 34 Badan Kredit Desa (BKD) dgn Status BPR Bum Desa UU No. 6 Tahun 2014 Pasal 87 (1) Desa dapat mendirikan Badan Usaha Milik Desa yang disebut BUM Desa Pasal 88 (1) Pendirian BUM Desa disepakati melalui musyawarah desa (2) Pendirian BUM Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Peraturan Desa. BPR UU No. 7 Tahun 1992 Pasal 21 ayat 2 Bentuk hukum BPR dapat berupa: a. PD b. Koperasi c. PT d. Bentuk lain yang ditetapkan dgn PP Pasal 23 BPR hanya dapat didirikan dan dimiliki oleh WNI, badan hukum Indonesia yang seluruh pemiliknya WNI, Pemda, atau dapat dimiliki bersama diantara ketiganya. Pemerintah Desa tidak dapat menjadi pemegang saham BPR ?? LKM UU No. 1 Tahun 2013 Pasal 4 Pendirian LKM paling sedikit harus memiliki: a. bentuk badan hukum; b. permodalan; dan c. mendapat Izin Usaha. Pasal 5 ayat 1 Bentuk badan hukumnya adalah: a. Koperasi; atau b. Perseroan Terbatas. Pasal 8 LKM hanya dapat dimiliki oleh: a. warga negara Indonesia; b. BumDes; c. Pemda; dan/atau d. koperasi. Permasalahan dan Solusi3 Tidak mempunyai Badan Hukum 1. Usaha sebagai BPR atau LKM memerlukan adanya Badan Hukum 2. Alternatif usaha tanpa membentuk Badan Hukum (BUM Desa) 3. Transformasi menjadi bentuk Badan Hukum atau Badan Usaha baru memerlukan pengaturan dalam POJK
  • 35. UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa 35 Desa adalah …. desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Badan Usaha Milik Desa, yang selanjutnya disebut BUM Desa, adalah ….. badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh Desa melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan Desa yang dipisahkan guna mengelola aset, jasa pelayanan, dan usaha lainnya untuk sebesar- besarnya kesejahteraan masyarakat Desa. Permasalahan dan Solusi3
  • 36. UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah 36 Pemerintahan Daerah adalah …. penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan dewan perwakilan rakyat daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pemerintah Daerah adalah ….. kepala daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom. Otonomi Daerah adalah ….. hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri Urusan Pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Permasalahan dan Solusi3
  • 37. Kesimpulan4 37 1. Badan Kredit Desa dalam sejarahnya merupakan lembaga mikro yang didirikan untuk membantu masyarakat kecil di pedesaan. BKD merupakan lembaga terdekat untuk melayani kelompok miskin & usaha mikro sehingga keberadaannya masih diperlukan dan dapat dijadikan tools dalam menciptakan sistem keuangan yang inklusif. 2. Status BKD yang memiliki izin Menkeu dan memiliki status BPR dipertegas melalui Undang-undang No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan. BKD dengan status BPR saat ini pengawasannya berada di bawah OJK (Kompartemen Perbankan). Untuk BKD yang tidak memiliki izin Menkeu dan tidak memiliki status BPR berada dalam pengaturan UU No. 1 tahun 2013 tentang Lembaga Keuangan Mikro (LKM) dan dibawah pengawasan OJK (Kompartemen IKNB). 3. BKD harus membentuk badan hukum (terkecuali BumDes tidak perlu BH) jika ingin bertransformasi menjadi BPR “Gaya Baru”/BumDes/LKM. Sesuai pasal 23 UU No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan, pemerintah desa tidak dapat menjadi pemegang saham BPR sehingga usaha baru yang realistis untuk dilakukan adalah menjadi BumDes atau LKM dengan kepemilikan BumDes sebagai pemegang saham mayoritas.
  • 38. Kesimpulan4 38 4. Pemilik BKD adalah desa/masyarakat desa dimana BKD berada. Mengingat sejarah yang panjang serta ketiadaan bukti kepemilikan secara legal formal, diperlukan suatu mekanisme lintas instansi dalam hal ini; OJK, Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Hukum dan HAM yang dituangkan dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) untuk menegaskan kepemilikan BKD yang dimiliki desa dengan memperhatikan dampak hukum dan sosial politik yang ada. 5. Perlu dilakukan disosialisasikan kepada pemerintah daerah/desa berkoordinasi dengan kementerian terkait proses transformasi BKD.