2. Pendahuluan
organisasi merupakan suatu proses yang berfungsi untuk mengatur tugas, tanggung
jawab serta wewenang dari setiap individu demi untuk tercapainya tujuan-tujuan yang
telah direncanakan.
Proses organisasi tidak hanya mengatur tentang “manusia” saja, akan tetapi juga
mengatur seluruh sumber daya yang dimiliki termasuk uang, mesin, waktu dan
sebagainya agar tujuan-tujuan yang telah direncanakan dapat tercapai
Sasaran suatu industri merupakan target bisnis dan dinyatakan secara spesifik yang
melebihi batas. Tujuannya adalah melihat dengan jelas kemana arah masa depan
yang diinginkan oleh industri tersebut.
Menurut Stoner, kepemimpinan merupakan suatu manajerial yang didefinisikan
sebagai suatu proses pengarahan dan pemberian pengaruh pada kegiatan-kegiatan
dari sekelompok anggota yang tugasnya saling berhubungan, sehingga dengan kata
lain organisasi tidak dapat berdiri sendiri.
3. DEFINISI PERILAKU ORGANISASI
01
Perilaku kelompok dapat diartikan
sebagai semua sikap atau tingkah
laku yang dilakukan oleh dua
orang atau lebih yang saling
tergantung dan saling berinteraksi
untuk mencapai suatu tujuan
bersama di dalam suatu kelompok
atau organisasi. Perilaku kelompok
juga memiliki fungsi dalam
interaksi antar kelompok dan
lingkungannya (organisasi).
02
Bila satu kelompok terdapat dalam
satu organisasi maka anggotanya
harus:
1. Termotivasi untuk tergabung
2. Menganggap kelompok sebagai
kesatuan unit dari orang yang
berinteraksi
3. Berkontribusi dalam berbagai
jumlah proses kelompok
4. Mencapai kesepakatan dan
ketidaksepakatan melalui berbagai
interaksi
.
4. DEFINISI STRUKTUR ORGANISASI
Tujuan utama dibentuknya struktur
organisasi adalah menetapkan suatu
bisnis beroperasi untuk membantu
melakukan usaha demi tercapainya
tujuan dan berkembangnya suatu
organanisasi.
Struktur organisasi didefinisikan sebagai
sistem yang digunakan untuk menjelaskan
tentang hierarki yang ada di dalam suatu
organisasi dan mengidentifikasi setiap
pekerjaan, tugas serta fungsi pokok tentang
bagaimana dan kepada siapa seorang
karyawan melaporkan tugasnya di organisasi.
Content Here
Content Here
5. Struktur Fungsional Struktur Divisional
Struktur Organisasi
Matriks
Struktur Komite/Proyek Struktur Tim Kerja
kelemahannya adalah
strukturnya sangat rumit dan
memungkinkan timbulnya
dualisme kepemimpinan.
struktur organisasi yang
dikelompokkan
berdasarkan kesamaan
produk, layanan, pasar
dan letak geografis
gabungan dari struktur
fungsional dan divisional.
organisasi dimana tugas
kepemimpinan dilaksanakan secara
kolektif oleh sekelompok pejabat,
yang berupa komite, dewan atau
board dengan pluralistic manajemen.
struktur organisasi yang
dibuat sewaktu-waktu
(temporal) demi
menangani sebuah proyek
yang sifatnya tak terduga
Pembagian kerja berdasarkan
fungsi manajemennya seperti
keuangan, produksi,
pemasaran dan SDM
diterapkan di perusahaan
skala menengah ke atas
karena biaya operasional
lebih tinggi jika dibanding
bentuk fungsional
disebut dengan struktur
organisasi proyek karena
karyawan juga
mengerjakan tugas proyek
tugas kepemimpinan dan tugas
khusus dilaksanakan secara kolektif
oleh sekelompok pejabat yang
berupa dewan atau komite.
Tepat diterapkan pada
Organisasi yang menghasilkan
beberapa jenis produk atau
layanan
lebih mudah
pengelolaannya karena
memecah organisasi
menjadi divisi lebih kecil
namun timbul masalah
pada alokasi & distribusi
biaya perusahaan
Kelebihan: yaitu dapat
mengambil keputusan
dengan mudah.
Kelebihan struktur organisasi ini
pelaksanaan, pengambilan
keputusan berlangsung baik karena
melalui musyawarah antara
pemegang saham & dewan
Susunan ini dibentuk dari
karyawan-karyawan yang
handal dan mampu
menyelesaikan masalah
dengan cepat.
Dapat menekan biaya
operasional namun mengalami
kesulitan dalam berkomunikasi
antar unit kerja
Kelemahan: struktur rumit
menimbulkan dualisme
kepemimpinan.
kelemahannya, terletak pada biaya
operasional yang sangat tinggi dan
jika perusahaan bermasalah, sering
ada penghindaran & tidak jelas siapa
yang bertanggung jawab.
Struktur Organisasi Yang Sering Digunakan Perusahaan
6. STRUKTUR ORGANISASI LINI
• Hubungan pimpinan & bawahan langsung
satu garis wewenang.
• Selain top manajer, manajer dibawahnya
hanya sebagai pelaksana
• Jumlah karyawan sedikit
• Sarana dan alatnya terbatas
• pemilik perusahaan adalah sebagai top
manajer
• Organisasi kecil
Ciri-ciri Organisasi Lini
Organisasi Lini adalah organisasi
pelimpahan wewenang langsung
secara vertical, sepenuhnya dari
kepemimpinan terhadap
bawahannya disebut bentuk lurus
(paling tua, digunakan masa
perkembangan industri pertama)
• Ada kesatuan komando yang terjamin
dengan baik
• Disiplin pegawai tinggi dan mudah
dipelihara (dipertahankan)
• Koordinasi lebih mudah dilaksanakan
• Proses pengambilan keputusan dan
instruksi berjalan cepat
• Garis kepemimpinan tegas
Kelebihan Organisasi Lini
• Sulit membedakan urusan pribadi dan
organisasi.
• Pemimpin bertindak secara otoriter
• Jalannya organisasi bergantung kepada
satu orang saja
• Kesuksesan organisasi bergantung
putusan pemimpin, karena pemimpin
membuat secara sendiri
Kekurangan Organisasi Lini
• Bawahan tidak ikut serta pengambilan
keputusan sehingga karyawan kurang
kaderisasi dan berkembang
• kurang memiliki staf ahli dalam berbagai
bidang
• karyawan sulit untuk berkembang dan
kurang memiliki inisiatif.
Lanjutan kekurangan
Organisasi Lini
7. STRUKTUR ORGANISASI LINI & STAFF
Peran Staff
Sebelum mengambil keputusan,
pimpinan membutuhkan
pertimbangan dari staff, mengingat
banyaknya informasi terkait dengan
organisasi, perusahaan ataupun
kinerja setiap bagiannya
Peran Staff
Meskipun hanya bersifat masukkan,
terdapat kemungkinan pimpinan
staff akan menyalahgunakan.
Definisi
Organisasi Lini dan Staff adalah
kombinasi organisasi lini &
fungsional. wewenang langsung
atasan pimpinan hingga pimpinan
dibawahnya.
Skala yang cocok
cocok untuk perusahaan skala yang
besar. Kelancaran tugas pemimpin
dibantu oleh staff, memberi
masukan, bantuan pikiran dan saran,
data informasi yang dibutuhkan
8. Ciri-ciri Organisasi Lini
& Staff
Contoh Struktur
Organisasi Fungsional
Kelebihan Organisasi Lini
& Staff
Kekurangan Organisasi Lini
& Staff
Ciri-ciri Organisasi Fungsional
Hanya ada satu pimpinan
yang dibantu staff
Dewan Direksi
Perusahaan (CEO)
Hanya satu pimpinan sehingga
memperkuat kesatuan
komando
Kemungkinan pimpinan
menggunakan wewenangnya
secara berlebihan
pimpinan dapat memerintah
selama berkaitan dengan fungsi
atasan tersebut
Ada dua kelompok
wewenang, yakni lini dan
staff
Manajer Perusahaan:
Tugas pimpinan, staff
sangat jelas
Anggota hierarki tidak saling men
genal sehingga solidaritas endah
pimpinan dapat menerima perintah
dari dengan syarat kedudukan
pemberi tugas tersebut lebih tinggi
Tidak ada hubungan
langsung pimpinan dan
bawahan
-Manajer SDM (Human
Resources)
fleksibel karena diterapkan
organisasi skala besar & kecil.
Persaingan tak sehat terjadi
karena perspektif tugas
Tidak menekankan pada struktur
hirarki
Organisasi besar dengan
sifat kompleks
-Manajer Keuangan
(Finance & Accounting)
Bantuan staff mempermudah
pemimpin mengambil
keputusan
Adanya kemungkinan pimpinan
lini mengabaikan nasihat dari
staff
Tanggung jawab pelaksanaan
dihadapan lebih dari satu pimpinan.
Jumlah pegawai
cenderung banyak
-Manajer Produksi
(Engineering &
Manufacturing)
Proses koordinasi mudah
pejabat kurang tegas dalam
pelaksanaan tugas
Pembagian tugas secara tegas dan
jelas dapat dibedakan
Ada spesialisasi di dalam
organisasi
-Manajer Pemasaran
(Marketing, Sales, &
Services)
Kedisiplinan tinggi karena
tugas sesuai spesialisasinya.
Rekrutmen staff ahli membebani
organisasi karena biayanya
mahal
Bawahan akan menerima perintah
dari beberapa orang atasan
-Manajer Purchasing
(Purchasing & Research)
Ada pengembangan bakat
anggota hierarki
pelaksana kebingungan
membedakan perintah, bantuan
& nasihat.
Penempatan pejabat didasarkan
pada spesialisasinya
Para ahli memberi manfaat dan
kontribusi
terdapat perbedaan interpretasi
dalam kebijakan & tugas dan
menimbulkan masalah
Koordinasi menyeluruh biasanya
hanya di butuhkan pada
tingkat atas
Spesialisasi dilakukan secara
optimal
Pekerjaan sangat membosankan
9. STRUKTUR
ORGANISASI LINI
DAN FUNGSIONAL 01
01
• Solidaritas & disiplin tinggi
• Produktifitas tinggi karena spesialisasi dilaksanakan maksimum
• Pekerjaan yang tidak rutin atau teknis tidak dikerjakan
• Keputusan dapat diambil dengan baik dan tepat
• Kecil kemungkinan kekuasaan berlebihan dari pimpinan
• Usaha kerjasama bawahan mudah digalang
Kelebihan:
02
02
• Kurang fleksibel dan tour of duty
• Spesialisasi memberikan kejenuhan
• pengambilan keputusan larnban karena harus
dibicarakan dengan anggota organisasi
• Jika terjadi kemacetan kerja, tidak ada yang
bertanggung jawab
• Kreativitas sukar dikembangkan, didasarkan
kolektivitas
Kekurangan
03
03
• Tidak ada pembedaan tugas pokok dan bantuan
• Pembagian kerja dan wewenang tidak membedakan tingkat eselon
• Strukutur organisasi tidak kompleks
• (ketua, sekretaris, bendahara, ketua seksi, dan perugas)
• Struktur organisasi relatif tidak permanen dipakai sesuai kebutuhan
• Tugas pimpinan dilaksanakan secara kolektif
• Semua anggota pimpinan mempunyai hak, wewenang dan tanggung
jawab yang sama
• pelaksana dikelompokkan menurut tugas tertentu dalam bentuk
satuan tugas
Ciri-ciri
• Organisasi Lini dan Fungsional
merupakan organisasi yang tiap
anggotanya mempunyai wewenang
sama
• Mengutamakan pimpinan (pimpinan
“kolektif/ plural executive” bersifat
managerial).
• Pimpinan bersifat formal atau informal,
dibentuk sebagai bagian dari struktur
organisasi formal, dengan tugas dan
wewenang yang dibagi secara khusus.
10. Pengarahan dalam Manajemen
Pengarahan (directing)
Pengertian fungsi pengarahan
(directing) adalah kegiatan
memberikan instruksi, perintah,
petunjuk kepada orang lain.
Pengarahan Manajemen
Manajemen ditingkat menengah
akan memberikan pengarahan
kepada manajemen ditingkat
yang lebih bawah lagi
Manajemen
Untuk menjalankan apa yang
telah direncanakan dalam
struktur manajemen,
manajemen puncak
memberikan pengarahan
kepada manajemen pada
tingkat dibawahnya.
Fungsi pengarahan
Adalah fungsi pokok
manajemen yang dijalankan
setelah fungsi perencanaan dan
organisasi telah terlaksana
11. Actuating & Leadership
Pemimpin harus punya kemampuan
komunikasi yang baik sehingga mudah
mengerti pesan dan instruksi yang
diberikan sehingga mengurangi konflik
dan kerugian
Kepemimpinan
Actuating adalah usaha (ikhtiar
manajemen) dijalankan agar tujuan
manajemen tercapai. Tindakannya
menggunakan perencanaan sebagai
pedoman. Agar pengarahan berjalan
dengan baik, dibutuhkan
kepemimpinan (leadership) yang baik.
Actuating
• Memberi orientasi tugas yang harus
dijalankan
• Memberi petunjuk baik petunjuk umum
dan petunjuk yang khusus
• Mempengaruhi anggota bawahan
• Memotivasi anggota yang menjalankan
tugas.
Hal Yang Dilakukan Pemimpin
12.
13. Tujuan Fungsi Pengarahan
Stabiltias perusahaan harus diciptakan agar kondisi
internal perusahaan stabil dan semua bagian bisa
berfungsi dengan sebagaimana mestinya
Menyediakan Stabilitasi (Privides Stability)
Segala sesuatu diarahkan efisien agar sumber
daya yang dimiliki bisa bekerja secara
maksimal, memberikan keuntungan maksimum,
meminimalkan biaya dan menambah profit.
Penggunaan Sumber Daya dengan Efisien
Segala tugas dan tanggung jawab berjalan
beriringan dan saling terintegrasi dan
membuatnya tidak saling konflik
Mengintegrasikan Upaya (Integrates Efforts)
Koping adalah proses penyesuaian diri
terhadap perubahan perubahan yang
terjadi. Perubahan niscaya meninggalkan
yang tidak setuju. Adaptasi itu perlu,
Setuju ataupun tidak setuju.
Koping Perubahan
Manajemen harus memberikan
penjelasan & motivasi agar pegawai
menjalankan tugasnya secara maksimal
Alat Motivasi (Means of Motivation)
Atasan harus memberikan arahan agar
karyawan paham dan melaksanakan
pekerjaan sesuai dengan instruksi
Memprakarsai Aksi (Initiators Action)
14. Tantangan dalam Fungsi Pengarahan
Komunikasi untuk
menyampaikan perintah,
laporan, ide, atau informasi dari
pengirim kepada penerima agar
di antara mereka saling
berinteraksi
Komunikasi
Setiap anggota individu dalam
manajemen tidak sama dengan
tingkah laku berbeda. Pengarahan
tidak sukses jika tidak melihat
tingkah laku anggota
Tingkah Laku Manusia
Sukses tidaknya pengarahan
bergantung pada pemimpin.
Pengalaman berpengaruh
terhadap sifat kepemimpinan
seseorang
Kepemimpinan
Menyelaraskan hubungan antar
individu dan kelompok dalam
manajemen berfungsi untuk
mengurangi konflik dan
menjembatani antar individu
dan kelompok..
Hubungan Manusia
15. Karakteristik Pengarahan
Karakteristik 1 Karakteristik 2
Karakteristik 5
Executive Function
Continous Activity
Pervasive Function
Delegated Function
Karakteristik 6
Karakteristik 4
Creative Activity
tanpa diarahkan pegawai menjadi
tidak aktif membuat tenaga, pikiran
dan ide tidak berkontribusi maksimal.
pengarahan yang diterima
diberbagai tingkatan organisasi
perusahaan.
Fungsi pengarahan dilakukan
terus menerus dengan konsisten
& berkualitas
Pegawai menjalankan intruksi hanya
dari atasannya saja. Fungsi pengarahan
dijalankan oleh semua executive
memimpin bawahan fungsi ini membuat
pengarahan menjadi mudah mendelegasikan
kewenangan kepada orang lain yang dipercaya,
berkualitas dan mampu membantu pekerjaan
kompleks.
Karakteristik 3
Human Factor
Fungsi pengarahan berkaitan
dengan human factor diperhatikan
dimanapun organisasi dan bisninya.
16. Pengawasan Dalam Organisasi
terciptanya SDM yang lebih bersih
dan berwibawa yang didukung
oleh suatu sistem manajemen
organisasi serta yang berdaya
guna dan berhasil
terselenggaranya tertib
administrasi di lingkungan
organisasi, tumbuhnya disiplin
kerja yang sehat,
perlunya fungsi pengawasan dilatar
belakangi adanya kecendrungan kuat
bahwa kepatuhan terhadap hukum karena
adanya rasa takut terkena sanksi negatif.
mendeteksi kebijakan yang dijalankan
dan sejauh mana penyimpangan terjadi
memastikan tujuan dan sasaran
tugas organisasi terlaksana
sesuai rencana
membantu melaksanakan kebijakan
yang telah ditetapkan secara efektif
& efisien.
pengawasan kegiatan berkaitan dengan
kejadian atau evaluasi pelaksanaan
kerja sudah dilaksanakan.
Pengawasan adalah salah
satu fungsi manajemen
organik
17. Mengapa Pengawasan Organisasi Diperlukan
Perubahan lingkungan
organisasi
Peningkatan
komplesitas organisasi
Kesalahan-kesalahan
Kebutuhan manajer untuk
mendelegasikan wewenang
Sistem pengawasan
memungkinkan manajer
mendeteksi -kesalahan pada
sistem organisasi sebelum
menjadi kritis
Melalui fungsi pengawasan manajer
mendeteksi perubahan yang
berpengaruh pada barang dan jasa
organisasi, sehingga mampu
menghadapi tantangan atau
memanfaatkan kesempatan yang
diciptakan
organisasi dengan banyak
cabang, kantor pemasaran,
pabrik yang terpisah secara
geografis, atau tempat penelitian
yang terbesar luas perlu
pengawasan efisien & efektif.
Semakin besar organisasi maka
memerlukan pengawasan yang
lebih formal dan hati-hati
cara manajer menentukan
apakah bawahan telah
melakukan tugas yang telah
dilimpahkan adalah dengan
menginplementasikan sistem
pengawasan. Sebaliknya
pengawasan yang tidak
mencukupi dapat menimbulkan
pemborosan sumber daya dan
membuat sulit pencapaian tujuan
18. Fungsi Pengawasan Menurut Hanif, (2007:89)
Untuk meneliti apakah kegiatan telah
dilaksanakan secara efisien
Untuk menilai apakah laporan yang
dihasilkan telah menggambarkan kegiatan
yang sebenarnya secara cermat dan tepat
Untuk menilai apakah setiap unit telah
melakukan kebijaksanaan dan prosedur
yang menjadi tanggung jawabnya
Untuk meneliti apakah kegiatan telah
dilaksanakan secara efektif yaitu mencapai
tujuan yang telah ditetapkan
Fungsi B
Fungsi C
Fungsi D
Fungsi E
Fungsi A
Untuk menilai apakah pengendalian
manajemen telah cukup memadai dan
dilaksanakan secara efektif
19. Empat Tujuan Dari Fungsi Pengawasan Menurut Griffin,
Wibowo, (2010:156)
Adaptasi Lingkungan
Meminimumkan Kegagalan
Meminimumkan Biaya
Antisipasi Kompleksitas
Organisasi
penetapan standar tertentu dalam
meminimumkan kegagalan dalam produksi
misalnya, dapat meminimumkan biaya
yang harus dikeluarkan oleh perusahaan.
agar perusahaan dapat terus beradaptasi
dengan perubahan lingkungan perusahaan
baik lingkungan yang bersifat internal maupun
lingkungan eksternal (kecanggihan teknologi)
agar perusahaan dapat mengantisipasi berbagai kegiatan
organisasi yang kompleks. Kompleksitas tersebut dari mulai
pengelolaan terhadap produk, tenaga kerja, hingga berbagai
prosedur yang terkait dengan manajemen organisasi
Ketika perusahaan
melakukan kegiatan
produksi perusahaan
berharap kegagalan
seminimal mungkin.
20. Pengawasan Berdasarkan Objek
01
02
Pengawasan terhadap
Penerimaan Negara
Pengawawan terhadap
Pengeluaran Negara.
Prinsipnya adalah:
• Penerimaan dari Pajak dan Bea Cukai
dilakukan Kantor Inspeksi Bea dan Cukai
• Penerimaan dari bukan Pajak
dilakukan oleh KPKN
• Wetmatigheid, pengawasan yang
menekankan aspek kesesuaian antara
praktik pelaksanaan APBN & UU yang
berlaku
• Rechmatighead, pengawasan yang
menekankan legalitas praktik APBN
• Doelmatighead, pengawasan yang
menekankan peranan faktor tolok ukur
dalam praktik pelaksanaan APBN
21. Pengawasan
Preventif
Pengawasan preventif adalah pengawasan yang
dilakukan sebelum dimulainya suatu kegiatan atau
sebelum terjadinya pengeluaran keuangan.
Pengertian Pengawasan Preventif
PENGAWASAN
Berdasarkan Sifat
22. Tujuan pengawasan Preventif
1
2
3
Menentukan kewenangan dan tanggung jawab sebagai
instansi sehunbungan dengan tugas yang harus
dilaksanakan
Memberikan pedoman bagi terselenggaranya pelaksanaan
kegiatan secara efisien dan efektif
Mencegah terjadinya tindakan-tindakan yang
menyimpang dari dasar yang telah ditentukan.
23. Pengawasan Detektif
Pengawasan Dari Dekat
Pengawasan Dari Jauh
Pengawasan dari dekat. Pengawasan
dilakukan di tempat diselenggaranya
kegiatan administrasi.
Pengawasan dari jauh. Pengawasan
dilakukan dengan cara meneliti laporan
pertanggung jawaban Bendahawan, beserta
bukti pendukungnya.
Berdasarkan cara
melakukannya,
pengawasan detektif
dibagi menjadi dua:
Pengawasan detektif adalah suatu bentuk pengawasan yang dilakukan dengan
meneliti & mengevaluasi dokumen laporan pertanggung jawaban bendaharawan.
24. Pengawasan Menurut Ruang Lingkup & Metode
Pengawasannya
Ruang
Lingkup
Metode
Pengawasan
Pengawasan Internal
Pengawasan Fungsional
bentuk pengawasan yang dilakukan oleh
suatu unit pengawas yang sama sekali berasal
dari lingkungan organisasi eksekutif.
Pengawasan Eksternal
Adalah pengawasan yang dilakukan oleh pimpinan
langsung suatu organisasi atau unit kerja terhadap
bawahannya dengan tujuan untuk mengetahui &
menilai program kerja yang ditetapkan telah
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan atau
peraturan
Pengawasan Melekat
Arti sempit: pengawasan internal yang dilakukan
aparat yang berasal dari internal lingkungan
departemen atau lembaga yang diawasi
Arti luas: pengawasan internal dilakukan oleh
aparat pengawas yang berasal dari lembaga
khusus pengawas yang dibentuk secara internal
oleh pemerintah atau lembaga Eksekutif
Adalah pengawasan yang dilakukan oleh aparat
pengawas fungsional, baik yang berasal dari
internal pemerintah, maupun dari lingkungan
eksternal emerintah.
25. Ciri-ciri Proses Pengawasan (Rahardjo, 2012:193)
Pengawasan harus bersifat fact
finding artinya pelaksanaan fungsi
pengawasan harus menemukan
faktatentang berjalannya dalam
organisasi.
Pengawasan harus bersifat preventif
artinya proses pengawasan dijalankan
untuk mencegah penyimpangan dari
rencana yang telah ditentukan
Pengawasan diarahkan pada masa
sekarang artinya pengawasan hanya
ditujukan pada kegiatan yang sedang
dilaksanakan.
Pengawasan hanyalah sekedar
alat untuk meningkatkan efisiensi.
Pengawasan tidak boleh dipandang
sebagai tujuan.
Karena pengawasan hanya sekedar alat
administrasi dan manajemen, maka
pelaksanaan pengawasan itu harus
mempermudah tercapainya tujuan
Pelaksanaan harus efisien. Jangan
sampai pengawasan justru menghambat
usaha peningkatan efisiensi.
Pengawasan tidak dimaksudkan
untuk menentukan siapa yang salah,
jika ada masalah, tetapi untuk
menemukan apa yang tidak betul.
Pengawasan harus bersifat membimbing
agar pelaksana meningkatkan
kemampuan untuk melakukan tugas
yang sudah ditentukan
26. Perencanaan
Perencanaan dalam organisasi merupakan suatu
kegiatan yang esensial, karena fungsi organisasi,
pengarahan dan pengawasan yang sebenarnya
implementasi dari keputusan perencanaan.
Perencanaan dalam fungsi manajemen fokus
tentang bagaimana perusahaan menetapkan
tujuan lengkap dengan cara dan strategi untuk
mencapainya, dalam fungsi perencanaan
pengembangan program aksi sistematis yang
diarahkan pada tercapainya tujuan bisnis yang
disepakati melalui proses analisis, evaluasi dan
pemilihan diantara peluang yang diramalkan
Perencanaan menurut Samuel Certo (1997)
pemilihan cerita dan pemutusan
selanjutnya apa yang harus dilakukan,
kapan, bagaimana dan oleh siapa. .
Menurut T.Hani Handoko (2003) Perencanaan organisasi harus aktif,
dinamis, kreatif dan kreatif. Sudah
saatnya perusahaan meninggalkan cara
lama dalam merencanakan strategi.
27. Alasan Pentingnya Perencanaan
Manfaat Positif
Bentuk sukses pembangunan tujuan
organisasi
Manfaat Protecitve
Dihasilkan dari pengurangan kemungkinan
kesalahan dalam pembuatan keputusan
28. Teori Perencanaan (Catanese dan Snyder, 1996)
Simple
PowerPoint
Teori ini berbicara mengenai bagaimana, kapan,
dan untuk tujuan apa perubahan yang dilakukan.
Berdasarkan teori perubahan sistem, Campbell
dan Fainstein (1996) membaginya lagi menjadi
empat teori, yaitu:
Teori Perubahan Sistem
Teori ini menjelaskan jumlah disiplin ilmu tradisional
karena tidak ada disiplin tunggal yang mencakup
seluruh aspek penting dari sistem sosial. Sistem dapat
didefinisikan sebagai seperangkat komponen yang
saling bergantung dengan ruang lingkup, keterkaitan
dan hubungan yang relatif tinggi
Teori Operasi Sistem
Ruang lingkup
perencanaan berguna mengukur ketergantungan
eksternal, sejauh mana sistem komponen tidak
berinteraksi dengan komponen lain di luar sistem
Teori Rasionalisme
Yaitu perencanaan dapat mengikuti model rasional
setelah tujuan akhir ditentukan dengan jelas dan
dapat dijangkau dengan baik oleh setiap personel
Stabilitas
Adalah saat sistem berakhir tanpa
perubahan atau gangguan spesifik baik
sistem berumur pendek atau sistem tertentu
Teori Inkrementalisme
yaitu keputusan yang diambil dalam keadaan
sebaris langkah bertahap menuju arah yang akan
datang dan tidak diketahui secara benar.
Keterkaitan
mengukur keseimbangan internal, yaitu suatu
batasan tingkat komponen sistem saling
berinteraksi satu sama lain.
Teori Utopianisme
pandangan ini membangkitkan imajinasi masyarakat
& memecahkan masalah dengan mengusulkan
pendekatan baru ke dalam sistem organisasi
Teori Metodisme
teori yang menjelaskan bahwa aktivitas perencanaan
yang memiliki metode perencanaan yang sudah jelas
tapi hasil akhir yang belum ditetapkan dan tidak akan
dicapai sama sekali
29. Merumuskan Keadaan Saat Ini
Penetapan Sasaran atau Tujuan
Mengembangkan Rencana
Banyak Kesulitan & Hambatan
Tahapan Dasar Perencanaan
Tahap akhir dari proses perencanaan adalah
kegiatan mengembangkan berbagai alternatif
kegiatan untuk mencapai tujuan
Hal ini perlu dilakukan pengukuran
tingkat kemampuan organisasi dalam
mencapai target atau tujuan
Proses perencanaan dimulai dengan
penetapan sasaran kelompok kerja atau
organisasi secara keseluruhan.
Manajer perlu mengidentifikasi kondisi
perusahaan saat ini, sumber daya yang
tersedia untuk mencapai tujuan Merumuskan Keadaan Saat Ini
menyusun daftar alternatif cara-cara untuk
mencapai tujuan yang sudah ditetapkan
30. Manfaat Perencanaan
D
A B C
E F
Menghemat waktu,
pekerjaan dan biaya
Manajer dapat
memahami gambaran
secara keseluruhan
operasional organisasi
membantu permasalahan
penting yang terjadi.
membantu manajer untuk
menyesuaikan diri dengan
perubahan-perubahan lingkungan
organisasi yang terjadi.
Meminimunkan kegiatan
yang tidak pasti dan
penghamburan sumber
daya yang tidak perlu.
Dapat menetapkan
tujuan secara lebih
khusus, terperinci dan
mudah untuk dijangkau
Memudahkan manajer
untuk melakukan koordinasi
dengan berbagai elemen
dalam organisasi
31. Kelemahan Perencanaan
Penyelesaian Masalah
Konsistensi
Stagnansi Implementasinya
Kegiatan Tertunda
Keterbatasan
Terkadang penyelesaian suatu masalah tertentu dapat
diselesaikan dengan baik pada saat tersebut muncul
Beberapa rencana yang diikuti cara-cara yang tidak konsisten
Kegiatan yang terangkum dalam perencanaan mungkin
berlebihan dan mengakibatkan stagnansi dalam implementasinya
Terkadang kegiatan perencanaan memiliki kecenderungan
untuk menunda kegiatan
Terkadang membatasi manajemen untuk berkreativitas dan
berinisiatif
33. Perusahaan perorangan
Perseroan Terbatas
(PT)
Perseroan Komanditer
(CV)
Firma Perusahaan Negara
Perusahaan
pemerintah
Koperasi
Definisi dari UU No. 3
Tahun 1982 tentang Wajib
Daftar Perusahaan
diartikan perserikatan
dagang, kongsi atau
maskapai.
tipe organisasi bisnis
yang banyak
digunakan usaha kecil
& menengah.
didirikan oleh dua
orang saja dimana
pendirinya punya
keahlian yang sama
satu sama lain
termasuk organisasi
bisnis yang bergerak
dibidang tertentu.
Bentuk perusahaan
bisa apa saja
(persero, perusahaan
jawatan, perum atau
perusahaan umum)
bentuk usaha
dengan sektor yang
lebih spesifik yakni
bidang ekonomi
Tujuan perusahaan
sendiri adalah
mendapatkan laba yang
disebut profit.
badan usaha yang
berasal dari
persekutuan modal
CV tidak ada landasan
hukumnya
didasari rasa
percaya dengan
tujuan akhir yang
sama
disebut Badan
Usaha Milik Negara
(BUMN) dengan
modal utama
ditanggung Negara
Tujuan pendirian
organisasi bisnis ini
untuk mencari profit &
pemasukkan untuk
pemerintah daerah
dan desa itu sendiri.
meningkatkan
kesejahteraan
anggota koperasi
secara langsung,
pribadi & tidak bisa
dialihkan diluar
anggota.
bentuk usaha didirikan
dan dimiliki atas nama
pribadi atau
perseorangan.
pendiriannya
didasarkan pada
perjanjian tertentu
modal pemilik
perusahaannya yang
lebih kecil dibanding
PT sehingga tidak perlu
disebutkan dalam akta
pendirian.
Firma tidak terbatas
pada satu sektor,
Hukum misalnya.
Tujuan mendorong
pertumbuhan
ekonomi masyarakat
& jadi sumber
pendapatan negara
semua profit dimiliki oleh
pengelola atau pemilik
perusahaan
modal berasal dari
kepemilikan saham
perorangan atau
kelompok.
Mirip dengan
perusahaan
perorangan namun
setingkat lebih tinggi
firma sering disebut
perseroan tidak
terbatas atau PTT.
perusahaan tipe ini belum
diatur dalam KUHD.
Digunakan landasan
hukum pendirian
perusahaan.
tidak ada perjanjian hitam
diatas putih karena
didirikan oleh satu orang
saja