Dokumen tersebut membahas tentang unsur-unsur periode ketiga yang meliputi sifat fisik, kimia, keberadaan di alam sebagai senyawa, nilai ekonomis, dampak negatif, dan proses pembuatannya. Unsur-unsur tersebut antara lain natrium, magnesium, aluminium, silikon, fosfor, sulfur, klorin, dan argon.
4. Keberadaan di alam
Unsur Sebagai Senyawa
Na NaNO3 : Senyawa chili
NaCl : Dalam air laut
Mg MgCO3 : Magnesit
MgSO4.7H2O : Garam inggris
KCl.MgCl2.6H2O : Kamalit
MgCO3.CaCO3 : Dolomit
MgCl2 : Dalam air laut
5. Unsur Sebagai Senyawa
Al Al2O3.2SiO2.2H2O : Kaolin
Al2O3.nH2O : Bauksit
Na3AlF6 : Kriolif
Si SiO2 : Pasir
Al2O3.2SiO2.2H2O : Tanah liat
P Ca3(PO4)2 : Fosfit, dalam tulang
S Bebas di alam
Fe S2 :Pirit
CaSO4.2H2O : Gips
Cl NaCl : Dalam air laut
6. SIFAT
FISIK
Natrium Magnesium Aluminium Silikon Fosfor Sulfur Klorin Argon
No. Atom 11 12 13 14 15 16 17 18
Afinitas Elektron -53 230 -44 -134 -72 -200 -349 35
Energi Ionisasi 496 738 578 786 1012 1000 1251 1527
Jari-Jari (pm) 190 160 118 111 102 102 99 98
Warna Abu-Abu Abu-Abu Abu-Abu Abu-Abu Merah dan
Putih
Kuning Hijau Tak Berwarna
Sifat Logam Logam Logam Metaloid Nonlogam Nonlogam Nonlogam Nonlogam
Dapat dikatakan bahwa unsur periode tiga adalah unsur-unsur
yang beragam. Ada yang bersifat logam, metaloid, dan
nonlogam. Keberagaman ini menunjukkan bahwa sifat unsur
periode tiga memiliki ciri khas masing-masing sesuai
karakteristik unsurnya.
8. Jari-Jari Atom dan Energi Ionisasi Unsur
Periode ketiga
Jari-jari atom unsur periode ketiga
dari kiri ke kanan semakin kecil, energi
ionisasi dan keelektronegatifan makin
ke kanan makin besar
9. Nilai Ekonomis Unsur-unsur Periode ke-3
1. Unsur Natrium (Na). Unsur Na banyak digunakan dalam pembuatan TEL (tetra etil lead), reduksi bijih
besi, lampu kabut. Na dalam Natrium benzoat digunakan sebagai pengawet makanan, dan Na dalam
Natrium glutamat dimanfaatkan untuk penyedap makanan.
2. Unsur Magnesium (Mg). Unsur Mg digunakan dalam memproduksi grafit dalam cast iron, digunakan
sebagai bahan tambahan dalam conventional propellant, digunakan juga sebagai agen produksi dalam
produksi uranium murni dan berbagai logam lainnya yang berasal dari garam-garamnya.
3. Unsur alumunium (Al). Unsur Al memiliki sifat tahan karat dan tahan panas dengan membentuk lapisan
oksida sehingga banyak digunakan dalam alat-alat dapur. Unsur Mg juga merupakan salah satu
kandungan yang banyak ditemukan dan dimanfaatkan dalam obat Maag. Logam Al juga digunakan dalam
kabel bertegangan tinggi. Selain itu dalam logam Al banyak digunakan dalam pembuatan bingkat jendel
dan rangka pesawat terbang.
4. Unsur Silikon (Si). Unsur Si merupakan metaloid yang memiliki sifat semikonduktor, bahan-bahan
semikonduktor ini banyak digunakan dalam kalkulator dan mikrokomputer. Selain itu silikon juga sering
digunakan dalam serat optik dan digunakan juga untuk operasi plastik.
10. 1. Unsur Fosfor (P). Unsur P berperan penting dalam bidang pertanian, diantaranya sebagai
salah satu unsur yang banyak terkandung dalam pupuk. Fosfor juga digunakan sebagai
bahan baku dalam pembuatan gelas spesial, seperti yang digunakan pada lampu sodium.
Fosfor juga digunakan untuk memproduksi baja dan perunggu fosfor.
2. Unsur Sulfur (S). Unsur sulfur banyak digunakan dalam produksi kerta sulfit dan kertas
lainnya. Sulfur juga digunakan dalam mensterilkan alat pengasap, serta digunakan sebagai
salah satu bahan baku korek api.
3. Unsur Clorin (Cl). Unsur Cl dalam senyawanya banyak digunakan sebagai disinfektan,
pemutih kertas, dan pada proses pembuatan tekstil. Pada konteks lain, unsur Cl juga banyak
digunakan dalam industri air minum untuk menghasilkan air yang terklorinasi.
4. Unsur Argon (Ar). Unsur Ar banyak dimanfaatkan dalam pembuatan bola lampu pijar dan
dalam las stainless steel.
Paparan kegunaan tersebut menunjukkan bahwa unsur-unsur periode 3 ini sudah banyak
digunakan dan dimanfaatkan dalam kehidupan, baik yang bersifat kebutuhan masyarakat secara
langsung maupun kebutuhan dalam skala industri.
14. Pembuatan Unsur
Periode-3
Pembuatan unsur dan senyawa
natrium dapat dilakukan dengan
proses Downs, yaitu elektrolisis lelehan
NaCl. Air asin yang mengandung NaCl
diuapkan sampai kering kemudian
padatan yang terbentuk dihancurkan,
dan dilelehkan. Sedangkan untuk
mengurangi biaya pemanasan, NaCl
dicampur dengan 1 bagian CaCl2
untuk menurunkan suhu lebur hingga
5800C.
Pembuatan unsur dan senyawa
magnesium ini dapat diperoleh
melalui proses Downs. Dimana,
magnesium diendapkan sebagai
magnesium hidroksida dengan
menambahkan Ca(OH)2 ke dalam air
laut. Setelah itu, tambahkan asam
klorida untuk mendapatkan
kloridanya, yang kemudian
diperoleh kristal magnesium klorida
( MgCl
2
· 6H
2
O).
Natrium
Magnesium
15. Alumunium
Pembuatan unsur dan senyawa
aluminium diperoleh dengan
menggunakan proses Hall-Heroult,
dimana pengolahan ini meliputi dua
tahap yaitu tahap pemurnian dan tahap
elektrolisis.
Tahap pemurnian, pada tahap ini
aluminium yang diproduksi dari bauksit
yang mengandung besi oksida (Fe2
O3
)
dan silica dimurnikan dengan
melarutkan bauksit tersebut ke dalam
NaOH(aq). Besi oksida (Fe2
O3
) yang
bersifat basa tidak larut dalam larutan
NaOH.
Reaksi : Al2
O3
(s)+2NaOH(ag)
→2NaAl2
(ag)+H2
O
Larutan tersebut kemudian diasamkan
untuk mengendapkan Al(OH)3(s). Al2O3
murni dapat dihasilkan dengan cara
pemanasan Al(OH)3, kemudian disaring
akan diperoleh Al2O3. Reaksi:
NaAlO2(aq)+HCl(aq)+H2O→Al(OH)3(s)+Na
Cl(aq)2Al(OH)3(s)→Al2O3(s)+3H2O(g)
Tahap elektrolisis, Al2O3 (dengan titik leleh
2.030 °C) dicampurkan dengan kriolit
(Na3AlF6) (untuk menurunkan titik leleh
menjadi 1.000 °C). Larutan Al2O3 dalam
kriolit dielektrolisis menggunakan karbon
sebagai katode dan anode.
16. Pembuatan unsur dan senyawa silicon
dapat diperoleh dengan cara
mencampurkan silica dan kokas
(sebagai reduktor) dan
memanaskannya di dalam tanur listrik
pada suku 3.0000C dengan reaksi
SiO2(l) + C(s) -> Si(l) + 2CO(g)
Dikenal dalam 2 bentuk alotropi, yaitu fosfor putih
dan fosfor merah.
1.Fosfor putih diperoleh dengan proses Wohler
(memanaskan campuran) Ca3(PO4)2,SiO2 dan
kokas pada suhu 1300oC pada tanur listrik
2Ca3(PO4)2(s)+6SiO2(s)+10C(s)
→6CaSiO3(s)+10CO(g)+P4(g)
2.Fosfor merah diperoleh melalui pemanasan forfor
putih
Silikon
Fosfor
Belerang
Pembuatan unsur dan senyawa belerang
dapat diperoleh dengan cara ekstraksi
melalui proses Frasch. Belerang yang ada
di bawah tanah dicairkan dengan
mengalirkan air super panas melalui pipa
bagian luar dari suatu susunan tiga pipa
konsentrik.
Belerang cair tersebut dipaksa keluar
dengan memompakan udara panas.
Setelah itu belerang dibiarkan membeku,
sehingga belerang yang diperoleh dengan
cara ini mempunyai kemurnian sampai
99,6% karena belerang tidak larut dalam
air.
17. Klorin
Klorin dapat dibuat menggunakan 3
cara yaitu proses deacon (oksidasi), HCl
dicampur dengan udara, kemudian
dialirkan melalui CuCl2 yang bertindak
sebagai katalis dan reaksi terjadi pada
suhu ± 4300C dan tekanan 20 atm. Cara
kedua, elektrolisis larutan NaCl
menggunakan diafragma. Cara ketiga,
elektrolisis lelehan NaCl.
Argon terbentuk dari peluruhan zat
radioaktif berupa kalium yang terdapat di
kerak bumi. Unsur ini memiliki tingkat
kelarutan dalam air yang sama dengan
oksigen dan bahkan 2,5 kali lebih mudah
larut dibandingkan dengan nitrogen. Argon
bersifat tidak reaktif (inert), tidak mudah
terbakar, dan tidak beracun.
Argon
18. DAFTAR
PUSTAKA
● Purba, Michael, Eti Sarwiyati. 2016. Kimia untuk
SMA/MA Kelas XII: Kelompok Peminatan
Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
● https://tambahpinter.com/unsur-periode-3/
● http://rumanovsway.blogspot.com/2013/11/unsur-
periode-ketiga.html?m=1
● http://tulisan-fikiran.blogspot.com/2010/11/kegun
aan-unsur-periode-3.html?m=1