Pioderma adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus dan Streptococcus yang terjadi di epidermis atau folikel rambut. Lebih dari 50% penderita infeksi purulen ditemukan positif MRSA. Pioderma dibagi menjadi primer dan sekunder, dimana abses kulit merupakan salah satu bentuknya yang biasanya disebabkan oleh bakteri normal flora kulit seperti Staphylococcus aureus.
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
Bab 1 pendahuluan
1. BAB 1
PENDAHULUAN
Pioderma ialah penyakit kulit yang disebabkan oleh Staphylococcus,
Streptococcus, atau oleh kedua-duanya (Djuanda, 2010), merupakan infeksi di
epidermis, tepat di bawah stratum korneum atau di folikel rambut (Craft N, 2012).
Ada bukti bahwa laki-laki membawa jumlah bakteri yang lebih tinggi,
setidaknya dari organisme aerobik, daripada perempuan, fakta yang mungkin
menyumbang pengamatan bahwa laki-laki lebih mungkin menjadi penyebar
Staphylococcus aureus, jika mereka adalah perinal karier, daripada wanita.
Perbedaan ras telah ditunjukkan dalam hidung pembawa S. aureus pada anak-
anak individu kulit putih (pada 41% positif) menjadi lebih mungkin daripada orang
kulit hitam (pada 30%) untuk membawa organisme ini, tetapi data komparatif pada
kepadatan dari populasi bakteri dari kelompok utama organisme residen kurang.
(Burns T dkk. 2010).
Lebih dari 50% ditemukan hasil MRSA positif pada semua penderita infeksi
purulent. S. aureus secara permanen berkoloni di nares anterior sekitar 20% dari
populasi. Koloni bersifat sementara atau intermiten pada individu lain. Sekitar 60%
dari individu yang sehat sesekali terdapat koloni S. aureus di beberapa tempat.
Lebih dari 50% ditemukan hasil MRSA positif pada semua penderita infeksi
purulen (Craft N, 2012).
Pioderma dibagi menjadi primer dan sekunder (Craft N, 2012). Abses
merupakan salah satu bentuk piodema. Abses kutan adalah koleksi nanah di dalam
dermis dan jaringan kulit yang lebih dalam. Mereka biasanya nodul merah yang
menyakitkan, lembut, dan berfluktuasi, sering dilampaui oleh pustule dan
dikelilingi oleh tepi pembengkakan eritematosa. (Daniel dkkL, 2014). Abses kulit
biasanya polimikroba, mengandung bakteri yang merupakan normal flora kulit
regional, sering bersamaan dengan organisme dari membran mukosa yang
berdekatan. Penyebab tersering adalah S. aureus (MSSA, MRSA) (Wolff KL,
2014).