Dokumen tersebut membahas tentang Ramadan, keutamaan bulan Ramadan, keutamaan puasa, larangan mendahului Ramadan dengan puasa sehari atau dua hari sebelumnya, serta ancaman bagi yang meninggalkan puasa tanpa alasan. Dokumen ini juga membahas tentang berbagai sunnah puasa, hal-hal yang dibolehkan, dilarang, dan membatalkan puasa.
4. ebook Ramadhan www.yufid.com4
Daftar Isi
Keutamaan Bulan Ramadan 12
1. Ramadan adalah bulan Al-Quran 12
2. Bulan pengampunan dosa 12
3. Bulan dikabulkannya doa dan pembebasan
dari neraka 12
4. Bulan di saat setan dibelenggu, pintu-pintu surga
dibuka pintu-pintu neraka ditutup 12
5. Pahala umrah di bulan Ramadan seperti haji 13
KEUTAMAAN PUASA 14
1. Disediakan pintu ar-Rayyan di surga. 14
2. Dilipatgandakannya pahala 14
3. Memiliki dua kebahagiaan dan bau mulutnya
harum di sisi Allah. 14
4. Puasa bisa menjadi tameng 15
5. Puasa bisa menghapuskan dosa. 15
LARANGAN MENDAHULUI RAMADAN 16
Larangan Mendahului Ramadan Dengan Puasa Sehari Atau Dua Hari Sebel-
umnya 16
Ancaman Untuk Orang Yang Meninggalkan Puasa Tanpa Alasan 16
5. 5
BERNIAT BERPUASA SEBELUM SUBUH 17
SUNNAH-SUNNAH PUASA 18
1.Sahur 18
2. Banyak berzikir dan berdoa 18
3. Menggosok gigi 18
4. Jika ada orang mencela maka dianjurkan mengu
capkan, “Saya sedang puasa” 19
5. Memperbanyak amal shalih, seperti berzikir, mem
baca al-Quran, bersikap dermawan, bersedekah,
beristigfar, dan sebagainya 19
6. Bersegera dalam berbuka 19
7. Shalat tarawih berjamaah di mesjid 19
8. Umrah Ramadan 20
9. Menghidupkan malam-malam terakhir bulan Ra
madan 20
10. Memberi sajian berbuka bagi orang lain. 20
HAL-HAL YANG DIBOLEHKAN KETIKA PUASA21
1. Menggosok gigi di siang hari ketika puasa 21
2. Keramas untuk mendinginkan badan 21
6. ebook Ramadhan www.yufid.com6
3. Bercelak dan menggunakan tetes mata 21
4. Suntikan selain infus 22
5. Mencicipi makanan 22
6. Mengambil darah untuk tujuan analisis atau donor
darah, jika tidak dikhawatirkan melemahkan badan 22
7. Berbekam 22
8. Berkumur dan menghirup air ketika wudhu 23
9. Mencium dan bercumbu dengan istri 23
10. Masuk waktu subuh dalam kondisi junub (belum
mandi) 23
11. Menggunakan minyak wangi dan minyak rambut 24
PEMBATAL PUASA 25
1. Makan, minum, dan jima' 25
2. Mengeluarkan mani dengan sengaja, baik karena
bercumbu atau onani 25
3. Suntikan infus 25
4. Keluar darah haid atau nifas 26
5. Muntah dengan sengaja 26
HAL-HAL YANG TIDAK MEMBATALKAN PUASA
27
1. Berbuka sebelum waktunya karena menyangka
7. 7
telah magrib 27
2. Muntah dengan tidak sengaja 27
3. Mimpi basah 27
4. Makan dan minum karena lupa 28
5. Gosip, adu domba, bohong, dusta, melihat aurat,
dan semacamnya 28
6. Keluar darah, selain darah haid dan nifas 28
HAL-HAL YANG DIMAKRUHKAN KETIKA
PUASA29
HAL-HAL YANG WAJIB DIJAUHI KETIKA PUASA
30
1. Ucapan dan perbuatan dusta 30
2. Perbuatan sia-sia dan perbuatan atau ucapan yang mengarah pada hal yang
keji 30
HAL-HAL YANG MENYEBABKAN QADHA'
PUASA32
1.Orang berbuka karena safar atau sakit 32
2. Wanita haid dan nifas 32
3. Orang yang muntah dengan sengaja 32
8. ebook Ramadhan www.yufid.com8
4. Orang yang berpuasa selama 28 hari 33
FIDYAH34
Siapakah yang Wajib Membayar Fidyah? 34
Ukuran Fidyah 35
SAHUR36
Keutamaan Sahur 36
Hidangan untuk Sahur 37
Mengakhirkan Makan Sahur 37
Mendengar Azan Subuh sementara Sepiring Makanan Masih di Tangan 37
Waktu Sahur Merupakan Waktu Istigfar dan Berdoa 37
BERBUKA38
Keutamaan Menyegerakan Berbuka 38
Berbuka Sebelum Shalat 38
Hidangan Untuk Berbuka 39
Apa yang Diucapkan Ketika Berbuka? 39
Memberi Sajian Berbuka untuk Orang yang Berpuasa 39
SHALAT TARAWIH 41
Keutamaan Tarawih 41
9. 9
Jumlah Rakaat Tarawih 41
Dianjurkan untuk Dilaksanakan Secara Berjamaah 42
LAILATUL QADAR 43
Keutamaan 43
Waktu Lailatul Qadar 43
Bagaimana Caranya agar Mendapatkan Lailatul Qadar? 44
Tanda-tanda Lailatul Qadar 45
Apa yang Diucapkan Ketika Menjumpai Lailatul Qadar? 45
I'TIKAF46
Tempat I'tikaf 46
Kapan Memulai I'tikaf? 46
Rukun I'tikaf 46
Pembatal I'tikaf 47
Yang Dibolehkan Ketika I'tikaf 47
Yang Dimakruhkan Ketika I'tikaf 47
Mandi Ketika I'tikaf 47
I'tikafnya Wanita 48
Batasan Dianggap Telah Keluar Mesjid 48
10. ebook Ramadhan www.yufid.com10
QADHA49
Tidak Wajib Segera dan Boleh Diakhirkan 49
Tidak Harus Berturut-turut 49
Orang yang Meninggal dan Memiliki Tanggungan Puasa Nadzar 49
KAFARAH50
Urutan Kafarah: 50
Orang yang Tidak Mampu Menunaikan Kafarah 51
Apakah Wanita Wajib Menunaikan Kafarah? 51
Zikir dan Doa di Bulan Ramadan 52
Doa Ketika Melihat Hilal 52
Doa Ketika Menyambut Ramadan 52
Anjuran Memperbanyak Istighfar di Waktu Sahur 53
Doa Ketika Berbuka 53
Doa Ketika Lailatul Qadar 54
Hadits-hadits Dhaif Seputar Ramadan 55
Hadits Pertama 55
Hadits Kedua 55
Hadits Ketiga 56
12. ebook Ramadhan www.yufid.com12
Keutamaan Bulan Ramadan
1. Ramadan adalah bulan Al-Quran
Allah berfirman (yang artinya), “Bulan Ramadan, bulan di saat al-Quran
diturunkan, sebagai petunjuk bagi manusia....” (QS. Al-Baqarah: 185)
2. Bulan pengampunan dosa
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda,“Barangsiapayangberpuasakarenadidasariimandanmengharappahala,
maka dosanya yang telah lampau diampuni.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
3. Bulan dikabulkannya doa dan pembebasan
dari neraka
Dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu 'anhu, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa
sallam bersabda, “Sesungguhnya dalam setiap hari di bulan Ramadan, Allah
membebaskan beberapa orang dari neraka, dan setiap muslim memiliki satu doa
yang pasti dikabulkan.” (HR. Ibnu Majah, al-Bazzar; perawinya terpercaya)
4. Bulan di saat setan dibelenggu, pintu-pintu surga
dibuka pintu-pintu neraka ditutup
DariAbuHurairahradhiyallahu'anhu,bahwasuatuketikaNabishallallahu'alaihi
wa sallam memberikan kabar gembira kepada para sahabatnya, beliau bersabda,
“Telah datang kepada kalian bulan Ramadan, bulan yang penuh berkah, Allah
mewajibkan untuk berpuasa. Di bulan ini pintu-pintu surga dibuka dan pintu-
pintu neraka ditutup, serta setan-setan dan jin nakal dibelenggu. Di dalamnya
ada satu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Barangsiapa yang terhalangi
13. Keutamaan Bulan Ramadan 13
mendapatkan kebaikan (pahala) malam itu, berarti dia telah terhalangi untuk
mendapatkan kebaikan (yang banyak).” (HR. Ahmad, an-Nasa'i; dishahihkan oleh
Syu'aib al-Arnauth)
5. Pahala umrah di bulan Ramadan seperti haji
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda, “Nilai (pahala) umrah Ramadan seperti haji.” (HR. Al-Bukhari)
14. ebook Ramadhan www.yufid.com14
KEUTAMAAN PUASA
1. Disediakan pintu ar-Rayyan di surga.
Dari Sahl bin Sa'd radhiyallahu 'anhu, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda, “Sesungguhnya surga memiliki satu pintu yang bernama ar-Rayyan.
Orang yang berpuasa masuk surga pada hari kiamat melalui pintu tersebut.
Dipanggillah, 'Mana orang yang berpuasa?' Maka. orang-orang yang dulu berpuasa
bangkit dan masuk melalui pintu tersebut. Tidak ada yang bisa masuk melalui pintu
itu selain mereka. Setelah semua masuk, pintu itu ditutup dan tidak ada satu pun
yang bisa masuk.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
2. Dilipatgandakannya pahala
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda, “Setiap amal baik yang dilakukan manusia dilipatgandakan (pahalanya)
sepuluh kali hingga tujuh ratus kali, kecuali puasa.
Allah berkata, “Puasa itu milik-Ku dan Akulah yang
akan membalasnya. Orang yang berpuasa mening-
galkan makanan, minuman, dan syahwatnya karena
Aku.”
)HR. Al-Bukhari dan Muslim(
3. Memiliki dua kebahagiaan dan bau mulutnya
harum di sisi Allah.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda, “Orang yang berpuasa memiliki dua kebahagiaan: kebahagiaan ketika
berbuka dan kebahagiaan ketika hari kiamat. Sungguh bau mulut orang yang
berpuasa lebih wangi di sisi Allah daripada bau minyak wangi (misk).” (HR. Al-
Bukhari dan Muslim)
15. KEUTAMAAN PUASA 15
4. Puasa bisa menjadi tameng
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda,
'“Puasa adalah tameng (dari neraka)....”
)HR. Al-Bukhari dan Muslim(
5. Puasa bisa menghapuskan dosa.
Dari Hudzaifah radhiyallahu 'anhu, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
“Ujian seseorang ada pada keluarganya, hartanya, anaknya, dan tetangganya.
(Dosa akibat ujian itu) bisa dihapuskan dengan shalat, puasa, sedekah....” (HR. Al-
Bukhari dan Muslim)
16. ebook Ramadhan www.yufid.com16
LARANGAN
MENDAHULUI
RAMADAN
Larangan Mendahului Ramadan Dengan Puasa Se-
hari Atau Dua Hari Sebelumnya
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda, “Janganlah mendahului Ramadan dengan berpuasa sehari atau dua
hari (sebelum Ramadan), kecuali orang yang terbiasa puasa sunnah, maka silakan
berpuasa.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Dari Ammar bin Yasir radhiyallahu 'anhu, beliau mengatakan, “Barangsiapa yang
berpuasa pada hari “syak” berarti dia telah bermaksiat kepada Nabi Muhammad
shallallahu 'alaihi wa sallam.” (Riwayat Bukhari, tanpa sanad)
Keterangan: Maksud hari “syak” (meragukan) adalah tanggal 30 Sya'ban karena
sebelumnya hilal tidak kelihatan, sehingga bulan Sya'ban digenapkan menjadi 30
hari. Disebut “meragukan” karena bisa jadi pada hari itu hilal telah terbit, hanya
saja tidak kelihatan.
Ancaman Untuk Orang Yang Meninggalkan Puasa
Tanpa Alasan
Dari Abu Umamah al-Bahili radhiyallahu 'anhu, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi
wa sallam pernah menceritakan mimpinya, “Ketika aku tidur, tiba-tiba datang dua
orang yang menggandeng pundakku dan mengajak naik gunung.... Aku melihat
sekelompok orang yang digantung terjungkir dengan ditarik urat tumitnya,
mulutnya robek dan mengalirkan darah. Aku bertanya, 'Siapakah mereka?' Dua
orang tadi menjawab, 'Mereka adalah orang yang berbuka sebelum puasanya
selesai.'” (HR. An-Nasa'i [dalam al-Kubra] dan al-Hakim dengan sanad shahih
17. BERNIAT BERPUASA SEBELUM SUBUH 17
BERNIAT BERPUASA
SEBELUM SUBUH
Dari Hafshah radhiyallahu 'anha, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda, “Barangsiapa yang belum berniat berpuasa di malam hari (sebelum
subuh), puasanya batal.” (HR. An-Nasa'i; dishahihkan oleh al-Albani)
Catatan:Niatadalahamalhati,selamaseseorangsudahmemilikikeinginanuntuk
berpuasa sebelum subuh maka dia sudah dianggap berniat. Adapun mengucapkan
niat, statusnya bid'ah.
18. ebook Ramadhan www.yufid.com18
SUNNAH-SUNNAH
PUASA
1.Sahur
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda, “Bersahurlah kalian, karena dalam makan sahur itu ada keberkahan.”
(HR. Al-Bukhari dan Muslim)
2. Banyak berzikir dan berdoa
Allah berfirman (yang artinya), “Wahai orang-orang yang beriman, berzikirlah
kepada Allah dengan zikir yang banyak.” (QS. Al-Ahzab: 41)
Banyak berzikir merupakan cara paling tepat agar terhindar dari perkataan-
perkataan yang jelek dan tidak bermanfaat.
3. Menggosok gigi
Menggosok gigi dianjurkan dalam setiap keadaan. Terutama ketika hendak
berwudhu dan shalat. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Andaikan tidak
memberatkan umatku, niscaya aku perintahkan mereka untuk menggosok gigi
setiap berwudhu.” (HR. Al-Bukhari). Dalam riwayat yang lain: “...Aku perintahkan
mereka untuk menggosok gigi setiap hendak shalat.”
19. SUNNAH-SUNNAH PUASA 19
4. Jika ada orang mencela maka dianjurkan mengu
capkan, “Saya sedang puasa”
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda, “Jika kalian berpuasa maka janganlah berbicara jorok, bertindak bodoh,
dan jika ada orang yang mencelanya maka hendaknya mengucapkan, “Saya sedang
puasa.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
5. Memperbanyak amal shalih, seperti berzikir, mem
baca al-Quran, bersikap dermawan, bersedekah,
beristigfar, dan sebagainya
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma, beliau mengatakan, “Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam adalah manusia paling dermawan, beliau lebih
dermawan lagi jika di bulan Ramadan, ketika Jibril datang kepadanya. Jibril
mendatanginya setiap malam di bulan Ramadan kemudian mengajari beliau al-
Quran. (HR. Al-Bukhari)
6. Bersegera dalam berbuka
Dari Sahl bin Sa'd radhiyallahu 'anhu, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
“Manusia akan senantiasa dalam kondisi baik selama mereka bersegera dalam
berbuka.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
7. Shalat tarawih berjamaah di mesjid
Dari Abu Dzar radhiyallahu 'anhu, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
“Barangsiapa yang melaksanakan shalat tarawih secara berjamaah sampai selesai,
Allah mencatatnya seperti orang yang shalat semalam suntuk.” (HR. Ahmad, at-
Turmudzi; dishahihkan oleh al-Albani)
20. ebook Ramadhan www.yufid.com20
8. Umrah Ramadan
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda, “Umrah di bulan Ramadan nilainya seperti haji.” (HR. Al-Bukhari)
9. Menghidupkan malam-malam terakhir bulan Ra
madan
Dari 'Aisyah radhiyallahu 'anha, beliau mengatakan, “Apabila masuk sepuluh
terakhir bulan Ramadan, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengencangkan
sarungnya, menghidupkan malam itu (dengan ibadah), dan membangunkan
keluarganya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim). Maksud “mengencangkan sarungnya”
adalah menjauhi istrinya dan menghabiskan waktunya untuk beribadah.
10. Memberi sajian berbuka bagi orang lain.
Dari Zaid bin Khalid al-Juhani radhiyallahu 'anhuma, Nabi shallallahu 'alaihi wa
sallam bersabda, “Barangsiapa yang memberi sajian berbuka bagi orang yang puasa
maka dia mendapat pahala seperti orang yang berpuasa tersebut tanpa mengurangi
pahalanya sedikit pun.” (HR. At-Turmudzi; dishahihkan oleh al-Albani)
21. HAL-HAL YANG DIBOLEHKAN KETIKA PUASA 21
HAL-HAL YANG
DIBOLEHKAN
KETIKA PUASA
1. Menggosok gigi di siang hari ketika puasa
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda, “Andaikan tidak memberatkan umatku, niscaya aku perintahkan mereka
untuk menggosok gigi setiap berwudhu.” (HR. Al-Bukhari)
Dulu Ibnu Umar menggosok gigi di pagi hari maupun sore hari. (HR. Al-Bukhari,
tanpa sanad)
2. Keramas untuk mendinginkan badan
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah menyiramkan air ke atas kepala beliau
ketika sedang berpuasa, karena beliau kehausan atau terlalu panas. (HR. Ahmad,
Abu Daud dengan sanad bersambung dan shahih)
Ibnu Umar radhiyallahu 'anhuma pernah membasahi pakaiannya dan beliau
letakkan di atas kepalanya ketika beliau sedang berpuasa. (Riwayat Al-Bukhari,
tanpa sanad)
3. Bercelak dan menggunakan tetes mata
Al-Bukhari mengatakan, “Anas bin Malik, Hasan al-Bashri, dan Ibrahim
berpendapat bolehnya menggunakan celak. (Shahih Bukhari, Bab “Bolehnya Orang
yang Berpuasa Mandi”)
Catatan: Syekh Ibnu
Baz pernah ditanya
tentang hukum meng-
gunakan pasta gigi.
Beliau menjawab,
“Tidak masalah, se-
lama dijaga agar tidak
tertelan sedikit pun.”
(Fatwa Syekh Ibnu Baz:
4/247)
22. ebook Ramadhan www.yufid.com22
4. Suntikan selain infus
Syekhul Islam Ibnu Taimiyah berpendapat bahwa hal itu tidak membatalkan
puasa (Majmu' al-Fatawa: 25/234), karena pada asalnya, suatu perbuatan itu tidak
membatalkan puasa kecuali jika ada dalilnya. Serta tidak diketahui adanya dalil
tentang larangan menggunakan suntikan. Maka, barangsiapa yang melarang atau
membencinya wajib mendatangkan dalil, karena haram dan makruh adalah hukum
syariat yang tidak bisa ditetapkan kecuali berdasarkan dalil. Allahu a'lam.
5. Mencicipi makanan
Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma mengatakan, “Orang yang berpuasa boleh
mencicipi cuka atau makanan lainnya selama tidak masuk ke kerongkongannya.”
(HR. Al-Bukhari, tanpa sanad)
6. Mengambil darah untuk tujuan analisis atau donor
darah, jika tidak dikhawatirkan melemahkan badan
Dibolehkan mengambil darah untuk tujuan analisis atau donor, jika tidak
dikhawatirkan membuat badan lemah. Jika pendonor khawatir lemas, maka
sebaiknya tidak mendonorkan darah di siang hari, kecuali karena darurat. Dari
Tsabit al-Bunani dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu, bahwa beliau ditanya,
“Apakah kalian dulu membenci bekam ketika puasa?” Anas menjawab, “Tidak,
kecuali jika menyebabkan rasa lemah.” (HR. Al-Bukhari)
Hukum dalam masalah ini sama dengan hukum berbekam. Juga terdapat riwayat
yang shahih bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berbekam. (HR. Al Bukhari)
7. Berbekam
Dulu, berbekam termasuk salah satu pembatal puasa, kemudian hukum tersebut
dihapus, berdasarkan riwayat dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma, bahwa Nabi
shallallahu 'alaihi wa sallam berbekam ketika sedang berpuasa. (HR. Al-Bukhari
dan Abu Daud)
23. HAL-HAL YANG DIBOLEHKAN KETIKA PUASA 23
8. Berkumur dan menghirup air ketika wudhu
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkumur dan menghirup air ke dalam hidung
ketika berwudhu. Hanya saja, beliau melarang untuk menghirup terlalu keras
ketika puasa. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Bersungguh-sungguhlah
dalam menghirup air ke dalam hidung, kecuali jika kalian sedang berpuasa.”
(Diriwayatkan oleh pemilik kitab sunan dengan sanad shahih)
9. Mencium dan bercumbu dengan istri
Dari 'Aisyah radhiyallahu 'anha, beliau mengatakan, “Nabi shallallahu 'alaihi wa
sallam pernah mencium dan bercumbu dengan istrinya ketika berpuasa, namun
beliau adalah orang yang paling kuat menahan nafsunya.” (HR. Al-Bukhari dan
Muslim)
Dari Umar bin Khaththab radhiyallahu 'anhu, beliau mengatakan, “Suatu hari
nafsuku bergejolak, maka aku pun mencium (istriku) padahal aku sedang berpuasa.
Kemudian, aku mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Aku berkata, 'Aku
telah melakukan perbuatan yang berbahaya pada hari ini, aku mencium sedangkan
aku berpuasa.' Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, 'Apa pendapatmu
kalau kamu berkumur dengan air padahal kamu berpuasa?' Aku jawab, 'Boleh.'
Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, 'Lalu kenapa mencium bisa
membatalkan puasa?'” (HR. Ahmad; dishahihkan oleh Syu'aib al-Arnauth)
Catatan: Wajib menjaga agar tidak keluar mani ketika bercumbu pada saat
berpuasa.
10. Masuk waktu subuh dalam kondisi junub (belum
mandi)
Dari 'Aisyah dan Ummu Salamah radhiyallahu 'anhuma, bahwa Nabi shallallahu
'alaihi wa sallam memasuki waktu subuh dalam keadaan junub (belum mandi)
karena berhubungan suami-istri, kemudian beliau mandi dan berpuasa. (HR. Al-
Bukhari dan Muslim)
24. ebook Ramadhan www.yufid.com24
11. Menggunakan minyak wangi dan minyak rambut
Bau harum merupakan satu hal yang disukai dalam Islam, terlebih lagi ketika
hari Jumat, berdasarkan hadits terkait jumatan, “...Hendaknya dia menggunakan
minyak wangi istrinya dan memakai minyak rambut.”
Ibnu Mas'ud radhiyallahu 'anhu mengatakan, “Jika kalian berpuasa maka
hendaknya memasuki waktu subuh dalam keadaan meminyaki dan menyisir
rambutnya.” (Riwayat al-Bukhari, tanpa sanad).
Ibnu Mas'ud juga mengatakan, “Ketika masuk pagi, gunakanlah minyak rambut
pada saat berpuasa.” (HR. Ath-Thabrani; perawinya perawi shahih)
25. PEMBATAL PUASA 25
PEMBATAL PUASA
1. Makan, minum, dan jima'
Allah berfirman (yang artinya), “...Sekarang kalian boleh melakukan hubungan
biologis dan carilah apa yang Allah tetapkan untuk kalian (anak). Makan dan
minumlah sampai betul-betul jelas bagi kalian adanya benang putih dari benang
hitam, berupa terbitnya fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa sampai malam....”
(QS. Al-Baqarah: 187)
Syekh as-Sa'di mengatakan, “Allah membolehkan makan, minum, dan jima' di
malam hari semuanya....” (Tafsir as-Sa'di, untuk ayat ini)
2. Mengeluarkan mani dengan sengaja, baik karena
bercumbu atau onani
Disebutkan dalam hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, bahwa Nabi
shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, menyebutkan keadaan orang yang berpuasa,
“...Orang yang puasa meninggalkan makanan, minuman, dan syahwatnya karena
Aku....” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Orang yang mengeluarkan mani secara paksa berarti tidak meninggalkan
syahwatnya ketika dia berpuasa.
3. Suntikan infus
Infus termasuk pembatal puasa karena statusnya sama dengan makanan.
26. ebook Ramadhan www.yufid.com26
4. Keluar darah haid atau nifas
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Bukankah ketika wanita itu haid
atau nifas dia tidak boleh melaksanakan shalat dan berpuasa?” (HR. Al-Bukhari
dan Muslim)
Dari'Aisyahradhiyallahu'anha,“DuluparawanitamengalamihaiddizamanNabi
shallallahu 'alaihi wa sallam, dan kami (para wanita) diperintahkan mengqadha'
puasa dan tidak diperintahkan mengqadha' shalat.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
5. Muntah dengan sengaja
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda, “Barangsiapa yang terpaksa muntah maka tidak ada qadha' baginya,
namun barangsiapa yang sengaja muntah maka hendaknya dia mengqadha'
(puasanya).” (HR. Abu Daud dan at-Turmudzi; dishahihkan oleh al-Albani)
27. HAL-HAL YANG TIDAK MEMBATALKAN PUASA 27
HAL-HAL YANG TIDAK
MEMBATALKAN PUASA
1. Berbuka sebelum waktunya karena menyangka
telah magrib
Dari Asma' binti Abu Bakr radhiyallahu 'anhuma, beliau mengatakan, “Di zaman
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, kami pernah berbuka di bulan Ramadan karena
mendung. Tiba-tiba matahari muncul kembali.” (HR. Al-Bukhari)
2. Muntah dengan tidak sengaja
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda, “Barangsiapa yang terpaksa muntah ketika sedang berpuasa maka tidak
wajib melakukan qadha', dan barangsiapa yang muntah dengan sengaja maka dia
wajib melakukan qadha'.” (HR. Abu Daud dan at-Turmudzi; dishahihkan oleh al-
Albani)
3. Mimpi basah
Mimpi basah adalah sesuatu yang terjadi di luar kesengajaan manusia, karena
orang yang sedang tidur tidak bisa mengendalikan apa yang dia impikan dan yang
dia lakukan. Oleh karena itu, orang yang tidur tidak dicatat amal perbuatannya,
sebagaimana disebutkan dalam hadits, “Ada tiga golongan yang tidak dicatat
amalnya: (salah satunya) orang yang tidur sampai dia bangun.” (HR. Ahmad, Abu
Daud, dan an Nasa'i; dishahihkan oleh al-Albani)
28. ebook Ramadhan www.yufid.com28
4. Makan dan minum karena lupa
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda “Barangsiapa yang lupa ketika puasa, kemudian dia makan atau minum,
maka hendaknya dia tetap lanjutkan puasanya, karena Allah-lah yang memberi dia
makan atau minum.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
5. Gosip, adu domba, bohong, dusta, melihat aurat,
dan semacamnya
Semuaperbuatandosainitidaklahmembatalkanpuasa.Akantetapi,mengurangi
nilai puasanya dan menggugurkan pahalanya. Oleh karena itu, wajib bagi setiap
orang yang berpuasa untuk meninggalkannya dan mengajak orang lain untuk
meninggalkannya. Adapun riwayat yang terdapat dalam hadits, “Ada lima hal
yang membatalkan puasa dan wudhu: berdusta, gosip, adu domba, melihat aurat,
dan sumpah palsu,” maka hadits ini ini adalah hadits palsu, sebagaimana yang
dijelaskan Syekh al-Albani rahimahullah.
6. Keluar darah, selain darah haid dan nifas
Telah dibahas sebelumnya tentang riwayat yang menyebutkan bahwa Nabi
shallallahu 'alaihi wa sallam berbekam ketika beliau berpuasa.
29. HAL-HAL YANG DIMAKRUHKAN KETIKA PUASA 29
HAL-HAL YANG
DIMAKRUHKAN
KETIKA PUASA
S
yekh Muhammad bin Ibrahim at-Tuwaijiri dalam kitabnya Mukhtashar al-
Fiqh al-Islami menyebutkan bahwa orang yang berpuasa dimakruhkan un-
tuk melakukan hal berikut:
1. Terlalu keras ketika menghirup air ke dalam hidung dan berlebihan dalam ber-
kumur ketika wudhu.
2. Mencicipi makanan tanpa ada kebutuhan.
3. Berbekam atau donor darah yang menyebabkan orang yang berpuasa menjadi
lemas.
4. Mengumpulkan ludah kemudian menelannya.
30. ebook Ramadhan www.yufid.com30
HAL-HAL YANG WAJIB
DIJAUHI KETIKA PUASA
O
rang yang sejatinya berpuasa adalah orang yang mempuasakan anggota
badannya dari perbuatan dosa, menahan lisannya dari ucapan bohong,
keji, celaan, gosip, dan dusta, sambil menahan diri dari segala hal yang
membatalkan puasa, seperti makan, minum, dan hubungan badan. Perbuatan dosa
tersebut tidaklah membatalkan puasa dan tidak menyebabkan orang yang berpua-
sa wajib mengqadha' puasanya, namun perbuatan ini menghilangkan pahala puasa.
Berikut ini adalah beberapa perbuatan yang diperintahkan oleh Nabi shallallahu
'alaihi wa sallam untuk ditinggalkan, karena ditakutkan akan menggugurkan
pahala puasa kita:
1. Ucapan dan perbuatan dusta
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda, “Barangsiapa yang tidak meninggalkan ucapan dan perbuatan dusta
maka Allah tidak membutuhkan amal yang dia lakukan dengan meninggalkan
makanannya dan minumannya.” (HR. Al-Bukhari dan Abu Daud)
2. Perbuatan sia-sia dan perbuatan atau ucapan yang
mengarah pada hal yang keji
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda, “Puasa tidak hanya meninggalkan makan dan minum, namun puasa
adalah (menjaga diri) dari perbuatan sia-sia dan perbuatan atau ucapan yang
mengarah pada hal yang keji. Jika ada orang yang mencelamu atau bertindak usil
kepadamu maka ucapkanlah, 'Saya sedang puasa.'” (HR. Ibnu Khuzaimah dan Ibnu
Hibban, dengan sanad yang shahih)
31. HAL-HAL YANG WAJIB DIJAUHI KETIKA PUASA 31
Oleh karena itu, barangsiapa yang tidak meninggalkan semua perbuatan dosa
dan penyimpangan-penyimpangan di atas, maka dia berhak mendapat ancaman
sebagaimana yang disebutkan dalam hadits dari Ibnu Umar radhiyallahu 'anhuma,
bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
“Betapa banyak orang yang berpuasa, namun yang dia
dapatkan hanyalah lapar dan dahaga.”
(HR. Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban, dengan sanad yang shahih)
32. ebook Ramadhan www.yufid.com32
HAL-HAL YANG
MENYEBABKAN
QADHA' PUASA
1.Orang berbuka karena safar atau sakit
Allah berfirman (yang artinya), “Barangsiapa yang sakit atau dalam perjalanan
maka dia boleh mengganti di hari yang lain sebanyak puasa yang ditinggalkannya.
Allahmenginginkankemudahanbagikaliandantidakinginmenyulitkankalian....”
(QS. Al-Baqarah: 185)
2. Wanita haid dan nifas
Dari 'Aisyah radhiyallahu 'anha, “Dulu, para wanita mengalami haid di
zaman Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, dan kami (para wanita) diperintahkan
mengqadha' puasa dan tidak diperintahkan mengqadha' shalat.” (HR. Al-Bukhari
dan Muslim)
3. Orang yang muntah dengan sengaja
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda, “Barangsiapa yang terpaksa muntah maka tidak ada qadha' baginya,
namun barangsiapa yang sengaja muntah maka hendaknya dia mengqadha'
(puasanya).” (HR. Abu Daud dan at-Turmudzi; dishahihkan oleh al-Albani)
33. HAL-HAL YANG MENYEBABKAN QADHA' PUASA 33
4. Orang yang berpuasa selama 28 hari
Sesungguhnya, satu bulan itu terkadang 30 hari dan terkadang 29 hari. Hal ini
berdasarkan sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, “Kami adalah masyarakat
yang tidak rajin menghitung dan menulis. Satu bulan itu sekian, sekian, dan sekian
-beliau memberi isyarat dengan 10 jarinya 3 kali- atau satu bulan itu sekian, sekian,
dan sekian -beliau memberi isyarat dengan 10 jarinya 2 kali-, kemudian beliau
berisyarat dengan 9 jari.” (HR. Abu Daud; dishahihkan al-Albani)
Dari hadits ini dapat disimpulkan bahwa satu bulan itu tidak kurang dari 29
hari. Sehingga, apabila kita berpuasa 28 hari, kemudian kita melihat hilal bulan
Syawal maka kita wajib mengqadha' puasa satu hari.
34. ebook Ramadhan www.yufid.com34
FIDYAH
Siapakah yang Wajib Membayar Fidyah?
1. Orang yang sudah tua atau orang sakit menahun yang tidak ada harapan sem-
buh baginya.
Allah berfirman (yang artinya), “Orang yang keberatan menjalankan puasa wajib
membayar fidyah dengan memberi makan orang miskin....” (QS. Al-Baqarah: 184)
Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma mengatakan, “Ayat ini tidak dihapus
(hukumnya). Ayat ini berlaku untuk orang yang sudah tua atau wanita jompo
yang tidak mampu berpuasa. Maka mereka wajib memberi makan orang miskin
sebanyak hari yang dia tinggalkan.” (HR. Ad-Daruquthni, dengan sanad shahih)
Dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu, bahwa ketika dirinya sudah tidak
mampu puasa setahun, beliau membuat adonan tepung dan mengundang 30
orang miskin, kemudian beliau kenyangkan mereka semua. (HR. Ad-Daruquthni;
dishahihkan oleh al-Albani)
2. Wanita hamil atau menyusui apabila dia khawatir terhadap kesehatan dirinya
atau anaknya.
Dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda, “Sesungguhnya Allah menggugurkan kewajiban puasa dan setengah shalat
untuk musafir dan Dia menggugurkan kewajiban puasa untuk wanita hamil atau
menyusui.” (HR. At-Turmudzi dan an-Nasa'i; dishahihkan oleh al-Albani)
Terdapat pula riwayat dari Ibnu Abbas, bahwa beliau melihat budak wanitanya
sedang hamil atau menyusui (ketika puasa), kemudian Ibnu Abbas mengatakan,
“Kamu termasuk orang yang tidak mampu puasa. Maka kamu wajib membayar
fidyah dan tidak wajib mengqadha' puasa.” (HR. Ad-Daruquthni, dengan sanad)
Juga terdapat riwayat dari Malik dari Nafi', bahwa Ibnu Umar radhiyallahu
'anhuma pernah ditanya tentang wanita hamil yang khawatir terhadap anaknya
(jika dia berpuasa), beliau menjawab, “Dia boleh berbuka dan memberi makan
35. FIDYAH 35
orang miskin dengan satu mud gandum halus sebanyak hari yang dia tinggalkan.”
(HR. Al-Baihaqi dari jalur Imam Syafi'i; sanadnya shahih)
Ukuran Fidyah
1. Setangah sha' (+ 1,5 kg) gandum atau bur atau beras atau bahan makanan men-
tah lainnya.
2. Makanan satu porsi untuk satu orang miskin yang bisa mengenyangkannya.
36. ebook Ramadhan www.yufid.com36
SAHUR
Keutamaan Sahur
1. Sahur adalah hidangan penuh berkah.
Dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda,
“Bersahurlah kalian, karena dalam makan sahur itu
ada keberkahan.”
)HR. Al-Bukhari dan Muslim(
DariAbuHurairahradhiyallahu'anhu,Nabishallallahu'alaihiwasallambersabda,
“Sesungguhnya Allah menjadikan keberkahan pada makan sahur dan takaran.”
(Hadits hasan; diriwayatkan asy-Syairazi dalam al-Alqab dan ath-Thabrani dalam
Musnad Syamiyin)
2. Allah dan para malaikat memberikan salawat kepada orang yang bersahur.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda, “Sahur adalah hidangan penuh berkah. Karena itu, janganlah kalian
tinggalkan, meskipun hanya dengan menelan seteguk air. Sesungguhnya, Allah dan
para malaikat-Nya memberikan salawat kepada orang yang makan sahur.” (HR.
Ahmad; dishahihkan oleh Syu'aib al-Arnauth)
3. Makan sah ur merupakan pembeda antara puasa kita dengan puasa ahli kitab.
Dari Amr bin 'Ash radhiyallahu 'anhu, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda, “Pembeda antara puasa kita dengan puasa ahli kitab adalah makan
sahur.” (HR. Muslim)
37. SAHUR 37
Hidangan untuk Sahur
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Hidangan terbaik untuk makan sahur bagi seorang mukmin adalah kur-
ma.” (HR. Abu Daud; dishahihkan oleh al-Albani)
Mengakhirkan Makan Sahur
Dari Abu Dzar radhiyallahu 'anhu, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
“Umatku akan senantiasa dalam kebaikan selama mereka menyegerahkan berbuka
dan mengakhirkan sahur.” (HR. Ahmad)
Dari Zaid bin Tsabit radhiyallahu 'anhu, beliau mengatakan, “Kami pernah
bersahur bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian beliau melaksanakan
shalat subuh.” Anas bertanya, “Berapa jarak antara azan dengan sahur?” Zaid
menjawab, “Sekitar 50 ayat.” (HR. Al-Bukhari)
Mendengar Azan Subuh sementara Sepiring Makanan
Masih di Tangan
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa
sallam bersabda, “Apabila seseorang mendengar azan dan sepiring makanan ada di
tangannya, maka janganlah dia meletakkannya sampai dia selesaikan kebutuhannya.”
(Hadits hasan shahih; riwayat Abu Daud)
Waktu Sahur Merupakan Waktu Istigfar dan Berdoa
Allah berfirman, yaitu menceritakan tentang sifat ahli surga (yang artinya),
“Merekalah orang-orang yang penyabar, jujur, tunduk, rajin berinfak, dan rajin
beristigfar di waktu sahur.” (QS. Ali Imran: 17)
Catatan: Barangsiapa
yang makan dengan keya-
kinan bahwa waktu itu
masih malam, kemu-
dian setelah itu dia sadar
bahwa ternyata sudah
masuk subuh, maka pua-
sanya sah dan tidak wajib
melakukan qadha'.
38. ebook Ramadhan www.yufid.com38
BERBUKA
Keutamaan Menyegerakan Berbuka
1. Bersegera berbuka mendatangkan kebaikan.
Dari Sahl bin Sa'd radhiyallahu 'anhu, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
“Manusia akan senantiasa dalam kebaikan selama mereka menyegerahkan berbuka.”
(HR. Al-Bukhari dan Muslim)
2. Segera berbuka merupakan sunnah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.
Dari Sahl bin Sa'd radhiyallahu 'anhu, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
“Umatku akan senantiasa berada di atas sunnahku selama mereka tidak menunggu
terbitnya bintang ketika berbuka.” (HR. Ibnu Hibban, dengan sanad shahih)
3. Membedakan diri dengan orang yang sesat dan dimurkai.
DariAbuHurairahradhiyallahu'anhu,Nabishallallahu'alaihiwasallambersabda,
“Agama ini akan senantiasa menang selama para manusia menyegerahkan berbuka,
karena orang Yahudi dan Nasrani mengakhirkan berbuka.” (Shahih at-Targhib)
Berbuka Sebelum Shalat
Dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu, beliau mengatakan, “Dulu, Nabi
shallallahu 'alaihi wa sallam berbuka dengan kurma basah sebelum beliau shalat....”
(HR. Ahmad dan Abu Daud, dengan sanad shahih)
39. BERBUKA 39
Hidangan Untuk Berbuka
Dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu, beliau mengatakan, “Nabi shallallahu
'alaihi wa sallam berbuka dengan kurma basah. Jika tidak ada kurma basah, beliau
berbuka dengan kurma kering. Jika tidak ada kurma kering, beliau minum beberapa
tegukan air.” (HR. Abu Daud, dengan sanad hasan)
Apa yang Diucapkan Ketika Berbuka?
Dari Abdullah bin Amr bin al-'Ash radhiyallahu 'anhuma, Nabi shallallahu 'alaihi
wa sallam bersabda, “Sesungguhnya orang yang berpuasa memiliki satu doa yang
tidak ditolak ketika dia berbuka.” (HR. Ibnu Majah dan al-,Hakim dengan sanad
shahih)
Di antara doa yang diriwayatkan dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam,
bahwa ketika beliau berbuka, beliau membaca doa,
ُهللا َاء َش نِإ ُرْجَألا َتَبَــثو ،ُوقُرُالع ِتَّلَتــْبوا ،ُأـَم َّالظ َبَهَذ
“Dahaga telah hilang, urat-urat telah basah, dan pahala telah diraih, insya Allah.”
Memberi Sajian Berbuka untuk Orang yang Berpuasa
Dari Zaid bin Khalid al-Juhani radhiyallahu 'anhu, Nabi shallallahu 'alaihi wa
sallam bersabda, “Barangsiapa yang memberi sajian berbuka kepada orang yang
berpuasa maka dia mendapat pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa
mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun.” (HR. Ahmad, at-Turmudzi;
dishahihkan oleh al-Albani)
Catatan: Dianjurkan bagi orang yang mendapat sajian berbuka dari orang
lain untuk mendoakan orang tersebut sesuai dengan doa yang shahih dari Nabi
shallallahu 'alaihi wa sallam, di antaranya:
Pertama:
40. ebook Ramadhan www.yufid.com40
ُُمكَْيلَع َْتلَزَنَو ،ُارَرْبَألا ُُمكَامَع َط َلَكَأَو ،َنوُمِائ َّالص ُمُكَدْنِع َر َْطفَأ
ُةَكِالئَ ْملا
“Orang-orang yang berpuasa berbuka di tempatmu, orang-orang baik memakan
hidanganmu, dan para malaikat turun kepadamu.” (HR. Abu Daud dan Ibnu Majah,
dengan sanad shahih)
Kedua:
مُهْمَارحَو مَُهلْرِفْاغَو مُهَتـــْقَزَر اَيمِف مَُهل كِارَب َّمَُّهلال
“Ya Allah, berkahilah rezeki yang Engkau anugerahkan kepada mereka, ampuni
mereka, dan berikanlah rahmat kepada mereka.” (HR. Muslim)
41. SHALAT TARAWIH 41
SHALAT TARAWIH
Tarawih adalah shalat di malam hari bulan Ramadan.
Keutamaan Tarawih
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda, “Barangsiapa yang beribadah di malam hari Ramadan karena dasar iman
dan mengharap pahala, dosanya yang telah lewat terampuni.” (HR. Al-Bukhari dan
Muslim)
Jumlah Rakaat Tarawih
Jumlah rakaat shalat tarawih adalah 11 rakaat.
Dari 'Aisyah radhiyallahu 'anha, beliau mengatakan, “Nabi shallallahu 'alaihi
wa sallam tidak pernah menambah jumlah rakaat lebih dari 11 rakaat, baik ketika
Ramadan maupun di luar Ramadan.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Akan tetapi, jika ada orang yang menambahi jumlah rakaat tarawih lebih dari
11 rakaat maka tidak dianggap melakukan bid'ah, mengingat adanya riwayat
dari sebagian sahabat radhiyallahu 'anhum. Seperti riwayat yang disebutkan
dalam Mushannaf Ibnu Abi Syaibah, bahwa 'Atha bin Abi Rabah mengatakan,
“Saya menjumpai sekelompok orang yang melaksanakan shalat 23 rakaat dengan
witirnya.” 'Atha termasuk tabi'in yang menjumpai beberapa sahabat radhiyallahu
'anhum. Kendati demikian, sunnah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam lebih utama
dan lebih layak untuk diikuti. Allahu a'lam.
42. ebook Ramadhan www.yufid.com42
Dianjurkan untuk Dilaksanakan Secara Berjamaah
Dari Abu Dzar radhiyallahu 'anhu, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda, “...Sesungguhnya orang yang shalat berjamaah bersama imam sampai
selesai, maka baginya tercatat bahwa dia shalat seperti shalat semalam suntuk.” (HR.
Abu Daud dan at-Turmudzi; sanadnya shahih)
43. LAILATUL QADAR 43
LAILATUL QADAR
Keutamaan
1. Lailatul qadar lebih baik daripada seribu bulan, yang setara dengan 83 tahun
4 bulan. Allah berfirman (yang artinya), “Lailatul qadar lebih baik daripada
seribu bulan.” (QS. Al-Qadar: 3)
2. Pada malam itu diputuskan segala perkara yang ditetapkan, dan ditentukan
takdir rezeki, ajal, dan segala sesuatu yang akan terjadi di tahun tersebut.
Allah berfirman (yang artinya), “Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu
malam yang diberkahi, dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. Pada
malam itu diputuskan segala urusan yang telah ditetapkan. Keputusan dari Kami.
Sesungguhnya Kami yang mengutus (para rasul).” (QS. Ad-Dukhan: 3--5)
3. Menghidupkan lailatul qadar merupakan sebab diampuninya dosa.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda, “Barangsiapa yang beribadah pada lailatul qadar karena dasar iman dan
mengharap pahala, maka diampuni dosanya yang telah lewat.” (HR. Al-Bukhari dan
Muslim)
Waktu Lailatul Qadar
Lailatul qadar biasanya terjadi pada malam ganjil di sepuluh malam terakhir di
bulan Ramadan.
Dari 'Aisyah radhiyallahu 'anha, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam selalu
menghidupkan sepuluh malam terakhir bulan Ramadan. Beliau bersabda, “Carilah
malam qadar di malam ganjil pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadan.” (HR.
Al-Bukhari dan Muslim)
Barangsiapa yang tidak mampu beribadah di awal sepuluh malam terakhir,
44. ebook Ramadhan www.yufid.com44
hendaknya tidak ketinggalan untuk beribadah di tujuh malam terakhir. Dari Ibnu
Umar, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda tentang lailatul qadar, “Carilah di
sepuluh malam terakhir. Jika ada yang tidak mampu, maka jangan sampai ketinggalan
ibadah di tujuh malam terakhir.” (HR. Muslim)
Bagaimana Caranya agar Mendapatkan Lailatul Qa-
dar?
Di antara hikmah Allah, Dia menyembunyikan malam qadar, agar hamba-
Nya mencarinya setiap malam. Oleh karena itu, selayaknya seorang muslim
menghidupkan malam-malam terakhir dengan berbagai macam ibadah, di
antaranya:
1. Beri'tikaf.
Dari 'Aisyah radhiyallahu 'anha, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam terbiasa
beri'tikaf pada malam terakhir bulan Ramadan sampai Allah mewafatkan beliau.
(HR. Al-Bukhari dan Muslim)
2. Menghidupkan malam dengan ibadah dan membangunkan keluarga untuk
ibadah.
Dari 'Aisyah radhiyallahu 'anha, bahwa ketika masuk sepuluh hari terakhir
bulan Ramadan, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam membangunkan keluarganya,
menghidupkan malam-malamnya, dan mengencangkan sarungnya. (HR. Al-
Bukhari dan Muslim)
3. Mandi, berhias, dan memakai minyak pada waktu antara magrib sampai isya'.
Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari 'Aisyah radhiyallahu 'anha, bahwa ketika
bulan Ramadan, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam terkadang tidur dan bangun
beribadah. Namun, ketika masuk 10 hari terakhir, beliau mengencangkan
sarungnya, menjauhi istri-istrinya, dan mandi pada waktu antara magrib sampai
isya'.
Ibnu Jarir mengatakan, “Dulu, para sahabat menganjurkan untuk mandi setiap
malam pada sepuluh malam terakhir.”
45. LAILATUL QADAR 45
Tanda-tanda Lailatul Qadar
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda tentang lailatul qadar, “Dia adalah malam yang indah, sejuk, tidak panas,
tidak dingin, di pagi harinya matahari terbit dengan cahaya merah yang tidak
terang.” (HR. Ibnu Khuzaimah; dishahihkan oleh al-Albani)
Apa yang Diucapkan Ketika Menjumpai Lailatul Qa-
dar?
Dari 'Aisyah radhiyallahu 'anha, “Saya bertanya, 'Wahai Rasulullah, jika aku
menjumpai satu malam yang itu merupakan lailatul qadar, apa yang aku ucapkan?'
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab, 'Ucapkanlah,
يِّنَع ُْفعَاف َْوفَالع ُّبِـحُتٌميِرَك ٌّوُفَع َكَّنإ َّـمَُّـهلال
'Ya Allah, sesungguhnya Engkau Dzat Yang Maha Pemaaf dan Pemurah, maka
maafkanlah diriku.'” (Hadits shahih; diriwayatkan at-Turmudzi dan Ibnu Majah)
46. ebook Ramadhan www.yufid.com46
I'TIKAF
I'tikaf adalah tinggal di mesjid dengan niat tertentu dan
dengan tata cara tertentu.
Tempat I'tikaf
Di mesjid yang digunakan untuk shalat berjamaah.
Allah berfirman (yang artinya), “Janganlah kalian melakukan hubungan suami-
istri ketika kalian sedang beri'tikaf di mesjid....” (QS. Al-Baqarah: 187)
Imam Al Bukhari membuat judul bab: Bab “(Anjuran) Beri'tikaf di Sepuluh Hari
Terakhir dan (Boleh) Beri'tikaf di Semua Mesjid”.
Kapan Memulai I'tikaf?
Dianjurkan untuk memulai i'tikaf setelah shalat subuh.
Dari 'Aisyah radliallahu 'anha, beliau mengatakan, “Nabi shallallahu 'alaihi wa
sallam beri'tikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadan. Aku membuatkan
tenda untuk beliau, lalu beliau shalat subuh kemudian masuk ke tenda i'tikafnya.”
(HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Rukun I'tikaf
1. Berniat.
2. Dilakukan di mesjid.
3. Menetap di mesjid.
47. I'TIKAF 47
Pembatal I'tikaf
1. Hubungan biologis dan segala pengantarnya.
2. Keluar mesjid tanpa kebutuhan.
3. Haid dan nifas.
4. Gila atau mabuk.
Yang Dibolehkan Ketika I'tikaf
1. Keluar mesjid karena kebutuhan mendesak.
2. Mengeluarkan sebagian anggota badan dari mesjid.
3. Makan, minum, tidur, dan berbicara.
4. Berwudhu di mesjid.
5. Bermuamalah dan melakukan perbuatan (selain ibadah) di mesjid, kecuali jual-
beli.
6. Menggunakan minyak rambut, parfum, dan semacamnya.
Yang Dimakruhkan Ketika I'tikaf
1. Menyibukkan diri dengan kegiatan yang tidak bermanfaat, baik ucapan mau-
pun perbuatan.
2. Tidak mau berbicara ketika i'tikaf, karena menganggap itu termasuk tata cara
ibadah.
Mandi Ketika I'tikaf
Syekh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, dalam Majmu' Fatawa wa Rasa`il,
mengatakan bahwa hukum mandi ketika i'tikaf dibagi menjadi tiga:
1. Wajib, yaitu mandi karena junub.
48. ebook Ramadhan www.yufid.com48
2. Boleh, yaitu mandi untuk menghilangkan bau badan dan kotoran yang melekat
di badan.
3. Terlarang, yaitu mandi sebatas untuk mendinginkan badan.
I'tikafnya Wanita
1. Dibolehkan bagi wanita untuk melakukan i'tikaf bersama suaminya atau send-
irian, dengan syarat: ada izin dari walinya, serta aman dari fitnah dan berdu-
aan dengan laki-laki. 'Aisyah radhiyallahu ‘anha mengatakan, “Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam melakukan i'tikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadan
sampai Allah mewafatkan beliau. Kemudian para istri beliau beri'tikaf setelah
beliau meninggal.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
2. Dibolehkan bagi wanita mustahadhah untuk melakukan i'tikaf. Dari 'Aisyah
radhiyallahu ‘anha, beliau mengatakan, “Salah seorang istri Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam yang sedang istihadhah beri'tikaf bersama beliau shallallahu
'alaihi wa sallam. Terkadang wanita ini melihat darah kekuningan dan darah
kemerahan....” (HR. Al-Bukhari)
Batasan Dianggap Telah Keluar Mesjid
Orang yang beri'tikaf dianggap keluar mesjid jika dia keluar dengan seluruh
badannya. Jika orang yang beri'tikaf hanya mengeluarkan sebagian badannya maka
dia tidak disebut keluar mesjid. 'Aisyah radhiyallahu 'anha mengatakan, “Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam pernah memasukkan kepala beliau ke ruanganku
ketika aku berada di dalam, kemudian aku menyisir rambut beliau, sedangkan aku
dalam kondisi haid.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Catatan: Pintu
ruangan ‘Aisyah
mepet dengan Mes-
jid Nabawi.
49. QADHA 49
QADHA
Tidak Wajib Segera dan Boleh Diakhirkan
Dari 'Aisyah radhiyallahu 'anha, beliau mengatakan, “Saya memiliki tanggungan
puasa Ramadan, dan aku tidak mampu mengqadha'nya kecuali di bulan Sya'ban.”
(HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Tidak Harus Berturut-turut
Allah berfirman (yang artinya), “...Maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak
hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain....” (QS. Al-Baqarah: 185)
Diriwayatkan oleh al-Bukhari tanpa sanad, dari Ibnu Abbas radhiyallahu
'anhuma, beliau mengatakan, “Boleh tidak berturut-turut.” (Maksudnya: dalam
mengqadha' puasa)
Orang yang Meninggal dan Memiliki Tanggungan
Puasa Nadzar
Dari'Aisyahradhiyallahu'anha,bahwaNabishallallahu'alaihiwasallambersabda,
“Barangsiapa yang meninggal dan dia memiliki utang puasa maka keluarganya yang
mengqadha'nya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim). Namun hadits ini hanya khusus
untuk puasa nadzar saja.
Adapun orang yang berutang puasa Ramadan maka diganti dengan fidyah,
bukan qadha'. Sebagaimana riwayat dari Amarah, bahwa ketika ibunya meninggal
sementara dia memiliki utang puasa, beliau menanyakan kepada 'Aisyah, “Apakah
aku boleh mengqadha'nya?” 'Aisyah radhiyallahu 'anha mengatakan, “Tidak perlu,
namun kamu bersedekah untuk satu hari (utang puasa) dengan setengah sha' bahan
makanan kepada orang miskin.” (HR. Ath-Thahawi; dishahihkan oleh al-Albani)
50. ebook Ramadhan www.yufid.com50
KAFARAH
Sebab Kafarah: Jima' di siang hari Ramadan secara
sengaja dan dalam kondisi sadar.
Urutan Kafarah:
Kafarah jima' dilaksanakan berdasarkan urutan:
1. Membebaskan budak.
2. Berpuasa dua bulan berturut-turut.
3. Memberi makan 60 orang miskin.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, beliau menceritakan, “Ada seorang
laki-laki datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan mengatakan, 'Saya
telah binasa, wahai Rasulullah.' Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya,
'Apa yang membuatmu binasa?' Orang itu menjawab, 'Saya berjima' di siang
hari Ramadan.' Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya, 'Apakah kamu bisa
memerdekakan budak?' Orang itu menjawab, 'Tidak.' Nabi shallallahu 'alaihi wa
sallam bertanya lagi, “Apakah kamu mampu berpuasa dua bulan berturut-turut?'
Orang itu menjawab, 'Tidak.' Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya lagi,
'Apakah kamu mampu memberi makan 60 orang miskin?' Orang itu menjawab,
'Tidak.” Kemudian orang itu duduk, lalu datanglah Nabi shallallahu 'alaihi wa
sallam dengan membawa semangkuk kurma. Beliau bersabda, 'Sedekahkan kurma
ini.' Orang itu mengatakan, 'Diberikan kepada orang yang lebih miskin daripada
kami?Sesungguhnya tidak ada seorang pun di tempat ini yang lebih membutuhkan
kurma ini daripada kami.' Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tersenyum,
sehingga kelihatan gigi taring beliau, kemudian beliau bersabda, 'Pergilah, berikan
ini ke keluargamu.'” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
51. KAFARAH 51
Orang yang Tidak Mampu Menunaikan Kafarah
Orang yang memiliki tanggungan kafarah dan tidak mampu melaksanakannya,
tidak memiliki kewajiban kafarah selain banyak bertaubat dan beristigfar. Allah
berfirman (yang artinya), “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai
dengan kesanggupannya.” (QS. Al-Baqarah: 286)
Apakah Wanita Wajib Menunaikan Kafarah?
Pendapat yang benar, wanita tidak diwajibkan menunaikan kafarah, namun sang
suamilah yang wajib menunaikan kafarah, sebagaimana hadits di atas, karena zahir
dari hadits di atas menunjukkan bahwa wanita yang melakukan hubungan biologis
dengan suaminya tidak diperintahkan untuk menunaikan kafarah. Demikian pula
dalam hadits di atas, sang suami tidak diperintahkan Nabi shallallahu 'alaihi wa
sallam untuk memberi tahu istrinya tentang kewajiban membayar kafarah. Inilah
pendapat yang lebih kuat, insya Allah.
52. ebook Ramadhan www.yufid.com52
Zikir dan Doa di
Bulan Ramadan
Doa Ketika Melihat Hilal
َو َِمال ْسِإلْاو ِةََمال َّالس َو ِانَـمْيِاإل َو ِنْمَألاِب اَنَيلَع ُهَّلِهَأ َّمُالله ُرَبكَأ ُهللا
ُهللا َكُّبَر َو َانُّبَر ى َرضَت و ُّبِـحُت اَـمِل ِيقِفوَّتال
“Allahu akbar. Ya Allah, munculkanlah hilal itu pada kami dengan membawa
keamanan dan keimanan, keselamatan dan Islam, dan membawa taufik kepada
segala sesuatu yang Engkau cintai dan Engkau ridhai. Rabb kami dan Rabbmu
(wahai bulan) adalah Allah.” (HR. At-Turmudzi dan ad-Darimi dari Ibnu Umar;
dishahihkan oleh al-Albani)
Doa Ketika Menyambut Ramadan
Tidak terdapat riwayat adanya doa khusus dari Nabi shallallahu 'alaihi wa
sallam maupun sahabat ketika menyambut bulan Ramadan. Hanya saja, para
sahabat dan para ulama setelahnya menyambut bulan Ramadan ini dengan penuh
kegembiraan dan kebahagiaan, sehingga mereka mengucapkan kalimat-kalimat
yang mengandung doa kebaikan dan harapan. Mu'alla bin Fadh mengatakan,
“Dulu, selama enam bulan sebelum datang bulan Ramadan, para sahabat berdoa
agar Allah mempertemukan mereka dengan bulan Ramadan. Kemudian, selama
enam bulan sesudah Ramadan, mereka berdoa agar Allah menerima amal mereka
ketika di bulan Ramadan.” (Lathaiful Ma'arif, hlm. 264)
53. Zikir dan Doa di Bulan Ramadan 53
Yahya bin Abi Katsir mengatakan, “Di antara doa sebagian sahabat ketika datang
bulan Ramadan,
لَّبَقَتُم يِّنِم ُهَّْمل َسَتَو ،َنا َضَمَر يِلِّْمل َسَو َنا َضَمَر َىلِإ يِنِّْمل ََّس مَُّهلال
'Ya Allah, antarkanlah aku kepada Ramadan dan antarkanlah Ramadan
kepadaku, dan terimalah amal-amalku di bulan Ramadan.'” (Lathaiful Ma'arif,
hlm. 264)
Anjuran Memperbanyak Istighfar di Waktu Sahur
Allahberfirman,menceritakantentangsifatahlisurga(yangartinya),“Merekalah
orang-orang yang penyabar, jujur, tunduk, rajin berinfak, dan rajin beristigfar di
waktu sahur.” (QS. Ali Imran: 17)
Ibnu Katsir mengatakan, “Ayat ini menunjukkan keutamaan memperbanyak
istigfar di waktu sahur. Diriwayatkan, ketika Nabi Ya'qub 'alaihis salam menasihati
anaknya, 'Saya akan memohonkan ampun kepada Rabbku untuk kalian,' kemudian
Nabi Ya'qub mengakhirkan permohonan ampun itu di waktu sahur.” (Tafsir Ibnu
Katsir, untuk surat Ali Imran ayat 17)
Doa Ketika Berbuka
ُهللا َاء َش نِإ ُرْجَألا َتَبَــثو ،ُوقُرُالع ِتَّلَتــْبوا ،ُأـَم َّالظ َبَهَذ
“Dahaga telah hilang, urat-urat telah basah, dan pahala telah diraih, insya Allah.
(HR. Abu Daud; dihasankan oleh al-Albani)
54. ebook Ramadhan www.yufid.com54
Doa Ketika Lailatul Qadar
يِّنَع ُْفعَاف َْوفَالع ُّبِـحُتٌميِرَك ٌّوُفَع َكَّنإ َّـمَُّـهلال
“Ya Allah, sesungguhnya Engkau adalah Dzat Yang Maha Pemaaf dan Pemurah,
maka maafkanlah diriku.” (Hadits shahih; diriwayatkan at-Turmudzi dan Ibnu
Majah)
55. Hadits-hadits Dhaif Seputar Ramadan 55
Hadits-hadits Dhaif
Seputar Ramadan
B
erikut ini adalah beberapa hadits dhaif yang tersebar di tengah masyara-
kat seputar Ramadan, yang kami ambil dari karya pakar hadits abad ini,
Syekh Muhammad Nasiruddin al-Albani.
Hadits Pertama
{ رمضان يكون أن أمتي لتمنت ؛ رمضان في ما العباد يعلم لو
احلول إلى احلول رأس من لرمضان نَّيَزَتل اجلنة وأن ، كلها السنة
...الخ }
“Andaikan para hamba itu mengetahui (rahasia pahala) di bulan Ramadan,
niscaya umatku akan berangan-angan agar satu tahun semuanya adalah bulan
Ramadan. Sesungguhnya surga itu dihiasi untuk menyambut Ramadan dari tahun
ke tahun....” (Dhaif at-Targhib, 596)
Hadits Kedua
{ من خير ليلة فيه شهر ، عظيم شهر أظلكم قد الناس أيها
من ، تطوعا ليله وقيام ، فريضة صيامه اهلل جعل ، شهر ألف
. سواه فيما فريضة أدى كمن كان ، اخلير من بخصلة فيه تقرب
56. ebook Ramadhan www.yufid.com56
. .النار من عتق وآخره مغفرة ووسطه ، رحمة أوله شهر وهو . .
الخ . }
“Wahai para manusia, telah datang kepada kalian bulan yang agung. Bulan
yang di dalamnya terdapat satu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Allah
jadikan puasa bulan ini sebagai kewajiban dan ibadah di malam bulan ini dijadikan
sebagai amal sunnah. Barangsiapa yang melakukan satu amal sunnah di bulan ini
maka nilainya seperti melaksanakan amal wajib di bulan yang lain.... Inilah bulan,
yang awalnya adalah rahmat, tengahnya adalah magfirah, dan akhirnya adalah
pembebasan dari neraka....” (Adh-Dhaifah, 871)
Hadits Ketiga
{ تصحوا ؛ صوموا }
“Berpuasalah, niscaya kalian menjadi sehat.” (Adh-Dhaifah, 253)
Hadits Keempat
{ لم ،له اهلل رخصها رخصة غير من رمضان من ًايوم أفطر من
صامه وإن ، كله الدهر صيام عنه يقضه }
“Barangsiapa yang meninggalkan puasa sehari pada bulan Ramadan tanpa uzur
yang Allah izinkan, maka dia tidak bisa menggantinya dengan puasa satu tahun
penuh, sekali pun dia menjalankannya.” (Tamamul Minnah, 396)
57. Hadits-hadits Dhaif Seputar Ramadan 57
Hadits Kelima
{ احلضر في كاملفطر ؛ السفر في رمضان صائم }
“Orang yang berpuasa ketika di perjalanan seperti orang yang tidak berpuasa
ketika di rumah.” (Adh-Dhaifah, 498)
Hadits Keenam
{،والغيبة ،الكذب : الوضوء وتنقض ، الصائم تفطر خمس
الفاجرة واليمني ،بالشهوة والنظر ،والنميمة }
“Ada lima hal yang membatalkan puasa dan wudhu: berdusta, gosip, adu domba,
melihat aurat, dan sumpah palsu.” (Adh-Dhaifah, 1708)
Hadits Ketujuh
{ خلقه إلى وجل عز اهلل نظر ؛ رمضان شهر من ليلة أول كان إذا
وجل عز - وهلل ًاأبد يعذبه لم ؛ عبده إلى وجل عز - اهلل نظر وإذا ،
58. ebook Ramadhan www.yufid.com58
النار من عتيق ألف ألف ليلة كل في - }
“Ketika masuk malam pertama bulan Ramadan, Allah melihat kepada semua
makhluk-Nya, dan apabila Allah melihat kepada hamba-Nya maka Allah tidak
akan menyiksanya selamanya. Setiap malam, satu juta orang yang dibebaskan oleh
Allah dari neraka.” (Adh-Dhaifah, 299)
Hadits Kedelapan
{ إال اهلل إلى يرفع وال ، واألرض السماء بني َّقلمع رمضان شهر
الفطر بزكاة }
“(Amalan) di bulan Ramadan akan senantiasa tergantung di antara langit dan
bumi, dan tidak bisa naik menuju Allah kecuali dengan zakat fitri.” (Adh-Dhaifah,
43)
60. ebook Ramadhan www.yufid.com60
Referensi:
1. Sifat Puasa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, Syekh Salim bin 'Id al-Hilali dan
Syekh Ali bin Hasan al-Halabi.
2. I'lamul Anam bi Ahkamish Shiyam, Syekh Aqil bin Muhammad al-Maqthiri.
3. Mukhtashar al-Fiqh al-Islami, Syekh Muhammad bin Ibrahim at-Tuwaijiri.
4. Al-Wajiz fi Fiqh as-Sunnah wa al-Kitab al-'Aziz, Syekh Abdul Adzim Badawi.
5. Jalisuka fi Ramadhan: Sunan, Adab, Fadhail, Mukhalafat, Syekh Khalid bin Hu-
sain.
6. Wadzaif Ramadhan (Mulakhasah min Lathaif al-Ma'arif), al-Hafidz Ibnu Rajab
al-Hambali.
7. Al-Adzkar wa al-Ad'iyah al-Waridah fi Ramadhan, Abu Ihsan al-Atsari.
61. Index 61
Index
Index
A
ar-Rayyan .See also Pin-
tu surga
B
Bau 12
Bekam 2027 ,
Bercelak 19
D
Darah 26
Donor 20
F
Fidyah 32
H
Hilal 50
I
Infus 2023 ,
I›tikaf 44
J
Jima 23
Junub 21
K
Kafarah 48
L
Lailatul qadar 4152 ,43 ,
Luar Nikah .See also zina
M
Menggosok gigi 1619 ,
Mimpi basah 25
Muntah 2430 ,25 ,
N
Niat 15
O
Onani 23
P
Pahala 1112 ,
Pintu surga 10
Q
Qadha 3047 ,
S
Sahur 1651 ,34 ,
Sha 33
shalawat .See also sala-
wat
Syak 14
T
64. 8. Ustadz Ammi Nur Baits, S.T. Beliau adalah alumni Jurusan Teknik Nuklir, Universitas Gadjah
Mada. Selama kuliah, beliau sering mengikuti berbagai kajian di sekitar kampus, terutama kajian
yang diampu oleh Ustadz Aris Munandar. Saat ini, beliau menyelesaikan kuliah S-1, Jurusan Fikih
dan Ushul Fikih, Madinah International University.
9. Ustadz Muhammad Nur Ichwan Muslim, S.T. Beliau adalah alumni Jurusan Teknik Industri,
Universitas Gadjah Mada. Selama kuliah, beliau sering mengikuti berbagai kajian di sekitar kampus.
Saat ini, beliau menjadi pegawai Dirjen HAKI, Departemen Kehakiman Indonesia.
10. Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal, S.T. Beliau adalah Sarjana Teknik Kimia Universitas
Gadjah Mada Yogyakarta, saat ini beliau sedang menempuh S2 di Jami’ah Malik Su’ud – King Saud
University (Riyadh-KSA) mulai September 2010, jurusan Chemical Engineering, konsentrasi Poly-
mer Engineering. Beliau adalah dewan pembina Yayasan Bina Pengusaha Muslim dan Majalah Pen-
gusaha Muslim. Beliau juga aktif menulis dan menerjemahkan artikel-artikel Islam.
11. Muhammad Yasir, Lc. Sarjana Universitas Islam Madinah, Saudi Arabia. Dikenal sangat piawai
dalam masalah zakat dan ilmu faraid. Saat ini beliau sebagai Staf Pengajar di STDI Imam Syafi’i
Jember.
Kami berharap, semoga langkah kami mendapat bimbingan dan ridha dari Dzat yang memiliki
ilmu yang Mahasempurna. Semoga amal ini bernilai ibadah di sisi-Nya dan memberikan hasil yang
baik di hari kiamat. Sesungguhnya, Allah adalah Dzat yang Maha Pemurah.