3. Kacang tunggak (Vigna unguiculata L.) termasuk
keluarga Leguminosae. Tanaman kacang tunggak
diperkirakan berasal dari Afrika Barat yang
didasarkan atas keberadaan tetuanya, baik yang
dibudidayakan maupun jenis liar. Vigna
unguiculata yang dibudidayakan memiliki
keragaman yang besar dan sangat luas
distribusinya dan banyak ditanam di Afrika, India
dan Brasil. Dugaan bahwa kacang tunggak berasal
dari Asia belum dapat didukung sepenuhnya
karena ketidakberadaan tetua asalnya
4.
5. Kacang tunggak (Vigna unguiculata L. Walp) termasuk keluarga Leguminoceae.
Tanaman ini diperkirakan berasal dari Afrika Barat yang didasarkan atas keberadaan
tetuanya, baik yang dibudidayakan maupun jenis liar. Kacang tunggak tergolong
tanaman bahan pangan, pakan, dan bahan baku industri. Potensi hasil biji kacang
tunggak cukup tinggi yaitu dapat mencapai 1,5 – 2 ton/ha tergantung varietas, lokasi,
musim tanam, dan budidaya yang diterapkan.
Kacang tunggak umumnya dibudidayakan sebagai sumber makanan bergizi di Amerika
Serikat bagian selatan, Timur Tengah, Afrika, Asia, dan seluruh daerah tropis dan
subtropis. FAO tahun 2012 menyatakan bijinya mengandung 24% protein kasar, 53%
karbohidrat, dan 2% lemak. Daun dan bunga juga dapat dikonsumsi
6. Akar tanaman kacang tunggak menyebar pada kedalaman tanah
antara 30- 60 cm. Sifat penting dari akar tanaman kacang tunggak
adalah dapat bersimbiosis dengan bakteri Rhizobium sp., untuk
mengikat nitrogen bebas (N2) dari udara, yang kemudian dibentuk
menjadi nodula-nodula (bintil-bintil) akar
7. Tanaman kacang tunggak memiliki batang merambat dan sedikit tegak. Ukuran
diameternya tidak terlalu besar hanya 0,5-1 cm saja. Untuk warnanya adalah hijau pekat
baik untuk batang tanaman yang sudah tua maupun yang masih baru tumbuh.
Tanaman kacang tunggak berbatang tunggal dengan posisi condong. Hal ini disebabkan
oleh ketipisan batang yang tidak mampu menahan berat polong serta daunnya.
Keunikan batang tanaman kacang tunggak adalah condongnya ke arah berlawanan.
Bahkan ada beberapa yang terlihat saling menyilang yang membuat tanaman ini terlihat
rimbun jika sudah tumbuh subur.
8. Daun kacang tunggak terdiri atas tiga helaian daun (trifoliate) yang letaknya berseling.
Daunnya berwarna hijau, berbentuk oval (ovate) ataupun lanset (lanseolate) dengan
panjang daun berkisar antara 6,5-16 cm dan lebar daun 4-10 cm, dengan panjang tangkai
daun (ptiole) antara 5-15 cm. Bentuk daun tersebut ditentukan berdasarkan perbandingan
panjang dan lebar daun berkisar antara 1,5-2 : 1 termasuk bentuk oval, dan bila
perbandingannya 3-5 : 1 daunnya berbentuk lanset. Bentuk daun lanset pada kacang
tunggak adalah dominan terhadap bentuk daun oval yang pewarisannya dikendalikan oleh
gen dominan tunggal.
9. Buah (polong) kacang tunggak muda berwarna hijau muda atau hijau kelam dan setelah tua
polong berwarna krem, coklat, atau hitam, Letak polong kacang tunggak bervariasi, polong
dengan tangkai pendek sehingga polong-polong terletak di dalam tanaman dan polong
dengan tangkai panjang sehingga polong terlihat diatas tanaman dengan posisi polong yang
menghadap ke atas ataupun menghadap ke bawah. Biji kacang tunggak bervariasi dalam
ukuran, bentuk, ataupun warna (krem, coklat, hitam, belang, dan merah) dengan berat 100
biji antara 10 hingga 25 g. Panjang biji berkisar antara 2-12 mm dan memiliki hilum berwarna
putih yang dikelilingi oleh cincin berwarna hitam
10. Tanaman kacang tunggak ternyata juga memiliki bunga yang tergolong unik. Dari segi
warnanya saja elegan karena terdiri dari banyak warna. Di antaranya ada ungu, merah,
putih dan kuning.
Jenis bunga tanaman ini lebih suka tumbuh bergerombol. Menempel pada tangkai
pendek yang hanya berjarak 0,1-0,3 cm saja. Maka dari itu agak kesulitan untuk
menemukannya karena tertutup daun.
Demikianlah penjelasan tentang klasifikasi dan morfologi tanaman kacang tunggak
yang perlu diketahui oleh pembaca. Minimal untuk pengetahuan baru supaya tidak
canggung ketika berkomunikasi terkait dengan hal tersebut.
11.
12. - Kacang tunggak tidak tenggang terhadap genangan air, walaupun demikian kacang tunggak cukup
tenggang terhadap lingkungan tanah yang basah tetapi tidak tergenang
- Kacang tunggak termasuk tanaman setahun, mempunyai kisaran adaptasi cukup luas di daerah tropik
dan subtropik beriklim kering hingga agak kering, serta relatif tenggang terhadap kekeringan.
- Daerah kisaran adaptasi kacang tunggak meliputi daerah tropik beriklim kering sampai agak basah
dengan curah hujan masing-masing lebih kecil 600 mm dan 100- 1500mm per tahun
- Suhu optimum bagi pertumbuhan dan perkembangan kacang tunggak berkisar antara 250 -350C,
- Cahaya atau radiasi matahari mempunyai peranan yang penting terhadap pertumbuhan dan
perkembangan tanaman yaitu sebagai sumber energi bagi proses fotosintesis.
- Lama penyinaran atau panjang hari berpengaruh terhadap waktu berbunga dan pembuahan. Radiasi
matahari terutama ditentukan oleh tipe dan lama awan harian yang menutupi atmosfer dan mempunyai
hubungan yang sangat erat terhadap penguapan, terutama di daerah tropik yang beriklim basah
13. Penanaman benih kacang tunggak dapat dilakukan dengan cara disebar atau
ditugal. Jarak penanaman kacang tunggak bermacam-macam diantaranya 40
x 20 cm dengan 1-2 butir benih perlubang, 25 x 15 cm dengan 1-2 butir
benih perlubang, dan 25 x 10 cm dengan 1 butir benih perlubang. Dosis dan
jenis pupuk dasar yang digunakan adalah 100 kg/ha TSP, 50 kg/ha KCL dan
urea 50 kg/ha
jarak tanam yang baik untuk pertumbuhan dan hasil kacang tunggak adalah
40 x 10 cm dengan 1 biji perlubang yang menghasilkan biji 1,10 ton/ha yang
tidak berbeda nyata dengan jarak tanam 40 x 20 cm dengan 2 biji perlubang
(1,08 ton/ha)
14. • Penyiraman: Intensitas penyiraman tanaman kacang tunggak penting dilakukan terutama pada masa proses tanam biji awal.
Penyiraman juga dapat dilakukan ketika lingkungan lahan tanam sudah mulai kering akibat sengatan cahaya matahari yang
tinggi. Seiring dengan bertambahnya usia tanaman, frekuensi penyiraman dapat dikurangi hingga tanaman benar-benar
tumbuh sempurna menghasilkan daun lembayung segar beserta buahnya.
• Penyulaman: Betujuan untuk memperbaiki lubang tanam yang terindikasi ketidaktumbuhan biji saat ditanam. Penyulaman
dilakukan maksimal satu minggu sejak tanam awal dengan terlebih dahulu memastikan bahwa memang benar-benar ada biji
yang tidak tumbuh sehingga perlu diganti dengan biji/bibit yang baru.
• Penyiangan: Bertujuan untuk membuang, mencabut, dan mengoret rumput-rumput liar yang ada pada lahan tanam kacang
tunggak.
• Pendangiran: Dilakukan dengan cara mencangkul kecil-kecil lahan di sekitar tempat tumbuh tanaman, adapun tujuannya
supaya pertumbuhan tanaman menjadi cepat dan makin subur.
• Pemupukan: Tanaman kacang tunggak cukup dipupuk sebanyak 1 kali dalam periode hidupnya, yakni pemupukan pertama
menggunakan pupuk kandang ayam/sapi yang telah dikeringkan, masing-masing tanaman diberi 1 genggam pupuk kandang
pada umur tanaman menginjak 3 - 4 minggu. Selebihnya tetap dikontrol kelembaban tanahnya saja