SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
BUDDHADHARMA
KONTEKSTUAL
Mata Kuliah
Buddhadharma Kontekstual
STAB Nalanda
By
Jo Priastana S.S.., S.Sos., M.Hum.
Buddhadharma
Kontekstual:
perwujudan Buddhadharma di dalam menjawab segala permasalahan
yang terjadi dan berkembang dalam kehidupan di dunia saat ini.
Mengaplikasikan Dharma tekstual guna menjawab berbagai fenomena
yang terjadi dalam kehidupan yang berubah dan terus berkembang.
Tujuan
•Setelah mempelajari mata kuliah ini anda
dapat menjelaskan tentang penerapan
Buddhadharma dalam permasalahan sosial
yang ada.
MATERI
Buddhadharma Kontekstual
Dharma tekstual
Dharma kontekstual
SegiTigaTeks
Penghayatan Dharma
Kontekstualiasi Dharma
Yang mutlak dan yang
relative
Pengembangan
Spiritualitas Buddhis
Eksplorasi tema-tema BD
kontekstual.
SegiTiga BD Kontekstual
Tokoh-Tokoh Bodhisattva
Masa Kini
Buddhism: Awake!
RANGKUMAN
• BUDDHADHARMA KONTEKSTUAL adalah
pembelajaran Buddhadharma untuk menanggapi
permasalahan sosial yang ada, aktual dan
kontekstual
TEST
1. Jelaskan apa yang dimaksud Buddhadharma
Kontekstual?
2.Bagaimanakah hubungan teks dan konteks dalam
pembelajaran Buddhadharma Kontekstual?
3. Kemukakanlah berbagai permasalahan sosial yang
sekiranya dapat menjadi kajian Buddhadharma
Kontekstual!
KEPUSTAKAAN
• Jo Priastana. 2000. BUDDHADHARMA KONTEKSTUAL.
Jakarta:Yasodhara Puteri.
• Jo Priastana. 2003. DHARMADUTA DAN KOMUNIKASI.
Jakarta:Yasodhara Puteri.
DharmaTekstual
• DharmaTekstual: Hukum kesunyataan Buddha
• Kemudian tertulis, tersurat menjadi Kitab Suci
• Konsili I: Vinaya Pitaka, Sutta Pitaka.
• Konsili III Abhidhamma Pitaka.
• Dhammapada 183 yang berbunyi “Hentikan kejahatan,
berbuatlah kebaikan, sucikan hati dan pikiran. Inilah ajaran
para Buddha”.
• Wacana dalam menunjuk dan menjelaskan tentang
realitas sebagaimana adanya (yathabhutam)
• Pedoman dalam praksis pembebasan yang mengandung
spiritualitas humanistik.
DharmaTekstual
• Wacana dalam menunjuk dan menjelaskan tentang
realitas sebagaimana adanya (yathabhutam)
• Pedoman dalam praksis pembebasan yang
mengandung spiritualitas humanistik.
• Bukan menjadi tujuan pada dirinya sendiri Petunjuk,
penjelasan, rujukan
• Teoretisasi (grand-theory) terhadap realitas yang
melingkupi apa saja sejauh itu ada (yathabhutam).
DharmaTekstual
• Tiga nilai : Korespondensi, Koherensi, Pragmatis
• Korespondensi, yakni: kesesuaian antara teori dengan fakta atau hukum kesunyataan dengan realitas.
• Ehipassiko: datang, melihat dan mengalami sendiri (ehipassiko) dengan bersentuhan terhadap realitas .
• Koherensi, yakni kesesuaian diantara hukum kesunyataan itu sendiri. Misalnya kesunyataan tentang ketidak-
kekalan (anicca), penderitaan (dukkha) dan tiadanya substansi yang permanen (anatta), mapun antara hukum
karma, dengan tumimbal lahir dalam alam-alam kehidupan.
• Pragmatis yang menyatakan bahwa sesuatu itu dikatakan benar bila mendatangkan manfaat atau kegunaan,
diperumpamakan sebagai rakit. Rakit Dharma untuk bisa menghantar ke pantai seberang, atau sebagai jalan (yana)
untuk mencapai pembebasan spiritual.
• Dharma sebagai rakit juga menunjukkan bahwa pemahaman tidak harus berhenti atau terpaku kepada yang
tekstual. D
• Menangkap ketiga nilai Dharma tekstual tersebut dapat diperoleh dengan melakukan penghayatan (pariyatti),
pengamalan (patipatti), dan akhirnya mencapai penembusan (pativedha).
SEGITIGA DharmaTekstual:
Historisitas –Teks – Aktualitas
Teks
Historisitas Aktualitas
AKTUALITAS
PROBLEM SOCIAL MASA KINI
DEALING SOCIAL SUFFERING:
INSTITUSIONALIZES, STRUCTURIZED,
CONCERN HUMAN SUFFERING CHAINED BY SYSTEMS,
IDEOLOGY, ECONOMI, POLITICS
DICRIMINATION DEVELOPED AND DEVELOPING
COUNTRIES, GENDER, WOMEN AND CHILDRE’ S RIGHTS
PRESENT GLOBAL CONDITION: COLF WARS, POST
MODERNIS, FREE MARKET, INTERNATIONAL TERRORISM,
WOMEN TRAFFICKING, SOCIAL JUSTICE, DEMOCRACY,
ENVIRONMENTAL.
DHARMA KONTEKSTUAL
• Dharma yang belum atau yang tidak disampaikan Sang Buddha yang
diibaratkannya dengan daun-daun yang terdapat di hutan luas.
• Dharma yang tertera atau yang tersirat dalam berbagai fenomena dunia dan
alam semesta.
• Dharma yang bersifat kontekstual.
• Wacana yang harus dibaca, diselami dan diungkapkan. wacana transendental
yang memungkinkan pembebasan manusia.
• Tentang adanya dharma seperti daun-daun di hutan lebat, atau Dharma
kontekstual, Dharma tersirat yang terdapat dalam kehidupan di alam semesta
• Realitas alam semesta atau fenomena kehidupan di dunia ini merupakan wacana
transendental yang memungkinkan pembebasan manusia.
CHIPPERS-CHIPPERS
• Makna Dharma kontekstual yang mencakup realitas
fenomena alam semesta dan kehidupan itu sendiri,
• Pentingnya mendekati realitas ini sebagai chippers-
chippers, simbol-simbol alam, atau tulisan sandi yang
menunjuk kepada yang transenden, yang mutlak,
sebagaimana yang dinyatakan oleh filsuf Karl Jaspers
(1883-1969).
Kontekstualisasi Dharma
• Tindakan penghayatan adalah kegiatan berkoresponedensi:
• hukum kesunyataan selaras dengan realitas
• menterjemahkan nilai-nilai Dharma dalam kenyataan yang kontekstual.
• Hitorisitas atau konteks masa lalu dan Aktualitas atau Konteks masa kini.
• Historisitas: latar belakang dari Dharma tekstual itu sendiri,
• Aktualitas konteks masa kini berkenan dengan aplikasi Dharma
• upaya memahami fenomena alam semesta dan kehidupan sebagai teks,
• Dharma yang tersirat, Dharma yang terdapat di alam semesta.
• Nilai pragmatis Dharma: pembabaran atau khotbah Hyang Buddha bukan sama sekali lepas dari konteks: situasi, tempat dan kondisi saat
itu, maupun kepada siapa Dharma itu ditujukan.
• Historisitas: Dharma tekstual:
• Historisitas: setting budaya, sosial, politis, geografis, nuansa linguistik, atmosfir religius maupun taraf spiritual masyarakat masa itu.
• Disinilah pentingnya teks Dharma didekati secara hermeneutis/interpretasi historisitas dan aktualitas.
Yang Mutlak danYang Relatif
• Dunia yang tampak, terkondisi dan bersyarat selalu mengalami perubahan tidak bisa dipisahkan dari hal-hal yang esensial atau yang luhur, yang tidak
bersyarat atau yang mutlak.
• Dunia yang relatif, terkondisi merupakan medan bagi aktualisasi nilai-nilai mutlak.
• Kebenaran yang absolut (parmartha-satya), dan kebenaran relatif (samvrti-satya).
• Realitas: realitas yang abolut, yang tidak terbatas, yang tidak bersyarat, atau yang mutlak (asankhata-dharma), dan realitas yang relatif, bersyarat, atau
yang selalu berubah (sankhata-dharma).
• Konsep-konsep: sarana untuk dapat membedakan tentang dunia kebenaran dan realitas Yang Satu Adanya.
• Kebenaran yang absolut terwujud dalam realitas atau dunia yang relatif.
• Perbincangan yang mengacu kepada dunia atau realitas yang mutlak masih dalam tataran kebenaran yang relatif.
• Hossein Nasr: relativly absolute. absolut karena setiap agama mempunyai klaim dan orientasi keilahian, ketuhanan, tetapi semua itu relatif, karen klaim
dan keyakinan agama itu tumbuh dan terbentuk dalam sejarah.
• kebenaran mutlak tersebut terkandung nilai-nilai yang transendental.
• kebenaran yang relatif terkandung nilai-nilai temporal.
• Nilai-nilai transendental terwujud tidak lepas dari dunia yang relatif atau realitas yang temporal.
Spiritualitas
• Dharma mengandung nilai mutlak, pesan sakral, sedangkan dunia yang dihadapi bersifat relatif, temporal dan profan.
• Yang sakral merupakan ciri dari yang transendental, dan pemihakan kepada yang transendental ini tidak bisa tidak harus
terwujud di dalam dunia yang temporal melalui praksis pembebasan.
• Buddhadharma membawa pesan pembebasan manusia secara eksistensial.
• Pembebasan : Tahap sosial dalam tindakan kultur spiritual, maupun individual-prikologis.
• Spiritualitas Buddhis bukanlah eskapisme dari arus perubahan dunia atau benturan jaman. melainkan untuk tidak hanyut
dalam arus perubahan dunia.
• Buddhadharma tidak bersifat dualistik: pemutlakkan spiritualitas yang terpisah dari kehidupan nyata, atau keterikatan hidup
kepada dunia materi dan hanyut dalam sikap hidup hedonis.
• Sikap beragama yang hanya mementingkan dimensi spiritual-mistik menjadikan agama tenggelam dalam
ketidakberdayaan institusinya dalam menyantuni jamannya, sedangkan bila tidak kritis terhadap arus kehidupan yang selalu
berubah akan memungkinkan agama menjadi sekedar legitimasi tindakan.
• Untuk itu menjadi tugas semua insan buddhis dalam mengembangkan cita-cita kebuddhaannya dalam praksis pembebasan,
dan mampu mendialektiskan dua konsep antara yang paramartha dan samvrti, maupun yang asankhata dan sankhata, serta
mampu mendekonstruksi realitas yang relatif, serta membuka wacana bagi terwujudnya kebenaran yang mutlak, maupun
mensintesakan sikap hidup religius-spiritual mistik dengan yang konkret-rasional.
Spiritualitas Buddhis
• Sikap beragama yang hanya mementingkan dimensi spiritual-mistik menjadikan agama
tenggelam dalam ketidakberdayaan institusinya dalam menyantuni jamannya.
• Sedangkan bila tidak kritis terhadap arus kehidupan yang selalu berubah akan
memungkinkan agama menjadi sekedar legitimasi tindakan.
• Tugas semua insan buddhis mengembangkan cita-cita kebuddhaannya dalam praksis
pembebasan,
• Mampu mendialektiskan dua konsep antara yang paramartha dan samvrti, maupun yang
asankhata dan sankhata.
• Mampu mendekonstruksi realitas yang relatif, serta membuka wacana bagi terwujudnya
kebenaran yang mutlak.
• Mensintesakan sikap hidup religius-spiritual mistik dengan yang konkret-rasional.
EkplorasiTema-Tema
BD KONTEKSTUAL
• Dharma Kontekstual berarti mewujudkan Buddhadharma dalam kehidupan saat ini.
• Menerapkan Dharma tekstual terhadap berbagi problem kehidupan yang ada.
• Menjawab problema kehidupan berdasarkan spirit Dharma dengan diperkuat oleh teks-teks
Dharma.
• Eksplorasi terhadap problem kehidupan manusia di dalam berbagai bidang kehidupannya
saat ini.
• Tema-tema Buddhadharma kontekstual:
• Buddhadharma dan Kemiskinan, Ekologi dan Buddhadharma.Aborsi dan Buddhadharma,
Buddhadharma dan Kepedulian Sosial, Buddhadharma dan Dampak Iklan, Buddhadharma
dan Perkosaan, Buddhadharma danTindakan Ekonomi, Buddhadharma dan Hak-Hak Asasi
Manusia, Buddhadharma di tengah Ruang Maya, Internet: Cyber-Space, Buddhadharma dan
Etos Kerja, dll, dsb.
SEGITIGA
BUDDHA DHARMA KONTEKSTUAL
Social Buddhism
Humanistic Buddhism
Engaged Buddhist
Tokoh2 Bodhisattva Masa Kini
• Thich Nhat Hanh
• Sulak Sivaraksa
• Dalai Laima
• Ariayatne
• Ambedkar
• HsingYun
• ChengYen
• Buddhdharma
• Maha Ghosananda
• Chatsumarn
Kabilsingh
• Daisaku Ikeda
• Santarakshita
• Gary Snyder
Buddhism: AWAKE
• Buddhism: Humanistic – Social - Engaged
• “Buddhism means to be Awake. Mindful of What is
Happening in one’s body, feelings, mind and the World. If
You are Awake you cannot do otherwise than act
compassionately to help relieve suffering you see around
you. So Buddhism must be Engaged in the World. If is Not
Engaged it is not Buddhism” (Ken Jones, 2003).
JP

More Related Content

What's hot

SOSIALISASI ANBK 2023.pptx
SOSIALISASI ANBK 2023.pptxSOSIALISASI ANBK 2023.pptx
SOSIALISASI ANBK 2023.pptxssuserd97842
 
AD DAN ART OSIS MTsN 33 JAKARTA
AD DAN ART OSIS MTsN 33 JAKARTAAD DAN ART OSIS MTsN 33 JAKARTA
AD DAN ART OSIS MTsN 33 JAKARTA4sh3v99
 
Rpp aqidah-akhlak-ma-kelas-x-1-2
Rpp aqidah-akhlak-ma-kelas-x-1-2Rpp aqidah-akhlak-ma-kelas-x-1-2
Rpp aqidah-akhlak-ma-kelas-x-1-2faizcol
 
Belajar agama dan kepercayaan
Belajar agama dan kepercayaanBelajar agama dan kepercayaan
Belajar agama dan kepercayaanKornelis Ruben
 
Administrasi pendidikkan bab1
Administrasi pendidikkan bab1Administrasi pendidikkan bab1
Administrasi pendidikkan bab1widyaandri
 
Kebijakan pendidikan nasional
Kebijakan pendidikan nasionalKebijakan pendidikan nasional
Kebijakan pendidikan nasionalAhmad Mansur
 
Laporan Supervisi Akademik
Laporan Supervisi AkademikLaporan Supervisi Akademik
Laporan Supervisi AkademikAbdul Jamil
 
Adminitrasi pendidikan
Adminitrasi pendidikanAdminitrasi pendidikan
Adminitrasi pendidikandjawa hirul
 
penyusunan RKT Tahun 2023.pptx
penyusunan RKT Tahun 2023.pptxpenyusunan RKT Tahun 2023.pptx
penyusunan RKT Tahun 2023.pptxFatoniKhotim2
 
Kerukunan Antar Umat Beragama
Kerukunan Antar Umat BeragamaKerukunan Antar Umat Beragama
Kerukunan Antar Umat BeragamaYopi Adie
 
power point bimbingan dan konseling
power point bimbingan dan konselingpower point bimbingan dan konseling
power point bimbingan dan konselingroikha11
 
Kekerasan Seksual Anak Terhadap Anak
Kekerasan Seksual Anak Terhadap AnakKekerasan Seksual Anak Terhadap Anak
Kekerasan Seksual Anak Terhadap AnakECPAT Indonesia
 
PEMBINAAN KESEHATAN PADA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD)
PEMBINAAN KESEHATAN PADA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD)PEMBINAAN KESEHATAN PADA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD)
PEMBINAAN KESEHATAN PADA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD)Zakiah dr
 
Hakekat dan tujuan perencanaan
Hakekat dan tujuan perencanaanHakekat dan tujuan perencanaan
Hakekat dan tujuan perencanaanFaizal Rahman
 
SUMBER PENDIDIKAN MORAL
SUMBER PENDIDIKAN MORALSUMBER PENDIDIKAN MORAL
SUMBER PENDIDIKAN MORALArmadira Enno
 
Manajemen mutu sekolah
Manajemen mutu sekolahManajemen mutu sekolah
Manajemen mutu sekolahHeldy Eriston
 
Modul 5.1 Bentuk Dokumen Hasil Analis Kebijakan
Modul 5.1 Bentuk Dokumen Hasil Analis KebijakanModul 5.1 Bentuk Dokumen Hasil Analis Kebijakan
Modul 5.1 Bentuk Dokumen Hasil Analis Kebijakanunitpublikasi
 
5 dan 6. pendekatan, jenis dan asas bimbingan dan konseling
5 dan 6. pendekatan, jenis dan asas bimbingan dan konseling5 dan 6. pendekatan, jenis dan asas bimbingan dan konseling
5 dan 6. pendekatan, jenis dan asas bimbingan dan konselingkomisariatimmbpp
 

What's hot (20)

SOSIALISASI ANBK 2023.pptx
SOSIALISASI ANBK 2023.pptxSOSIALISASI ANBK 2023.pptx
SOSIALISASI ANBK 2023.pptx
 
AD DAN ART OSIS MTsN 33 JAKARTA
AD DAN ART OSIS MTsN 33 JAKARTAAD DAN ART OSIS MTsN 33 JAKARTA
AD DAN ART OSIS MTsN 33 JAKARTA
 
Rpp aqidah-akhlak-ma-kelas-x-1-2
Rpp aqidah-akhlak-ma-kelas-x-1-2Rpp aqidah-akhlak-ma-kelas-x-1-2
Rpp aqidah-akhlak-ma-kelas-x-1-2
 
Belajar agama dan kepercayaan
Belajar agama dan kepercayaanBelajar agama dan kepercayaan
Belajar agama dan kepercayaan
 
Administrasi pendidikkan bab1
Administrasi pendidikkan bab1Administrasi pendidikkan bab1
Administrasi pendidikkan bab1
 
Kebijakan pendidikan nasional
Kebijakan pendidikan nasionalKebijakan pendidikan nasional
Kebijakan pendidikan nasional
 
Laporan Supervisi Akademik
Laporan Supervisi AkademikLaporan Supervisi Akademik
Laporan Supervisi Akademik
 
Adminitrasi pendidikan
Adminitrasi pendidikanAdminitrasi pendidikan
Adminitrasi pendidikan
 
penyusunan RKT Tahun 2023.pptx
penyusunan RKT Tahun 2023.pptxpenyusunan RKT Tahun 2023.pptx
penyusunan RKT Tahun 2023.pptx
 
Kerukunan Antar Umat Beragama
Kerukunan Antar Umat BeragamaKerukunan Antar Umat Beragama
Kerukunan Antar Umat Beragama
 
power point bimbingan dan konseling
power point bimbingan dan konselingpower point bimbingan dan konseling
power point bimbingan dan konseling
 
Konsep Teknologi dan Media
Konsep Teknologi dan MediaKonsep Teknologi dan Media
Konsep Teknologi dan Media
 
Kekerasan Seksual Anak Terhadap Anak
Kekerasan Seksual Anak Terhadap AnakKekerasan Seksual Anak Terhadap Anak
Kekerasan Seksual Anak Terhadap Anak
 
PEMBINAAN KESEHATAN PADA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD)
PEMBINAAN KESEHATAN PADA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD)PEMBINAAN KESEHATAN PADA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD)
PEMBINAAN KESEHATAN PADA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD)
 
Hakekat dan tujuan perencanaan
Hakekat dan tujuan perencanaanHakekat dan tujuan perencanaan
Hakekat dan tujuan perencanaan
 
Modul 7 KB 1
Modul 7 KB 1Modul 7 KB 1
Modul 7 KB 1
 
SUMBER PENDIDIKAN MORAL
SUMBER PENDIDIKAN MORALSUMBER PENDIDIKAN MORAL
SUMBER PENDIDIKAN MORAL
 
Manajemen mutu sekolah
Manajemen mutu sekolahManajemen mutu sekolah
Manajemen mutu sekolah
 
Modul 5.1 Bentuk Dokumen Hasil Analis Kebijakan
Modul 5.1 Bentuk Dokumen Hasil Analis KebijakanModul 5.1 Bentuk Dokumen Hasil Analis Kebijakan
Modul 5.1 Bentuk Dokumen Hasil Analis Kebijakan
 
5 dan 6. pendekatan, jenis dan asas bimbingan dan konseling
5 dan 6. pendekatan, jenis dan asas bimbingan dan konseling5 dan 6. pendekatan, jenis dan asas bimbingan dan konseling
5 dan 6. pendekatan, jenis dan asas bimbingan dan konseling
 

Similar to buddhadharma kontekstual (1)

MPU3132 2. Falsafah dalam Kehidupan.pptx
MPU3132 2. Falsafah dalam Kehidupan.pptxMPU3132 2. Falsafah dalam Kehidupan.pptx
MPU3132 2. Falsafah dalam Kehidupan.pptxMohamedAziziOmarIPGK
 
Tugas matakuliah filsafat manusia dan kebudayaan
Tugas matakuliah filsafat manusia dan kebudayaanTugas matakuliah filsafat manusia dan kebudayaan
Tugas matakuliah filsafat manusia dan kebudayaanyuyunfatima
 
PANCASILA SEBAGAI DASAR ETIKA
PANCASILA SEBAGAI DASAR ETIKAPANCASILA SEBAGAI DASAR ETIKA
PANCASILA SEBAGAI DASAR ETIKAMira Veranita
 
(Sadn1013 h) kump 26
(Sadn1013 h) kump 26(Sadn1013 h) kump 26
(Sadn1013 h) kump 26sadn1013
 
Permendikbud tahun2016 nomor024_lampiran_45
Permendikbud tahun2016 nomor024_lampiran_45Permendikbud tahun2016 nomor024_lampiran_45
Permendikbud tahun2016 nomor024_lampiran_45Ikball Aja
 
Agama arti dan r lingkupnya
Agama arti dan r lingkupnyaAgama arti dan r lingkupnya
Agama arti dan r lingkupnyaSutipyo Ru'iya
 
Titas presentation 2 (1)
Titas presentation 2 (1)Titas presentation 2 (1)
Titas presentation 2 (1)limeujun
 
(Sadn1013 h) kump 20
(Sadn1013 h) kump 20(Sadn1013 h) kump 20
(Sadn1013 h) kump 20sadn1013
 
Pemikiran Driyarkara tentang Pancasila
Pemikiran Driyarkara tentang PancasilaPemikiran Driyarkara tentang Pancasila
Pemikiran Driyarkara tentang PancasilaGiovanni Promesso
 
Discourse on Bhinneka Tunggal Ika
Discourse on Bhinneka Tunggal IkaDiscourse on Bhinneka Tunggal Ika
Discourse on Bhinneka Tunggal IkaS Kunto Adi Wibowo
 
7- IDEOLOGI SEMASA (1).pdf
7- IDEOLOGI SEMASA (1).pdf7- IDEOLOGI SEMASA (1).pdf
7- IDEOLOGI SEMASA (1).pdfMuhammadHasif42
 
Pancasila sebagai ideologi terbuka
Pancasila sebagai ideologi terbukaPancasila sebagai ideologi terbuka
Pancasila sebagai ideologi terbukaArif Muzazinn
 
Ppt kons. agama
Ppt kons. agamaPpt kons. agama
Ppt kons. agamakhomisah
 
Ppt konseling agama
Ppt konseling agamaPpt konseling agama
Ppt konseling agamakhomisah
 
Tugas Akhir Pengantar Filsafat Ilmu (S).pptx
Tugas Akhir Pengantar Filsafat Ilmu (S).pptxTugas Akhir Pengantar Filsafat Ilmu (S).pptx
Tugas Akhir Pengantar Filsafat Ilmu (S).pptxDimas Tyas
 
Tugas Akhir Pengantar Filsafat Ilmu (S).pptx
Tugas Akhir Pengantar Filsafat Ilmu (S).pptxTugas Akhir Pengantar Filsafat Ilmu (S).pptx
Tugas Akhir Pengantar Filsafat Ilmu (S).pptxDimas Tyas
 

Similar to buddhadharma kontekstual (1) (20)

MPU3132 2. Falsafah dalam Kehidupan.pptx
MPU3132 2. Falsafah dalam Kehidupan.pptxMPU3132 2. Falsafah dalam Kehidupan.pptx
MPU3132 2. Falsafah dalam Kehidupan.pptx
 
Tugas matakuliah filsafat manusia dan kebudayaan
Tugas matakuliah filsafat manusia dan kebudayaanTugas matakuliah filsafat manusia dan kebudayaan
Tugas matakuliah filsafat manusia dan kebudayaan
 
PANCASILA SEBAGAI DASAR ETIKA
PANCASILA SEBAGAI DASAR ETIKAPANCASILA SEBAGAI DASAR ETIKA
PANCASILA SEBAGAI DASAR ETIKA
 
(Sadn1013 h) kump 26
(Sadn1013 h) kump 26(Sadn1013 h) kump 26
(Sadn1013 h) kump 26
 
Permendikbud tahun2016 nomor024_lampiran_45
Permendikbud tahun2016 nomor024_lampiran_45Permendikbud tahun2016 nomor024_lampiran_45
Permendikbud tahun2016 nomor024_lampiran_45
 
Agama arti dan r lingkupnya
Agama arti dan r lingkupnyaAgama arti dan r lingkupnya
Agama arti dan r lingkupnya
 
Titas presentation 2 (1)
Titas presentation 2 (1)Titas presentation 2 (1)
Titas presentation 2 (1)
 
4006 8592-1-sm
4006 8592-1-sm4006 8592-1-sm
4006 8592-1-sm
 
(Sadn1013 h) kump 20
(Sadn1013 h) kump 20(Sadn1013 h) kump 20
(Sadn1013 h) kump 20
 
Cbr isbd
Cbr isbdCbr isbd
Cbr isbd
 
Pemikiran Driyarkara tentang Pancasila
Pemikiran Driyarkara tentang PancasilaPemikiran Driyarkara tentang Pancasila
Pemikiran Driyarkara tentang Pancasila
 
Discourse on Bhinneka Tunggal Ika
Discourse on Bhinneka Tunggal IkaDiscourse on Bhinneka Tunggal Ika
Discourse on Bhinneka Tunggal Ika
 
7- IDEOLOGI SEMASA (1).pdf
7- IDEOLOGI SEMASA (1).pdf7- IDEOLOGI SEMASA (1).pdf
7- IDEOLOGI SEMASA (1).pdf
 
Pancasila sebagai ideologi terbuka
Pancasila sebagai ideologi terbukaPancasila sebagai ideologi terbuka
Pancasila sebagai ideologi terbuka
 
Ppt kons. agama
Ppt kons. agamaPpt kons. agama
Ppt kons. agama
 
Ppt konseling agama
Ppt konseling agamaPpt konseling agama
Ppt konseling agama
 
Akhlak Tasawuf 2020.pdf
Akhlak Tasawuf 2020.pdfAkhlak Tasawuf 2020.pdf
Akhlak Tasawuf 2020.pdf
 
Latar belakang
Latar belakangLatar belakang
Latar belakang
 
Tugas Akhir Pengantar Filsafat Ilmu (S).pptx
Tugas Akhir Pengantar Filsafat Ilmu (S).pptxTugas Akhir Pengantar Filsafat Ilmu (S).pptx
Tugas Akhir Pengantar Filsafat Ilmu (S).pptx
 
Tugas Akhir Pengantar Filsafat Ilmu (S).pptx
Tugas Akhir Pengantar Filsafat Ilmu (S).pptxTugas Akhir Pengantar Filsafat Ilmu (S).pptx
Tugas Akhir Pengantar Filsafat Ilmu (S).pptx
 

Recently uploaded

Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRizalAminulloh2
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfKartiniIndasari
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxSaujiOji
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxriscacriswanda
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANwawan479953
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptxSusanSanti20
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024RoseMia3
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxDedeRosza
 

Recently uploaded (20)

Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 

buddhadharma kontekstual (1)

  • 1. BUDDHADHARMA KONTEKSTUAL Mata Kuliah Buddhadharma Kontekstual STAB Nalanda By Jo Priastana S.S.., S.Sos., M.Hum.
  • 2. Buddhadharma Kontekstual: perwujudan Buddhadharma di dalam menjawab segala permasalahan yang terjadi dan berkembang dalam kehidupan di dunia saat ini. Mengaplikasikan Dharma tekstual guna menjawab berbagai fenomena yang terjadi dalam kehidupan yang berubah dan terus berkembang.
  • 3. Tujuan •Setelah mempelajari mata kuliah ini anda dapat menjelaskan tentang penerapan Buddhadharma dalam permasalahan sosial yang ada.
  • 4. MATERI Buddhadharma Kontekstual Dharma tekstual Dharma kontekstual SegiTigaTeks Penghayatan Dharma Kontekstualiasi Dharma Yang mutlak dan yang relative Pengembangan Spiritualitas Buddhis Eksplorasi tema-tema BD kontekstual. SegiTiga BD Kontekstual Tokoh-Tokoh Bodhisattva Masa Kini Buddhism: Awake!
  • 5. RANGKUMAN • BUDDHADHARMA KONTEKSTUAL adalah pembelajaran Buddhadharma untuk menanggapi permasalahan sosial yang ada, aktual dan kontekstual
  • 6. TEST 1. Jelaskan apa yang dimaksud Buddhadharma Kontekstual? 2.Bagaimanakah hubungan teks dan konteks dalam pembelajaran Buddhadharma Kontekstual? 3. Kemukakanlah berbagai permasalahan sosial yang sekiranya dapat menjadi kajian Buddhadharma Kontekstual!
  • 7. KEPUSTAKAAN • Jo Priastana. 2000. BUDDHADHARMA KONTEKSTUAL. Jakarta:Yasodhara Puteri. • Jo Priastana. 2003. DHARMADUTA DAN KOMUNIKASI. Jakarta:Yasodhara Puteri.
  • 8. DharmaTekstual • DharmaTekstual: Hukum kesunyataan Buddha • Kemudian tertulis, tersurat menjadi Kitab Suci • Konsili I: Vinaya Pitaka, Sutta Pitaka. • Konsili III Abhidhamma Pitaka. • Dhammapada 183 yang berbunyi “Hentikan kejahatan, berbuatlah kebaikan, sucikan hati dan pikiran. Inilah ajaran para Buddha”. • Wacana dalam menunjuk dan menjelaskan tentang realitas sebagaimana adanya (yathabhutam) • Pedoman dalam praksis pembebasan yang mengandung spiritualitas humanistik.
  • 9. DharmaTekstual • Wacana dalam menunjuk dan menjelaskan tentang realitas sebagaimana adanya (yathabhutam) • Pedoman dalam praksis pembebasan yang mengandung spiritualitas humanistik. • Bukan menjadi tujuan pada dirinya sendiri Petunjuk, penjelasan, rujukan • Teoretisasi (grand-theory) terhadap realitas yang melingkupi apa saja sejauh itu ada (yathabhutam).
  • 10. DharmaTekstual • Tiga nilai : Korespondensi, Koherensi, Pragmatis • Korespondensi, yakni: kesesuaian antara teori dengan fakta atau hukum kesunyataan dengan realitas. • Ehipassiko: datang, melihat dan mengalami sendiri (ehipassiko) dengan bersentuhan terhadap realitas . • Koherensi, yakni kesesuaian diantara hukum kesunyataan itu sendiri. Misalnya kesunyataan tentang ketidak- kekalan (anicca), penderitaan (dukkha) dan tiadanya substansi yang permanen (anatta), mapun antara hukum karma, dengan tumimbal lahir dalam alam-alam kehidupan. • Pragmatis yang menyatakan bahwa sesuatu itu dikatakan benar bila mendatangkan manfaat atau kegunaan, diperumpamakan sebagai rakit. Rakit Dharma untuk bisa menghantar ke pantai seberang, atau sebagai jalan (yana) untuk mencapai pembebasan spiritual. • Dharma sebagai rakit juga menunjukkan bahwa pemahaman tidak harus berhenti atau terpaku kepada yang tekstual. D • Menangkap ketiga nilai Dharma tekstual tersebut dapat diperoleh dengan melakukan penghayatan (pariyatti), pengamalan (patipatti), dan akhirnya mencapai penembusan (pativedha).
  • 11. SEGITIGA DharmaTekstual: Historisitas –Teks – Aktualitas Teks Historisitas Aktualitas
  • 12. AKTUALITAS PROBLEM SOCIAL MASA KINI DEALING SOCIAL SUFFERING: INSTITUSIONALIZES, STRUCTURIZED, CONCERN HUMAN SUFFERING CHAINED BY SYSTEMS, IDEOLOGY, ECONOMI, POLITICS DICRIMINATION DEVELOPED AND DEVELOPING COUNTRIES, GENDER, WOMEN AND CHILDRE’ S RIGHTS PRESENT GLOBAL CONDITION: COLF WARS, POST MODERNIS, FREE MARKET, INTERNATIONAL TERRORISM, WOMEN TRAFFICKING, SOCIAL JUSTICE, DEMOCRACY, ENVIRONMENTAL.
  • 13. DHARMA KONTEKSTUAL • Dharma yang belum atau yang tidak disampaikan Sang Buddha yang diibaratkannya dengan daun-daun yang terdapat di hutan luas. • Dharma yang tertera atau yang tersirat dalam berbagai fenomena dunia dan alam semesta. • Dharma yang bersifat kontekstual. • Wacana yang harus dibaca, diselami dan diungkapkan. wacana transendental yang memungkinkan pembebasan manusia. • Tentang adanya dharma seperti daun-daun di hutan lebat, atau Dharma kontekstual, Dharma tersirat yang terdapat dalam kehidupan di alam semesta • Realitas alam semesta atau fenomena kehidupan di dunia ini merupakan wacana transendental yang memungkinkan pembebasan manusia.
  • 14. CHIPPERS-CHIPPERS • Makna Dharma kontekstual yang mencakup realitas fenomena alam semesta dan kehidupan itu sendiri, • Pentingnya mendekati realitas ini sebagai chippers- chippers, simbol-simbol alam, atau tulisan sandi yang menunjuk kepada yang transenden, yang mutlak, sebagaimana yang dinyatakan oleh filsuf Karl Jaspers (1883-1969).
  • 15. Kontekstualisasi Dharma • Tindakan penghayatan adalah kegiatan berkoresponedensi: • hukum kesunyataan selaras dengan realitas • menterjemahkan nilai-nilai Dharma dalam kenyataan yang kontekstual. • Hitorisitas atau konteks masa lalu dan Aktualitas atau Konteks masa kini. • Historisitas: latar belakang dari Dharma tekstual itu sendiri, • Aktualitas konteks masa kini berkenan dengan aplikasi Dharma • upaya memahami fenomena alam semesta dan kehidupan sebagai teks, • Dharma yang tersirat, Dharma yang terdapat di alam semesta. • Nilai pragmatis Dharma: pembabaran atau khotbah Hyang Buddha bukan sama sekali lepas dari konteks: situasi, tempat dan kondisi saat itu, maupun kepada siapa Dharma itu ditujukan. • Historisitas: Dharma tekstual: • Historisitas: setting budaya, sosial, politis, geografis, nuansa linguistik, atmosfir religius maupun taraf spiritual masyarakat masa itu. • Disinilah pentingnya teks Dharma didekati secara hermeneutis/interpretasi historisitas dan aktualitas.
  • 16. Yang Mutlak danYang Relatif • Dunia yang tampak, terkondisi dan bersyarat selalu mengalami perubahan tidak bisa dipisahkan dari hal-hal yang esensial atau yang luhur, yang tidak bersyarat atau yang mutlak. • Dunia yang relatif, terkondisi merupakan medan bagi aktualisasi nilai-nilai mutlak. • Kebenaran yang absolut (parmartha-satya), dan kebenaran relatif (samvrti-satya). • Realitas: realitas yang abolut, yang tidak terbatas, yang tidak bersyarat, atau yang mutlak (asankhata-dharma), dan realitas yang relatif, bersyarat, atau yang selalu berubah (sankhata-dharma). • Konsep-konsep: sarana untuk dapat membedakan tentang dunia kebenaran dan realitas Yang Satu Adanya. • Kebenaran yang absolut terwujud dalam realitas atau dunia yang relatif. • Perbincangan yang mengacu kepada dunia atau realitas yang mutlak masih dalam tataran kebenaran yang relatif. • Hossein Nasr: relativly absolute. absolut karena setiap agama mempunyai klaim dan orientasi keilahian, ketuhanan, tetapi semua itu relatif, karen klaim dan keyakinan agama itu tumbuh dan terbentuk dalam sejarah. • kebenaran mutlak tersebut terkandung nilai-nilai yang transendental. • kebenaran yang relatif terkandung nilai-nilai temporal. • Nilai-nilai transendental terwujud tidak lepas dari dunia yang relatif atau realitas yang temporal.
  • 17. Spiritualitas • Dharma mengandung nilai mutlak, pesan sakral, sedangkan dunia yang dihadapi bersifat relatif, temporal dan profan. • Yang sakral merupakan ciri dari yang transendental, dan pemihakan kepada yang transendental ini tidak bisa tidak harus terwujud di dalam dunia yang temporal melalui praksis pembebasan. • Buddhadharma membawa pesan pembebasan manusia secara eksistensial. • Pembebasan : Tahap sosial dalam tindakan kultur spiritual, maupun individual-prikologis. • Spiritualitas Buddhis bukanlah eskapisme dari arus perubahan dunia atau benturan jaman. melainkan untuk tidak hanyut dalam arus perubahan dunia. • Buddhadharma tidak bersifat dualistik: pemutlakkan spiritualitas yang terpisah dari kehidupan nyata, atau keterikatan hidup kepada dunia materi dan hanyut dalam sikap hidup hedonis. • Sikap beragama yang hanya mementingkan dimensi spiritual-mistik menjadikan agama tenggelam dalam ketidakberdayaan institusinya dalam menyantuni jamannya, sedangkan bila tidak kritis terhadap arus kehidupan yang selalu berubah akan memungkinkan agama menjadi sekedar legitimasi tindakan. • Untuk itu menjadi tugas semua insan buddhis dalam mengembangkan cita-cita kebuddhaannya dalam praksis pembebasan, dan mampu mendialektiskan dua konsep antara yang paramartha dan samvrti, maupun yang asankhata dan sankhata, serta mampu mendekonstruksi realitas yang relatif, serta membuka wacana bagi terwujudnya kebenaran yang mutlak, maupun mensintesakan sikap hidup religius-spiritual mistik dengan yang konkret-rasional.
  • 18. Spiritualitas Buddhis • Sikap beragama yang hanya mementingkan dimensi spiritual-mistik menjadikan agama tenggelam dalam ketidakberdayaan institusinya dalam menyantuni jamannya. • Sedangkan bila tidak kritis terhadap arus kehidupan yang selalu berubah akan memungkinkan agama menjadi sekedar legitimasi tindakan. • Tugas semua insan buddhis mengembangkan cita-cita kebuddhaannya dalam praksis pembebasan, • Mampu mendialektiskan dua konsep antara yang paramartha dan samvrti, maupun yang asankhata dan sankhata. • Mampu mendekonstruksi realitas yang relatif, serta membuka wacana bagi terwujudnya kebenaran yang mutlak. • Mensintesakan sikap hidup religius-spiritual mistik dengan yang konkret-rasional.
  • 19. EkplorasiTema-Tema BD KONTEKSTUAL • Dharma Kontekstual berarti mewujudkan Buddhadharma dalam kehidupan saat ini. • Menerapkan Dharma tekstual terhadap berbagi problem kehidupan yang ada. • Menjawab problema kehidupan berdasarkan spirit Dharma dengan diperkuat oleh teks-teks Dharma. • Eksplorasi terhadap problem kehidupan manusia di dalam berbagai bidang kehidupannya saat ini. • Tema-tema Buddhadharma kontekstual: • Buddhadharma dan Kemiskinan, Ekologi dan Buddhadharma.Aborsi dan Buddhadharma, Buddhadharma dan Kepedulian Sosial, Buddhadharma dan Dampak Iklan, Buddhadharma dan Perkosaan, Buddhadharma danTindakan Ekonomi, Buddhadharma dan Hak-Hak Asasi Manusia, Buddhadharma di tengah Ruang Maya, Internet: Cyber-Space, Buddhadharma dan Etos Kerja, dll, dsb.
  • 20. SEGITIGA BUDDHA DHARMA KONTEKSTUAL Social Buddhism Humanistic Buddhism Engaged Buddhist
  • 21. Tokoh2 Bodhisattva Masa Kini • Thich Nhat Hanh • Sulak Sivaraksa • Dalai Laima • Ariayatne • Ambedkar • HsingYun • ChengYen • Buddhdharma • Maha Ghosananda • Chatsumarn Kabilsingh • Daisaku Ikeda • Santarakshita • Gary Snyder
  • 22. Buddhism: AWAKE • Buddhism: Humanistic – Social - Engaged • “Buddhism means to be Awake. Mindful of What is Happening in one’s body, feelings, mind and the World. If You are Awake you cannot do otherwise than act compassionately to help relieve suffering you see around you. So Buddhism must be Engaged in the World. If is Not Engaged it is not Buddhism” (Ken Jones, 2003). JP