1. RUMAH SAKIT
PENERIMAAN DAN PENYIMPANAN
OBAT KEMOTERAPI
NO. DOKUMEN
001
NO. REVISI
00
HALAMAN
1 / 2
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
TANGGAL
TERBIT
2021
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
PENGERTIAN
Tata cara penanganan obat kemoterapi mulai dari
penerimaan sampai dengan penyimpanan obat di
gudang perbekalan farmasi rumah sakit.
TUJUAN
Prosedur ini ditujukan untuk pengawasan keamanan
obat dan petugas yang menanganinya dari bahaya
paparan obat-obatan kemoterapi.
KEBIJAKAN
1. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 430/MENKES/SK/IV/2007 tentang Pedoman
Pengendalian Penyakit Kanker.
2. Keputusan Direktur Rumah Sakit tentang Kebijakan
Pelayanan Kemoterapi Rumah Sakit.
3. Keputusan Direktur Rumah Sakit tentang Kebijakan
Pengelolaan dan Penggunaan Perbekalan Farmasi
di RS.
PETUGAS
PELAKSANA Petugas Gudang perbekalan farmasi rumah sakit.
PROSEDUR
1. Petugas gudang perbekalan farmasi RS menerima
obat kemoterapi pada jam kerja.
2. 2. Petugas penerima obat kemoterapi menggunakan
APD standar.
3. Semua obat kemoterapi yang diterima wajib
dilengkapi dengan Material Safety Data Sheet
(MSDS).
4. Petugas gudang perbekalan farmasi RS menyimpan
obat pada tempat khusus sesuai syarat pada MSDS
obat (pada lemari es khusus/ rak obat khusus yang
tidak tercampur obat lain ).
5. Cek dan ricek kondisi kemasan obat dan pastikan
sesuai persyaratan, bila tidak sesuai tidak diterima.
6. Obat-obat kemoterapi ditandai dari gudang
perbekalan farmasi dengan stiker warna ungu
dengan tulisan warna putih sebelum didistribusikan
ke tempat pelayanan.
UNIT TERKAIT Instalasi Farmasi
3. RUMAH SAKIT
PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)
DI RUANG PENCAMPURAN KEMOTERAPI
NO. DOKUMEN
002
NO. REVISI
00
HALAMAN
3 / 2
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
TANGGAL
TERBIT
2021
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR,
PENGERTIAN Suatu tata cara pemakaianalat APD (Alat Pelindung Diri)
pada pencampuran obat kemoterapi.
TUJUAN Agar aman dalam mengerjakan pencampuran obat
kemoterapi, khususnya melindungi akan keterpaparan
obat kemoterapi.
KEBIJAKAN 1. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 430/MENKES/SK/IV/2007 tentang Pedoman
Pengendalian Penyakit Kanker.
2. Keputusan Direktur Rumah Sakit tentang Kebijakan
Pelayanan Kemoterapi Rumah Sakit.
3. Keputusan Direktur Rumah Sakit tentang Kebijakan
Pengelolaan dan Penggunaan Perbekalan Farmasi
di RS.
PETUGAS
PELAKSANA
Petugas farmasi bersertifikat pelatihan kemoterapi.
PERSIAPAN
ALAT
1. Handscon latex dan nitril gunakan double, nitril
paling luar.
2. Schort double parasut dan kain.
3. Topi kepala
4. Masker medis
5. Masker N95
4. 6. Kaca mata (safety googles)
7. Sandal plastik tertutup
PROSEDUR 1. Petugas mencuci tangan sesuai prosedur cuci
tangan.
2. Petugas menggunakan baju pelindung lapis pertama
3. Petugas menggunakan masker medis.
4. Petugas menggunakan sepatu pelindung/ penutup
kaki.
5. Petugas menggunakan sarung tangan non steril
sebagai sarung tangan pertama. Sarung tangan
dibasahi dengan alkohol 70% atau larutan
desinfektan.
6. Petugas menggunakan baju pelindung kedua.
7. Petugas menggunakan sarung tangan steril sebagai
sarung tangan kedua.
8. Petugas menggunakan masker N95 sebagai masker
kedua.
9. Petugas menggunakan pelindung kepala.
10. Petugas menggunakan kacamata pelidung/safety
googles.
11. Petugas siap memasuki ruang handling sitostatika.
12. Setiap selesai bekerja dan meninggalkan ruangan
steril, petugas melepaskan sarung tangan dan
meletakkannya pada wadah yang ditentukan untuk
itu dan mengganti pakaian sebelum keluar dengan
urutan yang berlawanan 4etika memasuki ruangan
steril.
UNIT TERKAIT Instalasi Farmasi