SlideShare a Scribd company logo
1 of 131
i
BUKU 2
MATERI PELATIHAN
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
GURU SMA/SMK/MA/MAK
Mata Pelajaran:
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKn)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
TAHUN 2014
ii
SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum2013
Diterbitkan oleh:
Badan PengembanganSumberDayaManusiaPendidikandanKebudayaan
dan PenjaminanMutuPendidikan
KementerianPendidikandanKebudayaan
2014
Copyright© 2014, Kementerian PendidikandanKebudayaan
Hak CiptaDilindungi Undang-Undang
Dilarangmengcopysebagianataukeseluruhanisi bukuini untukkepentingankomersial tanpaizin
tertulisdari KementerianPendidikandanKebudayaan.
iii
SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum2013
SAMBUTAN
MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah Swt., Kurikulum 2013 secara terbatas mulai
dilaksanakan tahun 2013 pada sekolah-sekolah yang memenuhi persyaratan dan ditetapkan secara
selektif. Kurikulum 2013 merupakan pengembangan dari kurikulum sebelumnya untuk merespon
berbagai tantangan internal dan eksternal.
Titik tekan pengembangan Kurikulum 2013 adalah penyempurnaan pola pikir, penguatan tata kelola
kurikulum,pendalamandanperluasanmateri,penguatanprosespembelajaran,danpenyesuaianbeban
belajar agar dapat menjamin kesesuaian antara apa yang diinginkan dengan apa yang dihasilkan.
Pengembangan kurikulum menjadi amat penting sejalan dengan kontinuitas kemajuan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni budaya serta perubahan masyarakat pada tataran lokal, nasional,
regional,danglobal di masadepan. Anekakemajuandanperubahan itu melahirkan tantangan internal
dan eksternal di bidang pendidikan. Karena itu, implementasi Kurikulum 2013 merupakan langkah
strategis dalam menghadapi globalisasi dan tuntutan masyarakat Indonesia di masa depan.
Pengembangan Kurikulum 2013 dilaksanakan atas dasar beberapa prinsip utama. Pertama, standar
kompetensilulusanditurunkandari kebutuhan. Kedua, standar isi diturunkan dari standar kompetensi
lulusan melalui kompetensi inti yang bebas mata pelajaran. Ketiga, semua mata pelajaran harus
berkontribusi terhadap pembentukan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. Keempat,
mata pelajaranditurunkandari kompetensi yangingindicapai. Kelima,semuamatapelajarandiikatoleh
kompetensi inti. Keenam, keselarasan tuntutan kompetensi lulusan, isi, proses pembelajaran, dan
penilaian. Aplikasi yang taat asas dari prinsip-prinsip ini menjadi sangat esensial dalam mewujudkan
keberhasilan implementasi Kurikulum 2013.
Mudah-mudahan implementasi Kurikulum2013 ini bisaberjalan dengan baik. Akhirnya, kepada semua
pihak yang telah mendedikasikan dirinya dalam mempersiapkan Kurikulum 2013, saya mengucapkan
banyak terima kasih. Semoga bermanfaat untuk mencerdaskan bangsa Indonesia.
Menteri PendidikandanKebudayaan
Muhammad Nuh
iv
SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum2013
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas selesainya Materi Pelatihan Implementasi
Kurikulum 2013. Materi pelatihan ini merupakan bahan ajar wajib dalam rangka pelatihan calon
Narasumber, Instruktur Nasional dan Guru Sasaran untuk memahami Kurikulum 2013 dan kemudian
dalam proses pembelajaran di sekolah.
Kurikulum2013 ini diberlakukansecarabertahapmulai tahun pelajaran 2013-2014 melalui pelaksanaan
terbatas, khususnya bagi sekolah-sekolah yang sudah siap melaksanakannya. Pada tahun pelajaran
2014/2015, Kurikulum 2013 dilaksanakan secara terbatas untuk Kelas I, II, IV dan V Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtida’iyah (SD/MI), Kelas VII dan VIII Sekolah Menengah Pertama/Madrasah
Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Kelas X dan XI Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah
Kejuruan/Madrasah Aliyah (SMA/SMK/MA/MAK). Pada tahun pelajaran 2015/2016 diharapkan
Kurikulum 2013 telah dilaksanakan di seluruh kelas I sampai dengan Kelas XII.
Menjelang implementasi Kurikulum 2013, penyiapan tenaga guru dan tenaga kependidikan lainnya
sebagai pelaksana kurikulum di lapangan perlu dilakukan. Sehubungan dengan itu, Badan
Pengembangan Sumberdaya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan
(BPSDMPK dan PMP), telah menyiapkan strategi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 bagi Guru,
Kepala Sekolah, dan Pengawas.
Pada tahun 2014 pelatihan akan dilakukan bagi Pengawas SD/SMP/SMA/SMK, Kepala Sekolah
SD/SMP/SMA/SMK, dan Guru Kelas II dan V SD, Guru Kelas VIII SMP untuk 9 mata pelajaran, dan Guru
Kelas X SMA/SMK untuk 17 mata pelajaran. Guna menjamin kualitas pelatihan tersebut, maka
BPSDMPKdan PMP telahmenyiapkan 28Modul PelatihanImplementasi Kurikulum 2013, sesuai dengan
kelas,matapelajaran,danjenjangpendidikan.Materi pelatihan ini diharapkan dapat membantu semua
pihak menjalankan tugas dalam Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013.
Saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan atas partisipasi aktif kepada pejabat dan staf di
jajaran BPSDMPK dan PMP, Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Dosen Perguruan Tinggi, Konsultan,
Widyaiswara, Pengawas, KepalaSekolah,dan Guruyang terlibatdi dalam penyusunan materi pelatihan
tersebut di atas.
Jakarta, Maret 2014
Kepala Badan PSDMPK-PMP
Syawal Gultom
NIP.196202031987031002
v
SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum2013
DAFTAR ISI
SAMBUTAN
iii
KATA PENGANTAR iv
DAFTAR ISI v
Materi Pelatihan1 : Konsep Kurikulum2013
1.1 Rasional danElemenPerubahanKurikulum2013
1.2 SKL, KI,KD dan Strategi Implementasi Kurikulum2013
1.3 Pendekatan Saintifik, Model-model Pembelajarandan Penilaian Autentikpada
Kurikulum2013
Materi Pelatihan2: AnalisisBuku
2.1 AnalisisBukuGuru danBuku Siswa
Materi Pelatihan3: Perancangan Pembelajarandan Penilaian
3.1 Penerapan Pendekatan Saintifik,Model-modelPembelajaran danCara
Penilaiannya
3.2 PerancanganPenilaiandalamPembelajaran
3.3 PelaporanHasil PenilaianPembelajarandalamRapor
Materi Pelatihan4: Praktik PembelajaranTerbimbing
4.1 AnalisisVideoPembelajaran
4.2 PenyusunanRPP
4.3 Peer Teaching
1
3
15
26
49
50
57
59
76
87
90
92
95
114
vi
SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum2013
1
SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum2013
MATERI PELATIHAN 1:
KONSEP KURIKULUM 2013
Kurikulum merupakan salah satu unsur yang memberikan kontribusi yang signifikan untuk
mewujudkanprosesberkembangnyakualitaspotensipesertadidik. Kurikulum2013 yang dikembangkan
berbasis pada kompetensi sangat diperlukan sebagai instrumen untuk mengarahkan peserta didik
menjadi: (1) manusia berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu
berubah;dan(2) manusiaterdidikyangberimandan bertakwakepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri; dan (3) warga negara yang demokratis dan bertanggung
jawab.
A. Kompetensi
1. Memahami secarautuh rasional pengembangan danelemenperubahan Kurikulum2013
2. Memahami keterkaitanantara SKL,KI dan KD sertastrategi implementasiKurikulum2013
3. Memahami pendekatan saintifik, model-model pembelajaran dan penilaian autentik pada
Kurikulum 2013.
B. Indikator
Pesertapelatihandapat :
1. Menjelaskan rasional pengembangan Kurikulum 2013 dalam kaitannya dengan perkembangan
masa depan.
2. Menjelaskan empat elemen perubahan Kurikulum 2013 yang mencakup: Standar Kompetensi
Lulusan (SKL), Standar Isi (SI), Standar Proses, dan Standar Penilaian
3. Menjelaskan keterkaitan antara SKL, Kompetensi Inti (KI), dan Kompetensi Dasar (KD)
4. Mengidentifikasi strategi implementasi Kurikulum 2013
5. Menjelaskan pendekatan saintifik dalam pembelajaran pada Kurikulum 2013
6. Menjelaskan model-model pembelajaran pada Kurikulum 2013 (PjBL, PBL, DL)
7. Menjelaskan penilaian autentik dalam pembelajaran pada Kurikulum 2013.
C. Langkah Kegiatan
Mengamati
tayangan
video cuplikan
contoh
pembelajaran
Kurikulum
2013
Diskusi
kelompok
(Peserta
dibagi dalam5
kelompok)
Presentasi hasil
diskusi kelompok
dan komentardari
kelompok lain (20
menit/kelompok)
Penyimpulan
hasil diskusi
kelompok dan
rangkuman
hasil
D. Bahan Diskusi Kelompok
1. Bahan tayang : PPT-1.1/1.1.1; 1.2/1.2.1; 1.3/1.3.A/1.3.B/1.3.C/1.3.D
2. Hand-Out : HO-1.1; HO-1.2; HO-1.3
3. Video:V-1.1
4. LembarKerja: LK-1.1; 1.2
2
SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum2013
ANALISIS KURIKULUM 2013
Tujuan: Mendiskusikan rasional pengembangan dan elemen perubahan Kurikulum 2013, keterkaitan
antara SKL, KIdan KD, strategi implementasi Kurikulum 2013 serta pendekatan saintifik, model-model
pembelajaran dan penilaian autentik pada Kurikulum 2013.
Langkah Kerja:
1. Cermati hand-out konsepKurikulum2013 sertaPermendikbudtahun2013 yangterkaitdengan
Standar Kompetensi Lulusan,StandarIsi,StandarProses,danStandarPenilaian
2. Diskusikandalamkelompokdanjawablahpertanyaan-pertanyaanberikut,tuliskanjawabanhasil
diskusi padakolomyangtersedia
3. Presentasikanhasil diskusi,setiapkelompokmenyajikansalahsatu jawabanpertanyaan hasil diskusi
4. Berikankomentarterhadaphasil presentasi kelompoklain
No Pertanyaan Jawaban
1 Mengapa perluadanya
pengembanganKurikulum?
2 Apa sajaelemen perubahandalam
Kurikulum2013
3 Bagaimanastrategi implementasi
Kurikulum2013 dalam proses
pembelajaran?
3 Apa perbedaankompetensi peserta
didikpadaKurkulum2006 dan
Kurikulum2013
4 Bagaimanapendekatandanmodel-
model pembelajaran dalam
Kurikulum2013
5 Bagaimanapenilaianpembelajaran
dalamKurikulum2013?
LK-1.1
3
SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum2013
SUBMATERI 1.1
RASIONAL PENGEMBANGAN DAN ELEMEN PERUBAHAN KURIKULUM 2013
A. Rasional Pengembangan Kurikulum 2013
PengembanganKurikulum2013 merupakanlangkahlanjutanPengembangan Kurikulum Berbasis
Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dan KTSP 2006 yang mencakup kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu. Pengembangan kurikulum perlu dilakukan karena
adanya berbagai tantangan yang dihadapi, baik tantangan internal maupun tantangan eksternal.
1. Tantangan internal
a. Mengupayakan berbagai kegiatan dalam penyelenggaraan pendidikan untuk memenui
tuntutan delapan standar yang telah ditetapkan, antara lain: peningkatan kualifikasi dan
sertifikasi, pembayaran tunjangan sertifikasi, uji kompetensi dan pengukuran kinerja untuk
pemenuhanStandar Pendidik dan Tenaga Kependidikan; rehab gedung sekolah, penyediaan
laboratorium dan perpustakaan, penyediaan buku untuk pemenuhan Standar Sarana-
Prasarana; BOS, bantuan siswa miskin, BOPTN/bidik misi (di PT) untuk pemenuhan Standar
Pembiayaan; dan manajemen berbasis sekolah untuk pemenuhan Standar Pengelolaan.
b. Perkembanganpenduduk Indonesiadilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif., SDM
usiaproduktif yang melimpah, apabila memiliki kompetensi dan keterampilan akan menjadi
modal pembangunanyangluarbiasabesarnya.Namunapabilatidakmemiliki kompetensi dan
keterampilan tentunya akan menjadi beban pembangunan. Untuk itu tantangannya,
bagaimana mengupayakan agar SDM usia produktif yang melimpah ini dapat
ditransformasikan menjadi SDM yang memiliki kompetensi dan keterampilan melalui
pendidikan agar tidak menjadi beban pembangunan.
2. Tantangan eksternal
Tantangan eksternal yang dihadapi dunia pendidikan antara lain berkaitan dengan
a. Tantangan masadepan,meliputi:globalisasi: WTO, ASEAN Community, APEC, CAFTA; masalah
lingkungan hidup; kemajuan teknologi informasi; konvergensi ilmu dan teknologi; ekonomi
berbasispengetahuan;kebangkitanindustri kreatif danbudaya;pergeserankekuatanekonomi
dunia; pengaruh dan imbas teknosains; mutu, investasi dan transformasi pada sektor
pendidikan; materi TIMSS dan PISA
b. Kompetensi yang diperlukan di masa depan, meliputi kemampuan: berkomunikasi; berpikir
jernih dan kritis; mempertimbangkan segi moral suatu permasalahan; menjadi warga negara
yang bertanggung-jawab; mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap pandangan yang
berbeda; hidup dalam masyarakat yang mengglobal; serta memiliki minat luas dalam
kehidupan; kesiapan untuk bekerja; kecerdasan sesuai dengan bakat/minatnya; dan rasa
tanggung-jawab terhadap lingkungan.
c. Persepsi masyarakat bahwa kurikulum: terlalu menitik-beratkan pada aspek kognitif; beban
peserta didik terlalu berat; kurang bermuatan karakter.
d. Perkembangan pengetahuan dan pedagogi, meliputi: neurologi; psikologi dan observation
based [discovery] learning dan collaborative learning.
HO-1.1
4
SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum2013
e.Berbagai fenomenanegatifyangmengemuka,meliputi: perkelahian pelajar, narkoba, korupsi,
plagiarisme,kecurangandalamujian(contek,kerpek..),dangejolakmasyarakat(social unrest).
3. Penyempurnaan polapikir
Pendidikanyangsesuai dengankebutuhanmasadepanhanyaakandapatterwujudapabilaterjadi
pergeseran atau perubahan pola piker tentang proses pembelajaran, yaitu:
a. Dari berpusat pada guru menuju berpusat pada peserta didik.
b. Dari satu arah menujuinteraktif.
c.Dari isolasi menujulingkunganjejaring.
d. Dari pasif menujuaktif-menyelidiki.
e. Dari maya/abstrakmenujukonteksdunianyata.
f.Dari pembelajaranpribadi menujupembelajaranberbasistim.
g. Dari luasmenujuperilakukhasmemberdayakankaidahketerikatan.
h. Dari stimulasi rasatunggal menujustimulasike segalapenjuru.
i.Dari alat tunggal menujualatmultimedia.
j.Dari hubungansatuarah bergesermenujukooperatif.
k.Dari produksi massamenujukebutuhanpelanggan.
l.Dari usahasadar tunggal menujujamak.
m. Dari satu ilmupengetahuanbergesermenujupengetahuandisiplinjamak.
n. Dari kontrol terpusatmenujuotonomidankepercayaan.
o. Dari pemikiranfaktual menujukritis.
p. Dari penyampaian pengetahuan menuju pertukaran pengetahuan.
Sejalandenganitu,perludilakukanpenyempurnaanpola pikir dan penggunaan pendekatan baru
dalam perumusan Kurikulum 2013, yaitu:
a. Perumusan StandarKompetensi Lulusan (SKL)dalam KBK 2004 dan KTSP 2006 yang diturunkan
dari Standar Isi (SI) diubah menjadi diturunkan dari kebutuhan.
b. PerumusanSIdalamKBKdan KTSP dirumuskanberdasarkantujuanmatapelajaran(SKLmapel)
yang dirinci menjadi SK dan KD mapel diubah menjadi perumusan yang diturunkan dari SKL
melalui Kompetensi Inti (KI) yang bebas mapel.
c. Pemisahanantaramapel pembentuksikap,ketrampilandanpengetahuandalamKBKdanKTSP
diubahmenjadi semua mapel harus berkonstribusu terhadap pembentuk sikap, ketrampilan
dan pengetahuan.
d. Kompetensi yang diturunkan dari mepel diubah menjadi mapel diturunkan dari kompetensi
yang ingin dicapai.
e. Dalam KBK dan KTSP mapel lepas satu dengan yang lain diubah menjadi semua mapel diikat
oleh KI tiap kelas.
4. Penguatan tatakelolakurikulum
Penyusunan Kurikulum 2013 dimulai dengan menetapkan standar kompetensi lulusan
berdasarkankesiapanpesertadidik,tujuanpendidikannasional,dankebutuhan.Setelahkompetensi
ditetapkan kemudian ditentukan kurikulumnya yang terdiri dari kerangka dasar kurikulum dan
strukturkurikulum.Satuanpendidikandangurutidakdiberikankewenangan menyusun silabus, tapi
disusun pada tingkat nasional. Guru lebih diberikan kesempatan mengembangkan proses
pembelajaran tanpa harus dibebani dengan tugas penyusunan silabus yang memerlukan banyak
waktu dan penguasaan teknis penyusunan yang memberatkan guru.
5
SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum2013
Untuk menjaminketercapaiankompetensiyangtelahditetapkan dan memudahkan pemantauan
serta supervisi pelaksanaan pembelajaran, perlu diambil langkah penguatan tata kelola antara lain
dengan menyiapkan pada tingkat pusat buku pegangan pembelajaran yang terdiri dari buku
pegangan pesertadidik danbukupeganganguru.Karenagurumerupakanfaktoryangsangat penting
di dalam pelaksanaan kurikulum, maka sangat penting pula untuk menyiapkan guru supaya
memahami pemanfaatan sumber belajar yang telah disiapkan dan sumber lain yang dapat
dimanfaatkan. Untuk menjamin keterlaksanaan implementasi kurikulum dan pelaksanaan
pembelajaran, juga perlu diperkuat peran pendampingan dan pemantauan oleh pusat dan daerah.
5. Pendalamandan perluasanmateri
Berdasarkananalisishasil PISA (Program for International Student Assessment) 2009, ditemukan
bahwadari 6 (enam) level kemampuanyangdirumuskandi dalam studi PISA, hampir semua peserta
didikIndonesiahanyamampumenguasai pelajaran sampai level 3 (tiga) saja, sementara negara lain
yang terlibatdi dalamstudi ini banyakyangmencapai level4 (empat),5 (lima),dan6(enam).Dengan
keyakinan bahwa semua manusia diciptakan sama, interpretasi yang dapat disimpulkan dari hasil
studi ini bahwa yang diajarkan di Indonesia berbeda dengan tuntutan zaman.
Analisishasil TIMSS(Trendsin InternationalMathematicsand Science Study) tahun 2007 dan 2011
di bidang matematika dan IPA untuk peserta didik kelas 2 SMP juga menunjukkan hasil yang tidak
jauh berbeda. Untuk bidang matematika, lebih dari 95% peserta didik Indonesia hanya mampu
mencapai level menengah, sementara misalnya di Taiwan hampir 50% peserta didiknya mampu
mencapai level tinggi danadvance.Dari hasil analisis ini dapat disimpulkan bahwa yang diajarkan di
Indonesia berbeda dengan apa yang diujikan atau yang distandarkan di tingkat internasional.
Untuk bidang IPA, pencapaian peserta didik kelas 2 SMP juga tidak jauh berbeda dengan
pencapaian yang mereka peroleh untuk bidang matematika. Hasil studi pada tahun 2007 dan 2011
menunjukkan bahwa lebih dari 95% peserta didik Indonesia hanya mampu mencapai level
menengah, sementara hampir 40% peserta didik Taiwan mampu mencapai level tinggi dan lanjut
(advanced).Dengankeyakinan bahwa semua anak dilahirkan sama, kesimpulan yang dapat diambil
dari studi ini adalahbahwaapa yangdiajarkankepadapesertadidikdi Indonesiaberbedadenganapa
yang diujikan atau distandarkan di tingkat internasional.
Hasil studi internasional untukreading dan literacy (PIRLS) yang ditujukan untuk kelas IV SD juga
menunjukkan hasil yang tidak jauh berbeda dengan hasil studi untuk tingkat SMP. Dalam hal
membaca, lebih dari 95% peserta didik Indonesia di SD kelas IV hanya mampu mencapai level
menengah, sementara lebih dari 50% peserta didik Taiwan mampu mencapai level tinggi dan
advance.Hal ini jugamenunjukkanbahwaapayangdiajarkandi Indonesiaberbeda dengan apa yang
diujikan dan distandarkan pada tingkat internasional.
Hasil analisis lebih jauh untuk studi TIMSS dan PIRLS menunjukkan bahwa soal-soal yang
digunakan untuk mengukur kemampuan peserta didik dibagi menjadi empat kategori, yaitu:
- Low mengukurkemampuansampai level knowing
- Intermediatemengukurkemampuansampailevel applying
- High mengukurkemampuansampai levelreasoning
- Advancemengukurkemampuansampai levelreasoning with incompleteinformation.
PerbandingankurikulumIPA SMP kelas VIII dengan materi yang terdapat di TIMSS menunjukkan
bahwa terdapat beberapa topik yang sebenarnya belum diajarkan. Hal yang sama juga terdapat di
kurikulummatematika.Lebihparahnyalagi, terdapatbeberapatopikyangsamasekali tidakterdapat
di dalam kurikulum saat ini, sehingga menyulitkan bagi peserta didik kelas VIII SMP menjawab
6
SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum2013
pertanyaanyangterdapat di dalam TIMSS. Demikian halnya dengan kurikulum matematika kelas IV
SD, juga terdapat topik yang belum diajarkan dan topik yang sama sekali tidak terdapat di dalam
kurikulum saat ini.
Untuk itu, perlu dilakukan langkah penguatan materi dengan mengevaluasi ulang ruang lingkup
materi yang terdapat di dalam kurikulum dengan cara meniadakan materi yang tidak esensial atau
tidak relevan bagi peserta didik, mempertahankan materi yang sesuai dengan kebutuhan peserta
didik, dan menambahkan materi yang dianggap penting dalam perbandingan internasional. Di
samping itu juga perlu dievaluasi ulang tingkat kedalaman materi sesuai dengan tuntutan
perbandingan internasional dan menyusun kompetensi dasar yang sesuai dengan materi yang
dibutuhkan.
B. Karakteristik Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 sebagai kurikulum berbasis kompetensi adalah outcomes-based curriculum dan
oleh karena itu pengembangan kurikulum diarahkan pada pencapaian kompetensi yang dirumuskan
dari SKL.Demikianpulapenilaianhasil belajardanhasil kurikulum diukur dari pencapaian kompetensi.
Keberhasilan kurikulum diartikan sebagai pencapaian kompetensi yang dirancang dalam dokumen
kurikulum oleh seluruh peserta didik.
Kompetensi untuk Kurikulum 2013 dirancang sebagai berikut:
1. Isi atau kontenkurikulumyaitu kompetensi dinyatakan dalam bentuk Kompetensi Inti (KI) kelas
dan dirinci lebih lanjut dalam Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran.
2. KompetensiInti (KI) merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi dalam aspek
sikap, pengetahuan, dan ketrampilan (afektif, kognitif dan psikomotor) yang harus dipelajari
peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran. Kompetensi Inti adalah
kualitas yang harus dimiliki seorang peserta didik untuk setiap kelas melalui pembelajaran KD
yang diorganisasikan dalam proses pembelajaran peserta didik aktif.
3. Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang dipelajari peserta didik untuk suatu tema
untuk SD/MI, dan untuk mata pelajaran di kelas tertentu untuk SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK.
4. KompetensiInti danKompetensi Dasardi jenjang pendidikan menengah diutamakan pada ranah
sikapsedangkanpadajenjangpendidikanmenengah pada kemampuan intelektual (kemampuan
kognitif tinggi).
5. Kompetensi Inti menjadi unsur organisatoris (organizing elements) Kompetensi Dasar yaitu
a. semua KD dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi dalam
Kompetensi Inti.
6. Kompetensi Dasar yang dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling memperkuat
(reinforced) danmemperkaya(enriched) antarmatapelajarandanjenjangpendidikan (organisasi
horizontal dan vertikal).
7. Silabus dikembangkan sebagai rancangan belajar untuk satu tema (SD/MI) atau satu kelas dan
satu mata pelajaran(SMP/MTS,SMA/MA,SMK/MAK).Dalamsilabustercantum seluruh KD untuk
tema atau mata pelajaran di kelas tersebut.
8. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dikembangkan dari setiap KD untuk mata pelajaran
dan kelas.
7
SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum2013
C. Poses Pembelajaran
ProsespembelajaranKurikulum2013 terdiri ataspembelajaranintra-kurikuler dan pembelajaran
ekstra-kurikuler.
1. Pembelajaran intra kurikuler didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut:
a. Prosespembelajaranintra-kurikuleradalahprosespembelajaranyangberkenaandenganmata
pelajaran dalam struktur kurikulum dan dilakukan di kelas, sekolah, dan masyarakat.
b. Proses pembelajaran di SD/MI berdasarkan tema sedangkan di SMP/MTS, SMA/MA, dan
SMK/MAK berdasarkan RPP yang dikembangkan guru.
c. Proses pembelajaran didasarkan atas prinsip pembelajaran peserta didik aktif untuk
menguasai KD dan KI pada tingkat yang memuaskan (excepted).
d. Proses pembelajaran dikembangkan atas dasar karakteristik konten kompetensi yaitu
pengetahuan yang merupakan konten yang bersifat mastery dan diajarkan secara langsung
(direct teaching), ketrampilan kognitif dan psikomotorik adalah konten yang bersifat
developmental yang dapat dilatih (trainable) dan diajarkan secara langsung (direct teaching),
sedangkansikapadalahkontendevelopmental dandikembangkan melalui proses pendidikan
yang tidak langsung (indirect teaching).
e. Pembelajaran kompetensi untuk konten yang bersifat developmental dilaksanakan
berkesinambungan antara satu pertemuan dengan pertemuan lainnya, dan saling
memperkuat antara satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya.
f. Proses pembelajarantidaklangsung(indirect) terjadipadasetiapkegiatanbelajar yang terjadi
di kelas, sekolah, rumah dan masyarakat. Proses pembelajaran tidak langsung bukan
kurikulum tersembunyi (hidden curriculum) karena sikap yang dikembangkan dalam proses
pembelajaran tidak langsung harus tercantum dalam silabus, dan RPP yang dibuat guru.
g. Proses pembelajaran dikembangkan atas prinsip pembelajaran peserta didik aktif melalui
kegiatan mengamati (melihat, membaca, mendengar, menyimak), menanya (lisan, tulis),
menganalis (menghubungkan, menentukan keterkaitan, membangun cerita/konsep),
mengkomunikasikan (lisan, tulis, gambar, grafik, tabel, chart, dan lain-lain).
h. Pembelajaranremedial dilaksanakan untuk membantu peserta didik menguasai kompetensi
yang masih kurang. Pembelajaran remedial dirancang dan dilaksanakan berdasarkan
kelemahan yang ditemukan berdasarkan analisis hasil tes, ulangan, dan tugas setiap peserta
didik. Pembelajaran remedial dirancang untuk individu, kelompok atau kelas sesuai dengan
hasil analisis jawaban peserta didik.
i. Penilaian hasil belajar mencakup seluruh aspek kompetensi, bersifat formatif dan hasilnya
segeradiikuti denganpembelajaranremedial untukmemastikanpenguasaankompetensi pada
tingkat memuaskan.
2. Pembelajaranekstrakurikuler
Pembelajaran ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan untuk aktivitas yang dirancang
sebagai kegiatan di luar kegiatan pembelajaran terjadwal secara rutin setiap minggu. Kegiatan
ekstra-kurikulerterdiri ataskegiatanwajib dan pilihan. Pramuka adalah kegiatan ekstrakurikuler
wajib. Kegiatan ekstrakurikuler wajib dinilai yang hasilnya digunakan sebagai unsur pendukung
kegiatan intrakurikuler.
8
SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum2013
D. Prinsip Pengembangan Kurikulum 2013
Pengembangan kurikulum didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut:
1. Kurikulum bukan hanya merupakan sekumpulan daftar mata pelajaran karena mata pelajaran
hanya merupakan sumber materi pembelajaran untuk mencapai kompetensi.
2. Kurikulum didasarkan pada SKL yang ditetapkan untuk satu satuan pendidikan, jenjang
pendidikan, dan program pendidikan. Sesuai dengan kebijakan Pemerintah mengenai Wajib
Belajar 12 Tahun, maka SKL yang menjadi dasar pengembangan kurikulum adalah kemampuan
yang harus dimiliki peserta didik setelah mengikuti proses pendidikan selama 12 tahun.
3. Kurikulum didasarkan pada model kurikulum berbasis kompetensi. Model kurikulum berbasis
kompetensiditandai oleh pengembangan kompetensi berupa sikap, pengetahuan, ketrampilan
berpikir, ketrampilan psikomotorik yang dikemas dalam berbagai mata pelajaran.
4. Kurikulum didasarkan atas prinsip bahwa setiap sikap, keterampilan dan pengetahuan yang
dirumuskan dalam kurikulum berbentuk KD dapat dipelajari dan dikuasai setiap peserta didik
(mastery learning) sesuai dengan kaedah kurikulum berbasis kompetensi.
5. Kurikulum dikembangkan dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan perbedaan dalam kemampuan dan minat.
6. Kurikulumberpusatpadapotensi, perkembangan,kebutuhan,dankepentinganpesertadidikdan
lingkungannya. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik berada pada
posisi sentral dan aktif dalam belajar.
7. Kurikulumharustanggap terhadapperkembanganilmupengetahuan, budaya, teknologi,danseni.
8. Kurikulum harus relevan dengan kebutuhan kehidupan.
9. Kurikulum harus diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan pemberdayaan
peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.
10. Kurikulum didasarkan kepada kepentingan nasional dan kepentingan daerah.
11. Penilaian hasil belajar ditujukan untuk mengetahui dan memperbaiki pencapaian kompetensi.
Instrumenpenilaian hasil belajar adalah alat untuk mengetahui kekurangan yang dimiliki setiap
peserta didik atau sekelompok peserta didik. Kekurangan tersebut harus segera diikuti dengan
prosesmemperbaiki kekurangandalamaspekhasil belajaryangdimiliki seorangatausekelompok
peserta didik.
E. Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum menggambarkan konseptualisasi konten kurikulum dalam bentuk mata
pelajaran, posisi konten/mata pelajaran dalam kurikulum, distribusi konten/mata pelajaran dalam
semester atau tahun, beban belajar untuk mata pelajaran dan beban belajar per minggu untuk setiap
peserta didik. Struktur kurikulum juga merupakan aplikasi konsep pengorganisasian konten dalam
sistem belajar dan pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran. Pengorganisasian
konten dalam sistem belajar yang digunakan adalah sistem semester sedangkan pengorganisasian
beban belajar dalam sistem pembelajaran berdasarkan jam pelajaran per semester.
Struktur kurikulum pendidikan menengah: SMA/MA/SMK/MAK terdiri atas:
- Kelompok mata pelajaran wajib yang diikuti oleh seluruh peserta didik
- Kelompokmatapelajaranpeminatanyangdiikuti oleh peserta didik sesuai dengan bakat, minat,
dan kemampuannya.
9
SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum2013
Adanya kelompok mata pelajaran wajib dan mata pelajaran peminatan dimaksudkan untuk
menerapkan prinsip kesamaan antara SMA/MA dan SMK/MAK. Mata pelajaran wajib sebanyak 9
(sembilan) mata pelajaran dengan beban belajar 24 jam per minggu. Kelompok mata pelajaran
peminatanSMA/MA terdiri atas18 jam permingguuntukkelasX, dan 20 jam per minggu untuk kelas XI
dan XII. Kelompok mata pelajaran peminatan SMK/MAK masing-masing 24 jam per kelas. Kelompok
mata pelajaranpeminatanSMA/MA bersifatakademik,sedangkanuntukSMK/MAKbersifat vokasional.
Strukturini menempatkanprinsipbahwapesertadidikadalahsubjekdalambelajardanmerekamemiliki
hak untuk memilih sesuai dengan minatnya.
1. StrukturKurikulumPendidikanMenengah
StrukturKurikulumPendidikanMenengahKelompokMataPelajaranWajib:
MATA PELAJARAN
ALOKASI WAKTU BELAJAR
PER MINGGU
X XI XII
Kelompok A (Wajib)
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3
2. Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 4
4. Matematika 4 4 4
5. Sejarah Indonesia 2 2 2
6. Bahasa Inggris 2 2 2
Kelompok B (Wajib)
7. Seni Budaya 2 2 2
8. Pendidikan Jasmani,Olah Raga,dan Kesehatan 3 3 3
9. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2
Jumlah Jam Pelajaran Kelompok A dan B per minggu 24 24 24
Kelompok C (Peminatan)
Mata Pelajaran Peminatan Akademik (SMA/MA) 18 20 20
Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per Minggu 42 44 44
2. Struktur Kurikulum SMA/MA
MATA PELAJARAN
Kelas
X XI XII
Kelompok A dan B (Wajib) 24 24 24
C. Kelompok Peminatan
Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam
I 1 Matematika 3 4 4
2 Biologi 3 4 4
3 Fisika 3 4 4
4 Kimia 3 4 4
Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial
II 1 Geografi 3 4 4
2 Sejarah 3 4 4
3 Sosiologi 3 4 4
10
SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum2013
4 Ekonomi 3 4 4
Peminatan Ilmu-Ilmu Bahasadan Budaya
III 1 Bahasa dan Sastra Indonesia 3 4 4
2 Bahasa dan Sastra Inggris 3 4 4
3 Bahasa dan Sastra Asing Lainnya 3 4 4
4 Antropologi 3 4 4
Mata Pelajaran Pilihan dan Pendalaman
Pilihan Lintas Minatdan/atau Pendalaman Minat 6 4 4
Jumlah jam pelajaran yangtersedia per minggu 66 76 76
Jumlah jam pelajaran yangharus ditempuh per minggu 42 44 44
Kelompok peminatan terdiri atas peminatan matematika dan IPA, peminatan Ilmu-ilmu Sosial,
dan Peminatan Ilmu-ilmu Bahasa dan Budaya. Sejak kelas X peserta didik sudah harus memilih
kelompokpeminatanyangakandimasuki.Pemilihanpeminatan berdasarkan nilai rapor di SMP/MTs
dan/atau nilai UN SMP/MTs dan/atau rekomendasi guru BK di SMP/MTs dan/atau hasil tes
penempatan(placementtest) ketika mendaftar di SMA/MA dan/atau tes bakat minat oleh psikolog
dan/atau rekomendasi guru BK di SMA/MA. Pada akhir minggu ketiga semester pertama peserta
didik masih mungkin mengubah pilihan peminatannya berdasarkan rekomendasi para guru dan
ketersediaantempatduduk.Untuksekolahyangmampumenyediakanlayanankhusus,makasetelah
akhirsemesterpertama peserta didik masih mungkin mengubah pilihan peminatannya. Untuk MA,
selain ketiga peminatan tersebut ditambah dengan Kelompok Peminatan Keagamaan.
Semuamata pelajaranyangterdapatdalamsuatuKelompokPeminatanyangdipilihpeserta didik
harus diikuti.SetiapKelompok Peminatan terdiri atas 4 (empat) mata pelajaran dan masing-masing
mata pelajaran berdurasi 3 jam pelajaran untuk kelas X, dan 4 jam pelajaran untuk kelas XI dan XII.
Setiappesertadidikmemiliki beban belajar per semester selama 42 jam pelajaran untuk kelas X
dan 44 jam pelajaran untuk kelas XI dan XII. Beban belajar ini terdiri atas Kelompok Mata Pelajaran
Wajib A dan B dengan durasi 24 jam pelajaran dan Kelompok Mata Pelajaran Peminatan dengan
durasi 12 jam pelajaran untuk kelas X dan 16 jam pelajaran untuk kelas XI dan XII.
Untuk Mata Pelajaran Pilihan Lintas Minat dan/atau Pendalaman Minat kelas X, jumlah jam
pelajaran pilihan per minggu berdurasi 6 jam pelajaran yang dapat diambil dengan pilihan sebagai
berikut:
a. Dua mata pelajaran di luar Kelompok Peminatan yang dipilihnya tetapi masih dalam satu
Kelompok Peminatan lainnya, dan/atau
b. Satu mata pelajaran dari masing-masing Kelompok Peminatan yang lainnya.
Sedangkan pada kelas XI dan XII, peserta didik mengambil Pilihan Lintas Minat dan/atau
PendalamanMinatdenganjumlah jam pelajaran pilihan per minggu berdurasi 4 jam pelajaran yang
dapat diambil dengan pilihan sebagai berikut:
a. Satu mata pelajarandi luarKelompokPeminatanyangdipilihnyatetapi masihdalamKelompok
Peminatan lainnya, dan/atau
b. Mata pelajaran Pendalaman Kelompok Peminatan yang dipilihnya.
11
SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum2013
3. Struktur Kurikulum SMK/MAK
Mata PelajaranPendidikanMenengah
MATA PELAJARAN
ALOKASI WAKTU
PER MINGGU
X XI XII
Kelompok A (Wajib)
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3
2. Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 4
4. Matematika 4 4 4
5. Sejarah Indonesia 2 2 2
6. Bahasa Inggris 2 2 2
Kelompok B (Wajib)
7. Seni Budaya 2 2 2
8. Pendidikan Jasmani,Olah Raga,dan Kesehatan 3 3 3
9. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2
Jumlah Jam Pelajaran Kelompok A dan B per minggu 24 24 24
Kelompok C (Peminatan)
Mata Pelajaran Peminatan Akademik (SMA/MA) 18 20 20
Mata Pelajaran Peminatan Akademik dan Vokasi (SMK/MAK) 24 24 24
JUMLAH JAM PELAJARAN YANG HARUS DITEMPUH PERMINGGU (SMA/MA) 42 44 44
JUMLAH JAM PELAJARAN YANG HARUS DITEMPUH PERMINGGU (SMK/MAK) 48 48 48
Mata pelajaran Kelompok A dan C adalah kelompok mata pelajaran yang substansinya
dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran Kelompok B adalah kelompok mata pelajaran yang
substansinya dikembangkan oleh pusat dan dapat dilengkapi dengan muatan lokal yang
dikembangkan oleh pemerintah daerah.
Kegiatan Ekstrakurikuler SMA/MA, SMK/MAK: Pramuka (wajib), OSIS, UKS, PMR, dan lain-lain,
diatur lebih lanjut dalam bentuk Pedoman Program Ekstrakurikuler.
Kurikulum SMK/MAK dirancang dengan pandangan bahwa SMA/MA dan SMK/MAK pada
dasarnyaadalah pendidikan menengah, pembedanya hanya pada pengakomodasian minat peserta
didiksaatmemasuki pendidikanmenengah.Olehkarenaitu,strukturumum SMK/MAK sama dengan
struktur umum SMA/MA, yakni ada tiga kelompok Mata pelajaran: Kelompok A, B, dan C.
Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan dan Pengelolaan
Pendidikan Pasal 80 menyatakan bahwa: (1) penjurusan pada SMK, MAK, atau bentuk lain yang
sederajatberbentukbidangkeahlian;(2) setiapbidangkeahliansebagaimanadimaksudpadaayat (1)
dapat terdiri atas 1 (satu) atau lebih program studi keahlian; (3) setiap program studi keahlian
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat terdiri atas 1 (satu) atau lebih kompetensi keahlian.
BidangkeahlianpadaSMK/MAKmeliputi:a) Teknologi dan Rekayasa; b) Teknologi Informasi dan
Komunikasi;c) Kesehatan;d) Agribisnis dan Agroteknologi; e) Perikanan dan Kelautan; f) Bisnis dan
Manajemen; g) Pariwisata; h) Seni Rupa dan Kriya; dan i) Seni Pertunjukan.
12
SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum2013
Dalampenetapanpenjurusansesuai denganbidang/program/paketkeahlian mempertimbangan
Spektrum Pendidikan Menengah Kejuruan yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pendidikan
Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Pemilihan Peminatan Bidang Keahlian dan program keahlian dilakukan saat peserta didik
mendaftar pada SMK/MAK. Pilihan pendalaman peminatan keahlian dalam bentuk pilihan Paket
Keahlian dilakukan pada semester 3, berdasarkan nilai rapor dan/atau rekomendasi guru BK di
SMK/MAK dan/atau hasil tes penempatan (placement test) oleh psikolog.
Pada SMK/MAK, Mata Pelajaran Kelompok Peminatan (C) terdiri atas:
a. Kelompok Mata Pelajaran Dasar Bidang Keahlian (C1);
b. Kelompok Mata Pelajaran Dasar Program Keahlian (C2);
c. Kelompok Mata Pelajaran Paket Keahlian (C3).
Mata pelajaran serta KD pada kelompok C2 dan C3 ditetapkan oleh Direktorat Jenderal
Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk menyesuaikan dengan
perkembangan teknologi serta kebutuhan dunia usaha dan industri. Khusus untuk MAK dapat
ditambah dengan muatan keagamaan yang diatur lebih lanjut oleh Kementerian Agama
F. Elemen-Elemen Perubahan Kurikulum 2013
Perubahan Kurikulum 2013 berwujud pada: 1) kompetensi lulusan, 2) materi, 3) proses, dan 4)
penilaian.
Perubahan Kurikulum 2013 pada Kompetensi Lulusan adalah: konstruksi holistik, didukung oleh
semua materi atau mapel, terintegrasi secara vertikal maupun horizontal.
Perubahan Kurikulum 2013 pada materi pembelajaran dikembangkan berbasis kompetensi
sehingga memenuhi aspek kesesuaian dan kecukupan, kemudian mengakomodasi conten lokal,
nasional, dan internasional antara lain TIMMS, PISA, PIRLS.
PerubahanKurikulum2013 padaprosespembelajaran,meliputi:1) berorientasipadakarakteristik
kompetensiyang mencakup: a) sikap (Krathwohl): menerima, menjalankan, menghargai, menghayati,
dan mengamalkan, b) keterampilan(Dyers):mengamati,menanya,mencoba,menalar,menyajikan, dan
mencipta, dan c) pengetahuan (Bloom & Anderson): mengetahui, memahami, menerapkan,
menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta; 2) menggunakan pendekatan saintifik, karakteristik
kompetensisesuai jenjang.Untuk SD: tematik terpadu; untuk SMP: tematik terpadu untuk IPA dan IPS,
serta mapel; untuk SMA: tematik dan Mapel; 3) mengutamakan Discovery Learning dan Project Based
Learning.
PerubahanKurikulum2013 padapenilaian mencakup: 1) berbasis tes dan nontes (portofolio), 2)
menilai prosesdanoutput dengan menggunakan authentic assesment, dan 3) rapor memuat penilaian
kuantitatif tentang pengetahuan dan deskripsi kualitatif tentang sikap dan keterampilan kecukupan.
Elemen utama perbaikan Kurikulum 2013 dalam rekonstruksi kompetensi mencakup: sikap,
pengetahuan,danketerampilan.Kompetensi sikap mencakup sikap spiritual (KI-1) dan sikap sosial (KI-
2). Sikap spiritual (KI-1) untuk mencapai insan yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa. Sikap sosial (KI-2) untuk mencapai insan yang berakhlak mulia, sehat, mandiri, demokratis,
bertanggungjawab.Kompetensi pengetahuan (KI-3) untuk mencapai insan yang berilmu. Kompetensi
keterampilan (KI-4) untuk mencaai insan yang cakap dan kreatif.
13
SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum2013
ElemenutamaperbaikanKurikulum2013 dalamkesesuaian dan kedalaman materi mencakup: a)
mempertahankan, mengurangi, dan/atau menambah materi, b) bahasa sebagai penghela, c) tematik
terpadu, d) penguatan IPA dan IPS di SMP, e) penyesuaian dengan PISA, TIMMS dan lembaga lainnya
serta dengan perkembangan di berbagai negara.
Elemen utama perbaikan Kurikulum 2013 dalam revolusi proses pembelajaran mencakup: a)
lintasan taksonomi Anderson untuk pengetahuan, Dyers untuk keterampilan, dan Krathwohl untuk
sikap, b) pendekatan saintific, c) inquiry dan discovery, d) project based learning, dan e) cooperative
learning.
Elemen utama perbaikan Kurikulum 2013 dalam reformasi penilaian mencakup: tes, portofolio,
pedoman observasi, dan tes performansi.
Selanjutnya Kurikulum 2013 mengusung adanya keseimbangan antara sikap, keterampilan, dan
pengetahuan untuk membangun soft skills dan hard skills seperti terlihat pada gambar 1 di bawah ini.
Berdasarkan gambar di atas, elemen perubahan jenjang SD, SMP, SMA, SMK dalam kompetensi
lulusan adalah adanya peningkatan dan keseimbangan soft skills dan hard skills yang meliputi aspek
kompetensisikap,pengetahuan,danketerampilan.Elemenperubahan kedudukan mata pelajaran (ISI),
adalah kompetensi yang semula diturunkan dari mata pelajaran berubah menjadi mata pelajaran
dikembangkandari kompetensi.Elemenpendekatan(ISI) kompetensi yang dikembangkan di SD adalah
tematik terpadu dalam semua mata pelejaran dengan pendekatan saintific, di SMP tematik terpadu
pada IPA dan IPS, dan mapel, di SMA mapel, di SMK vokasional. Selanjutnya elemen perubahan pada
prosespembelajarandapatdilihatpadagambardi bawahini. Adanya keseimbangan soft skills dan hard
skills tersebut dapat terlihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 1: Elemen Perubahan Kurikulum 2013
14
SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum2013
Gambar tersebut menunjukkan bahwa Karakteristik Kurikulum 2013, adanya keseimbangan
antara sikap,keterampilan,danpengetahuanuntuk membangun soft skills dan hard skills peserta didik
mulai dari jenjang SD, SMP, SMA/ SMK, dan PT seperti yang diungkapkan Marzano (1985) dan Bruner
(1960). PadajenjangSDranah attitudeharus lebihbanyakataulebihdominandikenalkan,diajarkan dan
atau dicontohkanpada anak, kemudian diikuti ranah skill, dan ranah knowledge lebih sedikit diajarkan
pada anak. Hal ini berbandingterbalikdenganmembangun soft skills dan hard skills pada jenjang PT. Di
PT ranah knowledge lebih dominan diajarkan dibandingkan ranah skills dan attutude.
Pada gambar di atas, terdapat perluasan dan pendalaman taksonomi dalam proses pencapaian
kompetensi.Dalam Kurikulum 2013 terdapat perluasan dan pendalaman taksonomi dalam proses
pencapaian kompetensi. Untuk jenjang SD, SMP, SMA, dan PT memadukan lintasan taksonomi sikap
(attitude) dari Krathwohl, keterampilan (skill) dari Dyers, dan Pengetahuan (knowledge) dari Bloom
denganrevisi olehAnderson. Taksonomi sikap dari Krathwohl meliputi: accepting, responding, valuing,
organizing/internalizing, dan characterizing/actualizing. Taksonomi keterampilan (skill) dari Dyers
meliputi: observing, questioning, experimenting, associating, dan communicating. Taksonomi
pengetahuan dari Bloomyangdirevisi olehAndersonmeliputi: knowing/remembering,understanding,
appllying, analyzing, evaluating, dan creating.
Ruang lingkup keterpaduan dan prosesnya mencakup: a) keterpaduan dalam mapel (integratif
vertikal) bersifat intradisipliner, b) keterpaduan antar mapel (integrasi horizontal) yang bersifat
Gambar 2: Keseimbangan antara Sikap,Keterampilan,dan Pengetahuan
untuk Membangun Soft Skills dan Hard Skills
Gambar 3: Rumusan Proses dalamKurikulum2013
15
SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum2013
multidisiplinerdaninterdisipliner,danc) keterpaduanluarmapel (transdisipliner) yangbersifat berbasis
konteks melalui observasi.
Langkah penguatan terjadi pada proses pembelajaran dan proses penilaian. Penguatan pada
proses pembelajaran karakteristik penguatannya mencakup: 1) menggunakan pendekatan saintifik
melalui mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menalar, mencipta, dan
mengkomunikasikan dengan tetap memperhatikan karakteristik peserta didik, 2) menggunakan ilmu
pengetahuansebagai penggerakpembelajaranuntuksemuamatapelajaran, 3) menuntunpeserta didik
untukmencari tahu,bukandiberitahu (discovery learning), dan 4) menekankan kemampuan berbahasa
sebagai alatkomunikasi,pembawa pengetahuan dan berpikir logis, sistematis, dan kreatif. Penguatan
pada penilaianpembelajarankarakteristikpenguatannya,mencakup: 1) mengukurtingkatberpikirmulai
dari rendahsampai tinggi, 2) menekankan pada pertanyaan yang membutuhkan pemikiran mendalam
(bukansekedarhafalan), 3) mengukurproseskerjapesertadidik,bukan hanya hasil kerja peserta didik,
dan 4) menggunakan portofolio pembelajaran peserta didik.
Critical point implementasi Kurikulum 2013 dapat dilihat dari: 1) perancangan RPP,
2) pelaksanaan pembelajaran sesuai RPP, 3) supervisi pendampingan, dan 4) budaya mutu sekolah.
Perancangan RPP mencakup: Kompetensi Dasar, indikator, dan tujuan pembelajaran, mengalir secara
logiske materi ajar,rancangan prosesdan aktivitas belajar, sumber dan media, output/produk peserta
didik, dan penilaian. Pelaksanaan pembelajaran sesuai RPP mencakup: instrumen pengendalian, dan
indekskesesuaianRPPdenganpelaksanaan.Supervisipendampinganmencakup:pedomanpelaksanaan
supervisi,pelaksanaan,eksekusi rekomendasisupervisi,dansistempelaporanperbaikanpascasupervisi.
Budaya mutu sekolah mencakup: standar mutu, kepemimpinan, atmosfir sekolah, ketaatan terhadap
standar, dan proses pembudayaan (penguatan dan penghargaan).
SUB MATER I 1.2.
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN, KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SERTA
STRATEGI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
A. Standar Kompetensi Lulusan
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang merupakan kriteria mengenai kualifikasi kemampuan
lulusan yang mencakup sikap, keterampilan dan pengetahuan ditetapkan dalam upaya mewujudkan
tujuanpendidikannasional,sehingga menjadi acuan pengembangan kurikulum. SKL ini berbasis pada
kompetensi abad XXI, bonus demografi Indonesia, dan potensi Indonesia menjadi kelompok 7 negara
ekonomi terbesar dunia, dan sekaligus memperkuat kontribusi Indonesia terhadap pembangunan
peradabanduniauntukmemenuhikebutuhanmasadepandanmenyongsong Generasi Emas Indonesia
Tahun 2045.
Perumusan kompetensi lulusan antar satuan pendidikan mempertimbangkan gradasi setiap
tingkatan satuan pendidikan dan memperhatikan kriteria sebagai berikut:
1. Perkembanganpsikologisanak,
2. Lingkupdankedalamanmateri,
3. Kesinambungan,dan
4. Fungsi satuanpendidikan.
HO – 1.2
16
SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum2013
Kompetensi lulusan satuan pendidikan SMA/MA/SMK/MAK/SMALB/Paket C, manusia yang
memiliki sikap, keterampilan, dan pengetahuan, seperti dalam table 2 berikut ini:
Tabel 1 : KompetensiLulusanSMA/MA/SMK/MAK/SMALB/PaketC
DIMENSI KOMPETENSI LULUSAN
SIKAP
Memiliki perilaku yangmencerminkan sikap orangberiman,berakhlak mulia,percaya
diri,dan bertanggung jawab dalamberinteraksi secaraefektif dengan lingkungan sosial
dan alamserta dalam menempatkan dirinya sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KETERAMPILAN
Memiliki kemampuan pikir dan tindak yangefektif dan kreatif dalamranah abstrak dan
konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri.
PENGETAHUAN
Memiliki pengetahuan prosedural dan metakognitif dalamilmu pengetahuan,
teknologi, seni,dan budaya dengan wawasan kemanusiaan,kebangsaan,kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian.
Penetapankompetensi lulusandidahului dengan mengidentifikasi kebutuhan peserta didik: apa
yang hendak dibentuk, dibangun, dan diberdayakan dalam diri peserta didik yang akan mereka capai
setelah menyelesaikan pendidikannya pada satuan pendidikan tertentu. Kompetensi lulusan
menekankanpadakemampuanholistikyangharusdimiliki setiap peserta didik. Hal itu akan membawa
implikasi terhadap apa yang seharusnya dipelajari oleh setiap individu peserta didik, bagaimana cara
mengajarkan, dan kapan diajarkannya.
Cakupankompetensilulusansatuanpendidikanberdasarkanelemen-elemen yang harus dicapai,
seperti dalam tabel berikut ini:
Tabel 2 : KompetensiLulusanBerdasarkanElemen-ElemenyangHarusDicapai
DOMAIN Elemen SD SMP SMA-SMK
SIKAP
Proses Menerima + Menjalankan + Menghargai + Menghayati + Mengamalkan
Individu
beriman, berakhlak mulia (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli,
santun), rasa ingin tahu, estetika, percaya diri, motivasi internal
Sosial toleransi, gotong royong, kerjasama, dan musyawarah
Alam pola hidup sehat, ramah lingkungan, patriotik, dan cinta perdamaian
KETERAMPILAN
Proses
Mengamati + Menanya + Mencoba + Mengolah + Menyaji + Menalar +
Mencipta
Abstrak membaca, menulis, menghitung, menggambar, mengarang
Konkret
menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, membuat,
mencipta
PENGETAHUAN
Proses
Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa +
Mengevaluasi
Objek ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya
Subyek manusia, bangsa, negara, tanah air, dan dunia
Cakupankompetensilulusansatuan pendidikan secara holistik seperti dalam tabel di bawah ini.
Tabel 3 : Kompetensi Lulusan Secara Holistik
17
SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum2013
DOMAIN SD SMP SMA-SMK
SIKAP
Menerima + Menjalankan + Menghargai + Menghayati + Mengamalkan
pribadi yang beriman, berakhlak mulia, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial, alam sekitar, serta dunia dan
peradabannya
KETERAMPILAN
Mengamati + Menanya + Mencoba + Mengolah + Menyaji + Menalar + Mencipta
pribadi yang berkemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah
abstrak dan konkret
PENGETAHUAN
Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa + Mengevaluasi
pribadi yang menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan berwawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
Cakupan kompetensi lulusan satuan pendidikan secara holistik dirumuskan sebagai berikut:
1. Kompetensi lulusan dalam dimensi sikap:
Manusia yang memiliki pribadi yang beriman, berakhlak mulia, percaya diri, dan bertanggung
jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial, alam sekitar, serta dunia dan
peradabannya. Pencapaian pribadi ini berproses yang dilakukan melalui aktivitas: menerima,
menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan.
2. Kompetensi lulusan dalam dimensi keterampilan:
Manusia yang memiliki pribadi yang berkemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif
dalam ranah abstrak dan konkret. Pencapaian pribadi ini berproses yang dilakukan melalui
aktivitas: mengamati, menanya, mencoba, mengolah/menalar, menyaji, dan mencipta.
3. Kompetensi lulusan dalam dimensi pengetahuan:
Manusia yang memiliki pribadi yang menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan
berwawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban. Pencapaian pribadi ini
berproses yangdilakukanmelalui aktivitas:mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisa,
dan mengevaluasi.
B. Standar Kompetensi
Standar Isi (SI) yang merupakan kriteria mengenai ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi
untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Pengembangan SI
untuk menentukan kriteria ruang lingkup dan tingkat kompetensi disesuaikan dengan kompetensi
lulusan dan substansi tujuan pendidikan nasional dalam domain sikap spiritual dan sikap sosial,
pengetahuan,danketerampilan.Karakteristik,kesesuaian,kecukupan,keluasan,dan kedalaman materi
ditentukan sesuai dengan karakteristik kompetensi (sikap, pengetahuan, dan keterampilan) beserta
proses pemerolehannya sebagaimana disebutkan di atas.
Sesuai SKL pada setiap satuan dan jenjang pendidikan, maka dalam SI ditetapkan penguasaan 8
tingkatkompetensisebagai tahapanberkesinambungan yangharus dilalui untuk mencapai SKL. Tingkat
kompetensi merupakan kriteria capaian kompetensi yang bersifat generik yang harus dipenuhi oleh
peserta didik pada setiap tingkat kelas dalam rangka pencapaian SKL.
Tingkat Kompetensi dikembangkan berdasarkan kriteria, sebagai berikut 1) tingkat
perkembangan peserta didik, 2) Kualifikasi kompetensi Indonesia, dan 3) Penguasaan kompetensi
18
SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum2013
yang berjenjang, dengan memperhatikan tingkat kerumitan/kompleksitas kompetensi, fungsi satuan
pendidikan, dan keterpaduan antar jenjang yang relevan.
Delapan Tingkat Kompetensi dirumuskan sebagai berikut:
NO. TINGKAT
KOMPETENSI
TINGKAT KELAS
1 Tingkat 0 TK/RA
2 Tingkat 1 Kelas I SD/MI/SDLB/PAKET A
Kelas II SD/MI/SDLB/PAKET A
3 Tingkat 2 Kelas III SD/MI/SDLB/PAKET A
Kelas IVSD/MI/SDLB/PAKET A
4 Tingkat 3 Kelas V SD/MI/SDLB/PAKET A
Kelas VI SD/MI/SDLB/PAKET A
5 Tingkat 4 Kelas VII SMP/MTs/SMPLB/PAKET B
Kelas VIII SMP/MTs/SMPLB/PAKET B
6 Tingkat 4a Kelas IX SMP/MTs/SMPLB/PAKET B
7 Tingkat 5 Kelas X SMA/MA/SMALB/SMK/MAK/ PAKET C/PAKET C KEJURUAN
Kelas XI SMA/MA/SMALB/SMK/MAK/ PAKET C/PAKET C KEJURUAN
8 Tinkat 6 Kelas XII SMA/MA/SMALB/SMK/MAK/ PAKET C/PAKET C KEJURUAN
Kemudian dari delapan tiongkat kompetensi tersebut dikembangkan menjadi 6 tingkat kompetensi,
yaitu: 0, 1, 2, 3, 4, 5, dan6. Masing-masingtingkatkompetensi mencakup 2 (dua) tingkat kelas, kecuali
tingkatkompetensi4adan 6 hanyamencakup1 (satu) tingkatkelas. Tingkat kompetensi 4A merupakan
kemampuan peralihan jenjang pendidikaan dasar ke pendidikan menengah dan tingkat kompetensi 6
merupakan kemampuan peralihan pendidikan menengah ke jenjang pendidikan tinggi.
Berdasarkan tingkat kompetensi tersebut ditetapkan kompetensi yang bersifat generik yang
selanjutnya digunakan sebagai acuan dalam mengembangkan kompetensi yang bersifat spesifik dan
ruang lingkup materi untuk setiap muatan kurikulum. Secara hirarkis, kompetensi lulusan digunakan
sebagai acuan untuk menetapkan kompetensi yang bersifat generik pada tiap tingkat kompetensi.
Kompetensiyangbersifatgenerikinikemudiandigunakanuntukmenentukankompetensi yang bersifat
spesifik untuk tiap muatan kurikulum. Selanjutnya, kompetensi dan ruang lingkup materi digunakan
untuk menentukan Kompetensi Dasar (KD) pada pengembangan kurikulum satuan dan jenjang
pendidikan.
Kompetensi yang bersifat generik mencakup 3 (tiga) ranah yakni sikap, pengetahuan dan
keterampilan. Ranah sikap dipilah menjadi sikap spiritual dan sikap sosial. Pemilahan ini diperlukan
untukmenekankanpentingnya keseimbanganfungsisebagai manusiaseutuhnya yang mencakup aspek
spiritual dan aspek sosial sebagaimana diamanatkan dalam tujuan pendidikan nasional. Dengan
demikian, kompetensiyangbersifatgenerikterdiri atas4 (empat) dimensi yangmerepresentasikansikap
spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan. Kompetensi yang bersifat generik inilah yang
dimaksudkan dengan Kompetensi Inti (KI) sebagai pengikat mata pelajaran pada setiap kelas serta
satuan dan jenjang pendidikan.
Kompetensi Inti untuk tingkat kompetensi 5 kelas X-XI SMA/MA/SMALB/Paket C, sebagai berikut:
KOMPETENSI KOMPETENSI DESKRIPSI KOMPETENSI
Sikap Spiritual 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
Sikap Sosial 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
19
SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum2013
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
Penetauan 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasa
kemanusiaan,kebangsaan,kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifiksesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
Ketrampilan 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yangdipelajarinyadi sekolah secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai dengan
kaidah keilmuan
20
SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum2013
KompetensiInti untuk tingkatkompetensi 5Kelas X-XI SMK/MAK/PAKET C KEJURUAN, sebagai berikut:
KOMPETENSI KOMPETENSI DESKRIPSI KOMPETENSI
Sikap Spiritual 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
Sikap Sosial 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
Penetauan 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan
kemanusiaan,kebangsaan,kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.
Ketrampilan 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yangdipelajarinyadi sekolah secara mandiri, bertindak
secaraefektif dan kreatif, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.
Kompetensi Inti untuk tingkat kompetensi 6 kelas XII SMA/MA/SMALB/Paket C, sebagai berikut:
KOMPETENSI KOMPETENSI DESKRIPSI KOMPETENSI
Sikap Spiritual 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
Sikap Sosial 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
Penetauan 3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan,kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
Ketrampilan 4. Mengolah, menalar,menyaji, dan mencipta dalamranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri
serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai
dengan kaidah keilmuan
KompetensiInti untuk tingkat kompetensi 6 Kelas XII SMK/MAK/PAKET C KEJURUAN, sebagai berikut:
KOMPETENSI KOMPETENSI DESKRIPSI KOMPETENSI
Sikap Spiritual 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
Sikap Sosial 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
Penetauan 3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
21
SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum2013
konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang
spesifik untuk memecahkan masalah
Ketrampilan 4. Mengolah, menalar,menyaji, dan mencipta dalamranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung
Tingkatkompetensi danruanglingkupmateri diterapkanuntuksetiap muatansebagaimanadiatur
dalam Pasal 77I ayat (1), Pasal 77C ayat (1), dan Pasal 77K ayat (2), ayat (4) dan ayat (5) Peraturan
Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 Tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan sebagai berikut:
Untuk Muatan Pendidikan Kewarganegaraan pada SMA/MA/SMALB/PAKET C, dan SMK/MAK/
PAKET C KEJURUAN
Tingkat
Kompe-
tensi
Tingkat
Kelas
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
5 X - XI - Menganalisis,dan menyajikan kasus-kasus
pelanggaran HAM yangtidak sesuai dengan
nilainilai Pancasila
- Menyajikan bentuk dan kedaulatan negara
berdasarkan Undang-UndangDasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945
- Menunjukkan sikap positif terhadap NKRI dilihat
dari konteks geopolitik
- Berinteraksi dengan teman dan oranglain
berdasarkan prinsip salingmenghormati, dan
menghargai dalamkeberagaman suku, agama,ras,
budaya dan gender
- Mengamalkan dengan dasar:kesadaran nilai,
moral,norma, prinsip,spiritdan tanggungjawab
keseluruhan entitas kehidupan yang berkeadaban
- Dinamika kasus-kasus
pelanggaran HAM beserta
penanganannya secara adil
- Nilai dan moral yang
terkandung dalampasal-pasal
Undang- Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945
- Semangat mengatasi ancaman
untuk membangun integrasi
nasional dalambingkai
Bhinneka Tunggal Ika
- Dinamika kehidupan
berbangsa dan bernegara
sesuai konsep NKRI dan
geopolitik Indonesia
6 XII - Menunjukkan sikap positif terhadap nilai
fundamental, instrumental,dan praksis silasila
Pancasila
- Menganalisispengelolaan kekuasaan Negara
sesuai dengan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia tahun 1945
- Menganalisisstrategi yangditerapkan Indonesia
dalammenyelesaikan ancaman dalambingkai
Bhinneka Tunggal Ika
- Menganalisispenyelenggaraan Negara dalam
konsep NKRI dan konsep Negara federal
- Mengamalkan (dengan dasar:kesadaran nilai,
moral,norma, prinsip,spiritdan tanggung
jawab) makna kehidupan berbangsa dan bernegara
Indonesia yangberkeadaban
- Nilai ideal,instrumental,dan
praksis sila-silaPancasila
- Dinamika pelaksanaan
pasalpasal yangmengatur
tentang keuangan negara dan
kekuasaan kehakiman
- Dinamika pengelolaan dan
penyalahgunaan wewenang
oleh pejabatnegara serta
penanganannya (Kolusi,
Korupsi,dan Nepotisme)
- Strategi yang diterapkan dalam
memperkokoh persatuan
dengan bingkai Bhinneka
Tunggal Ika
- Dinamika penyelenggaraan
negara dalamkonsep NKRI dan
konsep Negara federal.
22
SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum2013
Kompetensiyangbersifatgeneric,yakni sikap spiritual (KI-1),sikapsosial (KI-2), pengetahuan (KI-
3) dan keterampilan (KI-4) ini digunakanuntukmenentukankompetensi yangbersifatspesifikuntuktiap
muatan kurikulum. Selanjutnya, kompetensi dan ruang lingkup materi digunakan untuk menentukan
KompetensiDasar(KD) pada pengembangan kurikulum satuan dan jenjang pendidikan. Jabaran KI dan
KD untuk mata pelajaran PPKn SMA/MA diatur dalam Permendikbud nomor 69 Tahjun 2013 tentang
Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah, sebagai berikut:
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA)
KELAS: X
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan
mengamalkan ajaran agama
yang dianutnya
1.1 Menghayati nilai-nilai ajaran agama dan kepercayaan yangdianutnya
dalamkehidupan bermasyarakat
2. Menghayati dan mengamal
kan perilaku jujur,disiplin,
2.1 Menghayati nilai-nilai Pancasiladalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara
tanggung jawab,peduli
(gotong-royong, kerjasama,
toleran, damai),santun,
responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan
dalamberinteraksi secara
efektif dengan lingkungan
sosial dan alamserta dalam
menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
2.2 Mengamalkan nilai-nilai yangterkandungdalamPembukaan Undang
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.
2.3 Menghayati nilai-nilai yangterkandungdalampasal-pasal Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam
berbagai aspek kehidupan ideologi,politik,ekonomi,sosial budaya,
pertahanan dan keamanan, serta hukum.
2.4 Mengamalkan sikap toleransi antar umatberagama dan
kepercayaan dalamhidup bermasyarakat,berbangsa,dan
bernegara..
2.5 Mengamalkan perilaku toleransi dan harmoni keberagaman dalam
kehidupan bermasyarakat,berbangsa,dan bernegara Indonesia.
2.6 Mengamalkan nilai dan budaya demokrasi dengan mengutamakan
prinsip musyawarah mufakatdalamkehidupan sehari-hari dalam
konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
3. Memahami ,menerapkan,
menganalisispengetahuan
faktual,konseptual,
prosedural berdasarkan rasa
ingintahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni,
budaya,dan humaniora
dengan wawasan
kemanusiaan,kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena
dan kejadian,serta
menerapkan pengetahuan
procedural pada bidang
kajian yangspesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah
3.1 Menganalisiskasus-kasus pelanggaran HAMdalamrangka
pelindungan dan pemajuan HAM sesuai dengan nilai-nilai Pancasila
dalamkehidupan bermasyarakat,berbangsa,dan bernegara.
3.2 Memahami pokok pikiran yangterkandung dalamPembukaan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
3.3 Memahami bentuk dan kedaulatan Negara sesuai dengan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
3.4 Memahami hubungan struktural dan fungsional pemerintahan pusat
dan daerah menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
3.5 Memahami sistemhukum dan peradilan nasional dalamlingkup
NKRI.
3.6 Menganalisis kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban
sebagai warga Negara
3.7 Menganalisis indikator ancaman terhadap negara dalammembangun
integrasi nasional dengan bingkai Bhinneka Tunggal Ika.
3.8 Memahamipentingnya kesadaran berbangsa dan bernegara dilihat
23
SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum2013
dari konteks sejarah dan geopolitik Indonesia.
4. Mengolah, menalar,dan
menyaji dalamranah konkret
dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri,dan mampu
menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan
4.1 Menyaji kasus–kasuspelanggaran HAM dalamrangka perlindungan
dan pemajuan HAM sesuai dengan nilai-nilai Pancasiladalam
kehidupan bermasyarakat,berbangsa,dan bernegara.
4.2 Menyaji hasil telaah pokok-pokok pikiran Pembukaan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
4.3 Menyaji hasil telaah bentuk dan kedaulatan negara sesuai dengan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
4.4 Menyaji hasil telaah hubungan struktural dan fungsional
pemerintahan pusatdan daerah menurut Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945
4.5 Menyaji hasil telaah sistemhukum dan peradilan nasional dalam
lingkup NKRI
4.6 Menyaji analisispenanganan kasuspelanggaran hak dan
pengingkaran kewajiban sebagai warga negara
4.7 Menyaji hasil analisistentangindikator ancaman terhadap negara
dalammembangun integrasi nasional dengan bingkai Bhinneka
Tunggal Ika.
4.8 Menyaji analisistentangpentingnya kesadaran berbangsa dan
bernegara dilihatdari konteks sejarah dan geopolitik Indonesia
4.9.1 Berinteraksi dengan teman dan oranglain berdasarkan prinsip
salingmenghormati,dan menghargai dalamkeberagaman suku,
agama,ras,budaya,dan gender
4.9.2 Menyaji bentuk partisipasi kewarganegaraan yangmencerminkan
komitmen terhadap keutuhan nasional
Berdasarkan SKL, KI, dan KD di atas maka fokus pertama dan utama bagi guru dalam rangka
menyiapkan pembelajaran adalah melakukan analisis pada ketiga kompetensi tersebut. Hasil analisis
diperoleh penjabaran materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan penilaian yang diperlukan.
Standar kompetensi lulusan adalah muara utama pencapaian yang dituju semua mata pelajaran pada
jenjang pendidikan menengah. Sedangkan kompetensi inti adalah pijakan pertama pencapaian yang
ditujusemuamatapelajaranpadaaspekkompetensitertentu ataupengikatsemuamatapelajaranpada
setiap kelas dan satuan pendidikan dalam mewujudkan ketercapaian SKL.
24
SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum2013
LEMBAR KERJA
ANALISIS KETERKAITAN SKL, KI, dan KD
PPKn KELAS X
PETUNJUKKEGIATAN ANALISISSKL, KI DAN KD
Kompetensi : Memahami keterkaitanantaraSKL,KIdan KD pada Kurikulum2013
TujuanKegiatan : MenganalisisketerkaitanSKL,KIdanKD
KelompokKerja : ………………………………………………………………….
1. Bacalah substansi Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Kurikulum 2013 (tertuang dalam format
kajian)
2. Amati daftar KD pada Permendikbud Nomor 69 Tahun 2013 tentang Struktur Kurikulum
SMA/SMK/MA/MAK sesuai mata pelajaran PPKn
3. Pilih dua KD pada KI-3, kemudian pasangkan dengan KD yang relevan pada KI-4.
4. Pilih beberapa macam sikap dalam KD pada KI-1 dan KI-2 yang akan ditumbuhkan melalui
pembelajaran dengan KD yang dipilih pada nomor 3 di atas. Jelaskan alasan pemilihan sikap
tersebut.
5. Kerjakantugasdalamkelompok.Waktumaksimal 40menitdengan menggunakan format berikut
ini.
6. Setelahselesai,padukanhasil analisisdenganbeberapatemansejawat, agar dapat menghasilkan
yang telah menjadi kesepakatan bersama.
LK – 1.2
25
SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum2013
Contoh:
FORMAT
ANALISIS KETERKAITAN SKL, KI, dan KD
MATA PELAJARAN : PPKn
KELAS : X
Kompetensi Dasar
Pengetahuan
Kompetensi Dasar
Ketrampilan
Kompetensi Dasar
Sikap
Materi Pokok,
Sikap yang
Ditumbuhkan
Aktivitas/Kegiatan Belajar
Peserta didik
Teknik dan Bentuk Instrumen
Penilaian
Alokasi
Waktu
3.1 Menganalisis kasus-
kasus pelanggaran
HAM dalam rangka
pelindungan dan
pemajuan HAM
sesuaidengan nilai-
nilai Pancasila
dalam kehidupan
bermasyarakat,
berbangsa,dan
bernegara
4.1 Menyaji kasus–
kasus pelanggaran
HAM dalam rangka
perlindungan dan
pemajuan HAM
sesuaidengan nilai-
nilai Pancasila
dalam kehidupan
bermasyarakat,
berbangsa,dan
bernegara
1.1 Menghayati nilai-nilai
ajaran agama dan
kepercayaan yang
dianutnya dalam
kehidupan
bermasyarakat
2.1 Menghayati nilai-nilai
Pancasiladalam
kehidupan
bermasyarakat,
berbangsa dan
bernegara
1. Kasus
Pelanggaran
HAM
2. Laporan hasil
temuan tentang
berbagai kasus
pelanggaran
HAM di
lingkungan
sekitar
 Kepedulian
 Tanggung-jawab
 Disiplin
 Toleran
 Mengamati/membaca
berbagai sumber tentang
kasus pelanggaran HAM
di Indonesia /lingkungan
sekitar
 Menanyakan contoh
kasus pelanggran HAM
dalamkehidupan
bermasyarakat,
berbangsa dan
bernegara
 Mengasosiasikan:
mencari hubungan
pelanggaran HAM
dengan aspek sosial
budaya dalamkehidupan
masyarakatIndonesia
 Mempresentasikan hasil
temuan di lapangan
tentang berbagai kasus
pelanggaran HAM di
lingkungan sekitar
 Tes lisan/tertulis:
pengetauan tentang kasus-
kasus pelanggaran HAM,
sebab teradinya kasus,
hubungan pelanggaran HAM
dengan aspek sosial budaya
dalamkehidupan
masyarakatIndonesia ,
kasus-kasuspelanggaran
HAM ditinjau PiagamHAM
sedunia,nilai-nilai Pancasila,
UUD NRI Tahun 1945,UU
No. 39 Tahun 1999
 Non tes: penga-matan sikap
kepedulian,tang gung-
jawab,disiplin dan toleran
dalampembelajar an
dikelas/luar kelas
 Laporan hasil pe-ngumpulan
dan pengolahan data
tentang kasus-kasus
pelanggaran HAM dalam
kehidupan bermasyarakat,
berbangsamdan bernegara
4 JP
26
SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum2013
E. Strategi Implementasi Kurikulum2013
1. Pelaksanaan kurikulum di seluruh sekolah dan jenjang pendidikan sebagai berikut.
a. Juli 2013: Kelas I, IV terbatas pada sejumlah SD/MI (30%), dan seluruh VII (SMP/MTs), dan X (SMA/MA,
SMK/MAK). Ini adalah tahun pertama implementasi dan dilakukan di seluruh wilayah NKRI. Untuk SD
akan dipilih 30% SD dari setiap kabupaten/kota di setiap propinsi.
b. Juli 2014:Kelas I,II,IV, V, VII, VIII,X, dan XI:tahun 2014 adalah tahun kedua implementasi. Seperti tahun
pertama maka SD akan dipilih sebanyak 30%sehingga secara keseluruhan implementasi kurikulum pada
tahun kedua sudah mencakup 60% SD di seluruh wilayah NKRI. Pada tahun kedua ini, hanya kelas
terakhir SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK yang belum melaksanakan kurikulum.
c. Juli 2015: seluruh kelas dan seluruh sekolah SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK telah melaksanakan
sepenuhnya Kurikulum 2013.
2. Pelatihan Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas, dari tahun 2013 – 2016. Pelatihan guru, kepala
sekolah dan pengawas adalah untuk guru, kepala sekolah yang akan melaksanakan Kurikulum
2013 dan dilakukan sebelum Kurikulum 2013 diimplementasikan. Prinsip ini menjadi prinsip
utama implementasidi managuru,kepalasekolahdan pengawas di wilayah sekolah terkait yang
akan mengimplentasikankurikulumadalahmerekayangsudah terlatih. Dengan demikian, ketika
Kurikulum 2013 akan diimplementasikan pada tahun pembelajaran 2013/2014, seluruh guru,
kepala sekolah dan pengawas di seluruh Indonesia sudah mendapatkan pelatihan untuk
melaksanakan kurikulum.
3. Pengembangan buku babon, dari tahun 2013 – 2016. Sejalan dengan strategi implementasi,
penulisan dan percetakan serta distribusi buku babon akan seluruhnya selesai pada awal tahun
terakhir implementasi kurikulum atau sebelumnya. Pada prinsipnya ketika implementasi
Kurikulum2013 memasuki tahun2015-2016 seluruhbukubabonsudahteredia di setiap sekolah.
Buku babon terdiri atas buku untuk peserta didik dan buku untuk guru. Isi buku babon guru
adalah sama dengan buku babon peserta didik dengan tambahan strategi pembelajaran dan
penilaianhasilbelajar.Sedangkanpedomanpembelajarandanpenilaian hasil belajar secara rinci
tercantum dalam buku pedoman pembelajaran dan penilaian.
4. Pengembangan manajemen, kepemimpinan, sistem administrasi, dan pengembangan budaya
sekolah(budayakerjaguru) terutamauntukSMA/MA danSMK/MAK,dimulai dari bulan Januari –
Desember2013. ImplementasiKurikulum2013 mensyaratkan penataanadministrasi,manajemen,
kepemimpinandanbudayakerjaguruyang baru. Oleh karena itu dalam persiapan implementasi
Kurikulum 2013, pelatihan juga berkenaan dengan tata kerja baru para guru dan kepemimpinan
kepala sekolah. Dengan penerapan pelatihan ini maka implementasi Kurikulum tidak hanya
berkenaan dengan upaya realisasi ide dan rancangan kurikulum tetapi juga pembenahan pada
pelaksanaan pendidikan di satuan pendidikan.
5. PendampingandalambentukMonitoringdanEvaluasi untuk menemukan kesulitan dan masalah
implementasi dan upaya penanggulangan: Juli 2013 – 2016. Strategi implementasi Kurikulum
2013 menghendaki pelatihan yang dinamakan one-shot training sebagai strategi implementasi
mengingat kelemahan strategi tersebut. Pleatihan yang dilakukan untuk para guru, kepala
sekolah,danpengawasakandiikuti denganmonitoringdanevaluasisepanjangpelaksanaanpaling
tidak dari tahun pertama sampai tahun ketiga implementasi. Pada akhir tahun ketiga
implementasi diharapkan permasalahan yang dihadapi para pelaksana sudah tidak lagi
merupakan masalah mendasar dan kurikulum sudah dapat dilaksanakan sebagaimana
seharusnya.Permasalahanlapanganyangmuncul adalahyangdapatdiselesaikan oleh kolaborasi
guru, kepala sekolah dan pengawas di bawah supervisi dinas pendidikan kabupaten/kota.
27
SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum2013
SUB MATERI 1.3.
PENDEKATAN, MODEL-MODEL PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN PADA KURIKULUM 2013
A. Esensi Pendekatan Saintifik/Pendekatan Ilmiah
Proses pembelajaran dapat dipadankan dengan suatu proses ilmiah. Untuk itu Kurikulum 2013
mengamanatkan esensi pendekatan ilmiah dalam pembelajaran. Pendekatan ilmiah diyakini sebagai
titian emas perkembangan dan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik.
Dalampendekatanatauproseskerjayangmemenuhi kriteriailmiah,parailmuanlebihmengedepankan
pelararaninduktif (inductivereasoning) ketimbangpenalarandeduktif(deductive reasoning). Penalaran
deduktif melihat fenomena umum untuk kemudian menarik simpulan yang spesifik. Sebaliknya,
penalaraninduktif memandangfenomenaatausituasi spesifikuntukkemudianmenariksimpulansecara
keseluruhan,denganmenempatkanbukti-bukti spesifikke dalamrelasi ideayanglebihluas. Pendekatan
ilmia/metode ilmiah merujuk pada teknik-teknik investigasi atas suatu atau beberapa fenomena atau
gejala, memperolehpengetauan baru, atau mengorekasi dan memadukan pengetahuan sebelumnya.
Untuk dapatdisebutilmiah,metode pencarian(method of inquiry) harus berbasis pada bukti-bukti dari
objek yang dapat diobservasi, empiris, dan terukur dengan prinsip-prinsip penalaran yang spesifik.
Karenaitu,metode ilmiahumumnyamemuatserangkaianaktivitaspengumpulandatamelaluiobservasi
atau ekperimen,mengolahinformasi ataudata,menganalisis,kemudianmemformulasikan,danmenguji
hipotesis.
Langkah-langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Ilmiah
Permendikbudno.81 A tahun 2013 lampiranIV menunjukkanbahwaprosespembelajaran terdiri
atas lima tahapan pengalaman belajar pokok yaitu:
1. Mengamati;
2. Menanya;
3. Mengumpulkan informasi;
4. Mengasosiasi; dan
5. Mengkomunikasikan.
Kelima tahapan pembelajaran pokok tersebut dapat dirinci dalam berbagai kegiatan belajar,
sebagai berikut:
1. Mengamati
Kegiatan belajar yang dilakukan dalam proses mengamati adalah: membaca, mendengar,
menyimak, melihat (tanpa atau dengan alat). Kompetensi yang dikembangkan adalah: melatih
kesungguhan, ketelitian, mencari informasi.
Kegiatanmengamati mengutamakankebermaknaanprosespembelajaran(meaningfulllearning).
Keunggulannya, antara lain: menyajikan media objek secara nyata, peserta didik senang dan
tertantang, dan mudah pelaksanaannya, serta dapat menuhi rasa keingin-tahuan peserta didik dan
mereka akan dapat menemukan fakta bahwa ada hubungan antara objek yang dianalisis dengan
materi pembelajaran yang disajikan oleh guru. Sedangkan kekurangannya, anta lain: memerlukan
waktu persiapan yang lama dan matang, biaya dan tenaga relatif banyak, dan jika tidak terkendali
akan mengaburkan makna serta tujuan pembelajaran.
Prosedur kegiatan mengamati dalam pembelajaran, sebagai berikut:
HO 1.3
28
SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum2013
a. Menentukan objek apa yang akan diobservasi
b. Membuat pedoman observasi sesuai dengan lingkup objek yang akan diobservasi
c.Menentukan secara jelas data apa yang perlu diobservasi, baik primer maupun sekunder
d. Menentukan di mana tempat objek yang akan diobservasi
e. Menentukansecarajelasbagaimanaobservasiakandilakukanuntukmengumpulkan data agar
berjalan mudah dan lancer
f.Menentukan cara dan melakukan pencatatan atas hasil observasi, seperti kamera, tape
recorder, video perekam, dan menggunakan catatan berupa daftar cek (checklist), skala
rentang(rating scale),catatan anekdot(anecdotalrecord),catatanberkala,danalatmekanikal
(mechanical device). Daftar cek dapat berupa suatu daftar yang berisikan nama-nama subjek,
objek, atau faktor- faktor yang akan diobservasi. Skala rentang , berupa alat untuk mencatat
gejala atau fenomena menurut tingkatannya. Catatan anekdot berupa catatan yang dibuat
oleh peserta didik dan guru mengenai kelakuan-kelakuan luar biasa yang ditampilkan oleh
subjek atau objek yang diobservasi.
2. Menanya
Kegiatanbelajarmenanyadilakukandengancara:mengajukanpertanyaantentanginformasiyang
tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan
tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat
hipotetik). Kompetensi yang dikembangkan adalah mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu,
kemampuanmerumuskanpertanyaanuntukmembentukpikirankritisyangperluuntukhidupcerdas
dan belajar sepanjang hayat
Kegiatan ‘menanya’ tidak selalu menggunakan ‘kalimat tanya’, melainkan dapat dalam bentuk
‘pernyataan’, asalkan keduanya menginginkan tanggapan verbal. Bentuk pertanyaan, misalnya:
apakah ciri-ciri kalimat yang efektif?; sebutkan ciri-ciri kalimat efektif!
a. Kriteriapertanyaanyangbaik
1) Singkatdanjelas
Contoh:(1) Seberapa jauh pemahaman Anda mengenai faktor-faktor yang menyebabkan
generasi muda terjerat kasus narkoba dan obat-obatan terlarang? (2) Faktor-faktor
apakah yang menyebabkan generasi muda terjerat kasus narkoba dan obat-obatan
terlarang?Pertanyaankedualebihsingkatdanlebihjelasdibandingkandenganpertanyaan
pertama.
2) Menginspirasi jawaban
Contoh: Membangun semangat kerukunan umat beragama itu sangat penting pada
bangsa yang multiagama. Jika suatu bangsa gagal membangun semangat kerukukan
beragama, akan muncul aneka persoalan sosial kemasyarakatan. Coba jelaskan dampak
sosial apa saja yang muncul, jika suatu bangsa gagal membangun kerukunan umat
beragama? Dua kalimat yang mengawali pertanyaan di muka merupakan contoh yang
diberikan guru untuk menginspirasi jawaban peserta didik menjawab pertanyaan.
3) Memiliki fokus
Contoh: Faktor-faktor apakah yang menyebabkan terjadinya kemiskinan? Untuk
pertanyaanseperti ini sebaiknya masing-masing peserta didik diminta memunculkan satu
jawaban.Pesertadidikpertamahinggakelimamisalnyamenjawab:kebodohan,kemalasan,
tidak memiliki modal usaha, kelangkaan sumber daya alam, dan keterisolasian geografis.
Jikamasihtersediaalternatif jawabanlain,pesertadidikyangkeenamdan seterusnya, bisa
dimintai jawaban. Pertanyaan yang luas seperti di atas dapat dipersempit, misalnya:
29
SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum2013
Mengapa kemalasan menjadi penyebab kemiskinan? Pertanyaan seperti ini dimintakan
jawabannya kepada peserta didik secara perorangan.
4) Bersifatprobingataudivergen
Contoh: (1) Untuk meningkatkan kualitas hasil belajar, apakah peserta didik harus rajin
belajar?(2) Mengapa peserta didik yang sangat malas belajar cenderung menjadi putus
sekolah? Pertanyaan pertama cukup dijawab oleh peserta didik dengan Ya atau Tidak.
Sebaliknya, pertanyaan kedua menuntut jawaban yang bervariasi urutan jawaban dan
penjelasannya, yang kemungkinan memiliki bobot kebenaran yang sama.
5) Bersifatvalidatifataupenguatan
Pertanyaandapatdiajukandengancara memintakepadapesertadidik yangberbedauntuk
menjawab pertanyaan yang sama. Jawaban atas pertanyaan itu dimaksudkan untuk
memvalidsi atau melakukan penguatan atas jawaban peserta didik sebelumnya. Ketika
beberapa orang peserta didik telah memberikan jawaban yang sama, sebaiknya guru
menghentikanpertanyaanituataumemintamerekamemunculkanjawaban yang lain yang
berbeda, namun sifatnya menguatkan.
Contoh:
o Guru: “mengapa kemalasan menjadi penyebab kemiskinan”?
o Peserta didik I: “karena orang yang malas lebih banyak diam ketimbang bekerja.”
o Guru: “siapa yang dapat melengkapi jawaban tersebut?”
o Peserta didik II: “karena lebih banyak diam ketimbang bekerja, dan orang yang malas
tidak produktif”
o Guru : “siapa yang dapat melengkapi jawaban tersebut?”
o Peserta didik III: “orang malas tidak bertindak aktif, sehingga kehilangan waktu terlalu
banyak untuk bekerja, karena itu dia tidak produktif.”
6) Memberi kesempatanpesertadidikuntukberpikirulang
Untuk menjawabpertanyaandari guru,peserta didik memerlukan waktu yang cukup guna
memikirkan jawabannya dan memverbalkannya dengan kata-kata. Karena itu, setelah
mengajukanpertanyaan,guruhendaknyamenunggubeberapasaatsebelummeminta atau
menunjuk peserta didik untuk menjawab pertanyaan itu.
Jikadenganpertanyaantertentutidakada peserta didik yang bisa menjawah dengan baik,
sangat dianjurkan guru mengubah pertanyaannya. Misalnya: (1) Apa faktor picu utama
Belanda menjajah Indonesia?; (2) Apa motif utama Belanda menjajah Indonesia? Jika
dengan pertanyaan pertama guru belum memperoleh jawaban yang memuaskan, ada
baiknya dia mengubah pertanyaan seperti pertanyaan kedua.
7) Merangsangpeningkatantuntutankemampuankognitif
Pertanyaan guru yang baik membuka peluang peserta didik untuk mengembangkan
kemampuanberpikir yang makin meningkat, sesuai dengan tuntunan tingkat kognitifnya.
Guru mengemas atau mengubah pertanyaan yang menuntut jawaban dengan tingkat
kognitif rendah ke makin tinggi, seperti dari sekadar mengingat fakta ke pertanyaan yang
menggugah kemampuan kognitif yang lebih tinggi, seperti pemahaman, penerapan,
analisis, sintesis, dan evaluasi. Kata-kata kunci pertanyaan ini, seperti: apa, mengapa,
bagaimana, dan seterusnya.
8) Merangsangprosesinteraksi
Pertanyaan guru yang baik mendorong munculnya interaksi dan suasana menyenangkan
pada diri peserta didik.Dalam kaitan ini, setelah menyampaikan pertanyaan, guru
memberikan kesempatan kepada peserta didik mendiskusikan jawabannya. Setelah itu,
30
SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum2013
guru memberi kesempatan kepada seorang atau beberapa orang peserta didik diminta
menyampaikanjawabanataspertanyaantersebut.Polabertanyaseperti ini memposisikan
guru sebagai wahana pemantul.
b. Tingkatan Pertanyaan
Pertanyaanguruyang baikdan benarmenginspirasi pesertadidikuntuk memberikan jawaban
yang baikdanbenar pula. Untukitu pertanyaan hendaknyamenggambarkantingkatankognitif
mulai dari yang lebihrendahhinggayanglebihtinggi.Bobotpertanyaanyangmenggambarkan
tingkatan kognitif yang lebih rendah hingga yang lebih tinggi disajikan berikut ini.
Tingkatan Subtingkatan Kata-kata kunci pertanyaan
Kognitif yang
lebih rendah
 Pengetahuan
(knowledge)
 Apa... , Siapa..., Kapan... , Di mana... , Sebutkan...,
Jodohkan atau pasangkan... , Persamaan kata... ,
Golongkan... , Berilah nama..., Dll.
 Pemahaman
(comprehension)
 Terangkahlah... , Bedakanlah... , Terjemahkanlah...
Simpulkan... , Bandingkan... , Ubahlah..., Berikanlah
interpretasi...
 Penerapan
(application
 Gunakanlah... , Tunjukkanlah... , Buatlah... ,
Demonstrasikanlah... , Carilah hubungan... , Tulislah
contoh... , Siapkanlah..., Klasifikasikanlah...
Kognitif yang
lebih tinggi
Analisis (analysis)  Analisislah..., Kemukakan bukti-bukti… , Mengapa…
Identifikasikan… ,Tunjukkanlah sebabnya… ,Berilah
alasan-alasan…
Sintesis (synthesis)  Ramalkanlah… ,Bentuk… , Ciptakanlah… ,Susunlah… ,
Rancanglah...
  Tulislah… ,Bagaimana kita dapatmemecahkan… , Apa
yang terjadi seaindainya… ,Bagaimana kita dapat
memperbaiki… , Kembangkan…
 Evaluasi
(evaluation)
 Berilah pendapat… , Alternatif mana yanglebih baik… ,
Setujukah anda… , Kritiklah… ,Berilah alasan… ,Nilailah…
, Bandingkan… , Bedakanlah…
3. Mengumpulkan informasi/Eksperimen (Mencoba)
Mengumpulkaninformasi/eksperimen,kegiatanpembelajarannyaantaralain:
a. Melakukan eksperimen;
b. Membaca sumber lain selain buku teks;
c.Mengamati objek/ kejadian/aktivitas; dan
d. Wawancara dengan narasumber.
Kompetensi yang dikembangkan dalam proses mengumpulkan informasi/eksperimen adalah
mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan
berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang
dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
Untuk memperoleh hasil belajar yang nyata/autentik, peserta didik harus mencoba atau
melakukan percobaan, terutama untuk isi materi yang sesuai. Peserta didik pun harus memiliki
keterampilan proses untuk mengembangkan pengetahuan tentang alam sekitar, serta mampu
menggunakan metode ilmiah dan bersikap ilmiah untuk memecahkan masalah-masalah yang
dihadapi sehari-hari.
Agar pelaksanaan percobaan dapat berjalan lancar (1) Guru hendaknya merumuskan tujuan
eksperimenyangaakandilaksanakanpesertadidik, (2) Guru bersama peserta didik mempersiapkan
31
SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum2013
perlengkapan yang dipergunakan, (3) Perlu memperhitungkan tempat dan waktu, (4) Guru
menyediakankertaskerjauntukpengarahankegiatanpesertadidik,(5) Gurumembicarakanmasalah
yang akandijadikaneksperimen,(6) Pesertadidikmelaksanakaneksperimendenganbimbinganguru,
dan (7) Guru mengumpulkan hasil kerja peserta didik dan mengevaluasinya, bila dianggap perlu
didiskusikan secara klasikal.
4. Mengasosiasi/mengolah informasi
Kegiatanbelajaryangdilakukandalamprosesmengasosiasi/mengolahinformasi adalah:.
a. Mengolahinformasi yangsudahdikumpulkan,baikterbatasdari hasil kegiatan mengumpulkan
informasi, eksperimen mau pun hasil dari kegiatan mengamati
b. Pengolahan informasi yang dikumpulkan dari yang bersifat menambah keluasan dan
kedalaman sampai pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber
yang memiliki pendapat yang berbeda atau yang bertentangan.
Kompetensi yang dikembangkan dalam proses mengasosiasi/mengolah inofrmasi adalah
mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan
prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam menyimpulkan.
Dalamkegiatanmengasosiasi/mengolah informasi terdapat kegiatan menalar, yaitu proses berfikir
yang logis dan sistematis atas fakta empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh simpulan
berupa pengetahuan. Istilah “menalar” dalam kerangka proses pembelajaran dengan pendekatan
ilmiah yang dianut dalam Kurikulum 2013 untuk menggambarkan bahwa guru dan peserta didik
merupakan pelaku aktif. Titik tekannya tentu dalam banyak hal dan peserta didik harus lebih aktif
daripada guru.
Menalaratau penalaranyangdimaksudkanadalah penalaranilmiah, meski penakaran nonilmiah
tidak selalu tidak bermanfaat. Dan menalar di sini merupakan padanan dari associating; bukan
merupakan terjemanan dari reasonsing, meski istilah ini juga bermakna menalar atau penalaran.
Karena itu, istilah aktivitas menalar dalam konteks pembelajaran pada Kurikulum 2013 dengan
pendekatan ilmiah banyak merujuk pada teori belajar asosiasi atau pembelajaran asosiatif. Istilah
asosiasi dalam pembelajaran merujuk pada kemampuan mengelompokkan beragam ide dan
mengasosiasikan beragam peristiwa untuk kemudian memasukannya menjadi penggalan memori.
Aktivitas menalar pembelajaran dapat dilakukan dengan cara, sebagai berikut:
a. Guru menyusun bahan pembelajaran dalam bentuk yang sudah siap sesuai dengan tuntutan
kurikulum.
b. Guru tidak banyak menerapkan metode ceramah atau metode kuliah. Tugas utama guru
adalah memberi instruksi singkat tapi jelas dengan disertai contoh-contoh, baik dilakukan
sendiri maupun dengan cara simulasi.
c.Bahan pembelajaran disusun secara berjenjang atau hierarkis, dimulai dari yang sederhana
(persyaratan rendah) sampai pada yang kompleks (persyaratan tinggi).
d. Kegiatan pembelajaran berorientasi pada hasil yang dapat diukur dan diamati
e. Setiap kesalahan harus segera dikoreksi atau diperbaiki
f.Perludilakukanpengulangandanlatihanagarperilakuyangdiinginkandapatmenjadikebiasaan
atau pelaziman.
g. Evaluasi atau penilaian didasarkan atas perilaku yang nyata atau otentik.
h. Guru mencatat semua kemajuan peserta didik untuk kemungkinan memberikan tindakan
pembelajaran perbaikan.
32
SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum2013
5. Mengkomunikasikan
Kegiatan belajar mengkomunikasikan adalah menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan
berdasarkanhasil analisissecaralisan,tertulis, atau media lainnya. Kompetesi yang dikembangkan
dalam tahapan mengkomunikasikan adalah mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi,
kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, serta
mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar.
Dalam kegiatan mengkomunikasikan dapat dilakukan pembelajaran kolaboratif. Pembelajaran
kolaboratif merupakan suatu filsafat personal, lebih dari sekadar teknik pembelajaran di kelas/
sekolah. Kolaborasi esensinya merupakan filsafat interaksi dan gaya hidup manusia yang
menempatkandanmemaknai kerjasamasebagai strukturinteraksi yang dirancang secara baik untuk
memudahkan usaha kolektif dalam mencapai tujuan bersama.
Pada pembelajaran kolaboratif fungsi kewenangan guru lebih bersifat direktif atau manajer
belajar,sebaliknya,pesertadidiklahyangharuslebihaktif.Jikapembelajaran kolaboratif diposisikan
sebagai satu filsafat pribadi, maka ia menyentuh tentang identitas peserta didik terutama, jika
mereka berinteraksi dengan yang lain atau guru. Dalam situasi kolaboratif itu, peserta didik
berinteraksi denganempati,salingmenghormati,danmenerima kekuranganataukelebihan masing-
masing. Dengan cara semacam ini akan tumbuh rasa aman, sehingga memungkin peserta didik
menghadapi aneka perubahan dan tuntutan belajar secara bersama-sama.
Ada empat sifat kelas atau pembelajaran kolaboratif. Dua sifat berkenaan dengan perubahan
hubungan antara guru dan peserta didik. Sifat ketiga berkaitan dengan pendekatan baru dari
penyampaian guru selama proses pembelajaran. Sifat keempat menyatakan isi kelas atau
pembelajaran kolaboratif.
a. Guru dan peserta didik saling berbagi informasi
Dengan pembelajaran kolaboratif, peserta didik memiliki ruang gerak untuk menilai dan
membina ilmu pengetahuan, pengalaman personal, bahasa komunikasi, strategi dan konsep
pembelajaran sesuai dengan teori, serta menautkan kondisi sosio-budaya dengan situasi
pembelajaran. Di sini, peran guru lebih banyak sebagai pembimbing dan manajer belajar
ketimbang memberi instruksi dan mengawasi secara rijid. Contoh: apabila guru akan
membelajarkan topik “asas kebersamaan dalam kehidupaan bermasyarakat.” Peserta didik
yang mempunyai pengalaman sehubungan dengan topik tersebut (baik yang sifatnya pro
maupunkontra) diberikankesempatanuntuk menyampaikanpadasesi pembelajaran, berbagi
idea, dan memberi garis-garis besar arus komunikasi antar peserta didik. Jika peserta didik
memahami danmelihatfenomenanyata dalamkehidupanbersamaitu, makapengalamandan
pengetahuannya dihargai, sehingga mereka akan termotivasi untuk melihat dan mendengar
keterkaitan antara proses pembelajaran yang sedang dilakukan dengan kehidupan nyata.
b. Berbagi tugasdan kewenangan.
Pada pembelajaranatau kelaskolaboratif,guruberbagi tugasdankewenangandenganpeserta
didik, khususnya untuk hal-hal tertentu. Cara ini memungkinan peserta didik menimba
pengalaman mereka sendiri, berbagi strategi dan informasi, menghormati antar-sesama,
mendorong tumbuhnya ide-ide cerdas, terlibat dalam pemikiran kreatif dan kritis serta
memupuk dan menggalakkan mereka mengambil peran secara terbuka dan bermakna.
Contoh: apabila guru ingin mengajarkan tentang konsep, penggolongan sifat, fakta, atau
mengulangi informasi tentangobjek. Untuk keperluan pembelajaran ini menggunakan media
sortir kartu (card sort) dengan prosedur, seperti berikut ini:
33
SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum2013
 Berikankepadapesertadidikkartuindeks yang memuat informasi atau contoh yang cocok
dengan satu atau lebih katagori.
 Mintalah peserta didik untuk mencari temannya dan menemukan orang yang memiliki
kartu dengan katagori yang sama.
 Berikan kepada peserta didik yang kartu katagorinya sama menyajikan sendiri kepada
rekannya.
 Selamamasing-masingkatagori dipresentasikanolehpesertadidik,buatlah catatan dengan
kata kunci (point) dari pembelajaran tersebut yang dirasakan penting.
B. Model-Model Pembelajaran
1. Model Pembelajaran Berbasis proyek (project based learning)
a. Konsep
Pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning = PjBL) adalah pembelajaran yang
menggunakanproyek/kegiatansebagai media.Pesertadidikmelakukaneksplorasi, penilaian,
interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar.
Melalui PjBL, proses inquiry dimulai dengan memunculkan pertanyaan penuntun (a guiding
question) dan membimbing peserta didik dalam sebuah proyek kolaboratif yang
mengintegrasikanberbagai subjek(materi) dalamkurikulum. Pada saat pertanyaan terjawab,
secara langsung peserta didik dapat melihat berbagai elemen utama sekaligus berbagai
prinsip dalam sebuah disiplin yang sedang dikaji.
Mengingat bahwa masing-masing peserta didik memiliki gaya belajar yang berbeda, maka
pembelajaran berbasis proyek memberikan kesempatan kepada para peserta didik untuk
menggali konten (materi) dengan menggunakan berbagai cara yang bermakna bagi dirinya,
dan melakukan eksperimen secara kolaboratif. PjBL merupakan investigasi mendalam
tentang sebuah topik dunia nyata, hal ini akan berharga bagi atensi dan usaha peserta didik.
b. Langkah-langkah Operasional
1) Penentuan pertanyaan mendasar (Start With the Essential Question).
Pembelajarandimulai denganpertanyaanesensial, yaitu pertanyaan yang dapat memberi
penugasan peserta didik dalam melakukan suatu aktivitas. Mengambil topik yang sesuai
dengan realitas dunia nyata dan dimulai dengan sebuah investigasi mendalam. Pengajar
berusaha agar topik yang diangkat relevan untuk para peserta didik.
2) Mendesain perencanaan proyek (Design a Plan for the Project.
Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara pengajar dan peserta didik. Dengan
emikian peserta didik diharapkan akan merasa “memiliki” atas proyek tersebut.
Perencanaan berisi tentang aturan main, pemilihan aktivitas yang dapat mendukung
dalam menjawab pertanyaan esensial, dengan cara mengintegrasikan berbagai subjek
yang mungkin, serta mengetahui alat dan bahan yang dapat diakses untuk membantu
penyelesaian proyek.
3) Menyusun jadwal (Create a Schedule)
Pengajar dan peserta didik secara kolaboratif menyusun jadwal aktivitas dalam
menyelesaikan proyek. Aktivitas pada tahap ini antara lain: (1) membuat timeline untuk
menyelesaikanproyek,(2) membuatdeadline penyelesaianproyek, (3) membawa peserta
didik agar merencanakan cara yang baru, (4) membimbing peserta didik ketika mereka
34
SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum2013
membuat cara yang tidak berhubungan dengan proyek, dan (5) meminta peserta didik
untuk membuat penjelasan (alasan) tentang pemilihan suatu cara.
4) Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek (Monitor the Students and the Progress of
the Project)
Pengajar bertanggungjawab untuk melakukan monitor terhadap aktivitas peserta didik
selama menyelesaikan proyek. Monitoring dilakukan dengan cara menfasilitasi peserta
didikpada setiaproses. Dengankata lain pengajarberperanmenjadi mentor bagi aktivitas
peserta didik. Agar mempermudah proses monitoring, dibuat sebuah rubrik yang dapat
merekam keseluruhan aktivitas yang penting.
5) Menguji hasil (Assess the Outcome)
Penilaian dilakukan untuk membantu pengajar dalam mengukur ketercapaian standar,
berperan dalam mengevaluasi kemajuan masing- masing peserta didik, memberi umpan
balik tentang tingkat pemahaman yang sudah dicapai peserta didik, membantu pengajar
dalam menyusun strategi pembelajaran berikutnya.
6) Mengevaluasi pengalaman (Evaluate the Experience)
Pada akhir proses pembelajaran, pengajar dan peserta didik melakukan refleksi terhadap
aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses refleksi dilakukan baik secara
individu maupun kelompok. Pada tahap ini peserta didik diminta untuk mengungkapkan
perasaan dan pengalamanya selama menyelesaikan proyek. Pengajar dan peserta didik
mengembangkandiskusi dalamrangkamemperbaiki kinerja selama proses pembelajaran,
sehingga pada akhirnya ditemukan suatu temuan baru (new inquiry) untuk menjawab
permasalahan yang diajukan pada tahap pertama pembelajaran.
Peranguru dalampelaksanaanpembelajaran berbasis proyek, antara lain: a) merencanakan dan
mendesainpembelajaran, b) membuat strategi pembelajaran, c) membayangkan interaksi yang
akan terjadi antara guru dan peserta didik, d) mencari keunikan peserta didik, e) enilai peserta
didik dengan cara transparan dan berbagai macam penilaian, dan f) membuat portofolio
pekerjaan peserta didik.
Peran peserta didik dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis proyek, antara lain: a)
menggunakankemampuanbertanyadanberpikir,b) elakukanrisetsederhana,c) mempelajari
ide dankonsepbaru, d) belajar mengatur waktu dengan baik, e) melakukan kegiatan belajar
sendiri/kelompok, ) mengaplikasikanhasil belajar lewat tindakan, dan ) elakukan interaksi
sosial (wawancara, survey, observasi).
c. Sistem penilaian
Untuk memperolehinformasi tentangkompetensi pesertadidiksetelahmengikuti serangkaian
kegiatan pembelajaran, maka penilaian dalam pembelajaran dengan model pembelajaran
berbasis proyek dilakukan secara menyeluruh, yaitu penilaian sikap, pengetahuan dan
keterampilan yang diperoleh peserta didik. Penilaian sikap dilakukan melalui observasi,
penilaian diri, penilaian antar peserta didik, dan jurnal yang berupa catatan pendidik.
Penilaianpengetahuan untuk mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap materi
yang dibahasdilakukandengan tes tertulis atau lisan menggunakan soal obyektif atau uraian
yang sudah umum digunakan selama ini. Penilaian ketrampilan dilakukan melalui penilaian
kinerja dengan menggunakan tes praktik, projek, dan penilaian portofolio.
35
SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum2013
Adapunteknikdaninstrumenpenilaian menggunakan daftarcek atau skala penilaian (rating
scale) yang disertai rubric disesuaikan dengan petunjuk teknis penilaian dari Direktorat
Pembinaan SMA Kemdikbud, (format lihat HO-1.3 dan sebagian digunakan dalam contoh
penerapan model PjBL berikut ini).
Daftar Pustaka
Alexander, D. (2000). The learning that lies between play and academics in afterschool programs. National
Institute on Out-of-School Time. Retrieved from http://www.niost.org/ Publications/papers.
Admin.Metode Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) [online]. Diakses di
http://digilib.sunan-ampel.ac.id/files/disk1/151/hubptain-gdl-ellyikasus-7509-3-babii.pdf (17
Oktober 2011).
Barron,B., & Darling-Hammond, L. (2008). Teaching for meaningful learning: A review of research on
inquiry-based and cooperative learning. Retrieved from http://www.edutopia. org/pdfs/edutopia-
teaching-for-meaningful-learning.pdf.
Buck Institute for Education. Introduction to Project Based Learning. [Online].Diakses di
http://www.bie.org/images/uploads/general/20fa7d42c216e2ec171a212e97fd4a9e.pdf (18 Oktober
2011).
Daniel K. Schneider. 2005. Project-based learning. [Online].Diakses
dihttp://edutechwiki.unige.ch/en/Project-based_learning (18 Oktober 2011).
Florin,Suzanne. 2010. The Success of Project Based Learning. [Online].Diakses di
http://www.brighthub.com/education/k-12/articles/90553.aspx (18 Oktober 2011)
Grant, M. (2009,pril). Understanding projects in projectbased learning: A student’s perspective. Paper
presented at Annual Meeting of the American Educational Research Association,San Diego,CA.
Lucas,George .(2005). Instructional Module Project Based Learning. http://www.edutopia.org/
modules/PBL/whatpbl.php. Diakses tanggal 13 Juli 2010.
Markham, T. (2003).Project-Based Learning Handbook (2nd ed.). Novato, CA: Buck Institute for Education.
Research summary: Project-based learning in middle grades mathematics. Retrieved from
http://www.nmsa.org/Research/ResearchSummaries.
ResearchSummaries/ProjectBasedLearninginMath/tabid/1570/Default.aspx.
Savery, J. R. (2006). Overview of problem-based learning:Definitions and distinctions. TheInterdisciplinary
Journal of Problem-Based Learning, 1(1), 9–20. Journal of Problem-Based Learning, 3(1), 12–43.
2. Model PembelajaranBerbasisMasalah (ProblemBased Learning)
a. Konsep
Pembelajaranberbasismasalah (PBL) merupakanpembelajaranyangmenantangpesertadidik
untuk “belajar bagaimana belajar”, bekerja secara berkelompok untuk mencari solusi dari
permasalahandunianyata. Masalahyangdiberikan sebelumpesertadidikmempelajari konsep
atau materi untuk mengikat rasa ingin tahunya.
b. Langkah-langkah Imlementasi Pembelajaran Berbasis Masalah
1) Konsep dasar (Basic Concept)
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013

More Related Content

What's hot

Pp kn sma smk kelompok kompetensi b
Pp kn sma smk kelompok kompetensi bPp kn sma smk kelompok kompetensi b
Pp kn sma smk kelompok kompetensi beli priyatna laidan
 
Materi pelatihan kurikulum 2013
Materi pelatihan kurikulum 2013Materi pelatihan kurikulum 2013
Materi pelatihan kurikulum 2013syifaul123
 
Pp kn sma smk kelompok kompetensi i
Pp kn sma smk kelompok kompetensi iPp kn sma smk kelompok kompetensi i
Pp kn sma smk kelompok kompetensi ieli priyatna laidan
 
Pp kn sma smk kelompok kompetensi j
Pp kn sma smk kelompok kompetensi jPp kn sma smk kelompok kompetensi j
Pp kn sma smk kelompok kompetensi jeli priyatna laidan
 
Pp kn sma smk kelompok kompetensi d
Pp kn sma smk kelompok kompetensi dPp kn sma smk kelompok kompetensi d
Pp kn sma smk kelompok kompetensi deli priyatna laidan
 
Pp kn sma smk kelompok kompetensi f
Pp kn sma smk kelompok kompetensi fPp kn sma smk kelompok kompetensi f
Pp kn sma smk kelompok kompetensi feli priyatna laidan
 
Pp kn sma smk kelompok kompetensi e
Pp kn sma smk kelompok kompetensi ePp kn sma smk kelompok kompetensi e
Pp kn sma smk kelompok kompetensi eeli priyatna laidan
 
Pp kn sma smk kelompok kompetensi a
Pp kn sma smk kelompok kompetensi aPp kn sma smk kelompok kompetensi a
Pp kn sma smk kelompok kompetensi aeli priyatna laidan
 
Pp kn sma smk kelompok kompetensi c
Pp kn sma smk kelompok kompetensi cPp kn sma smk kelompok kompetensi c
Pp kn sma smk kelompok kompetensi celi priyatna laidan
 
Ks 02. manajemen implementasi kurikulum-2
Ks 02. manajemen implementasi kurikulum-2Ks 02. manajemen implementasi kurikulum-2
Ks 02. manajemen implementasi kurikulum-2SD NEGERI 1 KEBLORAN
 
Materi GPO Matematika SMP Modul F
Materi GPO Matematika SMP Modul FMateri GPO Matematika SMP Modul F
Materi GPO Matematika SMP Modul FBudhi Emha
 
Pp kn sma smk kelompok kompetensi g
Pp kn sma smk kelompok kompetensi gPp kn sma smk kelompok kompetensi g
Pp kn sma smk kelompok kompetensi geli priyatna laidan
 
Juknis pendampingan smk
Juknis pendampingan smkJuknis pendampingan smk
Juknis pendampingan smkFajru Sidqi
 
2.panduan matrikulasi lampiran lengkap
2.panduan matrikulasi lampiran lengkap2.panduan matrikulasi lampiran lengkap
2.panduan matrikulasi lampiran lengkapkasdi haryanta
 
Panduan iht pendampingan di semua sma tahun 2015 isi-rev
Panduan iht pendampingan di semua sma tahun        2015 isi-revPanduan iht pendampingan di semua sma tahun        2015 isi-rev
Panduan iht pendampingan di semua sma tahun 2015 isi-revwasio kadir
 
3. modul 3. pengukura peminatan peserta didik
3. modul 3. pengukura peminatan peserta didik3. modul 3. pengukura peminatan peserta didik
3. modul 3. pengukura peminatan peserta didiksyifaul123
 
KARAKTERISTIK KURIKULUM 2013 DAN PENULISAN BUKU TEKS
KARAKTERISTIK KURIKULUM 2013 DAN PENULISAN BUKU TEKSKARAKTERISTIK KURIKULUM 2013 DAN PENULISAN BUKU TEKS
KARAKTERISTIK KURIKULUM 2013 DAN PENULISAN BUKU TEKSNurulbanjar1996
 
1. modul 1.kurikulum 2013 dan profesionalisasi bk
1. modul 1.kurikulum 2013 dan profesionalisasi bk1. modul 1.kurikulum 2013 dan profesionalisasi bk
1. modul 1.kurikulum 2013 dan profesionalisasi bksyifaul123
 

What's hot (20)

02. bhs.ind wajib
02. bhs.ind wajib02. bhs.ind wajib
02. bhs.ind wajib
 
Pp kn sma smk kelompok kompetensi b
Pp kn sma smk kelompok kompetensi bPp kn sma smk kelompok kompetensi b
Pp kn sma smk kelompok kompetensi b
 
Materi pelatihan kurikulum 2013
Materi pelatihan kurikulum 2013Materi pelatihan kurikulum 2013
Materi pelatihan kurikulum 2013
 
Pp kn sma smk kelompok kompetensi i
Pp kn sma smk kelompok kompetensi iPp kn sma smk kelompok kompetensi i
Pp kn sma smk kelompok kompetensi i
 
Pp kn sma smk kelompok kompetensi j
Pp kn sma smk kelompok kompetensi jPp kn sma smk kelompok kompetensi j
Pp kn sma smk kelompok kompetensi j
 
Pp kn sma smk kelompok kompetensi d
Pp kn sma smk kelompok kompetensi dPp kn sma smk kelompok kompetensi d
Pp kn sma smk kelompok kompetensi d
 
Pp kn sma smk kelompok kompetensi f
Pp kn sma smk kelompok kompetensi fPp kn sma smk kelompok kompetensi f
Pp kn sma smk kelompok kompetensi f
 
Pp kn sma smk kelompok kompetensi e
Pp kn sma smk kelompok kompetensi ePp kn sma smk kelompok kompetensi e
Pp kn sma smk kelompok kompetensi e
 
Pp kn sma smk kelompok kompetensi a
Pp kn sma smk kelompok kompetensi aPp kn sma smk kelompok kompetensi a
Pp kn sma smk kelompok kompetensi a
 
Pp kn sma smk kelompok kompetensi c
Pp kn sma smk kelompok kompetensi cPp kn sma smk kelompok kompetensi c
Pp kn sma smk kelompok kompetensi c
 
Ks 02. manajemen implementasi kurikulum-2
Ks 02. manajemen implementasi kurikulum-2Ks 02. manajemen implementasi kurikulum-2
Ks 02. manajemen implementasi kurikulum-2
 
Materi GPO Matematika SMP Modul F
Materi GPO Matematika SMP Modul FMateri GPO Matematika SMP Modul F
Materi GPO Matematika SMP Modul F
 
Pp kn sma smk kelompok kompetensi g
Pp kn sma smk kelompok kompetensi gPp kn sma smk kelompok kompetensi g
Pp kn sma smk kelompok kompetensi g
 
Juknis pendampingan smk
Juknis pendampingan smkJuknis pendampingan smk
Juknis pendampingan smk
 
5. pedoman pendampingan
5. pedoman pendampingan5. pedoman pendampingan
5. pedoman pendampingan
 
2.panduan matrikulasi lampiran lengkap
2.panduan matrikulasi lampiran lengkap2.panduan matrikulasi lampiran lengkap
2.panduan matrikulasi lampiran lengkap
 
Panduan iht pendampingan di semua sma tahun 2015 isi-rev
Panduan iht pendampingan di semua sma tahun        2015 isi-revPanduan iht pendampingan di semua sma tahun        2015 isi-rev
Panduan iht pendampingan di semua sma tahun 2015 isi-rev
 
3. modul 3. pengukura peminatan peserta didik
3. modul 3. pengukura peminatan peserta didik3. modul 3. pengukura peminatan peserta didik
3. modul 3. pengukura peminatan peserta didik
 
KARAKTERISTIK KURIKULUM 2013 DAN PENULISAN BUKU TEKS
KARAKTERISTIK KURIKULUM 2013 DAN PENULISAN BUKU TEKSKARAKTERISTIK KURIKULUM 2013 DAN PENULISAN BUKU TEKS
KARAKTERISTIK KURIKULUM 2013 DAN PENULISAN BUKU TEKS
 
1. modul 1.kurikulum 2013 dan profesionalisasi bk
1. modul 1.kurikulum 2013 dan profesionalisasi bk1. modul 1.kurikulum 2013 dan profesionalisasi bk
1. modul 1.kurikulum 2013 dan profesionalisasi bk
 

Similar to Kurikulum 2013

Materi pelatihan implementasi kur 2013 bina smp edit 07042014 uya
Materi pelatihan implementasi kur 2013 bina smp   edit 07042014 uyaMateri pelatihan implementasi kur 2013 bina smp   edit 07042014 uya
Materi pelatihan implementasi kur 2013 bina smp edit 07042014 uyaLiani Fitri
 
Modul pelatihan bahasa inggris sma final rev-ok
Modul pelatihan bahasa inggris sma final rev-okModul pelatihan bahasa inggris sma final rev-ok
Modul pelatihan bahasa inggris sma final rev-oksisri rahmayuni
 
K13 modul pelatihan smp ipa
K13   modul pelatihan smp ipaK13   modul pelatihan smp ipa
K13 modul pelatihan smp ipaPak Arif
 
Sma smk-bahasa-indonesia-revisi
Sma smk-bahasa-indonesia-revisiSma smk-bahasa-indonesia-revisi
Sma smk-bahasa-indonesia-revisiSyaifudin Hri
 
Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 bidang studi matematika SMP
Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 bidang studi matematika SMPMateri Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 bidang studi matematika SMP
Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 bidang studi matematika SMPNoviyanto Husada
 
Smp matematika-rev
Smp matematika-revSmp matematika-rev
Smp matematika-revAryani Dewi
 
Buku panduan pendampingan kur 2013
Buku panduan pendampingan kur 2013Buku panduan pendampingan kur 2013
Buku panduan pendampingan kur 2013purdiyanto -
 
Pedoman pendampingan sekolah
Pedoman pendampingan sekolahPedoman pendampingan sekolah
Pedoman pendampingan sekolahIwan Falahuddin
 
Juknis pendampingan (versi ms)
Juknis pendampingan (versi ms)Juknis pendampingan (versi ms)
Juknis pendampingan (versi ms)Dede Irawan
 
Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD
Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SDBuku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD
Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SDDimas Yudistira
 
Ks 02. manajemen implementasi kurikulum-2
Ks 02. manajemen implementasi kurikulum-2Ks 02. manajemen implementasi kurikulum-2
Ks 02. manajemen implementasi kurikulum-2Sofyan Nardi Saputra
 
Pedoman teknis-pendampingan-sd
Pedoman teknis-pendampingan-sdPedoman teknis-pendampingan-sd
Pedoman teknis-pendampingan-sdSariman Sariman
 
Final juknis pendamp 2 juni 2014
Final juknis pendamp 2 juni  2014Final juknis pendamp 2 juni  2014
Final juknis pendamp 2 juni 2014musdam farera
 
Edit 07-pedoman-pendampingan-ks-ps-jadi-25-6-2013-libre
Edit 07-pedoman-pendampingan-ks-ps-jadi-25-6-2013-libreEdit 07-pedoman-pendampingan-ks-ps-jadi-25-6-2013-libre
Edit 07-pedoman-pendampingan-ks-ps-jadi-25-6-2013-librepurdiyanto -
 
Pedoman pendampingan-ks-ps
Pedoman pendampingan-ks-psPedoman pendampingan-ks-ps
Pedoman pendampingan-ks-pspurdiyanto -
 
Bab i sd bab iii
Bab i sd bab iiiBab i sd bab iii
Bab i sd bab iiiarif hamidi
 

Similar to Kurikulum 2013 (20)

2 pai-smp-kurikulum-2013
2 pai-smp-kurikulum-20132 pai-smp-kurikulum-2013
2 pai-smp-kurikulum-2013
 
Materi pelatihan implementasi kur 2013 bina smp edit 07042014 uya
Materi pelatihan implementasi kur 2013 bina smp   edit 07042014 uyaMateri pelatihan implementasi kur 2013 bina smp   edit 07042014 uya
Materi pelatihan implementasi kur 2013 bina smp edit 07042014 uya
 
Modul pelatihan bahasa inggris sma final rev-ok
Modul pelatihan bahasa inggris sma final rev-okModul pelatihan bahasa inggris sma final rev-ok
Modul pelatihan bahasa inggris sma final rev-ok
 
Sma sejarah indonesia
Sma sejarah indonesiaSma sejarah indonesia
Sma sejarah indonesia
 
K13 modul pelatihan smp ipa
K13   modul pelatihan smp ipaK13   modul pelatihan smp ipa
K13 modul pelatihan smp ipa
 
Sma smk-bahasa-indonesia-revisi
Sma smk-bahasa-indonesia-revisiSma smk-bahasa-indonesia-revisi
Sma smk-bahasa-indonesia-revisi
 
Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 bidang studi matematika SMP
Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 bidang studi matematika SMPMateri Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 bidang studi matematika SMP
Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 bidang studi matematika SMP
 
Smp matematika-rev
Smp matematika-revSmp matematika-rev
Smp matematika-rev
 
Buku panduan pendampingan kur 2013
Buku panduan pendampingan kur 2013Buku panduan pendampingan kur 2013
Buku panduan pendampingan kur 2013
 
Pedoman pendampingan sekolah
Pedoman pendampingan sekolahPedoman pendampingan sekolah
Pedoman pendampingan sekolah
 
Juknis pendampingan (versi ms)
Juknis pendampingan (versi ms)Juknis pendampingan (versi ms)
Juknis pendampingan (versi ms)
 
Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD
Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SDBuku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD
Buku Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Kelas 1 SD
 
Ks 02. manajemen implementasi kurikulum-2
Ks 02. manajemen implementasi kurikulum-2Ks 02. manajemen implementasi kurikulum-2
Ks 02. manajemen implementasi kurikulum-2
 
Pedoman teknis-pendampingan-sd
Pedoman teknis-pendampingan-sdPedoman teknis-pendampingan-sd
Pedoman teknis-pendampingan-sd
 
Modul BK SMK KURTILAS
Modul BK SMK KURTILASModul BK SMK KURTILAS
Modul BK SMK KURTILAS
 
Final juknis pendamp 2 juni 2014
Final juknis pendamp 2 juni  2014Final juknis pendamp 2 juni  2014
Final juknis pendamp 2 juni 2014
 
Buku pedoman arah peminatan
Buku pedoman arah peminatan Buku pedoman arah peminatan
Buku pedoman arah peminatan
 
Edit 07-pedoman-pendampingan-ks-ps-jadi-25-6-2013-libre
Edit 07-pedoman-pendampingan-ks-ps-jadi-25-6-2013-libreEdit 07-pedoman-pendampingan-ks-ps-jadi-25-6-2013-libre
Edit 07-pedoman-pendampingan-ks-ps-jadi-25-6-2013-libre
 
Pedoman pendampingan-ks-ps
Pedoman pendampingan-ks-psPedoman pendampingan-ks-ps
Pedoman pendampingan-ks-ps
 
Bab i sd bab iii
Bab i sd bab iiiBab i sd bab iii
Bab i sd bab iii
 

Recently uploaded

adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 

Recently uploaded (20)

adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 

Kurikulum 2013

  • 1. i BUKU 2 MATERI PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 GURU SMA/SMK/MA/MAK Mata Pelajaran: PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKn) KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2014
  • 2. ii SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum2013 Diterbitkan oleh: Badan PengembanganSumberDayaManusiaPendidikandanKebudayaan dan PenjaminanMutuPendidikan KementerianPendidikandanKebudayaan 2014 Copyright© 2014, Kementerian PendidikandanKebudayaan Hak CiptaDilindungi Undang-Undang Dilarangmengcopysebagianataukeseluruhanisi bukuini untukkepentingankomersial tanpaizin tertulisdari KementerianPendidikandanKebudayaan.
  • 3. iii SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum2013 SAMBUTAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah Swt., Kurikulum 2013 secara terbatas mulai dilaksanakan tahun 2013 pada sekolah-sekolah yang memenuhi persyaratan dan ditetapkan secara selektif. Kurikulum 2013 merupakan pengembangan dari kurikulum sebelumnya untuk merespon berbagai tantangan internal dan eksternal. Titik tekan pengembangan Kurikulum 2013 adalah penyempurnaan pola pikir, penguatan tata kelola kurikulum,pendalamandanperluasanmateri,penguatanprosespembelajaran,danpenyesuaianbeban belajar agar dapat menjamin kesesuaian antara apa yang diinginkan dengan apa yang dihasilkan. Pengembangan kurikulum menjadi amat penting sejalan dengan kontinuitas kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni budaya serta perubahan masyarakat pada tataran lokal, nasional, regional,danglobal di masadepan. Anekakemajuandanperubahan itu melahirkan tantangan internal dan eksternal di bidang pendidikan. Karena itu, implementasi Kurikulum 2013 merupakan langkah strategis dalam menghadapi globalisasi dan tuntutan masyarakat Indonesia di masa depan. Pengembangan Kurikulum 2013 dilaksanakan atas dasar beberapa prinsip utama. Pertama, standar kompetensilulusanditurunkandari kebutuhan. Kedua, standar isi diturunkan dari standar kompetensi lulusan melalui kompetensi inti yang bebas mata pelajaran. Ketiga, semua mata pelajaran harus berkontribusi terhadap pembentukan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. Keempat, mata pelajaranditurunkandari kompetensi yangingindicapai. Kelima,semuamatapelajarandiikatoleh kompetensi inti. Keenam, keselarasan tuntutan kompetensi lulusan, isi, proses pembelajaran, dan penilaian. Aplikasi yang taat asas dari prinsip-prinsip ini menjadi sangat esensial dalam mewujudkan keberhasilan implementasi Kurikulum 2013. Mudah-mudahan implementasi Kurikulum2013 ini bisaberjalan dengan baik. Akhirnya, kepada semua pihak yang telah mendedikasikan dirinya dalam mempersiapkan Kurikulum 2013, saya mengucapkan banyak terima kasih. Semoga bermanfaat untuk mencerdaskan bangsa Indonesia. Menteri PendidikandanKebudayaan Muhammad Nuh
  • 4. iv SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum2013 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas selesainya Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013. Materi pelatihan ini merupakan bahan ajar wajib dalam rangka pelatihan calon Narasumber, Instruktur Nasional dan Guru Sasaran untuk memahami Kurikulum 2013 dan kemudian dalam proses pembelajaran di sekolah. Kurikulum2013 ini diberlakukansecarabertahapmulai tahun pelajaran 2013-2014 melalui pelaksanaan terbatas, khususnya bagi sekolah-sekolah yang sudah siap melaksanakannya. Pada tahun pelajaran 2014/2015, Kurikulum 2013 dilaksanakan secara terbatas untuk Kelas I, II, IV dan V Sekolah Dasar/Madrasah Ibtida’iyah (SD/MI), Kelas VII dan VIII Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Kelas X dan XI Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah (SMA/SMK/MA/MAK). Pada tahun pelajaran 2015/2016 diharapkan Kurikulum 2013 telah dilaksanakan di seluruh kelas I sampai dengan Kelas XII. Menjelang implementasi Kurikulum 2013, penyiapan tenaga guru dan tenaga kependidikan lainnya sebagai pelaksana kurikulum di lapangan perlu dilakukan. Sehubungan dengan itu, Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (BPSDMPK dan PMP), telah menyiapkan strategi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 bagi Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas. Pada tahun 2014 pelatihan akan dilakukan bagi Pengawas SD/SMP/SMA/SMK, Kepala Sekolah SD/SMP/SMA/SMK, dan Guru Kelas II dan V SD, Guru Kelas VIII SMP untuk 9 mata pelajaran, dan Guru Kelas X SMA/SMK untuk 17 mata pelajaran. Guna menjamin kualitas pelatihan tersebut, maka BPSDMPKdan PMP telahmenyiapkan 28Modul PelatihanImplementasi Kurikulum 2013, sesuai dengan kelas,matapelajaran,danjenjangpendidikan.Materi pelatihan ini diharapkan dapat membantu semua pihak menjalankan tugas dalam Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013. Saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan atas partisipasi aktif kepada pejabat dan staf di jajaran BPSDMPK dan PMP, Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Dosen Perguruan Tinggi, Konsultan, Widyaiswara, Pengawas, KepalaSekolah,dan Guruyang terlibatdi dalam penyusunan materi pelatihan tersebut di atas. Jakarta, Maret 2014 Kepala Badan PSDMPK-PMP Syawal Gultom NIP.196202031987031002
  • 5. v SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum2013 DAFTAR ISI SAMBUTAN iii KATA PENGANTAR iv DAFTAR ISI v Materi Pelatihan1 : Konsep Kurikulum2013 1.1 Rasional danElemenPerubahanKurikulum2013 1.2 SKL, KI,KD dan Strategi Implementasi Kurikulum2013 1.3 Pendekatan Saintifik, Model-model Pembelajarandan Penilaian Autentikpada Kurikulum2013 Materi Pelatihan2: AnalisisBuku 2.1 AnalisisBukuGuru danBuku Siswa Materi Pelatihan3: Perancangan Pembelajarandan Penilaian 3.1 Penerapan Pendekatan Saintifik,Model-modelPembelajaran danCara Penilaiannya 3.2 PerancanganPenilaiandalamPembelajaran 3.3 PelaporanHasil PenilaianPembelajarandalamRapor Materi Pelatihan4: Praktik PembelajaranTerbimbing 4.1 AnalisisVideoPembelajaran 4.2 PenyusunanRPP 4.3 Peer Teaching 1 3 15 26 49 50 57 59 76 87 90 92 95 114
  • 6. vi SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum2013
  • 7. 1 SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum2013 MATERI PELATIHAN 1: KONSEP KURIKULUM 2013 Kurikulum merupakan salah satu unsur yang memberikan kontribusi yang signifikan untuk mewujudkanprosesberkembangnyakualitaspotensipesertadidik. Kurikulum2013 yang dikembangkan berbasis pada kompetensi sangat diperlukan sebagai instrumen untuk mengarahkan peserta didik menjadi: (1) manusia berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah;dan(2) manusiaterdidikyangberimandan bertakwakepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri; dan (3) warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. A. Kompetensi 1. Memahami secarautuh rasional pengembangan danelemenperubahan Kurikulum2013 2. Memahami keterkaitanantara SKL,KI dan KD sertastrategi implementasiKurikulum2013 3. Memahami pendekatan saintifik, model-model pembelajaran dan penilaian autentik pada Kurikulum 2013. B. Indikator Pesertapelatihandapat : 1. Menjelaskan rasional pengembangan Kurikulum 2013 dalam kaitannya dengan perkembangan masa depan. 2. Menjelaskan empat elemen perubahan Kurikulum 2013 yang mencakup: Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Isi (SI), Standar Proses, dan Standar Penilaian 3. Menjelaskan keterkaitan antara SKL, Kompetensi Inti (KI), dan Kompetensi Dasar (KD) 4. Mengidentifikasi strategi implementasi Kurikulum 2013 5. Menjelaskan pendekatan saintifik dalam pembelajaran pada Kurikulum 2013 6. Menjelaskan model-model pembelajaran pada Kurikulum 2013 (PjBL, PBL, DL) 7. Menjelaskan penilaian autentik dalam pembelajaran pada Kurikulum 2013. C. Langkah Kegiatan Mengamati tayangan video cuplikan contoh pembelajaran Kurikulum 2013 Diskusi kelompok (Peserta dibagi dalam5 kelompok) Presentasi hasil diskusi kelompok dan komentardari kelompok lain (20 menit/kelompok) Penyimpulan hasil diskusi kelompok dan rangkuman hasil D. Bahan Diskusi Kelompok 1. Bahan tayang : PPT-1.1/1.1.1; 1.2/1.2.1; 1.3/1.3.A/1.3.B/1.3.C/1.3.D 2. Hand-Out : HO-1.1; HO-1.2; HO-1.3 3. Video:V-1.1 4. LembarKerja: LK-1.1; 1.2
  • 8. 2 SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum2013 ANALISIS KURIKULUM 2013 Tujuan: Mendiskusikan rasional pengembangan dan elemen perubahan Kurikulum 2013, keterkaitan antara SKL, KIdan KD, strategi implementasi Kurikulum 2013 serta pendekatan saintifik, model-model pembelajaran dan penilaian autentik pada Kurikulum 2013. Langkah Kerja: 1. Cermati hand-out konsepKurikulum2013 sertaPermendikbudtahun2013 yangterkaitdengan Standar Kompetensi Lulusan,StandarIsi,StandarProses,danStandarPenilaian 2. Diskusikandalamkelompokdanjawablahpertanyaan-pertanyaanberikut,tuliskanjawabanhasil diskusi padakolomyangtersedia 3. Presentasikanhasil diskusi,setiapkelompokmenyajikansalahsatu jawabanpertanyaan hasil diskusi 4. Berikankomentarterhadaphasil presentasi kelompoklain No Pertanyaan Jawaban 1 Mengapa perluadanya pengembanganKurikulum? 2 Apa sajaelemen perubahandalam Kurikulum2013 3 Bagaimanastrategi implementasi Kurikulum2013 dalam proses pembelajaran? 3 Apa perbedaankompetensi peserta didikpadaKurkulum2006 dan Kurikulum2013 4 Bagaimanapendekatandanmodel- model pembelajaran dalam Kurikulum2013 5 Bagaimanapenilaianpembelajaran dalamKurikulum2013? LK-1.1
  • 9. 3 SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum2013 SUBMATERI 1.1 RASIONAL PENGEMBANGAN DAN ELEMEN PERUBAHAN KURIKULUM 2013 A. Rasional Pengembangan Kurikulum 2013 PengembanganKurikulum2013 merupakanlangkahlanjutanPengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dan KTSP 2006 yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu. Pengembangan kurikulum perlu dilakukan karena adanya berbagai tantangan yang dihadapi, baik tantangan internal maupun tantangan eksternal. 1. Tantangan internal a. Mengupayakan berbagai kegiatan dalam penyelenggaraan pendidikan untuk memenui tuntutan delapan standar yang telah ditetapkan, antara lain: peningkatan kualifikasi dan sertifikasi, pembayaran tunjangan sertifikasi, uji kompetensi dan pengukuran kinerja untuk pemenuhanStandar Pendidik dan Tenaga Kependidikan; rehab gedung sekolah, penyediaan laboratorium dan perpustakaan, penyediaan buku untuk pemenuhan Standar Sarana- Prasarana; BOS, bantuan siswa miskin, BOPTN/bidik misi (di PT) untuk pemenuhan Standar Pembiayaan; dan manajemen berbasis sekolah untuk pemenuhan Standar Pengelolaan. b. Perkembanganpenduduk Indonesiadilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif., SDM usiaproduktif yang melimpah, apabila memiliki kompetensi dan keterampilan akan menjadi modal pembangunanyangluarbiasabesarnya.Namunapabilatidakmemiliki kompetensi dan keterampilan tentunya akan menjadi beban pembangunan. Untuk itu tantangannya, bagaimana mengupayakan agar SDM usia produktif yang melimpah ini dapat ditransformasikan menjadi SDM yang memiliki kompetensi dan keterampilan melalui pendidikan agar tidak menjadi beban pembangunan. 2. Tantangan eksternal Tantangan eksternal yang dihadapi dunia pendidikan antara lain berkaitan dengan a. Tantangan masadepan,meliputi:globalisasi: WTO, ASEAN Community, APEC, CAFTA; masalah lingkungan hidup; kemajuan teknologi informasi; konvergensi ilmu dan teknologi; ekonomi berbasispengetahuan;kebangkitanindustri kreatif danbudaya;pergeserankekuatanekonomi dunia; pengaruh dan imbas teknosains; mutu, investasi dan transformasi pada sektor pendidikan; materi TIMSS dan PISA b. Kompetensi yang diperlukan di masa depan, meliputi kemampuan: berkomunikasi; berpikir jernih dan kritis; mempertimbangkan segi moral suatu permasalahan; menjadi warga negara yang bertanggung-jawab; mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap pandangan yang berbeda; hidup dalam masyarakat yang mengglobal; serta memiliki minat luas dalam kehidupan; kesiapan untuk bekerja; kecerdasan sesuai dengan bakat/minatnya; dan rasa tanggung-jawab terhadap lingkungan. c. Persepsi masyarakat bahwa kurikulum: terlalu menitik-beratkan pada aspek kognitif; beban peserta didik terlalu berat; kurang bermuatan karakter. d. Perkembangan pengetahuan dan pedagogi, meliputi: neurologi; psikologi dan observation based [discovery] learning dan collaborative learning. HO-1.1
  • 10. 4 SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum2013 e.Berbagai fenomenanegatifyangmengemuka,meliputi: perkelahian pelajar, narkoba, korupsi, plagiarisme,kecurangandalamujian(contek,kerpek..),dangejolakmasyarakat(social unrest). 3. Penyempurnaan polapikir Pendidikanyangsesuai dengankebutuhanmasadepanhanyaakandapatterwujudapabilaterjadi pergeseran atau perubahan pola piker tentang proses pembelajaran, yaitu: a. Dari berpusat pada guru menuju berpusat pada peserta didik. b. Dari satu arah menujuinteraktif. c.Dari isolasi menujulingkunganjejaring. d. Dari pasif menujuaktif-menyelidiki. e. Dari maya/abstrakmenujukonteksdunianyata. f.Dari pembelajaranpribadi menujupembelajaranberbasistim. g. Dari luasmenujuperilakukhasmemberdayakankaidahketerikatan. h. Dari stimulasi rasatunggal menujustimulasike segalapenjuru. i.Dari alat tunggal menujualatmultimedia. j.Dari hubungansatuarah bergesermenujukooperatif. k.Dari produksi massamenujukebutuhanpelanggan. l.Dari usahasadar tunggal menujujamak. m. Dari satu ilmupengetahuanbergesermenujupengetahuandisiplinjamak. n. Dari kontrol terpusatmenujuotonomidankepercayaan. o. Dari pemikiranfaktual menujukritis. p. Dari penyampaian pengetahuan menuju pertukaran pengetahuan. Sejalandenganitu,perludilakukanpenyempurnaanpola pikir dan penggunaan pendekatan baru dalam perumusan Kurikulum 2013, yaitu: a. Perumusan StandarKompetensi Lulusan (SKL)dalam KBK 2004 dan KTSP 2006 yang diturunkan dari Standar Isi (SI) diubah menjadi diturunkan dari kebutuhan. b. PerumusanSIdalamKBKdan KTSP dirumuskanberdasarkantujuanmatapelajaran(SKLmapel) yang dirinci menjadi SK dan KD mapel diubah menjadi perumusan yang diturunkan dari SKL melalui Kompetensi Inti (KI) yang bebas mapel. c. Pemisahanantaramapel pembentuksikap,ketrampilandanpengetahuandalamKBKdanKTSP diubahmenjadi semua mapel harus berkonstribusu terhadap pembentuk sikap, ketrampilan dan pengetahuan. d. Kompetensi yang diturunkan dari mepel diubah menjadi mapel diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai. e. Dalam KBK dan KTSP mapel lepas satu dengan yang lain diubah menjadi semua mapel diikat oleh KI tiap kelas. 4. Penguatan tatakelolakurikulum Penyusunan Kurikulum 2013 dimulai dengan menetapkan standar kompetensi lulusan berdasarkankesiapanpesertadidik,tujuanpendidikannasional,dankebutuhan.Setelahkompetensi ditetapkan kemudian ditentukan kurikulumnya yang terdiri dari kerangka dasar kurikulum dan strukturkurikulum.Satuanpendidikandangurutidakdiberikankewenangan menyusun silabus, tapi disusun pada tingkat nasional. Guru lebih diberikan kesempatan mengembangkan proses pembelajaran tanpa harus dibebani dengan tugas penyusunan silabus yang memerlukan banyak waktu dan penguasaan teknis penyusunan yang memberatkan guru.
  • 11. 5 SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum2013 Untuk menjaminketercapaiankompetensiyangtelahditetapkan dan memudahkan pemantauan serta supervisi pelaksanaan pembelajaran, perlu diambil langkah penguatan tata kelola antara lain dengan menyiapkan pada tingkat pusat buku pegangan pembelajaran yang terdiri dari buku pegangan pesertadidik danbukupeganganguru.Karenagurumerupakanfaktoryangsangat penting di dalam pelaksanaan kurikulum, maka sangat penting pula untuk menyiapkan guru supaya memahami pemanfaatan sumber belajar yang telah disiapkan dan sumber lain yang dapat dimanfaatkan. Untuk menjamin keterlaksanaan implementasi kurikulum dan pelaksanaan pembelajaran, juga perlu diperkuat peran pendampingan dan pemantauan oleh pusat dan daerah. 5. Pendalamandan perluasanmateri Berdasarkananalisishasil PISA (Program for International Student Assessment) 2009, ditemukan bahwadari 6 (enam) level kemampuanyangdirumuskandi dalam studi PISA, hampir semua peserta didikIndonesiahanyamampumenguasai pelajaran sampai level 3 (tiga) saja, sementara negara lain yang terlibatdi dalamstudi ini banyakyangmencapai level4 (empat),5 (lima),dan6(enam).Dengan keyakinan bahwa semua manusia diciptakan sama, interpretasi yang dapat disimpulkan dari hasil studi ini bahwa yang diajarkan di Indonesia berbeda dengan tuntutan zaman. Analisishasil TIMSS(Trendsin InternationalMathematicsand Science Study) tahun 2007 dan 2011 di bidang matematika dan IPA untuk peserta didik kelas 2 SMP juga menunjukkan hasil yang tidak jauh berbeda. Untuk bidang matematika, lebih dari 95% peserta didik Indonesia hanya mampu mencapai level menengah, sementara misalnya di Taiwan hampir 50% peserta didiknya mampu mencapai level tinggi danadvance.Dari hasil analisis ini dapat disimpulkan bahwa yang diajarkan di Indonesia berbeda dengan apa yang diujikan atau yang distandarkan di tingkat internasional. Untuk bidang IPA, pencapaian peserta didik kelas 2 SMP juga tidak jauh berbeda dengan pencapaian yang mereka peroleh untuk bidang matematika. Hasil studi pada tahun 2007 dan 2011 menunjukkan bahwa lebih dari 95% peserta didik Indonesia hanya mampu mencapai level menengah, sementara hampir 40% peserta didik Taiwan mampu mencapai level tinggi dan lanjut (advanced).Dengankeyakinan bahwa semua anak dilahirkan sama, kesimpulan yang dapat diambil dari studi ini adalahbahwaapa yangdiajarkankepadapesertadidikdi Indonesiaberbedadenganapa yang diujikan atau distandarkan di tingkat internasional. Hasil studi internasional untukreading dan literacy (PIRLS) yang ditujukan untuk kelas IV SD juga menunjukkan hasil yang tidak jauh berbeda dengan hasil studi untuk tingkat SMP. Dalam hal membaca, lebih dari 95% peserta didik Indonesia di SD kelas IV hanya mampu mencapai level menengah, sementara lebih dari 50% peserta didik Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance.Hal ini jugamenunjukkanbahwaapayangdiajarkandi Indonesiaberbeda dengan apa yang diujikan dan distandarkan pada tingkat internasional. Hasil analisis lebih jauh untuk studi TIMSS dan PIRLS menunjukkan bahwa soal-soal yang digunakan untuk mengukur kemampuan peserta didik dibagi menjadi empat kategori, yaitu: - Low mengukurkemampuansampai level knowing - Intermediatemengukurkemampuansampailevel applying - High mengukurkemampuansampai levelreasoning - Advancemengukurkemampuansampai levelreasoning with incompleteinformation. PerbandingankurikulumIPA SMP kelas VIII dengan materi yang terdapat di TIMSS menunjukkan bahwa terdapat beberapa topik yang sebenarnya belum diajarkan. Hal yang sama juga terdapat di kurikulummatematika.Lebihparahnyalagi, terdapatbeberapatopikyangsamasekali tidakterdapat di dalam kurikulum saat ini, sehingga menyulitkan bagi peserta didik kelas VIII SMP menjawab
  • 12. 6 SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum2013 pertanyaanyangterdapat di dalam TIMSS. Demikian halnya dengan kurikulum matematika kelas IV SD, juga terdapat topik yang belum diajarkan dan topik yang sama sekali tidak terdapat di dalam kurikulum saat ini. Untuk itu, perlu dilakukan langkah penguatan materi dengan mengevaluasi ulang ruang lingkup materi yang terdapat di dalam kurikulum dengan cara meniadakan materi yang tidak esensial atau tidak relevan bagi peserta didik, mempertahankan materi yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik, dan menambahkan materi yang dianggap penting dalam perbandingan internasional. Di samping itu juga perlu dievaluasi ulang tingkat kedalaman materi sesuai dengan tuntutan perbandingan internasional dan menyusun kompetensi dasar yang sesuai dengan materi yang dibutuhkan. B. Karakteristik Kurikulum 2013 Kurikulum 2013 sebagai kurikulum berbasis kompetensi adalah outcomes-based curriculum dan oleh karena itu pengembangan kurikulum diarahkan pada pencapaian kompetensi yang dirumuskan dari SKL.Demikianpulapenilaianhasil belajardanhasil kurikulum diukur dari pencapaian kompetensi. Keberhasilan kurikulum diartikan sebagai pencapaian kompetensi yang dirancang dalam dokumen kurikulum oleh seluruh peserta didik. Kompetensi untuk Kurikulum 2013 dirancang sebagai berikut: 1. Isi atau kontenkurikulumyaitu kompetensi dinyatakan dalam bentuk Kompetensi Inti (KI) kelas dan dirinci lebih lanjut dalam Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran. 2. KompetensiInti (KI) merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan ketrampilan (afektif, kognitif dan psikomotor) yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran. Kompetensi Inti adalah kualitas yang harus dimiliki seorang peserta didik untuk setiap kelas melalui pembelajaran KD yang diorganisasikan dalam proses pembelajaran peserta didik aktif. 3. Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang dipelajari peserta didik untuk suatu tema untuk SD/MI, dan untuk mata pelajaran di kelas tertentu untuk SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK. 4. KompetensiInti danKompetensi Dasardi jenjang pendidikan menengah diutamakan pada ranah sikapsedangkanpadajenjangpendidikanmenengah pada kemampuan intelektual (kemampuan kognitif tinggi). 5. Kompetensi Inti menjadi unsur organisatoris (organizing elements) Kompetensi Dasar yaitu a. semua KD dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi dalam Kompetensi Inti. 6. Kompetensi Dasar yang dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling memperkuat (reinforced) danmemperkaya(enriched) antarmatapelajarandanjenjangpendidikan (organisasi horizontal dan vertikal). 7. Silabus dikembangkan sebagai rancangan belajar untuk satu tema (SD/MI) atau satu kelas dan satu mata pelajaran(SMP/MTS,SMA/MA,SMK/MAK).Dalamsilabustercantum seluruh KD untuk tema atau mata pelajaran di kelas tersebut. 8. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dikembangkan dari setiap KD untuk mata pelajaran dan kelas.
  • 13. 7 SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum2013 C. Poses Pembelajaran ProsespembelajaranKurikulum2013 terdiri ataspembelajaranintra-kurikuler dan pembelajaran ekstra-kurikuler. 1. Pembelajaran intra kurikuler didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut: a. Prosespembelajaranintra-kurikuleradalahprosespembelajaranyangberkenaandenganmata pelajaran dalam struktur kurikulum dan dilakukan di kelas, sekolah, dan masyarakat. b. Proses pembelajaran di SD/MI berdasarkan tema sedangkan di SMP/MTS, SMA/MA, dan SMK/MAK berdasarkan RPP yang dikembangkan guru. c. Proses pembelajaran didasarkan atas prinsip pembelajaran peserta didik aktif untuk menguasai KD dan KI pada tingkat yang memuaskan (excepted). d. Proses pembelajaran dikembangkan atas dasar karakteristik konten kompetensi yaitu pengetahuan yang merupakan konten yang bersifat mastery dan diajarkan secara langsung (direct teaching), ketrampilan kognitif dan psikomotorik adalah konten yang bersifat developmental yang dapat dilatih (trainable) dan diajarkan secara langsung (direct teaching), sedangkansikapadalahkontendevelopmental dandikembangkan melalui proses pendidikan yang tidak langsung (indirect teaching). e. Pembelajaran kompetensi untuk konten yang bersifat developmental dilaksanakan berkesinambungan antara satu pertemuan dengan pertemuan lainnya, dan saling memperkuat antara satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya. f. Proses pembelajarantidaklangsung(indirect) terjadipadasetiapkegiatanbelajar yang terjadi di kelas, sekolah, rumah dan masyarakat. Proses pembelajaran tidak langsung bukan kurikulum tersembunyi (hidden curriculum) karena sikap yang dikembangkan dalam proses pembelajaran tidak langsung harus tercantum dalam silabus, dan RPP yang dibuat guru. g. Proses pembelajaran dikembangkan atas prinsip pembelajaran peserta didik aktif melalui kegiatan mengamati (melihat, membaca, mendengar, menyimak), menanya (lisan, tulis), menganalis (menghubungkan, menentukan keterkaitan, membangun cerita/konsep), mengkomunikasikan (lisan, tulis, gambar, grafik, tabel, chart, dan lain-lain). h. Pembelajaranremedial dilaksanakan untuk membantu peserta didik menguasai kompetensi yang masih kurang. Pembelajaran remedial dirancang dan dilaksanakan berdasarkan kelemahan yang ditemukan berdasarkan analisis hasil tes, ulangan, dan tugas setiap peserta didik. Pembelajaran remedial dirancang untuk individu, kelompok atau kelas sesuai dengan hasil analisis jawaban peserta didik. i. Penilaian hasil belajar mencakup seluruh aspek kompetensi, bersifat formatif dan hasilnya segeradiikuti denganpembelajaranremedial untukmemastikanpenguasaankompetensi pada tingkat memuaskan. 2. Pembelajaranekstrakurikuler Pembelajaran ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan untuk aktivitas yang dirancang sebagai kegiatan di luar kegiatan pembelajaran terjadwal secara rutin setiap minggu. Kegiatan ekstra-kurikulerterdiri ataskegiatanwajib dan pilihan. Pramuka adalah kegiatan ekstrakurikuler wajib. Kegiatan ekstrakurikuler wajib dinilai yang hasilnya digunakan sebagai unsur pendukung kegiatan intrakurikuler.
  • 14. 8 SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum2013 D. Prinsip Pengembangan Kurikulum 2013 Pengembangan kurikulum didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut: 1. Kurikulum bukan hanya merupakan sekumpulan daftar mata pelajaran karena mata pelajaran hanya merupakan sumber materi pembelajaran untuk mencapai kompetensi. 2. Kurikulum didasarkan pada SKL yang ditetapkan untuk satu satuan pendidikan, jenjang pendidikan, dan program pendidikan. Sesuai dengan kebijakan Pemerintah mengenai Wajib Belajar 12 Tahun, maka SKL yang menjadi dasar pengembangan kurikulum adalah kemampuan yang harus dimiliki peserta didik setelah mengikuti proses pendidikan selama 12 tahun. 3. Kurikulum didasarkan pada model kurikulum berbasis kompetensi. Model kurikulum berbasis kompetensiditandai oleh pengembangan kompetensi berupa sikap, pengetahuan, ketrampilan berpikir, ketrampilan psikomotorik yang dikemas dalam berbagai mata pelajaran. 4. Kurikulum didasarkan atas prinsip bahwa setiap sikap, keterampilan dan pengetahuan yang dirumuskan dalam kurikulum berbentuk KD dapat dipelajari dan dikuasai setiap peserta didik (mastery learning) sesuai dengan kaedah kurikulum berbasis kompetensi. 5. Kurikulum dikembangkan dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan perbedaan dalam kemampuan dan minat. 6. Kurikulumberpusatpadapotensi, perkembangan,kebutuhan,dankepentinganpesertadidikdan lingkungannya. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik berada pada posisi sentral dan aktif dalam belajar. 7. Kurikulumharustanggap terhadapperkembanganilmupengetahuan, budaya, teknologi,danseni. 8. Kurikulum harus relevan dengan kebutuhan kehidupan. 9. Kurikulum harus diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. 10. Kurikulum didasarkan kepada kepentingan nasional dan kepentingan daerah. 11. Penilaian hasil belajar ditujukan untuk mengetahui dan memperbaiki pencapaian kompetensi. Instrumenpenilaian hasil belajar adalah alat untuk mengetahui kekurangan yang dimiliki setiap peserta didik atau sekelompok peserta didik. Kekurangan tersebut harus segera diikuti dengan prosesmemperbaiki kekurangandalamaspekhasil belajaryangdimiliki seorangatausekelompok peserta didik. E. Struktur Kurikulum Struktur kurikulum menggambarkan konseptualisasi konten kurikulum dalam bentuk mata pelajaran, posisi konten/mata pelajaran dalam kurikulum, distribusi konten/mata pelajaran dalam semester atau tahun, beban belajar untuk mata pelajaran dan beban belajar per minggu untuk setiap peserta didik. Struktur kurikulum juga merupakan aplikasi konsep pengorganisasian konten dalam sistem belajar dan pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran. Pengorganisasian konten dalam sistem belajar yang digunakan adalah sistem semester sedangkan pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran berdasarkan jam pelajaran per semester. Struktur kurikulum pendidikan menengah: SMA/MA/SMK/MAK terdiri atas: - Kelompok mata pelajaran wajib yang diikuti oleh seluruh peserta didik - Kelompokmatapelajaranpeminatanyangdiikuti oleh peserta didik sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya.
  • 15. 9 SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum2013 Adanya kelompok mata pelajaran wajib dan mata pelajaran peminatan dimaksudkan untuk menerapkan prinsip kesamaan antara SMA/MA dan SMK/MAK. Mata pelajaran wajib sebanyak 9 (sembilan) mata pelajaran dengan beban belajar 24 jam per minggu. Kelompok mata pelajaran peminatanSMA/MA terdiri atas18 jam permingguuntukkelasX, dan 20 jam per minggu untuk kelas XI dan XII. Kelompok mata pelajaran peminatan SMK/MAK masing-masing 24 jam per kelas. Kelompok mata pelajaranpeminatanSMA/MA bersifatakademik,sedangkanuntukSMK/MAKbersifat vokasional. Strukturini menempatkanprinsipbahwapesertadidikadalahsubjekdalambelajardanmerekamemiliki hak untuk memilih sesuai dengan minatnya. 1. StrukturKurikulumPendidikanMenengah StrukturKurikulumPendidikanMenengahKelompokMataPelajaranWajib: MATA PELAJARAN ALOKASI WAKTU BELAJAR PER MINGGU X XI XII Kelompok A (Wajib) 1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 2. Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan 2 2 2 3. Bahasa Indonesia 4 4 4 4. Matematika 4 4 4 5. Sejarah Indonesia 2 2 2 6. Bahasa Inggris 2 2 2 Kelompok B (Wajib) 7. Seni Budaya 2 2 2 8. Pendidikan Jasmani,Olah Raga,dan Kesehatan 3 3 3 9. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2 Jumlah Jam Pelajaran Kelompok A dan B per minggu 24 24 24 Kelompok C (Peminatan) Mata Pelajaran Peminatan Akademik (SMA/MA) 18 20 20 Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per Minggu 42 44 44 2. Struktur Kurikulum SMA/MA MATA PELAJARAN Kelas X XI XII Kelompok A dan B (Wajib) 24 24 24 C. Kelompok Peminatan Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam I 1 Matematika 3 4 4 2 Biologi 3 4 4 3 Fisika 3 4 4 4 Kimia 3 4 4 Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial II 1 Geografi 3 4 4 2 Sejarah 3 4 4 3 Sosiologi 3 4 4
  • 16. 10 SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum2013 4 Ekonomi 3 4 4 Peminatan Ilmu-Ilmu Bahasadan Budaya III 1 Bahasa dan Sastra Indonesia 3 4 4 2 Bahasa dan Sastra Inggris 3 4 4 3 Bahasa dan Sastra Asing Lainnya 3 4 4 4 Antropologi 3 4 4 Mata Pelajaran Pilihan dan Pendalaman Pilihan Lintas Minatdan/atau Pendalaman Minat 6 4 4 Jumlah jam pelajaran yangtersedia per minggu 66 76 76 Jumlah jam pelajaran yangharus ditempuh per minggu 42 44 44 Kelompok peminatan terdiri atas peminatan matematika dan IPA, peminatan Ilmu-ilmu Sosial, dan Peminatan Ilmu-ilmu Bahasa dan Budaya. Sejak kelas X peserta didik sudah harus memilih kelompokpeminatanyangakandimasuki.Pemilihanpeminatan berdasarkan nilai rapor di SMP/MTs dan/atau nilai UN SMP/MTs dan/atau rekomendasi guru BK di SMP/MTs dan/atau hasil tes penempatan(placementtest) ketika mendaftar di SMA/MA dan/atau tes bakat minat oleh psikolog dan/atau rekomendasi guru BK di SMA/MA. Pada akhir minggu ketiga semester pertama peserta didik masih mungkin mengubah pilihan peminatannya berdasarkan rekomendasi para guru dan ketersediaantempatduduk.Untuksekolahyangmampumenyediakanlayanankhusus,makasetelah akhirsemesterpertama peserta didik masih mungkin mengubah pilihan peminatannya. Untuk MA, selain ketiga peminatan tersebut ditambah dengan Kelompok Peminatan Keagamaan. Semuamata pelajaranyangterdapatdalamsuatuKelompokPeminatanyangdipilihpeserta didik harus diikuti.SetiapKelompok Peminatan terdiri atas 4 (empat) mata pelajaran dan masing-masing mata pelajaran berdurasi 3 jam pelajaran untuk kelas X, dan 4 jam pelajaran untuk kelas XI dan XII. Setiappesertadidikmemiliki beban belajar per semester selama 42 jam pelajaran untuk kelas X dan 44 jam pelajaran untuk kelas XI dan XII. Beban belajar ini terdiri atas Kelompok Mata Pelajaran Wajib A dan B dengan durasi 24 jam pelajaran dan Kelompok Mata Pelajaran Peminatan dengan durasi 12 jam pelajaran untuk kelas X dan 16 jam pelajaran untuk kelas XI dan XII. Untuk Mata Pelajaran Pilihan Lintas Minat dan/atau Pendalaman Minat kelas X, jumlah jam pelajaran pilihan per minggu berdurasi 6 jam pelajaran yang dapat diambil dengan pilihan sebagai berikut: a. Dua mata pelajaran di luar Kelompok Peminatan yang dipilihnya tetapi masih dalam satu Kelompok Peminatan lainnya, dan/atau b. Satu mata pelajaran dari masing-masing Kelompok Peminatan yang lainnya. Sedangkan pada kelas XI dan XII, peserta didik mengambil Pilihan Lintas Minat dan/atau PendalamanMinatdenganjumlah jam pelajaran pilihan per minggu berdurasi 4 jam pelajaran yang dapat diambil dengan pilihan sebagai berikut: a. Satu mata pelajarandi luarKelompokPeminatanyangdipilihnyatetapi masihdalamKelompok Peminatan lainnya, dan/atau b. Mata pelajaran Pendalaman Kelompok Peminatan yang dipilihnya.
  • 17. 11 SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum2013 3. Struktur Kurikulum SMK/MAK Mata PelajaranPendidikanMenengah MATA PELAJARAN ALOKASI WAKTU PER MINGGU X XI XII Kelompok A (Wajib) 1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 2. Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan 2 2 2 3. Bahasa Indonesia 4 4 4 4. Matematika 4 4 4 5. Sejarah Indonesia 2 2 2 6. Bahasa Inggris 2 2 2 Kelompok B (Wajib) 7. Seni Budaya 2 2 2 8. Pendidikan Jasmani,Olah Raga,dan Kesehatan 3 3 3 9. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2 Jumlah Jam Pelajaran Kelompok A dan B per minggu 24 24 24 Kelompok C (Peminatan) Mata Pelajaran Peminatan Akademik (SMA/MA) 18 20 20 Mata Pelajaran Peminatan Akademik dan Vokasi (SMK/MAK) 24 24 24 JUMLAH JAM PELAJARAN YANG HARUS DITEMPUH PERMINGGU (SMA/MA) 42 44 44 JUMLAH JAM PELAJARAN YANG HARUS DITEMPUH PERMINGGU (SMK/MAK) 48 48 48 Mata pelajaran Kelompok A dan C adalah kelompok mata pelajaran yang substansinya dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran Kelompok B adalah kelompok mata pelajaran yang substansinya dikembangkan oleh pusat dan dapat dilengkapi dengan muatan lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah. Kegiatan Ekstrakurikuler SMA/MA, SMK/MAK: Pramuka (wajib), OSIS, UKS, PMR, dan lain-lain, diatur lebih lanjut dalam bentuk Pedoman Program Ekstrakurikuler. Kurikulum SMK/MAK dirancang dengan pandangan bahwa SMA/MA dan SMK/MAK pada dasarnyaadalah pendidikan menengah, pembedanya hanya pada pengakomodasian minat peserta didiksaatmemasuki pendidikanmenengah.Olehkarenaitu,strukturumum SMK/MAK sama dengan struktur umum SMA/MA, yakni ada tiga kelompok Mata pelajaran: Kelompok A, B, dan C. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan dan Pengelolaan Pendidikan Pasal 80 menyatakan bahwa: (1) penjurusan pada SMK, MAK, atau bentuk lain yang sederajatberbentukbidangkeahlian;(2) setiapbidangkeahliansebagaimanadimaksudpadaayat (1) dapat terdiri atas 1 (satu) atau lebih program studi keahlian; (3) setiap program studi keahlian sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat terdiri atas 1 (satu) atau lebih kompetensi keahlian. BidangkeahlianpadaSMK/MAKmeliputi:a) Teknologi dan Rekayasa; b) Teknologi Informasi dan Komunikasi;c) Kesehatan;d) Agribisnis dan Agroteknologi; e) Perikanan dan Kelautan; f) Bisnis dan Manajemen; g) Pariwisata; h) Seni Rupa dan Kriya; dan i) Seni Pertunjukan.
  • 18. 12 SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum2013 Dalampenetapanpenjurusansesuai denganbidang/program/paketkeahlian mempertimbangan Spektrum Pendidikan Menengah Kejuruan yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pemilihan Peminatan Bidang Keahlian dan program keahlian dilakukan saat peserta didik mendaftar pada SMK/MAK. Pilihan pendalaman peminatan keahlian dalam bentuk pilihan Paket Keahlian dilakukan pada semester 3, berdasarkan nilai rapor dan/atau rekomendasi guru BK di SMK/MAK dan/atau hasil tes penempatan (placement test) oleh psikolog. Pada SMK/MAK, Mata Pelajaran Kelompok Peminatan (C) terdiri atas: a. Kelompok Mata Pelajaran Dasar Bidang Keahlian (C1); b. Kelompok Mata Pelajaran Dasar Program Keahlian (C2); c. Kelompok Mata Pelajaran Paket Keahlian (C3). Mata pelajaran serta KD pada kelompok C2 dan C3 ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk menyesuaikan dengan perkembangan teknologi serta kebutuhan dunia usaha dan industri. Khusus untuk MAK dapat ditambah dengan muatan keagamaan yang diatur lebih lanjut oleh Kementerian Agama F. Elemen-Elemen Perubahan Kurikulum 2013 Perubahan Kurikulum 2013 berwujud pada: 1) kompetensi lulusan, 2) materi, 3) proses, dan 4) penilaian. Perubahan Kurikulum 2013 pada Kompetensi Lulusan adalah: konstruksi holistik, didukung oleh semua materi atau mapel, terintegrasi secara vertikal maupun horizontal. Perubahan Kurikulum 2013 pada materi pembelajaran dikembangkan berbasis kompetensi sehingga memenuhi aspek kesesuaian dan kecukupan, kemudian mengakomodasi conten lokal, nasional, dan internasional antara lain TIMMS, PISA, PIRLS. PerubahanKurikulum2013 padaprosespembelajaran,meliputi:1) berorientasipadakarakteristik kompetensiyang mencakup: a) sikap (Krathwohl): menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan, b) keterampilan(Dyers):mengamati,menanya,mencoba,menalar,menyajikan, dan mencipta, dan c) pengetahuan (Bloom & Anderson): mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta; 2) menggunakan pendekatan saintifik, karakteristik kompetensisesuai jenjang.Untuk SD: tematik terpadu; untuk SMP: tematik terpadu untuk IPA dan IPS, serta mapel; untuk SMA: tematik dan Mapel; 3) mengutamakan Discovery Learning dan Project Based Learning. PerubahanKurikulum2013 padapenilaian mencakup: 1) berbasis tes dan nontes (portofolio), 2) menilai prosesdanoutput dengan menggunakan authentic assesment, dan 3) rapor memuat penilaian kuantitatif tentang pengetahuan dan deskripsi kualitatif tentang sikap dan keterampilan kecukupan. Elemen utama perbaikan Kurikulum 2013 dalam rekonstruksi kompetensi mencakup: sikap, pengetahuan,danketerampilan.Kompetensi sikap mencakup sikap spiritual (KI-1) dan sikap sosial (KI- 2). Sikap spiritual (KI-1) untuk mencapai insan yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sikap sosial (KI-2) untuk mencapai insan yang berakhlak mulia, sehat, mandiri, demokratis, bertanggungjawab.Kompetensi pengetahuan (KI-3) untuk mencapai insan yang berilmu. Kompetensi keterampilan (KI-4) untuk mencaai insan yang cakap dan kreatif.
  • 19. 13 SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum2013 ElemenutamaperbaikanKurikulum2013 dalamkesesuaian dan kedalaman materi mencakup: a) mempertahankan, mengurangi, dan/atau menambah materi, b) bahasa sebagai penghela, c) tematik terpadu, d) penguatan IPA dan IPS di SMP, e) penyesuaian dengan PISA, TIMMS dan lembaga lainnya serta dengan perkembangan di berbagai negara. Elemen utama perbaikan Kurikulum 2013 dalam revolusi proses pembelajaran mencakup: a) lintasan taksonomi Anderson untuk pengetahuan, Dyers untuk keterampilan, dan Krathwohl untuk sikap, b) pendekatan saintific, c) inquiry dan discovery, d) project based learning, dan e) cooperative learning. Elemen utama perbaikan Kurikulum 2013 dalam reformasi penilaian mencakup: tes, portofolio, pedoman observasi, dan tes performansi. Selanjutnya Kurikulum 2013 mengusung adanya keseimbangan antara sikap, keterampilan, dan pengetahuan untuk membangun soft skills dan hard skills seperti terlihat pada gambar 1 di bawah ini. Berdasarkan gambar di atas, elemen perubahan jenjang SD, SMP, SMA, SMK dalam kompetensi lulusan adalah adanya peningkatan dan keseimbangan soft skills dan hard skills yang meliputi aspek kompetensisikap,pengetahuan,danketerampilan.Elemenperubahan kedudukan mata pelajaran (ISI), adalah kompetensi yang semula diturunkan dari mata pelajaran berubah menjadi mata pelajaran dikembangkandari kompetensi.Elemenpendekatan(ISI) kompetensi yang dikembangkan di SD adalah tematik terpadu dalam semua mata pelejaran dengan pendekatan saintific, di SMP tematik terpadu pada IPA dan IPS, dan mapel, di SMA mapel, di SMK vokasional. Selanjutnya elemen perubahan pada prosespembelajarandapatdilihatpadagambardi bawahini. Adanya keseimbangan soft skills dan hard skills tersebut dapat terlihat pada gambar di bawah ini. Gambar 1: Elemen Perubahan Kurikulum 2013
  • 20. 14 SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum2013 Gambar tersebut menunjukkan bahwa Karakteristik Kurikulum 2013, adanya keseimbangan antara sikap,keterampilan,danpengetahuanuntuk membangun soft skills dan hard skills peserta didik mulai dari jenjang SD, SMP, SMA/ SMK, dan PT seperti yang diungkapkan Marzano (1985) dan Bruner (1960). PadajenjangSDranah attitudeharus lebihbanyakataulebihdominandikenalkan,diajarkan dan atau dicontohkanpada anak, kemudian diikuti ranah skill, dan ranah knowledge lebih sedikit diajarkan pada anak. Hal ini berbandingterbalikdenganmembangun soft skills dan hard skills pada jenjang PT. Di PT ranah knowledge lebih dominan diajarkan dibandingkan ranah skills dan attutude. Pada gambar di atas, terdapat perluasan dan pendalaman taksonomi dalam proses pencapaian kompetensi.Dalam Kurikulum 2013 terdapat perluasan dan pendalaman taksonomi dalam proses pencapaian kompetensi. Untuk jenjang SD, SMP, SMA, dan PT memadukan lintasan taksonomi sikap (attitude) dari Krathwohl, keterampilan (skill) dari Dyers, dan Pengetahuan (knowledge) dari Bloom denganrevisi olehAnderson. Taksonomi sikap dari Krathwohl meliputi: accepting, responding, valuing, organizing/internalizing, dan characterizing/actualizing. Taksonomi keterampilan (skill) dari Dyers meliputi: observing, questioning, experimenting, associating, dan communicating. Taksonomi pengetahuan dari Bloomyangdirevisi olehAndersonmeliputi: knowing/remembering,understanding, appllying, analyzing, evaluating, dan creating. Ruang lingkup keterpaduan dan prosesnya mencakup: a) keterpaduan dalam mapel (integratif vertikal) bersifat intradisipliner, b) keterpaduan antar mapel (integrasi horizontal) yang bersifat Gambar 2: Keseimbangan antara Sikap,Keterampilan,dan Pengetahuan untuk Membangun Soft Skills dan Hard Skills Gambar 3: Rumusan Proses dalamKurikulum2013
  • 21. 15 SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum2013 multidisiplinerdaninterdisipliner,danc) keterpaduanluarmapel (transdisipliner) yangbersifat berbasis konteks melalui observasi. Langkah penguatan terjadi pada proses pembelajaran dan proses penilaian. Penguatan pada proses pembelajaran karakteristik penguatannya mencakup: 1) menggunakan pendekatan saintifik melalui mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menalar, mencipta, dan mengkomunikasikan dengan tetap memperhatikan karakteristik peserta didik, 2) menggunakan ilmu pengetahuansebagai penggerakpembelajaranuntuksemuamatapelajaran, 3) menuntunpeserta didik untukmencari tahu,bukandiberitahu (discovery learning), dan 4) menekankan kemampuan berbahasa sebagai alatkomunikasi,pembawa pengetahuan dan berpikir logis, sistematis, dan kreatif. Penguatan pada penilaianpembelajarankarakteristikpenguatannya,mencakup: 1) mengukurtingkatberpikirmulai dari rendahsampai tinggi, 2) menekankan pada pertanyaan yang membutuhkan pemikiran mendalam (bukansekedarhafalan), 3) mengukurproseskerjapesertadidik,bukan hanya hasil kerja peserta didik, dan 4) menggunakan portofolio pembelajaran peserta didik. Critical point implementasi Kurikulum 2013 dapat dilihat dari: 1) perancangan RPP, 2) pelaksanaan pembelajaran sesuai RPP, 3) supervisi pendampingan, dan 4) budaya mutu sekolah. Perancangan RPP mencakup: Kompetensi Dasar, indikator, dan tujuan pembelajaran, mengalir secara logiske materi ajar,rancangan prosesdan aktivitas belajar, sumber dan media, output/produk peserta didik, dan penilaian. Pelaksanaan pembelajaran sesuai RPP mencakup: instrumen pengendalian, dan indekskesesuaianRPPdenganpelaksanaan.Supervisipendampinganmencakup:pedomanpelaksanaan supervisi,pelaksanaan,eksekusi rekomendasisupervisi,dansistempelaporanperbaikanpascasupervisi. Budaya mutu sekolah mencakup: standar mutu, kepemimpinan, atmosfir sekolah, ketaatan terhadap standar, dan proses pembudayaan (penguatan dan penghargaan). SUB MATER I 1.2. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN, KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SERTA STRATEGI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 A. Standar Kompetensi Lulusan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang merupakan kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, keterampilan dan pengetahuan ditetapkan dalam upaya mewujudkan tujuanpendidikannasional,sehingga menjadi acuan pengembangan kurikulum. SKL ini berbasis pada kompetensi abad XXI, bonus demografi Indonesia, dan potensi Indonesia menjadi kelompok 7 negara ekonomi terbesar dunia, dan sekaligus memperkuat kontribusi Indonesia terhadap pembangunan peradabanduniauntukmemenuhikebutuhanmasadepandanmenyongsong Generasi Emas Indonesia Tahun 2045. Perumusan kompetensi lulusan antar satuan pendidikan mempertimbangkan gradasi setiap tingkatan satuan pendidikan dan memperhatikan kriteria sebagai berikut: 1. Perkembanganpsikologisanak, 2. Lingkupdankedalamanmateri, 3. Kesinambungan,dan 4. Fungsi satuanpendidikan. HO – 1.2
  • 22. 16 SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum2013 Kompetensi lulusan satuan pendidikan SMA/MA/SMK/MAK/SMALB/Paket C, manusia yang memiliki sikap, keterampilan, dan pengetahuan, seperti dalam table 2 berikut ini: Tabel 1 : KompetensiLulusanSMA/MA/SMK/MAK/SMALB/PaketC DIMENSI KOMPETENSI LULUSAN SIKAP Memiliki perilaku yangmencerminkan sikap orangberiman,berakhlak mulia,percaya diri,dan bertanggung jawab dalamberinteraksi secaraefektif dengan lingkungan sosial dan alamserta dalam menempatkan dirinya sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KETERAMPILAN Memiliki kemampuan pikir dan tindak yangefektif dan kreatif dalamranah abstrak dan konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri. PENGETAHUAN Memiliki pengetahuan prosedural dan metakognitif dalamilmu pengetahuan, teknologi, seni,dan budaya dengan wawasan kemanusiaan,kebangsaan,kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian. Penetapankompetensi lulusandidahului dengan mengidentifikasi kebutuhan peserta didik: apa yang hendak dibentuk, dibangun, dan diberdayakan dalam diri peserta didik yang akan mereka capai setelah menyelesaikan pendidikannya pada satuan pendidikan tertentu. Kompetensi lulusan menekankanpadakemampuanholistikyangharusdimiliki setiap peserta didik. Hal itu akan membawa implikasi terhadap apa yang seharusnya dipelajari oleh setiap individu peserta didik, bagaimana cara mengajarkan, dan kapan diajarkannya. Cakupankompetensilulusansatuanpendidikanberdasarkanelemen-elemen yang harus dicapai, seperti dalam tabel berikut ini: Tabel 2 : KompetensiLulusanBerdasarkanElemen-ElemenyangHarusDicapai DOMAIN Elemen SD SMP SMA-SMK SIKAP Proses Menerima + Menjalankan + Menghargai + Menghayati + Mengamalkan Individu beriman, berakhlak mulia (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun), rasa ingin tahu, estetika, percaya diri, motivasi internal Sosial toleransi, gotong royong, kerjasama, dan musyawarah Alam pola hidup sehat, ramah lingkungan, patriotik, dan cinta perdamaian KETERAMPILAN Proses Mengamati + Menanya + Mencoba + Mengolah + Menyaji + Menalar + Mencipta Abstrak membaca, menulis, menghitung, menggambar, mengarang Konkret menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, membuat, mencipta PENGETAHUAN Proses Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa + Mengevaluasi Objek ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya Subyek manusia, bangsa, negara, tanah air, dan dunia Cakupankompetensilulusansatuan pendidikan secara holistik seperti dalam tabel di bawah ini. Tabel 3 : Kompetensi Lulusan Secara Holistik
  • 23. 17 SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum2013 DOMAIN SD SMP SMA-SMK SIKAP Menerima + Menjalankan + Menghargai + Menghayati + Mengamalkan pribadi yang beriman, berakhlak mulia, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial, alam sekitar, serta dunia dan peradabannya KETERAMPILAN Mengamati + Menanya + Mencoba + Mengolah + Menyaji + Menalar + Mencipta pribadi yang berkemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret PENGETAHUAN Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa + Mengevaluasi pribadi yang menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan berwawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban Cakupan kompetensi lulusan satuan pendidikan secara holistik dirumuskan sebagai berikut: 1. Kompetensi lulusan dalam dimensi sikap: Manusia yang memiliki pribadi yang beriman, berakhlak mulia, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial, alam sekitar, serta dunia dan peradabannya. Pencapaian pribadi ini berproses yang dilakukan melalui aktivitas: menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan. 2. Kompetensi lulusan dalam dimensi keterampilan: Manusia yang memiliki pribadi yang berkemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret. Pencapaian pribadi ini berproses yang dilakukan melalui aktivitas: mengamati, menanya, mencoba, mengolah/menalar, menyaji, dan mencipta. 3. Kompetensi lulusan dalam dimensi pengetahuan: Manusia yang memiliki pribadi yang menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan berwawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban. Pencapaian pribadi ini berproses yangdilakukanmelalui aktivitas:mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisa, dan mengevaluasi. B. Standar Kompetensi Standar Isi (SI) yang merupakan kriteria mengenai ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Pengembangan SI untuk menentukan kriteria ruang lingkup dan tingkat kompetensi disesuaikan dengan kompetensi lulusan dan substansi tujuan pendidikan nasional dalam domain sikap spiritual dan sikap sosial, pengetahuan,danketerampilan.Karakteristik,kesesuaian,kecukupan,keluasan,dan kedalaman materi ditentukan sesuai dengan karakteristik kompetensi (sikap, pengetahuan, dan keterampilan) beserta proses pemerolehannya sebagaimana disebutkan di atas. Sesuai SKL pada setiap satuan dan jenjang pendidikan, maka dalam SI ditetapkan penguasaan 8 tingkatkompetensisebagai tahapanberkesinambungan yangharus dilalui untuk mencapai SKL. Tingkat kompetensi merupakan kriteria capaian kompetensi yang bersifat generik yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada setiap tingkat kelas dalam rangka pencapaian SKL. Tingkat Kompetensi dikembangkan berdasarkan kriteria, sebagai berikut 1) tingkat perkembangan peserta didik, 2) Kualifikasi kompetensi Indonesia, dan 3) Penguasaan kompetensi
  • 24. 18 SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum2013 yang berjenjang, dengan memperhatikan tingkat kerumitan/kompleksitas kompetensi, fungsi satuan pendidikan, dan keterpaduan antar jenjang yang relevan. Delapan Tingkat Kompetensi dirumuskan sebagai berikut: NO. TINGKAT KOMPETENSI TINGKAT KELAS 1 Tingkat 0 TK/RA 2 Tingkat 1 Kelas I SD/MI/SDLB/PAKET A Kelas II SD/MI/SDLB/PAKET A 3 Tingkat 2 Kelas III SD/MI/SDLB/PAKET A Kelas IVSD/MI/SDLB/PAKET A 4 Tingkat 3 Kelas V SD/MI/SDLB/PAKET A Kelas VI SD/MI/SDLB/PAKET A 5 Tingkat 4 Kelas VII SMP/MTs/SMPLB/PAKET B Kelas VIII SMP/MTs/SMPLB/PAKET B 6 Tingkat 4a Kelas IX SMP/MTs/SMPLB/PAKET B 7 Tingkat 5 Kelas X SMA/MA/SMALB/SMK/MAK/ PAKET C/PAKET C KEJURUAN Kelas XI SMA/MA/SMALB/SMK/MAK/ PAKET C/PAKET C KEJURUAN 8 Tinkat 6 Kelas XII SMA/MA/SMALB/SMK/MAK/ PAKET C/PAKET C KEJURUAN Kemudian dari delapan tiongkat kompetensi tersebut dikembangkan menjadi 6 tingkat kompetensi, yaitu: 0, 1, 2, 3, 4, 5, dan6. Masing-masingtingkatkompetensi mencakup 2 (dua) tingkat kelas, kecuali tingkatkompetensi4adan 6 hanyamencakup1 (satu) tingkatkelas. Tingkat kompetensi 4A merupakan kemampuan peralihan jenjang pendidikaan dasar ke pendidikan menengah dan tingkat kompetensi 6 merupakan kemampuan peralihan pendidikan menengah ke jenjang pendidikan tinggi. Berdasarkan tingkat kompetensi tersebut ditetapkan kompetensi yang bersifat generik yang selanjutnya digunakan sebagai acuan dalam mengembangkan kompetensi yang bersifat spesifik dan ruang lingkup materi untuk setiap muatan kurikulum. Secara hirarkis, kompetensi lulusan digunakan sebagai acuan untuk menetapkan kompetensi yang bersifat generik pada tiap tingkat kompetensi. Kompetensiyangbersifatgenerikinikemudiandigunakanuntukmenentukankompetensi yang bersifat spesifik untuk tiap muatan kurikulum. Selanjutnya, kompetensi dan ruang lingkup materi digunakan untuk menentukan Kompetensi Dasar (KD) pada pengembangan kurikulum satuan dan jenjang pendidikan. Kompetensi yang bersifat generik mencakup 3 (tiga) ranah yakni sikap, pengetahuan dan keterampilan. Ranah sikap dipilah menjadi sikap spiritual dan sikap sosial. Pemilahan ini diperlukan untukmenekankanpentingnya keseimbanganfungsisebagai manusiaseutuhnya yang mencakup aspek spiritual dan aspek sosial sebagaimana diamanatkan dalam tujuan pendidikan nasional. Dengan demikian, kompetensiyangbersifatgenerikterdiri atas4 (empat) dimensi yangmerepresentasikansikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan. Kompetensi yang bersifat generik inilah yang dimaksudkan dengan Kompetensi Inti (KI) sebagai pengikat mata pelajaran pada setiap kelas serta satuan dan jenjang pendidikan. Kompetensi Inti untuk tingkat kompetensi 5 kelas X-XI SMA/MA/SMALB/Paket C, sebagai berikut: KOMPETENSI KOMPETENSI DESKRIPSI KOMPETENSI Sikap Spiritual 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya Sikap Sosial 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
  • 25. 19 SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum2013 (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia Penetauan 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasa kemanusiaan,kebangsaan,kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifiksesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah Ketrampilan 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yangdipelajarinyadi sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai dengan kaidah keilmuan
  • 26. 20 SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum2013 KompetensiInti untuk tingkatkompetensi 5Kelas X-XI SMK/MAK/PAKET C KEJURUAN, sebagai berikut: KOMPETENSI KOMPETENSI DESKRIPSI KOMPETENSI Sikap Spiritual 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya Sikap Sosial 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia Penetauan 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan,kebangsaan,kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah. Ketrampilan 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yangdipelajarinyadi sekolah secara mandiri, bertindak secaraefektif dan kreatif, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. Kompetensi Inti untuk tingkat kompetensi 6 kelas XII SMA/MA/SMALB/Paket C, sebagai berikut: KOMPETENSI KOMPETENSI DESKRIPSI KOMPETENSI Sikap Spiritual 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya Sikap Sosial 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia Penetauan 3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah Ketrampilan 4. Mengolah, menalar,menyaji, dan mencipta dalamranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai dengan kaidah keilmuan KompetensiInti untuk tingkat kompetensi 6 Kelas XII SMK/MAK/PAKET C KEJURUAN, sebagai berikut: KOMPETENSI KOMPETENSI DESKRIPSI KOMPETENSI Sikap Spiritual 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya Sikap Sosial 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. Penetauan 3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
  • 27. 21 SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum2013 konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah Ketrampilan 4. Mengolah, menalar,menyaji, dan mencipta dalamranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung Tingkatkompetensi danruanglingkupmateri diterapkanuntuksetiap muatansebagaimanadiatur dalam Pasal 77I ayat (1), Pasal 77C ayat (1), dan Pasal 77K ayat (2), ayat (4) dan ayat (5) Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 Tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan sebagai berikut: Untuk Muatan Pendidikan Kewarganegaraan pada SMA/MA/SMALB/PAKET C, dan SMK/MAK/ PAKET C KEJURUAN Tingkat Kompe- tensi Tingkat Kelas Kompetensi Ruang Lingkup Materi 5 X - XI - Menganalisis,dan menyajikan kasus-kasus pelanggaran HAM yangtidak sesuai dengan nilainilai Pancasila - Menyajikan bentuk dan kedaulatan negara berdasarkan Undang-UndangDasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 - Menunjukkan sikap positif terhadap NKRI dilihat dari konteks geopolitik - Berinteraksi dengan teman dan oranglain berdasarkan prinsip salingmenghormati, dan menghargai dalamkeberagaman suku, agama,ras, budaya dan gender - Mengamalkan dengan dasar:kesadaran nilai, moral,norma, prinsip,spiritdan tanggungjawab keseluruhan entitas kehidupan yang berkeadaban - Dinamika kasus-kasus pelanggaran HAM beserta penanganannya secara adil - Nilai dan moral yang terkandung dalampasal-pasal Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 - Semangat mengatasi ancaman untuk membangun integrasi nasional dalambingkai Bhinneka Tunggal Ika - Dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara sesuai konsep NKRI dan geopolitik Indonesia 6 XII - Menunjukkan sikap positif terhadap nilai fundamental, instrumental,dan praksis silasila Pancasila - Menganalisispengelolaan kekuasaan Negara sesuai dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 - Menganalisisstrategi yangditerapkan Indonesia dalammenyelesaikan ancaman dalambingkai Bhinneka Tunggal Ika - Menganalisispenyelenggaraan Negara dalam konsep NKRI dan konsep Negara federal - Mengamalkan (dengan dasar:kesadaran nilai, moral,norma, prinsip,spiritdan tanggung jawab) makna kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia yangberkeadaban - Nilai ideal,instrumental,dan praksis sila-silaPancasila - Dinamika pelaksanaan pasalpasal yangmengatur tentang keuangan negara dan kekuasaan kehakiman - Dinamika pengelolaan dan penyalahgunaan wewenang oleh pejabatnegara serta penanganannya (Kolusi, Korupsi,dan Nepotisme) - Strategi yang diterapkan dalam memperkokoh persatuan dengan bingkai Bhinneka Tunggal Ika - Dinamika penyelenggaraan negara dalamkonsep NKRI dan konsep Negara federal.
  • 28. 22 SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum2013 Kompetensiyangbersifatgeneric,yakni sikap spiritual (KI-1),sikapsosial (KI-2), pengetahuan (KI- 3) dan keterampilan (KI-4) ini digunakanuntukmenentukankompetensi yangbersifatspesifikuntuktiap muatan kurikulum. Selanjutnya, kompetensi dan ruang lingkup materi digunakan untuk menentukan KompetensiDasar(KD) pada pengembangan kurikulum satuan dan jenjang pendidikan. Jabaran KI dan KD untuk mata pelajaran PPKn SMA/MA diatur dalam Permendikbud nomor 69 Tahjun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah, sebagai berikut: Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) KELAS: X KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 1.1 Menghayati nilai-nilai ajaran agama dan kepercayaan yangdianutnya dalamkehidupan bermasyarakat 2. Menghayati dan mengamal kan perilaku jujur,disiplin, 2.1 Menghayati nilai-nilai Pancasiladalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara tanggung jawab,peduli (gotong-royong, kerjasama, toleran, damai),santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalamberinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alamserta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 2.2 Mengamalkan nilai-nilai yangterkandungdalamPembukaan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. 2.3 Menghayati nilai-nilai yangterkandungdalampasal-pasal Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam berbagai aspek kehidupan ideologi,politik,ekonomi,sosial budaya, pertahanan dan keamanan, serta hukum. 2.4 Mengamalkan sikap toleransi antar umatberagama dan kepercayaan dalamhidup bermasyarakat,berbangsa,dan bernegara.. 2.5 Mengamalkan perilaku toleransi dan harmoni keberagaman dalam kehidupan bermasyarakat,berbangsa,dan bernegara Indonesia. 2.6 Mengamalkan nilai dan budaya demokrasi dengan mengutamakan prinsip musyawarah mufakatdalamkehidupan sehari-hari dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 3. Memahami ,menerapkan, menganalisispengetahuan faktual,konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian,serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yangspesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah 3.1 Menganalisiskasus-kasus pelanggaran HAMdalamrangka pelindungan dan pemajuan HAM sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dalamkehidupan bermasyarakat,berbangsa,dan bernegara. 3.2 Memahami pokok pikiran yangterkandung dalamPembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 3.3 Memahami bentuk dan kedaulatan Negara sesuai dengan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 3.4 Memahami hubungan struktural dan fungsional pemerintahan pusat dan daerah menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 3.5 Memahami sistemhukum dan peradilan nasional dalamlingkup NKRI. 3.6 Menganalisis kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban sebagai warga Negara 3.7 Menganalisis indikator ancaman terhadap negara dalammembangun integrasi nasional dengan bingkai Bhinneka Tunggal Ika. 3.8 Memahamipentingnya kesadaran berbangsa dan bernegara dilihat
  • 29. 23 SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum2013 dari konteks sejarah dan geopolitik Indonesia. 4. Mengolah, menalar,dan menyaji dalamranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan 4.1 Menyaji kasus–kasuspelanggaran HAM dalamrangka perlindungan dan pemajuan HAM sesuai dengan nilai-nilai Pancasiladalam kehidupan bermasyarakat,berbangsa,dan bernegara. 4.2 Menyaji hasil telaah pokok-pokok pikiran Pembukaan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 4.3 Menyaji hasil telaah bentuk dan kedaulatan negara sesuai dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 4.4 Menyaji hasil telaah hubungan struktural dan fungsional pemerintahan pusatdan daerah menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 4.5 Menyaji hasil telaah sistemhukum dan peradilan nasional dalam lingkup NKRI 4.6 Menyaji analisispenanganan kasuspelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban sebagai warga negara 4.7 Menyaji hasil analisistentangindikator ancaman terhadap negara dalammembangun integrasi nasional dengan bingkai Bhinneka Tunggal Ika. 4.8 Menyaji analisistentangpentingnya kesadaran berbangsa dan bernegara dilihatdari konteks sejarah dan geopolitik Indonesia 4.9.1 Berinteraksi dengan teman dan oranglain berdasarkan prinsip salingmenghormati,dan menghargai dalamkeberagaman suku, agama,ras,budaya,dan gender 4.9.2 Menyaji bentuk partisipasi kewarganegaraan yangmencerminkan komitmen terhadap keutuhan nasional Berdasarkan SKL, KI, dan KD di atas maka fokus pertama dan utama bagi guru dalam rangka menyiapkan pembelajaran adalah melakukan analisis pada ketiga kompetensi tersebut. Hasil analisis diperoleh penjabaran materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan penilaian yang diperlukan. Standar kompetensi lulusan adalah muara utama pencapaian yang dituju semua mata pelajaran pada jenjang pendidikan menengah. Sedangkan kompetensi inti adalah pijakan pertama pencapaian yang ditujusemuamatapelajaranpadaaspekkompetensitertentu ataupengikatsemuamatapelajaranpada setiap kelas dan satuan pendidikan dalam mewujudkan ketercapaian SKL.
  • 30. 24 SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum2013 LEMBAR KERJA ANALISIS KETERKAITAN SKL, KI, dan KD PPKn KELAS X PETUNJUKKEGIATAN ANALISISSKL, KI DAN KD Kompetensi : Memahami keterkaitanantaraSKL,KIdan KD pada Kurikulum2013 TujuanKegiatan : MenganalisisketerkaitanSKL,KIdanKD KelompokKerja : …………………………………………………………………. 1. Bacalah substansi Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Kurikulum 2013 (tertuang dalam format kajian) 2. Amati daftar KD pada Permendikbud Nomor 69 Tahun 2013 tentang Struktur Kurikulum SMA/SMK/MA/MAK sesuai mata pelajaran PPKn 3. Pilih dua KD pada KI-3, kemudian pasangkan dengan KD yang relevan pada KI-4. 4. Pilih beberapa macam sikap dalam KD pada KI-1 dan KI-2 yang akan ditumbuhkan melalui pembelajaran dengan KD yang dipilih pada nomor 3 di atas. Jelaskan alasan pemilihan sikap tersebut. 5. Kerjakantugasdalamkelompok.Waktumaksimal 40menitdengan menggunakan format berikut ini. 6. Setelahselesai,padukanhasil analisisdenganbeberapatemansejawat, agar dapat menghasilkan yang telah menjadi kesepakatan bersama. LK – 1.2
  • 31. 25 SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum2013 Contoh: FORMAT ANALISIS KETERKAITAN SKL, KI, dan KD MATA PELAJARAN : PPKn KELAS : X Kompetensi Dasar Pengetahuan Kompetensi Dasar Ketrampilan Kompetensi Dasar Sikap Materi Pokok, Sikap yang Ditumbuhkan Aktivitas/Kegiatan Belajar Peserta didik Teknik dan Bentuk Instrumen Penilaian Alokasi Waktu 3.1 Menganalisis kasus- kasus pelanggaran HAM dalam rangka pelindungan dan pemajuan HAM sesuaidengan nilai- nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,dan bernegara 4.1 Menyaji kasus– kasus pelanggaran HAM dalam rangka perlindungan dan pemajuan HAM sesuaidengan nilai- nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,dan bernegara 1.1 Menghayati nilai-nilai ajaran agama dan kepercayaan yang dianutnya dalam kehidupan bermasyarakat 2.1 Menghayati nilai-nilai Pancasiladalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara 1. Kasus Pelanggaran HAM 2. Laporan hasil temuan tentang berbagai kasus pelanggaran HAM di lingkungan sekitar  Kepedulian  Tanggung-jawab  Disiplin  Toleran  Mengamati/membaca berbagai sumber tentang kasus pelanggaran HAM di Indonesia /lingkungan sekitar  Menanyakan contoh kasus pelanggran HAM dalamkehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara  Mengasosiasikan: mencari hubungan pelanggaran HAM dengan aspek sosial budaya dalamkehidupan masyarakatIndonesia  Mempresentasikan hasil temuan di lapangan tentang berbagai kasus pelanggaran HAM di lingkungan sekitar  Tes lisan/tertulis: pengetauan tentang kasus- kasus pelanggaran HAM, sebab teradinya kasus, hubungan pelanggaran HAM dengan aspek sosial budaya dalamkehidupan masyarakatIndonesia , kasus-kasuspelanggaran HAM ditinjau PiagamHAM sedunia,nilai-nilai Pancasila, UUD NRI Tahun 1945,UU No. 39 Tahun 1999  Non tes: penga-matan sikap kepedulian,tang gung- jawab,disiplin dan toleran dalampembelajar an dikelas/luar kelas  Laporan hasil pe-ngumpulan dan pengolahan data tentang kasus-kasus pelanggaran HAM dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsamdan bernegara 4 JP
  • 32. 26 SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum2013 E. Strategi Implementasi Kurikulum2013 1. Pelaksanaan kurikulum di seluruh sekolah dan jenjang pendidikan sebagai berikut. a. Juli 2013: Kelas I, IV terbatas pada sejumlah SD/MI (30%), dan seluruh VII (SMP/MTs), dan X (SMA/MA, SMK/MAK). Ini adalah tahun pertama implementasi dan dilakukan di seluruh wilayah NKRI. Untuk SD akan dipilih 30% SD dari setiap kabupaten/kota di setiap propinsi. b. Juli 2014:Kelas I,II,IV, V, VII, VIII,X, dan XI:tahun 2014 adalah tahun kedua implementasi. Seperti tahun pertama maka SD akan dipilih sebanyak 30%sehingga secara keseluruhan implementasi kurikulum pada tahun kedua sudah mencakup 60% SD di seluruh wilayah NKRI. Pada tahun kedua ini, hanya kelas terakhir SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK yang belum melaksanakan kurikulum. c. Juli 2015: seluruh kelas dan seluruh sekolah SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK telah melaksanakan sepenuhnya Kurikulum 2013. 2. Pelatihan Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas, dari tahun 2013 – 2016. Pelatihan guru, kepala sekolah dan pengawas adalah untuk guru, kepala sekolah yang akan melaksanakan Kurikulum 2013 dan dilakukan sebelum Kurikulum 2013 diimplementasikan. Prinsip ini menjadi prinsip utama implementasidi managuru,kepalasekolahdan pengawas di wilayah sekolah terkait yang akan mengimplentasikankurikulumadalahmerekayangsudah terlatih. Dengan demikian, ketika Kurikulum 2013 akan diimplementasikan pada tahun pembelajaran 2013/2014, seluruh guru, kepala sekolah dan pengawas di seluruh Indonesia sudah mendapatkan pelatihan untuk melaksanakan kurikulum. 3. Pengembangan buku babon, dari tahun 2013 – 2016. Sejalan dengan strategi implementasi, penulisan dan percetakan serta distribusi buku babon akan seluruhnya selesai pada awal tahun terakhir implementasi kurikulum atau sebelumnya. Pada prinsipnya ketika implementasi Kurikulum2013 memasuki tahun2015-2016 seluruhbukubabonsudahteredia di setiap sekolah. Buku babon terdiri atas buku untuk peserta didik dan buku untuk guru. Isi buku babon guru adalah sama dengan buku babon peserta didik dengan tambahan strategi pembelajaran dan penilaianhasilbelajar.Sedangkanpedomanpembelajarandanpenilaian hasil belajar secara rinci tercantum dalam buku pedoman pembelajaran dan penilaian. 4. Pengembangan manajemen, kepemimpinan, sistem administrasi, dan pengembangan budaya sekolah(budayakerjaguru) terutamauntukSMA/MA danSMK/MAK,dimulai dari bulan Januari – Desember2013. ImplementasiKurikulum2013 mensyaratkan penataanadministrasi,manajemen, kepemimpinandanbudayakerjaguruyang baru. Oleh karena itu dalam persiapan implementasi Kurikulum 2013, pelatihan juga berkenaan dengan tata kerja baru para guru dan kepemimpinan kepala sekolah. Dengan penerapan pelatihan ini maka implementasi Kurikulum tidak hanya berkenaan dengan upaya realisasi ide dan rancangan kurikulum tetapi juga pembenahan pada pelaksanaan pendidikan di satuan pendidikan. 5. PendampingandalambentukMonitoringdanEvaluasi untuk menemukan kesulitan dan masalah implementasi dan upaya penanggulangan: Juli 2013 – 2016. Strategi implementasi Kurikulum 2013 menghendaki pelatihan yang dinamakan one-shot training sebagai strategi implementasi mengingat kelemahan strategi tersebut. Pleatihan yang dilakukan untuk para guru, kepala sekolah,danpengawasakandiikuti denganmonitoringdanevaluasisepanjangpelaksanaanpaling tidak dari tahun pertama sampai tahun ketiga implementasi. Pada akhir tahun ketiga implementasi diharapkan permasalahan yang dihadapi para pelaksana sudah tidak lagi merupakan masalah mendasar dan kurikulum sudah dapat dilaksanakan sebagaimana seharusnya.Permasalahanlapanganyangmuncul adalahyangdapatdiselesaikan oleh kolaborasi guru, kepala sekolah dan pengawas di bawah supervisi dinas pendidikan kabupaten/kota.
  • 33. 27 SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum2013 SUB MATERI 1.3. PENDEKATAN, MODEL-MODEL PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN PADA KURIKULUM 2013 A. Esensi Pendekatan Saintifik/Pendekatan Ilmiah Proses pembelajaran dapat dipadankan dengan suatu proses ilmiah. Untuk itu Kurikulum 2013 mengamanatkan esensi pendekatan ilmiah dalam pembelajaran. Pendekatan ilmiah diyakini sebagai titian emas perkembangan dan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. Dalampendekatanatauproseskerjayangmemenuhi kriteriailmiah,parailmuanlebihmengedepankan pelararaninduktif (inductivereasoning) ketimbangpenalarandeduktif(deductive reasoning). Penalaran deduktif melihat fenomena umum untuk kemudian menarik simpulan yang spesifik. Sebaliknya, penalaraninduktif memandangfenomenaatausituasi spesifikuntukkemudianmenariksimpulansecara keseluruhan,denganmenempatkanbukti-bukti spesifikke dalamrelasi ideayanglebihluas. Pendekatan ilmia/metode ilmiah merujuk pada teknik-teknik investigasi atas suatu atau beberapa fenomena atau gejala, memperolehpengetauan baru, atau mengorekasi dan memadukan pengetahuan sebelumnya. Untuk dapatdisebutilmiah,metode pencarian(method of inquiry) harus berbasis pada bukti-bukti dari objek yang dapat diobservasi, empiris, dan terukur dengan prinsip-prinsip penalaran yang spesifik. Karenaitu,metode ilmiahumumnyamemuatserangkaianaktivitaspengumpulandatamelaluiobservasi atau ekperimen,mengolahinformasi ataudata,menganalisis,kemudianmemformulasikan,danmenguji hipotesis. Langkah-langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Ilmiah Permendikbudno.81 A tahun 2013 lampiranIV menunjukkanbahwaprosespembelajaran terdiri atas lima tahapan pengalaman belajar pokok yaitu: 1. Mengamati; 2. Menanya; 3. Mengumpulkan informasi; 4. Mengasosiasi; dan 5. Mengkomunikasikan. Kelima tahapan pembelajaran pokok tersebut dapat dirinci dalam berbagai kegiatan belajar, sebagai berikut: 1. Mengamati Kegiatan belajar yang dilakukan dalam proses mengamati adalah: membaca, mendengar, menyimak, melihat (tanpa atau dengan alat). Kompetensi yang dikembangkan adalah: melatih kesungguhan, ketelitian, mencari informasi. Kegiatanmengamati mengutamakankebermaknaanprosespembelajaran(meaningfulllearning). Keunggulannya, antara lain: menyajikan media objek secara nyata, peserta didik senang dan tertantang, dan mudah pelaksanaannya, serta dapat menuhi rasa keingin-tahuan peserta didik dan mereka akan dapat menemukan fakta bahwa ada hubungan antara objek yang dianalisis dengan materi pembelajaran yang disajikan oleh guru. Sedangkan kekurangannya, anta lain: memerlukan waktu persiapan yang lama dan matang, biaya dan tenaga relatif banyak, dan jika tidak terkendali akan mengaburkan makna serta tujuan pembelajaran. Prosedur kegiatan mengamati dalam pembelajaran, sebagai berikut: HO 1.3
  • 34. 28 SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum2013 a. Menentukan objek apa yang akan diobservasi b. Membuat pedoman observasi sesuai dengan lingkup objek yang akan diobservasi c.Menentukan secara jelas data apa yang perlu diobservasi, baik primer maupun sekunder d. Menentukan di mana tempat objek yang akan diobservasi e. Menentukansecarajelasbagaimanaobservasiakandilakukanuntukmengumpulkan data agar berjalan mudah dan lancer f.Menentukan cara dan melakukan pencatatan atas hasil observasi, seperti kamera, tape recorder, video perekam, dan menggunakan catatan berupa daftar cek (checklist), skala rentang(rating scale),catatan anekdot(anecdotalrecord),catatanberkala,danalatmekanikal (mechanical device). Daftar cek dapat berupa suatu daftar yang berisikan nama-nama subjek, objek, atau faktor- faktor yang akan diobservasi. Skala rentang , berupa alat untuk mencatat gejala atau fenomena menurut tingkatannya. Catatan anekdot berupa catatan yang dibuat oleh peserta didik dan guru mengenai kelakuan-kelakuan luar biasa yang ditampilkan oleh subjek atau objek yang diobservasi. 2. Menanya Kegiatanbelajarmenanyadilakukandengancara:mengajukanpertanyaantentanginformasiyang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik). Kompetensi yang dikembangkan adalah mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuanmerumuskanpertanyaanuntukmembentukpikirankritisyangperluuntukhidupcerdas dan belajar sepanjang hayat Kegiatan ‘menanya’ tidak selalu menggunakan ‘kalimat tanya’, melainkan dapat dalam bentuk ‘pernyataan’, asalkan keduanya menginginkan tanggapan verbal. Bentuk pertanyaan, misalnya: apakah ciri-ciri kalimat yang efektif?; sebutkan ciri-ciri kalimat efektif! a. Kriteriapertanyaanyangbaik 1) Singkatdanjelas Contoh:(1) Seberapa jauh pemahaman Anda mengenai faktor-faktor yang menyebabkan generasi muda terjerat kasus narkoba dan obat-obatan terlarang? (2) Faktor-faktor apakah yang menyebabkan generasi muda terjerat kasus narkoba dan obat-obatan terlarang?Pertanyaankedualebihsingkatdanlebihjelasdibandingkandenganpertanyaan pertama. 2) Menginspirasi jawaban Contoh: Membangun semangat kerukunan umat beragama itu sangat penting pada bangsa yang multiagama. Jika suatu bangsa gagal membangun semangat kerukukan beragama, akan muncul aneka persoalan sosial kemasyarakatan. Coba jelaskan dampak sosial apa saja yang muncul, jika suatu bangsa gagal membangun kerukunan umat beragama? Dua kalimat yang mengawali pertanyaan di muka merupakan contoh yang diberikan guru untuk menginspirasi jawaban peserta didik menjawab pertanyaan. 3) Memiliki fokus Contoh: Faktor-faktor apakah yang menyebabkan terjadinya kemiskinan? Untuk pertanyaanseperti ini sebaiknya masing-masing peserta didik diminta memunculkan satu jawaban.Pesertadidikpertamahinggakelimamisalnyamenjawab:kebodohan,kemalasan, tidak memiliki modal usaha, kelangkaan sumber daya alam, dan keterisolasian geografis. Jikamasihtersediaalternatif jawabanlain,pesertadidikyangkeenamdan seterusnya, bisa dimintai jawaban. Pertanyaan yang luas seperti di atas dapat dipersempit, misalnya:
  • 35. 29 SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum2013 Mengapa kemalasan menjadi penyebab kemiskinan? Pertanyaan seperti ini dimintakan jawabannya kepada peserta didik secara perorangan. 4) Bersifatprobingataudivergen Contoh: (1) Untuk meningkatkan kualitas hasil belajar, apakah peserta didik harus rajin belajar?(2) Mengapa peserta didik yang sangat malas belajar cenderung menjadi putus sekolah? Pertanyaan pertama cukup dijawab oleh peserta didik dengan Ya atau Tidak. Sebaliknya, pertanyaan kedua menuntut jawaban yang bervariasi urutan jawaban dan penjelasannya, yang kemungkinan memiliki bobot kebenaran yang sama. 5) Bersifatvalidatifataupenguatan Pertanyaandapatdiajukandengancara memintakepadapesertadidik yangberbedauntuk menjawab pertanyaan yang sama. Jawaban atas pertanyaan itu dimaksudkan untuk memvalidsi atau melakukan penguatan atas jawaban peserta didik sebelumnya. Ketika beberapa orang peserta didik telah memberikan jawaban yang sama, sebaiknya guru menghentikanpertanyaanituataumemintamerekamemunculkanjawaban yang lain yang berbeda, namun sifatnya menguatkan. Contoh: o Guru: “mengapa kemalasan menjadi penyebab kemiskinan”? o Peserta didik I: “karena orang yang malas lebih banyak diam ketimbang bekerja.” o Guru: “siapa yang dapat melengkapi jawaban tersebut?” o Peserta didik II: “karena lebih banyak diam ketimbang bekerja, dan orang yang malas tidak produktif” o Guru : “siapa yang dapat melengkapi jawaban tersebut?” o Peserta didik III: “orang malas tidak bertindak aktif, sehingga kehilangan waktu terlalu banyak untuk bekerja, karena itu dia tidak produktif.” 6) Memberi kesempatanpesertadidikuntukberpikirulang Untuk menjawabpertanyaandari guru,peserta didik memerlukan waktu yang cukup guna memikirkan jawabannya dan memverbalkannya dengan kata-kata. Karena itu, setelah mengajukanpertanyaan,guruhendaknyamenunggubeberapasaatsebelummeminta atau menunjuk peserta didik untuk menjawab pertanyaan itu. Jikadenganpertanyaantertentutidakada peserta didik yang bisa menjawah dengan baik, sangat dianjurkan guru mengubah pertanyaannya. Misalnya: (1) Apa faktor picu utama Belanda menjajah Indonesia?; (2) Apa motif utama Belanda menjajah Indonesia? Jika dengan pertanyaan pertama guru belum memperoleh jawaban yang memuaskan, ada baiknya dia mengubah pertanyaan seperti pertanyaan kedua. 7) Merangsangpeningkatantuntutankemampuankognitif Pertanyaan guru yang baik membuka peluang peserta didik untuk mengembangkan kemampuanberpikir yang makin meningkat, sesuai dengan tuntunan tingkat kognitifnya. Guru mengemas atau mengubah pertanyaan yang menuntut jawaban dengan tingkat kognitif rendah ke makin tinggi, seperti dari sekadar mengingat fakta ke pertanyaan yang menggugah kemampuan kognitif yang lebih tinggi, seperti pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi. Kata-kata kunci pertanyaan ini, seperti: apa, mengapa, bagaimana, dan seterusnya. 8) Merangsangprosesinteraksi Pertanyaan guru yang baik mendorong munculnya interaksi dan suasana menyenangkan pada diri peserta didik.Dalam kaitan ini, setelah menyampaikan pertanyaan, guru memberikan kesempatan kepada peserta didik mendiskusikan jawabannya. Setelah itu,
  • 36. 30 SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum2013 guru memberi kesempatan kepada seorang atau beberapa orang peserta didik diminta menyampaikanjawabanataspertanyaantersebut.Polabertanyaseperti ini memposisikan guru sebagai wahana pemantul. b. Tingkatan Pertanyaan Pertanyaanguruyang baikdan benarmenginspirasi pesertadidikuntuk memberikan jawaban yang baikdanbenar pula. Untukitu pertanyaan hendaknyamenggambarkantingkatankognitif mulai dari yang lebihrendahhinggayanglebihtinggi.Bobotpertanyaanyangmenggambarkan tingkatan kognitif yang lebih rendah hingga yang lebih tinggi disajikan berikut ini. Tingkatan Subtingkatan Kata-kata kunci pertanyaan Kognitif yang lebih rendah  Pengetahuan (knowledge)  Apa... , Siapa..., Kapan... , Di mana... , Sebutkan..., Jodohkan atau pasangkan... , Persamaan kata... , Golongkan... , Berilah nama..., Dll.  Pemahaman (comprehension)  Terangkahlah... , Bedakanlah... , Terjemahkanlah... Simpulkan... , Bandingkan... , Ubahlah..., Berikanlah interpretasi...  Penerapan (application  Gunakanlah... , Tunjukkanlah... , Buatlah... , Demonstrasikanlah... , Carilah hubungan... , Tulislah contoh... , Siapkanlah..., Klasifikasikanlah... Kognitif yang lebih tinggi Analisis (analysis)  Analisislah..., Kemukakan bukti-bukti… , Mengapa… Identifikasikan… ,Tunjukkanlah sebabnya… ,Berilah alasan-alasan… Sintesis (synthesis)  Ramalkanlah… ,Bentuk… , Ciptakanlah… ,Susunlah… , Rancanglah...   Tulislah… ,Bagaimana kita dapatmemecahkan… , Apa yang terjadi seaindainya… ,Bagaimana kita dapat memperbaiki… , Kembangkan…  Evaluasi (evaluation)  Berilah pendapat… , Alternatif mana yanglebih baik… , Setujukah anda… , Kritiklah… ,Berilah alasan… ,Nilailah… , Bandingkan… , Bedakanlah… 3. Mengumpulkan informasi/Eksperimen (Mencoba) Mengumpulkaninformasi/eksperimen,kegiatanpembelajarannyaantaralain: a. Melakukan eksperimen; b. Membaca sumber lain selain buku teks; c.Mengamati objek/ kejadian/aktivitas; dan d. Wawancara dengan narasumber. Kompetensi yang dikembangkan dalam proses mengumpulkan informasi/eksperimen adalah mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat. Untuk memperoleh hasil belajar yang nyata/autentik, peserta didik harus mencoba atau melakukan percobaan, terutama untuk isi materi yang sesuai. Peserta didik pun harus memiliki keterampilan proses untuk mengembangkan pengetahuan tentang alam sekitar, serta mampu menggunakan metode ilmiah dan bersikap ilmiah untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi sehari-hari. Agar pelaksanaan percobaan dapat berjalan lancar (1) Guru hendaknya merumuskan tujuan eksperimenyangaakandilaksanakanpesertadidik, (2) Guru bersama peserta didik mempersiapkan
  • 37. 31 SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum2013 perlengkapan yang dipergunakan, (3) Perlu memperhitungkan tempat dan waktu, (4) Guru menyediakankertaskerjauntukpengarahankegiatanpesertadidik,(5) Gurumembicarakanmasalah yang akandijadikaneksperimen,(6) Pesertadidikmelaksanakaneksperimendenganbimbinganguru, dan (7) Guru mengumpulkan hasil kerja peserta didik dan mengevaluasinya, bila dianggap perlu didiskusikan secara klasikal. 4. Mengasosiasi/mengolah informasi Kegiatanbelajaryangdilakukandalamprosesmengasosiasi/mengolahinformasi adalah:. a. Mengolahinformasi yangsudahdikumpulkan,baikterbatasdari hasil kegiatan mengumpulkan informasi, eksperimen mau pun hasil dari kegiatan mengamati b. Pengolahan informasi yang dikumpulkan dari yang bersifat menambah keluasan dan kedalaman sampai pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda atau yang bertentangan. Kompetensi yang dikembangkan dalam proses mengasosiasi/mengolah inofrmasi adalah mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam menyimpulkan. Dalamkegiatanmengasosiasi/mengolah informasi terdapat kegiatan menalar, yaitu proses berfikir yang logis dan sistematis atas fakta empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan. Istilah “menalar” dalam kerangka proses pembelajaran dengan pendekatan ilmiah yang dianut dalam Kurikulum 2013 untuk menggambarkan bahwa guru dan peserta didik merupakan pelaku aktif. Titik tekannya tentu dalam banyak hal dan peserta didik harus lebih aktif daripada guru. Menalaratau penalaranyangdimaksudkanadalah penalaranilmiah, meski penakaran nonilmiah tidak selalu tidak bermanfaat. Dan menalar di sini merupakan padanan dari associating; bukan merupakan terjemanan dari reasonsing, meski istilah ini juga bermakna menalar atau penalaran. Karena itu, istilah aktivitas menalar dalam konteks pembelajaran pada Kurikulum 2013 dengan pendekatan ilmiah banyak merujuk pada teori belajar asosiasi atau pembelajaran asosiatif. Istilah asosiasi dalam pembelajaran merujuk pada kemampuan mengelompokkan beragam ide dan mengasosiasikan beragam peristiwa untuk kemudian memasukannya menjadi penggalan memori. Aktivitas menalar pembelajaran dapat dilakukan dengan cara, sebagai berikut: a. Guru menyusun bahan pembelajaran dalam bentuk yang sudah siap sesuai dengan tuntutan kurikulum. b. Guru tidak banyak menerapkan metode ceramah atau metode kuliah. Tugas utama guru adalah memberi instruksi singkat tapi jelas dengan disertai contoh-contoh, baik dilakukan sendiri maupun dengan cara simulasi. c.Bahan pembelajaran disusun secara berjenjang atau hierarkis, dimulai dari yang sederhana (persyaratan rendah) sampai pada yang kompleks (persyaratan tinggi). d. Kegiatan pembelajaran berorientasi pada hasil yang dapat diukur dan diamati e. Setiap kesalahan harus segera dikoreksi atau diperbaiki f.Perludilakukanpengulangandanlatihanagarperilakuyangdiinginkandapatmenjadikebiasaan atau pelaziman. g. Evaluasi atau penilaian didasarkan atas perilaku yang nyata atau otentik. h. Guru mencatat semua kemajuan peserta didik untuk kemungkinan memberikan tindakan pembelajaran perbaikan.
  • 38. 32 SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum2013 5. Mengkomunikasikan Kegiatan belajar mengkomunikasikan adalah menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkanhasil analisissecaralisan,tertulis, atau media lainnya. Kompetesi yang dikembangkan dalam tahapan mengkomunikasikan adalah mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, serta mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar. Dalam kegiatan mengkomunikasikan dapat dilakukan pembelajaran kolaboratif. Pembelajaran kolaboratif merupakan suatu filsafat personal, lebih dari sekadar teknik pembelajaran di kelas/ sekolah. Kolaborasi esensinya merupakan filsafat interaksi dan gaya hidup manusia yang menempatkandanmemaknai kerjasamasebagai strukturinteraksi yang dirancang secara baik untuk memudahkan usaha kolektif dalam mencapai tujuan bersama. Pada pembelajaran kolaboratif fungsi kewenangan guru lebih bersifat direktif atau manajer belajar,sebaliknya,pesertadidiklahyangharuslebihaktif.Jikapembelajaran kolaboratif diposisikan sebagai satu filsafat pribadi, maka ia menyentuh tentang identitas peserta didik terutama, jika mereka berinteraksi dengan yang lain atau guru. Dalam situasi kolaboratif itu, peserta didik berinteraksi denganempati,salingmenghormati,danmenerima kekuranganataukelebihan masing- masing. Dengan cara semacam ini akan tumbuh rasa aman, sehingga memungkin peserta didik menghadapi aneka perubahan dan tuntutan belajar secara bersama-sama. Ada empat sifat kelas atau pembelajaran kolaboratif. Dua sifat berkenaan dengan perubahan hubungan antara guru dan peserta didik. Sifat ketiga berkaitan dengan pendekatan baru dari penyampaian guru selama proses pembelajaran. Sifat keempat menyatakan isi kelas atau pembelajaran kolaboratif. a. Guru dan peserta didik saling berbagi informasi Dengan pembelajaran kolaboratif, peserta didik memiliki ruang gerak untuk menilai dan membina ilmu pengetahuan, pengalaman personal, bahasa komunikasi, strategi dan konsep pembelajaran sesuai dengan teori, serta menautkan kondisi sosio-budaya dengan situasi pembelajaran. Di sini, peran guru lebih banyak sebagai pembimbing dan manajer belajar ketimbang memberi instruksi dan mengawasi secara rijid. Contoh: apabila guru akan membelajarkan topik “asas kebersamaan dalam kehidupaan bermasyarakat.” Peserta didik yang mempunyai pengalaman sehubungan dengan topik tersebut (baik yang sifatnya pro maupunkontra) diberikankesempatanuntuk menyampaikanpadasesi pembelajaran, berbagi idea, dan memberi garis-garis besar arus komunikasi antar peserta didik. Jika peserta didik memahami danmelihatfenomenanyata dalamkehidupanbersamaitu, makapengalamandan pengetahuannya dihargai, sehingga mereka akan termotivasi untuk melihat dan mendengar keterkaitan antara proses pembelajaran yang sedang dilakukan dengan kehidupan nyata. b. Berbagi tugasdan kewenangan. Pada pembelajaranatau kelaskolaboratif,guruberbagi tugasdankewenangandenganpeserta didik, khususnya untuk hal-hal tertentu. Cara ini memungkinan peserta didik menimba pengalaman mereka sendiri, berbagi strategi dan informasi, menghormati antar-sesama, mendorong tumbuhnya ide-ide cerdas, terlibat dalam pemikiran kreatif dan kritis serta memupuk dan menggalakkan mereka mengambil peran secara terbuka dan bermakna. Contoh: apabila guru ingin mengajarkan tentang konsep, penggolongan sifat, fakta, atau mengulangi informasi tentangobjek. Untuk keperluan pembelajaran ini menggunakan media sortir kartu (card sort) dengan prosedur, seperti berikut ini:
  • 39. 33 SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum2013  Berikankepadapesertadidikkartuindeks yang memuat informasi atau contoh yang cocok dengan satu atau lebih katagori.  Mintalah peserta didik untuk mencari temannya dan menemukan orang yang memiliki kartu dengan katagori yang sama.  Berikan kepada peserta didik yang kartu katagorinya sama menyajikan sendiri kepada rekannya.  Selamamasing-masingkatagori dipresentasikanolehpesertadidik,buatlah catatan dengan kata kunci (point) dari pembelajaran tersebut yang dirasakan penting. B. Model-Model Pembelajaran 1. Model Pembelajaran Berbasis proyek (project based learning) a. Konsep Pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning = PjBL) adalah pembelajaran yang menggunakanproyek/kegiatansebagai media.Pesertadidikmelakukaneksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar. Melalui PjBL, proses inquiry dimulai dengan memunculkan pertanyaan penuntun (a guiding question) dan membimbing peserta didik dalam sebuah proyek kolaboratif yang mengintegrasikanberbagai subjek(materi) dalamkurikulum. Pada saat pertanyaan terjawab, secara langsung peserta didik dapat melihat berbagai elemen utama sekaligus berbagai prinsip dalam sebuah disiplin yang sedang dikaji. Mengingat bahwa masing-masing peserta didik memiliki gaya belajar yang berbeda, maka pembelajaran berbasis proyek memberikan kesempatan kepada para peserta didik untuk menggali konten (materi) dengan menggunakan berbagai cara yang bermakna bagi dirinya, dan melakukan eksperimen secara kolaboratif. PjBL merupakan investigasi mendalam tentang sebuah topik dunia nyata, hal ini akan berharga bagi atensi dan usaha peserta didik. b. Langkah-langkah Operasional 1) Penentuan pertanyaan mendasar (Start With the Essential Question). Pembelajarandimulai denganpertanyaanesensial, yaitu pertanyaan yang dapat memberi penugasan peserta didik dalam melakukan suatu aktivitas. Mengambil topik yang sesuai dengan realitas dunia nyata dan dimulai dengan sebuah investigasi mendalam. Pengajar berusaha agar topik yang diangkat relevan untuk para peserta didik. 2) Mendesain perencanaan proyek (Design a Plan for the Project. Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara pengajar dan peserta didik. Dengan emikian peserta didik diharapkan akan merasa “memiliki” atas proyek tersebut. Perencanaan berisi tentang aturan main, pemilihan aktivitas yang dapat mendukung dalam menjawab pertanyaan esensial, dengan cara mengintegrasikan berbagai subjek yang mungkin, serta mengetahui alat dan bahan yang dapat diakses untuk membantu penyelesaian proyek. 3) Menyusun jadwal (Create a Schedule) Pengajar dan peserta didik secara kolaboratif menyusun jadwal aktivitas dalam menyelesaikan proyek. Aktivitas pada tahap ini antara lain: (1) membuat timeline untuk menyelesaikanproyek,(2) membuatdeadline penyelesaianproyek, (3) membawa peserta didik agar merencanakan cara yang baru, (4) membimbing peserta didik ketika mereka
  • 40. 34 SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum2013 membuat cara yang tidak berhubungan dengan proyek, dan (5) meminta peserta didik untuk membuat penjelasan (alasan) tentang pemilihan suatu cara. 4) Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek (Monitor the Students and the Progress of the Project) Pengajar bertanggungjawab untuk melakukan monitor terhadap aktivitas peserta didik selama menyelesaikan proyek. Monitoring dilakukan dengan cara menfasilitasi peserta didikpada setiaproses. Dengankata lain pengajarberperanmenjadi mentor bagi aktivitas peserta didik. Agar mempermudah proses monitoring, dibuat sebuah rubrik yang dapat merekam keseluruhan aktivitas yang penting. 5) Menguji hasil (Assess the Outcome) Penilaian dilakukan untuk membantu pengajar dalam mengukur ketercapaian standar, berperan dalam mengevaluasi kemajuan masing- masing peserta didik, memberi umpan balik tentang tingkat pemahaman yang sudah dicapai peserta didik, membantu pengajar dalam menyusun strategi pembelajaran berikutnya. 6) Mengevaluasi pengalaman (Evaluate the Experience) Pada akhir proses pembelajaran, pengajar dan peserta didik melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses refleksi dilakukan baik secara individu maupun kelompok. Pada tahap ini peserta didik diminta untuk mengungkapkan perasaan dan pengalamanya selama menyelesaikan proyek. Pengajar dan peserta didik mengembangkandiskusi dalamrangkamemperbaiki kinerja selama proses pembelajaran, sehingga pada akhirnya ditemukan suatu temuan baru (new inquiry) untuk menjawab permasalahan yang diajukan pada tahap pertama pembelajaran. Peranguru dalampelaksanaanpembelajaran berbasis proyek, antara lain: a) merencanakan dan mendesainpembelajaran, b) membuat strategi pembelajaran, c) membayangkan interaksi yang akan terjadi antara guru dan peserta didik, d) mencari keunikan peserta didik, e) enilai peserta didik dengan cara transparan dan berbagai macam penilaian, dan f) membuat portofolio pekerjaan peserta didik. Peran peserta didik dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis proyek, antara lain: a) menggunakankemampuanbertanyadanberpikir,b) elakukanrisetsederhana,c) mempelajari ide dankonsepbaru, d) belajar mengatur waktu dengan baik, e) melakukan kegiatan belajar sendiri/kelompok, ) mengaplikasikanhasil belajar lewat tindakan, dan ) elakukan interaksi sosial (wawancara, survey, observasi). c. Sistem penilaian Untuk memperolehinformasi tentangkompetensi pesertadidiksetelahmengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran, maka penilaian dalam pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis proyek dilakukan secara menyeluruh, yaitu penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh peserta didik. Penilaian sikap dilakukan melalui observasi, penilaian diri, penilaian antar peserta didik, dan jurnal yang berupa catatan pendidik. Penilaianpengetahuan untuk mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap materi yang dibahasdilakukandengan tes tertulis atau lisan menggunakan soal obyektif atau uraian yang sudah umum digunakan selama ini. Penilaian ketrampilan dilakukan melalui penilaian kinerja dengan menggunakan tes praktik, projek, dan penilaian portofolio.
  • 41. 35 SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum2013 Adapunteknikdaninstrumenpenilaian menggunakan daftarcek atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubric disesuaikan dengan petunjuk teknis penilaian dari Direktorat Pembinaan SMA Kemdikbud, (format lihat HO-1.3 dan sebagian digunakan dalam contoh penerapan model PjBL berikut ini). Daftar Pustaka Alexander, D. (2000). The learning that lies between play and academics in afterschool programs. National Institute on Out-of-School Time. Retrieved from http://www.niost.org/ Publications/papers. Admin.Metode Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) [online]. Diakses di http://digilib.sunan-ampel.ac.id/files/disk1/151/hubptain-gdl-ellyikasus-7509-3-babii.pdf (17 Oktober 2011). Barron,B., & Darling-Hammond, L. (2008). Teaching for meaningful learning: A review of research on inquiry-based and cooperative learning. Retrieved from http://www.edutopia. org/pdfs/edutopia- teaching-for-meaningful-learning.pdf. Buck Institute for Education. Introduction to Project Based Learning. [Online].Diakses di http://www.bie.org/images/uploads/general/20fa7d42c216e2ec171a212e97fd4a9e.pdf (18 Oktober 2011). Daniel K. Schneider. 2005. Project-based learning. [Online].Diakses dihttp://edutechwiki.unige.ch/en/Project-based_learning (18 Oktober 2011). Florin,Suzanne. 2010. The Success of Project Based Learning. [Online].Diakses di http://www.brighthub.com/education/k-12/articles/90553.aspx (18 Oktober 2011) Grant, M. (2009,pril). Understanding projects in projectbased learning: A student’s perspective. Paper presented at Annual Meeting of the American Educational Research Association,San Diego,CA. Lucas,George .(2005). Instructional Module Project Based Learning. http://www.edutopia.org/ modules/PBL/whatpbl.php. Diakses tanggal 13 Juli 2010. Markham, T. (2003).Project-Based Learning Handbook (2nd ed.). Novato, CA: Buck Institute for Education. Research summary: Project-based learning in middle grades mathematics. Retrieved from http://www.nmsa.org/Research/ResearchSummaries. ResearchSummaries/ProjectBasedLearninginMath/tabid/1570/Default.aspx. Savery, J. R. (2006). Overview of problem-based learning:Definitions and distinctions. TheInterdisciplinary Journal of Problem-Based Learning, 1(1), 9–20. Journal of Problem-Based Learning, 3(1), 12–43. 2. Model PembelajaranBerbasisMasalah (ProblemBased Learning) a. Konsep Pembelajaranberbasismasalah (PBL) merupakanpembelajaranyangmenantangpesertadidik untuk “belajar bagaimana belajar”, bekerja secara berkelompok untuk mencari solusi dari permasalahandunianyata. Masalahyangdiberikan sebelumpesertadidikmempelajari konsep atau materi untuk mengikat rasa ingin tahunya. b. Langkah-langkah Imlementasi Pembelajaran Berbasis Masalah 1) Konsep dasar (Basic Concept)