1. BAB III
TINJAUAN UMUM
A. Gambaran Umum Perusahaan
1. Sejarah PT PLN (Persero)
Berawal di akhir abad ke 19, perkembangan ketenagalistrikan di Indonesia
mulai ditingkatkan saat beberapa perusahaan asal Belanda yang bergerak di
bidang pabrik gula dan pabrik teh mendirikan pembangkit listrik untuk keperluan
sendiri. Antara tahun 1942-1945 terjadi peralihan pengelolaan perusahaan-
perusahaan Belanda tersebut oleh Jepang, setelah Belanda menyerah kepada
pasukan tentara Jepang di awal Perang Dunia II. Proses peralihan kekuasaan
kembali terjadi di akhir Perang Dunia II pada Agustus 1945, saat Jepang
menyerah kepada Sekutu.
Kesempatan ini dimanfaatkan oleh para pemuda dan buruh listrik melalui
delegasi buruh/pegawai Listrik dan Gas yang bersama-sama dengan Pimpinan
KNI Pusat berinisiatif menghadap Presiden Soekarno untuk menyerahkan
perusahaan-perusahaan tersebut kepada Pemerintah Republik Indonesia. Pada 27
Oktober 1945, Presiden Soekarno membentuk Jawatan Listrik dan Gas di bawah
Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga dengan kapasitas pembangkit tenaga
listrik sebesar 157,5 MW. Pada tanggal 1 Januari 1961, Jawatan Listrik dan Gas
diubah menjadi BPU-PLN (Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara)
yang bergerak di bidang listrik, gas dan kokas yang dibubarkan pada tanggal 1
Januari 1965. Pada saat yang sama, 2 (dua) perusahaan negara yaitu Perusahaan
Listrik Negara (PLN) sebagai pengelola tenaga listrik milik negara dan
Perusahaan Gas Negara (PGN) sebagai pengelola gas diresmikan.
Pada tahun 1972, sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.17, status
Perusahaan Listrik Negara (PLN) ditetapkan sebagai Perusahaan Umum Listrik
Negara dan sebagai Pemegang Kuasa Usaha Ketenagalistrikan (PKUK) dengan
tugas menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum. Seiring dengan
kebijakan Pemerintah yang memberikan kesempatan kepada sektor swasta untuk
2. bergerak dalam bisnis penyediaan listrik dan dengan keluarnya peraturan
pemerintah No. 23 / 1994 tanggal 16 Juni 1994 maka status PLN beralih dari
Perusahaan Umum menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) dan juga sebagai
PKUK dalam menyediakan listrik bagi kepentingan umum hingga sekarang.
2. Identitas Perusahaan
Berikut bagan profil dari perusahaan PT PLN (Persero) Rayon Samalanga;
a. Nama Badan Hukum Perusahaan : PT. Perusahaan Listrik Negara
(Persero).
b. Nama Komunikasi : PT.PLN (Persero)
c. Lambang : Gambar Petir dan tiga gelombang dalam sebuah persegi
panjang vertical.
d. Tanda Perusahaan (Logo) : Gabungan dari lambang dan logo
Perusahaan.
e. Sistem Grid : Garis-Garis bantu untuk memudahkan Dan menjaga
keakuratan pada saat menggambarkan kembali logo.
B. Bidang Kegiatan Usaha Perusahaan
Sesuai Undang-undang No.30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan dan
berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, berikut adalah rangkaian kegiatan usaha
Perusahaan :
1. Menjalankan usaha penyediaan tenaga listrik yang mencakup :
a. Pembangkitan tenaga listrik.
b. Penyaluran tenaga listrik.
c. Distribusi tenaga listrik.
d. Perencanaan dan pembangunan sarana penyediaan tenaga listrik.
e. Pengembangan penyediaan tenaga listrik.
f. Penjualan Tenaga Listrik kepada konsumen.
2. Menjalankan usaha penunjang tenaga listrik yang mencakup :
3. a. Konsultasi ketenagalistrikan.
b. Pembangunan dan pemasangan peralatanketenagalistrikan.
c. Pengembangan teknologi peralatan yang menunjang penyediaan
tenaga listrik.
3. Kegiatan-kegiatan lainnya mencakup :
a. Kegiatan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam dan
sumber energi lainnya untuk kepentingan tenaga listrik.
b. Pemberian jasa operasi dan pengaturan (dispatcher) pada pembangkitan,
transmisi, distribusi serta retail tenaga listrik.
c. Kegiatan perindustrian perangkat keras dan lunak di bidang
ketenagalistrikan dan peralatan lain terkait dengan tenaga listrik.
d. Kerja sama dengan pihak lain atau badan penyelenggara bidang
ketenagalistrikan baik dari dalam maupun luar negeri di bidang
pembangunan, operasional, telekomunikasi dan informasi terkait
dengan ketenagalistrikan.
e. Usaha jasa ketenagalistrikan.
C. Visi, Misi, Nilai-nilai perusahaan dan Makna Logo PLN
1. Visi
Diakui sebagai perusahaan kelas dunia yang bertumbuh kembang, unggul
dan terpercaya dengan bertumpu pada potensi insani.
a. Diakui
b. Kelas dunia
i. Menunjukkan kinerja yang melebihi ekspektasi pihak-pihak yang
berkepentingan.
ii. Memberikan layanan yang mudah, terpadu, dan tuntas dalam
berbagai masalah kelistrikan.
iii. Menjalin hubungan kemitraan yang akrab dan setara dengan
pelanggan serta mitra usaha Nasional dan Internasional.
iv. Bekerja dengan pola pikir prima (Mindset of Excellence).
4. v. Diakui oleh pelanggan dan mitra kerja sebagai perusahaan yang
mampu memenuhi standar mutakhir dan paling baik.
c. Unggul
d. Terpecaya
e. Potensi insani
2. Misi
a. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas
kehidupan masyarakat.
b. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi
pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham.
c. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.
d. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.
3. Nilai-nilai Perusahaan
a. Peka terhadap kebutuhan pelanggan, senantiasa berusaha untuk tetap
memberikan pelayanan yang dapat memuaskan kebutuhan pelanggan
secara cepat, tepat dan sesuai.
b. Menjunjung harkat dan martabat manusia dengan segala kelebihan dan
kekurangannya serta mengakui dan melindungi hak-hak asasi dalam
menjalankan bisnis.
c. Integritas, menjunjung tinggi nilai kejujuran, dan objektifitas dalam
pengelolaan bisnis.
d. Kualitas produk, meningkatkan kualitas dan keandalan produk secara
terus-menerus dan terukur serta menjaga kualitas lingkungan dalam
menjalankan perusahaan.
e. Peluang untuk maju, memberikan peluang yang sama dan seluas-luasnya
kepada setiap anggota perusahaan untuk berprestasi dan menduduki posisi
sesuai dengan kriteria dan kompetensi jabatan yang ditentukan.
f. Inovatif, bersedia berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan sesama
anggota perusahaan, menumbuhkan rasa ingin tahu serta meghargai ide
dan karya inovatif.
5. g. Mengutamakan kepentingan perusahaan untuk mencegah terjadinya
benturan kepentingan.
h. Menjamin setiap keputusan yang diambil ditujukan demi kepentingan
perusahaan.
i. Dalam pengambilan keputusan bisnis akan berorientasi pada upaya
meningkatkan nilai investasi pemegang saham.
j. Saling percaya, integritas dan peduli terhadap masyarakat.
4. Makna Logo
Gambar 3.1 Logo PLN
PT. PLN (Persero) Rayon Samalanga mempunyai logo sebagai identitas. Yang
terdiri dari:
a. Warna Kunig
Gambar 3.2 Bidang Persegi Penjang Vertikal
Bidang Persegi Panjang Vertikal ini menjadi bidang dasar bagi
elemenelemen lambang lainnya, melambangkan bahwa PT. PLN (Persero)
merupakan wadah atau organisasi yang terorganisir dengan sempurna.
Berwarna kuning untuk menggambarkan pencerahan, seperti yang
diharapkan PLN bahwa listrik mampu menciptakan pencerahan bagi
kehidupan masyarakat. Kuning juga melambangkan semangat yang
menyala-nyala yang dimiliki tiap insan yang berkarya di perusahaan ini.
6. b. Petir (Kilat)
Gambar 3.3 Petir atau Kilat
Petir atau Kilat melambangkan tenaga listrik yang terkandung di
dalamnya sebagai produk jasa utama yang dihasilkan oleh perusahaan.
Selain itu petir pun mengartikan kerja cepat dan tepat para insan PT PLN
(Persero) dalam memberikan solusi terbaik bagi para pelanggannya.
Warnanya yang merah melambangkan kedewasaan PLN sebagai
perusahaan listrik pertama di Indonesia dan kedinamisan gerak laju
perusahaan beserta tiap insan perusahaan serta keberanian dalam
menghadapi tantangan perkembangan zaman.
c. Tiga Gelombang
Gambar 3.4 Tiga Gelombang
Tiga Gelombang memiliki arti gaya rambat energi listrik yang
dialirkan oleh tiga bidang usaha utama yang digeluti perusahaan yaitu
pembangkitan, penyaluran dan distribusi yang seiring sejalan dengan kerja
keras para insan PT PLN (Persero) guna memberikan layanan terbaik bagi
pelanggannya. Diberi warna biru untuk menampilkan kesan konstan
(sesuatu yang tetap) seperti halnya listrik yang tetap diperlukan dalam
kehidupan manusia. Di samping itu biru juga melambangkan keandalan
yang dimiliki insan-insan perusahaan dalam memberikan layanan terbaik
bagi para pelanggannya. Logo tersebut menandakan bahwa perusahaan ini
bergerak dalam bidang penjualan dan penyediaan tenaga listrik serta
pelayanan terhadap pelanggan.
7. D. Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi menggambarkan hubungan kerjasama antara orang-
orang yang terdapat pada suatu badan dalam usaha pencapaian tujuan. Struktur
organisasi yang dimiliki oleh PT. PLN (Persero) Area Lhokseumawe Rayon
Samalanga adalah struktur organisasi yang mencerminkan tanggung jawab dan
wewenang di dalam perusahaan secara vertikal, karena masing-masing orang
hanya menerima perintah dari satu orang atasan dan setiap bawahan hanya
memberi pertanggungjawaban mengenai pelaksanaan tugasnya hanya kepada satu
orang atasan.
Berikut adalah bagan struktur organisasi PT PLN (Persero) Rayon
Samalanga
Gambar 3.5
Bagan Susunan Organisasi PT PLN (Persero) Rayon Samalanga
E. Tugas dan Tanggung Jawab
1. Manager
a. Kinerja Utama : Susut, Piutang dan kepuasan Pelanggan sesuai batas
wewenang, disamping kinerja unit lainya.
b. Uraian Fungsi Utama :
PELAYANAN
PELANGGAN
LOSSES & PJU
PELAYANAN
GANGGUAN
P2TL - TUS BUNG
(PUTUS -
SAMBUNG)
ADM & UMUM
PENAGIHAN -
CATER
GUDANG
SPV. ADM & UMUM
MANAGER
SPV. TEKNIK
BAGAN SUSUNAN ORGANISASI
PT PLN (PERSERO) RAYON SAMALANGA
8. i. Mensinergikan seluruh fungsi dan unsur unit dalam mengoptimalkan
sumberdaya dan kemitraan untuk memaksimalkan kinerja unit dan
citra perusahaan
ii. Melengkapi pengaturan lebih lanjut (yang belum diatur oleh Kantor
Distribusi), melaksanakan monitoring dan evaluasi/audit internal,
termasuk Data pengaduan, Sistem Informasi dan Tingkat Mutu
Pelayanan (TMP).
iii. Memberikan apresiasi dan melaksanakan pembinaan SDM
2. Supervisor ADM & Umum
Fungsi utama Supervisor Administrasi dan Umum adalah melaksanakan dan
mengendalikan Rekonsiliasi Cash in, memutakhirkan data sistem informasi (CIS,
Simkeu, Simdis, dll), dana, mitra kerja, Sumberdaya lainnya dan pengelolaan
sumber daya manusia antara lain :
a. Melaksanakan administrasi Keuangan.
b. Melaksanakan pencatatan akuntansi.
c. Melaksanakan administrasi SDM.
d. Melaksanakan Tugas Kesekretariatan dan Umum.
e. Melaksanakan Pelaporan Keuangan (sesuai kebutuhan).
f. Melaksanakan administrasi fasilitas dan sarana.
g. Melakukan Pengawasan hasil penjualan rekening (transfer otomatis ke
pusat).
h. Melaksanakan administrasi gudang.
i. Rekonsiliasi cash in harian bersama fungsi terkait, dan
j. Membuat laporan kegiatan sesuai bidang tugasnya.
3. Pelayanan Pelanggan
Fungsi utama Supervisor Pelayanan Pelanggan adalah melaksanakan
pengendalian susut, piutang dan kepuasan pelanggan sesuai batas wewenang
antara lain :
a. Meningkatkan Kinerja Kantor Pelayanan
b. Melakukan survei Data Teknik
9. c. Melaksanakan pembacaan meter
d. Melakukan pengawasan penagihan
e. Melakukan pemeliharaan RBM
f. Melaksanakan pelayanan gangguan
g. Membuat laporan bulanan
4. Penagihan – Cater (Catat Meter)
Fungsi utama Supervisor Penagihan, Cater (catat meter) adalah mengelola
seluruh fungsi pembacaan meter dan pembuatan rekening (TUL Fungsi II & III)
ditambah pembacaan meter sisi hulu dengan tertib, ramah, cepat & Efisien
berdasarkan regulasi (TDL, TUL, dll), informasi dari fungsi terkait, informasi
pelanggan, masyarakat dan informasi internal termasuk antara lain :
a. Mendapatkan angka meter pelanggan dan membuat rekening listrik
(hardcopy/softcopy) yang benar, termasuk koreksi bila ada, dan dapat di
pertanggungjawabkan sesuai jadual, sehingga fungsi terkait dapat
melaksanakan fungsi pembukuan, penagihan dan pengawasan kredit
(TUL Fungsi IV,V, & VI).
b. Mendapatkan mitra kerja yang handal untuk mendukung butirnya)
c. Mendapatkan angka meter dan membuat berita acara penerimaan kWh
dari sisi hulu yang benar sesuai jadual.
d. Mengatasi permasalahan antara lain pengaduan pelanggan, kendala
lapangan, DPK, DLPD, pola pendampingan dan baca ulang selektif
sinergi dengan fungsi terkait.
e. Mendapatkan informasi pemakaian, sambungan baru pelanggan, dll
yang tidak benar (pemakaian tidak sah, meter macet, pentaripan, rusak
dll) untuk diinformasikan ke fungsi terkait.
5. Losses & PJU
Fungsi utama Supervisor Losses dan PJU adalah melaksanakan pemantauan
dan mengevaluasi Losses Teknik dan Non Teknik serta Penertiban Teknik
Instalasi dan Pemakaian Tenaga Listrik termasuk antara lain :
10. a. Meningkatkan kinerja operasi dengan penanganan penekanan losses
teknik dan non teknik.
b. Menyusun perencanaan program penanganan losses teknik dan non
teknik.
c. Melaksanakan kegiatan penekanan Losses.
d. Merencanakan operasi penertiban pemakaian tenaga listrik.
e. Melaksanakan penertiban pemakaian tenaga listrik dengan berkoordinasi
dengan bidang terkait.
f. Melaksanakan pemutusan sementara dan bongkar rampung.
g. Melaksanakan administrasi penertiban pemakaian tenaga listrik
h. Melakukan sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat tentang
ketenaga listrikan.
6. P2TL-TUSBUNG (Putus Sambung)
Fungsi utama P2TL TUSBUNG adalah mengelola seluruh aspek
Sambungan Pelanggan dan Pemutusan sementara serta bongkar rampung antara
lain :
a. Merencanakan dan melaksanakan Pasang Baru dan Tambah daya.
b. Melaksanakan Pemutusan Sementara dan Bongkar Rampung
c. Melaksanakan Penyambungan kembali
d. Melaksanakan pengelolaan database atau Data Induk Elektronik
administrasi pelanggan (DIL) dan Arsip Induk Pelanggan (AIL)
berkaitan dengan perubahan data pelanggan (PDL) akibat dari
penyambungan dan Bongkar Rampung.
e. Menyusun dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan SOP
f. Membuat laporan kegiatan pekerjaan penyambungan dan pemutusan.
7. Gudang
Fungsi utama gudang merupakan tempat untuk menyimpan barang-barang
yang dibutuhkan dan barang yang sudag rusak (tidak layak dipakai).