Banyak orang Kristen yang meminta kesembuhan dari dukun, membenarkan dirinya dengan ucapan: “Kita harus cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.” Pada hal, kalmat “cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati” itu ditujukan bukan untuk mencari dukun yang dapat menyembuhkan penyakit.
3. ada suatu hari, Penulis pergi mengunjungi seseorang yang
sedang dirawat di rumah sakit. Meskipun orang yang sakit itu
telah menerima perawatan dari dokter, keluarganya masih
pergi meminta jasa dukun untuk menyembuhkan orang sakit itu.
Mengetahui keadaan itu, Penulis menjelaskan kepada mereka bahwa
Tuhan Yesus tidak berkenaan kepada umat-Nya yang meminta
pertolongan kepada dukun. Lalu keluarga si sakit mengomentarinya:
“Ada tertulis dalam Alkitab, supaya kita berhikmat, cerdik seperti ular
dan tulus seperti merpati. Oleh karena itu, kita harus berusaha
dengan berbagai cara untuk memperoleh kesembuhan. Kita tidak
boleh tinggal diam atau hanya berharap kepada dokter.”
Jika ada seseorang dirawat di rumah sakit, dan sudah lebih dari satu
bulan belum sembuh, biasanya kerabat-kerabatnya akan menawar-
kan pengobatan alternatif, sambil mengutip sepenggal ayat Alkitab
yang bunyinya: “kita harus berhikmat dan cerdik seperti ular”.
Orang Kristen yang pernah meminta kesembuhan dari dukun,
biasanya membenarkan dirinya dengan ucapan yang mirip seperti
ucapan keluarga si sakit di atas. Pada hal, jika kita mengamati Alkitab
dengan baik, Tuhan Yesus tidak pernah menyuruh umat-Nya pergi
meminta kesembuhan kepada dukun. Sebaliknya, Tuhan Yesus
sangat membenci umat-Nya yang pergi meminta jasa dukun. Kata-
kata “cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati” itu ditujukan
bukan untuk meminta jasa dukun. Untuk lebih jelasnya, silahkan
buka Alkitab Anda, supaya kita mengamatinya secara bersama-sama.
Adapun kata-kata “cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati”
tertulis dalam kitab Matius 10 ayat 16. Demikian tertulis di sana:
Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala,
sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti
merpati.
P
4. Cerdik Seperti Ular 2
Dalam Bibel bahasa Batak Toba, terjemahan lama, dituliskan sebagai
berikut:
Husuru do hamu songon biru-biru tu tongatonga ni angka babiat;
dibahen i pantas ma hamu marroha songon ulok, huhut lidang ma
rohamuna songon darapati!
Dalam Bibel bahasa Batak Toba sehari-hari tertulis sebagai berikut:
Parrohahon hamu ma on: Husuru do hamu songon biru-biru tu
tongatonga ni serigala. Ingkon tongtong do hamu jaga songon ulok,
jala ias songon darapati.
Alkitab bahasa Indonesia sehari-hari menuliskan sebagai berikut:
Perhatikan ini: Aku mengutus kalian seperti domba yang tidak
berdaya ke tengah-tengah serigala ganas. Kalian harus waspada
seperti ular dan tulus hati seperti burung merpati.
Dengan memperhatikan kata-kata yang dicetak tebal pada semua
ayat di atas dapat disimpulkan bahwa Matius 10:16 adalah suatu
peringatan dari Tuhan Yesus kepada murid-murid-Nya, bahwa dalam
menjalankan tugas yang diberikan Tuhan Yesus, mereka harus
waspada terhadap serigala ganas. Mengingatkan murid-murid-Nya
bahwa mereka kelak akan berhadapan dengan musuh yang sangat
berbahaya. Musuh itu diibaratkan seperti binatang buas yang dapat
memangsa mereka.
Siapakah binatang buas yang dapat memangsa pengikut Tuhan
Yesus? Binatang buas itu melambangkan Iblis seperti tertulis dalam
Alkitab:
Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling
sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang
dapat ditelannya. (1 Petrus 5: 8)
Tuhan Yesus berpesan agar murid-murid cerdik dan waspada
5. Cerdik Seperti Ular 3
menghadapi binatang buas itu. Dengan perkataan lain, agar murid-
murid cerdik dan waspada menghadapi iblis! Jadi ayat ini tidak ada
hubungannya dengan kesembuhan penyakit!
Pesan yang terkandung dalam ayat itu akan lebih jelas lagi jika kita
membaca ayat-ayat sebelumnya yaitu Matius 10: 5-16.
Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada
mereka: "Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau
masuk ke dalam kota orang Samaria, melainkan pergilah kepada
domba-domba yang hilang dari umat Israel. Pergilah dan
beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat. Sembuhkanlah orang
sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah
setan-setan. Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma,
karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma. Janganlah kamu
membawa emas atau perak atau tembaga dalam ikat pinggangmu.
Janganlah kamu membawa bekal dalam perjalanan, janganlah kamu
membawa baju dua helai, kasut atau tongkat, sebab seorang pekerja
patut mendapat upahnya. Apabila kamu masuk kota atau desa,
carilah di situ seorang yang layak dan tinggallah padanya sampai
kamu berangkat. Apabila kamu masuk rumah orang, berilah salam
kepada mereka. Jika mereka layak menerimanya, salammu itu turun
ke atasnya, jika tidak, salammu itu kembali kepadamu. Dan apabila
seorang tidak menerima kamu dan tidak mendengar perkataanmu,
keluarlah dan tinggalkanlah rumah atau kota itu dan kebaskanlah
debunya dari kakimu. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya pada
hari penghakiman tanah Sodom dan Gomora akan lebih ringan
tanggungannya dari pada kota itu. Lihat, Aku mengutus kamu seperti
domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik
seperti ular dan tulus seperti merpati.”
Nats di atas menunjukkan bahwa pesan “cerdik” itu disampaikan
Tuhan Yesus bukan kepada sembarang orang, bukan juga kepada
6. Cerdik Seperti Ular 4
orang sakit, tetapi kepada murid-murid Tuhan Yesus yang sedang
bertugas memberitakan kerajaan sorga atau mengabarkan Injil. Jadi
perilaku “bercerdik-cerdik” itu dilakukan dalam rangka pengabaran
Injil, bukan dalam rangka mencari kesembuhan penyakit!
Mungkin Anda sudah pernah melihat kewaspadaan seekor ular,
bukan? Sekalipun seekor ular sedang melarikan diri, kepalanya tetap
siaga untuk mematok musuh. Jadi, arti cerdik seperti ular adalah
senantiasa waspada menghadapi musuh. Musuh murid Tuhan Yesus
adalah iblis. Oleh karena itu, pesan yang terkandung dalam Matius
10:16 adalah: Ketika memberitakan Injil, murid-murid Tuhan Yesus
harus senantiasa waspada menghadapi iblis. Bagi kita, arti ayat itu
adalah: Ketika Anda dan saya memberitakan injil, kita harus
senantiasa waspada menghadapi iblis! Jadi, tidak ada hubungan ayat
itu dengan kecerdikan manusia dalam mencari kesembuhan
penyakit.
Pesan yang tersirat dalam Matius 10:16 adalah suatu pesan yang
tidak menyenangkan bagi iblis. Itu sebabnya iblis memelintir
pemahaman manusia akan ayat itu. Iblis memelintir ayat itu supaya
kita lalai menghadapinya dan tidak perlu lagi takut-takut pergi ke
dukun. Seperti itu juga cara yang dipakai iblis ketika berhadapan
dengan Hawa di Taman Eden. Iblis memelintir sabda Tuhan untuk
menjatuhkan Hawa ke dalam dosa. Iblis sangat lihai memelintir
Firman Tuhan. Mari kita bandingkan firman yang disampaikan Tuhan
kepada Adam dan Hawa dengan “firman” yang disampaikan iblis
kepada Hawa.
Firman Tuhan kepada Adam dan Hawa adalah sebagai berikut:
"Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan
bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat
itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau
memakannya, pastilah engkau mati." (Kej. 2: 16 – 17)
7. Cerdik Seperti Ular 5
“Firman” yang disampaikan iblis kepada Hawa adalah sebagai
berikut:
" ………….. Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan
buahnya, bukan?" (Kej. 3:1)
Pemelintiran yang dilakukan iblis hanya dalam satu kata, yaitu kata
boleh. Kata itu dipelintir iblis menjadi jangan. Apa yang disabdakan
Tuhan sangat berbeda dengan yang disampaikan iblis. Tetapi Hawa
tidak waspada terhadap pemelintiran itu. Akhirnya, Hawa jatuh ke
dalam dosa. Kejatuhan Hawa ke dalam dosa disusul oleh suaminya,
Adam.
Sampai hari ini, iblis terus bekerja memelintir Firman Tuhan. Ia
memelintir pemahaman banyak orang Kristen akan sabda Yesus yang
tertulis dalam Matius 10:16. Tuhan Yesus berfirman: “Lihat, Aku
mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu
hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.”
Tetapi iblis memelintirnya menjadi:”Kalian harus cerdik seperti ular.
Carilah cara lain untuk menyembuhkan penyakit. Kalian harus
berhikmat, tidak boleh hanya dengan satu cara, kalian boleh
memakai cara yang lain. Kepandaian dukun juga dari Tuhan.”
Bukankah sabda Yesus sangat berbeda dengan pelintiran iblis ini. Jika
tidak waspada, kita akan seperti Hawa terjerumus ke dalam dosa. Itu
sebabnya Tuhan Yesus mengingatkan kita agar waspada terhadap
iblis.
Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling
sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang
dapat ditelannya. (1 Pet. 5: 8)
Jika kita menerima pelintiran iblis yang berkata: ”Kalian harus cerdik
seperti ular. Carilah cara lain untuk menyembuhkan penyakit. Kalian
harus berhikmat, tidak boleh hanya dengan satu cara, kalian boleh
8. Cerdik Seperti Ular 6
memakai cara yang lain. Kepandaian dukun juga dari Tuhan.”, maka
kita akan jatuh ke dalam dosa perdukunan dan seisi rumah kita juga
akan jatuh ke dalam dosa.
Meminta jasa dukun dan arwah adalah kekejian bagi Tuhan. Sabda
Tuhan tentang hal ini adalah sebagai berikut:
Di antaramu janganlah didapati seorangpun yang
mempersembahkan anaknya laki-laki atau anaknya perempuan
sebagai korban dalam api, ataupun seorang yang menjadi petenung,
seorang peramal, seorang penelaah, seorang penyihir, seorang
pemantera, ataupun seorang yang bertanya kepada arwah atau
kepada roh peramal atau yang meminta petunjuk kepada orang-
orang mati. Sebab setiap orang yang melakukan hal-hal ini adalah
kekejian bagi TUHAN, … (Ulangan 18: 10-12)
Orang yang berpaling kepada arwah atau kepada roh-roh peramal,
yakni yang berzinah dengan bertanya kepada mereka, Aku sendiri
akan menentang orang itu dan melenyapkan dia dari tengah-tengah
bangsanya. (Imamat 20: 6)
Petenung, peramal, penelaah, penyihir dan pemantera adalah nama
spesialisasi para dukun. Jadi, orang yang bertanya kepada dukun dan
arwah adalah suatu kekejian bagi Tuhan, sangat ditentang Tuhan dan
akan dilenyapkan dari tengah-tengah umat-Nya. Seharusnya, ia
bersama-sama dengan Tuhan Yesus di sorga, tetapi karena dosa
perdukunan, ia disingkirkan, tidak boleh masuk sorga.
Oleh karena itu, jika Anda pernah meminta jasa dukun, bertanya
kepada arwah, dan menerima “firman” yang dipelintir iblis untuk
membenarkan perdukunan itu, sekaranglah saatnya merendahkan
hati di hadapan Tuhan Yesus, dan mengaku telah berdosa karena
pernah meminta jasa dukun. Mohonlah pengampunan kepada Tuhan
Yesus. Tuhan Yesus maha pengasih, ia setia mengampuni orang
9. Cerdik Seperti Ular 7
berdosa yang mau mengakui dosa-dosanya.
Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga
Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari
segala kejahatan (1 Yoh. 1: 9)
Jika Anda mau mengakuinya panjatkanlah doa yang polanya seperti
di bawah ini:
Tuhan Yesus Kristus, aku telah berdosa karena pernah meminta jasa
iblis melalui dukun bernama ------- (nama dukun itu) ------, yang
pernah kutemui di -----(alamat dukun itu)-------------, dan memelintir
firman-Mu untuk membenarkan dosa itu. Aku juga pernah meminta
jasa arwah di kuburan ………………
Sekarang, aku sudah memahami bahwa semua itu adalah kekejian
bagi Tuhan. Saya memohon belas kasihan-Mu, ampunilah aku,
mohon hapuskan dosa-dosaku itu dan bebaskanlah aku dari segala
kutuk karena dosaku itu. Ijinkanlah aku memakai kuasa-Mu
memutuskan ikatanku dengan malaikat iblis pendamping dari dukun
itu dan setan kuburan yang menyamar sebagai arwah itu.
Malaikat iblis pendamping dari dukun -------------, yang pernah
kutemui di ------------------, dan setan kuburan yang menyamar
sebagai -------------------, mulai hari ini, demi nama Tuhan Yesus
ikatanku dengan kalian saya putuskan. Semua permintaanku kepada
kalian saya cabut kembali. Semua jasa-jasa kalian saya tolak demi
nama Tuhan Yesus. Perjanjian yang kita buat saya batalkan demi
nama Tuhan Yesus. Demi nama Tuhan Yesus, enyahlah kalian!
Tinggalkan aku. Roh-roh najis yang kalian masukkan ke dalam diriku,
demi nama Yesus disingkirkan dari diriku.
Tuhan Yesus, terimakasih atas pengampunan yang telah kuterima.
Terimakasih karena Engkau rela berkorban memikul hukuman yang
seharusnya kutanggung, sehingga aku tidak dihukum lagi, melainkan
10. Cerdik Seperti Ular 8
beroleh hidup kekal bersama-Mu. Terimakasih, karena Engkau
menyediakan tempat bagiku di Sorga. Terimakasih, karena kuasa-Mu
membebaskan aku dari ikatan-ikatan iblis. Mulai hari ini kepada-Mu
sajalah aku terikat. Bentuklah aku seturut dengan kehendak-Mu.
Amin.
Revisi 5 Agst 2020
Anda bebas memperbanyak tulisan ini dan membagikannya kepada orang lain