1. Ucapan seseorang dapat membawa kehidupan atau kematian. Kisah Yakub, para pengintai, dan penyamun yang disalibkan bersama Yesus menunjukkan hal ini. 2. Sepuluh pengintai tidak diijinkan masuk ke Tanah Perjanjian karena ucapan mereka, sementara Yosua dan Kaleb diijinkan karena ucapan mereka. 3. Yesus menyatakan bahwa isi hati seseorang akan meluap lewat ucapannya,

1. 1
Hidup-Mati
Dikuasai Lidah
Bonggas L Tobing
Jl. Perjuangan 9, Tanjung Rejo, Medan
2022

2. 1

3. HIDUP-MATI DIKUASAI LIDAH
1 Pendahuluan
Ucapan atau kata-kata yang keluar dari mulut seseorang
dikendalikan oleh lidahnya. Banyak manusia yang
menganggap remeh terhadap lidahnya, sehingga seenaknya
saja ia berkata-kata tanpa memikirkan akibatnya. Bukankah
ucapan kita dapat menyakiti hati atau melukai batin
seseorang? Bukankah ucapan seseorang dapat
menimbulkan kerusuhan? Artinya, ada kuasa dalam ucapan,
sehingga ucapan berkuasa menyakiti orang dan berkuasa
menggerakkan massa untuk membuat kerusuhan.
Firman Tuhan dalam Alkitab mencatat:
Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka mengge-
makannya, akan memakan buahnya. (Ams. 18: 21)
Tetapi tidak seorangpun yang berkuasa
menjinakkan lidah; ia adalah sesuatu yang buas,
yang tidak terkua-sai dan penuh racun yang
mematikan. (Yak. 3: 7 - 8)
Ayat di atas menyatakan bahwa hidup dan mati seseorang
ada hubungannya dengan lidahnya. Dengan perkataan lain,
lidah berkuasa untuk menentukan jalan hidup seseorang.
Berarti, ada kuasa mematikan dan menghidupkan di dalam
ucapan seseorang. Begitu buas kuasa itu sehingga tidak
dapat dijinakkan dan dapat mematikan kehidupan manusia.

4. Hidup-Mati Dikuasai Lidah
3
Kitab Bilangan fasal 22 s/d 24 menceritakan seorang
bernama Bileam yang hendak mengutuki orang Israel. Intisari
cerita itu adalah sebagai berikut:
Dalam perjalanan bangsa Israel dari Mesir menuju
tanah Kanaan, bangsa Israel selalu menaklukkan
terlebih dahulu penduduk kota-kota yang mereka
lewati. Berita tentang kehebatan bangsa Israel
menaklukkan penduduk kota yang mereka lewati
sampai juga kepada Raja Moab. Saat bangsa
Israel hendak melintasi tanah Moab, Raja Moab
ketakutan mendengar berita tentang kedatangan
bangsa Israel itu. Ada seorang yang bernama
Bileam, orang ini diyakini bangsa Moab dapat
mencelakakan orang atau suatu bangsa dengan
kutuk yang diucapkannya. Raja Moab mengutus
tua-tua Moab untuk meminta bantuan Bileam,
supaya Bileam pergi menemui dan mengutuki
bangsa Israel yang masih sedang dalam
perjalanan menuju tanah Moab, agar bangsa Israel
itu celaka sebelum melewati tanah Moab. Pada
awalnya Bileam menolak permintaan tua-tua Moab
itu. Tetapi karena terus didesak oleh tua-tua Moab
itu, akhirnya Bileam memenuhi permintaan raja
Moab. Ia pergi ke luar kota menyongsong orang
Israel, tetapi di tengah perjalanan, Tuhan
memerintahkan malaikat-Nya untuk menghadang
Bileam, dan memerin-tahkan Bileam
mengurungkan rencananya mengutuki orang
Israel. Sebaliknya, Tuhan menyuruh Bileam

5. Hidup-Mati Dikuasai Lidah
4
mengucapkan kata-kata berkat bagi orang Israel.
Mengapa Tuhan menghalang-halangi Bileam menyampaikan
kutuk terhadap bangsa Israel itu? Tentu karena ada kuasa di
dalam ucapan kutuk yang hendak diucapkan Bileam.
Seandainya kutuk yang akan diucapkan Bileam tidak ada
kuasanya, tentu Tuhan akan membiarkan Bileam
melakukannya. Tetapi karena ada kuasa di dalam ucapan
kutuk itu, maka Tuhan memerintahkan malaikat-Nya untuk
menghalang-halangi Bileam mengucapkan kutuk itu.
Sebaliknya, malaikat Tuhan menyuruh Bileam mengucapkan
berkat bagi orang Israel.
Berikut ini akan ditunjukkan kuasa di dalam ucapan
seseorang, baik yang membawa kepada kebinasaan maupun
yang membawa kepada kehidupan. Di samping itu, akan
diuraikan sabda Tuhan Yesus perihal pengendalian lidah,
agar ucapan-ucapan kita tidak membawa kebinasaan kepada
diri kita sendiri maupun kepada orang lain. Tetapi sebaliknya,
ucapan kita membawa kebaikan bagi kita sendiri maupun bagi
orang lain.
2 Ucapan yang Membawa Kematian
Kitab Kejadian fasal 25 s/d 35, mencatat kisah kehidupan
Yakub. Ishak mempunyai anak kembar, yaitu Esau dan
Yakub. Suatu hari, Yakub mencuri hak kesulungan Esau,
sehingga ia mau dibunuh Esau. Tetapi, Yakub melarikan diri
ke Haran dan bersembunyi di rumah pamannya bernama
Laban. Di Haran, Yakub bekerja menggembalakan ternak
pamannya, dan seba-gai upahnya, ia menikahi dua anak

6. Hidup-Mati Dikuasai Lidah
5
perempuan pamannya, yaitu Lea dan Rahel. Suatu waktu,
Yakub mengambil keputusan untuk meninggalkan mertuanya
dan kembali ke negeri asalnya. Yakub membawa istrinya,
anak-anaknya, hamba-hambanya, dan semua hartanya.
Rahel, istri Yakub, mencuri dan menyembunyikan terafim
(dewa-dewi) sesembahan ayahnya tanpa sepengetahuan
Yakub. Laban mengejar Yakub untuk meminta terafim itu.
Setelah bertemu dengan Yakub, Laban berkata kepada
Yakub: “Kalau memang engkau harus pergi, semata-mata
karena sangat rindu ke rumah ayahmu, mengapa engkau
mencuri dewa-dewaku?" Lalu Yakub menjawab Laban:
"Aku takut, karena pikirku, jangan-jangan engkau
merampas anak-anakmu itu dari padaku. Tetapi
pada siapa engkau menemui dewa-dewamu itu,
janganlah ia hidup lagi. Periksalah di depan
saudara-saudara kita segala barang yang ada
pada-ku dan ambillah barangmu.” Sebab Yakub
tidak tahu, bahwa Rahel yang mencuri terafim
itu.(Kej. 31: 31-32)
Yakub mengucapkan agar orang yang mengambil terafim itu
mati, karena ia tidak mengetahui bahwa yang mengambil
tera-fim itu adalah Rahel, istrinya sendiri. Beberapa waktu
kemudian ucapan Yakub ini terjadi, Rahel meninggal ketika ia
melahirkan Benyamin, seperti tertulis dalam Kitab Kejadian di
bawah ini:
Sesudah itu berangkatlah mereka dari Betel.
Ketika mereka tidak berapa jauh lagi dari Efrata,
bersalinlah Rahel, dan bersalinnya itu sangat
sukar. Sedang ia sangat sukar bersalin, berkatalah

7. Hidup-Mati Dikuasai Lidah
6
bidan kepadanya: "Janganlah takut, sekali inipun
anak laki-laki yang kaudapat." Dan ketika ia
hendak menghembuskan nafas--sebab ia mati
kemudian--diberikannyalah nama Benoni kepada
anak itu, tetapi ayahnya menamainya Benyamin.
Demikianlah Rahel mati, lalu ia dikuburkan di sisi
jalan ke Efrata, yaitu Betlehem. (Kej. 35: 16-19)
3 Ucapan Para Pengintai
Kitab Bilangan fasal 13 & 14 mencatat bagaimana Tuhan
menghukum bangsa Israel seturut dengan ucapan-ucapan
mereka. Demikian ceritanya:
Nabi Musa memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir menuju
tanah Kanaan. Sebelum memasuki tanah Kanaan, Musa
mengutus duabelas orang pengintai untuk mengamat-amati
tanah Kanaan itu. Setelah pengintai-pengintai itu selesai
melaksanakan tugasnya, mereka melaporkan hasil penga-
matan mereka kepada Musa, Harun dan segenap umat Israel.
Sepuluh orang dari pengintai itu berkata: "Kami sudah masuk
ke negeri, ke mana kausuruh kami, dan memang negeri itu
berlimpah-limpah susu dan madunya, dan inilah hasilnya. Ha-
nya, bangsa yang diam di negeri itu kuat-kuat dan kota-
kotanya berkubu dan sangat besar, juga keturunan Enak telah
kami lihat di sana. Orang Amalek diam di Tanah Negeb, orang
Het, orang Yebus dan orang Amori diam di pegunungan,
orang Kanaan diam sepanjang laut dan sepanjang tepi sungai
Yordan. Kita tidak dapat maju menyerang bangsa itu, karena
mereka lebih kuat dari pada kita." (Bil. 13: 31)
Artinya, kesepuluh

8. Hidup-Mati Dikuasai Lidah
7
orang pengintai ini mengatakan bahwa mereka tidak dapat
memasuki tanah Kanaan karena orang-orang di sana lebih
kuat dari mereka.
Ucapan mereka ini membuat umat Israel gusar, takut dan
ragu-ragu untuk memasuki tanah Kanaan. Lalu segenap umat
itu mengeluarkan suara nyaring dan menangis. Bersungut-
sungutlah semua bangsa Israel kepada Musa dan Harun; dan
segenap umat itu berkata kepada mereka: "Ah, sekiranya
kami mati di tanah Mesir, atau di padang gurun ini. (Bil. 14:
1-2)
Dengan kata lain, orang banyak itu mengucapkan kata-
kata yang mengundang kematian bagi mereka.
Tetapi dua orang dari para pengintai itu, yaitu Yosua dan
Kaleb, mencoba menenteramkan hati bangsa itu di hadapan
Musa, katanya: "Tidak. Kita akan maju dan menduduki negeri
itu, sebab kita pasti akan mengalahkannya." (Bil. 13: 30)
Yosua
dan Kaleb berkata kepada segenap umat Israel: "Negeri yang
kami lalui untuk diintai itu adalah luar biasa baiknya. Jika
Tuhan berkenan kepada kita, maka Ia akan membawa kita
masuk ke negeri itu dan akan memberikannya kepada kita,
suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya.
Hanya, janganlah memberontak kepada Tuhan, dan
janganlah takut kepada bangsa negeri itu, sebab mereka
akan kita telan habis. Yang melindungi mereka sudah
meninggalkan mereka, sedang Tuhan menyertai kita;
janganlah takut kepada mereka." (Bil. 14: 6 – 9)
Artinya, Kaleb dan
Yosua dengan tegas menyatakan bahwa bersama Tuhan
mereka dapat mengalahkan penduduk tanah Kanaan.
Bagaimana akhirnya kehidupan Yosua, Kaleb dan orang
banyak yang bersungut-sungut itu? Alkitab mencatat:

9. Hidup-Mati Dikuasai Lidah
8
Berfirmanlah TUHAN kepada Musa dan
Harun:“Katakanlah kepada mereka: Demi Aku
yang hidup, demikianlah firman TUHAN,
bahwasanya seperti yang kamu katakan di
hadapanKu, demikianlah akan Kulakukan
kepadamu. Di padang gurun ini bangkai-
bangkaimu akan berhantaran, yakni semua orang
di antara kamu yang dicatat, semua tanpa
terkecuali yang berumur dua puluh tahun ke atas,
karena kamu telah bersungut-sungut kepadaKu.
Bahwasanya kamu ini tidak akan masuk ke negeri
yang dengan mengangkat sumpah telah
Kujanjikan akan Kuberi kamu diami, kecuali Kaleb
bin Yefune dan Yosua bin Nun."
Kesepuluh orang pengintai tidak diijinkan Tuhan memasuki
tanah Kanaan, sesuai dengan ucapan mereka. Umat Israel
meminta mati di padang gurun, maka matilah mereka di
padang gurun. Kaleb dan Yosua menyatakan dapat
memasuki tanah Kanaan, maka mereka berdua masuk ke
tanah Kanaan. Bagi mereka semua berlaku sabda Tuhan
Yesus yang tertulis dalam Kitab Matius di bawah ini:
“Menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan dan
menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum.”
(Mat. 12: 37)
Pengajaran lain yang kita peroleh dari cerita ini adalah, bahwa
ucapan kesepuluh orang pengintai itu tidak saja berakibat
buruk bagi mereka, tetapi juga berakibat buruk terhadap
kehidupan orang banyak.

10. Hidup-Mati Dikuasai Lidah
9
4 Ucapan yang Membawa Kehidupan
Ketika Tuhan Yesus tersalib, ada dua orang penyamun yang
disalibkan bersama-sama dengan Dia. (Luk 23: 39 – 43)
Seorang
dari penjahat yang di gantung itu menghujat Tuhan Yesus,
katanya: "Bukankah Engkau adalah Kristus? Selamatkanlah
diri-Mu dan kami." Tetapi yang seorang lagi berkata kepada
Tuhan Yesus: "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau
datang sebagai Raja." Jawab Tuhan Yesus kepadanya: "Aku
berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan
ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus." Perkataan
Tuhan Yesus ini menyiratkan bahwa tubuh rohani penyamun
itu tidak mati, tetapi ia akan hidup bersama-sama dengan Dia.
Pengajaran yang kita peroleh dari cerita tentang penyamun di
atas, adalah: Ucapan seseorang dapat membawa orang itu
kepada kehidupan.
5 Mengendalikan Lidah
Tuhan Yesus bersabda:
Karena yang diucapkan mulut meluap dari hati.
Orang yang baik mengeluarkan hal-hal yang baik
dari perbendaharaannya yang baik dan orang yang
jahat mengeluarkan hal-hal yang jahat dari
perbendaharaannya yang jahat. (Mat. 12: 34 – 35)
Ayat di atas menyatakan bahwa kata-kata yang diucapkan
seseorang meluap dari hati orang itu. Apa yang terjadi dan
tersimpan di dalam hati seseorang, itulah yang menentukan
kata-kata yang keluar dari lidah orang tersebut. Hati ibarat

11. Hidup-Mati Dikuasai Lidah
10
sebuah ceret; jika di dalam ceret ada susu, maka yang keluar
dari mulut ceret adalah susu; jika di dalam ceret ada kopi,
maka yang keluar dari mulut ceret adalah kopi. Demikian juga
halnya dengan hati manusia; jika hati seseorang didiami Roh
Tuhan, maka lidah orang itu akan mengeluarkan kata-kata
berkat; jika hati seseorang didiami “kotoran”, maka lidah
orang itu akan mengeluarkan kata-kata kotor. Ada tiga hal
yang mengotori hati manusia, yaitu dosa, roh-roh jahat dan
akar pahit.
Dosa.
Kitab Markus 7: 21-22 menyatakan bahwa dari hati
orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan,
pencurian, pembunuhan, perzinahan,
keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri
hati, hujat, kesombongan, kebebalan. Semua hal
ini adalah dosa yang mengotori hati manusia.
Roh-roh jahat.
Kitab Matius 12: 43-45 mencatat bahwa roh jahat dapat
keluar masuk manusia. Apabila roh jahat itu keluar dari
seorang manusia, iapun mengembara ke tempat-tempat
yang tandus mencari perhentian. Jika tidak mendapat
perhentian, roh jahat itu kembali lagi kepada orang itu.
Lalu ia keluar lagi dan mengajak tujuh roh lain yang lebih
jahat dari padanya dan mereka masuk dan berdiam di
dalam orang itu. Maka akhirnya keadaan orang itu lebih
buruk daripada keadaannya semula.

12. Hidup-Mati Dikuasai Lidah
11
Kehadiran roh jahat dalam hati manusia dapat juga terjadi
karena perzinahan rohani, yaitu persekutuan dengan
malaikat iblis melalui perdukunan dan pemujaan arwah.
Dalam Kitab Imamat tertulis:
Orang yang berpaling kepada arwah atau
kepada roh-roh peramal, yakni yang berzinah
dengan bertanya kepada mereka, Aku sendiri
akan menentang orang itu dan melenyapkan dia
dari tengah-tengah bangsanya. (Im. 20: 6)
Kita mengetahui jika seorang laki-laki berzinah dengan
wanita asusila yang mengidap penyakit sipilis, maka
kuman penyakit sipilis ditularkan wanita itu kepada laki-
laki tersebut. Demikian juga halnya jika seseorang
melakukan perzinahan dengan malaikat iblis. Malaikat
iblis itu akan menularkan kuman-kuman roh atau roh-roh
jahat kepada orang yang berzinah dengan dia, untuk
mencemari dan menyakiti tubuh rohani orang tersebut.
Akar pahit.
Akar pahit terjadi di hati seseorang karena ia tidak
berusaha berdamai dan menjauhkan diri dari kasih
karunia Bapa Sorgawi. Akar pahit ini dapat menimbulkan
kerusuhan dan mencemarkan banyak orang.( Ibr. 12: 14-15)
Oleh karena itu, dosa, roh-roh jahat dan akar pahit harus
disingkirkan dari hati kita. Hati kita hanya boleh ditempati Roh
Tuhan Yesus, agar lidah kita hanya dikendalikan oleh Roh
Tuhan Yesus.
Bagaimana caranya?

13. Hidup-Mati Dikuasai Lidah
12
Langkah Pertama
Mengaku orang berdosa dan memohon pengampunan
kepada Tuhan Yesus, agar hati kita disucikan-Nya dari segala
kotoran dosa. (1 Joh. 1: 9)
Sebagai tanda kesungguhan hati
mengaku dosa, ada baiknya mengutarakan satu persatu
dosa-dosa yang pernah dilakukan; dan setelah mengaku
dosa, harus yakin bahwa dosa itu sudah diampuni Tuhan
Yesus.
Langkah kedua
Menyingkirkan akar pahit, berusaha hidup berdamai dengan
semua orang, (Ibr. 12: 14)
dan mengampuni orang yang
menimbulkan akar pahit itu. Tuhan berfirman:
“Karena itu hendaklah kamu saling mengaku
dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu
sembuh.” (Yak. 5: 16)
Langkah ketiga
Mengusir roh-roh jahat demi nama Tuhan Yesus, sebab
kepada orang-orang percaya telah diberi kuasa untuk
mengusir setan dan roh-roh jahat. Tuhan Yesus berfirman:
“Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang
percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi
namaKu.” (Mark. 16: 17)
Langkah keempat
Mengaku dosa jika pernah melakukan perdukunan dan
pemujaaan arwah. Kemudian, demi nama Tuhan Yesus:
usirlah dari dirimu malaikat iblis pemberi kesaktian kepada
dukun-dukun itu; usirlah dari dirimu arwah yang pernah

14. Hidup-Mati Dikuasai Lidah
13
disembah; dan musnahkanlah kuasa roh-roh najis yang
menyertai malaikat iblis dan arwah itu.
Langkah kelima
Mengundang Tuhan Yesus tinggal di dalam hati. Mintalah roh-
roh yang dari Tuhan Yesus berdiam di dalam hati, yaitu: roh
hikmat, roh pengertian, roh keperkasaan, roh takut akan
Tuhan, roh pengenalan akan Tuhan (Yes. 11: 2)
; roh kelemah-
lembutan (Gal. 6: 1)
; roh keberanian (2Tim. 1: 7)
; dan roh kasih. (Ibr.
10: 29)
Langkah keenam
Setiap hari bersekutu dengan Tuhan Yesus, melalui doa,
pujian dan pembacaan Alkitab.
6 Kesaksian Penulis
Penulis mempunyai tiga orang anak, dua perempuan dan satu
laki-laki. Ketika mereka sudah masuk sekolah lanjutan, kami
menginginkan mereka supaya masuk ranking di kelas
masing-masing. Ternyata mereka tidak masuk ranking. Ketika
melihat nilai rapor mereka, keluarlah dari mulut saya kata-
kata kutuk: “Bodoh kali kau!”
Kuartal berikutnya, mereka tetap tidak masuk ranking, malah
ranking mereka semakin merosot. Mulut saya kembali
mengucapkan kata-kata kutuk: “Bodoh kali kau!” Tiba kuartal
berikutnya, ranking mereka makin merosot lagi. Mulut saya
kembali mengucapkan kata-kata kutuk: “Bodoh kali kau!” Tiba
kuartal berikutnya, ranking mereka makin merosot lagi. Anak-
anak semakin bodoh sesuai dengan ucapan saya!

15. Hidup-Mati Dikuasai Lidah
14
Pada suatu hari, saya dan istri dibimbing Tuhan Yesus
mendengar pengajaran-Nya tentang “Kuasa dalam Ucapan”.
Pengajaran ini menginsyafkan kami akan dosa-dosa kami
yang telah mengutuki anak-anak kami pada masa yang lalu.
Saya dan istri memohon pengampunan kepada Tuhan Yesus
atas dosa kami tersebut. Semua kata-kata kutuk yang pernah
kami ucapkan kepada anak-anak dibatalkan demi nama
Tuhan Yesus. Kami memohon agar Tuhan Yesus mengganti
kutuk itu dengan berkat Sorgawi.
Kemudian kami memohon pengampunan kepada anak-anak
atas kesalahan kami terhadap mereka. Setelah itu, setiap
mereka pergi ke sekolah, kami mengucapkan kata-kata
berkat kepada mereka: “Tuhan Yesus memberkatimu.”
Kuartal berikutnya ranking mereka mulai naik dan terus naik
pada kuartal-kuartal berikutnya.
7 Penutup
Ucapan dapat membawa berkat dan dapat juga membawa
kebinasaan. Tuhan Yesus berfirman bahwa Ia membenarkan
dan menghukum kita seturut dengan ucapan kita. Tuhan juga
berfirman, bahwasanya seperti apa yang kita katakan di
hadapan-Nya, demikianlah akan dilakukan-Nya kepada kita.
Oleh karena itu, jangan mengucapkan kata-kata kotor kepada
anak-anak, kepada seisi rumah maupun kepada orang lain.
Jangan mengucapkan kepada anak-anak kata-kata kotor: “Na
so jadi idaonmu na tama! (Engkau tidak akan pernah
menikmati yang baik) Bodoh! Babi! Mati kau! Bolis (Iblis)!”
Karena hal itu kelak akan terjadi dalam kehidupan anak itu.

16. Hidup-Mati Dikuasai Lidah
15
Anak itu menjadi bodoh, tabiatnya seperti babi (merusak,
karena babi biasanya merusak tanaman orang lain), mati
rohani dan hidup menderita, kecuali anak itu sudah bertobat
dan hidup baru dalam Tuhan Yesus. Jangan berkata: “Matilah
aku! Stres aku! Pening kepalaku! Aku rela menderita asal
menikah.” Maka pada waktunya ucapan-ucapan itu akan
terjadi.
Ucapan seseorang tergantung kepada kondisi hati atau
rohaninya. Jika hatinya dicemari dosa, akar pahit dan roh-roh
jahat, maka ucapannya sering berupa kata-kata yang
membawa kepada kebinasaan. Oleh karena itu, dosa, akar
pahit dan roh-roh jahat harus disingkirkan dari hati kita.
Bagaimana caranya?
1) Bertobat dan mengaku dosa kepada Tuhan Yesus.
2) Mengusir roh-roh jahat dari hati demi nama Yesus dan
mengundang Roh Tuhan Yesus (roh lemah lembut, roh
kerendahan hati, roh hikmat, dsb.) ke dalam hati.
3) Mengampuni dan memberkati orang-orang yang melukai
hati kita.
4) Menyerahkan lidah dikendalikan Roh Yesus, karena tidak
ada orang yang mampu mengendalikan lidahnya dengan
kekuatan sendiri.
Boleh jadi penderitaan Saudara sekarang, adalah akibat
ucapan Saudara sendiri, kutukan orangtua atau kutukan
orang lain. Jika Saudara pernah dikutuki seseorang supaya
tidak mempunyai anak, maka hal itu dapat terjadi. Jika
Saudara pernah dikutuki orangtua supaya mati, maka matilah
rohani Saudara; dikutuki menjadi anak yang tidak berguna,

17. Hidup-Mati Dikuasai Lidah
16
maka hidup Saudara menjadi tidak berguna. Jika Saudara
sering mengutuki diri sendiri dengan kata: “Matilah aku.
Bodoh kali aku.” Maka, Saudara akan mati rohani dan bodoh.
Oleh karena itu, batalkanlah semua ucapan-ucapan yang
membawa kutuk terhadap dirimu. Jika Saudara mau,
panjatkanlah doa berikut ini:
Tuhan Yesus, saya adalah orang berdosa. Mohon
ampunilah aku. Mohon layakkanlah aku berdoa di
hadapan-Mu. Tuhan Yesus, aku mengaku
berdosa, karena pada masa yang lalu saya pernah
mengucapkan kata-kata kutuk terhadap diriku
sendiri dan terhadap orang lain bernama …………
Saya menyesal telah mengucapkan semua kutuk
itu. Berbelas kasihanlah kepadaku, ampunilah aku
dan mohon hapuskanlah dosa-dosaku itu.
Semua roh jahat yang mengendalikan lidah dan
bibirku selama ini, saya musnahkan demi nama
Tuhan Yesus. Tuhan kuduskanlah lidah dan
bibirku, tinggallah di dalam aku untuk
mengendalikan lidah dan bibirku.
Semua ucapan kutuk yang pernah saya ucapkan
terhadap diriku sendiri maupun kepada orang lain,
saya batalkan demi nama Tuhan Yesus. Tuhan
Yesus, mohon gantilah semua kutuk itu dengan
berkat Sorgawi.
Tuhan Yesus, Engkau tahu juga bahwa saya
pernah dikutuki seseorang bernama

18. Hidup-Mati Dikuasai Lidah
17
……………….... (sebutkan nama orangnya). Dia
pernah menyatakan .………. kepadaku. Tuhan
Yesus, aku mau mengampuninya. Ampuni dan
berkatilah dia agar dia juga beroleh keselamatan
dari pada-Mu. Semua kutuk yang diucapkannya itu
saya batalkan demi nama Tuhan Yesus. Tuhan
Yesus, mohon gantilah kutuk itu dengan berkat
Sorgawi.
Terimakasih Tuhan Yesus, karena kuasa-Mu
membebaskan aku dari semua ikatan kutuk. Tuhan
Yesus, tinggallah di dalam aku untuk membentuk
aku seturut dengan kehendak-Mu. Amin

20. Buku ini boleh diperbanyak dan dibagikan dengan cuma-cuma