Dokumen tersebut membahas masalah gizi buruk di Indonesia khususnya di NTB. Tiga faktor penentu IPM yaitu pendidikan, kesehatan, dan ekonomi berkaitan erat dengan status gizi. Prevalensi gizi buruk di Indonesia yang tertinggi ke-2 setelah Gorontalo pada 2010. Beberapa penyebab gizi buruk pada balita adalah keluarga miskin, ketidaktahuan orang tua, dan faktor penyakit. Upaya yang
1. Masalah Gizi Buruk
• Tini Purwati
• Lina Purnama
• Suraya Cahyanti
• Nurazizah
• Deasy zasbilal F
• Dewi sinta
• Dita slis diarini
• Ayu indrian rachmanawati
• Juwita mandasari
2. Tiga faktor utama penentu IPM
adalah tingkat pendidikan,
kesehatan, dan ekonomi.
Ketiga faktor tersebut erat
kaitannya dengan
status gizi masyarakat.
3.
4. Prevalensi status gizi buruk di Indonesia menempati angka
tertinggi kedua setelah gorontalo tahun 2010
Sumber: Badan Litbangkes, Kemenkes RI, Riskesdas 2010
Presentasi penduduk miskin menurut provinsi dan
tipe daerah tahun 2011diperkotaan+pedesaan
•Papua 31,24%
•Papua barat 28,53%
•Maluku 22,45%
•Ntb 19,67 %
NTB menempati uruntan ke 4 dari 33 provinsi
5. Tahun 2012, Indonesia masuk lima
besar dalam masalah kasus gizi
buruk (beritasatu.com, 18/1/2012).
Menurut data Dinas Kesehatan
Provinsi NTB,
selama 2012 ini terdapat 507 kasus
gizi buruk.
"Sedikitnya 20 anak meninggal
dalam kurun waktu
10 bulan terakhir, sejak januari
sampai Oktober 2012,"
6. Banyak faktor faktor penyebab gizi buruk pada balita,
diantara nya yaitu:
1. Keluarga miskin
2. Ketidaktahuan orang tua atas
pemberian gizi yang baik bagi anak
3. Faktor penyakit bawaan pada
anak, seperti:TBC, HIV/AIDS,
saluran pernapasan dan diare
4.infeksi
8. Program yang bisa dilakukan mahasiswa
“Gerakan mengumpulkan telur ayam dan beras dari
masyarakat setempat secara sukarela
untuk dibagikan kepada penderita
gizi buruk bekerja sama dengan
satuan kerja perangkat daerah,
para pelajar dan pengusaha”
9. Diharapkan dgn program tsb bisa
menurunkan prevalensi kurang
energi protein (KEP) dan gizi buruk