3. Arah alamiah dari perubahan fisika dan kimia
adalah menuju nilai energi minimum dan
ketidaktergantungan maksimum. Jika kalor yang
dilepaskan oleh sistem perubahan entalpinya negatif
tinggi dan entropinya positif tinggi perubahan
berlangsung spontan pada suhu sembarang dan
sebaliknya.
4. Jika perubahan entalpi dan entropi terindikasi (-)dan (+)
maka reaksi tetap spontan pada suhu berapapun selama tidak
dibawah 0 K. Namun jika sama sama (+)dan(+) maka suhu
berperan dalam kespontanan.
N₂₍g₎ + 3H₂₍g₎ → 2NH₃₍g₎
ΔH° = -92,22 kJ
ΔS° = -198,75 J/K
T = 25°C
ΔG° = ΔH - TΔS
= (- 92220 J) – (298 K x – 198,75J/K)
= - 32,960 J
Perhitungan reaksi berlangsung spontan
karena nilai ΔG° NEGATIF
5. KASUS PROSES YANG
DIHASILKAN
ΔH ΔS
+ - Tidak spontan pada setiap suhu
+ + Spontan pada suhu tinggi
- - Spontan pada suhu rendah
- + Spontan pada setiap suhu
6. Perubahan energi bebas Gibbs untuk setiap reaksi
dapat dihitung dari ΔG°f pereaksi dan ΔG°f hasil reaksi.
ΔG° = Ʃ ΔG°f (produk) – Ʃ ΔG°f (pereaksi)
7. Pada setiap reaksi kimia, penentuan energi bebas
reaksi biasanya dinyatakan dalam perubahan energi bebas
Gibbs standar (25°C , 1 atm). Energi bebas perubahan standar
didefinisikan sebagai perubahan energi bebas yang menyertai
pembentukan satu mol suatu zat dari unsur-unsurnya.
2C₍s₎ + 2H₂₍g₎ + O₂₍g₎ → CH₃COOH₍l₎
8. Perubahan energi bebas penting secara kuantitas
karena memberikan informasi berapa banyaknya kerja dari
suatu proses kimia.
ΔG = Wmaks
Fungsi ini disebut energi bebas sebab pada suhu dan tekanan
tetap, ΔG pada proses spontan menyatakan energi yang
bebas untuk melakukan kerja maksimum. Sedangkan proses
tidak spontan menyatakan jumlah kerja minimum yang harus
ditingkatkan agar proses terjadi.
9. Salah satu jenis kerja yang berguna adalah kerja yang
diperlukan untuk mempengaruhi reaksi kimia yang tidak spontan.
contohnya:
10. Sumber : Kimia Dasar I
(Yayan Sunarya, Yrama Widya)
(id.m.wikipedia.org/wiki/josia
h_willard_gibbs)