2. Pengangaran adalah pencipta suatu rencana
kegiatan yang dinyatakan dalam ukuran
keuangan. Penganggaran memainkan peran
penting di dalam perencanaan, pengendalian,
dan pembuatan keputusan. Anggaran juga
untuk meningkatkan koordinasi dan
komunikasi.
3. Anggaran memiliki beberapa karakteristik
diantarannya:
1. Rencana
2. Meliputi seluruh kegiatan
3. Dinyatakan dalam satuan moneter
4. Jangka waktu tertentu di masa yang akan
datang
5. Usulan anggaran ditelaah dan disetujui oleh
pihak yang menganggarkan (budgetee)/
6. Anggaran merupakan komitmen manajemen
7. Anggaran mengestimasi potensi laba satuan
bisnis.
4. Menurut Nafirin (2004:20) anggaran memiliki
tiga fungsi:
1. Fungsi perencanaan
2. Fungsi pelaksanaan
3. fungsi pengendalian
5. 1. Sistem anggaran tradisional
2. Anggaran berbasis kinerja (perfomance
budgeting system)
3. Zero-based budgeting (ZBB)
4. Planning, programming, and budgeting
system (PPBS)
6. 1. Celling Budget
2. A Line-Item Budget
3.Perfomance and Program Budgets
7. 1. Angka laba yang dikehendaki oleh
perusahaan
2. Sumber daya yang diharapkan dapat
dihasilkan atau digunakan selama periode
anggaran yang akan datang
3. Memberikan landasan untuk pengembalian
keputusan alternatif yang terbaik
8. A. Untuk memprediksi transaksi dan kejadian financial dan
nonfinansial di masa yang akan datang
B. Untuk mengembangkan informasi yang akurat dan bermakna
bagi penerima anggaran
C. Untuk menyatakan harapan/sasaran perusahaan secara jelas
dan formal, sehingga bisa menghindari keracunan dan
memberikan arah terhadap apa yang hendak dicapai manajemen
D. Untuk mengkomunikasikan harapan manajemen kepada
pihak-pihak terkait sehingga anggaran dimengerti, didukung, dan
dilaksanakan.
E. Untuk menyediakan rencana terinci mengenai aktivitas dengan
maksud mengurangi ketidakpastian dan memberikan pengarahan
yang jelas bagi individu dan kelompok dalam upaya mencapai
tujuan perusahaan.
F. Untuk mengkoordinasikan cara/metode yang akan ditempuh
dalam rangka memaksimalkan sumber daya
9. 1. Anggaran dibuat berdasarkan taksiran dan asumsi, sehingga
megandung unsur ketidakpastian,
2. Menyusun anggaran yang cermat memerlukan waktu, uang,
dan tenaga yang tidak sedikit, sehingga tidak semua perusahaan
mampu menyusun anggran secara lengkap dan akurat,
3. Pihak yang merasa dipaksa untuk melaksanakan anggaran
dapat menggerutu dan menentang, sehingga pelaksanaan
anggran menjadi kurang efektif ,
4. Seringkali keadaan yang digunakan sebagai dasar penyusunan
anggaran mengalami perkembangan yang jauh berbeda dari pada
yang direncanakan hal ini berarti diperlukan pemikiran untuk
penyesuaian,
5. Karena penyusunan anggaran melibatkan banyak pihak, maka
secara potensial dapat menimbulkan persoalan-persoalan
hubungan kerja yang menghambat proses pelaksanaan anggaran.
10. Dalam penyusunan anggaran harus sesuia dengan
prosedur yang telah ditentukan agar penyusunan
anggaran dapat dilaksanakan dengan baik.
Adapun prosedur penyusunan anggaran menurut
M.Nafarin dalam bukunya “Penganggaran
Perusahaan” (2004:9) menyatakan bahwa:
1. Tahap penentuan pedoman perencanaan
(anggaran)
2. Tahap persiapan anggran
3. Tahap penentuan anggaran
4. Tahap pelaksanaan anggran