SlideShare a Scribd company logo
1 of 63
IPA Biologi
UNTUK SMA/MA KELAS X
Bab 1
Keanekaragaman Hayati
Pendahuluan
Keanekaragaman hayati yang terdapat di tiap wilayah
berbeda-beda. Bandingkan keanekaragaman hayati
pada kedua ekosistem tersebut.
Tuliskan beberapa pertanyaan dan diskusikan dengan
temanmu untuk memprediksi jawaban permasalahan
tersebut.
C
E
Daftar Isi Keanekaragaman
Hayati Indonesia
Klasifikasi
Makhluk
Hidup
Menghilangnya
Keanekaragaman
Hayati
Usaha Pelestarian
Keanekaragaman
Hayati
A
Tingkat
Keanekaragaman
Hayati
D
F
Tipe
Ekosistem
B
Tingkat Keanekaragaman Hayati
A
Keanekaragaman hayati atau biodiversitas adalah variasi organisme hidup pada tiga
tingkatan, yaitu tingkat gen, spesies, dan ekosistem.
Berdasarkan pengertiannya, keanekaragaman hayati dapat dibedakan menjadi tiga
macam, yaitu keanekaragaman gen (genetik), keanekaragaman spesies (jenis), dan
keanekaragaman ekosistem.
Keanekaragaman Gen
Keanekaragaman gen adalah perbedaan atau variasi gen yang terjadi dalam suatu spesies makhluk
hidup. Keanekaragaman gen pada organisme dalam satu spesies disebut varietas/ras.
Contohnya adalah varietas buah mangga (Mangifera indica), misalnya mangga gedong gincu (a),
mangga apel (b), mangga gadung (c), dan mangga indramayu (d).
Keanekaragaman sifat genetik pada suatu organisme dikendalikan oleh gen. Namun, ekspresi gen
suatu organisme juga dipengaruhi oleh kondisi lingkungan tempat hidupnya.
a c
b d
1
Keanekaragaman jenis (spesies) adalah perbedaan yang dapat ditemukan pada suatu komunitas
atau kelompok berbagai spesies yang hidup di suatu tempat.
Ada beberapa jenis organisme yang memiliki ciri-ciri fisik yang hampir sama. Misalnya, hewan dari
Misalnya, hewan dari kelompok genus Panthera terdiri atas beberapa spesies, antara lain harimau
antara lain harimau (Panthera tigris) (a), singa (Panthera leo) (b), macan tutul (Panthera pardus) (c),
a c
b d
Keanekaragaman Jenis (Spesies)
2
Ekosistem terbentuk karena berbagai kelompok spesies menyesuaikan diri
dengan lingkungannya. Satu spesies dengan spesies lainnya saling
memengaruhi. Interaksi juga terjadi antara spesies dengan lingkungan abiotik
tempat hidupnya.
• Ekosistem alami, misalnya hutan,
rawa, mangrove, sungai, dan padang
rumput.
• Memiliki keanekaragaman spesies
lebih tinggi, tetapi keanekaragaman
genetik lebih rendah dibandingkan
ekosistem buatan.
• Ekosistem buatan, misalnya
agroekosistem dalam bentuk sawah,
ladang, dan kebun.
• Memiliki keanekaragaman spesies
lebih rendah, tetapi keanekaragaman
genetik yang lebih tinggi dibandingkan
ekosistem alami.
Ekosistem
alami
Ekosistem
buatan
Keanekaragaman Ekosistem
3
Tipe Ekosistem
B
Ekosistem Perairan (Akuatik)
Plankton
Neuston Nekton
Perifiton
Bentos
1
Hutan Hujan Tropis
1) Terdapat di wilayah khatulistiwa
2) Curah hujan sangat tinggi.
3) Matahari bersinar sepanjang tahun dengan suhu lingkungan
21–30°C.
4) Flora terdiri atas pohon tinggi berkanopi, semak belukar, herba,
tanaman merambat (liana), dan tanaman epifit.
5) Fauna terdiri atas hewan yang dapat terbang dan memanjat,
serta Mammalia.
Ekosistem darat meliputi area yang sangat luas
yang disebut bioma.
Ekosistem Darat
2
Sabana
1) Terdapat di daerah tropis.
2) Curah hujan 90–150 cm/tahun.
3) Dibedakan menjadi sabana murni dan sabana campuran.
4) Flora terdiri atas rumput, gebang, Eucalyptus, dan Acacia.
5) Fauna terdiri atas serangga dan berbagai jenis Mammalia.
Ekosistem Darat
2
Padang Rumput
1) Terdapat di daerah tropis hingga beriklim sedang.
2) Curah hujan 25–50 cm/tahun.
3) Daerah bercurah hujan tinggi ditumbuhi oleh rumput
berukuran tinggi dan subur, sedangkan daerah bercurah hujan
rendah ditumbuhi oleh rumput yang pendek.
4) Fauna terdiri atas serangga, hewan pengerat, reptil, burung,
dan berbagai jenis Mammalia.
Ekosistem Darat
2
Gurun
1) Suhu lingkungan ekstrim (siang hari mencapai 60°C,
sedangkan malam hari mencapai 0°C).
2) Curah hujan sangat rendah (kurang dari 25 cm/tahun).
3) Dibedakan menjadi sabana murni dan sabana campuran.
4) Flora terdiri atas tumbuhan xerofit (seperti kaktus), kurma, dan
semak belukar.
5) Fauna terdiri atas semut, kalajengking, kadal, ular, tikus,
burung, dan unta.
Ekosistem Darat
2
Hutan Gugur
1) Terdapat di daerah yang memiliki empat musim.
2) Curah hujan antara 75–100 cm/tahun.
3) Tumbuhan hutan gugur seperti elm, beech, oak, dan maple.
4) Pada musim dingin, beberapa hewan mengalami hibernasi,
menyimpan makanan, membentuk lemak di bawah kulit,
maupun melakukan migrasi ke daerah yang lebih hangat.
Ekosistem Darat
2
Taiga
1) Terdapat di daerah antara subtropis dan kutub.
2) Curah hujan antara 75–100 cm/tahun.
3) Tumbuhan dominan berdaun jarum (konifer).
4) Fauna terdiri atas moose, ajak, beruang hitam, lynx, serigala,
serangga, dan burung.
Ekosistem Darat
2
Tundra
Bioma tundra dibedakan menjadi tundra arktik (a)
dan tundra alpin (b).
1) Tundra arktik terdapat di daerah kutub utara dan
sekitarnya. Vegetasi yang dominan di bioma ini
adalah lumut Sphagnum, liken “reindeer”, serta
pohon willow dan birch. Hewan-hewan yang
hidup di bioma tundra, antara lain caribou,
muskox, rubah, dan burung ptarmigan.
2) Tundra alpin terdapat di puncak pegunungan
yang tinggi. Vegetasi didominasi oleh rumput
alang-alang, perdu, lumut daun, dan liken.
Ekosistem Darat
2
Indonesia merupakan negara
kepulauan terbesar di dunia, dengan
berbagai keadaan alam yang berbeda
dan kekhususan kehidupan di
dalamnya. Hal inilah yang
menyebabkan Indonesia memiliki
keanekaragaman flora, fauna, dan
mikroorganisme yang tinggi.
C
Keanekaragam
an Hayati
Indonesia
Kekayaan Flora, Fauna, dan Mikroorganisme di
Indonesia
Indonesia merupakan negara megabiodiversitas.
Indonesia hanya memiliki 1,3% dari total luas daratan di dunia, tetapi
memiliki keanekaragaman spesies yang tinggi.
Indonesia memiliki sejumlah spesies endemik tertinggi di dunia.
Spesies endemik terbanyak terdapat di Sulawesi, Papua, dan Kepulauan
Mentawai di pantai barat Sumatera.
Keanekaragaman hayati tertinggi terdapat di Papua, kemudian Sumatra,
Kalimantan, Jawa, Sulawesi, dan Maluku.
Contoh hewan endemik Indonesia, yaitu Leucopsar rothschildi (burung jalak
bali) dan Macrocephalon maleo (burung maleo).
Leucopsar rothschildi
(burungjalakbali)
Macrocephalonmaleo
(burungmaleo)
1
Penyebaran Flora Indonesia
Flora Indonesia termasuk flora kawasan
Malesiana.
1) Flora dataranSunda, antara lain tumbuhan dari Famili Dipterocarpaceae dan
tumbuhan Famili Nepenthaceae.
2) Flora dataranSahul, antara lain sagu (Metroxylon sagu) dan tumbuhan dari Famili
Myristicaceae.
3) Flora kawasanWallacea, antara lain leda (Eucalyptus deglupta) yang memiliki batang
berwarna-warni.
Penyebaran Keanekaragaman Hayati di Indonesia
2
Franz Wilhelm Junghuhn, mengklasifikasikan iklim di
Pulau Jawa secara vertikal. Menurut ketinggian tempat
dari permukaan laut, flora Indonesia dibagi menjadi
beberapa kelompok berikut.
1) Daerah dengan ketinggian 0–650 m ditumbuhi jenis
tanaman seperti pandan, bakau, dan kapuk (Ceiba
pentandra) (a).
2) Daerah dengan ketinggian 650–1.500 m ditumbuhi
oleh tanaman kina, aren, dan rasamala (Altingia
excelsa) (b).
3) Daerah dengan ketinggian 1.500–2.500 m ditumbuhi
tanaman cemara gunung dan berri.
4) Daerah dengan ketinggian di atas 2.500 m ditumbuhi
oleh tanaman seperti lumut, liken, dan bunga
edelweiss.
a
Ceiba pentandra
(kapuk)
b
Altingia excelsa
(rasamala)
Penyebaran Flora
Indonesia
Kawasan penyebaran fauna Indonesia dipisahkan oleh garis Wallace, Weber, dan
Lydekker.
• Kawasan Indonesia bagian barat dibatasi oleh
garis imajiner Wallace yang terletak di antara
Kalimantan dan Sulawesi serta antara Bali dan
Lombok.
• Jenis fauna kawasan Indonesia bagian barat,
antara lain harimau, macan tutul (Panthera pardus)
(a), gajah (Elephas maximus) (b), badak jawa,
banteng, orang utan, beruang madu, merak hijau,
dan burung jalak bali.
1) Kawasan Indonesia bagian barat
a
b
Penyebaran Fauna
Indonesia
• Kawasan peralihan meliputi Sulawesi, Maluku,
Sumbawa, Sumba, Lombok, dan Timor. Kawasan
peralihan ini dibatasi oleh garis Wallace di
sebelah barat dan garis Lydekker di sebelah
timur.
• Pada kawasan ini, terdapat peluang
percampuran antara unsur fauna oriental dan
fauna australis.
• Jenis fauna kawasan peralihan, antara lain anoa
pegunungan, anoa dataran rendah (Bubalus
depressicornis) (a), komodo (Varanus
komodoensis) (b), babi rusa, maleo, duyung,
kuskus beruang, burung rangkong, dan kupu-
kupu Sulawesi.
a
b
2) Kawasan Peralihan
• Kawasan Indonesia timur dibatasi oleh
garis Lydekker yang meliputi Papua dan
di sekitarnya.
• Jenis fauna kawasan Indonesia bagian
timur, antara lain kanguru pohon, walabi
kecil (Dorcopsulus vanheurni) (a), burung
kakatua raja (Probosciger aterrimus) (b),
burung kasuari gelambir ganda, burung
cenderawasih ekor pita, kasturi raja, kupu-
kupu sayap burung, ular sanca hijau, dan
buaya Irian.
a
b
2) Kawasan Indonesia bagian timur
Fungsi dan Manfaat Keanekaragaman Hayati di Indonesia
• Makanan pokok penduduk Indonesia adalah beras (padi), jagung,
singkong, ubi jalar, talas, ataupun sagu.
• Diperkirakan terdapat sekitar 400 jenis tanaman penghasil buah,
contohnya rambutan (Nephelium lappaceum) (a) dan manggis
(Garcinia mangostana) (b). Selain itu, terdapat sekitar 370 tanaman
penghasil sayuran, 70 jenis tanaman berumbi, dan 55 jenis tanaman
penghasil rempah-rempah.
• Sumber makanan juga berasal dari beragam hewan darat, air tawar,
dan air laut.
a
b
3
Keanekaragaman hayati sebagai sumber pangan
Beberapa tanaman obat yang berasal dari
Indonesia yaitu sebagai berikut.
• Buah merah (Pandanus conoideus) (a)
dimanfaatkan sebagai obat kanker (tumor),
kolesterol tinggi, dan diabetes.
• Mengkudu atau pace (Morinda citrifolia) (b)
untuk menurunkan tekanan darah tinggi.
• Kina (Cinchona calisaya, Cinchona officinalis) (c),
kulitnya digunakan untuk obat malaria.
Selain tumbuh-tumbuhan, beberapa jenis hewan
juga dapat dimanfaatkan sebagai obat-obatan.
Contohnya, madu lebah untuk meningkatkan daya
tahan tubuh.
a
b
c
Keanekaragaman hayati sebagai sumber
obat-obatan
Keanekaragaman hayati sebagai sumber kosmetik
Beberapa tumbuhan digunakan untuk kosmetik, antara lain sebagai
berikut.
• Bunga mawar, melati (Jasminum grandiflorum) (a), cendana
(Santalum album) (b), kenanga, dan kemuning dimanfaatkan untuk
wewangian (parfum).
• Kemuning, bengkuang, alpukat, dan beras digunakan sebagai lulur
tradisional.
• Urang aring dan lidah buaya digunakan untuk pelumas dan
penghitam rambut.
b
a
Keanekaragaman hayati sebagai sumber sandang
Beberapa tanaman digunakan untuk bahan sandang atau pakaian,
yaitu sebagai berikut.
• Rami (Boehmeria nivea), kapas (Gossypium arboreum) (a), sisal
(Agave sisalana) (b), kenaf, dan jute dimanfaatkan seratnya untuk
dipintal menjadi kain atau bahan pakaian.
• Tanaman labu air dimanfaatkan oleh Suku Dani di lembah Baliem
(Papua) sebagai bahan untuk membuat koteka (horim) laki-laki.
Sementara itu, untuk membuat pakaian wanita, digunakan
tumbuhan wen dan kem. b
a
Beberapa hewan juga dapat dimanfaatkan untuk membuat pakaian, yaitu sebagai berikut.
• Ulat sutera untuk membuat kain sutera yang memiliki nilai ekonomi sangat tinggi.
• Kulit beberapa jenis hewan, seperti sapi dan kambing untuk membuat jaket dan sepatu.
• Bulu burung dapat digunakan untuk membuat aksesori pakaian.
• Sebagian besar rumah di Indonesia menggunakan kayu,
terutama rumah adat. Beberapa tumbuhan yang
dimanfaatkan kayunya, antara lain jati, kelapa, nangka,
meranti, keruing, rasamala, ulin, dan bambu.
• Di Pulau Timor dan Alor, daun lontar dan gebang
digunakan untuk membuat atap dan dinding rumah. Di
Pulau Timor, alang-alang dimanfaatkan untuk membuat
atap rumah.
• Beberapa jenis tumbuhan palem (Nypa fruticans,
Oncosperma tigillarium, dan Oncosperma horridum)
juga dimanfaatkan untuk membuat rumah di Sumatra
dan Kalimantan.
Borassus
flabellifer (daun
lontar)
Keanekaragaman hayati sebagai sumber
papan
• Budaya nyekar pada masyarakat Jawa menggunakan
bunga mawar, kenanga, kantil, dan melati.
• Upacara kematian di Toraja menggunakan berbagai jenis
tumbuhan misalnya limau, daun kelapa, pisang, dan
rempah-rempah.
• Upacara Ngaben di Bali menggunakan 39 jenis tumbuhan
yang mengandung minyak atsiri yang berbau harum.
• Tebu hitam dan kelapa gading juga digunakan untuk
menghanyutkan abu jenazah ke sungai.
• Umat Islam menggunakan hewan ternak pada hari raya
Qurban.
• Umat Nasrani menggunakan pohon cemara saat
perayaan natal.
Jasminum
grandiflorum
(bunga melati)
Keanekaragaman hayati sebagai aspek budaya
• Plasma nutfah (sumber daya genetik) adalah bagian tubuh tumbuhan, hewan, atau
mikroorganisme yang mempunyai fungsi dan kemampuan mewariskan sifat.
sifat.
• Setiap organisme yang masih liar di alam maupun yang sudah dibudidayakan manusia
dibudidayakan manusia mengandung plasma nutfah.
• Plasma nutfah berguna untuk merakit varietas unggul pada suatu spesies, misalnya
spesies, misalnya spesies yang tahan terhadap suatu penyakit atau memiliki produktivitas
memiliki produktivitas tinggi.
• Plasma nutfah akan mempertahankan mutu sifat dari suatu organisme dari generasi ke
dari generasi ke generasi berikutnya, misalnya padi Rojolele akan mewariskan sifat pulen
mewariskan sifat pulen dan rasa enak serta ubi jalar Cilembu dan buah duku Palembang
duku Palembang akan mewariskan sifat rasa manis.
• Keanekaragaman plasma nutfah dapat tetap terjaga melalui pelestarian semua jenis
semua jenis organisme.
Keanekaragaman hayati sebagai sumber plasma nutfah
Menghilangnya
Keanekaragaman
Hayati
D
Hilangnya Habitat
• Daftar merah IUCN (International Union for Conservation of Nature) menunjukkan bahwa
hilangnya habitat yang diakibatkan manajemen pertanian dan hutan yang tidak
berkelanjutan menjadi penyebab terbesar hilangnya keanekaragaman hayati.
• Bertambahnya jumlah penduduk, menyebabkan semakin bertambah pula kebutuhan
yang harus dipenuhi.
• Lahan yang tersedia untuk kehidupan tumbuhan dan hewan semakin sempit karena
digunakan untuk tempat tinggal penduduk, dibabat untuk digunakan sebagai lahan
pertanian, atau dijadikan lahan industri.
1
• Zat pencemar (polutan) dapat mencemari lingkungan dan bersifat toksik
bagi beberapa organisme.
• Nitrogen oksida dan sulfur oksida dari kendaraan bermotor jika bereaksi
dengan air akan membentuk hujan asam yang merusak ekosistem.
• Penggunaan chlorofluorocarbon (CFC) yang berlebihan menyebabkan
lapisan ozon di atmosfer berlubang. Intensitas sinar ultraviolet yang
masuk ke bumi meningkat dan menyebabkan terganggunya
keseimbangan rantai makanan organisme.
Pencemaran Tanah, Udara, dan
Air
2
Perubahan Iklim
• Salah satu penyebab perubahan iklim adalah pencemaran udara oleh gas karbon dioksida
(CO2) yang menimbulkan efek rumah kaca.
• Menurut Raven (1995), efek rumah kaca meningkatkan suhu udara 1–3°C dalam kurun waktu
100 tahun.
• Kenaikan suhu tersebut menyebabkan pencairan es di kutub dan kenaikan permukaan air laut
sekitar 1–2 m yang berakibat terjadinya perubahan struktur dan fungsi ekosistem lautan.
3
Eksploitasi Tanaman dan Hewan
• Eksploitasi hewan dan tumbuhan secara besar-besaran
biasanya dilakukan terhadap komoditas yang memiliki
nilai ekonomi tinggi, misalnya kayu hutan untuk bahan
bangunan dan ikan tuna sirip kuning untuk pecinta
makanan laut.
• Eksploitasi yang berlebihan dapat menyebabkan
kepunahan spesies-spesies tertentu, apalagi jika tidak
diimbangi dengan usaha pengembangbiakannya.
Penebangan hutan
secaraliar
4
Adanya Spesies Pendatang
• Masuknya spesies dari luar ke suatu daerah seringkali
mendesak spesies lokal yang sebenarnya merupakan
spesies penting dan langka di daerah tersebut.
• Beberapa spesies asing tersebut dapat menjadi spesies
invasif yang menguasai ekosistem.
• Contohnya, ikan pelangi (Melanotaenia ayamaruensis) yang
merupakan spesies endemik DanauAyamaru, Papua Barat.
Ikan pelangi terancam punah karena dimangsa oleh ikan
mas (Cyprinus carpio) yang menjadi spesies invasif di danau
tersebut.
Melanotaeniaayamaruensis
(ikan pelangi)
5
Industrialisasi Pertanian dan Hutan
• Para petani cenderung menanam tumbuhan atau memelihara hewan
yang bersifat unggul dan menguntungkan, sedangkan tumbuhan dan
hewan yang kurang unggul dan kurang menguntungkan akan
disingkirkan.
• Selain itu, suatu lahan pertanian atau hutan industri umumnya hanya
ditanami satu jenis tanaman (monokultur), misalnya teh, karet, dan kopi.
• Kedua hal tersebut dapat menyebabkan menurunnya keanekaragaman
hayati tingkat spesies.
6
Usaha Pelestarian
Keanekaragaman
Hayati
E
• Menjamin kelestarian fungsi ekosistem sebagai penyangga kehidupan.
• Mencegah kepunahan spesies yang disebabkan oleh kerusakan habitat
dan pemanfaatan yang tidak terkendali.
• Menyediakan sumber plasma nutfah untuk mendukung pengembangan
dan budidaya kultivar-kultivar tanaman pangan, obat-obatan, maupun
hewan ternak.
Konservasi keanekaragaman hayati dapat dilakukan secara in situ maupun
ex situ. Konservasi in situ dilakukan di dalam habitat aslinya, misalnya
mendirikan cagar alam, taman nasional, suaka margasatwa, taman hutan
raya, dan taman laut. Sementara itu, konservasi ex situ dilakukan di luar
habitat aslinya, seperti mendirikan kebun raya, taman safari, kebun koleksi,
atau kebun binatang.
Tujuan pelestarian/konservasi keanekaragaman hayati
Klasifikasi
Makhluk Hidup
Klasifikasi makhluk hidup adalah
pengelompokan makhluk hidup berdasarkan
ciri-ciri tertentu. Cabang ilmu biologi yang
mempelajari klasifikasi makhluk hidup disebut
taksonomi.
F
Dasar-Dasar Klasifikasi
Klasifikasi sistem alamiah adalah klasifikasi
untuk membentuk takson-takson yang sesuai
kehendak alam. Organisme di bumi dibagi
menjadi dua kingdom, yaitu hewan dan
tumbuhan. hewan dikelompokkan
berdasarkan persamaan habitat dan
perilakunya, sedangkan tumbuhan
dikelompokkan berdasarkan ukuran dan
strukturnya.
1
Klasifikasi Sistem Alamiah
Klasifikasi sistem artifisial adalah klasifikasi
untuk tujuan praktis, misalnya berdasarkan
kegunaannya. Berdasarkan kegunaannya,
tumbuhan dikelompokkan menjadi tanaman
obat, tanaman hias, tanaman makanan
pokok, tanaman sayuran, tanaman sandang,
dan sebagainya.
Klasifikasi Sistem Artifisial (Buatan)
Pada sistem filogenetik, klasifikasi
didasarkan pada hubungan
kekerabatan antarorganisme,
dengan melihat kesamaan ciri
morfologi, struktur anatomi, fisiologi,
dan etologi (perilaku hewan).
Hubungan kekerabatan
antarorganisme tersebut
digambarkan sebagai pohon
filogenetik.
Klasifikasi Sistem Filogenetik
Klasifikasi sistem modern dibuat
berdasarkan hubungan kekerabatan
organisme (filogenetik), ciri-ciri gen
atau kromosom, serta ciri-ciri
biokimia.
Klasifikasi Sistem Modern
Dasar-Dasar Klasifikasi
1
Tingkatan Takson dalam Klasifikasi
• Tingkatan takson adalah tingkatan unit atau kelompok makhluk hidup
yang disusun mulai dari tingkat tertinggi hingga tingkat terendah.
• Semakin tinggi tingkatan takson, semakin banyak anggota takson, dan
semakin banyak pula perbedaan ciri antaranggota takson.
• Sebaliknya, semakin rendah tingkatan takson, semakin sedikit anggota
takson, dan semakin banyak pula persamaan ciri antaranggota takson.
2
Kingdom merupakan tingkatan takson
tertinggi dengan jumlah anggota takson
takson terbesar. Organisme di bumi
dikelompokkan menjadi beberapa kingdom,
kingdom, yaitu Animalia, Plantae, Fungi
Fungi (jamur), Monera (Archaebacteria dan
(Archaebacteria dan Eubacteria), dan
Protista.
a. Kingdom (Kerajaan)
atau Regnum (Dunia)
• Filumdigunakan untuk takson hewan,
sedangkan divisi digunakan untuk takson
tumbuhan.
• KingdomAnimalia dibagi menjadi
beberapa filum, yaitu Chordata,
Echinodermata, dan Platyhelminthes.
• Kingdom Plantae dibagi menjadi tiga divisi,
antara lain Bryophyta, Pteridophyta, dan
Spermatophyta.
b. Phylum (Filum)
atau Divisio (Divisi)
Tingkatan Takson dalam Klasifikasi
2
Nama kelas
tumbuhan
akhiran -edoneae
(untuk tumbuhan
berbiji tertutup), -
opsida (untuk lumut),
phyceae (untuk alga),
lain-lain.
c. Classis (Kelas)
Tingkatan Takson dalam
Klasifikasi
2
Nama ordo pada
tumbuhan
biasanya
menggunakan
akhiran –ales.
d. Ordo
(Bangsa)
Nama famili pada
tumbuhan biasanya
menggunakan akhiran -
aceae, tetapi ada pula
yang tidak. Sementara
itu, nama famili pada
hewan menggunakan
akhiran kata -idae.
e. Familia
(Famili/Suku)
Kaidah penulisan
nama genus, yaitu
huruf besar pada
pertama dan
miring atau
digarisbawahi.
Contohnya, famili
Poaceae terdiri atas
genus Zea,
Saccharum,
Triticum, dan Oryza.
f. Genus (Marga)
Nama spesies terdiri atas
dua kata, di mana kata
pertama menunjukkan
nama genusnya
sedangkan kata kedua
adalah nama spesifiknya.
Contohnya, pada genus
Rosa terdapat spesies Rosa
multiflora (a), Rosa canina
(b), Rosa rugosa (c), Rosa
alba, Rosa gigantea, dan
Rosa dumalis.
g. Species
(Spesies/Jenis)
Tingkatan Takson dalam
Klasifikasi
2
a
b
c
Istilah varietas dan kultivar digunakan dalam spesies
tumbuhan, sedangkan istilah ras digunakan dalam
Varietas secara botani adalah populasi tanaman dalam
yang menunjukkan perbedaan ciri yang jelas.
Penulisan varietas secara botani didahului dengan
singkatan var, dan nama varietas dicetak miring atau
digarisbawahi.
Contohnya, Oryza sativa var indica dan Zea mays L. var
tunicata.
h. Varietas (Ras)
Tingkatan Takson dalam
Klasifikasi
2
Varietas secara agronomi (kultivar) adalah sekelompok tanaman
yang memiliki satu atau lebih ciri khas yang dapat dibedakan secara
dibedakan secara jelas.
Cara penulisan dengan memberi tanda petik dan tidak dicetak
dicetak miring.
Contoh, kultivar pada spesies Rosa alba, terdiri atas Rosa alba
alba ’Mormors rose’ (a), Rosa alba ‘Blush hip’ (b), dan Rosa alba
Rosa alba ‘Suaveolens’ (c).
Tingkatan Takson dalam Klasifikasi
2
a
b
c
h. Varietas (Ras)
Tingkatan Takson dalam Klasifikasi
2
• Di antara tingkatan takson yang telah disebutkan di halaman-halaman
sebelumnya, terkadang terdapat tingkatan antara, yang penulisannya
menggunakan nama subtakson.
• Contohnya, di bawah filum ada subfilum, di bawah ordo ada subordo, di
bawah famili ada subfamili, dan seterusnya.
• Di atas tingkatan takson, terdapat supertakson.
• Contohnya, di atas kelas ada superkelas, di atas ordo ada superordo, di atas
famili ada tingkatan superfamili, dan seterusnya.
Sistem Tata Nama Makhluk Hidup
3
• Setiap jenis makhluk hidup diberikan nama ilmiah atau nama Latin. Sebagian
besar nama tersebut bukan istilah asli dalam bahasa Latin, melainkan nama
yang diberikan oleh orang yang pertama kali memberikan deskripsi, lalu
dilatinkan.
• Orang yang memberikan deskripsi suatu spesies disebut deskriptor. Nama
spesies yang diberikan oleh ahli pada mulanya merupakan deskripsi lengkap
suatu organisme. Namun, dalam perkembangannya, nama tersebut diubah
menjadi nama genus dan spesies yang ringkas dan jelas.
• Nama ilmiah berlaku secara universal.Tidak seperti nama lokal di mana spesies
akan disebut berbeda di daerah yang berbeda.
Sistem Tata Nama Makhluk Hidup
3
Carolus Linnaeus (1735) memperkenalkan sistem pemberian nama
ilmiah untuk setiap jenis spesies yang disebut binomial nomenklatur,
dengan mengikuti kaidah sebagai berikut.
• Menggunakan bahasa latin atau bahasa lain yang dilatinkan.
• Terdiri atas dua kata, di mana kata pertama merupakan nama genus,
sedangkan kata kedua merupakan nama spesies yang spesifik.
• Huruf pertama pada kata pertama ditulis dengan huruf besar, huruf
selanjutnya ditulis dengan huruf kecil.
• Nama genus dan nama spesies dicetak miring atau digarisbawahi
terpisah.
• Nama deskriptor dituliskan di belakang nama spesies, dengan huruf
tegak tanpa garis bawah.
Contoh penulisan
nama ilmiah:
Glycine max Merr
atau Glycine max
Merr (kedelai). Merr
adalah nama
deskriptor (E.D.
Merrill).
Perkembangan Klasifikasi Makhluk Hidup
4
Sistem Dua Kingdom
(Aristoteles)
Plantae Animalia
SistemTiga Kingdom
(Ernst Haeckel )
Protista Plantae
Animalia
SistemTiga Kingdom
(Ernst Haeckel )
Monera Protista
Plantae Animalia
Perkembangan Klasifikasi Makhluk Hidup
4
Sistem Lima Kingdom
(R. H.Whittaker)
Sistem Enam Kingdom
(CarlWoese)
Archaebacteria Eubacteria
Monera Protista
Fungi Plantae
Animalia
Protista Fungi
Plantae Animalia
Perkembangan Klasifikasi Makhluk Hidup
4
Sistem Delapan Kingdom
(ThomasCavalier-Smith )
Archaebacteria Eubacteria
Chromista Fungi
Plantae Animalia
Archezoa Protozoa
SistemTiga Domain
(CarlWoese dan lain-lain)
Archaea
Eukarya
Bacteria
Identifikasi Makhluk Hidup
5
Dalam melakukan identifikasi diperlukan hal-hal berikut.
• Pengetahuan tentang klasifikasi makhluk hidup.
• Buku referensi (pustaka) atau sumber referensi lainnya.
• Pedoman atau kunci determinasi.
• Gambar organisme yang sudah diketahui dan telah memiliki nama.
• Spesimen acuan (berupa organisme yang diawetkan).
Kegiatan identifikasi diawali dengan mengamati ciri-cirinya, membandingkan organisme
tersebut dengan organisme acuan yang sudah diketahui sebelumnya, kemudian diberikan
nama.
Identifikasi Makhluk Hidup
5
• Kunci determinasi adalah petunjuk praktis untuk
mengklasifikasikan organisme ke dalam suatu tingkatan
takson.
• Setiap langkah dalam kunci determinasi disusun berdasarkan
ciri-ciri organisme yang merupakan bentuk alternatif
(berlawanan) sehingga disebut kunci dikotom.
• Contoh ciri organisme bentuk alternatif, yaitu berbiji belah
dengan berbiji tunggal, batang berkambium dengan batang
tidak berkambium, dan lain-lain.
Kunci Determinasi
1. A. Tidak bertulang belakang → ke nomor (2)
B. Mempunyai ruas-ruas tulang belakang → ke
nomor (3)
2. A. Tubuh lunak, kaki tidak berbuku-buku →
(Mollusca)
B. Tubuh tidak lunak, kaki berbuku-buku → ke
nomor (4)
3. A. Bergerak dengan sirip → (Pisces)
B. Bergerak bukan dengan sirip → ke nomor (6)
4. A. Bersayap → ke nomor (5)
B. Tidak bersayap → (Crustacea)
5. A. Bersayap sisik → (Lepidoptera)
B. Bersayap lurus → (Orthoptera)
a b c
Langkah-langkah:
1. Amatilah ciri-ciri hewan yang
tersedia, kemudian cocokkan
ciri-cirinya dengan pernyataan
yang terdapat dalam setiap
langkah kunci determinasi.
2. Tuliskan nomor-nomor urutan
yang tertera di setiap awal
pernyataan yang sesuai hingga
mendapatkan nama kelompok
atau takson yang tertera di akhir
pernyataan.
d
Contoh identifikasi spesies dengan kunci determinasi sederhana
1A. Tidak bertulang belakang → (2), lihat pernyataan nomor 2.
2B. Tubuh tidak lunak, kaki berbuku-buku → (4), lihat pernyataan
nomor 4.
4B. Tidak bersayap → (Crustacea)
Oleh karena itu, udang termasuk ke dalam kelompok Crustacea.
a
b
1A. Tidak bertulang belakang → (2), lihat pernyataan nomor 2.
2A. Tubuh lunak, kaki tidak berbuku-buku → (Mollusca)
Oleh karena itu, cumi-cumi termasuk ke dalam kelompok Mollusca.
Udang
Cumi-cumi
Contoh identifikasi spesies dengan kunci determinasi sederhana
1A. Tidak bertulang belakang → (2), lihat pernyataan nomor 2.
2B. Tubuh tidak lunak, kaki berbuku-buku → (4), lihat pernyataan
nomor 4.
4A. Bersayap → (5), lihat pernyataan nomor 5.
5A. Bersayap sisik → (Lepidoptera)
Oleh karena itu, kupu-kupu termasuk ke dalam kelompok
Lepidoptera.
1B. Mempunyai ruas-ruas tulang belakang → (3), lihat pernyataan
nomor 3.
3A. Bergerak dengan sirip→ (Pisces)
Oleh karena itu, ikan termasuk ke dalam kelompok Pisces.
Kupu-kupu
Ikan
Contoh identifikasi spesies dengan kunci determinasi sederhana
c
d
Contoh identifikasi spesies dengan kunci determinasi sederhana
a b c d
No. Nama Hewan Urutan Nomor Determinasi Golongan
a. Udang 1A – 2B – 4B Crustacea
b. Cumi-cumi 1A – 2A Mollusca
c. Kupu-kupu 1A – 2B – 4A – 5A Lepidoptera
d. Ikan 1B – 3A Pisces
Glosarium
• Cagar alam adalah perlindungan alam baik flora, fauna, dan keindahannya di
suatu areal atau hutan.
• Cagar biosfer adalah suatu kawasan yang terdiri dari ekosistem asli, unik, atau
yang telah mengalami degradasi, untuk dilindungi serta dilestarikan, dan
dipergunakan untuk kepentingan penelitian dan pendidikan.
• Keanekaragaman hayati (biodiversitas) adalah terdapatnya berbagai macam
variasi bentuk, penampilan, jumlah dan sifat, yang terlihat pada berbagai
tingkatan persekutuan makhluk hidup yang meliputi tingkatan ekosistem,
tingkatan jenis (spesies), dan tingkatan genetik.
Glosarium
• Konservasi ex situ adalah usaha pelestarian keanekaragaman hayati yang
dilakukan di luar habitat aslinya.
• Konservasi in situ adalah usaha pelestarian keanekaragaman hayati yang
dilakukan di habitat aslinya.
• Kunci determinasi adalah petunjuk praktis untuk mengidentifikasi dan
mengklasifikasikan suatu organisme ke dalam suatu tingkatan takson tertentu.
• Tingkatan takson adalah tingkatan unit atau kelompok makhluk hidup yang
disusun mulai dari tingkatan tertinggi hingga tingkatan terendah.
Selamat
Belajar!
Sumber gambar:
www.shutterstock.com
pixabay.com

More Related Content

What's hot

materi profil pelajar pancasila ppt
materi profil pelajar pancasila pptmateri profil pelajar pancasila ppt
materi profil pelajar pancasila pptsriagunggb
 
Cover soal untuk editing
Cover soal untuk editingCover soal untuk editing
Cover soal untuk editingDzakirul Husni
 
PPT PENCEMARAN LINGKUNGAN ( Yani Sutriyani )
PPT PENCEMARAN LINGKUNGAN ( Yani Sutriyani ) PPT PENCEMARAN LINGKUNGAN ( Yani Sutriyani )
PPT PENCEMARAN LINGKUNGAN ( Yani Sutriyani ) Zayyin Nihayah
 
7. materi mpls pengenalan kurikulum 2013
7. materi mpls pengenalan kurikulum 20137. materi mpls pengenalan kurikulum 2013
7. materi mpls pengenalan kurikulum 2013PId PId AJ AJ
 
Laporan ekosistem darat, buatan, perairan
Laporan ekosistem darat, buatan, perairanLaporan ekosistem darat, buatan, perairan
Laporan ekosistem darat, buatan, perairanFirlita Nurul Kharisma
 
BUKU SISWA PPKn KELAS IX.pdf
BUKU SISWA PPKn KELAS IX.pdfBUKU SISWA PPKn KELAS IX.pdf
BUKU SISWA PPKn KELAS IX.pdfguruppkn11
 
Rencana pengembangan madrasah
Rencana pengembangan madrasahRencana pengembangan madrasah
Rencana pengembangan madrasahMediaArtisia
 
Upacara bendera dan pelantikan
Upacara bendera dan pelantikanUpacara bendera dan pelantikan
Upacara bendera dan pelantikanMusliem023
 
Pancasila dan Pembukaan UUD 1945
Pancasila dan Pembukaan UUD 1945Pancasila dan Pembukaan UUD 1945
Pancasila dan Pembukaan UUD 1945ALISSA
 
Sosial Budaya (Peradaban Maritim)
Sosial Budaya (Peradaban Maritim)Sosial Budaya (Peradaban Maritim)
Sosial Budaya (Peradaban Maritim)Irwan Dujour
 
Soal Ulangan Tengah Semester (UTS) IPA SMP Kelas 9 Semester Genap
Soal Ulangan Tengah Semester (UTS) IPA SMP Kelas 9 Semester Genap Soal Ulangan Tengah Semester (UTS) IPA SMP Kelas 9 Semester Genap
Soal Ulangan Tengah Semester (UTS) IPA SMP Kelas 9 Semester Genap sajidintuban
 
Buku Siswa IPS Kelas VII SMP Kurikulum 2013
Buku Siswa IPS Kelas VII SMP Kurikulum 2013Buku Siswa IPS Kelas VII SMP Kurikulum 2013
Buku Siswa IPS Kelas VII SMP Kurikulum 2013Randy Ikas
 
Lembar kerja siswa study tour
Lembar kerja siswa study tourLembar kerja siswa study tour
Lembar kerja siswa study tourwafirdy
 
Kata kerja operasional revisi taksonomi bloom
Kata kerja operasional revisi taksonomi bloomKata kerja operasional revisi taksonomi bloom
Kata kerja operasional revisi taksonomi bloomRiyani Widyaningsih
 
Buku Siswa PPKn Kelas IX Edisi Revisi 2017
Buku Siswa PPKn Kelas IX Edisi Revisi 2017Buku Siswa PPKn Kelas IX Edisi Revisi 2017
Buku Siswa PPKn Kelas IX Edisi Revisi 2017Muhamad Yogi
 

What's hot (20)

materi profil pelajar pancasila ppt
materi profil pelajar pancasila pptmateri profil pelajar pancasila ppt
materi profil pelajar pancasila ppt
 
Cover soal untuk editing
Cover soal untuk editingCover soal untuk editing
Cover soal untuk editing
 
PPT PENCEMARAN LINGKUNGAN ( Yani Sutriyani )
PPT PENCEMARAN LINGKUNGAN ( Yani Sutriyani ) PPT PENCEMARAN LINGKUNGAN ( Yani Sutriyani )
PPT PENCEMARAN LINGKUNGAN ( Yani Sutriyani )
 
Pelestarian mahluk hidup
Pelestarian mahluk hidupPelestarian mahluk hidup
Pelestarian mahluk hidup
 
7. materi mpls pengenalan kurikulum 2013
7. materi mpls pengenalan kurikulum 20137. materi mpls pengenalan kurikulum 2013
7. materi mpls pengenalan kurikulum 2013
 
Laporan ekosistem darat, buatan, perairan
Laporan ekosistem darat, buatan, perairanLaporan ekosistem darat, buatan, perairan
Laporan ekosistem darat, buatan, perairan
 
BUKU SISWA PPKn KELAS IX.pdf
BUKU SISWA PPKn KELAS IX.pdfBUKU SISWA PPKn KELAS IX.pdf
BUKU SISWA PPKn KELAS IX.pdf
 
Materi osis
Materi osisMateri osis
Materi osis
 
Rencana pengembangan madrasah
Rencana pengembangan madrasahRencana pengembangan madrasah
Rencana pengembangan madrasah
 
Upacara bendera dan pelantikan
Upacara bendera dan pelantikanUpacara bendera dan pelantikan
Upacara bendera dan pelantikan
 
Pancasila dan Pembukaan UUD 1945
Pancasila dan Pembukaan UUD 1945Pancasila dan Pembukaan UUD 1945
Pancasila dan Pembukaan UUD 1945
 
Sosial Budaya (Peradaban Maritim)
Sosial Budaya (Peradaban Maritim)Sosial Budaya (Peradaban Maritim)
Sosial Budaya (Peradaban Maritim)
 
Pembukaan UUD 1945
Pembukaan UUD 1945Pembukaan UUD 1945
Pembukaan UUD 1945
 
Cover RPP KTSP BAHASA INDONESIA KELAS 8
Cover RPP KTSP BAHASA INDONESIA KELAS 8Cover RPP KTSP BAHASA INDONESIA KELAS 8
Cover RPP KTSP BAHASA INDONESIA KELAS 8
 
Soal Ulangan Tengah Semester (UTS) IPA SMP Kelas 9 Semester Genap
Soal Ulangan Tengah Semester (UTS) IPA SMP Kelas 9 Semester Genap Soal Ulangan Tengah Semester (UTS) IPA SMP Kelas 9 Semester Genap
Soal Ulangan Tengah Semester (UTS) IPA SMP Kelas 9 Semester Genap
 
Soal olimpiade tik
Soal olimpiade tikSoal olimpiade tik
Soal olimpiade tik
 
Buku Siswa IPS Kelas VII SMP Kurikulum 2013
Buku Siswa IPS Kelas VII SMP Kurikulum 2013Buku Siswa IPS Kelas VII SMP Kurikulum 2013
Buku Siswa IPS Kelas VII SMP Kurikulum 2013
 
Lembar kerja siswa study tour
Lembar kerja siswa study tourLembar kerja siswa study tour
Lembar kerja siswa study tour
 
Kata kerja operasional revisi taksonomi bloom
Kata kerja operasional revisi taksonomi bloomKata kerja operasional revisi taksonomi bloom
Kata kerja operasional revisi taksonomi bloom
 
Buku Siswa PPKn Kelas IX Edisi Revisi 2017
Buku Siswa PPKn Kelas IX Edisi Revisi 2017Buku Siswa PPKn Kelas IX Edisi Revisi 2017
Buku Siswa PPKn Kelas IX Edisi Revisi 2017
 

Similar to Keanekaragaman Hayati Indonesia

Bab 2 Biologi Kelas X (Keanekaragaman Hayati)
Bab 2 Biologi Kelas X (Keanekaragaman Hayati)Bab 2 Biologi Kelas X (Keanekaragaman Hayati)
Bab 2 Biologi Kelas X (Keanekaragaman Hayati)RaissaMaulidya
 
Keanekargaman hayati
Keanekargaman hayatiKeanekargaman hayati
Keanekargaman hayatiLili Noville
 
keanekaragaman_hayati.ppt
keanekaragaman_hayati.pptkeanekaragaman_hayati.ppt
keanekaragaman_hayati.pptSendirindaUye
 
Keanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayati Keanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayati Irma Suryani
 
Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman Hayati Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman Hayati Irma Suryani
 
keanekaragaman_hayati.ppt
keanekaragaman_hayati.pptkeanekaragaman_hayati.ppt
keanekaragaman_hayati.pptAnisManis3
 
Persebaran_Flora_dan_Fauna_di_Dunia Kelompok.pptx
Persebaran_Flora_dan_Fauna_di_Dunia Kelompok.pptxPersebaran_Flora_dan_Fauna_di_Dunia Kelompok.pptx
Persebaran_Flora_dan_Fauna_di_Dunia Kelompok.pptxAbidAlmizar
 
Bab 1 biosfer dan antroposfer
Bab 1 biosfer dan antroposferBab 1 biosfer dan antroposfer
Bab 1 biosfer dan antroposferRudi Cahyono
 
keanekaragaman flora dan fauna di ndonsesia
keanekaragaman flora dan fauna di ndonsesiakeanekaragaman flora dan fauna di ndonsesia
keanekaragaman flora dan fauna di ndonsesiayuliyulianingsih6
 
Keanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayatiKeanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayatiRacmat Ridho
 
Keanekaragaman hayati by my friend gusti ayu & nava karina
Keanekaragaman hayati by my friend gusti ayu & nava karinaKeanekaragaman hayati by my friend gusti ayu & nava karina
Keanekaragaman hayati by my friend gusti ayu & nava karinalinkherz
 
Persebaran_Flora_dan_Fauna_di_Dunia.pptx
Persebaran_Flora_dan_Fauna_di_Dunia.pptxPersebaran_Flora_dan_Fauna_di_Dunia.pptx
Persebaran_Flora_dan_Fauna_di_Dunia.pptxbaya13
 
1 keanekaragaman-hayati-1
1 keanekaragaman-hayati-11 keanekaragaman-hayati-1
1 keanekaragaman-hayati-1lenisepti
 
Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman HayatiKeanekaragaman Hayati
Keanekaragaman HayatiFamous3_
 
1-keanekaragaman-hayati-1 yang ada di setiap berbagai daerah .ppt
1-keanekaragaman-hayati-1 yang ada di setiap berbagai daerah .ppt1-keanekaragaman-hayati-1 yang ada di setiap berbagai daerah .ppt
1-keanekaragaman-hayati-1 yang ada di setiap berbagai daerah .pptaldinoummuba
 
1 keanekaragaman-hayati-1(1)
1 keanekaragaman-hayati-1(1)1 keanekaragaman-hayati-1(1)
1 keanekaragaman-hayati-1(1)Syeahdean123
 

Similar to Keanekaragaman Hayati Indonesia (20)

Bab 2 Biologi Kelas X (Keanekaragaman Hayati)
Bab 2 Biologi Kelas X (Keanekaragaman Hayati)Bab 2 Biologi Kelas X (Keanekaragaman Hayati)
Bab 2 Biologi Kelas X (Keanekaragaman Hayati)
 
Keanekargaman hayati
Keanekargaman hayatiKeanekargaman hayati
Keanekargaman hayati
 
keanekaragaman_hayati.ppt
keanekaragaman_hayati.pptkeanekaragaman_hayati.ppt
keanekaragaman_hayati.ppt
 
Keanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayati Keanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayati
 
Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman Hayati Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman Hayati
 
Keanekeragaman hayati
Keanekeragaman hayatiKeanekeragaman hayati
Keanekeragaman hayati
 
Bagian 1.pptx
Bagian 1.pptxBagian 1.pptx
Bagian 1.pptx
 
keanekaragaman_hayati.ppt
keanekaragaman_hayati.pptkeanekaragaman_hayati.ppt
keanekaragaman_hayati.ppt
 
Persebaran_Flora_dan_Fauna_di_Dunia Kelompok.pptx
Persebaran_Flora_dan_Fauna_di_Dunia Kelompok.pptxPersebaran_Flora_dan_Fauna_di_Dunia Kelompok.pptx
Persebaran_Flora_dan_Fauna_di_Dunia Kelompok.pptx
 
Bab 1 biosfer dan antroposfer
Bab 1 biosfer dan antroposferBab 1 biosfer dan antroposfer
Bab 1 biosfer dan antroposfer
 
keanekaragaman flora dan fauna di ndonsesia
keanekaragaman flora dan fauna di ndonsesiakeanekaragaman flora dan fauna di ndonsesia
keanekaragaman flora dan fauna di ndonsesia
 
Keanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayatiKeanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayati
 
BIOLOGI KEANEKARAGAMAN
BIOLOGI KEANEKARAGAMANBIOLOGI KEANEKARAGAMAN
BIOLOGI KEANEKARAGAMAN
 
Keanekaragaman hayati by my friend gusti ayu & nava karina
Keanekaragaman hayati by my friend gusti ayu & nava karinaKeanekaragaman hayati by my friend gusti ayu & nava karina
Keanekaragaman hayati by my friend gusti ayu & nava karina
 
Persebaran_Flora_dan_Fauna_di_Dunia.pptx
Persebaran_Flora_dan_Fauna_di_Dunia.pptxPersebaran_Flora_dan_Fauna_di_Dunia.pptx
Persebaran_Flora_dan_Fauna_di_Dunia.pptx
 
1 keanekaragaman-hayati-1
1 keanekaragaman-hayati-11 keanekaragaman-hayati-1
1 keanekaragaman-hayati-1
 
Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman HayatiKeanekaragaman Hayati
Keanekaragaman Hayati
 
1-keanekaragaman-hayati-1 yang ada di setiap berbagai daerah .ppt
1-keanekaragaman-hayati-1 yang ada di setiap berbagai daerah .ppt1-keanekaragaman-hayati-1 yang ada di setiap berbagai daerah .ppt
1-keanekaragaman-hayati-1 yang ada di setiap berbagai daerah .ppt
 
Makalah ekologi tumbuhan
Makalah ekologi tumbuhanMakalah ekologi tumbuhan
Makalah ekologi tumbuhan
 
1 keanekaragaman-hayati-1(1)
1 keanekaragaman-hayati-1(1)1 keanekaragaman-hayati-1(1)
1 keanekaragaman-hayati-1(1)
 

More from BangDedth

[GENAP] PTS BIOLOGI KELAS 11.docx
[GENAP] PTS BIOLOGI KELAS 11.docx[GENAP] PTS BIOLOGI KELAS 11.docx
[GENAP] PTS BIOLOGI KELAS 11.docxBangDedth
 
BIOLOGI KELAS 12.pdf
BIOLOGI KELAS 12.pdfBIOLOGI KELAS 12.pdf
BIOLOGI KELAS 12.pdfBangDedth
 
BAB-2-Keanekaragaman-Hayati.ppt.ppt
BAB-2-Keanekaragaman-Hayati.ppt.pptBAB-2-Keanekaragaman-Hayati.ppt.ppt
BAB-2-Keanekaragaman-Hayati.ppt.pptBangDedth
 
AZMI ZAHIRA AZ ZAHRA.pdf
AZMI ZAHIRA AZ ZAHRA.pdfAZMI ZAHIRA AZ ZAHRA.pdf
AZMI ZAHIRA AZ ZAHRA.pdfBangDedth
 
ppt pencernaan.pptx
ppt pencernaan.pptxppt pencernaan.pptx
ppt pencernaan.pptxBangDedth
 
bullying.ppt
bullying.pptbullying.ppt
bullying.pptBangDedth
 
KARTU IURAN KELAS.docx
KARTU IURAN KELAS.docxKARTU IURAN KELAS.docx
KARTU IURAN KELAS.docxBangDedth
 

More from BangDedth (8)

[GENAP] PTS BIOLOGI KELAS 11.docx
[GENAP] PTS BIOLOGI KELAS 11.docx[GENAP] PTS BIOLOGI KELAS 11.docx
[GENAP] PTS BIOLOGI KELAS 11.docx
 
BIOLOGI KELAS 12.pdf
BIOLOGI KELAS 12.pdfBIOLOGI KELAS 12.pdf
BIOLOGI KELAS 12.pdf
 
BAB-2-Keanekaragaman-Hayati.ppt.ppt
BAB-2-Keanekaragaman-Hayati.ppt.pptBAB-2-Keanekaragaman-Hayati.ppt.ppt
BAB-2-Keanekaragaman-Hayati.ppt.ppt
 
AZMI ZAHIRA AZ ZAHRA.pdf
AZMI ZAHIRA AZ ZAHRA.pdfAZMI ZAHIRA AZ ZAHRA.pdf
AZMI ZAHIRA AZ ZAHRA.pdf
 
ppt pencernaan.pptx
ppt pencernaan.pptxppt pencernaan.pptx
ppt pencernaan.pptx
 
bullying.ppt
bullying.pptbullying.ppt
bullying.ppt
 
OSIS.pptx
OSIS.pptxOSIS.pptx
OSIS.pptx
 
KARTU IURAN KELAS.docx
KARTU IURAN KELAS.docxKARTU IURAN KELAS.docx
KARTU IURAN KELAS.docx
 

Recently uploaded

Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 

Recently uploaded (20)

Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 

Keanekaragaman Hayati Indonesia

  • 1. IPA Biologi UNTUK SMA/MA KELAS X Bab 1 Keanekaragaman Hayati
  • 2. Pendahuluan Keanekaragaman hayati yang terdapat di tiap wilayah berbeda-beda. Bandingkan keanekaragaman hayati pada kedua ekosistem tersebut. Tuliskan beberapa pertanyaan dan diskusikan dengan temanmu untuk memprediksi jawaban permasalahan tersebut.
  • 3. C E Daftar Isi Keanekaragaman Hayati Indonesia Klasifikasi Makhluk Hidup Menghilangnya Keanekaragaman Hayati Usaha Pelestarian Keanekaragaman Hayati A Tingkat Keanekaragaman Hayati D F Tipe Ekosistem B
  • 4. Tingkat Keanekaragaman Hayati A Keanekaragaman hayati atau biodiversitas adalah variasi organisme hidup pada tiga tingkatan, yaitu tingkat gen, spesies, dan ekosistem. Berdasarkan pengertiannya, keanekaragaman hayati dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu keanekaragaman gen (genetik), keanekaragaman spesies (jenis), dan keanekaragaman ekosistem.
  • 5. Keanekaragaman Gen Keanekaragaman gen adalah perbedaan atau variasi gen yang terjadi dalam suatu spesies makhluk hidup. Keanekaragaman gen pada organisme dalam satu spesies disebut varietas/ras. Contohnya adalah varietas buah mangga (Mangifera indica), misalnya mangga gedong gincu (a), mangga apel (b), mangga gadung (c), dan mangga indramayu (d). Keanekaragaman sifat genetik pada suatu organisme dikendalikan oleh gen. Namun, ekspresi gen suatu organisme juga dipengaruhi oleh kondisi lingkungan tempat hidupnya. a c b d 1
  • 6. Keanekaragaman jenis (spesies) adalah perbedaan yang dapat ditemukan pada suatu komunitas atau kelompok berbagai spesies yang hidup di suatu tempat. Ada beberapa jenis organisme yang memiliki ciri-ciri fisik yang hampir sama. Misalnya, hewan dari Misalnya, hewan dari kelompok genus Panthera terdiri atas beberapa spesies, antara lain harimau antara lain harimau (Panthera tigris) (a), singa (Panthera leo) (b), macan tutul (Panthera pardus) (c), a c b d Keanekaragaman Jenis (Spesies) 2
  • 7. Ekosistem terbentuk karena berbagai kelompok spesies menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Satu spesies dengan spesies lainnya saling memengaruhi. Interaksi juga terjadi antara spesies dengan lingkungan abiotik tempat hidupnya. • Ekosistem alami, misalnya hutan, rawa, mangrove, sungai, dan padang rumput. • Memiliki keanekaragaman spesies lebih tinggi, tetapi keanekaragaman genetik lebih rendah dibandingkan ekosistem buatan. • Ekosistem buatan, misalnya agroekosistem dalam bentuk sawah, ladang, dan kebun. • Memiliki keanekaragaman spesies lebih rendah, tetapi keanekaragaman genetik yang lebih tinggi dibandingkan ekosistem alami. Ekosistem alami Ekosistem buatan Keanekaragaman Ekosistem 3
  • 10. Hutan Hujan Tropis 1) Terdapat di wilayah khatulistiwa 2) Curah hujan sangat tinggi. 3) Matahari bersinar sepanjang tahun dengan suhu lingkungan 21–30°C. 4) Flora terdiri atas pohon tinggi berkanopi, semak belukar, herba, tanaman merambat (liana), dan tanaman epifit. 5) Fauna terdiri atas hewan yang dapat terbang dan memanjat, serta Mammalia. Ekosistem darat meliputi area yang sangat luas yang disebut bioma. Ekosistem Darat 2
  • 11. Sabana 1) Terdapat di daerah tropis. 2) Curah hujan 90–150 cm/tahun. 3) Dibedakan menjadi sabana murni dan sabana campuran. 4) Flora terdiri atas rumput, gebang, Eucalyptus, dan Acacia. 5) Fauna terdiri atas serangga dan berbagai jenis Mammalia. Ekosistem Darat 2
  • 12. Padang Rumput 1) Terdapat di daerah tropis hingga beriklim sedang. 2) Curah hujan 25–50 cm/tahun. 3) Daerah bercurah hujan tinggi ditumbuhi oleh rumput berukuran tinggi dan subur, sedangkan daerah bercurah hujan rendah ditumbuhi oleh rumput yang pendek. 4) Fauna terdiri atas serangga, hewan pengerat, reptil, burung, dan berbagai jenis Mammalia. Ekosistem Darat 2
  • 13. Gurun 1) Suhu lingkungan ekstrim (siang hari mencapai 60°C, sedangkan malam hari mencapai 0°C). 2) Curah hujan sangat rendah (kurang dari 25 cm/tahun). 3) Dibedakan menjadi sabana murni dan sabana campuran. 4) Flora terdiri atas tumbuhan xerofit (seperti kaktus), kurma, dan semak belukar. 5) Fauna terdiri atas semut, kalajengking, kadal, ular, tikus, burung, dan unta. Ekosistem Darat 2
  • 14. Hutan Gugur 1) Terdapat di daerah yang memiliki empat musim. 2) Curah hujan antara 75–100 cm/tahun. 3) Tumbuhan hutan gugur seperti elm, beech, oak, dan maple. 4) Pada musim dingin, beberapa hewan mengalami hibernasi, menyimpan makanan, membentuk lemak di bawah kulit, maupun melakukan migrasi ke daerah yang lebih hangat. Ekosistem Darat 2
  • 15. Taiga 1) Terdapat di daerah antara subtropis dan kutub. 2) Curah hujan antara 75–100 cm/tahun. 3) Tumbuhan dominan berdaun jarum (konifer). 4) Fauna terdiri atas moose, ajak, beruang hitam, lynx, serigala, serangga, dan burung. Ekosistem Darat 2
  • 16. Tundra Bioma tundra dibedakan menjadi tundra arktik (a) dan tundra alpin (b). 1) Tundra arktik terdapat di daerah kutub utara dan sekitarnya. Vegetasi yang dominan di bioma ini adalah lumut Sphagnum, liken “reindeer”, serta pohon willow dan birch. Hewan-hewan yang hidup di bioma tundra, antara lain caribou, muskox, rubah, dan burung ptarmigan. 2) Tundra alpin terdapat di puncak pegunungan yang tinggi. Vegetasi didominasi oleh rumput alang-alang, perdu, lumut daun, dan liken. Ekosistem Darat 2
  • 17. Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, dengan berbagai keadaan alam yang berbeda dan kekhususan kehidupan di dalamnya. Hal inilah yang menyebabkan Indonesia memiliki keanekaragaman flora, fauna, dan mikroorganisme yang tinggi. C Keanekaragam an Hayati Indonesia
  • 18. Kekayaan Flora, Fauna, dan Mikroorganisme di Indonesia Indonesia merupakan negara megabiodiversitas. Indonesia hanya memiliki 1,3% dari total luas daratan di dunia, tetapi memiliki keanekaragaman spesies yang tinggi. Indonesia memiliki sejumlah spesies endemik tertinggi di dunia. Spesies endemik terbanyak terdapat di Sulawesi, Papua, dan Kepulauan Mentawai di pantai barat Sumatera. Keanekaragaman hayati tertinggi terdapat di Papua, kemudian Sumatra, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, dan Maluku. Contoh hewan endemik Indonesia, yaitu Leucopsar rothschildi (burung jalak bali) dan Macrocephalon maleo (burung maleo). Leucopsar rothschildi (burungjalakbali) Macrocephalonmaleo (burungmaleo) 1
  • 19. Penyebaran Flora Indonesia Flora Indonesia termasuk flora kawasan Malesiana. 1) Flora dataranSunda, antara lain tumbuhan dari Famili Dipterocarpaceae dan tumbuhan Famili Nepenthaceae. 2) Flora dataranSahul, antara lain sagu (Metroxylon sagu) dan tumbuhan dari Famili Myristicaceae. 3) Flora kawasanWallacea, antara lain leda (Eucalyptus deglupta) yang memiliki batang berwarna-warni. Penyebaran Keanekaragaman Hayati di Indonesia 2
  • 20. Franz Wilhelm Junghuhn, mengklasifikasikan iklim di Pulau Jawa secara vertikal. Menurut ketinggian tempat dari permukaan laut, flora Indonesia dibagi menjadi beberapa kelompok berikut. 1) Daerah dengan ketinggian 0–650 m ditumbuhi jenis tanaman seperti pandan, bakau, dan kapuk (Ceiba pentandra) (a). 2) Daerah dengan ketinggian 650–1.500 m ditumbuhi oleh tanaman kina, aren, dan rasamala (Altingia excelsa) (b). 3) Daerah dengan ketinggian 1.500–2.500 m ditumbuhi tanaman cemara gunung dan berri. 4) Daerah dengan ketinggian di atas 2.500 m ditumbuhi oleh tanaman seperti lumut, liken, dan bunga edelweiss. a Ceiba pentandra (kapuk) b Altingia excelsa (rasamala) Penyebaran Flora Indonesia
  • 21. Kawasan penyebaran fauna Indonesia dipisahkan oleh garis Wallace, Weber, dan Lydekker. • Kawasan Indonesia bagian barat dibatasi oleh garis imajiner Wallace yang terletak di antara Kalimantan dan Sulawesi serta antara Bali dan Lombok. • Jenis fauna kawasan Indonesia bagian barat, antara lain harimau, macan tutul (Panthera pardus) (a), gajah (Elephas maximus) (b), badak jawa, banteng, orang utan, beruang madu, merak hijau, dan burung jalak bali. 1) Kawasan Indonesia bagian barat a b Penyebaran Fauna Indonesia
  • 22. • Kawasan peralihan meliputi Sulawesi, Maluku, Sumbawa, Sumba, Lombok, dan Timor. Kawasan peralihan ini dibatasi oleh garis Wallace di sebelah barat dan garis Lydekker di sebelah timur. • Pada kawasan ini, terdapat peluang percampuran antara unsur fauna oriental dan fauna australis. • Jenis fauna kawasan peralihan, antara lain anoa pegunungan, anoa dataran rendah (Bubalus depressicornis) (a), komodo (Varanus komodoensis) (b), babi rusa, maleo, duyung, kuskus beruang, burung rangkong, dan kupu- kupu Sulawesi. a b 2) Kawasan Peralihan
  • 23. • Kawasan Indonesia timur dibatasi oleh garis Lydekker yang meliputi Papua dan di sekitarnya. • Jenis fauna kawasan Indonesia bagian timur, antara lain kanguru pohon, walabi kecil (Dorcopsulus vanheurni) (a), burung kakatua raja (Probosciger aterrimus) (b), burung kasuari gelambir ganda, burung cenderawasih ekor pita, kasturi raja, kupu- kupu sayap burung, ular sanca hijau, dan buaya Irian. a b 2) Kawasan Indonesia bagian timur
  • 24. Fungsi dan Manfaat Keanekaragaman Hayati di Indonesia • Makanan pokok penduduk Indonesia adalah beras (padi), jagung, singkong, ubi jalar, talas, ataupun sagu. • Diperkirakan terdapat sekitar 400 jenis tanaman penghasil buah, contohnya rambutan (Nephelium lappaceum) (a) dan manggis (Garcinia mangostana) (b). Selain itu, terdapat sekitar 370 tanaman penghasil sayuran, 70 jenis tanaman berumbi, dan 55 jenis tanaman penghasil rempah-rempah. • Sumber makanan juga berasal dari beragam hewan darat, air tawar, dan air laut. a b 3 Keanekaragaman hayati sebagai sumber pangan
  • 25. Beberapa tanaman obat yang berasal dari Indonesia yaitu sebagai berikut. • Buah merah (Pandanus conoideus) (a) dimanfaatkan sebagai obat kanker (tumor), kolesterol tinggi, dan diabetes. • Mengkudu atau pace (Morinda citrifolia) (b) untuk menurunkan tekanan darah tinggi. • Kina (Cinchona calisaya, Cinchona officinalis) (c), kulitnya digunakan untuk obat malaria. Selain tumbuh-tumbuhan, beberapa jenis hewan juga dapat dimanfaatkan sebagai obat-obatan. Contohnya, madu lebah untuk meningkatkan daya tahan tubuh. a b c Keanekaragaman hayati sebagai sumber obat-obatan
  • 26. Keanekaragaman hayati sebagai sumber kosmetik Beberapa tumbuhan digunakan untuk kosmetik, antara lain sebagai berikut. • Bunga mawar, melati (Jasminum grandiflorum) (a), cendana (Santalum album) (b), kenanga, dan kemuning dimanfaatkan untuk wewangian (parfum). • Kemuning, bengkuang, alpukat, dan beras digunakan sebagai lulur tradisional. • Urang aring dan lidah buaya digunakan untuk pelumas dan penghitam rambut. b a
  • 27. Keanekaragaman hayati sebagai sumber sandang Beberapa tanaman digunakan untuk bahan sandang atau pakaian, yaitu sebagai berikut. • Rami (Boehmeria nivea), kapas (Gossypium arboreum) (a), sisal (Agave sisalana) (b), kenaf, dan jute dimanfaatkan seratnya untuk dipintal menjadi kain atau bahan pakaian. • Tanaman labu air dimanfaatkan oleh Suku Dani di lembah Baliem (Papua) sebagai bahan untuk membuat koteka (horim) laki-laki. Sementara itu, untuk membuat pakaian wanita, digunakan tumbuhan wen dan kem. b a Beberapa hewan juga dapat dimanfaatkan untuk membuat pakaian, yaitu sebagai berikut. • Ulat sutera untuk membuat kain sutera yang memiliki nilai ekonomi sangat tinggi. • Kulit beberapa jenis hewan, seperti sapi dan kambing untuk membuat jaket dan sepatu. • Bulu burung dapat digunakan untuk membuat aksesori pakaian.
  • 28. • Sebagian besar rumah di Indonesia menggunakan kayu, terutama rumah adat. Beberapa tumbuhan yang dimanfaatkan kayunya, antara lain jati, kelapa, nangka, meranti, keruing, rasamala, ulin, dan bambu. • Di Pulau Timor dan Alor, daun lontar dan gebang digunakan untuk membuat atap dan dinding rumah. Di Pulau Timor, alang-alang dimanfaatkan untuk membuat atap rumah. • Beberapa jenis tumbuhan palem (Nypa fruticans, Oncosperma tigillarium, dan Oncosperma horridum) juga dimanfaatkan untuk membuat rumah di Sumatra dan Kalimantan. Borassus flabellifer (daun lontar) Keanekaragaman hayati sebagai sumber papan
  • 29. • Budaya nyekar pada masyarakat Jawa menggunakan bunga mawar, kenanga, kantil, dan melati. • Upacara kematian di Toraja menggunakan berbagai jenis tumbuhan misalnya limau, daun kelapa, pisang, dan rempah-rempah. • Upacara Ngaben di Bali menggunakan 39 jenis tumbuhan yang mengandung minyak atsiri yang berbau harum. • Tebu hitam dan kelapa gading juga digunakan untuk menghanyutkan abu jenazah ke sungai. • Umat Islam menggunakan hewan ternak pada hari raya Qurban. • Umat Nasrani menggunakan pohon cemara saat perayaan natal. Jasminum grandiflorum (bunga melati) Keanekaragaman hayati sebagai aspek budaya
  • 30. • Plasma nutfah (sumber daya genetik) adalah bagian tubuh tumbuhan, hewan, atau mikroorganisme yang mempunyai fungsi dan kemampuan mewariskan sifat. sifat. • Setiap organisme yang masih liar di alam maupun yang sudah dibudidayakan manusia dibudidayakan manusia mengandung plasma nutfah. • Plasma nutfah berguna untuk merakit varietas unggul pada suatu spesies, misalnya spesies, misalnya spesies yang tahan terhadap suatu penyakit atau memiliki produktivitas memiliki produktivitas tinggi. • Plasma nutfah akan mempertahankan mutu sifat dari suatu organisme dari generasi ke dari generasi ke generasi berikutnya, misalnya padi Rojolele akan mewariskan sifat pulen mewariskan sifat pulen dan rasa enak serta ubi jalar Cilembu dan buah duku Palembang duku Palembang akan mewariskan sifat rasa manis. • Keanekaragaman plasma nutfah dapat tetap terjaga melalui pelestarian semua jenis semua jenis organisme. Keanekaragaman hayati sebagai sumber plasma nutfah
  • 32. Hilangnya Habitat • Daftar merah IUCN (International Union for Conservation of Nature) menunjukkan bahwa hilangnya habitat yang diakibatkan manajemen pertanian dan hutan yang tidak berkelanjutan menjadi penyebab terbesar hilangnya keanekaragaman hayati. • Bertambahnya jumlah penduduk, menyebabkan semakin bertambah pula kebutuhan yang harus dipenuhi. • Lahan yang tersedia untuk kehidupan tumbuhan dan hewan semakin sempit karena digunakan untuk tempat tinggal penduduk, dibabat untuk digunakan sebagai lahan pertanian, atau dijadikan lahan industri. 1
  • 33. • Zat pencemar (polutan) dapat mencemari lingkungan dan bersifat toksik bagi beberapa organisme. • Nitrogen oksida dan sulfur oksida dari kendaraan bermotor jika bereaksi dengan air akan membentuk hujan asam yang merusak ekosistem. • Penggunaan chlorofluorocarbon (CFC) yang berlebihan menyebabkan lapisan ozon di atmosfer berlubang. Intensitas sinar ultraviolet yang masuk ke bumi meningkat dan menyebabkan terganggunya keseimbangan rantai makanan organisme. Pencemaran Tanah, Udara, dan Air 2
  • 34. Perubahan Iklim • Salah satu penyebab perubahan iklim adalah pencemaran udara oleh gas karbon dioksida (CO2) yang menimbulkan efek rumah kaca. • Menurut Raven (1995), efek rumah kaca meningkatkan suhu udara 1–3°C dalam kurun waktu 100 tahun. • Kenaikan suhu tersebut menyebabkan pencairan es di kutub dan kenaikan permukaan air laut sekitar 1–2 m yang berakibat terjadinya perubahan struktur dan fungsi ekosistem lautan. 3
  • 35. Eksploitasi Tanaman dan Hewan • Eksploitasi hewan dan tumbuhan secara besar-besaran biasanya dilakukan terhadap komoditas yang memiliki nilai ekonomi tinggi, misalnya kayu hutan untuk bahan bangunan dan ikan tuna sirip kuning untuk pecinta makanan laut. • Eksploitasi yang berlebihan dapat menyebabkan kepunahan spesies-spesies tertentu, apalagi jika tidak diimbangi dengan usaha pengembangbiakannya. Penebangan hutan secaraliar 4
  • 36. Adanya Spesies Pendatang • Masuknya spesies dari luar ke suatu daerah seringkali mendesak spesies lokal yang sebenarnya merupakan spesies penting dan langka di daerah tersebut. • Beberapa spesies asing tersebut dapat menjadi spesies invasif yang menguasai ekosistem. • Contohnya, ikan pelangi (Melanotaenia ayamaruensis) yang merupakan spesies endemik DanauAyamaru, Papua Barat. Ikan pelangi terancam punah karena dimangsa oleh ikan mas (Cyprinus carpio) yang menjadi spesies invasif di danau tersebut. Melanotaeniaayamaruensis (ikan pelangi) 5
  • 37. Industrialisasi Pertanian dan Hutan • Para petani cenderung menanam tumbuhan atau memelihara hewan yang bersifat unggul dan menguntungkan, sedangkan tumbuhan dan hewan yang kurang unggul dan kurang menguntungkan akan disingkirkan. • Selain itu, suatu lahan pertanian atau hutan industri umumnya hanya ditanami satu jenis tanaman (monokultur), misalnya teh, karet, dan kopi. • Kedua hal tersebut dapat menyebabkan menurunnya keanekaragaman hayati tingkat spesies. 6
  • 39. • Menjamin kelestarian fungsi ekosistem sebagai penyangga kehidupan. • Mencegah kepunahan spesies yang disebabkan oleh kerusakan habitat dan pemanfaatan yang tidak terkendali. • Menyediakan sumber plasma nutfah untuk mendukung pengembangan dan budidaya kultivar-kultivar tanaman pangan, obat-obatan, maupun hewan ternak. Konservasi keanekaragaman hayati dapat dilakukan secara in situ maupun ex situ. Konservasi in situ dilakukan di dalam habitat aslinya, misalnya mendirikan cagar alam, taman nasional, suaka margasatwa, taman hutan raya, dan taman laut. Sementara itu, konservasi ex situ dilakukan di luar habitat aslinya, seperti mendirikan kebun raya, taman safari, kebun koleksi, atau kebun binatang. Tujuan pelestarian/konservasi keanekaragaman hayati
  • 40. Klasifikasi Makhluk Hidup Klasifikasi makhluk hidup adalah pengelompokan makhluk hidup berdasarkan ciri-ciri tertentu. Cabang ilmu biologi yang mempelajari klasifikasi makhluk hidup disebut taksonomi. F
  • 41. Dasar-Dasar Klasifikasi Klasifikasi sistem alamiah adalah klasifikasi untuk membentuk takson-takson yang sesuai kehendak alam. Organisme di bumi dibagi menjadi dua kingdom, yaitu hewan dan tumbuhan. hewan dikelompokkan berdasarkan persamaan habitat dan perilakunya, sedangkan tumbuhan dikelompokkan berdasarkan ukuran dan strukturnya. 1 Klasifikasi Sistem Alamiah Klasifikasi sistem artifisial adalah klasifikasi untuk tujuan praktis, misalnya berdasarkan kegunaannya. Berdasarkan kegunaannya, tumbuhan dikelompokkan menjadi tanaman obat, tanaman hias, tanaman makanan pokok, tanaman sayuran, tanaman sandang, dan sebagainya. Klasifikasi Sistem Artifisial (Buatan)
  • 42. Pada sistem filogenetik, klasifikasi didasarkan pada hubungan kekerabatan antarorganisme, dengan melihat kesamaan ciri morfologi, struktur anatomi, fisiologi, dan etologi (perilaku hewan). Hubungan kekerabatan antarorganisme tersebut digambarkan sebagai pohon filogenetik. Klasifikasi Sistem Filogenetik Klasifikasi sistem modern dibuat berdasarkan hubungan kekerabatan organisme (filogenetik), ciri-ciri gen atau kromosom, serta ciri-ciri biokimia. Klasifikasi Sistem Modern Dasar-Dasar Klasifikasi 1
  • 43. Tingkatan Takson dalam Klasifikasi • Tingkatan takson adalah tingkatan unit atau kelompok makhluk hidup yang disusun mulai dari tingkat tertinggi hingga tingkat terendah. • Semakin tinggi tingkatan takson, semakin banyak anggota takson, dan semakin banyak pula perbedaan ciri antaranggota takson. • Sebaliknya, semakin rendah tingkatan takson, semakin sedikit anggota takson, dan semakin banyak pula persamaan ciri antaranggota takson. 2
  • 44. Kingdom merupakan tingkatan takson tertinggi dengan jumlah anggota takson takson terbesar. Organisme di bumi dikelompokkan menjadi beberapa kingdom, kingdom, yaitu Animalia, Plantae, Fungi Fungi (jamur), Monera (Archaebacteria dan (Archaebacteria dan Eubacteria), dan Protista. a. Kingdom (Kerajaan) atau Regnum (Dunia) • Filumdigunakan untuk takson hewan, sedangkan divisi digunakan untuk takson tumbuhan. • KingdomAnimalia dibagi menjadi beberapa filum, yaitu Chordata, Echinodermata, dan Platyhelminthes. • Kingdom Plantae dibagi menjadi tiga divisi, antara lain Bryophyta, Pteridophyta, dan Spermatophyta. b. Phylum (Filum) atau Divisio (Divisi) Tingkatan Takson dalam Klasifikasi 2
  • 45. Nama kelas tumbuhan akhiran -edoneae (untuk tumbuhan berbiji tertutup), - opsida (untuk lumut), phyceae (untuk alga), lain-lain. c. Classis (Kelas) Tingkatan Takson dalam Klasifikasi 2 Nama ordo pada tumbuhan biasanya menggunakan akhiran –ales. d. Ordo (Bangsa) Nama famili pada tumbuhan biasanya menggunakan akhiran - aceae, tetapi ada pula yang tidak. Sementara itu, nama famili pada hewan menggunakan akhiran kata -idae. e. Familia (Famili/Suku)
  • 46. Kaidah penulisan nama genus, yaitu huruf besar pada pertama dan miring atau digarisbawahi. Contohnya, famili Poaceae terdiri atas genus Zea, Saccharum, Triticum, dan Oryza. f. Genus (Marga) Nama spesies terdiri atas dua kata, di mana kata pertama menunjukkan nama genusnya sedangkan kata kedua adalah nama spesifiknya. Contohnya, pada genus Rosa terdapat spesies Rosa multiflora (a), Rosa canina (b), Rosa rugosa (c), Rosa alba, Rosa gigantea, dan Rosa dumalis. g. Species (Spesies/Jenis) Tingkatan Takson dalam Klasifikasi 2 a b c
  • 47. Istilah varietas dan kultivar digunakan dalam spesies tumbuhan, sedangkan istilah ras digunakan dalam Varietas secara botani adalah populasi tanaman dalam yang menunjukkan perbedaan ciri yang jelas. Penulisan varietas secara botani didahului dengan singkatan var, dan nama varietas dicetak miring atau digarisbawahi. Contohnya, Oryza sativa var indica dan Zea mays L. var tunicata. h. Varietas (Ras) Tingkatan Takson dalam Klasifikasi 2
  • 48. Varietas secara agronomi (kultivar) adalah sekelompok tanaman yang memiliki satu atau lebih ciri khas yang dapat dibedakan secara dibedakan secara jelas. Cara penulisan dengan memberi tanda petik dan tidak dicetak dicetak miring. Contoh, kultivar pada spesies Rosa alba, terdiri atas Rosa alba alba ’Mormors rose’ (a), Rosa alba ‘Blush hip’ (b), dan Rosa alba Rosa alba ‘Suaveolens’ (c). Tingkatan Takson dalam Klasifikasi 2 a b c h. Varietas (Ras)
  • 49. Tingkatan Takson dalam Klasifikasi 2 • Di antara tingkatan takson yang telah disebutkan di halaman-halaman sebelumnya, terkadang terdapat tingkatan antara, yang penulisannya menggunakan nama subtakson. • Contohnya, di bawah filum ada subfilum, di bawah ordo ada subordo, di bawah famili ada subfamili, dan seterusnya. • Di atas tingkatan takson, terdapat supertakson. • Contohnya, di atas kelas ada superkelas, di atas ordo ada superordo, di atas famili ada tingkatan superfamili, dan seterusnya.
  • 50. Sistem Tata Nama Makhluk Hidup 3 • Setiap jenis makhluk hidup diberikan nama ilmiah atau nama Latin. Sebagian besar nama tersebut bukan istilah asli dalam bahasa Latin, melainkan nama yang diberikan oleh orang yang pertama kali memberikan deskripsi, lalu dilatinkan. • Orang yang memberikan deskripsi suatu spesies disebut deskriptor. Nama spesies yang diberikan oleh ahli pada mulanya merupakan deskripsi lengkap suatu organisme. Namun, dalam perkembangannya, nama tersebut diubah menjadi nama genus dan spesies yang ringkas dan jelas. • Nama ilmiah berlaku secara universal.Tidak seperti nama lokal di mana spesies akan disebut berbeda di daerah yang berbeda.
  • 51. Sistem Tata Nama Makhluk Hidup 3 Carolus Linnaeus (1735) memperkenalkan sistem pemberian nama ilmiah untuk setiap jenis spesies yang disebut binomial nomenklatur, dengan mengikuti kaidah sebagai berikut. • Menggunakan bahasa latin atau bahasa lain yang dilatinkan. • Terdiri atas dua kata, di mana kata pertama merupakan nama genus, sedangkan kata kedua merupakan nama spesies yang spesifik. • Huruf pertama pada kata pertama ditulis dengan huruf besar, huruf selanjutnya ditulis dengan huruf kecil. • Nama genus dan nama spesies dicetak miring atau digarisbawahi terpisah. • Nama deskriptor dituliskan di belakang nama spesies, dengan huruf tegak tanpa garis bawah. Contoh penulisan nama ilmiah: Glycine max Merr atau Glycine max Merr (kedelai). Merr adalah nama deskriptor (E.D. Merrill).
  • 52. Perkembangan Klasifikasi Makhluk Hidup 4 Sistem Dua Kingdom (Aristoteles) Plantae Animalia SistemTiga Kingdom (Ernst Haeckel ) Protista Plantae Animalia SistemTiga Kingdom (Ernst Haeckel ) Monera Protista Plantae Animalia
  • 53. Perkembangan Klasifikasi Makhluk Hidup 4 Sistem Lima Kingdom (R. H.Whittaker) Sistem Enam Kingdom (CarlWoese) Archaebacteria Eubacteria Monera Protista Fungi Plantae Animalia Protista Fungi Plantae Animalia
  • 54. Perkembangan Klasifikasi Makhluk Hidup 4 Sistem Delapan Kingdom (ThomasCavalier-Smith ) Archaebacteria Eubacteria Chromista Fungi Plantae Animalia Archezoa Protozoa SistemTiga Domain (CarlWoese dan lain-lain) Archaea Eukarya Bacteria
  • 55. Identifikasi Makhluk Hidup 5 Dalam melakukan identifikasi diperlukan hal-hal berikut. • Pengetahuan tentang klasifikasi makhluk hidup. • Buku referensi (pustaka) atau sumber referensi lainnya. • Pedoman atau kunci determinasi. • Gambar organisme yang sudah diketahui dan telah memiliki nama. • Spesimen acuan (berupa organisme yang diawetkan). Kegiatan identifikasi diawali dengan mengamati ciri-cirinya, membandingkan organisme tersebut dengan organisme acuan yang sudah diketahui sebelumnya, kemudian diberikan nama.
  • 56. Identifikasi Makhluk Hidup 5 • Kunci determinasi adalah petunjuk praktis untuk mengklasifikasikan organisme ke dalam suatu tingkatan takson. • Setiap langkah dalam kunci determinasi disusun berdasarkan ciri-ciri organisme yang merupakan bentuk alternatif (berlawanan) sehingga disebut kunci dikotom. • Contoh ciri organisme bentuk alternatif, yaitu berbiji belah dengan berbiji tunggal, batang berkambium dengan batang tidak berkambium, dan lain-lain. Kunci Determinasi
  • 57. 1. A. Tidak bertulang belakang → ke nomor (2) B. Mempunyai ruas-ruas tulang belakang → ke nomor (3) 2. A. Tubuh lunak, kaki tidak berbuku-buku → (Mollusca) B. Tubuh tidak lunak, kaki berbuku-buku → ke nomor (4) 3. A. Bergerak dengan sirip → (Pisces) B. Bergerak bukan dengan sirip → ke nomor (6) 4. A. Bersayap → ke nomor (5) B. Tidak bersayap → (Crustacea) 5. A. Bersayap sisik → (Lepidoptera) B. Bersayap lurus → (Orthoptera) a b c Langkah-langkah: 1. Amatilah ciri-ciri hewan yang tersedia, kemudian cocokkan ciri-cirinya dengan pernyataan yang terdapat dalam setiap langkah kunci determinasi. 2. Tuliskan nomor-nomor urutan yang tertera di setiap awal pernyataan yang sesuai hingga mendapatkan nama kelompok atau takson yang tertera di akhir pernyataan. d Contoh identifikasi spesies dengan kunci determinasi sederhana
  • 58. 1A. Tidak bertulang belakang → (2), lihat pernyataan nomor 2. 2B. Tubuh tidak lunak, kaki berbuku-buku → (4), lihat pernyataan nomor 4. 4B. Tidak bersayap → (Crustacea) Oleh karena itu, udang termasuk ke dalam kelompok Crustacea. a b 1A. Tidak bertulang belakang → (2), lihat pernyataan nomor 2. 2A. Tubuh lunak, kaki tidak berbuku-buku → (Mollusca) Oleh karena itu, cumi-cumi termasuk ke dalam kelompok Mollusca. Udang Cumi-cumi Contoh identifikasi spesies dengan kunci determinasi sederhana
  • 59. 1A. Tidak bertulang belakang → (2), lihat pernyataan nomor 2. 2B. Tubuh tidak lunak, kaki berbuku-buku → (4), lihat pernyataan nomor 4. 4A. Bersayap → (5), lihat pernyataan nomor 5. 5A. Bersayap sisik → (Lepidoptera) Oleh karena itu, kupu-kupu termasuk ke dalam kelompok Lepidoptera. 1B. Mempunyai ruas-ruas tulang belakang → (3), lihat pernyataan nomor 3. 3A. Bergerak dengan sirip→ (Pisces) Oleh karena itu, ikan termasuk ke dalam kelompok Pisces. Kupu-kupu Ikan Contoh identifikasi spesies dengan kunci determinasi sederhana c d
  • 60. Contoh identifikasi spesies dengan kunci determinasi sederhana a b c d No. Nama Hewan Urutan Nomor Determinasi Golongan a. Udang 1A – 2B – 4B Crustacea b. Cumi-cumi 1A – 2A Mollusca c. Kupu-kupu 1A – 2B – 4A – 5A Lepidoptera d. Ikan 1B – 3A Pisces
  • 61. Glosarium • Cagar alam adalah perlindungan alam baik flora, fauna, dan keindahannya di suatu areal atau hutan. • Cagar biosfer adalah suatu kawasan yang terdiri dari ekosistem asli, unik, atau yang telah mengalami degradasi, untuk dilindungi serta dilestarikan, dan dipergunakan untuk kepentingan penelitian dan pendidikan. • Keanekaragaman hayati (biodiversitas) adalah terdapatnya berbagai macam variasi bentuk, penampilan, jumlah dan sifat, yang terlihat pada berbagai tingkatan persekutuan makhluk hidup yang meliputi tingkatan ekosistem, tingkatan jenis (spesies), dan tingkatan genetik.
  • 62. Glosarium • Konservasi ex situ adalah usaha pelestarian keanekaragaman hayati yang dilakukan di luar habitat aslinya. • Konservasi in situ adalah usaha pelestarian keanekaragaman hayati yang dilakukan di habitat aslinya. • Kunci determinasi adalah petunjuk praktis untuk mengidentifikasi dan mengklasifikasikan suatu organisme ke dalam suatu tingkatan takson tertentu. • Tingkatan takson adalah tingkatan unit atau kelompok makhluk hidup yang disusun mulai dari tingkatan tertinggi hingga tingkatan terendah.