3. Deskripsi
Membahas konsep pembangunan nasional dan
gizi holistik; pentingnya gizi dalam kaitannya
dengan berbagai aspek pembangunan; faktor-
faktor penentu keberhasilan program gizi; gizi
dan kemiskinan; tahap kritis dalam
pembangunan kualitas manusia; luasan
masalah, dampak dan strategi penanggulangan
masalah kurang gizi makro dan mikro; serta
good governance dan public-private partnership
dalam penanggulangan masalah kurang gizi.
4. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan:
Konsep pembangunan nasional dan gizi holistik;
Pentingnya gizi dalam kaitannya dengan berbagai aspek
pembangunan;
Faktor-faktor penentu keberhasilan program gizi; gizi dan
kemiskinan;
Tahap kritis dalam pembangunan kualitas manusia;
Luasan masalah, dampak dan strategi penanggulangan
masalah kurang gizi makro dan mikro;
Good governance dan public-private partnership dalam
penanggulangan masalah kurang gizi
Tujuan
5. MG TOPIK POKOK BAHASAN PENGAJAR
1 • Penjelasan deskripsi,
tujuan, dan jadwal MK Gizi
dan Pembangunan
• Kontrak Perkuliahan
a. Deskripsi dan tujuan
b. Jadwal dan kontrak
perkuliahan
HDS
2 Konsep Pembangunan
Nasional dan Gizi Holistik
a. Konsep gizi holistik dan
pengertian pembangunan
b. School of thought
pembangunan nasional
c. Gizi dan kualitas hidup
manusia
HDS
3 Pentingnya gizi dalam
kaitannya dengan berbagai
aspek pembangunan
nasional
a. Gizi dan pendidikan
b. Gizi dan kesehatan
c. Gizi dan Ketahanan
Pangan
d. Gizi dan ekonomi
HDS
Jadwal Kuliah
6. MINGGU
KE-
TOPIK POKOK BAHASAN PENGAJAR
4 Perkembangan
Upaya
Pembangunan Gizi
di Indonesia
a. Sejarah pembangunan gizi di
Indonesia: lesson learned
b. Konsep perbaikan gizi
berbasis masyarakat (UPGK,
Posyandu)
HDS
5 Faktor utama
penentu
keberhasilan
program gizi: lesson
learned dari
berbagai negara
a. Kerangka pikir UNICEF
b. Lesson learned dari berbagai
negara (Brazil, Bangladesh,
dll)
HDS
6 Gizi dan kemiskinan a. Global program on poverty
b. Kemiskinan: income vs non
income poverty
HDS
7 Tahap Kritis dalam
Pembangunan
Kualitas Manusia
a. Windows of opportunity (1000
HPK)
b. Scaling Up Nutrition (SUN)
HDS
UTS
7. MINGGU
KE-
TOPIK POKOK BAHASAN PENGAJAR
8-10 Masalah Kurang
Gizi Makro dan
Dampaknya
terhadap
Pembangunan
Ekonomi
a. Pengertian dan indikator masalah
kurang gizi makro
b. Luasan masalah: dunia dan Indonesia
c. Dampak ekonomi kurang gizi makro
terhadap pembangunan (hubungan
KEP dan kelaparan dengan
produktivitas, kesehatan,
kecerdasan/prestasi belajar,
pertumbuhan makroekonomi)
d. Strategi pemecahan masalah kurang
gizi makro
DM
11-13 Masalah Kurang
Gizi Mikro (Hidden
Hunger): Luasan
Masalah, Dampak
dan Strategi
Penanggulangannya
a. Pengertian dan indikator kurang gizi
mikro/hidden hunger
b. Luasan masalah: dunia dan Indonesia
c. Strategi jangka pendek dan jangka
panjang
d. Bukti-bukti empiris efektivitas
intervensi penanggulangan kurang gizi
mikro dengan economic of return,
prevented GNP/GDP loss dan
penanggulangan kemiskinan
DM
8. MINGGU
KE-
TOPIK POKOK BAHASAN PENGAJAR
14 Good governance
dan Public-private
partnership dalam
penanggulangan
masalah kurang
gizi
a. Good governance untuk mengatasi
masalah kurang gizi
b. Public-private partnership dalam
penanggulangan masalah kurang
gizi
DM
UAS
9. Tugas 1 : Mencari Data
• Mencari Data masalah gizi dan kesehatan dari
Riskesdas 2007, 2010, 2013
– Undernourished : Wasting, Stunting
– AKB, AKI, AKA,
• Dikumpulkan : Maksimal 13 September 2016, dikumpul
besok boleh, ke email teguhjatiprasetyo@gmail.com
dengan subjek Tugas 1 Gizi dan Pembangunan. Mohon
berkenan e file diberi nama : Nama_NIM contoh :
Teguh Jati P_I151140201. File dalam bentuk word, bisa
dalam bentuk grafik atau tabel dan diberikan
penjelasan.
10. Membuat 8 Kelompok
• Memberi nama setiap kelompok
• Tiap kelompok mencari data sesuai dengan kesepakatan
kelas data apa saja yang akan dicari
• Data meliputi data nasional dan provinsi
• Setelah data terkumpul dikompilasi
• Data hasil kompilasi dinarasikan setiap kelompok.
• Kelompok 1 dan 5 : Kurang Gizi
• Kelompok 2 dan 6 : AKI
• 3 dan 7 : AKA
• 4 dan 8 : AKB
• Setiap kelompok menarasikan dan membahas, “why”
dihubungkan sebab-akibat secara teoritis.