2. A. Sholawat Wahidiyah
1. Shalawat Wahidiyah adalah rangkaian
doa-doa shlawat Nabi Shallahu ‘Alaihi
Wasallam sperti yang tertulis dalam
lembaran Shalawat Wahidiyah,
termasuk kaifiyah (cara dan adab/tata
krama) dalam mengamalkannya.
3. 2. Muallif Shalawat Wahidiyah
adalah Al-Mukarom Kyai Al-Haj
Abdoel Madjid Ma’roef pengasuh
Pondok Pesantren Kedunglo,
Desa Bandarlor, Kecamatan
Mojoroto, Kota Kediri, Propinsi
Jawa Timur.
4. 3.Shalawat wahidiyah berfaedah menjernihkan hati,
dan ma’rifat (sadar) kepada Allah dan Rasul-Nya.
Mereka yang mengamalkan Shalawat wahidiyah
sesuai dengan bimbingan yang benar dikaruniai hati
lebih jernih, batin lebih tenang, jiwa lebih
tentram, makin bertambah banyak sadar kepada
Allah (ma’rifat Billah) wa Rosuulihi, disamping
diberi kemudahan dalam berbagai keperluan.
5. 4. Shalawat Wahidiyah tidak
termasuk dalam kategori jam’iyah
Thoriqoh, tetapi berfungsi sebagai
thoriqoh dalam arti “jalan” menuju
sadar kepada Allah Warosuulihi.
6. 5.Mengamalkan Shalawat Wahidiyah
tidak disertai syarat-
syarat/ketentuan khusus yang
mengikat, tetapi harus dengan
adab (tata krama): hudlur dan
yakin kepada Allah, mahabbah dan
ta’dhim kepada Rosululloh
7. 6. Shalawat Wahidiyah, seperti shalawat-
shalawat yang lain, boleh diamalkan
oleh siapa saja, tanpa syarat adanya
sanad atau silsilah, karena sanad dari
segala shalawat adalah shohibus
shalawat itu sendiri, yakni Rosululloh.
8. 7. Shalawat Wahidiyah telah diijazahkan
secara mutlak oleh muallifnya untuk
diamalkan dan disiarkan dengan ikhlas
(tanpa pamrih) dan bijaksana, kepada
masyarakat luas tanpa pandang bulu dan
golongan.
10. B. Ajaran Wahidiyah
Ajaran Wahidiyah adalah bimbingan praktis
lahiriyah dan bathiniyah, berpedoman
kepada Al-Qur’an dalam melaksanakan
tuntunan Rosululloh. Meliputi bidang iman,
bidang islam, dan bidang ihsan. Mencakup
segi syari’ah, segi haqiqot, dan segi akhlak.
12. 1. Penyiar Sholawat Wahidiyah (PSW) adalah
satu-satunya lembaga khidmah (organisasi)
yang didirikan oleh Muallif Sholawat
Wahidiyah pada tahun 1964 untuk waktu
yang tidak terbatas, ditugasi mengatur
kebijaksanaan dan memimpin pelaksanaan
serta bertanggungjawab mengenai
pengamalan, penyiaran, pembinaan dan
pendidikan Wahidiyah sesuai bimbingan
Muallif.
13. 2. Organisasi Penyiar Sholawat Wahidiyah
(PSW) telah memenuhi UU No. 8/1985
tentang Organisasi Kemasyarakatan, dan
telah terdaftar di Dirjen Sospol Depdagri,
nomor 1334 tahun 1997, dan di
DEPDAGRI dengan SKT Nomor :
240/D.III.3/X/2009.
14. 3. Penyiar Sholawat Wahidiyah sebagai
organisasi berbadan Hukum terdaftar di
Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia
RI dengan SK MENKUM-HAM RI Nomor :
AHU-31. AH.01.06 tahun 2009.
15. 4. Sholawat Wahidiyah, Ajaran Wahidiyah dan
Organisasi Penyiar Sholawat Wahidiyah
(PSW) sudah diadakan pengecekan oleh
Kejaksaan Agung melalui Kejaksaan Negeri
Kediri dengan suratnya tanggal 19 Maret 1970
Nomor : B-224/C-I III/70 perihal : Pusat.
Pengekliran dan Pengecekan adanya Penyiar
Sholawat Wahidiyah
16. 5. Sholawat Wahidiyah dan Ajaran Wahidiyah
telah diadakan penelitian oleh BAKOR PAKEM
TINGKAT I JAWA TIMUR, dan telah diijinkan
untuk disebarluaskan / disiarkan kepada
masyarakat umum, sesuai surat Kepala
Kejaksaan Tinggi Jawa Timur tanggal 17 Juli
1978 Nomor : B-1161/1.5.1.1/1978 yang
disebut dalam surat KASI POLKAM an. Asisten
I/Intel an. Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa
Timur tanggal 16 Desember 1978 Nomor : B-
1981/K/5.3.1/12/1978.
17. 6. Sholawat Wahidiyah telah diadakan pendataan
oleh BADAN PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN (BADAN LITBANG AGAMA)
DEPARTEMEN AGAMA RI Jakarta dan telah
dikeluarkan tanggapan bahwa Sholawat Wahidiyah
tidak termasuk “ISLAM JAMAAH”, sesuai surat
KEPALA PUSLITBANG I An. KEPALA BADAN
LITBANG AGAMA Nomor : P.II/3/294/1271/79
tanggal 5 Nopember 1979.
18. Lambang Penyiar Sholawat Wahidiyah adalah tulisan
huruf Arab diambil dari Ayat Al-Qur’an berbunyi :
FAFIRRUU ILALLOOH berwarna putih di atas dasar
warna hitam berbentuk bulat telor dikelilingi 8 buah
garis lengkung.
19. Setelah Muallif Sholawat Wahidiyah wafat pada tanggal 7 Maret 1989,
selain organisasi PSW yang didirikan oleh Muallif, muncul kelompok-
kelompok wahidiyah yang tidak sesuai dengan bimbingan Muallif.
Keberadaan dan kegiatan mereka di luar tanggung jawab PSW.
Mulai tanggal 9 Maret 1993 kantor Sekretariat dan segala kegiatan
Penyiar Sholawat Wahidiyah Pusat dipindahkan dari Kedonglo – Kediri ke
Pesantren At-Tahdzib (P.A) Desa Rejoagung, Kecamatan Ngoro, Kabupaten
Jombang, Propinsi Jawa Timur. (Dasar : Wasiat Muallif Sholawat Wahidiyah
tanggal 7 dan 9 Mei 1986).