Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan produk baru oleh perusahaan Gojek di Indonesia, termasuk proses pengembangan ide awal, inovasi yang dilakukan seperti pengembangan aplikasi dan layanan baru, serta ekspansi layanannya ke berbagai daerah.
2. “Introducing New Market Offerings”
MARDILAH
NIM : 22010063
Angkatan 29 Kelas Empat Lawang
Dosen Pembimbing : Prof Dr. Sulbahri Madjir, M.M
UNIVERSITAS SERELO LAHAT
3. Introducing New
Market Offerings
Seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan perkembangan teknologi, maka dunia usaha mengalami perkembangan pesat ditandai
dengan munculnya perusahaan - perusahaan yang berusaha menciptakan produk dan jasa guna memenuhi kebutuhan
konsumen.
“Introducing New Market Offerings” akan membahas mengenai beberapa pertanyaan yang akan dialamatkan untuk dijawab antara
lain terkait dengan tantangan yang dihadapi perusahaan dalam mengembangkan produk atau jasa baru, struktur organisasi dan
proses yang digunakan oleh manager untuk mengawasi pengembangan produk atau jasa baru, tahapan tahapan utama
dalam pengembangan produk ataujasa baru, pendekatan terbaik dalam mengelola proses pengembangan produk dan jasa baru,
serta faktor yang mempengaruhi tingkat difusi dan adopsi konsumen terhadap produk atau jasa yangbaru diperkenalkan.
Latar Belakang
01
1. Pilihan Produk Baru
2. Tantangan dalam Pengembangan Produk Baru
3. Pengaturan Organisasi
4. Mengelola Proses Pengembangan Ide
5. Mengelola Proses Pengembangan: Konsep sampai Strategi
6. Mengelola Proses Pengembangan: Pengembangan sampai
Komersialisasi
7. Proses Adopsi Konsumen
8. Studi Kasus
Pembahasan
02
4. Pilihan Produk Baru
Akuisisi dapat mengambil tiga bentuk, yaitu :
1. Membeli perusahaan lain
2. Mendapatkan hak paten dari perusahaan lain
3. Membeli lisensi atau waralaba dari perusahaan lain
Keberhasilan perusahaan tidak hanya didapatkan dari begitu
banyak akuisisi. Pada beberapa titik, ada kebutuhan
mendesak untuk pertumbuhan organik, pengembangan
produk baru dari dalam perusahaan. Pengembangan produk
dapat meliputi :
1. Mengembangkan produk baru di laboratorium sendir
2. Kerjasama dengan periset independen
3. Kerjasama dengan perusahaan pengembangan produk
baru
Akuisi
Pengembangan
Membuat
Atau
Membeli
5. KEHARUSAN BERINOVASI
Dalam perekonomian yang cepat, inovasi
berkelanjutan merupakan suatu keharusan.
Perusahaan yang inovatif mampu mengidentifikasi
dan mengukur peluang pasar baru dengan cepat.
Perusahaan yang gagal mengembangkan produk
baru sama saja dengan menempatkan diri mereka
sendiri pada resiko, produk lama mereka akan
rentan terhadap perubahan kebutuhan dan selera
pelanggan. Sedangkan teknologi baru, persaingan
domestik dan asing akan semakin meningkat.
KEBERHASILAN PRODUK
Sebagian besar perusahaan ternama memfokuskan diri
pada inovasi tambahan. inovasi tambahan dapat memungkinkan
perusahaan untuk memasuki pasar baru dengan memperbaiki
produk untuk pelanggan baru. Menurut Cooper & Kleinschmit,
produk yang unik dan superior adalah faktor utama yang
menentukan keberhasilan. Produk semacan ini (keberhasailan
98 %), keunggulan sedang (keberhasilan 58 %) dan keunggulan
minimal (keberhasilan 18 %).
KEGAGALAN PRODUK
Beberapa faktor yang menyebabkan kegagalan produk baru :
1. Mengabaikan atau salah menerjemahkan riset pasar
2. Berlebihan dalam memperkirakan ukuran pasar
3. Biaya pengembangan tinggi
4. Rancangan produk yang buruk
5. Positioning yang tidak benar
6. Iklan yang tidak efetkif
7. Penetapan harga yang salah
8. Dukungan distribusi yang tidak cukup
9. Persaingan yang sengit
Tantangan
Tantangan pertama dan terpenting adalah
membawa orang-orang terampil yang dapat
berkontribusi secara efektif terhadap
pengembangan produk baru.Meluncurkan
produk baru memerlukan riset pasar yang
menyeluruh, survei, bertemu dengan klien
untuk memahami perilaku dan preferensi
pembeli
Tantangan dalam
Pengembangan Produk
6. Pengaturan Organisasi
01
02 03
Perusahaan memproyeksikan biaya produksi seefien mungkin
dengan mempertimbangkan cost dan benefit yang dapat
dihasilkan juga dengan beberapa tahapan seleksi di dalamnya
dan berharap untuk mencapai keberhasilan dalam
pengembangan Produk.
.
Menentukan Anggaran bagi Pengembangan Produk Baru
Cross function teams
Bertugas untuk pengembangkan produk baru secara
paralel untuk mendorong produk baru ke pasar.
Pengembangan produk baru yang paralel mirip dengan
pertandingan rugby, dimana para anggota tim mengoper
produk baru ke belakang, ke samping dan ke depan
sambil bergerak menuju tujuan.
Stage-Gate System
Perusahaan menggunakan metode ini untuk mengelola
proses inovasi. Mereka membagi proses ke dalam
beberapa tahap, dimana pada setiap tahapan dilakukan
pemeriksaan oleh manajer dan pihak terkait untuk
menghasilkan keputusan go, kill, hold, or recycle
.
Mengelola Pengembangan Produk Baru
Merupakan Proses yang dilakukan
untuk mengembangkan prooduk baru
yang berhasil dilakukan.
Proses Pengembangan Produk
7. Mengelola Proses Pengembangan Ide
01
PENYARINGAN IDE
Dalam penyaringan ide, perusahaan harus menghindari dua
jenis kesalahan. Kesalahan menolak (DROP - Error) dan
Kesalahan menjalankan (GO – Error).
Kesalahan menolak (DROP- Error) Kesalahan ini terjadi
ketika perusahaan menolak ide yang baik. Berikut adalah
kekuatan yang menghalangi ide baru :
1) Mari kita bicarakan ide itu pada pertemuan berikutnya
2) Biaya terlalu besar
3) Selama ini kami baik-baik saja tanpa ide tersebut
4) Ini bukan cara kami melakukan sesuatu
5) Hal ini tidak bisa dilakukan
6) Ini bukan saat yang tepat
7) Kami sudah pernah coba sebelumnya
8) Ide itu tidak akan berhasil di sini
02
PENCIPTA IDE
Berinteraksi dengan orang lain : Didorong oleh inovasi
terbuka, yaitu perusahaan semakin melangkah ke luar untuk
mendapatkan sumber eksternal ide-ide baru, termasuk
pelanggan, karyawan, ilmuwan, insinyur, agensi pemasaran,
manajemen dan pesaing.
Berinteraksi dengan Karyawan : Ide produk baru bisa
berasal dari penemu, konsultan industri, agensi iklan,
perusahaan riset pemasaran, dan publikasi industri.
Meskipun demikian, walaupun ide dapat mengalir dan dari
banyak sumber, peluang untuk mendapat perhatian serius
sering kali tergantung pada seseorang dalam organisasi.
Mempelajari Pesaing : Perusahaan dapat menemukan ide
yang baik dengan meneliti produk dan jasa pesaing dan
perusahaan lain. Perusahaan dapat menentukan apa yang
disukai dan tidak disukai pelanggan tentang produk pesaing.
Teknik Mengadopsi Kreatifitas : Teknik merangsang
kreatifitas perorangan atau kelompok dengan cara:
1) Menyebutkan Atribut
2) Mendorong Hubungan
3) Analisis Morfologis
4) Analisis Asumsi Terbalik
5) Konteks Baru
6) Pemetaan Pikiran
Kesalahan menjalankan (GO – Error) Kesalahan ini terjadi
ketika perusahaan memperbolehkan ide yang buruk
dikembangkan dan dikomersialkan. Kesalahan ini, dapat
menimbulkan kegagalan sebagai berikut :
1. Kegagalan produk absolute - Kerugian keuangan :
penjualan tidak menutupi biaya pembuatan produk
2. Kegagalan produk parsial - Penjualan hanya menutupi
biaya pembuatan produk
3. Kegagalan produk relative - Penjualan menghasilkan laba
yang rendah
8. Mengelola Proses Pengembangan : Konsep sampai Strategi
Rencana strategi dalam memperkenalkan
produk baru ke pasar adalah :
Menentukan target pasar , ukuran , struktur ,
perilaku , posisi produk , penjualan , pangsa
pasar dan tingkat profitabilitas yang akan
dicapai.
Pengembangan Stategi Marketing
Setelah manajemen mengembangkan
konsep dan strategi pemasaran produk.
Manajemen harus siap untuk memproyeksikan
produk untuk bisa memenuhi target dari
perusahaan. Akan ada ekspansi dan revisi
seiring berjalannya bisnis.
1) Estimasi Total Penjualan
2) Estimasi Biaya dan Laba
Analisa Bisnis
Percobaan konsep
Percobaan ini langsung menargetkan
konsumen secara fisik, simbolis, dan reaksi
dari konsumen. Hal ini dilakukan agar tidak
terjadi kesalahan konsep di kemudian hari.
Dimensi produknya adalah :
Komunikasi dan kepercayaan
1) Tingkat Kebutuhan
2) Tingkat Kesenjangan
3) Tingkat Perasaan Terhadap Harga
4) Keinginan Untuk Membeli
5) Target Pembeli, Situasi dan Frekuensi
Pembelian
.
Pengembangan konsep
Sebuah ide produk bisa dipecah menjadi beberapa
konsep seperti :
o Siapa pengguna produk tersebut ?
o Manfaat apa yang bisa didapatkan dari produk
tersebut?
o Kapan produk ini akan digunakan?
Pengembangan Konsep dan Percobaan
9. Mengelola Proses Pengembangan :
Pengembangan sampai Komersialisasi
1) Prototipe Nyata dari Produk
2) Tes Pelanggan
3) Tes Pasar
Pengembangan Produk
1) Riset Gelombang Penjualan
2) Simulasi Tes Pemasaran
3) Tes Pemasaran Terkontrol
4) Tes Pasar
5) Tes Pasar Untuk Barang Bisnis
Percobaan Pasar
1) When (Timing)
2) Where (Geographic Strategy)
3) Whom (Target-Market Prospects)
4) How (Introductory Market Strategy)
Komersialisasi
SUCCES!
10. Proses Adopsi Konsumen
Awareness (Sadar inovasi namun kurang informasi)
Interest (Tertarik untuk mencari informasi mengenai inovasi tersebut)
Evaluation (Mempertimbangkan apakah akan mencoba inovasi)
Trial (Konsumen mencoba inovasi untuk menambah nilai persepsinya)
Adoption (Konsumen menentukan untuk menggunakan inovasi
tersebut)
.
TAHAPAN DALAM PROSES ADOPSI
Kesiapan Untuk Menggunakan Produk Baru dan Pengaruh Personal
o Innovators (Memodifikasi produk baru dan langsung mencoba menguasainya
sembari memberi feedback)
o Early Adopters (Pengguna awal yang akan menggunakan produk bila
memberikan servis dan solusi yang baik)
o Early Majority (Pengguna yang akan menggunakan bila sudah banyak yang
pakai dan banyak keuntungannya)
o Late Majority (Pengguna yang masih skeptis terhadap produk sehingga lebih
susah untuk mengadopsi)
o Laggard (Pengguna yang menyukai tradisi yang sudah ada dan sebisa mungkin
menolak inovasi)
Karakteristik dan inovasi
Beberapa produk ada yang bisa langsung diterima pasar dan ada yang masih susah
untuk diterima pasar.
o Relative Advantage (Inovasi terlihat lebih baik dari produk terdahulu)
o Compatibility (Inovasi cocok dengan nilai dan pengalaman individu)
o Complexity (Inovasi sulit digunakan dan dimengerti)
o Divisibility (Inovasi hanya bisa dicoba secara terbatas)
o Communicability (Kegunaan inovasi bisa dilihat dan dijleaskan)
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PROSES ADOPSI
12. Sejarah
Gojek
Gojek didirikan oleh Nadiem Makarim, warga
negara Indonesia lulusan Master of Business
Administration dari Harvard Business School. Ide
mendirikan Gojek muncul dari pengalaman pribadi
Nadiem Makarim menggunakan transportasi ojek hampir
setiap hari ke tempat kerjanya untuk menembus
kemacetan di Jakarta.
Founder Gojek
Sebagai seseorang yang sering menggunakan
transportasi ojek, Nadiem melihat ternyata sebagian
besar waktu yang dihabiskan oleh pengemudi ojek
hanyalah sekadar mangkal menunggu penumpang.
Padahal, pengemudi ojek akan
mendapatkan penghasilan lebih banyak bila terus
mencari penumpang. Selain itu, ia melihat ketersediaan
jenis transportasi ini tidak sebanyak transportasi lainnya
sehingga sering kali cukup sulit untuk dicari. Ia
menginginkan ojek yang bisa ada setiap saat dibutuhkan.
Dari pengalamannya tersebut, Nadiem Makarim melihat
adanya peluang untuk membuat sebuah layanan yang
dapat menghubungkan penumpang dengan pengemudi
ojek.
Proses Pengembangan Ide
01
02
13. Proses Pengembangan Gojek Indonesia
Dalam upaya melakukan pengembangan
aplikasinya, Gojek mengakuisisi beberapa
Perusahaan di India dan membuka kantor di
Bengaluru sebuah daerah yang terkenal
sebagai "Silicon Valley-nya India". Hubungan
Gojek dengan India bermula pada April 2015,
saat Gojek menyewa C42 Engineering, sebuah
perusahaan rekayasa perangkat lunak selama
dua bulan di Jakarta untuk
membereskan kekutu (bug) dalam aplikasi
mereka. Hubungan ini tercipta berkat Sequoia
Capital yang merupakan salah satu investor
Gojek.
Pengembangan Aplikasi
Inovasi Gojek
Gojek tidak ingin berhenti hanya
sebagai perusahaan transportasi berbasis daring,
namun bertransformasi sebagai sebuah
perusahaan financial technology (fintech) melalui
GoPay. Pada akhir tahun 2016 Gojek
mengakuisisi Ponselpay, sebuah perusahaan
keuangan milik MVComerce yang telah memiliki
lisensi uang elektronik (e-money) dari Bank
Indonesia. Gojek membutuhkan lisensi tersebut
guna mengembangkan GoPay yang telah mereka
kembangkan untuk menjadi e-money.
Daerah Layanan
Gojek telah tersedia di Indonesia, Singapura, Vietnam,
dan Thailand secara resmi pada tanggal 25 Juni 2018. Di
sisi lain, Gojek kini telah tersedia di 167 kabupaten dan kota
di Indonesia, 2 kota di Vietnam dan 14 distrik di Bangkok
Thailand.
Inovasi Gojek
Pada 8 Agustus 2017, Gojek mengakuisisi
LOKET, sebuah perusahaan yang bergerak di
bidang event management & ticketing. LOKET
menghadirkan layanan pemesanan tiket secara
daring, sampai menyediakan gelang RFID untuk
pengunjung acara. Langkah ini diambil Gojek
untuk mendorong perkembangan fitur penjualan
tiket bioskop dan acara yang telah mereka miliki
melalui GO-TIX.]
Pada tahun 2018, setelah sukses berekspansi
ke Vietnam Gojek memperluas jaringan bisnisnya
ke sektor periklanan. Kali ini, Gojek
mengakuisisi Promogo, sebuah layanan
pemasangan iklan di kendaraan pada September
2018.