MODUL 1 TEORI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA SD.docx
1. MODUL 1 TEORI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA SD
Kegiatan Belajar 1
Teori Piaget dan Penerapannya dalam Pembelajaran IPA SD
A. TEORI PIAGET
Dari penelitian-penelitiannya Piaget mengemukakan suatu teori bahwa cara berpikir
seseorang berkembang secara bertahap atau ada beberapa periode. Beliau berpendapat
bahwa anak secara aktif akan membangun pengetahuannya sendiri.
1. Tahap Sensori Motor (0-2 tahun)
kecerdasan motorik (gerak) dunia (benda) yang ada adalah yang tampak tidak ada bahasa
pada tahap awal.
2. Tahap Preoperasional (2-7 tahun)
berpikir secara egosentris alasan-alasan didominasi oleh persepsi lebih banyak intuisi
daripada pemikiran logis belum cepat melakukan konservasi
3. Tahap Konkret Operasional (7-11 atau 12 tahun) Dapat melakukan konservasi logika
tentang kelas dan hubungan pengetahuan tentang angka berpikir terkait dengan yang
nyata.
4. Tahap Formal Operasional (7 - 11 atau 12 tahun 14 tahun atau 15 tahun) pemikiran yang
sudah lengkap pemikiran yang proporsional kemampuan untuk mengatasi hipotesis
perkembangan idealisme yang kuat.
B. PENERAPAN TEORI PIAGET DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SD
Menurut Piaget, ada sedikitnya tiga hal yang perlu diperhatikan oleh guru dalam merancang
pembelajaran di kelas, terutama dalam pembelajaran IPA. Ketiga hal tersebut adalah:
1. Seluruh anak melewati tahapan yang sama secara berurutan
2. Anak mempunyai tanggapan yang berbeda terhadap suatu benda atau kejadian
3. Apabila hanya kegiatan fisik yang diberikan kepada anak, tidaklah cukup untuk menjamin
perkembangan intelektual anak.
Kegiatan Belajar 2
Model Bruner dan Penerapannya dalam Pembelajaran IPA SD
A. MODEL BELAJAR BRUNER
Bruner merupakan salah seorang ahli psikologi perkembangan dan ahli belajar
kognitif. Beliau beranggapan bahwa belajar merupakan kegiatan pengolahan informasi.
Kegiatan pengolahan informasi tersebut meliputi pembentukan kategori-kategori tersebut ada
kemungkinan saling berhubungan yang di sebut sebagai koding. Teori belajar Bruner ini
disebut sebagai teori belajar penemuan.
Tahapan pertumbuhan anak berdasarkan Model Bruner:
1. Tahapan Enaktif, tahap yang dilakukan anak untuk menggunakan atau memanipulasi
objek-objek secara langsung.
2. Tahap Ikonik, memanipulasi dengan memakai gambaran dari objekobjek.
3. Tahap Simbolik, tahap yang mengajak anak untuk memanipulasi simbolsimbol secara
langsung dan tidak lagi ada kaitannya dengan objek-objek.
2. B. PENERAPAN MODEL BELAJAR BRUNER DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SD
Penerapan model belajar Bruner di kelas disebut sebagai model pembelajaran penemuan
(discovery teaching). Tujuan pembelajaran penemuan ini bukan hanya untuk memperoleh
pengetahuan saja melainkan untuk memberikan motivasi kepada siswa, melatih kemampuan
berpikir intelektual, dan merangsang keingintahuan siswa.
- Ciri-ciri Pembelajaran Bruner adalah sebagai berikut.
a. Siswa Berperan Aktif dalam proses belajar.
b. Peran Guru adalah sebagai seorang penunjuk dan pengarah, bukan penyampai
informasi
c. Menggunakan barang-barang nyata dalam proses pembelajaran
- Ada dua macam model penemuan yaitu :
a. Model Pembelajaran Penemuan Murni
Siswa berperan aktif dalam grup untuk pembelajaran penemuan sedang guru hanya
memfasilitasi siswa dengan mengecek dan memberi petunjuk bila diperlukan.
b. Model Pembelajaran Penemuan Terarah
Guru lebih banyak berperan dalam proses kegiatan pembelajaran. Kegiatan yang
dilakukan siswa umumnya akan menghasilkan sesuatu yang sama
Kegiatan Belajar 3
TEORI BELAJAR GAGNE DAN PENERAPANNYA DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SD
Belajar merupakan suatu proses yang memungkinkan seseorang mengubah tingkah lakunya cukup
cepat dan perubahan tersebut relatif tetap.
Ciri-ciri Belajar Gagne:
1. Belajar merupakan suatu proses yang dapat dilakukan manusia
2. Belajar menyangkut interaksi antara pebelajar dan lingkungannya
3. Belajar telah berlangsung bila terjadi perubahan tingkah laku yang bertahan cukup lama selama
kehidupan orang itu
A. LEVEL BELAJAR MENURUT ROBERT M. GAGNE
Tingkatan belajar menurut Gagne didasarkan atas pertanyaan bahwa belajar dimulai dari yang
sederhana ke yang kompleks.
Level Belajar Contoh keterampilan yang dipersyaratkan
Level 1 Tanda-tanda belajar (tanpa ada
bantuan Tindakan terhadap emosi,
ketakutan, kesenangan, dan lain-
lain).
Respons yang diberikan bersifat emosional
dan tidak dapat didefinisikan.
Level 2 Stimulus-Response (S-R) (Bantuan
belajar)
Mengulang kata-kata yang diucapkan oleh
guru.
Level 3 Merangkai (chaining)
(menggabungkan Bersama tingkah
laki S-R sederhana untuk
membentuk tahap-tahap Tindakan
individu).
Menggunakan pensil untuk menyalin kata-
kata.
Menulis angka-angka secara berurutan.
Level 4 Verbal Chaining (menamai benda,
menggunakan sifat untuk menamai
benda).
Mengenal nama variabel-variabel.
Menulis angka sampai angka 100-an dan
500-an.
3. Level 5 Beragam Perbedaan Belajar
(menempatkan objek dan kejadian
dengan satu atau lebih sifat-sifat
umum dalam satu set)
Membedakan garis kemiringan yang
berbeda. Menginterpretasikan dan
Menyusun grafik sederhana.
Level 6 Konsep Belajar (mengidentifikasi
objek dan kejadian yang
kelihatannya berbeda dari khasnya)
Menghubungkan kemiringan dengan
perubahan variabel.
Menginterpretasikan grafik sederhana.
Level 7 Prinsip Belajar (mengombinasikan
konsep-konsep yang telah dimiliki).
Keterampilan untuk menginterpolasikan
dan mengekstrapolasikan data.
Keterampilan untuk membaca data dari
sumbu x.
Menginterpretasikan grafik
Level 8 Problem solving Menginterpretasikan grafik garis dari
pertumbuhan populasi di dunia
B. HASIL-HASIL BELAJAR MENURUT GAGNE
1. INFORMASI VERBAL informasi yang diperoleh dari kata yang diucapkan orang, dari
membaca, dari radio, tv, komputer dan sebagainya.
2. KETERAMPILAN-KETERAMPILAN INTELEKTUAL keterampilan intelektual terungkap dari
pernyataan yang dimulai dengan istilah bagaimana
3. STRATEGI-STRATEGI KOGNITIF kemampuan-kemampuan internal yang terorganisasi
4. SIKAP-SIKAP pembawaan yang dapat dipelajari dan dapat mempengaruhi tingkah laku kita
terhadap benda-benda, kejadiankejadian, atau makhluk hidup.
5. KETERAMPILAN-KETERAMPILAN keterampilan motorik tidak hanya mencakup kegiatan
fisik tetapi juga keterampilan intelektual.
C. MODEL-MODEL BELAJAR MENURUT GAGNE
1. MENGAKTIFKAN MOTIVASI, dengan memiliki harapan dan motivasi maka peserta didik
akan lebih mudah untuk mencapai tujuan belajar termasuk motif ingin tahu.
2. MEMBERI TAHU PELAJAR TENTANG TUJUAN-TUJUAN BELAJAR, Seorang guru diharapkan
memberi tahu peserta didik tentang tujuan instruksional khusus yang akan dicapainya
sehingga aliran informasi akan lebih mudah diterima.
3. MENGARAHKAN PERHATIAN, Menurut Gagne, ada 2 macam cara mengarahkan perhatian.
1) Perhatian untuk membuat siswa menerima stimulus. 2) Perhatian agar siswa mampu
memilih informasi yang akan diteruskan.
4. MERANGSANG INGATAN, Guru dapat memberikan jalan bimbingan untuk merangsang
ingatan jangka panjang siswa tentang materi yang sudah pernah diajarkan sebelumnya.
5. MENYEDIAKAN BIMBINGAN BELAJAR, Untuk memperlancar masuknya informasi ke
memori jangka panjang maka perlu adanya bimbingan langsung untuk pemberian kode
pada informasi. Bimbingan dapat berupa pertanyaan, gambar, atau ilustrasi.
6. MENINGKATKAN RETENSI, retensi atau bertahannya materi dapat diusahakan baik dari
guru maupun siswanya. Untuk memperkuat memori jangka panjang siswa, guru dapat
mengulang pelajaran yang sama berulang kali, memberi contoh atau ilustrasi sederhana
yang mudah dicerna siswa, ataupun memberi singkatan untuk pelajaran menghafal.
7. MEMBANTU TRANSFER BELAJAR, menerapkan apa yang dipelajari pada situasi baru
melalu tugas pemecahan masalah dan diskusi kelompok dapat membantu transfer belajar
kepada para siswa.
4. 8. MEMPERLIHATKAN PEKERJAAN SISWA DAN MEMBERI UMPAN BALIK Guru sebaiknya
memberikan/memperlihatkan hasil kinerja siswa pada setiap mata pelajaran untuk
dijadikan umpan balik bagi tiap-tiap siswa. umpan balik positif akan mendapat
reinforcement (penguatan) sedang yang kurang akan mendapat remedy.
Kegiatan Belajar 4
TEORI BELAJAR AUSUBEL DAN PEMBELAJARAN IPA DI SD
A. TEORI BELAJAR AUSUBEL
Menurut Ausubel ,belajar bermakna akan terjadi apabila informasi baru dapat dikaitkan
dengan konsep-konsep yang sudah terdapat dalam struktur kognitif seseorang. Faktor yang
paling penting yang mempengaruhi belajar adalah apa yang telah diketahui oleh siswa.
Informasi yang baru diterima akan disimpan di daerah tertentu dalam otak. Banyak sel otak
yang terlibat dalam penyimpanan pengetahuan tersebut.
B. MODEL TEORI BELAJAR AUSUBEL
Belajar secara verbal lebih efisien dari segi waktu yang diperlukan untuk menyajikan pelajaran
dan menjanjikan bahwa pelajar dapat mempelajari materi pelajaran dalam jumlah banyak.
C. PRINSIP-PRINSIP BELAJAR AUSUBEL
1. DIFERENSIASI PROGRESI,F menyusun konsep dari umum ke khusus atau lebih sederhana
2. DIFERENSIASI REKONSILIASI INTEGRATIF, konsep atau gagasan perlu diintegrasikan dan
disesuaikan dengan konsep-konsep yang dipelajari sebelumnya.