2. Tujuan pendidikan Islam adalah perwujudan nilai-nilai Islami dalam pribadi peserta didik yang
diperoleh dari pendidik muslim melalui proses yang terfokus pada pencapaian hasil (produk) yang
berkepribadian Islam yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahklak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab, sehingga sanggup mengembangkan dirinya menjadi hamba Allah yang
taat dan memiliki ilmu pengetahuan yang seimbang dengan dunia akhirat sehingga terbentuklah
manusia muslim paripurna yang berjiwa tawakkal secara total kepada Allah swt, sebagaimana
firman-Nya dalam QS Al-An’am ayat 6: 162.
3.
4. 1. Tujuan Umum dalam Pendidikan Islam
Pakar pendidikan Islam, seperti Al-Abrasy mengelompokkan tujuan
umum pendidikan Islam menjadi lima bagian, yaitu:
Membentuk akhlak yang mulia. Tujuan ini telah disepakati oleh
orang-orang Islam bahwa inti dari pendidikan Islam adalah
mencapai akhlak yang mulia, sebagaimana misi kerasulan
Muhammad SAW.
Mempersiapkan peserta didik untuk kehidupan dunia dan akhirat.
Mempersiapkan peserta didik dalam dunia usaha (mencari rizki)
yang profesional.
Menumbuhkan semangat ilmiah kepada peserta didik untuk
selalu belajar dan mengkaji ilmu.
Mempersiapkan peserta didik yang profesional dalam bidang teknik
dan pertukangan.
5. - Mengenalkan peserta didik posisinya diantara makhluk
ciptaan Tuhan serta tanggungjawabnya dalam hidup ini.
- Mengenalkan kepada peserta didik sebagai makhluk sosial
serta tanggungjawabnya terhadap masyarakat dalam kondisi
dan sistem yang berlaku.
-Mengenalkan kepada peserta didik tentang alam
semesta dan segala isinya. Memberikan pemahaman
akan penciptaanya serta bagaimana cara mengolah dan
memanfaatkan alam tersebut.
- Mengenalkan kepada peserta didik tentang keberadaan alam
maya (ghaib).
Selanjutnya menurut Al-
Jammali, merumuskan
tujuan umum pendidikan
Islam dari Al-Qur`an kedalam
empat bagian, yaitu:
6. ● Memperkenalkan kepada peserta didik tentang aqidah Islam, dasar-
dasar agama, tatacara beribadah dengan benar yang bersumber dari
syari’at islam.
● Menumbuhkan kesadaran yang benar kepada peserta didik terhadap
agama termasukprinsip-prinsiup dan dasar-dasar akhlak yang mulia.
● Menanamkan keimanan kepada Allah pencipta Alam, malaikat, rasul, dan
kitab- kitabnhya.
● Menumbuhkan minat peserta didik untuk menambah ilmu pengetahuan
tentang adab, pengetahuan keagamaan, dan hukum-hukum Islam dan
upaya untuk mengamalkandengan penuh suka rela.
● Menanamkan rasa cinta dan penghargaan kepada Al-Qur`an dengan
membaca, memahami, dan mengamalkanny.
● Menumbuhkan rasa bangga terhadap sejarah dan kebudayaan Islam.
● Menumbuhkan rasa rela, optimis, percaya diri, dan bertanggung jawab.
● Mendidik naluri, motivasi, dan keinginan generasi muda dan
membentenginya dengan aqidah dan nilai-nilai kesopanan.
2. Tujuan Khusus dalam Pendidikan Islam
7. 3. Tujuan Pokok dalam Pendidikan Islam
Menurut
Abdurrah
man
Saleh
Abdullah
ada
empat
tujuan
pokok
pendidika
n Islam:
d. Tujuan Pendidikan Sosial (Ahdaf Al-ijtima’iyyah)
tujuan pendidikan diarahkan kepada pembentukan manusia
social yang memiliki sifat taqwa sebagai dasar sikap dan perilaku
sehingga peserta didik memiliki kesadaran akan hak dan
kewajiban, tanggungjawab social, sertatoleran, agar
keharmonisan hubungan antar sesame manusia dapat berjalan
b. Tujuan Pendidikan Akal (ahdaf al-
‘aqliyyah)
Tujuan pendidikan akal (ahdaf al-‘aqliyyah)a
dalah mengarahkan kepada perkembangan
intelegensi seorang manusia sebagai individu
untuk dapat menemukan kebenaran yang
sebenar-benarnya.
c. Tujuan Pendidikan Ruhani (Ahdaf al ruhiyyah)
Tujuan ruhani dalam pendidikan Islam di istilahkan dengan
Ahdaf al ruhiyyah. Bagi orang yang betul-betul menerima
ajaran Islam, tentu akan menerima keseluruhan cita-cita ideal
yang ada di dalam Al-qur’an. Peningkatan iman dan kekuatan
jiwa seseorang mampu menunjukkan dirinya untuk taat dan
tunduk kepada Allah untuk melaksanakan moralitas Islami
yang telah diteladankan ke dalam perilaku Rasulullah SAW
merupakan bagian tujuan pendidikan Islam.
a. Tujuan Pendidikan Jasmani (Ahdaf Al-Jismiyyah)
Peran penting manusia adalah sebagai khalifah untuk mengolah, mengatur,
dan mengekplorasi sumber daya alam. Dalam pandangan umum kemampuan
untuk memainkan peran manusia di dunia diperlukan sosok manusia yang
sempurna dan kemampuan atau kekuatan (al-qawiy) yang prima. Keunggulan
kekuatan fisik memberikan indikasi salah satu kualifikasi Talut menjadi raja.
8.
9. Menurut Jalaluddin tujuan pendidikan Islam juga harus mencakup 6 dimensi:
Dimensi
tauhid
Dimensi
hakekat
penciptaan
manusia
Dimensi
moral
Dimensi
ruang dan
waktu
Dimensi
perbedaan
individu
Dimensi
profesional
10.
11. Pertama: prinsip
integrasi (tauhid), yakni
prinsip yang
memandang adanya
wujud kesatuan antara
dunia dan akhirat.
Kedua: prinsip
keseimbangan,
yakni merupakan
bentuk
konsekuensi dari
prinsip integrasi.
Keempat: prinsip
kontinuitas dan
berkelanjutan
(istiqamah). Dari
prinsip inilah dikenal
konsep pendidikan
seumur hidup (long life
education). Sebab
pendidikan tak
mengenal batasan
waktu akhir selama
hidupnya.
Kelima: prinsip
kemaslahatan dan
keutamaan. Jika ruh tauhid
telah terkristalisasi dalam
tingkah laku, moral dan
akhlak seseorang, dengan
kebersihan hati dan
kepercayaan yang jauh dari
kotoran maka ia akan
memiliki daya juang untuk
membela hal-hal yang
maslahat.
Moh. Roqib mengemukakan sekurang-kurangnya terdapat lima prinsip dalam
merumuskan tujuan pendidikan islam, antara lain sebagai berikut:
Ketiga: prinsip
persamaan dan
pembebasan.
Prinsip ini
dikembangkan dari
nilai tauhid. Melalui
pendidikan,
manusia
diharapkan dapat
terbebas dari
belenggu
kebodohan,
kejumudan,
kemiskinan dan
nafsu hayawaniah-
nya sendiri.