Inovasi produk mie dengan substitusi tepung talas untuk memanfaatkan potensi bahan pangan lokal. Penelitian ini membuat produk mie yang menggunakan tepung talas sebagai substitusi sebagian tepung terigu untuk meningkatkan pemanfaatan talas dan mengurangi impor gandum. Hasilnya adalah tiga varian mie talas berwarna merah, kuning, dan hijau yang dinilai disukai panelis.
1. INOVASI PRODUK MIE DENGAN SUBTITUSI
TEPUNG TALAS UNTUK MEMANFAATKAN
POTENSI BAHAN PANGAN LOKAL
Oleh :
Asti Wulandari 10511241009
2. Latar Belakang
Produksi umbi talas sangat melimpah tiap
tahunnya, sangat mudah untuk dibudidayakan,
dan dapat ditemui di setiap daerah di
Indonesia
Hasil panen umbi talas yang melimpah tidak
diimbangi dengan pemanfaatanya. Nilai
ekonomisnya rendah
Talas mempunyai kandungan karbohidrat
yang tinggi, sehingga berpotensi menjadi
makanan pokok
Umbi talas perlu untuk dikembangkan
menjadi sebuah inovasi produk makanan
MIE
3. Mengapa Mie ??
Mie merupakan bahan makanan yang banyak diminati
di Indonesia pada hampir semua kalangan
Bahan baku pembuatan mie adalah tepung terigu yang
di import dari negara lain. Subtitusi tepung talas dalam
pembuatan mie akan mengurangi import gandum
Sesuai program diversifikasi pangan lokal yang
dicanangkan pemerintah untuk meningkatkan
ketahanan panagn nasional dan mengurangi
ketergantungan terhadap beras.
4. Batasan Masalah
Permasalahan dalam penelitian ini dibatasi pada
pemanfaatan umbi talas atau tepung talas sebagai bahan
pangan lokal dalam pembuatan mie
Rumusan Masalah
Bagaimana membuat produk mie dengan formula yang
disubtitusi dengan tepung talas agar mampu diterima
masyarakat?
5. Tujuan Manfaat
Tujuan Umum :
Memanfaatkan potensi
lokal sebagai alternatif
makanan pokok
Tujuan Khusus :
Menciptakan produk mie
dengan subtitusi tepung
talas yang disukai
masyarakat
Bagi Mahasiswa
Bagi Jurusan PTBB
Bagi Pemerintah
Bagi Masyarakat
6. Deskripsi Teori
Talas merupakan tanaman pangan berupa herba
menahun. Talas termasuk dalam suku talas-talasan
(Araceae), berperawakan tegak, tingginya 1 cm atau
lebih dan merupakan tanaman semusim atau
sepanjang tahun.
Talas ada beberapa jenis, seperti talas bogor atau
Colocasia esculenta L, talas belitung atau
Xanthosoma sagitifolium, dan talas padang atau
Colocasia gigantea. Namun, jenis talas yang
umbinya bisa dikonsumsi adalah talas bogor dan
talas belitung.
7.
8. Tepung Talas
Cara pembuatan tepung talas ini adalah talas yang telah
dipanen dikupas, dicuci menggunakan air, dirajang tipis-tipis
dan dimasukkan kedalam larutan bahan kimia (natrium
metabisulfit, asam sitrat dan asam askorbat) selama 20
menit. Selanjutnya dikeringkan menggunakan cahaya
matahari. Setelah kering rajangan digiling dan diayak untuk
mendapatkan tepung talas.
10. Penelitian yang Relevan
Penelitian Siti Permatasari,dkk tentang Pengaruh Rasio tepung
Talas dan Tepung Terigu terhaap Sifat Kimia dan Organoleptik
Mie Basah. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa rasio tepung
talas dan tepung terigu memberikan pengaruh yang berbeda
nyata terhadap kadar air, kadar abu, kadar protein, warna,
elastisitas dan rasa mie basah
Penelitian bahwa mie dapat dibuat dari subtitusi tepung talas dan
ditambah ekstrak herbal yang aman dan mampu mencegah
gastritis atau radang lambung atau maag (Novadri Anaser, 2009)
12. Hipotesis
Pembuatan produk ini akan mampu memanfaatkan bahan
pangan lokal yakni talas. Produk berupa mie talas yang
divariasikan dengan warna merah, kuning dan hijau akan
diminati masyarakat. Mie yang kaya akan karbohidrat bisa
dijadikan makanan pokok, untuk mengurangi impor
gandum. Selain itu, membantu program pemerintah tentang
diversifikasi pangan dari beras ke bahan pangan lokal.
13. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen
murni.
Tempat dan waktu
Tempat Penelitian
Tempat pembuatan produk yaitu Laboratorium PTBB
Universitas Negari Yogyakarta
Waktu Penelitian
Uji coba Produk dilakukan tanggal 11 April 2013, dilakukan
sebanyak 3 kali, sedangkan validasi tahap 1 dilakukan tanggal
20 April. Validasi tahap 2 dilakukan tanggal 30 april 2013.
17. Metode Pengumpulan Data
UJI PANELIS. Panelis melakukan penilaian terhadap
kualitas produk meliputi aroma, rasa, tekstur, warna,
penyajian.Penilaian dilakukan dengan menggunahkan uji
organoleptik berupa uji skoring.
19. Metode Analisis Data
Analisis data yang yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu
dengan cara mengkategorikan rata-rata hasil hasil penilaian
produk saat uji coba panelis dengan skala kategori yang telah
ditentukan.
20. Daftar Pustaka
Endang Mulyatiningsih.(2011).Riset Terapan Bidang Pendidikan Dan
Teknik.Yogyakarta:UNY Press
http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/53168/BAB%2
0II%20Tinjauan%20Pustaka.pdf?sequence=2 Diakses pada
tanggal 29 Mei, jam 08.09
Novadri Anaser,dkk.(2009).Mie Herbal Berbahan Tepung Talas
Sebagai Pencegah Gastritis.
Diunduh dari http://www.scribd.com/doc/31969915/PKM pada
tanggal 30 Mei 2012, jam 21.08
Siti Permatasari,dkk.(2009).Pengaruh Rasio tepung Talas dan Tepung
Terigu terhadap sifat Kimia dan Organoleptik Mie
Basah.Diunduh dari
http://tanamanpangan.deptan.go.id/doc_upload/Manfaat%20Ane
ka%20Umbi.pdf pada tanggal 20 Mei 2012, jam 21.10
Sugiyono.(2009).Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:Alfabeta