Ary prasetyo hapzi ali sistem pengambilan keputusan_ut_2017
1. PER
MENGG
(SA
M
RANCAN
PENER
GUNAKA
AW) DI P
Mata Kuliah
PROG
NGAN SIS
RIMAAN
AN METO
T.VARTA
h : Sistem I
Nama
NIM
UPBJJ-U
MASA R
TUTOR
GRAM M
UNIVER
TUGAS
STEM PE
PEGAW
ODE SIM
A MICRO
Informasi M
Disusun O
:
:
UT :
REG. :
TUTON :
MAGIST
RSITAS
2017
S 3
ENDUKUN
WAI BAR
MPLE ADD
OBATTE
Manajemen
Oleh :
Ary Praset
530000834
Batam
2017.2
Prof. Dr.
ER MAN
S TERBU
7
NG KEPU
RU DENG
DITIVE W
ERY INDO
n (EKMO5
tyo
4
Ir. Hapzi A
NAJEM
UKA
UTUSAN
GAN
WEIGHTI
ONESIA
5102.03)
Ali, MM, CM
MEN
N
TING
MA.
2. A. PENDAHULUAN
Perekrutan karyawan adalah usaha dari setiap perusahaan untuk
mendapatkan calon pekerja yang sesuai dengan kualifikasi dan standar yang
telah ditetapkan perusahaan untuk mengisi lowongan pada perusahaan terkait.
Setiap pelamar selanjutnya akan melakukan proses seleksi sampai perusahaan
memutuskan layak atau tidak pelamar tersebut menempati posisi yang
ditentukan. Oleh karena itu untuk memperoleh karyawan yang sesuai dengan
kebutuhan karyawan perlu dilakukan proses seleksi. pengertian seleksi,
dikutip beberapa pendapat dari beberapa ahli, antara lain: Menurut T. Hani
Handoko (1996:146 ): seleksi adalah serangkaian langkah kegiatan yang
digunakan untuk memutuskan apakah pelamar diterima atau tidak diterima
oleh perusahaan tersebut.
Menurut Malayu S.P Hasibuan ( 2002:47): seleksi adalah suatu
kegiatan pemilihan dan penentuan pelamar yang diterima atau ditolak untuk
menjadi karyawan perusahaan. Seleksi ini didasarkan kepada spesifikasi
tertentu dari setiap perusahaan yang bersangkutan. Sedangkan Menurut
William B. Wheter.Jr dan Keith Davids (1996:114): Seleksi merupakan
serangkaian langkah tertentu untuk memilih calon-calon pegawai yang
dipekerjakan. Proses ini dimulai dari saat pelamaran dan keahlian dengan
keputusan penerimaan.
Dalam perekrutan pekerja pada perusahaan yang sudah maju, biasanya
menggunakan Decision Support System atau disingkat DSS. DSS atau sistem
pengambilan keputusan (SPK) merupakan suatu SI yang diharapkan dapat
membantu Menejemen dalam proses pengambilan keputusan. Hal yang perlu
ditekankan di sini adalah bahwa keberadaan DSS bukan untuk menggantikan
tugas-tugas Menejer, tetapi untuk menjadi sarana penunjang (tools) bagi
mereka. DSS sebenarnya merupakan implementasi teori-teori pengambilan
keputusan yang telah diperkenalkan oleh ilmu-ilmu seperti operation research
dan management science. (Hapzi Ali: 2010)
PT. Varta Microbattery Indonesia adalah perusahaan manufaktur yang
memproduksi battery yang terletak di kota Batam, Kepulauan Riau. Peranan
Sumber Daya Manusia (SDM) dalam menangani permasalahan penerimaan
3. pegaw
maksim
melaku
pegaw
akan d
latar b
penduk
Simple
B. ANAL
1. Pe
dik
ada
alt
pro
dip
me
Ha
ber
Di
wai baru di
mal. Peran
ukan seleks
wai baru. Ka
diberikan be
belakang d
kung kepu
e Additive W
LISIS
mecahan M
Defini
kenal istilah
alah menca
ternatif pada
oses norma
perbandingk
elakukan n
arjoko, dan
Formu
rikut :
mana :
: Ra
: Ni
: Ni
: Ba
benefit = J
i PT.Varta
divisi Sumb
si sangat d
arena dari a
ekal dan per
diatas maka
utusan pene
Weighting (S
Masalah deng
isi Metode
h metode pe
ari penjum
a semua atri
alisasi mat
kan dengan
normalisasi
Wardoyo. 2
ula untuk m
ating kinerja
ilai maksimu
ilai minimu
aris dan kol
Jika nilai ter
a Microbatt
ber Daya M
dibutuhkan
awal proses
rsiapan untu
a penulis m
erimaan pe
Saw) PT.V
gan Metode
Simple Ad
enjumlahan
mlahan terbo
ibut (Pahlev
triks keputu
semua rati
tersebut a
2006):
melakukan
a ternormali
um dari seti
m dari setia
lom dari ma
rbesar adala
tery Indone
Manusia (SD
sejak awal
s inilah kem
uk bekerja d
mengambil
gawai deng
arta Microb
e Simple Ad
dditive Wei
n terbobot. K
obot dari
vy. 2010). M
usan X ke
ing alternati
dalah seba
normalisas
isasi
iap baris da
ap baris dan
atriks
ah terbaik
esia, dinila
DM) terutam
l dalam pro
mudian par
di suatu peru
judul Pera
gan mengg
battery Indo
dditive Weig
ighting (SA
Konsep das
rating kine
Metode SAW
e suatu sk
if yang ada
agai berikut
si tersebut
an kolom
n kolom.
ai masih b
ma manajer
oses peneri
a calon peg
usahaan. De
ancangan s
gunakan m
onesia.
ghting (SAW
AW) sering
sar metode
erja pada s
W membutu
kala yang
a. Formula u
t (Kusuma
adalah se
belum
yang
imaan
gawai
engan
istem
metode
W)
juga
SAW
setiap
uhkan
dapat
untuk
adewi,
ebagai
4. cost = Jika nilai terkecil adalah terbaik
Dimana adalah rating kinerja ternormalisasi dari alternatif
pada atribut ; i=1,2,...,m dan j=1,2,...,n.
Nilai preferensi untuk setiap alternatif ( ) diberikan sebagai:
Dimana :
: Nilai akhir dari alternative
: Bobot yang telah ditentukan
: Normalisasi matriks Nilai yang lebih besar mengindikasikan
bahwa alternatif lebih terpilih.
Langkah – langkah penelitian dalam menggunakan metode
SAW adalah (Kusumadewi, 2006) :
1. Menentukan kriterian-kriteria yang akan dijadikan acuan dalam
pengambilan keputusan, yaitu .
2. Menentukan rating kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria.
3. Membuat matriks keputusan berdasarkan kriteria ( ), kemudian
melakukan normalisasi matriks berdasarkan persamaan yang
disesuaikan dengan jenis atribut (atribut keuntungan maupun atribut
biaya) sehingga diperoleh matriks ternormalisasi R.
4. Hasil akhir diperoleh dari setiap proses perankingan yaitu penjumlahan
dari perkalian matriks ternormalisasi R dengan vector bobot sehingga
diperoleh nilai terbesar yang dipilih sebagai alternatif terbaik ( )
sebagai solusi.
2. Kriteria dan Bobot
Metode SAW sering juga dikenal dengan istilah metode
penjumlahan terbobot. Konsep dasar SAW adalah mencari penjumlahan
terbobot dari kinerja setiap alternatif pada semua atribut (Kusumadewi,
2006). Dalam metode Simple Additive Weighting (SAW) terdapat kriteria
yang dibutuhkan untuk menentukan siapa yang akan terseleksi sebagai
5. pegawai baru di PT.Varta Microbattery Indonesia. Adapun kriterianya
adalah sebagai berikut :
Tabel 1. Kriteria
Kriteria Keterangan
C1 Karakter
C2 Keahlian
C3 Kecakapan
C4 Penampilan
C5 Test
C6 Usia
C7 Wawancara
Dari masing-masing kriteria tersebut akan ditentukan bobot-
bobotnya. Untuk lebih jelas, data bobot dibentuk dalam tabel di bawah ini:
Tabel 2. Bobot
Bobot Keterangan
0.2 Sangat Rendah
0.4 Rendah
0.6 Sedang
0.8 Tinggi
1 Sangat Tinggi
Berdasarkan langkah-langkah penyeleksian untuk menentukan
penerimaan pegawai baru dengan menggunakan metode Simple Additive
Weighting (SAW), maka langkah yang harus dilakukan yaitu :
a. Memberikan nilai setiap alternatif ( ) pada setiap kriteria ( ) yang
sudah ditentukan.
Karakter
Tabel 3. Karakter
Karekter Nilai (Bobot) Keterangan
1 0.2 Sangat Rendah
2 0.4 Rendah
3 0.6 Sedang
4 0.8 Tinggi
5 1 Sangat Tinggi
6. Keahlian
Tabel 4. Keahlian
Keahlian Nilai (Bobot) Keterangan
1 0.2 Sangat Rendah
2 0.4 Rendah
3 0.6 Sedang
4 0.8 Tinggi
5 1 Sangat Tinggi
Kecakapan
Tabel 5. Kecakapan
Kecakapan Nilai (Bobot) Keterangan
1 0.2 Sangat Rendah
2 0.4 Rendah
3 0.6 Sedang
4 0.8 Tinggi
5 1 Sangat Tinggi
Penampilan
Tabel 6. Penampilan
Penampilan Nilai (Bobot) Keterangan
1 0.2 Sangat Rendah
2 0.4 Rendah
3 0.6 Sedang
4 0.8 Tinggi
5 1 Sangat Tinggi
Test
Tabel 7. Test
Test Nilai (Bobot) Keterangan
1 0.2 Sangat Rendah
2 0.4 Rendah
3 0.6 Sedang
4 0.8 Tinggi
5 1 Sangat Tinggi
7. Usia
Tabel 8. Usia
Usia Nilai (Bobot) Keterangan
1 0.2 Usia 15 ‐ 18 Tahun
2 0.4 Usia 19 ‐ 22 Tahun
3 0.6 Usia 23 ‐ 26 Tahun
4 0.8 Usia 27‐ 30 Tahun
5 1 Usia < 15 dan Usia > 30 Tahun
Wawancara
Tabel 9. Wawancara
Wawancara Nilai (Bobot) Keterangan
1 0.2 Sangat Rendah
2 0.4 Rendah
3 0.6 Sedang
4 0.8 Tinggi
5 1 Sangat Tinggi
Dari beberapa pelamar yang mengajukan lamaran pekerjaan
ke PT.Varta Microbattery Indonesia diambil dua orang pelamar
sebagai contoh untuk penerapan metode Simple Additive Weighting
(SAW) dalam penentuan penerimaan pegawai baru PT.Varta
Microbattery Indonesia.
Supaya lebih jelas, misalkan untuk mendapatkan posisi
pekerjaan di departemen produksi PT.Varta Microbattery Indonesia
terdapat pelamar pertama ( ) dengan usia 21 tahun dan pelamar
kedua ( ) dengan usia 28 tahun. Kedua pelamar ini sudah
melakukan test dan wawancara dengan divisi Sumber Daya
Manusia (SDM) PT.Varta Microbattery Indonesia dan penilaian
setiap kriteria sudah dicatat oleh divisi Sumber Daya Manusia
(SDM) untuk diolah dalam penyeleksian penerimaan pegawai baru.
Tabel dibawah ini menunjukan data penilaian dari divisi
Sumber Daya Manusia (SDM) dan rating kecocokan dari setiap
alternatif ( ) pada setiap kriteria ( ).
8. Tabel 10. Data Penilaian
Alternatif
Kriteria
C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7
A1 2 3 2 2 3 2 2
A2 3 3 1 2 2 4 2
Tabel 11. Ranting Kecocokan
Alternatif
Kriteria
C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7
A1 0.4 0.6 0.4 0.4 0.6 0.4 0.4
A2 0.6 0.6 0.2 0.4 0.4 0.8 0.4
Berdasarkan Tabel 11 diatas, dapat dibentuk matriks
keputusan X sebagai berikut :
X=
0.4 0.6 0.4
0.6 0.6 0.2
0.4 0.6 0.4
0.4 0.4 0.8
0.4
0.4
b. Memberikan nilai bobot (W).
Untuk menentukan bobot pada Departemen Produksi dibentuk
dalam tabel dibawah ini :
Tabel 12. Bobot Untuk Departemen Produksi
Kriteria
Nilai
(Bobot)
Keterangan
C1 0.6 Sedang
C2 1 Sangat Tinggi
C3 0.8 Tinggi
C4 0.6 Sedang
C5 1 Sangat Tinggi
C6 0.4 Rendah
C7 0.8 Tinggi
Dari Tabel 12 diperoleh nilai bobot (W) sebagai berikut :
W = 0.6 1 0.8 0.6 1 0.4 0.8
c. Menormalisasi matriks X menjadi matriks R berdasarkan persamaan(1)
a. Kriteria Karakter, termasuk atribut keuntungan (benefit)
10. g. Kriteria Wawancara, termasuk atribut keuntungan (benefit)
0.4
0.4 ; 0.4
0.4
0.4
1
0.4
0.4 ; 0.4
0.4
0.4
1
Dari persamaan normalisasi matriks X diperoleh matriks R
sebagai berikut :
R=
0.67 1 1
1 1 0.5
1 1 1
1 0.67 0.4
1
1
3. Proses perangkingan dengan menggunakan persamaan (2)
= (0.6)(0.67)+(1)(1)+(0.8)(1) + (0.6)(1) + (1)(1) +(0.4)(1)+ (0.8)(1)
= 0.40 + 1 + 0.8 + 0.6 + 1 + 0.4 + 0.8
= 5
= (0.6)(1)+(1)(1)+(0.8)(0.5)+(0.6)(1)+(1)(0.67)+(0.4)(0.5)+(0.8)(1)
= 0.6 + 1 + 0.4 + 0.6 + 0.67 + 0.2 + 0.8
= 4.27
Nilai terbesar ada pada sehingga alternatif (Pelamar
Pertama) adalah alternatif yang terpilih sebagai alternatif terbaik.
Untuk lebih jelas, lihat pada Tabel 4.13 dibawah ini :
Tabel 13. Perangkingan Pelamar Departemen Produksi
Alternatif
Kriteria
Hasil
Karekter Keahlian Kecakapan Penampilan Test Usia Wawancara
A1 0.4 0.6 0.4 0.4 0.6 0.4 0.4 5
A2 0.6 0.6 0.2 0.4 0.4 0.8 0.4 4.27
11. 4. Pr
5. Us
rogram Flow
G
se Case Dia
wchart
Gambar 1. Ba
agram
G
agan Alir Pro
Gambar 2. Us
ogram (Prog
se Case Diag
gram Flowch
gram
hart)
12. 6. Ac
7. En
ctivity Diagr
ntity Relatio
ram
G
onship Diag
Gambar 4. E
Gambar 3. Ac
gram (ERD)
Entity Relat
ctivity Diag
tionship Dia
gram
agram (ERDD)
13. 8. Re
C. KESIM
penduk
Additiv
kesimp
1. Sis
me
me
dan
2. Sem
spe
aku
3. Seo
me
Ind
me
sel
4. Sis
me
me
pen
elasi Antar T
MPULAN
Berdasarkan
kung keputus
ve Weighting
ulan sebagai
stem penduk
etode Simple A
emenuhi krite
n wawancara
makin banyak
esifik, maka
urat.
orang admin
enggunakan m
donesia bisa m
emanipulasi d
eksi.
stem penduk
etode Simple
empercepat k
nerimaan peg
Tabel
Ga
n hasil penel
san penerima
g (SAW) di
berikut :
kung keputus
Additive Weig
eria-kreteria y
.
k alternatif (c
sistem akan
pada sistem
metode Simp
melakukan pr
data calon p
kung keputus
Additive W
kinerja Depa
gawai baru.
ambar 5. Re
itian dari per
aan pegawai
PT.Varta M
san penerim
ghting (SAW
yaitu karakter
calon pegawa
menghasilka
pendukung k
le Additive W
roses login, m
egawai baru
san penerim
Weighting (SA
artemen Sum
lasi Antar T
rancangan da
baru dengan
Microbattery
maan pegawa
W) di PT.Vart
r, keahlian, ke
ai baru) dan
an nilai dari p
keputusan pe
Weighting (SA
memanipulasi
, melihat ha
maan pegawa
AW) di PT.
mber Daya M
Tabel
an pembangun
n menggunak
Indonesia, m
ai baru deng
a Microbatter
ecakapan, pen
penggunaan
proses penye
enerimaan peg
AW) di PT.V
i data departe
asil seleksi d
ai baru deng
Varta Micro
Manusia (SD
nan aplikasi
kan metode S
maka dapat d
gan menggu
ry Indonesia,
nampilan, tes
kriteria yang
eleksian yang
gawai baru d
Varta Microb
emen (update
dan mencetak
gan menggu
obattery Indo
DM) dalam p
sistem
Simple
ditarik
unakan
, harus
st, usia
g lebih
g lebih
dengan
battery
data),
k hasil
unakan
onesia,
proses
14. D. DAFTAR PUSTAKA
Davis, Keith.(1990). Human Resources and Personal Management. New York
: Mc Graw Hill.
Handoko, T.Hani. (2001) Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta :
Penerbit PT. Bumi Aksara.
Hasibuan, Malayu (2001). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta :
Penerbit PT Bumi Aksara.
Hapzi Ali .(2010). Sistem Informasi Manajemen Berbasis Teknologi
Informasi. Harta Cipta Mandiri
Sri Kusumadewi, Sri Hartati, Agus Harjoko, Retantyo Wardoyo. (2006).
Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (Fuzzy MADM). Yogyakarta :
Graha Ilmu.
Alex Rikki, Murni Marbun, Jonson R.Siregar.(2016).Sistem Pendukung
Keputusan Penerimaan Karyawandengan Metode Saw Pada PT. Karya
Sahata Medan..Penerbit: Jipn (Journal of Informatics Pelita
Nusantara): Volume 1 No. 1