2. 2
Agenda
Pengertian Assessment Center
Asesor Assessment Center
Instrumen Assessment Center
In basket exercise
Role Play
Case Analysis dan Presentation
Group Discussion
Competency-based Interview
Mendesain Instrumen Assessment Center
Menulis Laporan Asesmen
4. 4
What is Assessment Center?
• Proses sistematis untuk menilai/meng-ases kompetensi
individu yang diangap kritikal bagi keberhasilan kinerja yang
unggul.
• Menggunakan beragam materi atau instrumen tes. Instrumen
didesain dengan mengacu pada indikator-indikator perilaku
kompetensi.
5. 5
• Melibatkan lebih dari satu asesor (penilai) yang terlatih. Para
asesor kemudian melakukan melakukan observasi terhadap
perilaku para peserta asesmen.
• Hasil observasi dan penilaian dari para asesor diintegrasikan
untuk menentukan skor final dan digunakan juga sebagai dasar
untuk membuat laporan asesmen.
What is Assessment Center?
6. 6
Kandidat berpartisipasi dalam serangkaian tes yang
mengacu pada situasi kerja riil
Asesor yang terlatih secara seksama mengobservasi dan
mendokumentasikan perilaku yang ditunjukkan oleh para
kandidat. Setiap asesor setidaknya mengamati setiap
kandidat yang terlibat dalam proses asesmen
Setiap asesor secara individual menulis laporan evaluasi
berdasar hasil observasi dan penilaian atas kinerja kandidat
Para asesor berdiskusi untuk memperoleh konsensus
mengenai hasil akhir asesmen
Kandidat memperoleh laporan asesmen dan umpan balik
dari salah satu asesor atau dari manajer assessment center
Langkah-langkah dalam Assessment Center
7. 7
Validitas Assessment Center
• Tingkat validitas assessment center dalam
memprediksi potensi kinerja masa depan kandidat
tergolong tinggi
• Longitudinal survei (berlangsung selama 16 tahun)
yang dilakukan AT&T menunjukkan tingkat akurasi
sebesar 90 % dalam memprediksi potensi kandidat
untuk menjadi manajer
• Studi yang dilakukan Society of Human Resource
Management menunjukkan level korelasi antara 80 -
94% antara hasil rating AC dengan rating untuk
potential performance in the real setting works
8. 8
Kegunaan Assessment Center
• Sebagai metode untuk melakukan seleksi
posisi-posisi strategis
• Sebagai salah satu tahapan yang harus
dilalui dalam proses promosi
• Sebagai metode pengembangan karyawan -
- mengidentifikasi kebutuhan pengembangan
kompetensi
10. 10
Assessment Center dan Kompetensi
Instrumen tes dan sistem rating yang digunakan dalam assessment
center mengacu pada profil kompetensi yang telah ditentukan
Profil
kompetensi
dan indikator
perilaku
Instrumen tes
Sistem skoring
Laporan
asesmen
kandidat
Umpan balik
12. 12
Tugas Pokok Asesor
Proses O R C E - Observe, Record, Classify and Evaluate
Observe behaviors and Read responses
Melakukan observasi perilaku pada beberapa jenis tes atau
membaca respons yang dituliskan kandidat pada sejumlah tes
lainnya
Thing to remember :
• Just observe on behaviors; dan bukan melakukan evaluasi
atau judgement
13. 13
Tugas Pokok Asesor
Record
Melakukan recording atau membuat catatan/notes
atas perilaku-perilaku yang diamati atau terhadap respons
tertulis dari para kandidat
Things to remember:
• Disarankan melakukan note-taking sedetil mungkin
• Melakukan proses recording bukti-bukti perilaku secara benar
14. 14
Tugas Pokok Asesor
Bad or Good Notes Examples?
• Was the first to speak in the meeting and suggested they have
an agenda
• Seemed very nervous during the meeting
• Identified a series of reporting dates for follow up meetings to
review progress
• Her report had a table of contents, clearly labelled section
headings and a half page management summary at the start
• Came across as very convincing in the presentation
• Suggested a range of possible solutions and got the group
to focus on them
• Did a really impressive job of the report with good
communication
• Invited reactions from others at the meeting on five occasions
• Sent a copy of his customer letter to his colleague in sales
for information
Good Bad
15. 15
Tugas Pokok Asesor
Bad or Good Notes Examples?
• Was the first to speak in the meeting and suggested they have an agenda (good)
• Seemed very nervous during the meeting (bad)
• Identified a series of reporting dates for follow up meetings to review progress
(good)
• Her report had a table of contents, clearly labelled section headings and a half
page management summary at the start (good)
• Came across as very convincing in the presentation (bad)
• Suggested a range of possible solutions and got the group
to focus on them (good)
• Did a really impressive job of the report with good
communication (bad)
• Invited reactions from others at the meeting on five occasions (good)
• Sent a copy of his customer letter to his colleague in sales
for information (good)
16. 16
Tugas Pokok Asesor
Classify
Melakukan klasifikasi dan mengkategorikan recorded behaviors
atau respon dari kandidat ke dalam jenis kompetensi/
indikator-indikator kompetensi yang relevan
Mengidentifikasi perilaku/respon kedalam kategori negative
atau positive evidences
17. 17
Tugas Pokok Asesor
Contoh proses klasifikasi
Sebagai misal, dari kegiatan group discussion, terekam perilaku
berikut:
Secara konsisten, Ari melibatkan rekan untuk urun rembug; contoh: dia
bertanya “Sam, apakah Anda memiliki pandangan dalam hal ini?”, atau “Budi,
bagaimana pandangan Anda?”, dan kemudian memasukkan pandangan
mereka dalam kesimpulan. Kesimpulan ini bisa didengar dengan jelas dan
memasukkan semua poin yang telah disepakati para peserta.
18. 18
Tugas Pokok Asesor
Kesimpulan ini bisa didengar dengan jelas dan
memasukkan semua poin yang telah disepakati
para peserta
Communication (+)
Secara konsisten, Ari melibatkan rekan untuk urun
rembug; contoh: dia bertanya “Sam, apakah Anda
memiliki pandangan dalam hal ini?”, atau “Budi,
bagaimana pandangan Anda?”, dan kemudian
memasukkan pandangan mereka dalam
kesimpulan.
Interpersonal sensitivity (+)
Teamwork (+) Leadership (+)
Klasifikasi Kategori
Perilaku
19. 19
Tugas Pokok Asesor
Evaluate
Melakukan evaluasi dan memberikan rating untuk tiap
kompetensi berdasar hasil dalam fase klasifikasi
Evaluasi dan judgement untuk memberikan rating didasarkan
pada bukti-bukti perilaku yang diperoleh -- baik yang positif
maupun negatif
Setelah melakukan evaluasi secara individual, para asesor
kemudian bertemu untuk melakukan ‘score integration’ guna
memperoleh konsensus mengenai skor final asesmen
20. 20
Asesor yang Baik
• Melakukan persiapan secara menyeluruh
• Menjaga konsentrasi dan perhatian terhadap detil
• Bersikap fair dan obyektif terhadap semua kandidat
• Fokus pada bukti-bukti perilaku atau respon; dan bukan
pada perasaan subyektif
• Menunda judgement hingga semua tes selesai
• Menuliskan bukti-bukti untuk mendukung rating
22. 22
Instrumen Assessment Center
In Tray Exercise
Role Simulation
Case Analysis
Presentation
Group Discussion
Competency-based Interview
23. 23
Matriks Instrumen - Kompetensi
Kompetensi/Exercise Case Analysis Group Discussion In Basket Presentation Role Play
Planning & Organizing 4 4 3
Problem Solving & Decision Making 4 5 4
Value for Best Quality 3 4
Communication 4 4 3 4 3
Teamworking 4 4
24. 24
In Tray Exercise
In-Tray Exercise
Instrumen ini merupakan simulasi dari situasi nyata yang
dihadapi peserta asesmen dalam menjalankan tugas sehari-
hari. Bentuk dari simulasi ini adalah serangkaian email/memo,
dan dokumen kerja lainnya yang mesti direspon oleh para
peserta asesmen.
Jumlah memo/surat/email yang mesti direspon bervariasi,
tergantung pada target position. Berkisar antara 10 - 50
buah.
25. 25
In Tray Exercise
• Isi atau tema dari in tray dapat diselaraskan dengan konteks
atau situasi kerja nyata yang akan dihadapi oleh
kandidat
• Durasi yang diperlukan untuk menyelesaikan exercise ini
berkisar antara 1 - 3 jam
• Sejumlah kompetensi yang dapat di-ases dalam exercise ini
antara lain adalah:
• Planning and organizing
• Written communication
• Customer orientation
• Problem solving and decision making
26. 26
Sistem Rating Assessment Center
• Mengacu pada indikator perilaku untuk tiap kompetensi
• Menggambarkan skala 5-poin, dengan definisi :
5 – Menunjukkan bukti-bukti positif yang sangat kuat pada indikator perilaku; tidak
menunjukkan bukti-bukti negatif pada indikator perilaku
4 – Menunjukkan bukti-bukti positif yang kuat pada indikator perilaku; menunjukkan
sedikit bukti negatif pada indikator perilaku
3 – Bukti-bukti positif dan negatif ditampilkan dalam jumlah dan bobot yang berimbang
2 – Menunjukkan bukti-bukti negatif yang kuat pada indikator perilaku; dan hanya
menunjukkan sedikit bukti positif pada indikator perilaku
1 – Menunjukkan bukti-bukti negatif yang sangat kuat pada indikator perilaku; hampir
tidak menunjukkan bukti-bukti positif pada indikator perilaku
27. 27
Sistem Rating Assessment Center
Definisi Kompetensi
Indikator
Perilaku
Rating 5-poin
Indikator
Perilaku
Bukti
Perilaku
Problem Solving & Decision Making
Mengidentifikasi dan menganalisa masalah untuk mencapai solusi yang optimal serta melakukan pengambilan
keputusan secara tapat
Indikator Negatif Indikator Positif
1 2 3 4 5
a Mengabaikan fakta atau informasi yang Mengidentifikasi fakta dan informasi yang
relevan, atau hanya mengandalkan pada relevan dengan permasalahan
satu sumber informasi
b Tidak mencoba untuk mencari hubungan Mengidentifikasi hubungan antar fakta dan
antar fakta dan juga tidak mengenali informasi; mengenali hubungan sebab akibat
hubungan sebab akibat
c Sama sekali tidak memberikan alternatif Memberikan sejumlah alternatif tindakan guna
penyelesaian mengatasi persoalan
d Sama sekali tidak mengambil keputuan Mengambil keputusan dan tindakan yang
yang memang dianggap perlu guna dipandang perlu untuk mengatasi masalah
mengatasi masalah
Bukti untuk Mendukung Rating yang Anda berikan:
Indikator A
Indikator B
Indikator C
Indikator D
Total Nilai :
Rating
RATING untuk In Basket
28. 28
In Tray Exercise
Contoh riil
satu set in-tray exercise
Bahan Materi untuk Kandidat
Pedoman Isi Materi untuk Asesor
Pedoman untuk Mengevaluasi
Matriks Kompetensi
Rating
Contoh instrumen Assessment Center
bisa
di-download pada
web www.PakarKinerja.com
29. 29
Role Simulation
Role simulation merupakan simulasi peran dimana para
peserta akan dihadapkan pada suatu situasi tertentu; misal
berhadapan dengan klien/pelanggan yang kecewa atau
karyawan yang bermasalah.
Role Simulation
30. 30
Role Simulation
Elemen-elemen Role Simulation:
Skenario untuk Kandidat
Skenario yang menggambarkan situasi yang akan dihadapi oleh
kandidat -- didalamnya digambarkan secara cukup spesifik
mengenai latar belakang situasi, masalah yang muncul dan juga
pihak-pihak (customer, bawahan) yang terlibat dalam situasi
tersebut
31. 31
Skenario untuk Role Player
Skenario yang akan digunakan oleh role player untuk melakukan
perannya. Didalamnya digambarkan mengenai latar belakang
situasi, peran yang harus dijalankan, karakterisasi tokoh yang
diperankan, serta sejumlah alternatif pendekatan perilaku yang
harus dijalankan ketika menghadapi kandidat
Skenario untuk role player berperan penting untuk memancing
(elicit) kandidat menampilkan bukti-bukti perilaku yang akan di-
observasi
Role Simulation
32. 32
Role Simulation
Training untuk Role Player
• Memberikan pemahaman dan familiarisasi kepada para role
players mengenai konsep assessment center
• Memberikan pemahaman dan sekaligus menyediakan
kesempatan untuk melakukan exercise mengenai skenario yang
akan diperankan oleh para role players
• Membangun proses simulasi yang terstandar
33. 33
Case Analysis
Dalam kegiatan tes ini para peserta diberi suatu materi
permasalahan. Para peserta kemudian diminta untuk
menganalisa masalah tersebut, dan juga diminta untuk
membuat solusi pemecahannya.
Kompleksitas dan tema permasalahan dapat di-sesuaikan
dengan situasi/fungsi/ posisi yang akan ditempati oleh
kandidat.
www.PakarKinerja.com
Case Analysis and Presentation
34. 34
Case Analysis and Presentation
Presentation
Dalam kegiatan tes ini para peserta diminta untuk
mempersiapkan bahan presentasi dan sekaligus
mempresentasikannya didepan asesor.
Bahan yang digunakan adalah laporan kandidat dalam
menyelesaian tes sebelumnya, yakni case analysis.
35. 35
Group Discussion
Kegiatan ini merupakan diskusi kelompok dimana masing-masing
kandidat/peserta diminta untuk membahas suatu masalah guna
mencapai konsensus bersama.
Jenis Group Discussion
Non-Assigned Role Group Discussion, dimana masing-masing
kandidat tidak diberikan peran sama sekali
Assigned Role Group Discussion, dimana masing-masing
kandidat diberikan peran tertentu, dan kemudian mereka diminta
untuk saling bertukar ide dan argumen sesuai dengan peran yang
disandangnya
36. 36
Competency Based Interview/
Behavioral Event Interview
• Merupakan jenis interview yang terstruktur. Struktur
pertanyaan difokuskan pada pengungkapan contoh-
contoh perilaku yang ditampilkan pada masa lalu.
• Proses interview ditujukan untuk mengungkapkan
secara detil dan spesifik contoh perilaku masa lalu.
• Didesain berdasar pada premis : past behavior
predicts future behavior (Candidates are most likely to
repeat these behaviors in similar situations in the
future).
37. 37
Behavior Event Interview
• Memiliki validitas dan reliabilitas yang tinggi.
• Dilengkapi dengan sistem skoring terstandar yang
mengacu pada indikator-indikator perilaku
38. 38
Pendekatan dalam Behavioral Event Interview
S What was the Situation in which you were
involved?
T What was the Task you needed to accomplish?
A What Action(s) did you take?
R What Results did you achieve?
39. 39
Situation
Pendekatan dalam Behavioral Event Interview
Apakah Anda bisa menjelaskan situasinya?
Dimana dan kapan situasi itu terjadi?
Siapa saja yang terlibat didalamnya (rekan kerja, atasan,
pelanggan?)
Hal apa yang melatarbelakangi situasi tersebut?
40. 40
Pendekatan dalam Behavioral Event Interview
Tugas apa yang harus Anda lakukan saat itu?
Apa yang benar-benar Anda lakukan saat itu?
Bagaimana Anda melakukannya?
Langkah-langkah spesifik apa yang Anda lakukan?
Melibatkan siapa saja tindakan yang Anda lakukan?
Tasks/Actions
41. 41
Pendekatan dalam Behavioral Event Interview
Bisakah Anda menceritakan hasil dari tindakan
Anda tersebut?
Akibat spesifik apa yang dihasilkan dari tindakan
Anda?
Apa yang terjadi setelah Anda melakukan tindakan
tersebut?
Results
42. 42
Contoh Pertanyaan BEI
Kompetensi Sampel Pertanyaan
Persisten Dalam proses menjual, kadang-kadang kita tidak
(Keuletan) berhasil dalam memperoleh transaksi baru.
Dapatkah Anda menceritakan satu
atau dua situasi dimana Anda berkali-kali gagal
mendapatkan klien baru?
Bagaimana situasinya? Langkah spesifik
apa yang Anda lakukan? Bagaimana hasilnya?
Influencing Others Dapatkah Anda menceritakan satu atau dua
kasus tentang usaha Anda untuk memperoleh
pelanggan baru? Apa yang Anda
lakukan? Hasil apa yang Anda peroleh?
43. 43
Contoh Pertanyaan BEI
Kompetensi Sampel Pertanyaan
Interpersonal Dapatkah Anda menceritakan satu
Understanding situasi dimana Anda menghadapi klien
yang kecewa dengan produk Anda?
Bagaimana situasinya? Langkah spesifik
apa yang Anda lakukan? Bagaimana hasilnya?
Planning & Dalam bekerja kita sering dihadapkan
Organizing pada sejumlah prioritas yang harus dikerjakan
bersamaan. Dapatkah Anda menceritakan satu
atau dua kasus nyata ketika Anda menghadapi
hal serupa? Apa yang Anda lakukan untuk
menghadapinya? Apa akibatnya?
44. 44
Langkah-langkah dalam Melakukan BEI
1. Introduksi dan Penjelasan
2. Proses eksplorasi Behavioral Event Interview
• Mengajukan pertanyaan kepada interviewee untuk
mengungkapkan sejumlah sampel perilaku yang
ia lakukan di masa lalu.
• Pertanyaan didasarkan pada indikator perilaku dari
kompetensi yang diperlukan untuk posisi yang akan
diisi.
• Konklusi dan Ringkasan
45. 45
Teknik dan Tips dalam Melakukan BEI
Apa yang Harus Dilakukan?
1. Memulai dengan suatu event yang positif
2. Berusaha memperoleh alur cerita/sampel secara runtut
dari awal hingga akhir.
Tuntun interviewee untuk mengungkapkan cerita atau sampel
perilaku secara runtut/sistematis
46. 46
3. Ajukan pertanyaan yang berfokus pada situasi aktual dan
nyata. Tuntun interviewee untuk mengungkapkan
pengalaman riil di masa lalu; dan bukan pada respon
hipotetis atau abstraksi.
Berusaha untuk selalu meminta contoh spesifik; terutama jika
muncul jawaban yang ‘tidak jelas’ (sebagai misal, jawaban seperti
: “Biasanya, saya....”)
Secara konsisten, meminta dan bertanya fakta spesifik : “Kapan
hal itu terjadi?, Siapa saja yang terlibat? Apa yang Anda lakukan?
Apa yang kemudian terjadi?”
4. Memberikan apresiasi dan ‘reinforcement’ terhadap
respon yang detil dan spesifik.
Teknik dan Tips dalam Melakukan BEI
47. 47
Teknik dan Tips dalam Melakukan BEI
Apa yang Harus Dihindari?
1. Hindari pertanyaan yang menuntun interviewee pada
jawaban-jawaban yang bersifat abstrak atau
analitis/teoritis.
Hindari pertanyaan seperti :”Mengapa Anda melakukan hal itu?” atau
“Apa yang sebaiknya Anda lakukan?” dan sejenisnya.
Hindari juga pertanyaan yang bersifat analitis/teoritis seperti : “Teknik
penjualan apa yang biasa Anda ambil?”, atau “Faktor apa yang Anda
pertimbangkan dalam melakukan proses penjualan?”. Pertanyaan
yang lebih tepat : “Dapatkan Anda menceritakan contoh nyata
dimana Anda melakukan proses penjualan?”
48. 48
2. Hindari ‘leading questions’ (pertanyan yang mengarahkan)
atau pertanyaan yang melompat ke konklusi.
• Sebagai contoh pertanyaan semacam : “Jadi Anda mencoba untuk
mempengaruhinya?”
Teknik dan Tips dalam Melakukan BEI
49. 49
Teknik dan Tips dalam Melakukan BEI
Problem yang Mungkin Muncul dalam Melakukan BEI
dan Cara Mengelolanya
1. Interviewee tidak dapat mengungkapkan kasus/sampel
spesifik seperti yang ditanyakan.
• Berikan contoh mengenai kasus/sampel perilaku
• Beri waktu bagi interviewee untuk berpikir
50. 50
Teknik dan Tips dalam Melakukan BEI
Problem yang Mungkin Muncul dalam Melakukan BEI
dan Cara Mengelolanya
2. Jawaban tidak jelas dan mengambang.
• Fokuskan arah interview pada hal-hal yang spesifik dan detil
Sebagai misal, jika terdapat respon seperti : “Saya merasa harus
memberikan respek pada pelanggan saya”, maka harus ditanyakan :
“Dapatkah Anda memberikan contoh spesifik mengenai kapan anda
melakukan hal itu? Bagaimana Anda melakukannya?”
51. 51
Pedoman dalam Menyusun Materi Tes
Disusun dan ditulis dalam bahasa yang jelas dan
sistematis
Merefleksikan situasi yang mendekati kenyataan (aspek ini
dapat digali melalui observasi dan interview dengan
para manajer)
Mampu menampilkan ‘prompts’ yang dapat memancing
munculnya indikator-indikator perilaku yang akan dinilai
Disusun dengan berbasis pada daftar dan jenis kompetensi
yang akan dinilai
53. 53
Aspek-aspek dalam Penulisan Laporan Asesmen
Laporan asesmen diperlukan baik bagi pihak HR sebagai
bahan untuk membuat keputusan; dan juga untuk asese
sebagai bahan umpan balik
Laporan asesmen ssecara umum berlaku untuk periode dua
tahun
54. 54
Aspek-aspek dalam Penulisan Laporan Asesmen
Laporan asesmen merangkum hasil evaluasi yang dilakukan
selama proses asesmen.
• Laporan disusun berdasar bukti-bukti perilaku dan
respon dari para peserta
• Evaluasi untuk tiap jenis kompetensi sebaiknya disertai dengan
bukti-bukti yang ditampilkan peserta. Bukti-bukti ini dirangkum dari
beragam instrumen tes yang relevan. Dengan kata lain, informasi dan
bukti yang diperoleh dari beragam instrumen tes harus dirangkum
dan disatukan dalam satu jenis kompetensi tertentu
• Rating yang diberikan untuk tiap jenis kompetensi harus
merefleksikan bukti-bukti yang ditulis untuk mendeskripsikan
penguasaan atas kompetensi tersebut
55. 55
Matriks Instrumen - Kompetensi
Kompetensi/Exercise Case Analysis Group Discussion In Basket Presentation Role Play
Planning & Organizing 4 4 3
Problem Solving & Decision Making 4 5 4
Value for Best Quality 4 4
Communication 5 5 4 4 5
Teamworking 4 4
56. 56
Contoh Penulisan Laporan Asesmen
Planning and Organizing
Membuat pendekatan yang sistematis untuk mengidentifikasi, mengambil prioritas dan
memonitor proses implementasi guna mencapai sasaran yang telah ditentukan.
Score : 4
Dalam sebagian besar simulasi yang diberikan, Andre memperlihatkan kemampuan
yang baik dalam kompetensi ini. Dalam proses penyelesaian tugas, ia mampu
merencanakan langkah-langkah secara sistematis berdasarkan analisa yang logis
terhadap masalah yang ada. Seperti yang terlihat dalam salah satu proses exercise,
Andre mampu menyelesaikan tugas-tugasnya berdasar skedul kerja dan dealine yang
telah ia susun sebelumnya. Ia juga mampu menetapkan sasaran yang harus dicapai
dalam suatu pekerjaan dengan spesifik; dengan menyebut dimensi yang terukur dan
dapat dievaluasi keberhasilannya. Dengan demikian, langkah-langkah yang ia lakukan
untuk menyelesaikan masalah menjadi lebih efektif karena jelas sasarannya.
54
57. 57
Contoh Penulisan Laporan Asesmen
Communication
Mengekspresikan ide atau pendapat secara oral maupun tertulis secara bjelas dan
efektif serta disampaikan secara konstruktif.
Score : 5
Dalam kompetensi ini Andre terlihat memiliki kemampuan yang amat baik. Andre
mampu menyampaikan informasi dengan suara yang jelas dengan tempo bicara yang
baik. Dia mampu mengekspresikan gagasan-gagasan yang dimilikinya pada orang lain
dengan runtut sehingga mudah dipahami oleh orang-orang yang mendengarnya. Dalam
kegiatan kelompok Andre banyak memberikan gagasan-gagasan yang dapat diterima
oleh orang lain. Kemampuannya menyampaikan gagasan-gagasan dalam bentuk
tulisan juga terlihat sangat baik. Alur pikiran dan gagasannya dapat dituangkan dalam
bentuk tulisan yang runtut dan menarik sehingga pesan yang ingin disampaikan kepada
pembaca dapat dipahami dengan efektif. Pada sisi lain, kemampuannya dalam
kompetensi ini juga memudahkan Andre untuk membangun relasi yang baik dengan
orang lain, dan juga membantunya dalam mengemukakan ide-idenya secara lebih
lancar.
55