SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
Metode Promethee

Rika Yunitarini-Informatika
Kasus : Pemilihan Kepala
Sekolah Dasar
• Selain didukung fasilitas dan guru – guru
terbaik dan berdedikasi tinggi
dibidangnya, sebuah sekolah juga harus
memiliki kepala sekolah yang memiliki
kemampuan untuk menjadikan sekolah
tersebut menjadi unggulan dan terfavorit.
Oleh karena itu diperlukan sebuah system
pendukung keputusan yang
menghasilkan informasi secara cepat dan
akurat.
Rika Yunitarini-Informatika
Kasus : Pemilihan
Kepala Sekolah Dasar
• Proses dalam memilih kepala sekolah SD masih
dilakukan secara manual belum ada system yang dapat
membantu dalam mengambil keputusan. Batasan –
batasan untuk criteria juga selalu berubah belum ada
patokan yang pasti. Biarpun sudah diadakan test
PSTP( Pembinaan dan Seleksi Tenaga Potensial ) para
peserta yang mengikuti test tersebut belum tahu
bagaimana cara penyeleksian yang dilakukan panitia.
Oleh sebab itu kami membuat suatu sistem pendukung
keputusan dimana sistem ini dibuat berdasarkan PSTP
( Pembinaan dan Seleksi Tenaga Potensial ).

Rika Yunitarini-Informatika
Kasus : Pemilihan
Kepala Sekolah Dasar
• Metode yang digunakan dalam sistem ini adalah metode
promethee. Promethee adalah salah satu metode
penentuan urutan atau prioritas dalam MCDM ( Multi
Criterion Decisin Making ) atau pengambilan keputusan
kriteria majemuk yang merupakan disiplin ilmu yang
sangat penting dalam pengambilan keputusan atas
suatu masalah yang memiliki lebih dari satu kriteria
( multikriteria ).

Rika Yunitarini-Informatika
METODE PROMETHEE
• Promethee adalah salah satu metode penentuan
urutan atau prioritas dalam MCDM ( Multi Criterion
Decisin Making). Penggunaan promethee adalah
menentukan dan menghasilkan keputusan dari
beberapa alternative. Promethee berfungsi untuk
mengolah data, baik data kuantitatif dan kualitatif
sekaligus. Dimana semua data digabung menjadi
satu dengan bobot penilaian yang telah diperoleh
melalui penilaian atau survey.

Rika Yunitarini-Informatika
METODE PROMETHEE
• Langkah – langkah perhitungan dengan
metode promethee adalah sebagai berikut :
 Penentuan alternatif – alternative nilai dari data
guru terhadap criteria –kriteria yang telah
ditetapkan sebelumnya.
 Menentukan tipe fungsi preferensi dan nilai
preferensi
 Perhitungan indeks preferensi.
 Perhitungan arah preferensi dipertimbangkan
berdasarkan nilai indeks leaving flow ( Ф+ ) ,
entering flow ( Ф- ) , dan net flow.
Rika Yunitarini-Informatika
LANGKAH-LANGKAH
MTETODE PROMETHEE
1. Menentukan Tipe fungsi preferensi criteria:
 Criteria umum / tipeI (Usual Criterion )
H (d) =
0 jika d = 0
1 jika d ≠0
Pada criteria ini tidak beda antara a dan b jika dan hanya jika ƒ(a) = ƒ(b),
apabila nilai criteria pada masing – masing alternative memiliki nilai berbeda,
pembuat keputusan mempunyai preferensi mutlak untuk alternative memiliki nilai yang
lebih baik.
Criteria Quansi / tipe II (Quansi Kriteria)
H (d) = 0 jika –q ≤ d ≤ q
1 jika d < -q atau d >q
Pada criteria ini dua alternative memiliki preferensi yang sama penting selama
selisih atau nilai H(d) dari masing – masing alternative untuk criteria tertentu
tidak melebihi nilai q dan apabila selisih hasil evaluasi untuk masing – masing
alternative melebihi nilai q maka terjadi bentuk preferensi mutlak. Jika pembuat
keputusan menggunakan criteria quansi, maka dia harus menentukan nilai q, dimana nilai
ini dapat menjelaskan pengaruh yang signifikan dari suatu criteria. Dengan demikian q
adalah merupakan nilai threshold indifference yaitu nilai d
terbesar yang masih
memungkinkan terjadinya indifference antar alternative.
Criteria Preferensi Linier / tipe III
H (d) =
d/p jika –p ≤ d ≤ p
1 jika d < -p atau d >p

Rika Yunitarini-Informatika
LANGKAH-LANGKAH
MTETODE PROMETHEE
 Criteria Level / tipe IV (level Criterion)
H (d) = 0 jika |d| ≤ q
0,5 jika q < |d| ≤ p
1 jika p< |d|
Disini nilai kecenderungan tidak berbeda (nilai indifference threshold) q dan
kecenderungan preferensi (preference threshold) p adalah ditentukan secara simultan. Jika d
berada diantara nilai q dan p, hal ini berarti situasi preferensi yang lemah (H(d) = 0,5).
 Criteria dengan preferensi linier dan area yang tidak / tipe V
H (d) =
0 jika |d| ≤ q
(|d|-q) / (p-q) jika q < |d| ≤ p
1
jika p< |d|
Pada kasus ini pengambil keputusan mempertimbangkan peningkatan preferensi secara
linier dari tidak berbeda hingga preferensi mutlak dalam area antara dua kecenderungan q dan
p, dua parameter tersebut telah ditentukan.
 Criteria Gaussian (Gaussian Criterion)
H(d) = 1 – exp {-d2/2 σ2}
Fungsi ini bersyarat apabila telah ditentukan nilai σ, dimana dapat dibuat berdasarkan
distribusi normal dalam statistic. Disini preferensi pengambil keputusan meningkat secara
linier dari kondisi indifference ke preferensi mutlak di area antara q dan p.

Rika Yunitarini-Informatika
LANGKAH-LANGKAH
MTETODE PROMETHEE
2. Perhitungan nilai indeks :
k
δ (a,b) = ∑ π Pi (a,b) ; ∀ a , b ε A
i= 1
3. Perhitungan arah preferensi dipertimbangkan berdasarkan nilai indeks leaving flow
( Ф+ ) , entering flow ( Ф- ) , dan net flow mengikuti persamaan:
Leaving flow : Ф+ (a) =
1
∑ δ (a,x)
n-1
xεA
Entering flow : Ф (a) =
1
∑ δ (x,a)
n-1
xεA
Net flow : Ф(a) = Ф+ (a) – Ф- (a)

Rika Yunitarini-Informatika
Detail Kasus

Rika Yunitarini-Informatika
• HIDUP ADALAH SEBUAH
PILIHAN….
• PILIHAN ADALAH HIDUP….

Rika Yunitarini-Informatika
Cita-citamu apa
nak??
Mau jadi insinyur

Rika Yunitarini-Informatika
Autonomy

Type of Patients

Continuity of Care

Status

Income

Interaction with Others
Family

CAREER CHOICE

Type of Illness

Leisure Time
Research

Job Security

Procedures

Schedule
Teaching

Intellectual Content

Diversity
Rika Yunitarini-Informatika

Work Hours
Pengambilan keputusan dengan ………..
Rika Yunitarini-Informatika
Rika Yunitarini-Informatika
Berdua
menentukan
Keputusan

Rika Yunitarini-Informatika
Rika Yunitarini-Informatika
Dari sobat
Sekelompok anak kecil
sedang bermain di dekat
dua jalur kereta api. Jalur
yang pertama adalah jalur
aktif (masih sering dilewati
KA), sementara jalur kedua
sudah tidak aktif. Hanya
seorang anak yang bermain
di jalur yang tidak aktif
(tidak pernah lagi dilewati
KA),
sementara
lainnya
bermain di jalur KA yang
masih aktif.

Rika Yunitarini-Informatika
Tiba-tiba terlihat ada kereta api yang mendekat dengan kecepatan
tinggi. Kebetulan Anda berada di depan panel persimpangan yang
mengatur arah KA tersebut. Apakah Anda akan memindahkan arah KA
tersebut ke jalur yang sudah tidak aktif dan menyelamatkan sebagian
besar anak kecil yang sedang bermain??? Namun hal ini berarti Anda
mengorbankan seorang anak yang sedang bermain di jalur KA yang
tidak aktif. Atau Anda akan membiarkan kereta tersebut tetap berada di
jalur yang seharusnya?

Rika Yunitarini-Informatika
Mari berhenti sejenak dan berpikir
keputusan apa yang sebaiknya kita
ambil???

ihatkebawahini..
Rika Yunitarini-Informatika
Sebagian besar orang akan
memilih untuk memindahkan arah
kereta dan hanya mengorbankan
jiwa seorang anak. Anda mungkin
memiliki pilihan yang sama karena
dengan menyelamatkan sebagian
besar anak dan hanya kehilangan
seorang anak adalah sebuah
keputusan yang rasional dan
dapat disyahkan baik secara
moral maupun emosional.

Rika Yunitarini-Informatika
Namun sadarkah Anda bahwa anak yang memilih
untuk bermain di jalur KA yang sudah tidak aktif,
berada di pihak yang benar karena telah memilih
untuk bermain di tempat yang aman? Disamping
itu, dia harus dikorbankan justru karena
kecerobohan teman-temannya yang bermain di
tempat berbahaya.

Rika Yunitarini-Informatika
Nyawa seorang anak yang memilih untuk tidak
bermain bersama teman-temannya di jalur KA yang
berbahaya telah dikesampingkan. Dan bahkan
mungkin tidak kita tidak akan menyesalkan kejadian
tersebut.
Seorang sobat menceritakan cerita ini
berpendapat bahwa dia tidak akan mengubah arah
laju kereta karena dia percaya anak-anak yang
bermain di jalur KA yang masih aktif sangat sadar
bahwa jalur tersebut masih aktif. Akibatnya mereka
akan segera lari ketika mendengar suara kereta
mendekat.

Rika Yunitarini-Informatika
Jika arah laju kereta diubah ke jalur yang tidak
aktif maka seorang anak yang sedang
bermain di jalur tersebut pasti akan tewas
karena dia tidak pernah berpikir bahwa
kereta akan menuju jalur tersebut.
Disamping itu, alasan sebuah jalur KA
dinonaktifkan kemungkinan karena jalur
tersebut sudah tidak aman. Bila arah laju
kereta diubah ke jalur yang tidak aktif maka
kita telah membahayakan nyawa seluruh
penumpang di dalam kereta. Dan mungkin
langkah yang telah ditempuh untuk
menyelamatkan sekumpulan anak dengan
mengorbankan seorang anak, akan
mengorbankan lagi ratusan nyawa
Rika Yunitarini-Informatika
penumpang di kereta tersebut.
Cont’
Kita harus sadar bahwa HIDUP penuh
dengan keputusan sulit yang harus dibuat.
Dan mungkin kita tidak akan menyadari
bahwa sebuah keputusan yang cepat tidak
selalu menjadi keputusan yang benar.
"Ingatlah bahwa sesuatu yang benar tidak
selalu populer.........dan sesuatu yang
populer tidak selalu benar".

Rika Yunitarini-Informatika
THANKS FOR PARTICIPATING IN
MY CLASS
SEE U NEXT TIME
WITH DIFFERENT SUBJECT

Be A Good Decision Maker
Rika Yunitarini-Informatika

More Related Content

What's hot

Modul Praktikum GIS Menggunakan ArcView 3.3
Modul Praktikum GIS Menggunakan ArcView 3.3Modul Praktikum GIS Menggunakan ArcView 3.3
Modul Praktikum GIS Menggunakan ArcView 3.3Septiana Dewi Andriana
 
Kebutuhan Data Warehouse
Kebutuhan Data WarehouseKebutuhan Data Warehouse
Kebutuhan Data Warehousededidarwis
 
review jurnal ilmiah
review jurnal ilmiahreview jurnal ilmiah
review jurnal ilmiahFerry Gunawan
 
MAKALAH CLOUD COMPUTING
MAKALAH CLOUD COMPUTINGMAKALAH CLOUD COMPUTING
MAKALAH CLOUD COMPUTINGHanny Maharani
 
KUIS 1 MATA KULIAH LOGIKA INFORMATIKA
KUIS 1 MATA KULIAH LOGIKA INFORMATIKAKUIS 1 MATA KULIAH LOGIKA INFORMATIKA
KUIS 1 MATA KULIAH LOGIKA INFORMATIKAMustahal SSi
 
4 diagram relasi antar entitas (ERD)
4 diagram relasi antar entitas (ERD)4 diagram relasi antar entitas (ERD)
4 diagram relasi antar entitas (ERD)Simon Patabang
 
Proposal Project Management Plan
Proposal Project Management PlanProposal Project Management Plan
Proposal Project Management PlanSariWahyuningsih4
 
Kelompok 8 - Implementasi Role & Privilege pada database Oracle & my SQL
Kelompok 8 - Implementasi Role & Privilege pada database Oracle & my SQLKelompok 8 - Implementasi Role & Privilege pada database Oracle & my SQL
Kelompok 8 - Implementasi Role & Privilege pada database Oracle & my SQLDejiko Chaem
 
04 Analisis Sistem
04 Analisis Sistem04 Analisis Sistem
04 Analisis SistemArif Rahman
 
Term of reference narasumber
Term of reference narasumberTerm of reference narasumber
Term of reference narasumberSyisnawati Syarif
 
Representasi Pengetahuan
Representasi PengetahuanRepresentasi Pengetahuan
Representasi PengetahuanSherly Uda
 
ppt_IMK-design-interface
ppt_IMK-design-interfaceppt_IMK-design-interface
ppt_IMK-design-interfaceyusuf09
 
Stack tumpukan
Stack tumpukan Stack tumpukan
Stack tumpukan biedoen
 

What's hot (20)

Kelompok 6 prototipe
Kelompok 6   prototipeKelompok 6   prototipe
Kelompok 6 prototipe
 
Routing protokol
Routing protokol Routing protokol
Routing protokol
 
Modul Praktikum GIS Menggunakan ArcView 3.3
Modul Praktikum GIS Menggunakan ArcView 3.3Modul Praktikum GIS Menggunakan ArcView 3.3
Modul Praktikum GIS Menggunakan ArcView 3.3
 
Biodata penulis buku
Biodata penulis bukuBiodata penulis buku
Biodata penulis buku
 
Kebutuhan Data Warehouse
Kebutuhan Data WarehouseKebutuhan Data Warehouse
Kebutuhan Data Warehouse
 
review jurnal ilmiah
review jurnal ilmiahreview jurnal ilmiah
review jurnal ilmiah
 
MAKALAH CLOUD COMPUTING
MAKALAH CLOUD COMPUTINGMAKALAH CLOUD COMPUTING
MAKALAH CLOUD COMPUTING
 
Analisis Kebutuhan Sistem Informasi
Analisis Kebutuhan Sistem InformasiAnalisis Kebutuhan Sistem Informasi
Analisis Kebutuhan Sistem Informasi
 
KUIS 1 MATA KULIAH LOGIKA INFORMATIKA
KUIS 1 MATA KULIAH LOGIKA INFORMATIKAKUIS 1 MATA KULIAH LOGIKA INFORMATIKA
KUIS 1 MATA KULIAH LOGIKA INFORMATIKA
 
Project charter
Project charterProject charter
Project charter
 
4 diagram relasi antar entitas (ERD)
4 diagram relasi antar entitas (ERD)4 diagram relasi antar entitas (ERD)
4 diagram relasi antar entitas (ERD)
 
Proposal Project Management Plan
Proposal Project Management PlanProposal Project Management Plan
Proposal Project Management Plan
 
Kelompok 8 - Implementasi Role & Privilege pada database Oracle & my SQL
Kelompok 8 - Implementasi Role & Privilege pada database Oracle & my SQLKelompok 8 - Implementasi Role & Privilege pada database Oracle & my SQL
Kelompok 8 - Implementasi Role & Privilege pada database Oracle & my SQL
 
Linked List
Linked ListLinked List
Linked List
 
04 Analisis Sistem
04 Analisis Sistem04 Analisis Sistem
04 Analisis Sistem
 
Term of reference narasumber
Term of reference narasumberTerm of reference narasumber
Term of reference narasumber
 
Representasi Pengetahuan
Representasi PengetahuanRepresentasi Pengetahuan
Representasi Pengetahuan
 
ppt_IMK-design-interface
ppt_IMK-design-interfaceppt_IMK-design-interface
ppt_IMK-design-interface
 
Stack tumpukan
Stack tumpukan Stack tumpukan
Stack tumpukan
 
Makalah Tentang Database
Makalah Tentang DatabaseMakalah Tentang Database
Makalah Tentang Database
 

Recently uploaded

HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 

Recently uploaded (20)

HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 

METODE PROMETHEE

  • 2. Kasus : Pemilihan Kepala Sekolah Dasar • Selain didukung fasilitas dan guru – guru terbaik dan berdedikasi tinggi dibidangnya, sebuah sekolah juga harus memiliki kepala sekolah yang memiliki kemampuan untuk menjadikan sekolah tersebut menjadi unggulan dan terfavorit. Oleh karena itu diperlukan sebuah system pendukung keputusan yang menghasilkan informasi secara cepat dan akurat. Rika Yunitarini-Informatika
  • 3. Kasus : Pemilihan Kepala Sekolah Dasar • Proses dalam memilih kepala sekolah SD masih dilakukan secara manual belum ada system yang dapat membantu dalam mengambil keputusan. Batasan – batasan untuk criteria juga selalu berubah belum ada patokan yang pasti. Biarpun sudah diadakan test PSTP( Pembinaan dan Seleksi Tenaga Potensial ) para peserta yang mengikuti test tersebut belum tahu bagaimana cara penyeleksian yang dilakukan panitia. Oleh sebab itu kami membuat suatu sistem pendukung keputusan dimana sistem ini dibuat berdasarkan PSTP ( Pembinaan dan Seleksi Tenaga Potensial ). Rika Yunitarini-Informatika
  • 4. Kasus : Pemilihan Kepala Sekolah Dasar • Metode yang digunakan dalam sistem ini adalah metode promethee. Promethee adalah salah satu metode penentuan urutan atau prioritas dalam MCDM ( Multi Criterion Decisin Making ) atau pengambilan keputusan kriteria majemuk yang merupakan disiplin ilmu yang sangat penting dalam pengambilan keputusan atas suatu masalah yang memiliki lebih dari satu kriteria ( multikriteria ). Rika Yunitarini-Informatika
  • 5. METODE PROMETHEE • Promethee adalah salah satu metode penentuan urutan atau prioritas dalam MCDM ( Multi Criterion Decisin Making). Penggunaan promethee adalah menentukan dan menghasilkan keputusan dari beberapa alternative. Promethee berfungsi untuk mengolah data, baik data kuantitatif dan kualitatif sekaligus. Dimana semua data digabung menjadi satu dengan bobot penilaian yang telah diperoleh melalui penilaian atau survey. Rika Yunitarini-Informatika
  • 6. METODE PROMETHEE • Langkah – langkah perhitungan dengan metode promethee adalah sebagai berikut :  Penentuan alternatif – alternative nilai dari data guru terhadap criteria –kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya.  Menentukan tipe fungsi preferensi dan nilai preferensi  Perhitungan indeks preferensi.  Perhitungan arah preferensi dipertimbangkan berdasarkan nilai indeks leaving flow ( Ф+ ) , entering flow ( Ф- ) , dan net flow. Rika Yunitarini-Informatika
  • 7. LANGKAH-LANGKAH MTETODE PROMETHEE 1. Menentukan Tipe fungsi preferensi criteria:  Criteria umum / tipeI (Usual Criterion ) H (d) = 0 jika d = 0 1 jika d ≠0 Pada criteria ini tidak beda antara a dan b jika dan hanya jika ƒ(a) = ƒ(b), apabila nilai criteria pada masing – masing alternative memiliki nilai berbeda, pembuat keputusan mempunyai preferensi mutlak untuk alternative memiliki nilai yang lebih baik. Criteria Quansi / tipe II (Quansi Kriteria) H (d) = 0 jika –q ≤ d ≤ q 1 jika d < -q atau d >q Pada criteria ini dua alternative memiliki preferensi yang sama penting selama selisih atau nilai H(d) dari masing – masing alternative untuk criteria tertentu tidak melebihi nilai q dan apabila selisih hasil evaluasi untuk masing – masing alternative melebihi nilai q maka terjadi bentuk preferensi mutlak. Jika pembuat keputusan menggunakan criteria quansi, maka dia harus menentukan nilai q, dimana nilai ini dapat menjelaskan pengaruh yang signifikan dari suatu criteria. Dengan demikian q adalah merupakan nilai threshold indifference yaitu nilai d terbesar yang masih memungkinkan terjadinya indifference antar alternative. Criteria Preferensi Linier / tipe III H (d) = d/p jika –p ≤ d ≤ p 1 jika d < -p atau d >p Rika Yunitarini-Informatika
  • 8. LANGKAH-LANGKAH MTETODE PROMETHEE  Criteria Level / tipe IV (level Criterion) H (d) = 0 jika |d| ≤ q 0,5 jika q < |d| ≤ p 1 jika p< |d| Disini nilai kecenderungan tidak berbeda (nilai indifference threshold) q dan kecenderungan preferensi (preference threshold) p adalah ditentukan secara simultan. Jika d berada diantara nilai q dan p, hal ini berarti situasi preferensi yang lemah (H(d) = 0,5).  Criteria dengan preferensi linier dan area yang tidak / tipe V H (d) = 0 jika |d| ≤ q (|d|-q) / (p-q) jika q < |d| ≤ p 1 jika p< |d| Pada kasus ini pengambil keputusan mempertimbangkan peningkatan preferensi secara linier dari tidak berbeda hingga preferensi mutlak dalam area antara dua kecenderungan q dan p, dua parameter tersebut telah ditentukan.  Criteria Gaussian (Gaussian Criterion) H(d) = 1 – exp {-d2/2 σ2} Fungsi ini bersyarat apabila telah ditentukan nilai σ, dimana dapat dibuat berdasarkan distribusi normal dalam statistic. Disini preferensi pengambil keputusan meningkat secara linier dari kondisi indifference ke preferensi mutlak di area antara q dan p. Rika Yunitarini-Informatika
  • 9. LANGKAH-LANGKAH MTETODE PROMETHEE 2. Perhitungan nilai indeks : k δ (a,b) = ∑ π Pi (a,b) ; ∀ a , b ε A i= 1 3. Perhitungan arah preferensi dipertimbangkan berdasarkan nilai indeks leaving flow ( Ф+ ) , entering flow ( Ф- ) , dan net flow mengikuti persamaan: Leaving flow : Ф+ (a) = 1 ∑ δ (a,x) n-1 xεA Entering flow : Ф (a) = 1 ∑ δ (x,a) n-1 xεA Net flow : Ф(a) = Ф+ (a) – Ф- (a) Rika Yunitarini-Informatika
  • 11. • HIDUP ADALAH SEBUAH PILIHAN…. • PILIHAN ADALAH HIDUP…. Rika Yunitarini-Informatika
  • 12. Cita-citamu apa nak?? Mau jadi insinyur Rika Yunitarini-Informatika
  • 13. Autonomy Type of Patients Continuity of Care Status Income Interaction with Others Family CAREER CHOICE Type of Illness Leisure Time Research Job Security Procedures Schedule Teaching Intellectual Content Diversity Rika Yunitarini-Informatika Work Hours
  • 14. Pengambilan keputusan dengan ……….. Rika Yunitarini-Informatika
  • 18. Dari sobat Sekelompok anak kecil sedang bermain di dekat dua jalur kereta api. Jalur yang pertama adalah jalur aktif (masih sering dilewati KA), sementara jalur kedua sudah tidak aktif. Hanya seorang anak yang bermain di jalur yang tidak aktif (tidak pernah lagi dilewati KA), sementara lainnya bermain di jalur KA yang masih aktif. Rika Yunitarini-Informatika
  • 19. Tiba-tiba terlihat ada kereta api yang mendekat dengan kecepatan tinggi. Kebetulan Anda berada di depan panel persimpangan yang mengatur arah KA tersebut. Apakah Anda akan memindahkan arah KA tersebut ke jalur yang sudah tidak aktif dan menyelamatkan sebagian besar anak kecil yang sedang bermain??? Namun hal ini berarti Anda mengorbankan seorang anak yang sedang bermain di jalur KA yang tidak aktif. Atau Anda akan membiarkan kereta tersebut tetap berada di jalur yang seharusnya? Rika Yunitarini-Informatika
  • 20. Mari berhenti sejenak dan berpikir keputusan apa yang sebaiknya kita ambil??? ihatkebawahini.. Rika Yunitarini-Informatika
  • 21. Sebagian besar orang akan memilih untuk memindahkan arah kereta dan hanya mengorbankan jiwa seorang anak. Anda mungkin memiliki pilihan yang sama karena dengan menyelamatkan sebagian besar anak dan hanya kehilangan seorang anak adalah sebuah keputusan yang rasional dan dapat disyahkan baik secara moral maupun emosional. Rika Yunitarini-Informatika
  • 22. Namun sadarkah Anda bahwa anak yang memilih untuk bermain di jalur KA yang sudah tidak aktif, berada di pihak yang benar karena telah memilih untuk bermain di tempat yang aman? Disamping itu, dia harus dikorbankan justru karena kecerobohan teman-temannya yang bermain di tempat berbahaya. Rika Yunitarini-Informatika
  • 23. Nyawa seorang anak yang memilih untuk tidak bermain bersama teman-temannya di jalur KA yang berbahaya telah dikesampingkan. Dan bahkan mungkin tidak kita tidak akan menyesalkan kejadian tersebut. Seorang sobat menceritakan cerita ini berpendapat bahwa dia tidak akan mengubah arah laju kereta karena dia percaya anak-anak yang bermain di jalur KA yang masih aktif sangat sadar bahwa jalur tersebut masih aktif. Akibatnya mereka akan segera lari ketika mendengar suara kereta mendekat. Rika Yunitarini-Informatika
  • 24. Jika arah laju kereta diubah ke jalur yang tidak aktif maka seorang anak yang sedang bermain di jalur tersebut pasti akan tewas karena dia tidak pernah berpikir bahwa kereta akan menuju jalur tersebut. Disamping itu, alasan sebuah jalur KA dinonaktifkan kemungkinan karena jalur tersebut sudah tidak aman. Bila arah laju kereta diubah ke jalur yang tidak aktif maka kita telah membahayakan nyawa seluruh penumpang di dalam kereta. Dan mungkin langkah yang telah ditempuh untuk menyelamatkan sekumpulan anak dengan mengorbankan seorang anak, akan mengorbankan lagi ratusan nyawa Rika Yunitarini-Informatika penumpang di kereta tersebut.
  • 25. Cont’ Kita harus sadar bahwa HIDUP penuh dengan keputusan sulit yang harus dibuat. Dan mungkin kita tidak akan menyadari bahwa sebuah keputusan yang cepat tidak selalu menjadi keputusan yang benar. "Ingatlah bahwa sesuatu yang benar tidak selalu populer.........dan sesuatu yang populer tidak selalu benar". Rika Yunitarini-Informatika
  • 26. THANKS FOR PARTICIPATING IN MY CLASS SEE U NEXT TIME WITH DIFFERENT SUBJECT Be A Good Decision Maker Rika Yunitarini-Informatika