SlideShare a Scribd company logo
1 of 42
Bencana
Mitigasi
Kabupaten Aceh Besar
Ari Setiawan
2220922009
Tsunami
SEJARAH KEJADIAN BENCANA PROVINSI ACEH
Provinsi Aceh memiliki sejarah kejadian bencana yang beragam. Ada 11 bencana tercatat pernah terjadi dan menimbulkan dampak
berupa korban jiwa, kerusakan fisik dan ekonomi, serta kerusakan lingkungan. Catatan kejadian bencana dari tahun 1815 hingga 2015
yang menimbulkan risiko diperoleh melalui pencatatan dari Data dan Informasi Bencana Indonesia (DIBI) dengan lingkup 12 bencana
berdasarkan kerangka acuan kerja BNPB, yaitu sebagai berikut.
Tabel 1. Sejarah Kejadian Bencana Provinsi Aceh Tahun 1815-2015
Sumber: Data dan Informasi Bencana Indonesia (DIBI) Tahun 2015
Data sejarah kejadian bencana menunjukkan kejadian paling berdampak menyebabkan ratusan
ribu korban jiwa dan kerugian fisik (rumah rusak berat) adalah gempabumi yang diikuti tsunami.
POTENSI KEJADIAN BENCANA PROVINSI ACEH
Provinsi Aceh memiliki 11 potensi bencana yang diketahui berdasarkan catatan sejarah kejadian
bencana dari Data dan Informasi Bencana Indonesia (DIBI). Bencana tersebut antara lain
gempabumi, tsunami, gelombang ekstrim dan abrasi, banjir, banjir bandang, kebakaran hutan
dan lahan, kekeringan, epidemi dan wabah penyakit, letusan gunungapi, cuaca ekstrim, dan
tanah longsor.
Tabel 2. Potensi Luas Bahaya Tsunami di Provinsi Aceh
Sumber : Hasil Analisa Tahun 2015
Hasil potensi luas bahaya pada tabel
memperlihatkan total jumlah luas
bahaya di Provinsi Aceh adalah 105.542
Ha, total tersebut didapatkan dari
rekapitulasi 15 kabupaten/kota yang
berpotensi terdampak bahaya tsunami.
Berdasarkan luasan bahaya tersebut
diketahui kelas bahaya Provinsi Aceh
dengan melihat kelas bahaya paling
tinggi di setiap kabupaten/kotanya
sehingga kelas bahaya tsunami di
Provinsi Aceh adalah tinggi.
KERENTANAN
Indeks penduduk terpapar dan indeks kerugian menentukan indeks kerentanan bencana tsunami. Indeks
penduduk terpapar diukur berdasarkan komponen sosial budaya, sedangkan indeks kerugian dikaji berdasarkan
komponen fisik, ekonomi, dan lingkungan. Setiap pengkajian indeks penduduk terpapar dan indeks kerugian
memiliki nilai indeks dan kelas penduduk terpapar ataupun kelas kerugian. Hasil pengkajian potensi penduduk
terpapar dan potensi kerugian bencana tsunami di Provinsi Aceh dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3. Potensi Penduduk Terpapar Bencana Tsunami di Provinsi Aceh
Sumber : Hasil Analisa Tahun 2015
Berdasarkan tabel di samping
diketahui total penduduk
terpapar bencana tsunami
adalah 382.931 jiwa. Dengan
melihat hasil tersebut dan
kelompok masyarakat rentan
sehingga menghasilkan kelas
tinggi.
Potensi kerugian bencana tsunami dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4. Potensi Kerugian Bencana Tsunami di Provinsi Aceh
Sumber : Hasil Analisa Tahun 2015
Potensi kerugian bencana tsunami
berdasarkan tabel di atas terdiri dari
kerugian (fisik dan ekonomi) serta
kerugian dari hektar kerusakan
lahan/lingkungan akibat bencana
tsunami. Total kerugian fisik dan
ekonomi adalah 8,063 triliun rupiah
dan berada pada kelas tinggi,
sedangkan total kerusakan
lingkungan adalah 5.611 Ha dan
berada pada kelas tinggi.
KAPASITAS
Tabel 5. Hasil Kajian Ketahanan Daerah Provinsi Aceh
Hasil kajian ketahanan daerah Provinsi Aceh
dengan total nilai prioritas 45,18 dan berada pada
level 2. Berdasarkan pencapaian level tersebut
diketahui bahwa Provinsi Aceh telah
melaksanakan beberapa tindakan pengurangan
risiko bencana dengan pencapaian-pencapaian
yang masih belum efektif dan terpadu yang
disebabkan belum adanya komitmen
kelembagaan dan/atau kebijakan sistematis.
Pencapaian daerah pada level 2 menandakan
bahwa Provinsi Aceh termasuk daerah yang masih
berada dalam kelas rendah dalam upaya
penanggulangan bencana. Rendahnya kapasitas
Provinsi Aceh dalam penanggulangan bencana
memerlukan suatu upaya yang jelas dan terarah
untuk dapat meningkatkan kapasitas atau
kemampuan daerah dalam penyelenggaraan
penanggulangan bencana.
TINGKAT RISIKO BENCANA
JENIS BENCANA
TINGKAT BAHAYA
TINGKAT KERENTANAN
TINGKAT KAPASITAS
TINGKAT RISIKO
: TSUNAMI
: TINGGI
: TINGGI
: RENDAH
: TINGGI
Zona Kerawanan Tinggi
Zona Kerawanan Menengah
Zona Kerawanan Rendah
PETA KAWASAN RAWAN BENCANA TSUNAMI KOTA BANDA ACEH, PROVINSI ACEH DARUSSALAM
KABUPATEN ACEH BESAR
KABUPATEN ACEH BARAT
Pengertian
Tsunami
"Tsu” : pelabuhan
“Nami” : gelombang,
Tsunami : pasang laut yang
besar di pelabuhan
Perpindahan badan air yang disebabkan oleh
perubahan permukaan laut secara vertikal dengan
tiba-tiba, perubahan permukaan laut tersebut bisa
disebabkan oleh :
◦Gempa bumi tektonik
◦Erupsi vulkanik (gempa vulkanik)
◦Longsoran (land-slide)
◦Benda kosmis atau meteor yang jatuh dari atas
• Kedalaman pusat gempa kurang dari 60 km
• Magnitudo gempa lebih besar dari 6,0 SR
• Jenis pensesaran : sesar naik/sesar turun.
Proses
terjadinya
tsunami
Hubungan kecepatan,
kedalaman dan tinggi
gelombang
Faktor Geologi
yang Memicu
Kuatnya Tsunami
Terdapatnya
Teluk
Terletak didekat
pinggiran pertemuan
subduksi Lempeng
Benua-Samudera
Batimetri (topografi)
kelautan oleh
pembentukan gunung
bawah laut
Adanya struktur
geologi kompleks
khususnya sesar
naik / sesar turun
Morfologi
Pantai
Manajemen
Bencana
Pencegahan : bencana ini tidak dapat dicegah namun hanya bisa diminimalisir
kerugian dan korban dari bencana.
Mitigasi :
• secara fisik (struktural), berupa buatan maupun alami.
–
pembuatan Break water (pemecah gelombang),
–
sea wall (tembok laut),
–
shelter (tempat perlindungan).
–
aritficial hill (bukit buatan),
–
vegetasi pantai,
–
retrofitting (penguatan konstruksi bangunan)
• non fisik (non struktural).
–
Pemetaan zonasi daerah rawan Tsunami
–
Pendidikan
–
Pelatihan
–
Penyadaran masyarakat
–
Tata ruang
–
Zonasi
–
Relokasi
–
Peraturan peundangan
–
Penerapan pengelolahan wilayah pesisir terpadu (Integrated Coastal Zone Management/ICZM)
Hutan Pantai
(penanaman cemara atau waru laut)
Hutan buatan (beton)
dan tembok laut
Rumah panggung dengan arah
orientasi bangunan sejajar
dengan arah penjajaran arah
tsunami atau tegak lurus dengan
pantai agar tekanan air yang
menghantam bangunan lebih
kecil
Konstruksi Bangunan
Modern Vs Tradisional
Model Konstruksi Shelter
Pola Zonasi Ramah Tsunami
Kesiapsiagaan
Penyiapan
sarana
komunikasi
Penyiapan pos
komando
Rencana
kontingensi
Sosialisasi
peraturan/pedoman
penanggulangan
bencana
Penyiapan
lokasi
evakuasi
Radar berfrekuensi tinggi
Buoy radar
Stasiun GPS
Sistem tremor
Sistem PTWC
Model BMG
Alat Tradisional
PERINGATAN DINI
JARAK ANCAMAN TSUNAMI TERBAGI 2, YAKNI :
• JARAK DEKAT (TERJADI SEKITAR 10-20 menit setelah
gempa)
• JARAK JAUH (1 HINGGA 8 JAM setelah gempa)
SISTEM PERINGATAN DINI
Tanggap Darurat
Program yang dilakukan sebagai respon dari situasi darurat
yang terjadi di suatu wilayah Respon dari situasi darurat
tersebut maksimal dilakukan dalam 2x24 jam.”
1. Evakuasi dan
pengungsian
2. Menyelamatkan
jiwa
3. Mengurangi
jumlah korban
4. Meringankan
penderitaan korban
5. Menstabilkan kondisi
korban/pengungsi
6. Mengamankan aset
7.Melindungi harta benda
8. Memulihkan fasilitas kunci
9. Mencegah kerusakan lebih lanjut
10. Menyediakan dasar penanganan
pasca darurat
11. Meringankan beban masyarakat
setempat
12. Menyediakan sarana dan prasarana
BANTUAN
DARURAT
• Sandang
• Pangan
• Papan (bersifat :sementara
& darurat)
Kesehatan
• pengiriman tim medis,
• pembuatan sarana
kesehatan – MCK
• Sarana persediaan air
bersih dan sanitasi
Pendidikan
• pembangunan infrastuktur
pendidikan yang sifatnya
sementara dan darurat
• penambahan tenaga pendidik
Pelayanan Sosial
BANTUAN
DARURAT
Kesehatan Pendidikan Pelayanan Sosial
RECOVERY
(PEMULIHAN)
Proses pemulihan darurat kondisi
masyarakat yang terkena bencana
dengan memfungsikan kembali prasarana
dan sarana sehingga bisa menembalikan
pada kondisi semula
Pemulihan ini dioptimalkan pada
kegiatan pembangunan rumah darurat
sementara, membangun kembali
infrastruktur yang rusak, memberikan
bantuan yang dibutuhkan (sandang
pangan, sanitasi, menyediakan lahan
usaha, dll)
Rehabilitasi
Rehabilitasi
Langkah setelah terjadinya
bencana untuk membantu
masyarakat korban bencana
Terdapat 7 aspek dalam upaya rehabilitasi pasca tsunami, yaitu :
1. Peraturan dan kelembagaan terkait penanggulangan bencana dan
pengurangan risiko bencana. Dalam hal ini Pemerintah Provinsi dan
Kabupaten terkait perlu memiliki peraturan dan kebijakan sebagai dasar
pelaksanaan UU No.24/2007 tentang Penanggulangan Bencana dan PP yang
terkait lainnya.
2. Perencanaan dan mitigasi bencana sebagai salah satu hal penting untuk
kepastian implementasi Pengurangan Risiko Bencana (PRB) dengan
pengarusutamaan PRB ke dalam sistem perencanaan pembangunan daerah.
3. Pengarusutamaan penanggulangan bencana dan PRB dimasukan Dalam
sistem perencanaan pembanganan daerah untuk menjamin keberlangsungan
PRB sesuai kebijakan dan strategi yang disusun pemerintah bersama pihak
terkait.
4. Memasukan mitigasi bencana dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).
5. Pada sektor perumahan, bangunan umumdan infrastrukturperkotaan
harusmempertimbangkanunsur PRB melaluiberbagai peraturan, kebijakan
danpenegakan hukum yang dibuat didaerah.
6. Percepatan pembangunan berbasis mitigasi bencana dimanadalam
pelaksanaanrehabilitasidan rekonstruksi, diarahkan perlunyapembangunan
infrastrukturutama yang ditujukan untukupaya percepatanpembangunan
daerahbencana.
7. pemberdayaanmasyarakat terkait PRB melalui peningkatanpemahaman
danpendidikan PRB, mengingat satuaspek sangatpenting tercapainyapembangunan
berkelanjutanmelalui upayapengurangan risikobencana secarasistematis
danbersinambunganadalah denganmemberikan pemahamandan pendidikankepada
masyarakat, aparat pemerintahdan berbagai multi pemangku kepentingan.
Pemulihan mata pencaharian
1. Pertanian (potensi usaha tani, bantuan benih perkebunan, pendampingan dan
pembinaan kelompok tani, pelatihan teknik budidaya dan pemulihan lahan,
perbaikan infrastruktur lahan)
2. Perikanan (rehabilitasi dan rekonstruksi PPP, rumah nelayan dan mata
pencaharian nelayan serta pembudidaya ikan, penyusunan zonasi wilayah
pesisir dan pulau-pulau kecil)
3. Pembiayaan mikro dan mata pencaharian (restrukturisasi kredit bagi nasabah
KUR, penyelenggaraan program padat karya, pelatihan kewirausahaan,
bantuan modal usaha untuk pengrajin dan usaha lainnya serta peningkatan
akses pasar dan bantuan peralatan eco-product pada daerah bencana.)
Rekonstruksi
Pasca Tsunami
Rekonstruksi Pasca
Tsunami
Program jangka menengah dan
panjang guna memperbaiki
kondisi setelah adanya tsunami
Seperti halnya rehabilitasi, upaya rekonstruksi juga
memiliki beberapa aspek penting yang perlu
diperhatikan, yaitu:
Pertama, pendekatan multidisiplin untuk mencakup aspek yang luas dalam
penanganan bencana. Pendekatanini memungkinkanberbagai disiplinmemberi
kontribusibagi penciptaantatanan fisikdan sosial yang lebih baik.
Kedua, mengingat tsunami terjadi diberbagai wilayah, padahal masing-
masingwilayah memilikikarakteristik yang bervariasi, makaperlu adanya
pendekatan kewilayahan dalam rekonstruksi daerah pasca tsunami.
Ketiga, tindakan penanggulangankejadian bencanaselalu bersifatsiklik
ataumembentuk suatusiklus yang diawali darikejadian bencana,
resque/tanggapdarurat, rehabilitasi, rekonstruksi, pembangunan,
pencegahan, mitigasi, dankesiapsiagaanuntuk menghadapibencana
berikutnya. Karena bersifatsiklik danmembentuk suatusistem, makatindakan
penanggulangan bencana harus dilakukan secara sistematik.
Keempat, pemulihan juga perlu dikembalikan ke dalam pendekatan
pembangunan seutuhnya, bukan hanyamenyangkut lingkungandan
dimensifisik darikehidupanmanusia, tetapi juga pembangunan spiritual yang
menyangkutjatidiribangsasecara berkelompokmaupun secarasosial.
Rekonstruksi secara
fisik
revegetasi dan pemanfaatan kawasan
pantai untuk komoditi unggulan lokal yang
memiliki nilai ekonomis, pengujian kualitas
air bersih pada lokasi permukiman baru, dan
review rencana tata ruang
Jalan
Perbaikan dan
pembangunan
Listrik
Pengadaan di daerah
bencana
Perencanaan tata
ruang dan pengelolaan
lingkungan hidup
Program rehabilitasi dan rekonstruksi daerah pasca
tsunami harus disusun berdasar pemahaman yang
mendalam dan holistik tentang :
sejarah
karakteristik sistem sosial
budaya dan politik
Proses penyusunan dan implementasinya harus
semaksimal mungkin
melibatkan masyarakat yang terkait dengan bencana
tidak memperlakukan korban sebagai obyek semata.

More Related Content

Similar to Mitigasi Tsunami Aceh Besar

Fidel undp dishubkomintel1
Fidel undp dishubkomintel1Fidel undp dishubkomintel1
Fidel undp dishubkomintel1awakmila
 
244871618 makalah-bencana-geologi
244871618 makalah-bencana-geologi244871618 makalah-bencana-geologi
244871618 makalah-bencana-geologiArdisAgustin
 
Kerentanan Tsunami di Cilegon Banten.pptx
Kerentanan Tsunami di Cilegon Banten.pptxKerentanan Tsunami di Cilegon Banten.pptx
Kerentanan Tsunami di Cilegon Banten.pptxDariusArkwrightHamis
 
Climate change document.pdf
Climate change document.pdfClimate change document.pdf
Climate change document.pdfNuha80
 
manajemenkesehatanpadapenanggulanganbencana-131119120213-phpapp02.pdf
manajemenkesehatanpadapenanggulanganbencana-131119120213-phpapp02.pdfmanajemenkesehatanpadapenanggulanganbencana-131119120213-phpapp02.pdf
manajemenkesehatanpadapenanggulanganbencana-131119120213-phpapp02.pdfGlenGladyPrakasa1
 
Kelas-XI-Mitigasi-Bencana.pptx
Kelas-XI-Mitigasi-Bencana.pptxKelas-XI-Mitigasi-Bencana.pptx
Kelas-XI-Mitigasi-Bencana.pptxmuhamadanggi9
 
Ppt geo kelas xi bab 7 std fix y
Ppt geo kelas xi bab 7  std fix yPpt geo kelas xi bab 7  std fix y
Ppt geo kelas xi bab 7 std fix yJopiWildani1
 
PPT bencana alam & mitigasi bencana.pptx
PPT bencana alam & mitigasi bencana.pptxPPT bencana alam & mitigasi bencana.pptx
PPT bencana alam & mitigasi bencana.pptxNenoSUPRIADI2
 
Mitigasi Bencana Kegagalan Teknologi
Mitigasi Bencana Kegagalan TeknologiMitigasi Bencana Kegagalan Teknologi
Mitigasi Bencana Kegagalan Teknologifathiaamanda3
 
Draft profil kesiapsiagaan menghadapi tsunami kab tulungagung
Draft profil kesiapsiagaan menghadapi tsunami kab tulungagungDraft profil kesiapsiagaan menghadapi tsunami kab tulungagung
Draft profil kesiapsiagaan menghadapi tsunami kab tulungagungSapik Bubud
 
Kesehatan Lingkungan Bencana
Kesehatan Lingkungan BencanaKesehatan Lingkungan Bencana
Kesehatan Lingkungan BencanaMuhammad Arafat
 
Makalah Mitigasi Bencana Pesisir - Potensi Bencana Pesisir dan Upaya Mitigasi...
Makalah Mitigasi Bencana Pesisir - Potensi Bencana Pesisir dan Upaya Mitigasi...Makalah Mitigasi Bencana Pesisir - Potensi Bencana Pesisir dan Upaya Mitigasi...
Makalah Mitigasi Bencana Pesisir - Potensi Bencana Pesisir dan Upaya Mitigasi...Luhur Moekti Prayogo
 
RUSAKNYA EKOSISTEM TAMBAK AKIBAT BANJIR ROB DI KAWASAN MINAPOLITAN KECAMATAN ...
RUSAKNYA EKOSISTEM TAMBAK AKIBAT BANJIR ROB DI KAWASAN MINAPOLITAN KECAMATAN ...RUSAKNYA EKOSISTEM TAMBAK AKIBAT BANJIR ROB DI KAWASAN MINAPOLITAN KECAMATAN ...
RUSAKNYA EKOSISTEM TAMBAK AKIBAT BANJIR ROB DI KAWASAN MINAPOLITAN KECAMATAN ...Analyst of Water Resources Management
 
Manajemen Kesehatan pada Penanggulangan Bencana
Manajemen Kesehatan pada Penanggulangan BencanaManajemen Kesehatan pada Penanggulangan Bencana
Manajemen Kesehatan pada Penanggulangan BencanaBambang Fadhil
 
Manajemen rencana preventif antisipatif dan mitigasi bencana
Manajemen rencana preventif antisipatif dan mitigasi bencanaManajemen rencana preventif antisipatif dan mitigasi bencana
Manajemen rencana preventif antisipatif dan mitigasi bencanahelmut simamora
 

Similar to Mitigasi Tsunami Aceh Besar (20)

Fidel undp dishubkomintel1
Fidel undp dishubkomintel1Fidel undp dishubkomintel1
Fidel undp dishubkomintel1
 
244871618 makalah-bencana-geologi
244871618 makalah-bencana-geologi244871618 makalah-bencana-geologi
244871618 makalah-bencana-geologi
 
Kerentanan Tsunami di Cilegon Banten.pptx
Kerentanan Tsunami di Cilegon Banten.pptxKerentanan Tsunami di Cilegon Banten.pptx
Kerentanan Tsunami di Cilegon Banten.pptx
 
Climate change document.pdf
Climate change document.pdfClimate change document.pdf
Climate change document.pdf
 
manajemenkesehatanpadapenanggulanganbencana-131119120213-phpapp02.pdf
manajemenkesehatanpadapenanggulanganbencana-131119120213-phpapp02.pdfmanajemenkesehatanpadapenanggulanganbencana-131119120213-phpapp02.pdf
manajemenkesehatanpadapenanggulanganbencana-131119120213-phpapp02.pdf
 
Laporan Mitigasi bancana
 Laporan Mitigasi bancana Laporan Mitigasi bancana
Laporan Mitigasi bancana
 
Kelas-XI-Mitigasi-Bencana.pptx
Kelas-XI-Mitigasi-Bencana.pptxKelas-XI-Mitigasi-Bencana.pptx
Kelas-XI-Mitigasi-Bencana.pptx
 
Mitigasi Bencana.pdf
Mitigasi Bencana.pdfMitigasi Bencana.pdf
Mitigasi Bencana.pdf
 
Ppt geo kelas xi bab 7 std fix y
Ppt geo kelas xi bab 7  std fix yPpt geo kelas xi bab 7  std fix y
Ppt geo kelas xi bab 7 std fix y
 
PPT bencana alam & mitigasi bencana.pptx
PPT bencana alam & mitigasi bencana.pptxPPT bencana alam & mitigasi bencana.pptx
PPT bencana alam & mitigasi bencana.pptx
 
Mitigasi Bencana..pptx
Mitigasi Bencana..pptxMitigasi Bencana..pptx
Mitigasi Bencana..pptx
 
Mitigasi Bencana Kegagalan Teknologi
Mitigasi Bencana Kegagalan TeknologiMitigasi Bencana Kegagalan Teknologi
Mitigasi Bencana Kegagalan Teknologi
 
Draft profil kesiapsiagaan menghadapi tsunami kab tulungagung
Draft profil kesiapsiagaan menghadapi tsunami kab tulungagungDraft profil kesiapsiagaan menghadapi tsunami kab tulungagung
Draft profil kesiapsiagaan menghadapi tsunami kab tulungagung
 
Kesehatan Lingkungan Bencana
Kesehatan Lingkungan BencanaKesehatan Lingkungan Bencana
Kesehatan Lingkungan Bencana
 
Makalah Mitigasi Bencana Pesisir - Potensi Bencana Pesisir dan Upaya Mitigasi...
Makalah Mitigasi Bencana Pesisir - Potensi Bencana Pesisir dan Upaya Mitigasi...Makalah Mitigasi Bencana Pesisir - Potensi Bencana Pesisir dan Upaya Mitigasi...
Makalah Mitigasi Bencana Pesisir - Potensi Bencana Pesisir dan Upaya Mitigasi...
 
RUSAKNYA EKOSISTEM TAMBAK AKIBAT BANJIR ROB DI KAWASAN MINAPOLITAN KECAMATAN ...
RUSAKNYA EKOSISTEM TAMBAK AKIBAT BANJIR ROB DI KAWASAN MINAPOLITAN KECAMATAN ...RUSAKNYA EKOSISTEM TAMBAK AKIBAT BANJIR ROB DI KAWASAN MINAPOLITAN KECAMATAN ...
RUSAKNYA EKOSISTEM TAMBAK AKIBAT BANJIR ROB DI KAWASAN MINAPOLITAN KECAMATAN ...
 
Manajemen Kesehatan pada Penanggulangan Bencana
Manajemen Kesehatan pada Penanggulangan BencanaManajemen Kesehatan pada Penanggulangan Bencana
Manajemen Kesehatan pada Penanggulangan Bencana
 
Mitigasi Bencana.pdf
Mitigasi Bencana.pdfMitigasi Bencana.pdf
Mitigasi Bencana.pdf
 
BAB 1 pendahuluan
BAB 1 pendahuluanBAB 1 pendahuluan
BAB 1 pendahuluan
 
Manajemen rencana preventif antisipatif dan mitigasi bencana
Manajemen rencana preventif antisipatif dan mitigasi bencanaManajemen rencana preventif antisipatif dan mitigasi bencana
Manajemen rencana preventif antisipatif dan mitigasi bencana
 

Recently uploaded

001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxRemigius1984
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfYogiCahyoPurnomo
 
materi pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptxmateri pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptxsiswoST
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 

Recently uploaded (8)

001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 
materi pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptxmateri pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptx
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 

Mitigasi Tsunami Aceh Besar

  • 1. Bencana Mitigasi Kabupaten Aceh Besar Ari Setiawan 2220922009 Tsunami
  • 2. SEJARAH KEJADIAN BENCANA PROVINSI ACEH Provinsi Aceh memiliki sejarah kejadian bencana yang beragam. Ada 11 bencana tercatat pernah terjadi dan menimbulkan dampak berupa korban jiwa, kerusakan fisik dan ekonomi, serta kerusakan lingkungan. Catatan kejadian bencana dari tahun 1815 hingga 2015 yang menimbulkan risiko diperoleh melalui pencatatan dari Data dan Informasi Bencana Indonesia (DIBI) dengan lingkup 12 bencana berdasarkan kerangka acuan kerja BNPB, yaitu sebagai berikut. Tabel 1. Sejarah Kejadian Bencana Provinsi Aceh Tahun 1815-2015 Sumber: Data dan Informasi Bencana Indonesia (DIBI) Tahun 2015
  • 3. Data sejarah kejadian bencana menunjukkan kejadian paling berdampak menyebabkan ratusan ribu korban jiwa dan kerugian fisik (rumah rusak berat) adalah gempabumi yang diikuti tsunami. POTENSI KEJADIAN BENCANA PROVINSI ACEH Provinsi Aceh memiliki 11 potensi bencana yang diketahui berdasarkan catatan sejarah kejadian bencana dari Data dan Informasi Bencana Indonesia (DIBI). Bencana tersebut antara lain gempabumi, tsunami, gelombang ekstrim dan abrasi, banjir, banjir bandang, kebakaran hutan dan lahan, kekeringan, epidemi dan wabah penyakit, letusan gunungapi, cuaca ekstrim, dan tanah longsor.
  • 4. Tabel 2. Potensi Luas Bahaya Tsunami di Provinsi Aceh Sumber : Hasil Analisa Tahun 2015 Hasil potensi luas bahaya pada tabel memperlihatkan total jumlah luas bahaya di Provinsi Aceh adalah 105.542 Ha, total tersebut didapatkan dari rekapitulasi 15 kabupaten/kota yang berpotensi terdampak bahaya tsunami. Berdasarkan luasan bahaya tersebut diketahui kelas bahaya Provinsi Aceh dengan melihat kelas bahaya paling tinggi di setiap kabupaten/kotanya sehingga kelas bahaya tsunami di Provinsi Aceh adalah tinggi.
  • 5. KERENTANAN Indeks penduduk terpapar dan indeks kerugian menentukan indeks kerentanan bencana tsunami. Indeks penduduk terpapar diukur berdasarkan komponen sosial budaya, sedangkan indeks kerugian dikaji berdasarkan komponen fisik, ekonomi, dan lingkungan. Setiap pengkajian indeks penduduk terpapar dan indeks kerugian memiliki nilai indeks dan kelas penduduk terpapar ataupun kelas kerugian. Hasil pengkajian potensi penduduk terpapar dan potensi kerugian bencana tsunami di Provinsi Aceh dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3. Potensi Penduduk Terpapar Bencana Tsunami di Provinsi Aceh Sumber : Hasil Analisa Tahun 2015 Berdasarkan tabel di samping diketahui total penduduk terpapar bencana tsunami adalah 382.931 jiwa. Dengan melihat hasil tersebut dan kelompok masyarakat rentan sehingga menghasilkan kelas tinggi.
  • 6. Potensi kerugian bencana tsunami dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4. Potensi Kerugian Bencana Tsunami di Provinsi Aceh Sumber : Hasil Analisa Tahun 2015 Potensi kerugian bencana tsunami berdasarkan tabel di atas terdiri dari kerugian (fisik dan ekonomi) serta kerugian dari hektar kerusakan lahan/lingkungan akibat bencana tsunami. Total kerugian fisik dan ekonomi adalah 8,063 triliun rupiah dan berada pada kelas tinggi, sedangkan total kerusakan lingkungan adalah 5.611 Ha dan berada pada kelas tinggi.
  • 7. KAPASITAS Tabel 5. Hasil Kajian Ketahanan Daerah Provinsi Aceh Hasil kajian ketahanan daerah Provinsi Aceh dengan total nilai prioritas 45,18 dan berada pada level 2. Berdasarkan pencapaian level tersebut diketahui bahwa Provinsi Aceh telah melaksanakan beberapa tindakan pengurangan risiko bencana dengan pencapaian-pencapaian yang masih belum efektif dan terpadu yang disebabkan belum adanya komitmen kelembagaan dan/atau kebijakan sistematis. Pencapaian daerah pada level 2 menandakan bahwa Provinsi Aceh termasuk daerah yang masih berada dalam kelas rendah dalam upaya penanggulangan bencana. Rendahnya kapasitas Provinsi Aceh dalam penanggulangan bencana memerlukan suatu upaya yang jelas dan terarah untuk dapat meningkatkan kapasitas atau kemampuan daerah dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana.
  • 8. TINGKAT RISIKO BENCANA JENIS BENCANA TINGKAT BAHAYA TINGKAT KERENTANAN TINGKAT KAPASITAS TINGKAT RISIKO : TSUNAMI : TINGGI : TINGGI : RENDAH : TINGGI
  • 9. Zona Kerawanan Tinggi Zona Kerawanan Menengah Zona Kerawanan Rendah PETA KAWASAN RAWAN BENCANA TSUNAMI KOTA BANDA ACEH, PROVINSI ACEH DARUSSALAM KABUPATEN ACEH BESAR KABUPATEN ACEH BARAT
  • 10. Pengertian Tsunami "Tsu” : pelabuhan “Nami” : gelombang, Tsunami : pasang laut yang besar di pelabuhan Perpindahan badan air yang disebabkan oleh perubahan permukaan laut secara vertikal dengan tiba-tiba, perubahan permukaan laut tersebut bisa disebabkan oleh : ◦Gempa bumi tektonik ◦Erupsi vulkanik (gempa vulkanik) ◦Longsoran (land-slide) ◦Benda kosmis atau meteor yang jatuh dari atas • Kedalaman pusat gempa kurang dari 60 km • Magnitudo gempa lebih besar dari 6,0 SR • Jenis pensesaran : sesar naik/sesar turun.
  • 13. Faktor Geologi yang Memicu Kuatnya Tsunami Terdapatnya Teluk Terletak didekat pinggiran pertemuan subduksi Lempeng Benua-Samudera Batimetri (topografi) kelautan oleh pembentukan gunung bawah laut Adanya struktur geologi kompleks khususnya sesar naik / sesar turun Morfologi Pantai
  • 14.
  • 15.
  • 16.
  • 18. Pencegahan : bencana ini tidak dapat dicegah namun hanya bisa diminimalisir kerugian dan korban dari bencana. Mitigasi : • secara fisik (struktural), berupa buatan maupun alami. – pembuatan Break water (pemecah gelombang), – sea wall (tembok laut), – shelter (tempat perlindungan). – aritficial hill (bukit buatan), – vegetasi pantai, – retrofitting (penguatan konstruksi bangunan) • non fisik (non struktural). – Pemetaan zonasi daerah rawan Tsunami – Pendidikan – Pelatihan – Penyadaran masyarakat – Tata ruang – Zonasi – Relokasi – Peraturan peundangan – Penerapan pengelolahan wilayah pesisir terpadu (Integrated Coastal Zone Management/ICZM)
  • 19.
  • 22. Rumah panggung dengan arah orientasi bangunan sejajar dengan arah penjajaran arah tsunami atau tegak lurus dengan pantai agar tekanan air yang menghantam bangunan lebih kecil
  • 25. Pola Zonasi Ramah Tsunami
  • 26.
  • 28. Radar berfrekuensi tinggi Buoy radar Stasiun GPS Sistem tremor Sistem PTWC Model BMG Alat Tradisional PERINGATAN DINI JARAK ANCAMAN TSUNAMI TERBAGI 2, YAKNI : • JARAK DEKAT (TERJADI SEKITAR 10-20 menit setelah gempa) • JARAK JAUH (1 HINGGA 8 JAM setelah gempa)
  • 30. Tanggap Darurat Program yang dilakukan sebagai respon dari situasi darurat yang terjadi di suatu wilayah Respon dari situasi darurat tersebut maksimal dilakukan dalam 2x24 jam.” 1. Evakuasi dan pengungsian 2. Menyelamatkan jiwa 3. Mengurangi jumlah korban 4. Meringankan penderitaan korban 5. Menstabilkan kondisi korban/pengungsi 6. Mengamankan aset 7.Melindungi harta benda 8. Memulihkan fasilitas kunci 9. Mencegah kerusakan lebih lanjut 10. Menyediakan dasar penanganan pasca darurat 11. Meringankan beban masyarakat setempat 12. Menyediakan sarana dan prasarana
  • 31. BANTUAN DARURAT • Sandang • Pangan • Papan (bersifat :sementara & darurat) Kesehatan • pengiriman tim medis, • pembuatan sarana kesehatan – MCK • Sarana persediaan air bersih dan sanitasi Pendidikan • pembangunan infrastuktur pendidikan yang sifatnya sementara dan darurat • penambahan tenaga pendidik Pelayanan Sosial
  • 33. RECOVERY (PEMULIHAN) Proses pemulihan darurat kondisi masyarakat yang terkena bencana dengan memfungsikan kembali prasarana dan sarana sehingga bisa menembalikan pada kondisi semula Pemulihan ini dioptimalkan pada kegiatan pembangunan rumah darurat sementara, membangun kembali infrastruktur yang rusak, memberikan bantuan yang dibutuhkan (sandang pangan, sanitasi, menyediakan lahan usaha, dll)
  • 34. Rehabilitasi Rehabilitasi Langkah setelah terjadinya bencana untuk membantu masyarakat korban bencana
  • 35. Terdapat 7 aspek dalam upaya rehabilitasi pasca tsunami, yaitu : 1. Peraturan dan kelembagaan terkait penanggulangan bencana dan pengurangan risiko bencana. Dalam hal ini Pemerintah Provinsi dan Kabupaten terkait perlu memiliki peraturan dan kebijakan sebagai dasar pelaksanaan UU No.24/2007 tentang Penanggulangan Bencana dan PP yang terkait lainnya. 2. Perencanaan dan mitigasi bencana sebagai salah satu hal penting untuk kepastian implementasi Pengurangan Risiko Bencana (PRB) dengan pengarusutamaan PRB ke dalam sistem perencanaan pembangunan daerah. 3. Pengarusutamaan penanggulangan bencana dan PRB dimasukan Dalam sistem perencanaan pembanganan daerah untuk menjamin keberlangsungan PRB sesuai kebijakan dan strategi yang disusun pemerintah bersama pihak terkait. 4. Memasukan mitigasi bencana dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).
  • 36. 5. Pada sektor perumahan, bangunan umumdan infrastrukturperkotaan harusmempertimbangkanunsur PRB melaluiberbagai peraturan, kebijakan danpenegakan hukum yang dibuat didaerah. 6. Percepatan pembangunan berbasis mitigasi bencana dimanadalam pelaksanaanrehabilitasidan rekonstruksi, diarahkan perlunyapembangunan infrastrukturutama yang ditujukan untukupaya percepatanpembangunan daerahbencana. 7. pemberdayaanmasyarakat terkait PRB melalui peningkatanpemahaman danpendidikan PRB, mengingat satuaspek sangatpenting tercapainyapembangunan berkelanjutanmelalui upayapengurangan risikobencana secarasistematis danbersinambunganadalah denganmemberikan pemahamandan pendidikankepada masyarakat, aparat pemerintahdan berbagai multi pemangku kepentingan.
  • 37. Pemulihan mata pencaharian 1. Pertanian (potensi usaha tani, bantuan benih perkebunan, pendampingan dan pembinaan kelompok tani, pelatihan teknik budidaya dan pemulihan lahan, perbaikan infrastruktur lahan) 2. Perikanan (rehabilitasi dan rekonstruksi PPP, rumah nelayan dan mata pencaharian nelayan serta pembudidaya ikan, penyusunan zonasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil) 3. Pembiayaan mikro dan mata pencaharian (restrukturisasi kredit bagi nasabah KUR, penyelenggaraan program padat karya, pelatihan kewirausahaan, bantuan modal usaha untuk pengrajin dan usaha lainnya serta peningkatan akses pasar dan bantuan peralatan eco-product pada daerah bencana.)
  • 38. Rekonstruksi Pasca Tsunami Rekonstruksi Pasca Tsunami Program jangka menengah dan panjang guna memperbaiki kondisi setelah adanya tsunami
  • 39. Seperti halnya rehabilitasi, upaya rekonstruksi juga memiliki beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan, yaitu: Pertama, pendekatan multidisiplin untuk mencakup aspek yang luas dalam penanganan bencana. Pendekatanini memungkinkanberbagai disiplinmemberi kontribusibagi penciptaantatanan fisikdan sosial yang lebih baik. Kedua, mengingat tsunami terjadi diberbagai wilayah, padahal masing- masingwilayah memilikikarakteristik yang bervariasi, makaperlu adanya pendekatan kewilayahan dalam rekonstruksi daerah pasca tsunami.
  • 40. Ketiga, tindakan penanggulangankejadian bencanaselalu bersifatsiklik ataumembentuk suatusiklus yang diawali darikejadian bencana, resque/tanggapdarurat, rehabilitasi, rekonstruksi, pembangunan, pencegahan, mitigasi, dankesiapsiagaanuntuk menghadapibencana berikutnya. Karena bersifatsiklik danmembentuk suatusistem, makatindakan penanggulangan bencana harus dilakukan secara sistematik. Keempat, pemulihan juga perlu dikembalikan ke dalam pendekatan pembangunan seutuhnya, bukan hanyamenyangkut lingkungandan dimensifisik darikehidupanmanusia, tetapi juga pembangunan spiritual yang menyangkutjatidiribangsasecara berkelompokmaupun secarasosial.
  • 41. Rekonstruksi secara fisik revegetasi dan pemanfaatan kawasan pantai untuk komoditi unggulan lokal yang memiliki nilai ekonomis, pengujian kualitas air bersih pada lokasi permukiman baru, dan review rencana tata ruang Jalan Perbaikan dan pembangunan Listrik Pengadaan di daerah bencana Perencanaan tata ruang dan pengelolaan lingkungan hidup
  • 42. Program rehabilitasi dan rekonstruksi daerah pasca tsunami harus disusun berdasar pemahaman yang mendalam dan holistik tentang : sejarah karakteristik sistem sosial budaya dan politik Proses penyusunan dan implementasinya harus semaksimal mungkin melibatkan masyarakat yang terkait dengan bencana tidak memperlakukan korban sebagai obyek semata.