SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
Download to read offline
SISTEM BILANGAN
Bilangan
Nyata Khayal
Irrasional Rasional
Bulat Pecahan
2; -2; 1,1; -1,1   2
4 


0,14925253993999------ 0,1492525
1; 8 ;4 ½; 2/7
+
-
Hasil bagi antara 2 bilangan
bulat, pecahan desimal
terbatas, atau desimal
berulang
Hasil bagi antara 2 bilangan
pecahan desimal tak terbatas
dan tak berulang (, e)
Hasil bagi antara 2 bilangan
yang hasilnya bulat,
termasuk 0 (nol)
Hasil bagi antara 2
bilangan yang hasilnya
pecahan dg desimal tak
terbatas, berulang
SKEMA BILANGAN
Bilangan bulat ( INTEGER)
 PENGERTIAN
Bilangan bulat terdiri dari bilangan cacah (0, 1, 2,
3, ...) dan negatifnya (-1, -2, -3, ...)
 bilangan bulat dilambangkan dengan Z (berasal
dari Zahlen (bahasa Jerman untuk "bilangan").
 sifat-sifat operasi bilangan bulat
MACAM BILANGAN
Bilangan cacah
himpunan bilangan bulat yang tidak negatif,
yaitu {0, 1, 2, 3 ...}
Bilangan asli
himpunan bilangan bulat positif yang bukan
nol {1, 2, 3, 4, ...}
Simbol N (Natural)
Bilangan riil (Nyata)
himpunan bilangan yang bisa dituliskan
dalam bentuk desimal, Bilangan real
meliputi bilangan rasional, dan bilangan
irasional
Simbol R (Real)
Bilangan prima
himpunanbilangan asli yang lebih besar
dari angka 1, yang faktor pembaginya
adalah 1 dan bilangan itu sendiri.
 Tanda < melambangkan “lebih kecil dari”
 Tanda > melambangkan “lebih besar dari”
 Tanda < melambangkan “lebih kecil dari atau sama dengan”
 Tanda > melambangkan “lebih besar dari atau sama dengan”
Ketidaksamaan bilangan
1. Jika a < b, maka –a > -b
2. Jika a < b dan x > 0, maka x.a < x.b
3. Jika a < b dan x < 0, maka x.a > x.b
4. Jika a < b dan c < d, maka a+c < b+d
Sifat Perbandingan
Operasi Bilangan
1. Kaidah Komutatif
a + b = b + a
a x b = b x a
2. Kaidah Asosiatif
(a + b) + c = a + (b + c)
(a x b) x c = a x (b x c)
3. Kaidah Pembatalan
a + c = b + c
Maka : a = b
a x c = b x c
Maka : a = b
4. Kaidah Distributif
a (b + c) = ab + ac
5. Unsur Penyama
a + 0 = a
a x 1 = a a : 1 = a
6. Kebalikan
a x 1/a = 1
Operasi BILANGAN
• Operasi Penjumlahan
a. (+ a) + (+b) = (+c)
b. (- a) + (- b) = (- c)
c. (+ a) + (- b) = (+ c) jika |a| > |b|
(+ a) + (- b) = (- d) jika |a| < |b|
d. (- a) + (+ b) = (+ c) jika |a| < |b|
(- a) + (+ b) = (- d) jika |a| > |b|
Operasi BILANGAN
• Operasi Pengurangan
a. (+ a) - (+ b) = (+ c) jika |a| > |b|
(+ a) - (+ b) = (- d) jika |a| < |b|
b. (- a) - (- b) = (+ c) jika |a| < |b|
(- a) - (- b) = (- d) jika |a| > |b|
c. (+ a) - (- b) = (+ c)
d. (- a) - (+ b) = (- c)
Operasi BILANGAN
• Operasi Perkalian
(+ a) x (+ b) = (+ c) (- a) x (- b) = (+ c)
(+ a) x (- b) = (- c) (- a) x (+ b) = (- c)
• Operasi Pembagian
(+ a) : (+ b) = (+ c) (- a) : (- b) = (+ c)
(+ a) : (- b) = (- c) (- a) : (+ b) = (- c)
Sistem Bilangan
 Pengertian
Sistem bilangan (Number System) adalah Suatu cara
untuk mewakili besaran dari suatu item fisik.
 Sistem Bilangan menggunakan suatu bilangan dasar
atau basis (base / radix) yang tertentu.
 Jenis Sistem Bilangan yang dikenal yaitu
Desimal (Basis 10), Biner (Basis 2), Oktal (Basis 8 ),
Sistem seksagesimal, berbasis 60, dan sistem numerik
berbasis lainnya.
 Seluruh sistem di atas menggunakan eksponen. Berarti
setiap angka pada posisi tertentu, nilainya adalah
sebesar angka
tersebut dikalikan basisnya dipangkatkan posisinya.
Sistem Bilangan Desimal
• Basis 10
• Bilangan : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9
• Contoh :
Angka 321 dengan dasar 10 maka :
(3 * 102) + (2 * 101) + (1 * 100) = 321
Angka 4532 dengan dasar 10 maka :
(4 * 103) + (5 * 102) + (3 * 101) + (2 * 100) = 4532
Rumus Konversi Desimal ke Basis
Bilangan Lainnya
Untuk melakukan konversi dari bilangan desimal ke
basis bilangan lainnya, misal basis n, adalah dengan
membagi bilangan tersebut dengan n secara berulang
sampai bilangan bulat hasil bagi nya sama dengan nol.
Lalu sisa hasil bagi dari setiap iterasi ditulis dari
terakhir (bawah) hingga ke awal (atas). Untuk lebih
jelasnya lihat contoh konversi desimal ke basis lainnya
pada penjelasan berikutnya.
Contoh Konversi Desimal ke Biner
Sistem Bilangan Biner
 sebuah sistem penulisan angka dengan menggunakan dua
simbol yaitu 0 dan 1.
 Sistem bilangan biner modern ditemukan oleh Gottfried
Wilhelm Leibniz pada abad ke-17.
 Sistem bilangan ini merupakan dasar dari semua sistem
bilangan berbasis digital.
 Sistem ini juga dapat kita sebut dengan istilah bit,
atau Binary Digit. Binary digit adalah unit satuan terkecil
dalam komputasi digital.
 Kode-kode rancang bangun komputer,
seperti ASCII, American Standard Code for Information
Interchange menggunakan sistem peng-kode-an 1 Byte.
Konversi bilangan binerke desimal
Contoh :
1110 bilangan desimalnya adalah :
(1 * 23) + (1 * 22) + (1 * 21) + (0 * 20) =
8 + 4 + 2 + 0 = 14
110111 bilangan desimalnya adalah :
(1 * 25) + (1 * 24) + (0 * 23) + (1 * 22) + (1 * 21) + (1 * 20) =
32 + 16 + 0 + 4 + 2 + 1 = 55
Sistem Bilangan Oktal
Bilangan oktal merupakan bilangan berdasar 8,
jadi bilangan ini hanya terdiri dari angka 0 hingga 7.
Contoh :
355 bilangan oktal ke desimal :
355 oktal = (3 * 82) + (5 * 81) + (5 * 80)
= 192 + 40 + 5
= 237 Desimal
204 bilangan oktal ke desimal :
204 oktal = (2 * 82) + (0 * 81) + (4 * 80)
= 128 + 0 + 4
= 132 Desimal
Sistem Bilangan Oktal
Konversikan 96 desimal menjadi bilangan oktal :
96 / 8 = 12 sisa 0
12 / 8 = 1 sisa 4 hasil : 140 oktal
1 / 8 = 0 sisa 1
Konversikan 1011101 bilangan biner ke bilangan oktal :
1 011 101
1011101 =
1 3 5
Dengan demikian 1011101 (biner) = 135 (oktal)
Sistem Bilangan Hexa Desimal
Bilangan Hexadesimal merupakan bilangan berdasar 16,
jadi bilangan ini terdiri dari angka 0 hingga 9 dan A, B, C, D, E, F
Contoh :
3A bilangan desimalnya adalah :
3A Hexa = (3 * 161) + (10 * 160)
= 48 + 10
= 58 desimal
A341 bilangan desimalnya adalah :
A341 Hexa = (10 * 163) + (3 * 162) + (4 * 161) + (1 * 160)
= 40960 + 768 + 64 + 1
= 41793 desimal
Sistem Bilangan Hexa Desimal
Konversikan bilangan desimal 400 menjadi bilangan hexadesimal :
400 / 16 = 25 sisa 0
25 / 16 = 1 sisa 9 hasil = 190 hexadesimal
1 / 16 = 0 sisa 1
Konversikan 11011001101 (biner) menjadi bilangan hexa desimal :
0110 1100 1101
11011001101 =
6 C D
Jadi hasilnya adalah 6CD Hexa.

More Related Content

Similar to Sistem Bilangan.pdf

Sistem bilangan3
Sistem bilangan3Sistem bilangan3
Sistem bilangan3adealfarisi
 
Sistem bilangan2
Sistem bilangan2Sistem bilangan2
Sistem bilangan2adealfarisi
 
Materi 4-dan-resume-materi-1-3
Materi 4-dan-resume-materi-1-3Materi 4-dan-resume-materi-1-3
Materi 4-dan-resume-materi-1-3Ismanu Rahadi
 
Pengantar Ilmu komputer sistem bilangan dan kode.pptx
Pengantar Ilmu komputer sistem bilangan dan kode.pptxPengantar Ilmu komputer sistem bilangan dan kode.pptx
Pengantar Ilmu komputer sistem bilangan dan kode.pptxRiesky Ferdian
 
Pertemuan 10 sistem bilangan
Pertemuan 10 sistem bilanganPertemuan 10 sistem bilangan
Pertemuan 10 sistem bilanganFrance Rhezhek
 
sistem bilangan dan kode (2).pptx pertemuan ke 2
sistem bilangan dan kode (2).pptx pertemuan ke 2sistem bilangan dan kode (2).pptx pertemuan ke 2
sistem bilangan dan kode (2).pptx pertemuan ke 2RezaPahlawan26
 
Logika p3 aritmatikabiner
Logika p3 aritmatikabinerLogika p3 aritmatikabiner
Logika p3 aritmatikabinerMohamad Prayoga
 
Ppt singkat materi "bilangan" Nora cantika
Ppt singkat materi "bilangan" Nora cantikaPpt singkat materi "bilangan" Nora cantika
Ppt singkat materi "bilangan" Nora cantikaMaysy Maysy
 
Pertemuan 4(Sistem Bilangan)
Pertemuan 4(Sistem Bilangan)Pertemuan 4(Sistem Bilangan)
Pertemuan 4(Sistem Bilangan)formatik
 
Operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah copy
Operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah   copyOperasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah   copy
Operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah copyEddy Cla
 
Materi Bilangan Kelas 7 Semester Ganjil.pptx
Materi Bilangan Kelas 7 Semester Ganjil.pptxMateri Bilangan Kelas 7 Semester Ganjil.pptx
Materi Bilangan Kelas 7 Semester Ganjil.pptxIrwanIrwan785824
 
Annisakhoerunnisya smt1 akuntansi1_bab2+bab3
Annisakhoerunnisya smt1 akuntansi1_bab2+bab3Annisakhoerunnisya smt1 akuntansi1_bab2+bab3
Annisakhoerunnisya smt1 akuntansi1_bab2+bab3Annisa Khoerunnisya
 
Sistem bilangan bulat (ma kul teori bilangan)
Sistem bilangan bulat (ma kul teori bilangan)Sistem bilangan bulat (ma kul teori bilangan)
Sistem bilangan bulat (ma kul teori bilangan)Ig Fandy Jayanto
 
6 sistem bilangan
6 sistem bilangan6 sistem bilangan
6 sistem bilanganteddyhadia
 

Similar to Sistem Bilangan.pdf (20)

Bilangan Bulat
Bilangan BulatBilangan Bulat
Bilangan Bulat
 
Sistem bilangan3
Sistem bilangan3Sistem bilangan3
Sistem bilangan3
 
Sistem bilangan2
Sistem bilangan2Sistem bilangan2
Sistem bilangan2
 
Materi 4-dan-resume-materi-1-3
Materi 4-dan-resume-materi-1-3Materi 4-dan-resume-materi-1-3
Materi 4-dan-resume-materi-1-3
 
Presentation Simbil.pptx
Presentation Simbil.pptxPresentation Simbil.pptx
Presentation Simbil.pptx
 
Pengantar Ilmu komputer sistem bilangan dan kode.pptx
Pengantar Ilmu komputer sistem bilangan dan kode.pptxPengantar Ilmu komputer sistem bilangan dan kode.pptx
Pengantar Ilmu komputer sistem bilangan dan kode.pptx
 
Pertemuan 10 sistem bilangan
Pertemuan 10 sistem bilanganPertemuan 10 sistem bilangan
Pertemuan 10 sistem bilangan
 
sistem bilangan dan kode (2).pptx pertemuan ke 2
sistem bilangan dan kode (2).pptx pertemuan ke 2sistem bilangan dan kode (2).pptx pertemuan ke 2
sistem bilangan dan kode (2).pptx pertemuan ke 2
 
Logika p3 aritmatikabiner
Logika p3 aritmatikabinerLogika p3 aritmatikabiner
Logika p3 aritmatikabiner
 
Ppt singkat materi "bilangan" Nora cantika
Ppt singkat materi "bilangan" Nora cantikaPpt singkat materi "bilangan" Nora cantika
Ppt singkat materi "bilangan" Nora cantika
 
Pertemuan 4(Sistem Bilangan)
Pertemuan 4(Sistem Bilangan)Pertemuan 4(Sistem Bilangan)
Pertemuan 4(Sistem Bilangan)
 
Sistem_bilangan.ppt
Sistem_bilangan.pptSistem_bilangan.ppt
Sistem_bilangan.ppt
 
Operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah copy
Operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah   copyOperasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah   copy
Operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah copy
 
Materi Bilangan Kelas 7 Semester Ganjil.pptx
Materi Bilangan Kelas 7 Semester Ganjil.pptxMateri Bilangan Kelas 7 Semester Ganjil.pptx
Materi Bilangan Kelas 7 Semester Ganjil.pptx
 
Annisakhoerunnisya smt1 akuntansi1_bab2+bab3
Annisakhoerunnisya smt1 akuntansi1_bab2+bab3Annisakhoerunnisya smt1 akuntansi1_bab2+bab3
Annisakhoerunnisya smt1 akuntansi1_bab2+bab3
 
Punya leli
Punya leliPunya leli
Punya leli
 
Sistem bilangan bulat (ma kul teori bilangan)
Sistem bilangan bulat (ma kul teori bilangan)Sistem bilangan bulat (ma kul teori bilangan)
Sistem bilangan bulat (ma kul teori bilangan)
 
sistem bilangan
sistem bilangansistem bilangan
sistem bilangan
 
6 sistem bilangan
6 sistem bilangan6 sistem bilangan
6 sistem bilangan
 
Ppt heppi pryitno
Ppt heppi pryitnoPpt heppi pryitno
Ppt heppi pryitno
 

Recently uploaded

Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 

Recently uploaded (20)

Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 

Sistem Bilangan.pdf

  • 2. Bilangan Nyata Khayal Irrasional Rasional Bulat Pecahan 2; -2; 1,1; -1,1   2 4    0,14925253993999------ 0,1492525 1; 8 ;4 ½; 2/7 + - Hasil bagi antara 2 bilangan bulat, pecahan desimal terbatas, atau desimal berulang Hasil bagi antara 2 bilangan pecahan desimal tak terbatas dan tak berulang (, e) Hasil bagi antara 2 bilangan yang hasilnya bulat, termasuk 0 (nol) Hasil bagi antara 2 bilangan yang hasilnya pecahan dg desimal tak terbatas, berulang SKEMA BILANGAN
  • 3. Bilangan bulat ( INTEGER)  PENGERTIAN Bilangan bulat terdiri dari bilangan cacah (0, 1, 2, 3, ...) dan negatifnya (-1, -2, -3, ...)  bilangan bulat dilambangkan dengan Z (berasal dari Zahlen (bahasa Jerman untuk "bilangan").  sifat-sifat operasi bilangan bulat
  • 4. MACAM BILANGAN Bilangan cacah himpunan bilangan bulat yang tidak negatif, yaitu {0, 1, 2, 3 ...} Bilangan asli himpunan bilangan bulat positif yang bukan nol {1, 2, 3, 4, ...} Simbol N (Natural) Bilangan riil (Nyata) himpunan bilangan yang bisa dituliskan dalam bentuk desimal, Bilangan real meliputi bilangan rasional, dan bilangan irasional Simbol R (Real)
  • 5. Bilangan prima himpunanbilangan asli yang lebih besar dari angka 1, yang faktor pembaginya adalah 1 dan bilangan itu sendiri.
  • 6.  Tanda < melambangkan “lebih kecil dari”  Tanda > melambangkan “lebih besar dari”  Tanda < melambangkan “lebih kecil dari atau sama dengan”  Tanda > melambangkan “lebih besar dari atau sama dengan” Ketidaksamaan bilangan 1. Jika a < b, maka –a > -b 2. Jika a < b dan x > 0, maka x.a < x.b 3. Jika a < b dan x < 0, maka x.a > x.b 4. Jika a < b dan c < d, maka a+c < b+d Sifat Perbandingan
  • 7. Operasi Bilangan 1. Kaidah Komutatif a + b = b + a a x b = b x a 2. Kaidah Asosiatif (a + b) + c = a + (b + c) (a x b) x c = a x (b x c) 3. Kaidah Pembatalan a + c = b + c Maka : a = b a x c = b x c Maka : a = b
  • 8. 4. Kaidah Distributif a (b + c) = ab + ac 5. Unsur Penyama a + 0 = a a x 1 = a a : 1 = a 6. Kebalikan a x 1/a = 1
  • 9. Operasi BILANGAN • Operasi Penjumlahan a. (+ a) + (+b) = (+c) b. (- a) + (- b) = (- c) c. (+ a) + (- b) = (+ c) jika |a| > |b| (+ a) + (- b) = (- d) jika |a| < |b| d. (- a) + (+ b) = (+ c) jika |a| < |b| (- a) + (+ b) = (- d) jika |a| > |b|
  • 10. Operasi BILANGAN • Operasi Pengurangan a. (+ a) - (+ b) = (+ c) jika |a| > |b| (+ a) - (+ b) = (- d) jika |a| < |b| b. (- a) - (- b) = (+ c) jika |a| < |b| (- a) - (- b) = (- d) jika |a| > |b| c. (+ a) - (- b) = (+ c) d. (- a) - (+ b) = (- c)
  • 11. Operasi BILANGAN • Operasi Perkalian (+ a) x (+ b) = (+ c) (- a) x (- b) = (+ c) (+ a) x (- b) = (- c) (- a) x (+ b) = (- c) • Operasi Pembagian (+ a) : (+ b) = (+ c) (- a) : (- b) = (+ c) (+ a) : (- b) = (- c) (- a) : (+ b) = (- c)
  • 12. Sistem Bilangan  Pengertian Sistem bilangan (Number System) adalah Suatu cara untuk mewakili besaran dari suatu item fisik.  Sistem Bilangan menggunakan suatu bilangan dasar atau basis (base / radix) yang tertentu.  Jenis Sistem Bilangan yang dikenal yaitu Desimal (Basis 10), Biner (Basis 2), Oktal (Basis 8 ), Sistem seksagesimal, berbasis 60, dan sistem numerik berbasis lainnya.  Seluruh sistem di atas menggunakan eksponen. Berarti setiap angka pada posisi tertentu, nilainya adalah sebesar angka tersebut dikalikan basisnya dipangkatkan posisinya.
  • 13. Sistem Bilangan Desimal • Basis 10 • Bilangan : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 • Contoh : Angka 321 dengan dasar 10 maka : (3 * 102) + (2 * 101) + (1 * 100) = 321 Angka 4532 dengan dasar 10 maka : (4 * 103) + (5 * 102) + (3 * 101) + (2 * 100) = 4532
  • 14. Rumus Konversi Desimal ke Basis Bilangan Lainnya Untuk melakukan konversi dari bilangan desimal ke basis bilangan lainnya, misal basis n, adalah dengan membagi bilangan tersebut dengan n secara berulang sampai bilangan bulat hasil bagi nya sama dengan nol. Lalu sisa hasil bagi dari setiap iterasi ditulis dari terakhir (bawah) hingga ke awal (atas). Untuk lebih jelasnya lihat contoh konversi desimal ke basis lainnya pada penjelasan berikutnya.
  • 16. Sistem Bilangan Biner  sebuah sistem penulisan angka dengan menggunakan dua simbol yaitu 0 dan 1.  Sistem bilangan biner modern ditemukan oleh Gottfried Wilhelm Leibniz pada abad ke-17.  Sistem bilangan ini merupakan dasar dari semua sistem bilangan berbasis digital.  Sistem ini juga dapat kita sebut dengan istilah bit, atau Binary Digit. Binary digit adalah unit satuan terkecil dalam komputasi digital.  Kode-kode rancang bangun komputer, seperti ASCII, American Standard Code for Information Interchange menggunakan sistem peng-kode-an 1 Byte.
  • 17. Konversi bilangan binerke desimal Contoh : 1110 bilangan desimalnya adalah : (1 * 23) + (1 * 22) + (1 * 21) + (0 * 20) = 8 + 4 + 2 + 0 = 14 110111 bilangan desimalnya adalah : (1 * 25) + (1 * 24) + (0 * 23) + (1 * 22) + (1 * 21) + (1 * 20) = 32 + 16 + 0 + 4 + 2 + 1 = 55
  • 18. Sistem Bilangan Oktal Bilangan oktal merupakan bilangan berdasar 8, jadi bilangan ini hanya terdiri dari angka 0 hingga 7. Contoh : 355 bilangan oktal ke desimal : 355 oktal = (3 * 82) + (5 * 81) + (5 * 80) = 192 + 40 + 5 = 237 Desimal 204 bilangan oktal ke desimal : 204 oktal = (2 * 82) + (0 * 81) + (4 * 80) = 128 + 0 + 4 = 132 Desimal
  • 19. Sistem Bilangan Oktal Konversikan 96 desimal menjadi bilangan oktal : 96 / 8 = 12 sisa 0 12 / 8 = 1 sisa 4 hasil : 140 oktal 1 / 8 = 0 sisa 1 Konversikan 1011101 bilangan biner ke bilangan oktal : 1 011 101 1011101 = 1 3 5 Dengan demikian 1011101 (biner) = 135 (oktal)
  • 20. Sistem Bilangan Hexa Desimal Bilangan Hexadesimal merupakan bilangan berdasar 16, jadi bilangan ini terdiri dari angka 0 hingga 9 dan A, B, C, D, E, F Contoh : 3A bilangan desimalnya adalah : 3A Hexa = (3 * 161) + (10 * 160) = 48 + 10 = 58 desimal A341 bilangan desimalnya adalah : A341 Hexa = (10 * 163) + (3 * 162) + (4 * 161) + (1 * 160) = 40960 + 768 + 64 + 1 = 41793 desimal
  • 21. Sistem Bilangan Hexa Desimal Konversikan bilangan desimal 400 menjadi bilangan hexadesimal : 400 / 16 = 25 sisa 0 25 / 16 = 1 sisa 9 hasil = 190 hexadesimal 1 / 16 = 0 sisa 1 Konversikan 11011001101 (biner) menjadi bilangan hexa desimal : 0110 1100 1101 11011001101 = 6 C D Jadi hasilnya adalah 6CD Hexa.