SlideShare a Scribd company logo
1 of 63
SEGMENT TOPIC ELEMENT
1. FEEDBACK 1.1 Providing and
Communicating Clear
Learning Goals
Element 1:
Providing Scales and Rubrics
Element 2:
Tracking Student Progress
Element 3:
Celebrating Success
1.2 Using Assessments Element 4:
Using Informal Assessments of the Whole Class
Element 5:
Formal Assessments of Individual Students
Elemen 1: Menyediakan Skala dan Rubrik Penilaian
Skala dan rubrik penilaian sangat penting untuk melacak kemajuan siswa
Untuk elemen 1 model, terdapat dua strategi spesifik berikut yang dapat kita gunakan.
1. Mengartikulasikan tujuan pembelajaran dengan jelas
2. Membuat skala atau rubrik penilaian untuk tujuan pembelajaran
Apa poin penting yang bisa kita terapkan dalam lesson plan
kita
◎ Penting bagi kita untuk membuat santri merasa memiliki
learning objective yang akan dipelajari (ownership)
◎ Membuat learning objective dengan bahasa yang mudah
dipahami, konkrit, berdasarkan hasil diskusi dengan peserta
didik sehingga timbul rasa memiliki LO tersebut
◎ Membuat skala dan rubrik penilaian yang dapat mengukur
ketercapaian LO (cognitive, skills, affective) santri
E1
Strategi 1: Mengartikulasikan tujuan pembelajaran dengan jelas
E1
Untuk mengukur kognitif dan
keterampilan siswa, Guru dapat
membuat skala untuk
keterampilan tertentu seperti
penalaran, pemecahan
masalah, atau ketekunan.
Contoh rubrik penilaian :
https://docs.google.com/document/d/1DyP-
jSgboNYsoH9ePNZDOILYohR7alc5/edit?usp=sha
ring&ouid=108560990341430391642&rtpof=true&
sd=tru
Strategi 2: Membuat skala dan rubrik penilaian
E1
Melacak progress siswa
E2
a. Melacak progress perkembangan siswa
b. Memberi siswa gambaran yang jelas tentang awal hingga
akhir keseluruhan materi dari suatu topik/mapel dan
menentukan posisi mereka pada saat ini ada dimana.
c. Dapat menggunakan.
i. Tabel tujuan pembelajaran
ii. Skala kemahiran (mudah →
sedang → sulit / sederhana →
complex)
iii. Applicable grade level (tingkatan-
tingkatan dengan angka) seperti
pada contoh berikut
Melacak progress siswa
E2
Contoh student progress
https://docs.google.com/spreadsheets/d/137h7kN6-qDTFVHAt-
BJ4Zw3l3H5X3OEOvMEKWSCgjMw/edit#gid=1743020418
Skala kemahiran (Proficiency Scale) Hasil pengolahan:
Skala kemahiran (Proficiency Scale)
Merayakan Keberhasilan (Celebrating Success)
E3
Guru harus merayakan keberhasilan siswa untuk progres pertumbuhan mereka.
Ini mungkin berbeda dari apa yang biasanya dirayakan guru di kelas.
● Merayakan keberhasilan siswa sangat penting untuk
memotivasi siswa membuat mereka merasa berharga,
termotivasi dan terinspirasi.
● Menciptakan atmosfir kompetitif di dalam kelas
CARANYA:
1. Status celebration
celebrating students’ status at any point in time
1. Verbal feedback
menekankan pencapaian dan pertumbuhan dengan
menjelaskan secara lisan apa yang telah dilakukan siswa
dengan baik di seluruh unit
Menggunakan Asesmen INFORMAL terhadap seluruh kelas
E4
asesmen informal digunakan untuk memantau/monitor kemajuan siswa, mengajarkan kembali konsep dan
keterampilan, mengatasi miskonsepsi, dan memberikan umpan balik yang bermakna.
Strategi
1. Virtual exit slips
2. Guided reciprocal peer questioning
3. Respond, summarize, question, connect and comment
(RSQC2)
Jawaba siswa terhadap pertanyaan guru yang disampaikan pada tahap kesimpulan/akhir pembelajaran yang
merefleksikan belajar siswa.
Tujuan:
1. Untuk menilai pemahaman siswa
2. Untuk menganalisis dan mencerminkan upaya siswa dalam belajar
3. Untuk memberikan umpan balik kepada strategi yang diterapkan guru
4. Untuk memberikan umpan balik terhadap pembelajaran dan sumber belajar
5. Virtual exit slips are often use technology.
Menggunakan Asesmen INFORMAL terhadap seluruh kelas
E4
CONTOH : VIRTUAL EXIT SLIP
Exit Slip Analysis
https://docs.google.com/presentation/d/10jbkGg4xbm_J6AJsqDig4HZaAkJh
gUfE/edit#slide=id.p1
Tujuan: Mendapatkan gambaran presisi tentang capaian siswa dalam proses belajar yang sedang dijalaninya.
Menggunakan Asesmen FORMAL terhadap siswa secara individu
E5
Formal asesmen dalam buku Marzano dibagi menjadi :
1. Performance task
2. Learning Portfolio memberikan kita informasi tentang bagaimana kegiatan belajar
mengajar berjalan serta strategi untuk mengetahui siswa tersebut
sudah berada di tahap mana dalam pembelajarannya.
1. Performance Task
Self-evaluation for
students
Kemampuan
Meriset dan
menganalisis
informasi
Problem-solving
Demonstrate new
learning
Untuk mengukur
Menggunakan Asesmen FORMAL terhadap siswa secara individu
E5
CONTOH:
1. Common formative assessment
2. Exit ticket
3. A problem to further develop a concept
1. Performance Task
Common formative assessment
Menggunakan Asesmen FORMAL terhadap siswa secara individu
E5
1. Emulates real-world work → siswa termotivasi dan menjadi kurator proses belajarnya sendiri
2. Menyajikan data bagi guru dalam memberikan feedback
2. Learning Portofolio
Element 15 : Strategi Preview
- Dalam preview, guru melibatkan siswa dalam kegiatan yang
membantu mereka menghubungkan apa yang sudah mereka
ketahui dengan konten yang baru, sekaligus memfasilitasi
hubungan yang tercipta antara old dan new knowledge.
- Preview yang baik akan menentukan seberapa baik proses
pembelajaran itu nantinya. Preview adalah langkah pertama yang
penting.
E15
Element 15 : Strategi Preview
Informational Hook
Menggunakan fakta-fakta yang menarik terkait dengan topik yang akan dipelajari. Fakta-fakta
tersebut dapat berupa video, anekdot, fakta sejarah tentang topik tersebut dan lainnya.
Bell Ringers
Menggunakan pertanyaan-pertanyaan pemantik yang berhubungan dengan topik.
Anticipation Guide
Menggunakan fakta-fakta atau konsep yang telah dipelajari sebelumnya dan berhubungan dengan
topik yang akan dipelajari.
What do you think you know?
Bertanya pada santri tentang pengetahuan santri terkait topik yang akan dipelajari.
E15
Element 16 : Menandai Informasi Penting
- Guru mengidentifikasi informasi penting yang harus
diperhatikan siswa secara khusus. Penting untuk
memilih kegiatan pembelajaran dan metode
presentasi yang paling sesuai dengan konten yang
akan sajikan (Marzano, 2007)
E16
Element 16 : Menandai Informasi Penting
1. Mengulang konten yang penting
2. Mengajukan pertanyaan
3. Menggunakan aktivitas visual
4. Menggunakan kegiatan naratif
5. Menggunakan nada, suara, dan gestur
6. Menggunakan jeda
7. Menggunakan instruksi eksplisit
E16
Element 17 : Meninjau Ulang Konten
- Guru melibatkan siswa dalam melakukan
peninjauan ulang tentang konten yang mengandung
informasi penting.
E17
Element 17 : Meninjau Ulang Konten
- Guru melibatkan siswa dalam melakukan
peninjauan ulang tentang konten yang mengandung
informasi penting.
E17
Element 18 : Merevisi Pemahaman
- Guru melibatkan siswa dalam merevisi pengetahuan sebelumnya tentang
konten yang mereka bahas dalam pelajaran sebelumnya.
- Penelitian menunjukkan bahwa ketika siswa awalnya belajar tentang suatu
ide atau konsep, pengetahuan mereka tentang hal itu bersifat parsial dan
perlu mengoreksi pemahamannya (Hofstetter, Sticht, & Hofstetter, 1999;
Schwanenflugel, Stahl, & McFalls, 1997; Stahl, 1999).
E18
Element 19 : Merefleksikan Pembelajaran
Guru melibatkan siswa dalam merevisi pengetahuan sebelumnya tentang konten
yang mereka bahas dalam pelajaran sebelumnya.
Penelitian menunjukkan bahwa ketika siswa awalnya belajar tentang suatu ide
atau konsep, pengetahuan mereka tentang hal itu bersifat parsial dan perlu
mengoreksi pemahamannya (Hofstetter, Sticht, & Hofstetter, 1999;
Schwanenflugel, Stahl, & McFalls, 1997; Stahl, 1999).
E19
Element 20 : Memberikan tugas yang bermakna
- Guru merancang pekerjaan rumah yang membantu siswa memperdalam
pengetahuan mereka tentang konten, melatih keterampilan, atau mengkaji
strategi belajar.
- Tugas tidak hanya bersifat pengulangan materi yang sudah dipelajari, tapi
juga dapat digunakan sebagai bridging ke materi selanjutnya.
E20
CHAPTER III Context: Element 23-43
Element 33 : Menetapkan Aturan dan Prosedur
“Guru yang efektif menetapkan aturan dan prosedur di awal tahun awal tahun
dan merevisinya sepanjang tahun sesuai kebutuhan.”
“Penelitian menunjukkan bahwa menetapkan aturan dan prosedur dapat
meningkatkan kondusifitas belajar dan mengurangi gangguan belajar” (Marzano,
2003)
E33
Strategi:
1. Menggunakan seperangkat aturan dan prosedur yang kecil
2. Menjelaskan aturan dan prosedur kepada siswa
3. Membuat aturan dan prosedur dengan siswa
4. Memodifikasi aturan dan prosedur dengan siswa
5. Meninjau aturan dan prosedur dengan siswa
6. Menempelkan peraturan di sekitar ruangan
Contoh
https://docs.google.com/document/d/1WCZfFaB-
6V_L57xzABU7uOcDhHsY50vMYl_6l_Xko50/edit
Mengatur Tata Letak Fisik Ruang Kelas
E33
“Guru yang efektif mengatur tata letak fisik ruang kelas untuk memfasilitasi
pergerakan dan fokus pada pembelajaran.”
Penelitian telah mengidentifikasi empat aspek penting dalam pengaturan ruangan:
(1) Pusat pembelajaran, teknologi, dan peralatan; (2) dekorasi; (3) bahan; dan (4)
meja siswa dan guru (Marzano, Gaddy, Foseid, Foseid, & Marzano, 2005).
E34
1. Merancang dekorasi ruang kelas
2. Memajang hasil karya siswa
3. Mempertimbangkan materi kelas
4. Menempatkan meja guru
5. Menempatkan meja siswa
6. Merencanakan area untuk pengajaran seluruh kelompok
7. Merencanakan area untuk kerja kelompok
8. Merencanakan pusat-pusat pembelajaran
Strategi:
Element 35: Mendemonstrasikan Saksi
“Guru yang efektif selalu waspada dan sadar akan apa yang
terjadi di dalam kelas”
Penelitian telah menunjukkan bahwa guru yang menjadi saksi (menyadari apa
yang terjadi di dalam kelas setiap saat) berhubungan dengan angka penurunan
gangguan di dalam kelas (Brophy, 1996; Kounin, 1983; Marzano, 2003). Reaksi
guru yang tepat terhadap perilaku positif atau negatif juga dikaitkan dengan
penurunan gangguan di kelas (Marzano, 2003).
STRATEGI
1. Bersikap proaktif
2. Menempati seluruh ruangan secara fisik dan visual
3. Memperhatikan potensi masalah
4. Menggunakan serangkaian tindakan bertahap
Menempati seluruh ruangan secara fisik dan visual
Memperhatikan potensi masalah
Element 36: Mengakui Kepatuhan terhadap Peraturan dan
Prosedur
“Guru yang efektif secara konsisten dan adil mengakui kepatuhan terhadap
aturan dan prosedur.”
Penelitian telah menunjukkan bahwa mengakui kepatuhan terhadap aturan dan
prosedur dikaitkan dengan penurunan gangguan di kelas (Stage & Quiroz, 1997).
Pengakuan yang nyata dan kontingensi kelompok juga juga dikaitkan dengan
penurunan gangguan di dalam kelas (Marzano, 2003).
STRATEGI
1. Penegasan verbal
2. Penegasan non verbal
3. Pengakuan yang nyata
4. Ekonomi token
5. Formulir pengakuan harian
6. Perilaku berkode warna
7. Sertifikat
8. Panggilan telepon, email, dan catatan
Penegasan Non Verbal
Element 37: Mengakui Kurangnya Kepatuhan terhadap Peraturan dan
Prosedur
“Guru yang efektif secara konsisten dan adil menerapkan konsekuensi ketika
siswa tidak mengikuti aturan dan prosedur.”
Penelitian telah menunjukkan bahwa mengakui kepatuhan terhadap aturan dan
prosedur dikaitkan dengan penurunan dalam gangguan di kelas (Stage & Quiroz,
1997).
Strategi
1. Isyarat verbal
2. Jeda sesaat
3. Isyarat non verbal
4. Waktu istirahat
5. Koreksi berlebihan
6. Kontinjensi kelompok yang saling bergantung
7. Kontingensi rumah
8. Rencana situasi intensitas tinggi
9. Rencana disipliner secara keseluruhan
Contoh: Koreksi berlebihan
Element 38: Menggunakan Perilaku Verbal dan Nonverbal yang
Menunjukkan Kasih Sayang kepada Siswa
“Guru yang efektif menggunakan perilaku verbal dan non verbal untuk
menunjukkan kasih sayang kepada siswa.”
Penelitian telah menunjukkan bahwa perilaku guru seperti gerak tubuh,
senyuman, dan ucapan yang membesarkan hati berhubungan dengan
peningkatan prestasi siswa dan hasil positif lainnya (Harris & Rosenthal,
1985; Marzano, 2018).
CHAPTER 9
Building Relationships
STRATEGI:
1. Menyapa siswa di depan pintu kelas
2. Mengadakan konferensi informal
3. Menghadiri acara-acara setelah pulang sekolah
4. Menyapa siswa dengan nama di luar sekolah
5. Memberi siswa tanggung jawab khusus atau peran kepemimpinan di kelas
6. Menjadwalkan interaksi
7. Membuat papan buletin foto
8. Menggunakan perilaku fisik
9. Menggunakan humor
Element 39: Memahami Latar Belakang dan Minat
Siswa Minat
Guru yang efektif menggunakan minat dan latar belakang siswa untuk
menghasilkan iklim penerimaan dan komunitas.
Penelitian telah menunjukkan bahwa hubungan hubungan guru-siswa yang positif
dikaitkan dengan penurunan gangguan di kelas (Marzano, 2003). gangguan di
dalam kelas (Marzano, 2003). Ketika guru mengenal siswa dan berusaha
memahami minat dan latar belakang mereka, maka akan tercipta suasana kerja
sama, bukan mentalitas "aku-mereka" (Plax & Kearney, 1990).
STRATEGI
1. Survei latar belakang siswa
2. Kuesioner opini
3. Konferensi guru-siswa secara
individu
4. Konferensi orang tua dan guru
5. Surat kabar sekolah, buletin, atau
buletin
6. Wawancara informal di kelas
7. Keakraban dengan budaya siswa
8. Metafora dan analogi otobiografi
9. Autobiografi enam kata
10. Investigasi independen
11. Kutipan
12. Komentar tentang prestasi siswa
atau bidang-bidang yang penting
13. Susunan pemain
14. Tujuan pembelajaran siswa secara
individu
Contoh: Survei Latar Belakang Siswa
Di mana Anda dilahirkan?
Berapa banyak saudara laki-laki dan perempuan
yang Anda miliki?
Apa saja hal tentang keluarga Anda yang membuat
Anda bangga?
Hal-hal apa saja yang kamu lakukan selama liburan
?
Apa yang akan Anda lakukan jika Anda tahu Anda
tidak akan gagal?
Apakah Anda memiliki hobi (mengoleksi barang,
upaya artistik, membangun sesuatu)? Jika ya, apa
saja?
Apakah Anda berpartisipasi dalam olahraga? Jika
ya, olahraga apa? Apa yang paling Anda sukai yang
paling Anda sukai dari olahraga tersebut?
Apakah Anda mengikuti pelajaran dalam bentuk apa
pun (seperti musik, seni, menyanyi, menari, atau
pidato)? Jika ya, pelajaran apa?
Apa buku, permainan, film, video, atau permainan
komputer favorit Anda, atau acara televisi?
-
Element 40: Menampilkan Objektivitas dan Kontrol
“Guru yang efektif berperilaku secara objektif dan terkendali.”
Penelitian telah menunjukkan bahwa guru yang secara obyektif memandang
siswa mereka sebagai sebagai pelajar muda (sebagai lawan dari teman atau
musuh) menghasilkan prestasi yang lebih besar daripada guru yang terlalu hangat
atau terlalu dingin terhadap siswa (Brophy & Evertson, 1976; Nelson, Martella, &
Galand, 1998; Soar & Soar, 1979).
Part 2-Content
3 Conducting Direct Instruction Lessons
Element 6: Chunking content
Element 7: Processing Content
Element 8: Recording and Representing Content
4. Conducting Practicing and Deepening Lessons
Element 9: Using Structured Practice Sessions
Element 10: Examining Similarities and Differences
Element 11: Examining Errors in Reasoning
5. Conducting Knowledge Application Lessons
Element 12: Engaging Students in Cognitively Complex Tasks
Element 13: Providing Resources and Guidance
Element 14: Generating and Defending Claims
Part 2-Content
Pada part konten mengacu pada urutan dan kecepatan belajar santri sehingga
santri dapat memahami materi dengan lebih mudah hingga dapat
mengaplikasikan pemahaman yang diperoleh.
Konten pembelajaran yang kompleks perlu dipecah ke dalam bagian-bagian kecil
sehingga mudah untuk dipahami oleh santri.
Chunking Content (Memotong konten pembelajaran)
E6
Tahapan pemotongan konten
1. Pre Assesment (Formal, informal)
2. Squenly related
3. Processing time
1. Pre Assesment (Penilaian awal)
Jenis penilaian awal :
Informal - Menggunakan pertanyaan dan studi kasus
Formal
- PreTest (menggunakan pengetahuan prasyarat, pertanyaan terstruktur)
Contoh : Meminta siswa untuk menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan
Topik Prasyarat dari topik yang akan mereka pelajari hari ini
2. Squenly related (Potongan kecil yang terhubung)
Materi yang telah dibagi-bagi harus saling terhubung antara
bagian satu dengan bagian yang lain. Fokus pada penguatan
konsep, dan tidak mengulang pertanyaan karena akan
menghambat pemahaman santri.
Mengizinkan Waktu Pemrosesan Antar Potongan
Aplikasi :
Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok dan memberikan setiap kelompok
seperangkat pertanyaan untuk dijawab dan didiskusikan.
3. Processing time
Processing content ini maknanya yaitu mendalami konten yang sebelumnya telah dicacah
(chunking) menjadi sub materi sederhana. Kita sebagai guru memfasilitasi siswa untuk
mendalami sub materi sederhana sebelum beranjak ke sub materi yang selanjutnya
Beberapa metode untuk mendalami pemahaman santri
1. perspective analysis,
○ thinking hats,
2. collaborative process,
○ jigsaw cooperative learning
○ reciprocal teaching
○ concept attainment,
○ think-pair-share
○ scripted cooperative dyads
Pemrosesan Materi/konten (Processing Content)
E7
Thinking Hats
Jigsaw cooperative learning
Reciprocal teaching
Think Pair Share
Setelah santri mengikuti kegiatan KBM, pada tahap ini santri menuliskan dan
menyajikan pemahamannya baik secara linguistik (melalui bahasa) maupun
nonlinguistik (melalui gambar).
Menuliskan dan menyajikan pemahaman
E8
Berikut adalah beberapa alat teknologi yang dapat digunakan oleh
guru untuk membantu menuliskan dan menyajikan pemhaman
siswa.(tpack)
1. Flipgrid (https://flipgrid.com): Platform diskusi video yang bisa
digunakan oleh pendidik, siswa atau keluarga.
2. Kaizena.com-Kaizena adalah tools feedback untuk digunakan di google
docs.
3. Sketchboard.id-Sketchboard adalah papan tulis online
4. WeVideo adalah video editor online
Asking In-Depth Questions of Reluctant Learner
Bertanya Pertanyaan Mendalam kepada Siswa Reluktan
E42
Asking In-Depth Questions
Menurut Joyce M. Herzog, reluctant learner adalah
seorang siswa yang tidak tertarik dengan apa yang diajarkan guru dan akibatnya, tidak dapat belajar dalam
kerangka waktu atau cara penyajian yang disediakan (2002, as cited by 123HelpMe, February 2019).
Reluctant Learner
Salah satu cara paling umum guru memperlakukan siswa yang enggan
secara berbeda adalah bahwa mereka tidak mengajukan pertanyaan yang
serumit pertanyaan yang mereka ajukan kepada siswa lain.
2 Cara yang dapat Guru gunakan untuk membimbing pertanyaan siswa
(1)
Question
Formulation
Technique
(QFT)
(2)
Inquiry
Circles
Membuat pertanyaan yang bijaksana untuk inkuiri
mendukung siswa untuk menjadi pelajar yang lebih
terlibat.
QFT adalah proses untuk melakukan
brainstorming secara kolaboratif dan
meningkatkan pertanyaan.
Question Formulation Technique
The QFT process involves the following seven steps:
E43 Probing Incorrect Answers With Reluctant Learners
Tujuan:
Membuat siswa merasa dihargai dan tidak ragu untuk
berinteraksi dengan guru atau teman sebayanya.
Apresiasi jawaban lalu
berikan revisi jawaban
Pindah dahulu ke beberapa
santri yg lain lalu kembali ke
santri tsb
Berikan pertanyaan yg
merangsang siswa untuk
merevisi jawabannya
04
Santri mendiskusikan jawabannya ke
patnernya dulu baru menjawab di depan
kelas
Strategi feedback guru agar santri
bisa merevisi jawabannya
Strategies:
Using an appropriate response
process
Letting students off the hook
temporarily
Using answer revision
Using think-pair-share Revision protocol.
05
01
02 03

More Related Content

Similar to PPT MARZANO TEACHING ART & SCIENCE.pptx

Pembelajaran tematik
Pembelajaran tematikPembelajaran tematik
Pembelajaran tematik
Felix Baskara
 
model-model-pembelajaran-inovatif1.ppt
model-model-pembelajaran-inovatif1.pptmodel-model-pembelajaran-inovatif1.ppt
model-model-pembelajaran-inovatif1.ppt
NurindahIhsanNizar
 
PPT PTK SLB 2019 Khusus Untuk SLB dan UMUM
PPT PTK SLB 2019 Khusus Untuk SLB dan UMUMPPT PTK SLB 2019 Khusus Untuk SLB dan UMUM
PPT PTK SLB 2019 Khusus Untuk SLB dan UMUM
RioYonatan
 
Rencana Evaluasi - ALBERTHINA LAPUIMAKUNI
Rencana Evaluasi - ALBERTHINA LAPUIMAKUNIRencana Evaluasi - ALBERTHINA LAPUIMAKUNI
Rencana Evaluasi - ALBERTHINA LAPUIMAKUNI
albertinalapuimakuni
 

Similar to PPT MARZANO TEACHING ART & SCIENCE.pptx (20)

Bab 1 modul i membuka pembelajaran(2)
Bab 1 modul i membuka pembelajaran(2)Bab 1 modul i membuka pembelajaran(2)
Bab 1 modul i membuka pembelajaran(2)
 
Mastery learning
Mastery learningMastery learning
Mastery learning
 
Bab v
Bab  vBab  v
Bab v
 
Pembelajaran tematik
Pembelajaran tematikPembelajaran tematik
Pembelajaran tematik
 
model-model-pembelajaran-inovatif1.ppt
model-model-pembelajaran-inovatif1.pptmodel-model-pembelajaran-inovatif1.ppt
model-model-pembelajaran-inovatif1.ppt
 
Pembelajaran tematik
Pembelajaran tematikPembelajaran tematik
Pembelajaran tematik
 
Macam Macam Gaya Mengajar
Macam Macam Gaya MengajarMacam Macam Gaya Mengajar
Macam Macam Gaya Mengajar
 
Pembelajaran dan Asesmen.pptx
Pembelajaran dan Asesmen.pptxPembelajaran dan Asesmen.pptx
Pembelajaran dan Asesmen.pptx
 
PPT PTK SLB 2019 Khusus Untuk SLB dan UMUM
PPT PTK SLB 2019 Khusus Untuk SLB dan UMUMPPT PTK SLB 2019 Khusus Untuk SLB dan UMUM
PPT PTK SLB 2019 Khusus Untuk SLB dan UMUM
 
Model kurikulum 2013
Model kurikulum 2013Model kurikulum 2013
Model kurikulum 2013
 
Aspek Pembelajaran
Aspek PembelajaranAspek Pembelajaran
Aspek Pembelajaran
 
Mengajar dengan gaya Belajar yang aktif.pptx
Mengajar dengan gaya Belajar yang aktif.pptxMengajar dengan gaya Belajar yang aktif.pptx
Mengajar dengan gaya Belajar yang aktif.pptx
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
1.3 c konsep model pembelajaran PjBL
1.3 c  konsep model pembelajaran PjBL1.3 c  konsep model pembelajaran PjBL
1.3 c konsep model pembelajaran PjBL
 
Etika Profesi_keterampilan dasar guru (8 ket das gur)
Etika Profesi_keterampilan dasar guru (8 ket das gur)Etika Profesi_keterampilan dasar guru (8 ket das gur)
Etika Profesi_keterampilan dasar guru (8 ket das gur)
 
Penyamaan Persepsi Modul Ajar Pendidikan Umum.pptx
Penyamaan Persepsi  Modul Ajar Pendidikan Umum.pptxPenyamaan Persepsi  Modul Ajar Pendidikan Umum.pptx
Penyamaan Persepsi Modul Ajar Pendidikan Umum.pptx
 
Rencana Evaluasi - ALBERTHINA LAPUIMAKUNI
Rencana Evaluasi - ALBERTHINA LAPUIMAKUNIRencana Evaluasi - ALBERTHINA LAPUIMAKUNI
Rencana Evaluasi - ALBERTHINA LAPUIMAKUNI
 
LK 3.1 Best Practice .pdf
LK 3.1 Best Practice .pdfLK 3.1 Best Practice .pdf
LK 3.1 Best Practice .pdf
 
LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdfLK 3.1 Menyusun Best Practices.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdf
 

Recently uploaded

perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxperwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
Mas PauLs
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
ErikaPutriJayantini
 
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptxMATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
randikaakbar11
 
Power point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurPower point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsur
DoddiKELAS7A
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
SuzanDwiPutra
 
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptxPPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
iwidyastama85
 
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkungPenyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
SemediGiri2
 
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuPenjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Khiyaroh1
 

Recently uploaded (20)

perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxperwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptxMATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
 
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan GaramMateri Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
 
Power point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurPower point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsur
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
 
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup bP5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanMateri Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
 
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptxPPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
 
M5 Latihan Program Prolog Aritmatika.pptx
M5 Latihan Program Prolog Aritmatika.pptxM5 Latihan Program Prolog Aritmatika.pptx
M5 Latihan Program Prolog Aritmatika.pptx
 
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkungPenyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
 
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docxMateri E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuPenjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
 
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptxSlide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
 

PPT MARZANO TEACHING ART & SCIENCE.pptx

  • 1.
  • 2. SEGMENT TOPIC ELEMENT 1. FEEDBACK 1.1 Providing and Communicating Clear Learning Goals Element 1: Providing Scales and Rubrics Element 2: Tracking Student Progress Element 3: Celebrating Success 1.2 Using Assessments Element 4: Using Informal Assessments of the Whole Class Element 5: Formal Assessments of Individual Students
  • 3. Elemen 1: Menyediakan Skala dan Rubrik Penilaian Skala dan rubrik penilaian sangat penting untuk melacak kemajuan siswa Untuk elemen 1 model, terdapat dua strategi spesifik berikut yang dapat kita gunakan. 1. Mengartikulasikan tujuan pembelajaran dengan jelas 2. Membuat skala atau rubrik penilaian untuk tujuan pembelajaran Apa poin penting yang bisa kita terapkan dalam lesson plan kita ◎ Penting bagi kita untuk membuat santri merasa memiliki learning objective yang akan dipelajari (ownership) ◎ Membuat learning objective dengan bahasa yang mudah dipahami, konkrit, berdasarkan hasil diskusi dengan peserta didik sehingga timbul rasa memiliki LO tersebut ◎ Membuat skala dan rubrik penilaian yang dapat mengukur ketercapaian LO (cognitive, skills, affective) santri E1
  • 4. Strategi 1: Mengartikulasikan tujuan pembelajaran dengan jelas E1
  • 5. Untuk mengukur kognitif dan keterampilan siswa, Guru dapat membuat skala untuk keterampilan tertentu seperti penalaran, pemecahan masalah, atau ketekunan. Contoh rubrik penilaian : https://docs.google.com/document/d/1DyP- jSgboNYsoH9ePNZDOILYohR7alc5/edit?usp=sha ring&ouid=108560990341430391642&rtpof=true& sd=tru Strategi 2: Membuat skala dan rubrik penilaian E1
  • 6. Melacak progress siswa E2 a. Melacak progress perkembangan siswa b. Memberi siswa gambaran yang jelas tentang awal hingga akhir keseluruhan materi dari suatu topik/mapel dan menentukan posisi mereka pada saat ini ada dimana. c. Dapat menggunakan. i. Tabel tujuan pembelajaran ii. Skala kemahiran (mudah → sedang → sulit / sederhana → complex) iii. Applicable grade level (tingkatan- tingkatan dengan angka) seperti pada contoh berikut
  • 7. Melacak progress siswa E2 Contoh student progress https://docs.google.com/spreadsheets/d/137h7kN6-qDTFVHAt- BJ4Zw3l3H5X3OEOvMEKWSCgjMw/edit#gid=1743020418 Skala kemahiran (Proficiency Scale) Hasil pengolahan: Skala kemahiran (Proficiency Scale)
  • 8. Merayakan Keberhasilan (Celebrating Success) E3 Guru harus merayakan keberhasilan siswa untuk progres pertumbuhan mereka. Ini mungkin berbeda dari apa yang biasanya dirayakan guru di kelas. ● Merayakan keberhasilan siswa sangat penting untuk memotivasi siswa membuat mereka merasa berharga, termotivasi dan terinspirasi. ● Menciptakan atmosfir kompetitif di dalam kelas CARANYA: 1. Status celebration celebrating students’ status at any point in time 1. Verbal feedback menekankan pencapaian dan pertumbuhan dengan menjelaskan secara lisan apa yang telah dilakukan siswa dengan baik di seluruh unit
  • 9. Menggunakan Asesmen INFORMAL terhadap seluruh kelas E4 asesmen informal digunakan untuk memantau/monitor kemajuan siswa, mengajarkan kembali konsep dan keterampilan, mengatasi miskonsepsi, dan memberikan umpan balik yang bermakna. Strategi 1. Virtual exit slips 2. Guided reciprocal peer questioning 3. Respond, summarize, question, connect and comment (RSQC2) Jawaba siswa terhadap pertanyaan guru yang disampaikan pada tahap kesimpulan/akhir pembelajaran yang merefleksikan belajar siswa. Tujuan: 1. Untuk menilai pemahaman siswa 2. Untuk menganalisis dan mencerminkan upaya siswa dalam belajar 3. Untuk memberikan umpan balik kepada strategi yang diterapkan guru 4. Untuk memberikan umpan balik terhadap pembelajaran dan sumber belajar 5. Virtual exit slips are often use technology.
  • 10. Menggunakan Asesmen INFORMAL terhadap seluruh kelas E4 CONTOH : VIRTUAL EXIT SLIP Exit Slip Analysis https://docs.google.com/presentation/d/10jbkGg4xbm_J6AJsqDig4HZaAkJh gUfE/edit#slide=id.p1
  • 11. Tujuan: Mendapatkan gambaran presisi tentang capaian siswa dalam proses belajar yang sedang dijalaninya. Menggunakan Asesmen FORMAL terhadap siswa secara individu E5 Formal asesmen dalam buku Marzano dibagi menjadi : 1. Performance task 2. Learning Portfolio memberikan kita informasi tentang bagaimana kegiatan belajar mengajar berjalan serta strategi untuk mengetahui siswa tersebut sudah berada di tahap mana dalam pembelajarannya. 1. Performance Task Self-evaluation for students Kemampuan Meriset dan menganalisis informasi Problem-solving Demonstrate new learning Untuk mengukur
  • 12. Menggunakan Asesmen FORMAL terhadap siswa secara individu E5 CONTOH: 1. Common formative assessment 2. Exit ticket 3. A problem to further develop a concept 1. Performance Task Common formative assessment
  • 13. Menggunakan Asesmen FORMAL terhadap siswa secara individu E5 1. Emulates real-world work → siswa termotivasi dan menjadi kurator proses belajarnya sendiri 2. Menyajikan data bagi guru dalam memberikan feedback 2. Learning Portofolio
  • 14. Element 15 : Strategi Preview - Dalam preview, guru melibatkan siswa dalam kegiatan yang membantu mereka menghubungkan apa yang sudah mereka ketahui dengan konten yang baru, sekaligus memfasilitasi hubungan yang tercipta antara old dan new knowledge. - Preview yang baik akan menentukan seberapa baik proses pembelajaran itu nantinya. Preview adalah langkah pertama yang penting. E15
  • 15. Element 15 : Strategi Preview Informational Hook Menggunakan fakta-fakta yang menarik terkait dengan topik yang akan dipelajari. Fakta-fakta tersebut dapat berupa video, anekdot, fakta sejarah tentang topik tersebut dan lainnya. Bell Ringers Menggunakan pertanyaan-pertanyaan pemantik yang berhubungan dengan topik. Anticipation Guide Menggunakan fakta-fakta atau konsep yang telah dipelajari sebelumnya dan berhubungan dengan topik yang akan dipelajari. What do you think you know? Bertanya pada santri tentang pengetahuan santri terkait topik yang akan dipelajari. E15
  • 16. Element 16 : Menandai Informasi Penting - Guru mengidentifikasi informasi penting yang harus diperhatikan siswa secara khusus. Penting untuk memilih kegiatan pembelajaran dan metode presentasi yang paling sesuai dengan konten yang akan sajikan (Marzano, 2007) E16
  • 17. Element 16 : Menandai Informasi Penting 1. Mengulang konten yang penting 2. Mengajukan pertanyaan 3. Menggunakan aktivitas visual 4. Menggunakan kegiatan naratif 5. Menggunakan nada, suara, dan gestur 6. Menggunakan jeda 7. Menggunakan instruksi eksplisit E16
  • 18. Element 17 : Meninjau Ulang Konten - Guru melibatkan siswa dalam melakukan peninjauan ulang tentang konten yang mengandung informasi penting. E17
  • 19. Element 17 : Meninjau Ulang Konten - Guru melibatkan siswa dalam melakukan peninjauan ulang tentang konten yang mengandung informasi penting. E17
  • 20. Element 18 : Merevisi Pemahaman - Guru melibatkan siswa dalam merevisi pengetahuan sebelumnya tentang konten yang mereka bahas dalam pelajaran sebelumnya. - Penelitian menunjukkan bahwa ketika siswa awalnya belajar tentang suatu ide atau konsep, pengetahuan mereka tentang hal itu bersifat parsial dan perlu mengoreksi pemahamannya (Hofstetter, Sticht, & Hofstetter, 1999; Schwanenflugel, Stahl, & McFalls, 1997; Stahl, 1999). E18
  • 21. Element 19 : Merefleksikan Pembelajaran Guru melibatkan siswa dalam merevisi pengetahuan sebelumnya tentang konten yang mereka bahas dalam pelajaran sebelumnya. Penelitian menunjukkan bahwa ketika siswa awalnya belajar tentang suatu ide atau konsep, pengetahuan mereka tentang hal itu bersifat parsial dan perlu mengoreksi pemahamannya (Hofstetter, Sticht, & Hofstetter, 1999; Schwanenflugel, Stahl, & McFalls, 1997; Stahl, 1999). E19
  • 22. Element 20 : Memberikan tugas yang bermakna - Guru merancang pekerjaan rumah yang membantu siswa memperdalam pengetahuan mereka tentang konten, melatih keterampilan, atau mengkaji strategi belajar. - Tugas tidak hanya bersifat pengulangan materi yang sudah dipelajari, tapi juga dapat digunakan sebagai bridging ke materi selanjutnya. E20
  • 23. CHAPTER III Context: Element 23-43
  • 24. Element 33 : Menetapkan Aturan dan Prosedur “Guru yang efektif menetapkan aturan dan prosedur di awal tahun awal tahun dan merevisinya sepanjang tahun sesuai kebutuhan.” “Penelitian menunjukkan bahwa menetapkan aturan dan prosedur dapat meningkatkan kondusifitas belajar dan mengurangi gangguan belajar” (Marzano, 2003) E33
  • 25. Strategi: 1. Menggunakan seperangkat aturan dan prosedur yang kecil 2. Menjelaskan aturan dan prosedur kepada siswa 3. Membuat aturan dan prosedur dengan siswa 4. Memodifikasi aturan dan prosedur dengan siswa 5. Meninjau aturan dan prosedur dengan siswa 6. Menempelkan peraturan di sekitar ruangan
  • 27. Mengatur Tata Letak Fisik Ruang Kelas E33 “Guru yang efektif mengatur tata letak fisik ruang kelas untuk memfasilitasi pergerakan dan fokus pada pembelajaran.” Penelitian telah mengidentifikasi empat aspek penting dalam pengaturan ruangan: (1) Pusat pembelajaran, teknologi, dan peralatan; (2) dekorasi; (3) bahan; dan (4) meja siswa dan guru (Marzano, Gaddy, Foseid, Foseid, & Marzano, 2005). E34
  • 28. 1. Merancang dekorasi ruang kelas 2. Memajang hasil karya siswa 3. Mempertimbangkan materi kelas 4. Menempatkan meja guru 5. Menempatkan meja siswa 6. Merencanakan area untuk pengajaran seluruh kelompok 7. Merencanakan area untuk kerja kelompok 8. Merencanakan pusat-pusat pembelajaran Strategi:
  • 29.
  • 30. Element 35: Mendemonstrasikan Saksi “Guru yang efektif selalu waspada dan sadar akan apa yang terjadi di dalam kelas” Penelitian telah menunjukkan bahwa guru yang menjadi saksi (menyadari apa yang terjadi di dalam kelas setiap saat) berhubungan dengan angka penurunan gangguan di dalam kelas (Brophy, 1996; Kounin, 1983; Marzano, 2003). Reaksi guru yang tepat terhadap perilaku positif atau negatif juga dikaitkan dengan penurunan gangguan di kelas (Marzano, 2003).
  • 31. STRATEGI 1. Bersikap proaktif 2. Menempati seluruh ruangan secara fisik dan visual 3. Memperhatikan potensi masalah 4. Menggunakan serangkaian tindakan bertahap
  • 32. Menempati seluruh ruangan secara fisik dan visual
  • 34. Element 36: Mengakui Kepatuhan terhadap Peraturan dan Prosedur “Guru yang efektif secara konsisten dan adil mengakui kepatuhan terhadap aturan dan prosedur.” Penelitian telah menunjukkan bahwa mengakui kepatuhan terhadap aturan dan prosedur dikaitkan dengan penurunan gangguan di kelas (Stage & Quiroz, 1997). Pengakuan yang nyata dan kontingensi kelompok juga juga dikaitkan dengan penurunan gangguan di dalam kelas (Marzano, 2003).
  • 35. STRATEGI 1. Penegasan verbal 2. Penegasan non verbal 3. Pengakuan yang nyata 4. Ekonomi token 5. Formulir pengakuan harian 6. Perilaku berkode warna 7. Sertifikat 8. Panggilan telepon, email, dan catatan
  • 37. Element 37: Mengakui Kurangnya Kepatuhan terhadap Peraturan dan Prosedur “Guru yang efektif secara konsisten dan adil menerapkan konsekuensi ketika siswa tidak mengikuti aturan dan prosedur.” Penelitian telah menunjukkan bahwa mengakui kepatuhan terhadap aturan dan prosedur dikaitkan dengan penurunan dalam gangguan di kelas (Stage & Quiroz, 1997).
  • 38. Strategi 1. Isyarat verbal 2. Jeda sesaat 3. Isyarat non verbal 4. Waktu istirahat 5. Koreksi berlebihan 6. Kontinjensi kelompok yang saling bergantung 7. Kontingensi rumah 8. Rencana situasi intensitas tinggi 9. Rencana disipliner secara keseluruhan
  • 40. Element 38: Menggunakan Perilaku Verbal dan Nonverbal yang Menunjukkan Kasih Sayang kepada Siswa “Guru yang efektif menggunakan perilaku verbal dan non verbal untuk menunjukkan kasih sayang kepada siswa.” Penelitian telah menunjukkan bahwa perilaku guru seperti gerak tubuh, senyuman, dan ucapan yang membesarkan hati berhubungan dengan peningkatan prestasi siswa dan hasil positif lainnya (Harris & Rosenthal, 1985; Marzano, 2018). CHAPTER 9 Building Relationships
  • 41. STRATEGI: 1. Menyapa siswa di depan pintu kelas 2. Mengadakan konferensi informal 3. Menghadiri acara-acara setelah pulang sekolah 4. Menyapa siswa dengan nama di luar sekolah 5. Memberi siswa tanggung jawab khusus atau peran kepemimpinan di kelas 6. Menjadwalkan interaksi 7. Membuat papan buletin foto 8. Menggunakan perilaku fisik 9. Menggunakan humor
  • 42. Element 39: Memahami Latar Belakang dan Minat Siswa Minat Guru yang efektif menggunakan minat dan latar belakang siswa untuk menghasilkan iklim penerimaan dan komunitas. Penelitian telah menunjukkan bahwa hubungan hubungan guru-siswa yang positif dikaitkan dengan penurunan gangguan di kelas (Marzano, 2003). gangguan di dalam kelas (Marzano, 2003). Ketika guru mengenal siswa dan berusaha memahami minat dan latar belakang mereka, maka akan tercipta suasana kerja sama, bukan mentalitas "aku-mereka" (Plax & Kearney, 1990).
  • 43. STRATEGI 1. Survei latar belakang siswa 2. Kuesioner opini 3. Konferensi guru-siswa secara individu 4. Konferensi orang tua dan guru 5. Surat kabar sekolah, buletin, atau buletin 6. Wawancara informal di kelas 7. Keakraban dengan budaya siswa 8. Metafora dan analogi otobiografi 9. Autobiografi enam kata 10. Investigasi independen 11. Kutipan 12. Komentar tentang prestasi siswa atau bidang-bidang yang penting 13. Susunan pemain 14. Tujuan pembelajaran siswa secara individu
  • 44. Contoh: Survei Latar Belakang Siswa Di mana Anda dilahirkan? Berapa banyak saudara laki-laki dan perempuan yang Anda miliki? Apa saja hal tentang keluarga Anda yang membuat Anda bangga? Hal-hal apa saja yang kamu lakukan selama liburan ? Apa yang akan Anda lakukan jika Anda tahu Anda tidak akan gagal? Apakah Anda memiliki hobi (mengoleksi barang, upaya artistik, membangun sesuatu)? Jika ya, apa saja? Apakah Anda berpartisipasi dalam olahraga? Jika ya, olahraga apa? Apa yang paling Anda sukai yang paling Anda sukai dari olahraga tersebut? Apakah Anda mengikuti pelajaran dalam bentuk apa pun (seperti musik, seni, menyanyi, menari, atau pidato)? Jika ya, pelajaran apa? Apa buku, permainan, film, video, atau permainan komputer favorit Anda, atau acara televisi? -
  • 45. Element 40: Menampilkan Objektivitas dan Kontrol “Guru yang efektif berperilaku secara objektif dan terkendali.” Penelitian telah menunjukkan bahwa guru yang secara obyektif memandang siswa mereka sebagai sebagai pelajar muda (sebagai lawan dari teman atau musuh) menghasilkan prestasi yang lebih besar daripada guru yang terlalu hangat atau terlalu dingin terhadap siswa (Brophy & Evertson, 1976; Nelson, Martella, & Galand, 1998; Soar & Soar, 1979).
  • 46. Part 2-Content 3 Conducting Direct Instruction Lessons Element 6: Chunking content Element 7: Processing Content Element 8: Recording and Representing Content 4. Conducting Practicing and Deepening Lessons Element 9: Using Structured Practice Sessions Element 10: Examining Similarities and Differences Element 11: Examining Errors in Reasoning 5. Conducting Knowledge Application Lessons Element 12: Engaging Students in Cognitively Complex Tasks Element 13: Providing Resources and Guidance Element 14: Generating and Defending Claims
  • 47. Part 2-Content Pada part konten mengacu pada urutan dan kecepatan belajar santri sehingga santri dapat memahami materi dengan lebih mudah hingga dapat mengaplikasikan pemahaman yang diperoleh.
  • 48. Konten pembelajaran yang kompleks perlu dipecah ke dalam bagian-bagian kecil sehingga mudah untuk dipahami oleh santri. Chunking Content (Memotong konten pembelajaran) E6 Tahapan pemotongan konten 1. Pre Assesment (Formal, informal) 2. Squenly related 3. Processing time
  • 49. 1. Pre Assesment (Penilaian awal) Jenis penilaian awal : Informal - Menggunakan pertanyaan dan studi kasus Formal - PreTest (menggunakan pengetahuan prasyarat, pertanyaan terstruktur) Contoh : Meminta siswa untuk menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan Topik Prasyarat dari topik yang akan mereka pelajari hari ini 2. Squenly related (Potongan kecil yang terhubung) Materi yang telah dibagi-bagi harus saling terhubung antara bagian satu dengan bagian yang lain. Fokus pada penguatan konsep, dan tidak mengulang pertanyaan karena akan menghambat pemahaman santri.
  • 50. Mengizinkan Waktu Pemrosesan Antar Potongan Aplikasi : Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok dan memberikan setiap kelompok seperangkat pertanyaan untuk dijawab dan didiskusikan. 3. Processing time
  • 51. Processing content ini maknanya yaitu mendalami konten yang sebelumnya telah dicacah (chunking) menjadi sub materi sederhana. Kita sebagai guru memfasilitasi siswa untuk mendalami sub materi sederhana sebelum beranjak ke sub materi yang selanjutnya Beberapa metode untuk mendalami pemahaman santri 1. perspective analysis, ○ thinking hats, 2. collaborative process, ○ jigsaw cooperative learning ○ reciprocal teaching ○ concept attainment, ○ think-pair-share ○ scripted cooperative dyads Pemrosesan Materi/konten (Processing Content) E7
  • 56. Setelah santri mengikuti kegiatan KBM, pada tahap ini santri menuliskan dan menyajikan pemahamannya baik secara linguistik (melalui bahasa) maupun nonlinguistik (melalui gambar). Menuliskan dan menyajikan pemahaman E8
  • 57. Berikut adalah beberapa alat teknologi yang dapat digunakan oleh guru untuk membantu menuliskan dan menyajikan pemhaman siswa.(tpack) 1. Flipgrid (https://flipgrid.com): Platform diskusi video yang bisa digunakan oleh pendidik, siswa atau keluarga. 2. Kaizena.com-Kaizena adalah tools feedback untuk digunakan di google docs. 3. Sketchboard.id-Sketchboard adalah papan tulis online 4. WeVideo adalah video editor online
  • 58.
  • 59.
  • 60. Asking In-Depth Questions of Reluctant Learner Bertanya Pertanyaan Mendalam kepada Siswa Reluktan E42 Asking In-Depth Questions Menurut Joyce M. Herzog, reluctant learner adalah seorang siswa yang tidak tertarik dengan apa yang diajarkan guru dan akibatnya, tidak dapat belajar dalam kerangka waktu atau cara penyajian yang disediakan (2002, as cited by 123HelpMe, February 2019). Reluctant Learner Salah satu cara paling umum guru memperlakukan siswa yang enggan secara berbeda adalah bahwa mereka tidak mengajukan pertanyaan yang serumit pertanyaan yang mereka ajukan kepada siswa lain.
  • 61. 2 Cara yang dapat Guru gunakan untuk membimbing pertanyaan siswa (1) Question Formulation Technique (QFT) (2) Inquiry Circles Membuat pertanyaan yang bijaksana untuk inkuiri mendukung siswa untuk menjadi pelajar yang lebih terlibat. QFT adalah proses untuk melakukan brainstorming secara kolaboratif dan meningkatkan pertanyaan.
  • 62. Question Formulation Technique The QFT process involves the following seven steps:
  • 63. E43 Probing Incorrect Answers With Reluctant Learners Tujuan: Membuat siswa merasa dihargai dan tidak ragu untuk berinteraksi dengan guru atau teman sebayanya. Apresiasi jawaban lalu berikan revisi jawaban Pindah dahulu ke beberapa santri yg lain lalu kembali ke santri tsb Berikan pertanyaan yg merangsang siswa untuk merevisi jawabannya 04 Santri mendiskusikan jawabannya ke patnernya dulu baru menjawab di depan kelas Strategi feedback guru agar santri bisa merevisi jawabannya Strategies: Using an appropriate response process Letting students off the hook temporarily Using answer revision Using think-pair-share Revision protocol. 05 01 02 03