Jaringan Transmisi - Sistem Jaringan Perpipaan Yahya M Aji
Â
Fungsi jaringan transmisi adalah menyalurkan air bersih dari IPA (Instalasi Pengolahan Air) ke ground tank/reservoir.
Ada 3 jenis system transmisi, yaitu :
Sistem gravitasi
Memanfaatkan energy potensial akibat perbedaan elevasi sumber air dengan reservoir. Artinya, perbedaan tinggi yang dimiliki saja sudah cukup untuk mengalirkan air dari sumber air ke reservoir.
Sistem pompa
Digunakan apabila energy akibat beda elevasi tidak cukup untuk mengalirkan air ke tujuan, sehingga diperlukan daya tambahan.
Sistem gabungan
Gabungan dari kedua system diatas, yaitu penggunaan system gravitasi dan system pompa secara bersama-sama.
Jaringan Distribusi - Sistem Jaringan Perpipaan Yahya M Aji
Â
Fungsi jaringan distribusi adalah menyalurkan air bersih dari tendon ke rumah tangga atau konsumen.
Ada 2 jenis system distribusi, yaitu :
1. Sistem berkelanjutan (continuous)
Pada system ini, air akan disuplai dan didistribusikan selama 24 jam kepada konsumen. Sistem ini dipakai bila kuantitas air baku dapat mensuplai kebutuhan yang ada.
ïƒ Keuntungannya:
Air tersedia setiap saat
Air selalu berada dalam keadaan segar
ïƒ Kerugiannya:
Pemakaian air cenderung boros
Jika ada sedikit kebocoran, maka akumulasinya akan sangat besar
2. System intermitten
Pada system ini, air tidak diproduksi secara terus menerus, melainkan beberapa jam saja dalam satu hari. Sistem ini dipakai bila kuanititas dan tekanan yang diperlukan tidak terpenuhi.
ïƒ Keuntungannya:
Pemakaian air cenderung lebih hemat
Jika ada kebocoran, maka jumlah yang terbuang tidak akan besar
ïƒ Kerugiannya:
Air tidak tersedia setiap saat, sehingga sangat merepotkan bila pada saat-saat tersebut air dibutuhkan
Setiap rumah harus memiliki tempat penyimpanan air untuk memenuhi kebutuhannya
Jaringan Transmisi - Sistem Jaringan Perpipaan Yahya M Aji
Â
Fungsi jaringan transmisi adalah menyalurkan air bersih dari IPA (Instalasi Pengolahan Air) ke ground tank/reservoir.
Ada 3 jenis system transmisi, yaitu :
Sistem gravitasi
Memanfaatkan energy potensial akibat perbedaan elevasi sumber air dengan reservoir. Artinya, perbedaan tinggi yang dimiliki saja sudah cukup untuk mengalirkan air dari sumber air ke reservoir.
Sistem pompa
Digunakan apabila energy akibat beda elevasi tidak cukup untuk mengalirkan air ke tujuan, sehingga diperlukan daya tambahan.
Sistem gabungan
Gabungan dari kedua system diatas, yaitu penggunaan system gravitasi dan system pompa secara bersama-sama.
Jaringan Distribusi - Sistem Jaringan Perpipaan Yahya M Aji
Â
Fungsi jaringan distribusi adalah menyalurkan air bersih dari tendon ke rumah tangga atau konsumen.
Ada 2 jenis system distribusi, yaitu :
1. Sistem berkelanjutan (continuous)
Pada system ini, air akan disuplai dan didistribusikan selama 24 jam kepada konsumen. Sistem ini dipakai bila kuantitas air baku dapat mensuplai kebutuhan yang ada.
ïƒ Keuntungannya:
Air tersedia setiap saat
Air selalu berada dalam keadaan segar
ïƒ Kerugiannya:
Pemakaian air cenderung boros
Jika ada sedikit kebocoran, maka akumulasinya akan sangat besar
2. System intermitten
Pada system ini, air tidak diproduksi secara terus menerus, melainkan beberapa jam saja dalam satu hari. Sistem ini dipakai bila kuanititas dan tekanan yang diperlukan tidak terpenuhi.
ïƒ Keuntungannya:
Pemakaian air cenderung lebih hemat
Jika ada kebocoran, maka jumlah yang terbuang tidak akan besar
ïƒ Kerugiannya:
Air tidak tersedia setiap saat, sehingga sangat merepotkan bila pada saat-saat tersebut air dibutuhkan
Setiap rumah harus memiliki tempat penyimpanan air untuk memenuhi kebutuhannya
->Siphon adalah bangunan pembawa yang melewati bawah saluran lain (biasanya pembuang) atau jalan. Siphon bersifat saluran bertekanan atau tertutup.
->Bangunan terjun atau got miring diperlukan jika kemiringan permukaan tanah lebih curam daripada kemiringan maksimum saluran yang diizinkan. Bangunan terjunan dapat berupa terjunan tegak atau terjunan miring.
-> Gorong-gorong dipakai untuk membawa aliran air melewati bawah jalan air lainnya atau bawah jalan, serta jalan kereta api. Gorong-gorong mempunyai potongan melintang yang lebih kecil daripada luas basah saluran hulu maupun hilir.
Bendung karet adalah bendung gerak yang terbuat dari tabung karet yang mengembang sebagai sarana operasi pembendungan air.
Kapan kita perlu menggunakan bendung karet?
Bagaimana dasar perencanaan bendung karet?
Kita akan temukan jawabannya dalam dokumen ini.
Selain itu, beberapa contoh bendung karet di Indonesia:
- Bendung Karet Jati di DAS Kali Madiun
- Bendungan Karet Jatinegara di Kab. Kebumen
- Bendung Karet Kalijajar di Kab. Demak
- Bendung Karet Krueng Peusangan di Kab. Bireuen
- Bendung Karet Rambatan di Kab. Indramayu
Opsi Teknologi Drainase Permukiman. Terdapat berbagai opsi teknologi drainase dalam rangka mengurangi genangan dan pengendalian banjir di perkotaaan dan permukiman.
->Siphon adalah bangunan pembawa yang melewati bawah saluran lain (biasanya pembuang) atau jalan. Siphon bersifat saluran bertekanan atau tertutup.
->Bangunan terjun atau got miring diperlukan jika kemiringan permukaan tanah lebih curam daripada kemiringan maksimum saluran yang diizinkan. Bangunan terjunan dapat berupa terjunan tegak atau terjunan miring.
-> Gorong-gorong dipakai untuk membawa aliran air melewati bawah jalan air lainnya atau bawah jalan, serta jalan kereta api. Gorong-gorong mempunyai potongan melintang yang lebih kecil daripada luas basah saluran hulu maupun hilir.
Bendung karet adalah bendung gerak yang terbuat dari tabung karet yang mengembang sebagai sarana operasi pembendungan air.
Kapan kita perlu menggunakan bendung karet?
Bagaimana dasar perencanaan bendung karet?
Kita akan temukan jawabannya dalam dokumen ini.
Selain itu, beberapa contoh bendung karet di Indonesia:
- Bendung Karet Jati di DAS Kali Madiun
- Bendungan Karet Jatinegara di Kab. Kebumen
- Bendung Karet Kalijajar di Kab. Demak
- Bendung Karet Krueng Peusangan di Kab. Bireuen
- Bendung Karet Rambatan di Kab. Indramayu
Opsi Teknologi Drainase Permukiman. Terdapat berbagai opsi teknologi drainase dalam rangka mengurangi genangan dan pengendalian banjir di perkotaaan dan permukiman.
Teknik Penyehatan - Desain Saringan cepat noussevarenna
Â
Semoga bermanfaat :)
Tolong jangan mengupload file ini kembali yaa, jika ingin mengupload kembali, copy url dan sertakan akun ini sebagai sumber ^^ Terima kasih
This slide was made for a seminar about water crisis in Balikpapan on November 24, 2014. The crisis was started by the low water level in Manggar Reservoir, the only water source for Kota Balikpapan.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Â
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Â
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Â
11 kuliah pa bab xi. soal hitungan
1. Q = Debit, m3/dt
A = Luas penampang air, m2
V = Kecepatan rerata, m/dt
persamaan dasar : Q = AV
Pengukuran air irigasi
1. Debit 0,76 m3 / dt, luas penampang saluran yang
berisi air 0,15 m2 , berapa kecepatan aliran ?
2. Luas penampang sungai saat banjir 620 m2, dengan
kecepatan air 600 m/menit. Berapa debit saat itu ?
2. E : Laju Irigasi, m3/dt/ha
Q : Debit Irigasi, m3/dt
D : Jeluk Irigasi, m
A : Area Irigasi, ha
E = 8.640
D
Q = =
A
E
AD
8.640
3. Berapa laju irigasi, total debit dan debit harian ?
kalau untuk mengairi 540 ha, diperlukan jeluk irigasi =
24 cm, dengan waktu irigasi 12 hari.
3. 4. Untuk mengairi 270 ha.
Jeluk irigasi = 0, 032 m, Lama irigasi adalah 10 hari.
Berapa laju irigasi, total debit dan debit harian ?
Q =
AD
8,64
5. 85 ha lahan diairi 0,86 m selama 1 hari, berapa debit ?
4. D =
8, 64 Q
A
8.64 Q
DA =
6. Debi t 1,5 m3/dt untuk mengairi lahan 20 ha, berapa
jeluk ?
7. Jeluk irigasi adalah 80 mm, berapa luas lahan yang diairi kalau
debit 2,5 m3 /dt ?
8.64 Q
DA =
5. Q = DA
T
DA
Q
T =
A = QT
D
D =
QT
A
………………………..……(7)
……………………..………(8)
……………………..………(9)
…………………….………(10)
T : Waktu Irigasi, dt
Q : Debit Irigasi, m3/dt
D : Jeluk Irigasi, m
A : Area Irigasi, m2
6. D = QT
A
8. Pasokan air adalah 1,5 m3 / dt, lama irigasi 10 jam
dan luas irigasi 216 ha, berapa jeluk irigasi ?
9. Jeluk irigasi 15 mm diperlukan untuk 12 ha lahan,
berapa jam lama pemberian air kalau debit 0, 5 m3 / dt ?
DA
Q
T =
7. Q = DA
T
10. Air setinggi 75 mm diberikan pada lahan seluas 36 ha,
dalam waktu 50 menit. Berapa debitnya ?
11. Air 80 mm dipasok dalam waktu 10 jam dengan debit 2 m3 /dt.
Berapa luas area ?
A = QT
D
8. 12. Lahan seluas 30 ha, diairi dengan pompa bekerja 10 jam
per hari. Kapasitas lengas tersedia 24 cm/m dan jeluk
perakaran 0,5 m.
Irigasi dilakukan apabila 50 % penurunan lengas tersedia.
Efisiensi penggunaan air 80 %. Laju penggunaan
lengas puncak 5 mm/hari.
Berapa kapasitas debit pompa yang diperlukan ?
9. Jawab No 12 :
Jeluk penggunaan air = cm
Periode irigasi = Jeluk penggunaan air/Penggunaan
lengas puncak
= cm / mm per hari = hari
Jeluk air per penggunaan = / = cm
Kap pompa yang dibutuhkan = cm x ha : hari
= cm. ha/hr
= cm x 10.000 m2 : x 60 x 60
= 5,21 l / dt
10. 13. Berapa luas .... ha, diairi dengan pompa bekerja 10 jam
per hari. Kapasitas lengas tersedia 12 cm/m dan jeluk
perakaran 0,5 m.
Irigasi dilakukan apabila 50 % penurunan lengas tersedia.
Efisiensi penggunaan air 80 %. Laju penggunaan
lengas puncak 5 mm/hari.
kapasitas debit pompa yang diperlukan 40 l/dt.
11. Jawab No 13 :
Jeluk penggunaan air = 50% x 12 cm = 6 cm
Periode irigasi = Jeluk penggunaan air/Penggunaan
lengas puncak
= 6 cm / 5 mm per hari = 12 hari
Jeluk air per penggunaan = 6 / 0,8 cm = 7,5 cm
Kap pompa = 40 l/dt = 0,040 m3/dt x 10 jam = 1440 m3
= 14,4 cm. ha/hr
7,5 cm x A ha = 14,4 cm. ha/hari x 12 hari = 172,8 cm. ha
A = 23,04 ha
12. 14. Lahan seluas 30 ha, diairi dengan pompa berapa .... jam
per hari. Kapasitas lengas tersedia 24 cm/m dan jeluk
perakaran 0,5 m.
Irigasi dilakukan apabila 50 % penurunan lengas tersedia.
Efisiensi penggunaan air 80 %. Laju penggunaan
lengas puncak 5 mm/hari.
kapasitas pompa 40 l/dt.
13. Jawab No 14 :
Jeluk penggunaan air = 6 cm
Periode irigasi = Jeluk penggunaan air/Penggunaan
lengas puncak
= 6 cm / 5 mm per hari = 12 hari
Jeluk air per penggunaan = 6 / 0,8 = 7,5 cm
Kap pompa = 40 l/dt = 0,04 m3/dt = 144 . T m3
7,5 cm x 30 ha 12 hr = 18,75 cm.ha/hr
0,1875 m x 10.000 m2 = 0,04 m3/dt x 3600 T
144 T = 1875 T = 13,02 jam