Pengembangan Kemandirian Energi Pedesaan Berwawasan Lingkungan Melalui Rancang Bangun Kincir Air Apung Pada Saluran Sekunder Daerah Reklamasi Rawa Pasang Surut
Dokumen ini membahas penelitian tentang pemanfaatan aliran air pada saluran irigasi sekunder di Kabupaten Banyuasin untuk menghasilkan energi listrik menggunakan kincir air apung. Penelitian ini mengukur tinggi permukaan air, kecepatan aliran, dan debit aliran di beberapa musim. Hasilnya menunjukkan kincir air dapat menghasilkan daya hingga 1,3 kWh per hari pada musim kemarau. Penelitian ini
This slide was made for a seminar about water crisis in Balikpapan on November 24, 2014. The crisis was started by the low water level in Manggar Reservoir, the only water source for Kota Balikpapan.
This slide was made for a seminar about water crisis in Balikpapan on November 24, 2014. The crisis was started by the low water level in Manggar Reservoir, the only water source for Kota Balikpapan.
Jaringan Transmisi - Sistem Jaringan Perpipaan Yahya M Aji
Fungsi jaringan transmisi adalah menyalurkan air bersih dari IPA (Instalasi Pengolahan Air) ke ground tank/reservoir.
Ada 3 jenis system transmisi, yaitu :
Sistem gravitasi
Memanfaatkan energy potensial akibat perbedaan elevasi sumber air dengan reservoir. Artinya, perbedaan tinggi yang dimiliki saja sudah cukup untuk mengalirkan air dari sumber air ke reservoir.
Sistem pompa
Digunakan apabila energy akibat beda elevasi tidak cukup untuk mengalirkan air ke tujuan, sehingga diperlukan daya tambahan.
Sistem gabungan
Gabungan dari kedua system diatas, yaitu penggunaan system gravitasi dan system pompa secara bersama-sama.
Bendung karet adalah bendung gerak yang terbuat dari tabung karet yang mengembang sebagai sarana operasi pembendungan air.
Kapan kita perlu menggunakan bendung karet?
Bagaimana dasar perencanaan bendung karet?
Kita akan temukan jawabannya dalam dokumen ini.
Selain itu, beberapa contoh bendung karet di Indonesia:
- Bendung Karet Jati di DAS Kali Madiun
- Bendungan Karet Jatinegara di Kab. Kebumen
- Bendung Karet Kalijajar di Kab. Demak
- Bendung Karet Krueng Peusangan di Kab. Bireuen
- Bendung Karet Rambatan di Kab. Indramayu
7 analisis perilaku aliran terhadap kinerja roda air arus bawah untuk pembang...Mirmanto
Energy of water is one of the renewable energy that can be converted into electrical energy without pollution. Rotation, torque, and power generated by the water wheel can be used directly both for irrigation pumping and for running a rice mill even move the alternator and electrical generators. The purpose of this study was to find the best water wheel performance indicated by torque, rotation, and power as well as the relative speed of the water at the side of the blade. The results obtained in the preliminary test were the average water velocity of 2.50 m/s, the average rotation shaft of 79.78 rpm, the average torque on the shaft of 58.98 Nm, the average power of 510,67 W. The second results were also obtained as given the results and discussion section. It was found that the best water wheel performance based on the analysis was shown in the second test results.
Jaringan Transmisi - Sistem Jaringan Perpipaan Yahya M Aji
Fungsi jaringan transmisi adalah menyalurkan air bersih dari IPA (Instalasi Pengolahan Air) ke ground tank/reservoir.
Ada 3 jenis system transmisi, yaitu :
Sistem gravitasi
Memanfaatkan energy potensial akibat perbedaan elevasi sumber air dengan reservoir. Artinya, perbedaan tinggi yang dimiliki saja sudah cukup untuk mengalirkan air dari sumber air ke reservoir.
Sistem pompa
Digunakan apabila energy akibat beda elevasi tidak cukup untuk mengalirkan air ke tujuan, sehingga diperlukan daya tambahan.
Sistem gabungan
Gabungan dari kedua system diatas, yaitu penggunaan system gravitasi dan system pompa secara bersama-sama.
Bendung karet adalah bendung gerak yang terbuat dari tabung karet yang mengembang sebagai sarana operasi pembendungan air.
Kapan kita perlu menggunakan bendung karet?
Bagaimana dasar perencanaan bendung karet?
Kita akan temukan jawabannya dalam dokumen ini.
Selain itu, beberapa contoh bendung karet di Indonesia:
- Bendung Karet Jati di DAS Kali Madiun
- Bendungan Karet Jatinegara di Kab. Kebumen
- Bendung Karet Kalijajar di Kab. Demak
- Bendung Karet Krueng Peusangan di Kab. Bireuen
- Bendung Karet Rambatan di Kab. Indramayu
Similar to Pengembangan Kemandirian Energi Pedesaan Berwawasan Lingkungan Melalui Rancang Bangun Kincir Air Apung Pada Saluran Sekunder Daerah Reklamasi Rawa Pasang Surut
7 analisis perilaku aliran terhadap kinerja roda air arus bawah untuk pembang...Mirmanto
Energy of water is one of the renewable energy that can be converted into electrical energy without pollution. Rotation, torque, and power generated by the water wheel can be used directly both for irrigation pumping and for running a rice mill even move the alternator and electrical generators. The purpose of this study was to find the best water wheel performance indicated by torque, rotation, and power as well as the relative speed of the water at the side of the blade. The results obtained in the preliminary test were the average water velocity of 2.50 m/s, the average rotation shaft of 79.78 rpm, the average torque on the shaft of 58.98 Nm, the average power of 510,67 W. The second results were also obtained as given the results and discussion section. It was found that the best water wheel performance based on the analysis was shown in the second test results.
Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...Luhur Moekti Prayogo
Tugas 2 Mata Kuliah Desalinasi (3 SKS)
Nama : Mifta Irmayunita
NIM : 1310180008
Dosen Pengampu:
Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng
Program Studi Ilmu Kelautan
Fakultas Perikanan dan Kelautan
Universitas PGRI Ronggolawe Tuban
2022
Sistem perencanaan drainase dan sawerage perumahan griya asri cikarang, kab. ...Rendiswan Dhana
sistem drainase dalam wilayah administrasi kota dan daerah perkotaan
Similar to Pengembangan Kemandirian Energi Pedesaan Berwawasan Lingkungan Melalui Rancang Bangun Kincir Air Apung Pada Saluran Sekunder Daerah Reklamasi Rawa Pasang Surut (20)
Sistem perencanaan drainase dan sawerage perumahan griya asri cikarang, kab. ...
Pengembangan Kemandirian Energi Pedesaan Berwawasan Lingkungan Melalui Rancang Bangun Kincir Air Apung Pada Saluran Sekunder Daerah Reklamasi Rawa Pasang Surut
2. SALURAN IRIGASI PASANG SURUT
KABUPATEN BANYUASIN
Lokasi Daerah Rawa
Pasang Surut Delta
Telang II
Gambar 1.1 Peta Lokasi Daerah Rawa Pasang Surut Delta Telang II
4. DELTA TELANG II
13.800 Ha.
2.381 LS 104,42 BT
-Desa Telang Sari
-Desa Mulia Sari
-Desa Banyu Urip
-Desa Bangun Sari
-Desa Sumber Sari
-Desa Suka lama
-Desa Suka Tani
-Muara Sugih
5.
Dari total 33,4 juta hektar lahan basah yang
ada di Indonesia 20,1 juta hektar
diantaranya adalah lahan basah pasang
surut. 6,6 juta ha terdapat di Sum-sel
Secara teoritis terdapat kurang lebih 2136
Saluran Irigasi Sekunder di Sumsel, dimana
tiap saluran melayani area seluas 288
hektar.
Ramah lingkungan.
9. Tidal 1-19 Nop '08
4,0
1
3,5
2
3
4
5
6
7
8
9
2,5
2,0
1,5
10
11
12
13
1,0
14
15
16
17
18
19
0,5
0,0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
Waktu (Jam)
Pola Pasang Musi Ambang Luar
Pada Musim Kemarau September 2008
3,5
3,0
1Sept'08
2,5
2Sept'08
2,0
3Sept'08
1,5
4Sept'08
1,0
5Sept'08
0,5
)
(
a
.
m
r
e
p
g
n
i
T
Tinggi perm. air (m)
3,0
6Sept'08
0,0
7Sept'08
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23
Waktu pengamatan (Jam)
8Sept'08
10. Tinggi Air dan Kecepatan Aliran Pada
Pintu Air per- Januari 2011
140
120
100
80
60
40
20
0
Tinggi
Permukaan
Air (Cm)
Waktu (Jam)
19.00
22.00
13.00
16.00
11.00
6.30
9.00
3.30
1.00
Kecepatan
Aliran
(cm/det)
Tinggi permukaan, Kecepatan dan Debit aliran
pada Januari 2011
700
600
500
400
300
200
100
0
Debit aliran
(Dm3/detik)
Tinggi
permukaan air
(Cm)
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27
Waktu (Jam)
Kecepatan
aliran
(Cm/detik)
11. Tinggi Permukaan Air dan Kecepatan Aliran pada
Musim Kemarau September 2011
120
100
Kecepatan
Aliran
(Cm/det)
80
60
40
20
Tinggi
Permukaan
Air (Cm)
0
1
3
5
7
9
11 13 15 17
Jam Pengamatan
Tinggi permukaan, Kecepatan aliran dan Debit
aliran air pada September 2011
700
600
500
400
300
200
100
0
Debit aliran
(dm3/detik)
Kecepatan aliran
(Cm/detik)
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19
Waktu (Jam)
Tinggi permukaan air
(Cm)
12. Tinggi Air & Kecepatan Aliran Pada Saluran PerSeptember 2011
120
120
100
Tinggi
Permukaan
Air (Cm)
80
60
100
Kecepatan aliran air
(cm/detik)
80
Debit aliran
(dm3/detik)
60
40
40
Kecepatan
Aliran
(Cm/det)
20
0
-20 1
Kecepatan, Tinggi permukaan dan Debit aliran air Pada
Ahir Musim Kemarau September 2011
3
5
7
9 11 13 15 17
Waktu (Jam)
Tinggi permukaan
air (cm)
20
0
1
3
5
7
9 11 13 15 17
Waktu (Jam)
13.
14. 1
2
A
B
GambarIV.10: Sistem Transmisi Kincir
Air Apung
A. Roda gigi miring, transmisi tingkat
pertama,
ratio transmisi 5.
B. Roda gigi lurus planiter, ratio ransmisi
8,5
1Kopling tidak tetap.
2Kopling tetap
3Kopling tidak tetap
3
Alternator
15.
16. Momen Puntir Statik Pada Poros Roda Kincir Pada
Kecepatan 0,5-2,0 m/det Pada Kedalaman Celup Sudu
20 cm
Kecepatan aliran air 0,75 m/det
Blade 8
45
45
30,4
9,6
10,4
14,7
480
735
27
41,35
29,23
17,77
Blade 10
36
54
32,36
7,64
12,36
15,27
382
763,5
21,48
42,94
34,74
16,86
Blade 12
30
60
34,64
5,36
14,64
16,90
268
845
15,07
47,53
41,16
17,54
Kecepatan aliran air 1,0 m/det
Blade 8
45
45
30,4
9,6
10,4
14,7
480
735
48
73,5
51,97
29,99
Blade 10
36
54
32,36
7,64
12,36
15,27
382
763,5
38,2
76,35
61,76
29,98
Blade 12
30
60
34,64
5,36
14,64
16,90
268
845
26,8
84,5
73,13
29,98
17.
18.
19.
20.
21. Efisiensi rata-rata roda
kincir
(%)
Roda kincir
sisi terbuka
Roda kincir
sisi tertutup
Efisiensi pada saat
Efisiensi pada saat
terhubung dengan
terhubung dengan
sistem transmisi (%) sistem transmisi
dan alternator (%)
Efisiensi sistem
keseluruhan
(%)
86,3
79,4
73,7
25,9
93,2
80,08
73,5
45,7
Efisiensi Kincir Air Apung (%)
Roda kincir sisi terbuka
Roda kincir sisi tertutup
100
80
60
40
20
0
Efisiensi rata-rata roda
Efisiensi saat
kincir
terhubung dengan
sistem transmisi
Efisiensi saat
terhubung sistem
transmisi & alternator
Efisensi sistem
keseluruhan
22. Kinerja Alternator
Output voltage alternator pada
berbagai putaran
25
20
15
Volt
10
5
0
Arus alternator pada berbagai
putaran (mA)
20
15
Ar
)
A
m
(
s
u
10
y = -0,000x + 7,272
R² = 0,000
5
0
M
P
R
,
5
6
5
4
1
6
5
1
2
8
1
0
2
4
7
2
0
3
9
4
3
6
1
4
2
5
4
0
6
5
4
7
0
6
8
6
0
9
8
0
1
0
2
1
0
Putaran alternator (RPM)
500
1000
Putaran alternator (RPM)
1500
25. Daya Alternator Vs Kecepatan Aliran
150
Kecepatan Aliran Air (cm/detik)
Daya yang dihasilkan (Volt x 0,1)
100
50
0
Jam Pengamatan
26. Kecepatan aliran dan Estimasi Daya Pada Alternator
Dengan Referensi Data Musim Kemarau 2012
150
Kecepatan
aliran
(Cm/detik)
100
50
0
1
3
5
7
9
11 13 15 17 19 21 23
Jam Pengamatan
Daya yang
dihasilkan
(Volt x 0,1)
27. Output Daya
• Musim Hujan
• Musim Kemarau
Sebelas jam per-hari
Dua belas jam perhari
atau 0,87 kWh
atau 1,3 kWh
28. Komponen Lingkungan Air
Sebelum Kincir Sesudah Kincir
Zat padat terlarut
Zat padat
Tersuspensi
BOD……
COD………
Oksigen
terlarut……...
pH
Minyak-Lemak ……
112
407
18
1,8
2
4,48
3,6
0,163
Baku Mutu
Standar
1500
50
mg/l
mg/l
21
0,9
1
4,58
2,56
0,126
2
mg/l
10
mg/l
6
mg/l
6 – 9 Unit
1000 µg/l
30. Publikasi Nasional
“Hambatan dan Tantangan Pemanfaatan Aliran Air Pada Saluran Irigasi
Sekunder Untuk Memompakan Air ke Lahan Persawahan Sebagai Dukungan
Bagi Pengelolaan Lahan Sub-Optimal Di Desa Bangun Sari Telang II – Kabupaten
Banyuasin” Palembang, 5-6 Juni 2012.
Publikasi Internasional
1.International Seminar on Energy Science and Technology 2011.
“Hydro Energy and Its Significant Role in the Future of Indonesia Energy, Case
Study: Telang II
2.Elsevier International Journal: Renewable and Sustainable Energy reviews
“Renewable Energy and Hydropower Utilization Tendency Worldwide” Vol.17 –
January 2013
3. Pico Hydropower Application on Tidal Irrigation Canal Supporting the
Indonesian Agricultural Activity. Case Study: Telang II – Banyuasin, 12-13 Mei
2013, Padang West Sumatra.
31. Arus Pasang (Tidal Current) pada
saluran sekunder dapat dimafaatkan
untuk menjadi energi listrik.
Kincir Air Apung (Floating Waterwheel)
dapat digunakan untuk memanfaatkan
arus pasang menjadi energi
listrik/mekanik
32. SARAN-SARAN
1
Perlu ada design pintu air yang baru agar fungsi energi dan fungsi irigasi
dapat berjalan bersamaan tanpa saling mengganggu satu terhadap lainnya.
Dapat juga dilakukan modifikasi terhadap pintu air yang sudah ada.
2
Aplikasi hasil-hasil penelitian pada lokasi lain yang memungkinkan
pembuatan kincir dengan ukuran yang lebih besar sehingga daya yang
diperoleh lebih besar
3
Perlu ada kajian lebih lanjut tentang kombinasi antara hidropower dengan
energi surya agar terjadi interaksi saling menguntungkan, disamping perlu
kajian tentang efektivitas penggunaan energi agar daya gunanya lebih besar.
4
Perlu kajian lanjutan berupa penggunaan energi mekanik saluran irigasi
pasang surut untuk Aerasi dan Pompa Spiral untuk mendukung budi daya
pertanian lokal.