Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Soal kasus klb
1. SOAL
PEDOMAN
Cermati Soal kasus KLB berikut beserta pertanyaan-pertanyaan yang
diberikan. Pertanyaan-pertanyaan tersebut berfungsi sebagai panduan
untuk menyusun papernya, dan bukan dijawab per item dengan jawaban
singkat. Ingat bahwa soal KLB ini dibuat versi BEBAS, artinya Anda
diharapkan untuk kreatif dan memberikan pembahasan sesuai teori-2 yang
Anda pelajari.
3. Jawaban ujian dalam bentuk paper penelusuran KLB, yang mencakup
item berikut:
ujuan
2. KASUS KLB
Dalam suatu pertemuan koordinasi perangkat daerah di Kecamatan
Ketapang (31 Maret 2018) yang dihadiri oleh Camat serta Kepala Desa,
seorang kepala desa menyampaikan laporan kejadian aneh di wilayahnya.
Menurut informasi Kepala Desa Ketapang, Kecamatan Ketapang
Kabupaten Jembrana, dalam 3 hari terakhir ada laporan 2 kematian anak,
berusia 40 bulan (inisial MIt) dan 31 bulan (inisial Pgh). Kedua anak
tersebut saling bertetangga dan diketahui sering bermain bersama-sama.
Menurut laporan Kepala Dusun, kedua anak tersebut mengalami
gejala yang sama yaitu demam serta sulit bernapas, sempat diberikan obat
tradisional, namun karena tidak kunjung membaik akhirnya dibawa ke
dokter praktek swasta di pinggiran kota dan disarankan rawat inap. Kedua
orang tua menolak karena keterbatasan biaya dan meminta untuk dirawat
jalan.
Tidak jelas apakah dokter tersebut bersedia memberikan obat atau
tidak, namun sehari berikutnya Mlt meninggal di pagi hari (27 Mar 2018).
Pgh mengalami hal serupa 2 hari berikutnya namun sore hari (29 Mar
2018). Kepala Desa agak resah karena menurut laporan Kepala Dusun,
sepanjang upacara penguburan, masyarakat tidak henti-hentinya
membicarakan hal tersebut. Ada pendapat bahwa penyakit tersebut akibat
kelalaian penduduk desa karena sering membuang sampah dan buang air
besar di sungai yang mengalir melalui desa tersebut.
Ada juga yang mengkaitkan penyakit tersebut dengan Flu Burung,
karena ada beberapa ayam yang mati di sekitar rumah kedua anak itu.
Orang tua sendiri berpikir bahwa ada tetangga lain yang tidak suka dengan
mereka dan membuat penyakit tersebut. Kepala Desa kuatir hal tersebut
akan mengganggu ketentraman di wilayahnya, sehingga melaporkan pada
Camat dan memohon masukan.
3. Sementara itu, pada hari yang sama dengan pertemuan di atas (31 Maret
2018), di Puskesmas Kecamatan Ketapang, seorang anak perempuan
berusia 3 tahun dari Desa Ketapang sedang diperiksa oleh dokter
puskesmas.
Anak tersebut tampak pucat, lemas, dan menurut Ibunya, ia
mengeluhtidak enak badan sejak duahari yanglalu, tidak nafsu makan dan
merasa sakit saat menelan. Dokter menemukan tanda fisik kemerahan
pada faring, kemerahan dan pembengkakan tonsil yang cukup signifikan,
dan pembesaran kelenjar di sekitar leher. Ia mendiagnosis sebagai
tonsilofaringitis akut dan memberikan antibiotika, serta menasehati pasien
untuk menghabiskan obat sesuai aturan dan meminta untuk kembali jika
keluhan tidak hilang. Pada hari tersebut, dokter Puskesmas setidaknya
telah memeriksa 7 kasus anak-anak dengan keluhan yang sama dari Desa
Ketapang. Dokter Puskesmas sempat heran, karena umumnya walaupun
kasus tonsilofaringitis memang sering dijumpai, namun kasus anak-anak
per desa per hari rata-rata berkisar 3-4 saja.
Saat makan siang di warung, Dokter tersebut mengungkapkan
keheranannya dengan kejadian tersebut pada dokter Kepala Puskesmas
serta perawat-perawat yang sedang berada di warung tersebut. Salah
seorang perawat dari Desa Ketapang berkomentar bahwa dalam beberapa
hari terakhir, ia juga sempat menerima dan memeriksa anak-anak dengan
keluhan nyerimenelan di puskesmas permbantu. Lebih jauh, ia mendengar
ada 2 anak yang meninggal karena keluhan yang sama, namun ia tidak
sempat mengunjungi orang tua anak tersebut karena saat kejadian ia
sedang di
4. luar kota untuk tugas. Dokter Kepala Puskesmas agak terkejut mendengar
cerita tersebut dan meminta perawat untuk mencari informasi lebih
mendalam terkait kasus kematian anak di desa Ketapang dan melaporkan
hasil secepatnya. Malam harinya, perawat menghubungi dokter Kepala
Puskesmas dan melaporkan adanya kunjungan salah satu anak yang tadi
siang berkunjung ke puskesmas. Anak tersebut (perempuan, 11 bulan)
tampak sesak dan gelisah, sehingga perawat memutuskan untuk merujuk
langsung ke rumah sakit. Dari informasi keluarganya, anak ini adalah
saudara sepupu MIt dan sudah beberapa hari berada di rumah MIt. Selain
itu Perawat juga melaporkan informasi yang baru saja diperoleh dari
Kepala Dusun tentang kematian 2 anak yang dijumpai sebelumnya.
Dokter Kepala Puskesmas berpikir telah terjadi sesuatu hal yang
serius dan belum jelas penyebabnya. Malam itu juga, Kepala Puskesmas
memanggil beberapa staf puskesmas yang terdiri dari 2 dokter, 4 perawat,
5 bidan, serta 2 petugas surveilans. Kepala puskesmas menjelaskan situasi
tersebut di atas dan meminta petugas untuk siap melaksanakan survei
kasus dengan gejala infeksi menyerupai ISPA esok hari. Setelah pertemuan
tersebut, kepala puskesmas bersama perawat di Pustu Ketapang dan 2
petugas surveilans meluncur ke rumah Kepala Desa Ketapang.
Pertanyaan 1.
-kegiatan apakah yang seharusnya dilakukan oleh Kepala
Puskesmasuntuk pertamakali menindaklanjutikasustersebut? Bagaimana
caranya? Jelaskan dengan detail.
-informasiapayangperlu diketahui sebelum maupun pada saat
kunjungan?
rasionalnya mengapa Anda menyebutkan kemungkinan penyakit tersebut.
skan alasannya.
5. Lanjutan Kasus
Sehari berikutnya (1 April 2018), Kepala Puskesmas bersama staf
melakukan survei di Desa Ketapang untuk mencari kasus-kasus serupa.
Rumah-rumah yang dikunjungi adalah yang berada di sekitar rumah kasus
yang meninggal (Ds. Tengah), serta di sekitar rumah kasus yang dirujuk ke
RS (Ds. Barat).
Atas desakan Kepala Dusun yang lain bahwa juga ditemukan kasus-
kasus yang sama dan pertimbangan keresahan masyarakat setempat,
akhirnya survei juga meluas ke Dusun Timur, Selatan dan Utara. Akhirnya
survei dilakukan berdasarkan petunjuk Kepala Dusun, selanjutnya
menanyai kepala keluarga atau ibu yang sedang berada di rumah saat
survei, tentang ada tidaknya anak balita yang mengalami kejadian sakit
dalam seminggu terakhir. Beberapa gejala yang relevan dimasukkan dalam
kuesioner. Karena dibantu oleh semua staf puskesmas, survei gejala pada
kasus-kasus berhasil diselesaikan dalam sehari dengan hasil seperti tersaji
di file (sheet survey_gejala).
6. Pertanyaan 2
kasus-kasus tersebut dengan baik, hal-hal
apa yang harus dipersiapkan oleh Kepala puskesmas?
Jelaskan kelemahan dan kelebihan diagnosis kasus tersebut.
dikerjakan olehKepala Puskesmas? Jelaskan
kemungkinan-kemungkinannya.
jelaskan dengan sektor mana saja dan jelaskan alasannya; jika TIDAK,
jelaskan mengapa.
Lanjutan Kasus
Hasil analisis data sekunder puskesmas tahun 2012, untuk Desa Ketapang
sebagai berikut:
-rata jumlah anggota keluarga 4 orang
-laki dan perempuan adalah 1:1
dengan air sumur
- 80%
Hasil wawancara mendalam dengan keluarga korban MIt menunjukkan
data sbb:
7. 2018, setelah datang dari berlibur
selama seminggu (18 Maret – 24 Maret) di rumah saudara di Desa Aseman,
Banyuwangi.
mengeluh sesak dan kemudian meninggal dua hari setelahnya (27 Maret
2017).
ahir 3400gram, dan
status imunisasi inkomplit untuk DPT3, Campak, serta Hepatitis B3.
Hasil wawancara mendalam dengan keluarga korban Pgh menunjukkan
data sbb:
2018, tidak ada riwayat keluar kota.
n MIt, tetangga berdekatan (selat tembok).
2017.
status imunisasi tidak jelas. Orang tua ragu-ragu dan menyatakan telah
lengkap, namun kartu KMS sudah hilang.
8. 4 April 2018, Ada laporan dari RS bahwa anak yang dirujuk oleh perawat
Desa Ketapang telah sembuh dan keluar dari RS.
Pertanyaan 3
masalah ini?
insiden crude maupun insiden kejadian berdasarkan orang, tempat dan
waktu? Jika YA, coba lakukan perhitungannya. Namun jika TIDAK, jelaskan
mengapa.
penularan dari data tersebut? Jika YA, apa hipotesisnya; dan jika TIDAK,
mengapa?
-hasil terbaru di atas, apa yangseharusnyadilakukan
oleh Kepala Puskesmas? Jelaskan.
Lanjutan kasus
Sesungguhnya Kepala Puskesmas telah memikirkan satu penyakit yang
paling mungkin terkait dengan kejadian tersebut berdasarkan hasil analisis
beberapa data yang telah dimiliki. Namun karena belum yakin, ia
bermaksud melakukan suatu uji case control untuk mengetahui faktor
risiko penularan kejadian penyakit tersebut. Sebagai KASUS adalah semua
balita yang sakit di desa Ketapang. Sedangkan kontrolnya diambil dari
anak-anak balita yang tidak menunjukkan gejala sakit. Data penelusuran
seperti terlampir di file sheet Case Control. Survei ulang dikerjakan secara
sistematis dengan mengerahkan semua staf puskesmas.
Pertanyaan:
-faktor apa yang terbukti mempengaruhi kejadian sakit di Desa
Ketapang?
9. l penelusuran case control
tersebut?
ini?
-tindakan yang perlu dikerjakan oleh Kepala Puskesmas
(saat ini dan ke depannya).