SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
UTS ASPEK HUKUM
BANGUNAN GEDUNG
SOAL
TOPIK KAJIAN?
BANGUNAN
GEDUNG
UU
28 THN 2002
PP
36 THN 2005
PERDA
KABUPATEN BEKASI 10 THN
2014
DEFINISI
PENYELENGGARAAN
GEDUNG?
kegiatan pembangunan yang meliputi PERENCANAAN PELAKSANAAN
PEMANFAATAN PEMBONGKARAN
Klasifikasi
Tim ahli bangunan gedung
Penyedia jasa konstruksi
Ketentuan sanksi
Ketentuan fungsi
Persyaratan bang. gedung
Penyelenggaraan
Peran masyarakat
Pembinaan penyelenggaraan
bang. gedung
Ketentuan fungsi
Persyaratan bang. gedung
Penyelenggaraan
Peran masyarakat
Pembinaan penyelenggaraan
bang. gedung
Ketentuan fungsi
Persyaratan bang. gedung
Penyelenggaraan
Peran masyarakat
Pembinaan penyelenggaraan
bang. gedung
PERSYARATAN UMUM
LINGKUP
PERATURAN
UU
28 THN 2002
PP
36 THN 2005
PERDA
KAB. BEKASI 10 THN 2014
Ketentuan sanksi
Ketentuan sanksi
SOAL
STUDI KASUS
https://www.pikiran-rakyat.com/jawa-barat/pr-01302622/cbd-meikarta-salahi-aturan-tak-
sesuai-tata-ruang-kabupaten-bekasi-432129
I-06 : Kawasan Industri
R1-06 : Permukiman Perkotaan
LOKASI MEIKARTA
KAWASAN INDUSTRI
PERMUKIMAN PERKOTAAN
ANALISA PELANGGARAN
PERMUKIMAN PERKOTAAN
Yang dibangun Meikarta adalah Apartemen,
kepadatan tinggi.
Meikarta sudah memenuhi syarat fasilitas
penunjang yaitu fasilitas umum, RS, Pendidikan,
dst.
Untuk memenuhi penunjang yang kompleks
dengan efisiensi lahan, form bangunan (terutama
tinggi) perlu disesuaikan.
Tinggi bangunan maksimal menyesuaikan Kawasan
Keselamatan Operasional Penerbangan (KKOP)
Bandar Udara Halim Perdana Kusuma, Jakarta
Timur yang diterbitkan oleh Kementerian
Perhubungan = 40 lantai
ISU???
MASALAH???
USULAN???
Permohonan IMB Meikarta ditolak meskipun sudah
mengantongi Surat Rekomendasi Provinsi Jawa
Barat
Pembangunan Meikarta tidak diperuntukan untuk
kawasan industry
+
Fasilitas penunjang > 12%
Sebaiknya Rekomendasi Provinsi Jawa barat
dikeluarkan jika peruntukan sudah sesuai dengan
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)
ISU???
MASALAH???
USULAN???
SOAL
Bertolak dari definisi penyelenggaraan Bangunan Gedung, ada 3 isu lebih lanjut yang dapat diangkat pada kasus Meikarta:
Penyelenggaraan bangunan gedung adalah kegiatan pembangunan yang meliputi proses perencanaan
teknis dan pelaksanaan konstruksi, serta kegiatan pemanfaatan, pelestarian, dan pem-bongkaran.
1. Perencanaan bangunan Gedung
2. Pelaksanaan konstruksi
Seharusnya tim perencana design mengkaji dulu legal-legal (peruntukan
RTRW dan RDTR) Kab. Bekasi dan jika ada ketidaksesuaian, maka
perencana wajib untuk memberi tahu kepada owner.
Seharusnya kontraktor harus check terlebih dahulu dan dapat menolak
pekerjaan jika izin-izin yang berlaku belum dikantongi pemberi tugas
SOAL
OVERVIEW
Isi UU 28 th 2002 dan PP 36 thn 2005 sama sama menjelaskan
mengenai :
1. Fungsi bangunan  macam-macam fungsi bangunan dan
ketentuan-ketentuan pada setiap variasi fungsi
2. Persyaratan bangunan Gedung  terdiri atas syarat
administrative dan syarat teknis yang akan diatur oleh Perda
(KLB,KDB, Amdal, dst)
3. Penyelenggaraan  meliputi proses perencanaan teknis dan
pelaksanaan konstruksi, serta kegiatan pemanfaatan,
pelestarian, dan pem-bongkaran.
4. Peran masyarakat  Pedoman cara pemantauan & penjagaan
ketertiban, Pemberian masukan terhadap penyusunan atau
penyempurnaan, penyampaian pendapat dan pertimbangan,
dan pelaksanaan gugatan perwakilan.
5. Pembinaan  Pembinaan yang dilakukan oleh pemerintah
6. Ketentuan sanksi  atas pelanggaran
UU No. 28 tahun 2002
Bab I
Bab II
Bab III
Bab IV
Bab V
Bab VI
Bab VII
Bab VIII
Bab IX
KETENTUAN UMUM
• Bangunan gedung adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu
dengan tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di
dalam tanah dan/atau air, yang berfungsi sebagai tempat manusia melakukan
kegiatannya, baik untuk hunian atau tempat tinggal, kegiatan keagamaan, kegiatan
usaha, kegiatan sosial, budaya, maupun kegiatan khusus.
• Definisi :
• Penyelenggaraan Gedung
• Pemanfaatan Gedung
• Pemeliharaan Gedung
• Perawatan
• Pemeriksaan berkala
• Pelestarian
• Pembongkaran
• Pemilik bangunan Gedung
• Pengkaji Teknis
• Masyarakat
• Prasarana dan sarana bangunan Gedung
• Pemerintah
BANGUNANGEDUNG
Bab I
Bab II
Bab III
Bab IV
Bab V
Bab VI
Bab VII
Bab VIII
Bab IX
ASAS, TUJUAN, DAN LINGKUP
Pasal 2
Bangunan gedung diselenggarakan berlandaskan asas kemanfaatan, keselamatan,
keseimbangan, serta keserasian bangunan gedung dengan lingkungannya.
Pasal 3
Pengaturan bangunan gedung bertujuan untuk:
1. mewujudkan bangunan gedung yang fungsional dan sesuai dengan tata bangunan
gedung yang serasi dan selaras dengan lingkungannya;
2. mewujudkan tertib penyelenggaraan bangunan gedung yang menjamin
keandalan
teknis bangunan gedung dari segi keselamatan, kesehatan, kenyamanan, dan
kemudahan;
3. mewujudkan kepastian hukum dalam penyelenggaraan bangunan gedung.
Pasal 4
Undang-undang ini mengatur ketentuan tentang bangunan gedung
UU No. 28 tahun 2002 BANGUNANGEDUNG
Bab I
Bab II
Bab III
Bab IV
Bab V
Bab VI
Bab VII
Bab VIII
Bab IX
Pasal 5 : Mengatur fungsi-fungsi bangunan Gedung
Pasal 6 :
(1) Fungsi bangunan gedung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 harus sesuai
dengan
peruntukan lokasi yang diatur dalam Peraturan Daerah tentang Rencana Tata
Ruang
Wilayah Kabupaten/Kota.
(2) Fungsi bangunan gedung sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ditetapkan
oleh
Pemerintah Daerah dan dicantumkan dalam izin mendirikan bangunan.
(3) Perubahan fungsi bangunan gedung yang telah ditetapkan sebagaimana
dimaksud
dalam ayat (2) harus mendapatkan persetujuan dan penetapan kembali oleh
Pemerintah Daerah.
(4) Ketentuan mengenai tata cara penetapan dan perubahan fungsi bangunan
gedung
sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) diatur lebih lanjut dengan Peraturan
Pemerintah.
UU No. 28 tahun 2002 BANGUNANGEDUNG
Bab I
Bab II
Bab III
Bab IV
Bab V
Bab VI
Bab VII
Bab VIII
Bab IX
PENYELENGGARAAN BANGUNAN GEDUNG
Bagian pertama : Pembangunan, pemanfaatan, pelestarian, dan
pembongkaran
Bagian kedua : Perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan
Bagian ketiga : Pemanfaatan
Bagian keempat : Pelestarian
Bagian kelima : Pebongkaran
Bgaian keenam : Hak dan kewajiban pemilik dan pengguna
UU No. 28 tahun 2002 BANGUNANGEDUNG
Bab I
Bab II
Bab III
Bab IV
Bab V
Bab VI
Bab VII
Bab VIII
Bab IX
UU No. 28 tahun 2002
PERAN MASYARAKAT
a)Pemantauan dan Penjagaan Ketertiiban
b)
Pemberian Masukan terhadap Penyusunan dan/atau
Penyempurnaan
Peraturan, Pedoman, dan Standar Teknis
c.)Penyampaian Pendapat dan Pertimbangan
d)Pelaksanaan Gugatan Perwakilan
BANGUNANGEDUNG
Bab I
Bab II
Bab III
Bab IV
Bab V
Bab VI
Bab VII
Bab VIII
Bab IX
UU No. 28 tahun 2002
PEMBINAAN
Bagian Pertama Umum
Bagian Kedua Pembinaan oleh Pemerintah
Bagian Ketiga Pembinaan oleh Pemerintah Daerah
BANGUNANGEDUNG
Bab I
Bab II
Bab III
Bab IV
Bab V
Bab VI
Bab VII
Bab VIII
Bab IX
UU No. 28 tahun 2002
SANKSI
Bagian Pertama Umum
Bagian Kedua SANKSI administratif (ketentuan sanksi)
Bagian Ketiga sanksi owner dan user , serta organ.
BANGUNANGEDUNG
Bab I
Bab II
Bab III
Bab IV
Bab V
Bab VI
Bab VII
Bab VIII
Bab IX
UU No. 28 tahun 2002
KETENTUAN PERALIHAN
KETENTUAN PENUTUP
BANGUNANGEDUNG
Bab I
Bab II
Bab III
Bab IV
Bab V
Bab VI
Bab VII
Bab VIII
Bab IX
PP no. 36 Tahun 2005
KETENTUAN UMUM
Bangunan gedung adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu
dengan tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di
dalam tanah dan/atau air, yang berfungsi sebagai tempat manusia melakukan
kegiatannya, baik untuk hunian atau tempat tinggal, kegiatan keagamaan, kegiatan
usaha, kegiatan sosial, budaya, maupun kegiatan khusus.
BANGUNANGEDUNG
Bab I
Bab II
Bab III
Bab IV
Bab V
Bab VI
Bab VII
Bab VIII
Bab IX
PP no. 36 Tahun 2005 BANGUNANGEDUNG
FUNGSI BANGUNAN GEDUNG
Bagian Pertama Umum Pasal 3
Bagian Kedua Penetapan Fungsi Bangunan Gedung Pasal 4-6
Bagian Ketiga Perubahan Fungsi Bangunan Gedung Pasal 7
Bab I
Bab II
Bab III
Bab IV
Bab V
Bab VI
Bab VII
Bab VIII
Bab IX
PP no. 36 Tahun 2005 BANGUNANGEDUNG
PERSYARATAN BANGUNAN GEDUNG
Bagian Pertama Umum Pasal 8-9
Bagian Kedua Persyaratan Administratif Bangunan Gedung
(Paragraf 1) Umum Pasal 10
(Paragraf 2) Status Hak Atas Tanah Pasal 11
(Paragraf 3) Status Kepemilikan Bangunan Gedung Pasal 12-13
(Paragraf 4) Izin Mendirikan Bangunan Gedung Pasal 14-15
Bagian Ketiga Persyaratan Tata Bangunan
(Paragraf 1) Umum Pasal 16
(Paragraf 2) Persyaratan Peruntukan dan Intesitas Bangunan Gedung Pasal 17-21
(Paragraf 3) Persyaratan Arsitektur Bangunan Gedung Pasal 22-25
(Paragraf 4) Persyaratan Pengendalian Dampak Lingkungan Pasal 26
(Paragraf 5) Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Pasal 27-28
(Paragraf 6) Pembangunan Bangunan Gedung di atas dan/atau
dibawah Pasal 29-30
tanah, air dan/atau prasarana/sarana umum
Bagian Keempat Persyaratan Keandalan Bangunan Gedung
(Paragraf 1) Umum Pasal 31
(Paragraf 2) Persyaratan Keselamatan Pasal 32-37
(Paragraf 3) Persyaratan Kesehatan Pasal 38-47
(Paragraf 4) Persyaratan Kenyamanan Pasal 48-53
(Paragraf 5) Persyaratan Kemudahan Pasal 54-61
Bab I
Bab II
Bab III
Bab IV
Bab V
Bab VI
Bab VII
Bab VIII
Bab IX
PP no. 36 Tahun 2005 BANGUNANGEDUNG
PERSYARATAN BANGUNAN GEDUNG
Bagian Pertama Pembangunan
(Paragraf 1) Umum Pasal 62
(Paragraf 2) Perencanaan Teknis Pasal 63-65
(Paragraf 3) Tim Ahli Bangunan Gedung Pasal 66-67
(Paragraf 4) Pelaksanaan Konstruksi Pasal 68-69
(Paragraf 5) Pengawasan Konstruksi Pasal 70
(Paragraf 6) Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung Pasal 71
Bagian Kedua Pemanfaatan
(Paragraf 1) Umum Pasal 72
(Paragraf 2) Pemeliharaan Bangunan Gedung Pasal 73-74
(Paragraf 3) Perawatan Bangunan Gedung Pasal 75-78
(Paragraf 4) Pemeriksaaan Secara Berkala Bangunan Gedung Pasal 79-80
(Paragraf 5) Perpanjangan Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung Pasal 81
(Paragraf 6) Pengawasan Pemanfaatan Bangunan Gedung Pasal 82
Bagian Ketiga Pelestariaan
(Paragraf 1) Umum Pasal 83
(Paragraf 2) Penetapan Bangunan Gedung yang Dilindungi dan Dilestarikan Pasal 84-86
(Paragraf 3) Pemanfaatan Bangunan Gedung yang Dilindungi dan
Dilestarikan Pasal 87-89
Bagian Keempat Pembongkaran
(Paragraf 1) Umum Pasal 90
(Paragraf 2) Penetapan Pembongkaran Pasal 91-92
(Paragraf 3) Pelaksanaan Pembongkaran Pasal 93-94
(Paragraf 4) Pengawasan Pembongkaran Bangunan Gedung Pasal 95
Bab I
Bab II
Bab III
Bab IV
Bab V
Bab VI
Bab VII
Bab VIII
Bab IX
PP no. 36 Tahun 2005
PERAN MASYARAKAT
Bagian Pertama Pemantauan dan Penjagaan Ketertiiban Pasal 96-99
Bagian Kedua Pemberian Masukan terhadap Penyusunan
dan/atau Penyempurnaan
Pasal 100
Peraturan, Pedoman, dan Standar Teknis
Bagian Ketiga Penyampaian Pendapat dan Pertimbangan Pasal 101-
102
Bagian Keempat Pelaksanaan Gugatan Perwakilan Pasal 103-
104
Bab I
Bab II
Bab III
Bab IV
Bab V
Bab VI
Bab VII
Bab VIII
Bab IX
PP no. 36 Tahun 2005
PERAN MASYARAKAT
BAB VI PEMBINAAN Pasal 105-
112
Bagian Pertama Umum Pasal 105
Bagian Kedua Pembinaan oleh Pemerintah Pasal 106-
108
Bagian Ketiga Pembinaan oleh Pemerintah Daerah Pasal 109-
112
Bab I
Bab II
Bab III
Bab IV
Bab V
Bab VI
Bab VII
Bab VIII
Bab IX
PP no. 36 Tahun 2005
SANKSI ADMINISTRATIF
Bagian Pertama Umum Pasal 113
Bagian Kedua Pada Tahap Pembangunan Pasal 114
Bagian Ketiga Pada Tahap Pemanfaatan Pasal 116
Bab I
Bab II
Bab III
Bab IV
Bab V
Bab VI
Bab VII
Bab VIII
Bab IX
PP no. 36 Tahun 2005
KETENTUAN PERALIHAN
KETENTUAN PENUTUP
SOAL
Permasalahan mengenai kasus Meikarta adalah karena adanya perencanaan bangunan oleh suatu
developer yang kompleks untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang kompleks dan masalah yang
terus berkembang, namun terhalang oleh perda yang kurang mengikuti perkembangaan masalah
(teknologi, kebutuhan ruang yang semakin banyak, kebutuhan fungsi bangunan yang semakin
kompleks).
Misalnya, pada RDTR kab. Bekasi jumlah maksimal lantai bangunan 6 lantai.
Padahal tidak mungkin suatu bangunan cukup 1 lantai jika ingin menjawab kebutuhan “kota vertical”
dikarenakan isu keterbatasan lahan dengan kebutuhan masyarakat yang begitu banyak.
Solusinya : Developer dengan source keahlian dan inovasi yang tinggi, sebaiknya berbagi ilmu dan
berbagi kerjasama dalam perbaikan dan penyempurnaan perda (dengan tetap mengacu pada PP) agar
proses perencanaan teknis dan pelaksanaan konstruksi, serta kegiatan pemanfaatan, pelestarian, dan
pem-bongkaran dapat dilaksanakan dengan baik dan memenuhi kebutuhan masyarakat & pemerintah.

More Related Content

Similar to UTS Aspek Hukum Bangunan Gedung

216704538 uu-no-28-th-2002-bangunan-gedung
216704538 uu-no-28-th-2002-bangunan-gedung216704538 uu-no-28-th-2002-bangunan-gedung
216704538 uu-no-28-th-2002-bangunan-gedungCici Miesriany
 
PEDOMAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI BANGUNAN GEDUNG
PEDOMAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI BANGUNAN GEDUNGPEDOMAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI BANGUNAN GEDUNG
PEDOMAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI BANGUNAN GEDUNGinideedee
 
Permen pu30 2006
Permen pu30 2006Permen pu30 2006
Permen pu30 2006Andi Leo
 
UU Nomor 28 Tahun 2002.pdf
UU Nomor 28 Tahun 2002.pdfUU Nomor 28 Tahun 2002.pdf
UU Nomor 28 Tahun 2002.pdfARJUNUANSA
 
Pedoman sertifikat laik fungsi bangunan gedung
Pedoman sertifikat laik fungsi bangunan gedungPedoman sertifikat laik fungsi bangunan gedung
Pedoman sertifikat laik fungsi bangunan gedunginfosanitasi
 
PERATURAN DAERAH TENTANG BANGUNAN GEDUNG
PERATURAN DAERAH TENTANG BANGUNAN GEDUNGPERATURAN DAERAH TENTANG BANGUNAN GEDUNG
PERATURAN DAERAH TENTANG BANGUNAN GEDUNGinideedee
 
SOSIALISASI_PERDA_BG.pptx
SOSIALISASI_PERDA_BG.pptxSOSIALISASI_PERDA_BG.pptx
SOSIALISASI_PERDA_BG.pptxjasasarprasbmp
 
Permen 45 2007
Permen 45 2007Permen 45 2007
Permen 45 2007Nia Octora
 
02 pp 36-2005_bangunan_gedung
02 pp 36-2005_bangunan_gedung02 pp 36-2005_bangunan_gedung
02 pp 36-2005_bangunan_gedungAmeLia Amel
 
Uu nomor 28_tahun2002
Uu nomor 28_tahun2002Uu nomor 28_tahun2002
Uu nomor 28_tahun2002Bima Iskandar
 
Peraturan Pemerintah No. 36 Tahun 2005 tentang Bangunan Gedung
Peraturan Pemerintah No. 36 Tahun 2005 tentang Bangunan GedungPeraturan Pemerintah No. 36 Tahun 2005 tentang Bangunan Gedung
Peraturan Pemerintah No. 36 Tahun 2005 tentang Bangunan GedungPenataan Ruang
 
Pedoman teknis pembangunan bangunan gedung negara
Pedoman teknis pembangunan bangunan gedung negaraPedoman teknis pembangunan bangunan gedung negara
Pedoman teknis pembangunan bangunan gedung negarainfosanitasi
 
Perda nomor 8 tahun 2015
Perda nomor 8 tahun 2015Perda nomor 8 tahun 2015
Perda nomor 8 tahun 2015muhfidzilla
 
06-Penyelenggaraan-Tata-Ruang-PP-16-th-2021-dan-Persetujuan-Bangunan-Gedung-P...
06-Penyelenggaraan-Tata-Ruang-PP-16-th-2021-dan-Persetujuan-Bangunan-Gedung-P...06-Penyelenggaraan-Tata-Ruang-PP-16-th-2021-dan-Persetujuan-Bangunan-Gedung-P...
06-Penyelenggaraan-Tata-Ruang-PP-16-th-2021-dan-Persetujuan-Bangunan-Gedung-P...egyd welyn
 
06-Penyelenggaraan-Tata-Ruang-PP-16-th-2021-dan-Persetujuan-Bangunan-Gedung-P...
06-Penyelenggaraan-Tata-Ruang-PP-16-th-2021-dan-Persetujuan-Bangunan-Gedung-P...06-Penyelenggaraan-Tata-Ruang-PP-16-th-2021-dan-Persetujuan-Bangunan-Gedung-P...
06-Penyelenggaraan-Tata-Ruang-PP-16-th-2021-dan-Persetujuan-Bangunan-Gedung-P...egyd welyn
 

Similar to UTS Aspek Hukum Bangunan Gedung (20)

216704538 uu-no-28-th-2002-bangunan-gedung
216704538 uu-no-28-th-2002-bangunan-gedung216704538 uu-no-28-th-2002-bangunan-gedung
216704538 uu-no-28-th-2002-bangunan-gedung
 
Uu no 28_th_2002
Uu no 28_th_2002Uu no 28_th_2002
Uu no 28_th_2002
 
PEDOMAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI BANGUNAN GEDUNG
PEDOMAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI BANGUNAN GEDUNGPEDOMAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI BANGUNAN GEDUNG
PEDOMAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI BANGUNAN GEDUNG
 
Permen pu30 2006
Permen pu30 2006Permen pu30 2006
Permen pu30 2006
 
UU Nomor 28 Tahun 2002.pdf
UU Nomor 28 Tahun 2002.pdfUU Nomor 28 Tahun 2002.pdf
UU Nomor 28 Tahun 2002.pdf
 
Pedoman sertifikat laik fungsi bangunan gedung
Pedoman sertifikat laik fungsi bangunan gedungPedoman sertifikat laik fungsi bangunan gedung
Pedoman sertifikat laik fungsi bangunan gedung
 
PERATURAN DAERAH TENTANG BANGUNAN GEDUNG
PERATURAN DAERAH TENTANG BANGUNAN GEDUNGPERATURAN DAERAH TENTANG BANGUNAN GEDUNG
PERATURAN DAERAH TENTANG BANGUNAN GEDUNG
 
SOSIALISASI_PERDA_BG.pptx
SOSIALISASI_PERDA_BG.pptxSOSIALISASI_PERDA_BG.pptx
SOSIALISASI_PERDA_BG.pptx
 
Permen 45 2007
Permen 45 2007Permen 45 2007
Permen 45 2007
 
Permen 45 2007
Permen 45 2007Permen 45 2007
Permen 45 2007
 
Pedoman umum rtbl
Pedoman umum rtblPedoman umum rtbl
Pedoman umum rtbl
 
Perpu pu
Perpu puPerpu pu
Perpu pu
 
02 pp 36-2005_bangunan_gedung
02 pp 36-2005_bangunan_gedung02 pp 36-2005_bangunan_gedung
02 pp 36-2005_bangunan_gedung
 
Uu nomor 28_tahun2002
Uu nomor 28_tahun2002Uu nomor 28_tahun2002
Uu nomor 28_tahun2002
 
Peraturan Pemerintah No. 36 Tahun 2005 tentang Bangunan Gedung
Peraturan Pemerintah No. 36 Tahun 2005 tentang Bangunan GedungPeraturan Pemerintah No. 36 Tahun 2005 tentang Bangunan Gedung
Peraturan Pemerintah No. 36 Tahun 2005 tentang Bangunan Gedung
 
Pedoman teknis pembangunan bangunan gedung negara
Pedoman teknis pembangunan bangunan gedung negaraPedoman teknis pembangunan bangunan gedung negara
Pedoman teknis pembangunan bangunan gedung negara
 
Perda nomor 8 tahun 2015
Perda nomor 8 tahun 2015Perda nomor 8 tahun 2015
Perda nomor 8 tahun 2015
 
Uu 28 2002
Uu 28 2002Uu 28 2002
Uu 28 2002
 
06-Penyelenggaraan-Tata-Ruang-PP-16-th-2021-dan-Persetujuan-Bangunan-Gedung-P...
06-Penyelenggaraan-Tata-Ruang-PP-16-th-2021-dan-Persetujuan-Bangunan-Gedung-P...06-Penyelenggaraan-Tata-Ruang-PP-16-th-2021-dan-Persetujuan-Bangunan-Gedung-P...
06-Penyelenggaraan-Tata-Ruang-PP-16-th-2021-dan-Persetujuan-Bangunan-Gedung-P...
 
06-Penyelenggaraan-Tata-Ruang-PP-16-th-2021-dan-Persetujuan-Bangunan-Gedung-P...
06-Penyelenggaraan-Tata-Ruang-PP-16-th-2021-dan-Persetujuan-Bangunan-Gedung-P...06-Penyelenggaraan-Tata-Ruang-PP-16-th-2021-dan-Persetujuan-Bangunan-Gedung-P...
06-Penyelenggaraan-Tata-Ruang-PP-16-th-2021-dan-Persetujuan-Bangunan-Gedung-P...
 

Recently uploaded

Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 

Recently uploaded (20)

Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 

UTS Aspek Hukum Bangunan Gedung

  • 3. TOPIK KAJIAN? BANGUNAN GEDUNG UU 28 THN 2002 PP 36 THN 2005 PERDA KABUPATEN BEKASI 10 THN 2014 DEFINISI PENYELENGGARAAN GEDUNG? kegiatan pembangunan yang meliputi PERENCANAAN PELAKSANAAN PEMANFAATAN PEMBONGKARAN
  • 4.
  • 5.
  • 6. Klasifikasi Tim ahli bangunan gedung Penyedia jasa konstruksi Ketentuan sanksi Ketentuan fungsi Persyaratan bang. gedung Penyelenggaraan Peran masyarakat Pembinaan penyelenggaraan bang. gedung Ketentuan fungsi Persyaratan bang. gedung Penyelenggaraan Peran masyarakat Pembinaan penyelenggaraan bang. gedung Ketentuan fungsi Persyaratan bang. gedung Penyelenggaraan Peran masyarakat Pembinaan penyelenggaraan bang. gedung PERSYARATAN UMUM LINGKUP PERATURAN UU 28 THN 2002 PP 36 THN 2005 PERDA KAB. BEKASI 10 THN 2014 Ketentuan sanksi Ketentuan sanksi
  • 9. I-06 : Kawasan Industri R1-06 : Permukiman Perkotaan LOKASI MEIKARTA KAWASAN INDUSTRI PERMUKIMAN PERKOTAAN ANALISA PELANGGARAN
  • 10. PERMUKIMAN PERKOTAAN Yang dibangun Meikarta adalah Apartemen, kepadatan tinggi. Meikarta sudah memenuhi syarat fasilitas penunjang yaitu fasilitas umum, RS, Pendidikan, dst. Untuk memenuhi penunjang yang kompleks dengan efisiensi lahan, form bangunan (terutama tinggi) perlu disesuaikan. Tinggi bangunan maksimal menyesuaikan Kawasan Keselamatan Operasional Penerbangan (KKOP) Bandar Udara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur yang diterbitkan oleh Kementerian Perhubungan = 40 lantai ISU??? MASALAH??? USULAN???
  • 11. Permohonan IMB Meikarta ditolak meskipun sudah mengantongi Surat Rekomendasi Provinsi Jawa Barat Pembangunan Meikarta tidak diperuntukan untuk kawasan industry + Fasilitas penunjang > 12% Sebaiknya Rekomendasi Provinsi Jawa barat dikeluarkan jika peruntukan sudah sesuai dengan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) ISU??? MASALAH??? USULAN???
  • 12. SOAL Bertolak dari definisi penyelenggaraan Bangunan Gedung, ada 3 isu lebih lanjut yang dapat diangkat pada kasus Meikarta: Penyelenggaraan bangunan gedung adalah kegiatan pembangunan yang meliputi proses perencanaan teknis dan pelaksanaan konstruksi, serta kegiatan pemanfaatan, pelestarian, dan pem-bongkaran. 1. Perencanaan bangunan Gedung 2. Pelaksanaan konstruksi Seharusnya tim perencana design mengkaji dulu legal-legal (peruntukan RTRW dan RDTR) Kab. Bekasi dan jika ada ketidaksesuaian, maka perencana wajib untuk memberi tahu kepada owner. Seharusnya kontraktor harus check terlebih dahulu dan dapat menolak pekerjaan jika izin-izin yang berlaku belum dikantongi pemberi tugas
  • 13. SOAL OVERVIEW Isi UU 28 th 2002 dan PP 36 thn 2005 sama sama menjelaskan mengenai : 1. Fungsi bangunan  macam-macam fungsi bangunan dan ketentuan-ketentuan pada setiap variasi fungsi 2. Persyaratan bangunan Gedung  terdiri atas syarat administrative dan syarat teknis yang akan diatur oleh Perda (KLB,KDB, Amdal, dst) 3. Penyelenggaraan  meliputi proses perencanaan teknis dan pelaksanaan konstruksi, serta kegiatan pemanfaatan, pelestarian, dan pem-bongkaran. 4. Peran masyarakat  Pedoman cara pemantauan & penjagaan ketertiban, Pemberian masukan terhadap penyusunan atau penyempurnaan, penyampaian pendapat dan pertimbangan, dan pelaksanaan gugatan perwakilan. 5. Pembinaan  Pembinaan yang dilakukan oleh pemerintah 6. Ketentuan sanksi  atas pelanggaran
  • 14. UU No. 28 tahun 2002 Bab I Bab II Bab III Bab IV Bab V Bab VI Bab VII Bab VIII Bab IX KETENTUAN UMUM • Bangunan gedung adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah dan/atau air, yang berfungsi sebagai tempat manusia melakukan kegiatannya, baik untuk hunian atau tempat tinggal, kegiatan keagamaan, kegiatan usaha, kegiatan sosial, budaya, maupun kegiatan khusus. • Definisi : • Penyelenggaraan Gedung • Pemanfaatan Gedung • Pemeliharaan Gedung • Perawatan • Pemeriksaan berkala • Pelestarian • Pembongkaran • Pemilik bangunan Gedung • Pengkaji Teknis • Masyarakat • Prasarana dan sarana bangunan Gedung • Pemerintah BANGUNANGEDUNG
  • 15. Bab I Bab II Bab III Bab IV Bab V Bab VI Bab VII Bab VIII Bab IX ASAS, TUJUAN, DAN LINGKUP Pasal 2 Bangunan gedung diselenggarakan berlandaskan asas kemanfaatan, keselamatan, keseimbangan, serta keserasian bangunan gedung dengan lingkungannya. Pasal 3 Pengaturan bangunan gedung bertujuan untuk: 1. mewujudkan bangunan gedung yang fungsional dan sesuai dengan tata bangunan gedung yang serasi dan selaras dengan lingkungannya; 2. mewujudkan tertib penyelenggaraan bangunan gedung yang menjamin keandalan teknis bangunan gedung dari segi keselamatan, kesehatan, kenyamanan, dan kemudahan; 3. mewujudkan kepastian hukum dalam penyelenggaraan bangunan gedung. Pasal 4 Undang-undang ini mengatur ketentuan tentang bangunan gedung UU No. 28 tahun 2002 BANGUNANGEDUNG
  • 16. Bab I Bab II Bab III Bab IV Bab V Bab VI Bab VII Bab VIII Bab IX Pasal 5 : Mengatur fungsi-fungsi bangunan Gedung Pasal 6 : (1) Fungsi bangunan gedung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 harus sesuai dengan peruntukan lokasi yang diatur dalam Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota. (2) Fungsi bangunan gedung sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ditetapkan oleh Pemerintah Daerah dan dicantumkan dalam izin mendirikan bangunan. (3) Perubahan fungsi bangunan gedung yang telah ditetapkan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) harus mendapatkan persetujuan dan penetapan kembali oleh Pemerintah Daerah. (4) Ketentuan mengenai tata cara penetapan dan perubahan fungsi bangunan gedung sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah. UU No. 28 tahun 2002 BANGUNANGEDUNG
  • 17. Bab I Bab II Bab III Bab IV Bab V Bab VI Bab VII Bab VIII Bab IX PENYELENGGARAAN BANGUNAN GEDUNG Bagian pertama : Pembangunan, pemanfaatan, pelestarian, dan pembongkaran Bagian kedua : Perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan Bagian ketiga : Pemanfaatan Bagian keempat : Pelestarian Bagian kelima : Pebongkaran Bgaian keenam : Hak dan kewajiban pemilik dan pengguna UU No. 28 tahun 2002 BANGUNANGEDUNG
  • 18. Bab I Bab II Bab III Bab IV Bab V Bab VI Bab VII Bab VIII Bab IX UU No. 28 tahun 2002 PERAN MASYARAKAT a)Pemantauan dan Penjagaan Ketertiiban b) Pemberian Masukan terhadap Penyusunan dan/atau Penyempurnaan Peraturan, Pedoman, dan Standar Teknis c.)Penyampaian Pendapat dan Pertimbangan d)Pelaksanaan Gugatan Perwakilan BANGUNANGEDUNG
  • 19. Bab I Bab II Bab III Bab IV Bab V Bab VI Bab VII Bab VIII Bab IX UU No. 28 tahun 2002 PEMBINAAN Bagian Pertama Umum Bagian Kedua Pembinaan oleh Pemerintah Bagian Ketiga Pembinaan oleh Pemerintah Daerah BANGUNANGEDUNG
  • 20. Bab I Bab II Bab III Bab IV Bab V Bab VI Bab VII Bab VIII Bab IX UU No. 28 tahun 2002 SANKSI Bagian Pertama Umum Bagian Kedua SANKSI administratif (ketentuan sanksi) Bagian Ketiga sanksi owner dan user , serta organ. BANGUNANGEDUNG
  • 21. Bab I Bab II Bab III Bab IV Bab V Bab VI Bab VII Bab VIII Bab IX UU No. 28 tahun 2002 KETENTUAN PERALIHAN KETENTUAN PENUTUP BANGUNANGEDUNG
  • 22. Bab I Bab II Bab III Bab IV Bab V Bab VI Bab VII Bab VIII Bab IX PP no. 36 Tahun 2005 KETENTUAN UMUM Bangunan gedung adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah dan/atau air, yang berfungsi sebagai tempat manusia melakukan kegiatannya, baik untuk hunian atau tempat tinggal, kegiatan keagamaan, kegiatan usaha, kegiatan sosial, budaya, maupun kegiatan khusus. BANGUNANGEDUNG
  • 23. Bab I Bab II Bab III Bab IV Bab V Bab VI Bab VII Bab VIII Bab IX PP no. 36 Tahun 2005 BANGUNANGEDUNG FUNGSI BANGUNAN GEDUNG Bagian Pertama Umum Pasal 3 Bagian Kedua Penetapan Fungsi Bangunan Gedung Pasal 4-6 Bagian Ketiga Perubahan Fungsi Bangunan Gedung Pasal 7
  • 24. Bab I Bab II Bab III Bab IV Bab V Bab VI Bab VII Bab VIII Bab IX PP no. 36 Tahun 2005 BANGUNANGEDUNG PERSYARATAN BANGUNAN GEDUNG Bagian Pertama Umum Pasal 8-9 Bagian Kedua Persyaratan Administratif Bangunan Gedung (Paragraf 1) Umum Pasal 10 (Paragraf 2) Status Hak Atas Tanah Pasal 11 (Paragraf 3) Status Kepemilikan Bangunan Gedung Pasal 12-13 (Paragraf 4) Izin Mendirikan Bangunan Gedung Pasal 14-15 Bagian Ketiga Persyaratan Tata Bangunan (Paragraf 1) Umum Pasal 16 (Paragraf 2) Persyaratan Peruntukan dan Intesitas Bangunan Gedung Pasal 17-21 (Paragraf 3) Persyaratan Arsitektur Bangunan Gedung Pasal 22-25 (Paragraf 4) Persyaratan Pengendalian Dampak Lingkungan Pasal 26 (Paragraf 5) Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Pasal 27-28 (Paragraf 6) Pembangunan Bangunan Gedung di atas dan/atau dibawah Pasal 29-30 tanah, air dan/atau prasarana/sarana umum Bagian Keempat Persyaratan Keandalan Bangunan Gedung (Paragraf 1) Umum Pasal 31 (Paragraf 2) Persyaratan Keselamatan Pasal 32-37 (Paragraf 3) Persyaratan Kesehatan Pasal 38-47 (Paragraf 4) Persyaratan Kenyamanan Pasal 48-53 (Paragraf 5) Persyaratan Kemudahan Pasal 54-61
  • 25. Bab I Bab II Bab III Bab IV Bab V Bab VI Bab VII Bab VIII Bab IX PP no. 36 Tahun 2005 BANGUNANGEDUNG PERSYARATAN BANGUNAN GEDUNG Bagian Pertama Pembangunan (Paragraf 1) Umum Pasal 62 (Paragraf 2) Perencanaan Teknis Pasal 63-65 (Paragraf 3) Tim Ahli Bangunan Gedung Pasal 66-67 (Paragraf 4) Pelaksanaan Konstruksi Pasal 68-69 (Paragraf 5) Pengawasan Konstruksi Pasal 70 (Paragraf 6) Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung Pasal 71 Bagian Kedua Pemanfaatan (Paragraf 1) Umum Pasal 72 (Paragraf 2) Pemeliharaan Bangunan Gedung Pasal 73-74 (Paragraf 3) Perawatan Bangunan Gedung Pasal 75-78 (Paragraf 4) Pemeriksaaan Secara Berkala Bangunan Gedung Pasal 79-80 (Paragraf 5) Perpanjangan Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung Pasal 81 (Paragraf 6) Pengawasan Pemanfaatan Bangunan Gedung Pasal 82 Bagian Ketiga Pelestariaan (Paragraf 1) Umum Pasal 83 (Paragraf 2) Penetapan Bangunan Gedung yang Dilindungi dan Dilestarikan Pasal 84-86 (Paragraf 3) Pemanfaatan Bangunan Gedung yang Dilindungi dan Dilestarikan Pasal 87-89 Bagian Keempat Pembongkaran (Paragraf 1) Umum Pasal 90 (Paragraf 2) Penetapan Pembongkaran Pasal 91-92 (Paragraf 3) Pelaksanaan Pembongkaran Pasal 93-94 (Paragraf 4) Pengawasan Pembongkaran Bangunan Gedung Pasal 95
  • 26. Bab I Bab II Bab III Bab IV Bab V Bab VI Bab VII Bab VIII Bab IX PP no. 36 Tahun 2005 PERAN MASYARAKAT Bagian Pertama Pemantauan dan Penjagaan Ketertiiban Pasal 96-99 Bagian Kedua Pemberian Masukan terhadap Penyusunan dan/atau Penyempurnaan Pasal 100 Peraturan, Pedoman, dan Standar Teknis Bagian Ketiga Penyampaian Pendapat dan Pertimbangan Pasal 101- 102 Bagian Keempat Pelaksanaan Gugatan Perwakilan Pasal 103- 104
  • 27. Bab I Bab II Bab III Bab IV Bab V Bab VI Bab VII Bab VIII Bab IX PP no. 36 Tahun 2005 PERAN MASYARAKAT BAB VI PEMBINAAN Pasal 105- 112 Bagian Pertama Umum Pasal 105 Bagian Kedua Pembinaan oleh Pemerintah Pasal 106- 108 Bagian Ketiga Pembinaan oleh Pemerintah Daerah Pasal 109- 112
  • 28. Bab I Bab II Bab III Bab IV Bab V Bab VI Bab VII Bab VIII Bab IX PP no. 36 Tahun 2005 SANKSI ADMINISTRATIF Bagian Pertama Umum Pasal 113 Bagian Kedua Pada Tahap Pembangunan Pasal 114 Bagian Ketiga Pada Tahap Pemanfaatan Pasal 116
  • 29. Bab I Bab II Bab III Bab IV Bab V Bab VI Bab VII Bab VIII Bab IX PP no. 36 Tahun 2005 KETENTUAN PERALIHAN KETENTUAN PENUTUP
  • 30. SOAL Permasalahan mengenai kasus Meikarta adalah karena adanya perencanaan bangunan oleh suatu developer yang kompleks untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang kompleks dan masalah yang terus berkembang, namun terhalang oleh perda yang kurang mengikuti perkembangaan masalah (teknologi, kebutuhan ruang yang semakin banyak, kebutuhan fungsi bangunan yang semakin kompleks). Misalnya, pada RDTR kab. Bekasi jumlah maksimal lantai bangunan 6 lantai. Padahal tidak mungkin suatu bangunan cukup 1 lantai jika ingin menjawab kebutuhan “kota vertical” dikarenakan isu keterbatasan lahan dengan kebutuhan masyarakat yang begitu banyak. Solusinya : Developer dengan source keahlian dan inovasi yang tinggi, sebaiknya berbagi ilmu dan berbagi kerjasama dalam perbaikan dan penyempurnaan perda (dengan tetap mengacu pada PP) agar proses perencanaan teknis dan pelaksanaan konstruksi, serta kegiatan pemanfaatan, pelestarian, dan pem-bongkaran dapat dilaksanakan dengan baik dan memenuhi kebutuhan masyarakat & pemerintah.