SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
Melukis Irisan Bidang dengan Sumbu Affinitas
Sumbu Afinitas adalah garis perpotongan antara bidang pengiris dengan bidang alas atau
bidang atas bangun ruang. Sumbu Afinitas digunakan sebagai patokan untuk menarik garis-
garis bidang irisan lainnya di dalam bangun ruang itu. Untuk memudahkan dalam Melukis
Irisan Bidang dengan Sumbu Affinitas ini, ada beberapa aksioma (aksioma = pernyataan-
pernyataan sederhana) yang kita libatkan yaitu :
(a). Garis dapat dibuat melalui dua titik,
(b). Garis dapat diperpanjang pada kedua ujungnya,
(c). Bidang dapat diperluas.
Dengan menggunakan ketiga aksioma di atas, maka kita akan mampu Melukis Irisan Bidang
dengan Sumbu Affinitas. Perhatikan gambar ilustrasi berikut yang merupakan contoh
penggunaan sumbu afinitas dalam melukis bidang irisan pada bangun ruang.
Langkah-langkah Melukis Bidang Irisan dengan Sumbu Afinitas
Perhatikan langkah-langkah Melukis Bidang Irisan dengan Sumbu Afinitas berikut ini :
(1). Gambarlah garis yang melalui dua titik yang sebidang pada bangun ruang.
(2). Perpanjang garis-garis (rusuknya) pada bidang alas atau bidang atas bangun ruang
sehingga memotong garis pada langkah 1.
(3). Hubungkan dua titik baru pada bidang alas atau bidang atas yang terbentuk. Garis yang
terbentuk pada langkah 3 ini adalah sumbu afinitasnya.
(4). Lengkapi gambar bidang irisannya.
Contoh soal Melukis Irisan Bidang dengan Sumbu Afinitas :
1). Perhatikan gambar limas di bawah ini. Tentukan bidang irisan yg melalui titik K, L, dan M.
Penyelesaian :
Langkah (1). Dari ketiga titik K, L, dan M, yang sebidang adalah titik L dan M (terletak di
bidang alas). Hubungkan titik L dan M sehingga membentuk garis dan perpanjanglah.
Langkah (2). Perpanjang rusuk DC dan DA sehingga berpotongan dengan garis langkah 1 di
titik P dan Q.
Langkah (3). Titik P dan K sebidang (terletak pada bidang belakang limas TDC yang diperluas).
Hubungkan titik P dan K, lalu diperpanjang sehingga memotong rusuk TD di titik R.
Langkah (4). Titik R dan Q sebidang (terletak pada bidang kiri limas TAD yang diperluas).
Hubungkan titik R dan Q, lalu diperpanjang sehingga memotong rusuk TA di titik S.
*). Dengan menghubungkan titik-titik M-K-R-S-L-M akan kita peroleh bidang irisan yang
melalui titik K, L, dan M seperti gambar berikut ini.
Garis yang melalui titik P, L, M, dan Q disebut sebagai sumbu afinitas dan bidang MKRSL
adalah bidang irisannya.
2). Lukislah bidang irisan kubus ABCD.EFGH yang melalui titik P, Q, dan R!
Penyelesaian :
*). Berikut adalah gambar bidang irisannya yang melalui titik P, Q dan R.
Langkah-langkah melukis bidang irisan dengan sumbu afinitasnya :
-). Titik Q dan R sebidang, hubungkan titik Q dan R lalu perpanjang garisnya.
-). Perpanjang rusuk yang sebidang dengan titik Q dan R yaitu rusuk DC dan DH sehingga
memotong garis perpanjangan QR di titik K dan L.
-). Titik K dan P terletak sebidang, hubungkan titik K dan P sehingga memotong rusuk BC di S,
lalu perpanjang garis KP.
-). Perpanjang rusuk yang sebidang dengan garis KP yaitu rusuk DA sehingga memotong garis
KP di titik M.
-). Titik L dan M terletak sebidang (bidang kiri ADHE yang diperluas), hubungkan titik L dan M
sehingga memotong rusuk EH dan AE di T dan U.
-). Dengan menghubungkan titik-titik P-S-Q-R-T-U-P akan kita peroleh bidang irisan yang
melalui titik P, Q,dan R seperti gambar di atas dan bidang PSQRTU adalah bidang irisannya
(berbentuk segienam).
3). Lukislah bidang irisan kubus ABCD.EFGH yang melalui titik P, Q, dan R!
Penyelesaian :
*). Berikut adalah gambar bidang irisannya yang melalui titik P, Q dan R.
Langkah-langkah melukis bidang irisan dengan sumbu afinitasnya :
-). Titik P dan Q sebidang, hubungkan titik P dan Q lalu perpanjang garisnya.
(sebenarnya kita juga bisa memperpanjang garis QR, hanya pengerjaannya akan lebih sulit).
-). Perpanjang rusuk yang sebidang dengan garis PQ yaitu CB dan CD sehingga berpotongan
dengan garis PQ di titik L dan K.
-). Titik K dan R sebidang (bidang belakang CDHG yang diperluas), hubungkan titik K dan R lalu
diperpanjang sehingga memotong rusuk CG di S.
-). Titik L dan S sebidang (bidang kanan BCGF yang diperluas), hubungkan titik L dan S yang
memotong rusuk BF di titik T.
-). Dengan menghubungkan titik-titik P-T-S-R-Q-P akan kita peroleh bidang irisan yang melalui
titik P, Q,dan R seperti gambar di atas dan bidang PTSRQ adalah bidang irisannya (berbentuk
segilima).
4). Lukislah bidang irisan kubus ABCD.EFGH yang melalui titik P, Q, dan R!
Penyelesaian :
*). Berikut adalah gambar bidang irisannya yang melalui titik P, Q dan R.
Langkah-langkah melukis bidang irisan dengan sumbu afinitasnya :
-). Titik P dan Q sebidang, hubungkan titik P dan Q lalu perpanjang garisnya.
-). Perpanjang rusuk yang sebidang dengan garis PQ yaitu rusuk FB dan FE sehingga
berpotongan dengan garis PQ di titik K dan L.
-). Titik K dan R sebidang (bidang kanan BCGF yang diperluas), hubungkan titik K dan R yang
memotong rusuk BC di titik S dan perpanjang garis KR.
-). Perpanjang rusuk yang sebidang dengan garis KR yaitu rusuk FG sehingga berptongan
dengan garis KR di titik M.
-). Titik L dan M sebidang (bidang atas EFGH yang diperluas), hubungkan titik L dan M yang
memotong rusuk GH dan HE di titik T dan U.
-). Dengan menghubungkan titik-titik P-Q-S-R-T-U-P akan kita peroleh bidang irisan yang
melalui titik P, Q,dan R seperti gambar di atas dan bidang PQSRTU adalah bidang irisannya
(berbentuk segienam).
5). Lukislah bidang irisan limas T.ABCD yang melalui titik P, Q, dan R!
*). Berikut adalah gambar bidang irisannya yang melalui titik P, Q dan R.
Langkah-langkah melukis bidang irisan dengan sumbu afinitasnya :
-). Titik P dan Q sebidang, hubungkan titik P dan Q lalu perpanjang garisnya.
-). Perpanjang rusuk yang sebidang dengan garis PQ yaitu rusuk AB sehingga berpotongan
dengan garis PQ di titik K.
-). Titik P dan R sebidang, hubungkan titik P dan R lalu perpanjang garisnya.
-). Perpanjang rusuk yang sebidang dengan garis PR yaitu rusuk AD sehingga berpotongan
dengan garis PR di titik M.
-). Titik K dan M sebidang (bidang alas ABCD yang diperluas), hubungkan titik K dan M.
-). Perpanjang rusuk yang sebidang dengan garis KM yaitu rusuk BC sehingga berpotongan
dengan garis KM di titik L.
-). Titik Q dan L sebidang (bidang TBC yang diperluas), hubungkan titik Q dan L sehingga
berpotongan dengan rusuk TC di titik S.
-). Dengan menghubungkan titik-titik P-Q-S-R-P akan kita peroleh bidang irisan yang melalui
titik P, Q,dan R seperti gambar di atas dan bidang PQSR adalah bidang irisannya (berbentuk
segiempat).
6). Lukislah bidang irisan prisma ABCD.EFGH yang melalui titik E, P, dan Q !
*). Berikut adalah gambar bidang irisannya yang melalui titik E, P, dan Q .
Langkah-langkah melukis bidang irisan dengan sumbu afinitasnya :
-). Titik E dan P sebidang, hubungkan titik E dan P lalu perpanjang garisnya.
-). Perpanjang rusuk yang sebidang dengan garis EP yaitu rusuk AB sehingga berpotongan
dengan garis EP di titik K.
-). Titik E dan Q sebidang, hubungkan titik E dan Q lalu perpanjang garisnya.
-). Perpanjang rusuk yang sebidang dengan garis EQ yaitu rusuk AD sehingga berpotongan
dengan garis EQ di titik L.
-). Titik K dan L sebidang (bidang alas ABCD yang diperluas), hubungkan titik K dan L.
-). Perpanjang rusuk yang sebidang dengan garis KL yaitu rusuk BC sehingga berpotongan
dengan garis KL di titik M.
-). Titik P dan M sebidang (bidang BCGF yang diperluas), hubungkan titik P dan M sehingga
berpotongan dengan rusuk CG di titik R.
-). Dengan menghubungkan titik-titik E-P-R-Q-E akan kita peroleh bidang irisan yang melalui
titik E, P, dan Q seperti gambar di atas dan bidang EPRQ adalah bidang irisannya (berbentuk
segiempat).
7). Lukislah bidang irisan kubus ABCD.EFGH yang melalui titik P, Q, dan R. Dimana R pada
perpanjangan DH dan Q pada bidang BCGF!
*). Berikut adalah gambar bidang irisannya yang melalui titik P, Q, dan R.
Langkah-langkah melukis bidang irisan dengan sumbu afinitasnya :
-). Titik P dan R sebidang, hubungkan titik P dan R yang memotong rusuk EH di titik S, lalu perpanjang
garisnya.
-). Perpanjang rusuk yang sebidang dengan garis PR yaitu rusuk DA sehingga berpotongan dengan
garis PR di titik N.
-). Setelah kita cek lagi titik dan garis yang ada, ternyata tidak ada yang sebidang lagi. Untuk
menlanjutkannya, kita proyeksikan titik Q pada rusuk BC yang hasilnya adalah titik Q'. Kita buat garis
bantuan yaitu garis RQ dan garis DQ', lalu kita perpanjang keduanya sehingga berpotongan di titik L.
-). Titik N dan L sebidang (bidang alas ABCD yang diperluas), hubungkan titik N dan L lalu perpanjang.
-). Perpanjang rusuk yang sebidang dengan garis NL yaitu rusuk AB dan DC sehingga berpotongan
dengan garis NL di titik M dan titik K.
-). Titik P dan M sebidang (bidang depan ABFE yang diperluas), hubungkan titik P dan M yang
berpotongan dengan rusuk BF di titik T.
-). Titik R dan K sebidang (bidang belakang CDHG yang diperluas), hubungkan titik R dan K yang
berpotongan dengan rusuk CG dan GH di titik U dan V.
-). Dengan menghubungkan titik-titik P-T-U-V-S-P akan kita peroleh bidang irisan yang melalui titik P,
Q, dan R seperti gambar di atas dan bidang PTUVS adalah bidang irisannya (berbentuk segilima).
8). Lukislah bidang irisan limas T.ABCD yang melalui titik P, Q, dan R dengan titik Q pada bidang TCD!
*). Berikut adalah gambar bidang irisannya yang melalui titik P, Q, dan R.
Langkah-langkah melukis bidang irisan dengan sumbu afinitasnya :
-). Dari gambar dan letak titik P, Q, dan R, ternyata tidak ada yang sebidang. Kita proyeksikan titik Q
pada rusuk CD yaitu Q'. Kita buat garis bantu PQ dan AQ' lalu perpanjang sehingga berpotongan di
titik K.
-). Titik R dan K sebidang (bidang alas ABCD yang diperluas), hubungkan titik R dan K lalu
diperpanjang sehingga memotong rusuk CD di S.
-). Perpanjang rusuk yang sebidang dengan garis RK yaitu rusuk AB yang berpotongan dengan garis
RK di titik L.
-). Titik P dan L sebidang (bidang kiri TAB yang diperluas), hubungkan titik P dan L sehingga
berpotongan dengan rusuk TB di titik V.
-). Titik S dan Q sebidang, hubungkan titik S dan Q lalu diperpanjang sehingga memotong rusuk TD di
titik U.
-). Dengan menghubungkan titik-titik P-V-R-S-U-P akan kita peroleh bidang irisan yang melalui titik P,
Q, dan R seperti gambar di atas dan bidang PVRSU adalah bidang irisannya (berbentuk segilima).
Demikian pembahasan materi Melukis Bidang Irisan dengan Sumbu Afinitas dan
contoh-contohnya. Semoga bermanfaat 😊

More Related Content

Similar to Melukis Irisan Bidang

Garis dan sudut
Garis dan sudutGaris dan sudut
Garis dan sudutRito Codlan
 
Dimensi tiga
Dimensi tigaDimensi tiga
Dimensi tigaohkitu
 
Letak titik, garis, bidang dalam ruang, & menggambar bangun ruang.pptx
Letak titik, garis, bidang dalam ruang, & menggambar bangun ruang.pptxLetak titik, garis, bidang dalam ruang, & menggambar bangun ruang.pptx
Letak titik, garis, bidang dalam ruang, & menggambar bangun ruang.pptxAcepSuhendar4
 
Modul Dimensi Tiga
Modul Dimensi TigaModul Dimensi Tiga
Modul Dimensi TigaAna Sugiyarti
 
Kelas x bab 9
Kelas x bab 9Kelas x bab 9
Kelas x bab 9arman11111
 
Kelas x bab 9
Kelas x bab 9Kelas x bab 9
Kelas x bab 9fitriana416
 
Kelas x bab 9
Kelas x bab 9Kelas x bab 9
Kelas x bab 9pitrahdewi
 
GEORU 2015 SUHITO FMIPA UNNES
GEORU 2015 SUHITO FMIPA UNNESGEORU 2015 SUHITO FMIPA UNNES
GEORU 2015 SUHITO FMIPA UNNESAmelia Octaviasari
 
Makalah bab i
Makalah bab iMakalah bab i
Makalah bab iRirin Skn
 
PPT Dimensi Tiga Kelas X
PPT Dimensi Tiga Kelas XPPT Dimensi Tiga Kelas X
PPT Dimensi Tiga Kelas XRoheni heni
 
MATSMA-A Kelompok 6.pptx
MATSMA-A Kelompok 6.pptxMATSMA-A Kelompok 6.pptx
MATSMA-A Kelompok 6.pptxAnggunDesti2
 
BANGUN DATAR.pptx
BANGUN DATAR.pptxBANGUN DATAR.pptx
BANGUN DATAR.pptxBudihermono
 

Similar to Melukis Irisan Bidang (20)

4 b. irisan bidang
4 b. irisan  bidang4 b. irisan  bidang
4 b. irisan bidang
 
Garis dan sudut
Garis dan sudutGaris dan sudut
Garis dan sudut
 
Dimensi tiga
Dimensi tigaDimensi tiga
Dimensi tiga
 
Letak titik, garis, bidang dalam ruang, & menggambar bangun ruang.pptx
Letak titik, garis, bidang dalam ruang, & menggambar bangun ruang.pptxLetak titik, garis, bidang dalam ruang, & menggambar bangun ruang.pptx
Letak titik, garis, bidang dalam ruang, & menggambar bangun ruang.pptx
 
Modul Dimensi Tiga
Modul Dimensi TigaModul Dimensi Tiga
Modul Dimensi Tiga
 
Kelas x bab 9
Kelas x bab 9Kelas x bab 9
Kelas x bab 9
 
Kelas x bab 9
Kelas x bab 9Kelas x bab 9
Kelas x bab 9
 
Kelas x bab 9
Kelas x bab 9Kelas x bab 9
Kelas x bab 9
 
Kelas x bab 9
Kelas x bab 9Kelas x bab 9
Kelas x bab 9
 
GEORU 2015 SUHITO FMIPA UNNES
GEORU 2015 SUHITO FMIPA UNNESGEORU 2015 SUHITO FMIPA UNNES
GEORU 2015 SUHITO FMIPA UNNES
 
Makalah bab i
Makalah bab iMakalah bab i
Makalah bab i
 
PPT Dimensi Tiga Kelas X
PPT Dimensi Tiga Kelas XPPT Dimensi Tiga Kelas X
PPT Dimensi Tiga Kelas X
 
MATSMA-A Kelompok 6.pptx
MATSMA-A Kelompok 6.pptxMATSMA-A Kelompok 6.pptx
MATSMA-A Kelompok 6.pptx
 
Sudut antara 2 bidang
Sudut antara 2 bidangSudut antara 2 bidang
Sudut antara 2 bidang
 
BANGUN DATAR.pptx
BANGUN DATAR.pptxBANGUN DATAR.pptx
BANGUN DATAR.pptx
 
Garis n sudut part 1
Garis n sudut part 1Garis n sudut part 1
Garis n sudut part 1
 
8. dimensi tiga
8. dimensi tiga8. dimensi tiga
8. dimensi tiga
 
Geometri
GeometriGeometri
Geometri
 
7. dimensi tiga
7. dimensi tiga7. dimensi tiga
7. dimensi tiga
 
geometri datar 2
geometri datar 2geometri datar 2
geometri datar 2
 

Recently uploaded

MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxmariaboisala21
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfAuliaAulia63
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxzidanlbs25
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxImahMagwa
 
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxPENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxheru687292
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxrikosyahputra0173
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Shary Armonitha
 

Recently uploaded (7)

MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
 
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxPENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
 

Melukis Irisan Bidang

  • 1. Melukis Irisan Bidang dengan Sumbu Affinitas Sumbu Afinitas adalah garis perpotongan antara bidang pengiris dengan bidang alas atau bidang atas bangun ruang. Sumbu Afinitas digunakan sebagai patokan untuk menarik garis- garis bidang irisan lainnya di dalam bangun ruang itu. Untuk memudahkan dalam Melukis Irisan Bidang dengan Sumbu Affinitas ini, ada beberapa aksioma (aksioma = pernyataan- pernyataan sederhana) yang kita libatkan yaitu : (a). Garis dapat dibuat melalui dua titik, (b). Garis dapat diperpanjang pada kedua ujungnya, (c). Bidang dapat diperluas. Dengan menggunakan ketiga aksioma di atas, maka kita akan mampu Melukis Irisan Bidang dengan Sumbu Affinitas. Perhatikan gambar ilustrasi berikut yang merupakan contoh penggunaan sumbu afinitas dalam melukis bidang irisan pada bangun ruang. Langkah-langkah Melukis Bidang Irisan dengan Sumbu Afinitas Perhatikan langkah-langkah Melukis Bidang Irisan dengan Sumbu Afinitas berikut ini : (1). Gambarlah garis yang melalui dua titik yang sebidang pada bangun ruang. (2). Perpanjang garis-garis (rusuknya) pada bidang alas atau bidang atas bangun ruang sehingga memotong garis pada langkah 1. (3). Hubungkan dua titik baru pada bidang alas atau bidang atas yang terbentuk. Garis yang terbentuk pada langkah 3 ini adalah sumbu afinitasnya. (4). Lengkapi gambar bidang irisannya.
  • 2. Contoh soal Melukis Irisan Bidang dengan Sumbu Afinitas : 1). Perhatikan gambar limas di bawah ini. Tentukan bidang irisan yg melalui titik K, L, dan M. Penyelesaian : Langkah (1). Dari ketiga titik K, L, dan M, yang sebidang adalah titik L dan M (terletak di bidang alas). Hubungkan titik L dan M sehingga membentuk garis dan perpanjanglah. Langkah (2). Perpanjang rusuk DC dan DA sehingga berpotongan dengan garis langkah 1 di titik P dan Q.
  • 3. Langkah (3). Titik P dan K sebidang (terletak pada bidang belakang limas TDC yang diperluas). Hubungkan titik P dan K, lalu diperpanjang sehingga memotong rusuk TD di titik R. Langkah (4). Titik R dan Q sebidang (terletak pada bidang kiri limas TAD yang diperluas). Hubungkan titik R dan Q, lalu diperpanjang sehingga memotong rusuk TA di titik S. *). Dengan menghubungkan titik-titik M-K-R-S-L-M akan kita peroleh bidang irisan yang melalui titik K, L, dan M seperti gambar berikut ini.
  • 4. Garis yang melalui titik P, L, M, dan Q disebut sebagai sumbu afinitas dan bidang MKRSL adalah bidang irisannya. 2). Lukislah bidang irisan kubus ABCD.EFGH yang melalui titik P, Q, dan R! Penyelesaian : *). Berikut adalah gambar bidang irisannya yang melalui titik P, Q dan R.
  • 5. Langkah-langkah melukis bidang irisan dengan sumbu afinitasnya : -). Titik Q dan R sebidang, hubungkan titik Q dan R lalu perpanjang garisnya. -). Perpanjang rusuk yang sebidang dengan titik Q dan R yaitu rusuk DC dan DH sehingga memotong garis perpanjangan QR di titik K dan L. -). Titik K dan P terletak sebidang, hubungkan titik K dan P sehingga memotong rusuk BC di S, lalu perpanjang garis KP. -). Perpanjang rusuk yang sebidang dengan garis KP yaitu rusuk DA sehingga memotong garis KP di titik M. -). Titik L dan M terletak sebidang (bidang kiri ADHE yang diperluas), hubungkan titik L dan M sehingga memotong rusuk EH dan AE di T dan U. -). Dengan menghubungkan titik-titik P-S-Q-R-T-U-P akan kita peroleh bidang irisan yang melalui titik P, Q,dan R seperti gambar di atas dan bidang PSQRTU adalah bidang irisannya (berbentuk segienam).
  • 6. 3). Lukislah bidang irisan kubus ABCD.EFGH yang melalui titik P, Q, dan R! Penyelesaian : *). Berikut adalah gambar bidang irisannya yang melalui titik P, Q dan R. Langkah-langkah melukis bidang irisan dengan sumbu afinitasnya : -). Titik P dan Q sebidang, hubungkan titik P dan Q lalu perpanjang garisnya. (sebenarnya kita juga bisa memperpanjang garis QR, hanya pengerjaannya akan lebih sulit). -). Perpanjang rusuk yang sebidang dengan garis PQ yaitu CB dan CD sehingga berpotongan dengan garis PQ di titik L dan K. -). Titik K dan R sebidang (bidang belakang CDHG yang diperluas), hubungkan titik K dan R lalu diperpanjang sehingga memotong rusuk CG di S. -). Titik L dan S sebidang (bidang kanan BCGF yang diperluas), hubungkan titik L dan S yang memotong rusuk BF di titik T. -). Dengan menghubungkan titik-titik P-T-S-R-Q-P akan kita peroleh bidang irisan yang melalui titik P, Q,dan R seperti gambar di atas dan bidang PTSRQ adalah bidang irisannya (berbentuk segilima).
  • 7. 4). Lukislah bidang irisan kubus ABCD.EFGH yang melalui titik P, Q, dan R! Penyelesaian : *). Berikut adalah gambar bidang irisannya yang melalui titik P, Q dan R. Langkah-langkah melukis bidang irisan dengan sumbu afinitasnya : -). Titik P dan Q sebidang, hubungkan titik P dan Q lalu perpanjang garisnya. -). Perpanjang rusuk yang sebidang dengan garis PQ yaitu rusuk FB dan FE sehingga berpotongan dengan garis PQ di titik K dan L. -). Titik K dan R sebidang (bidang kanan BCGF yang diperluas), hubungkan titik K dan R yang memotong rusuk BC di titik S dan perpanjang garis KR. -). Perpanjang rusuk yang sebidang dengan garis KR yaitu rusuk FG sehingga berptongan dengan garis KR di titik M. -). Titik L dan M sebidang (bidang atas EFGH yang diperluas), hubungkan titik L dan M yang memotong rusuk GH dan HE di titik T dan U. -). Dengan menghubungkan titik-titik P-Q-S-R-T-U-P akan kita peroleh bidang irisan yang melalui titik P, Q,dan R seperti gambar di atas dan bidang PQSRTU adalah bidang irisannya (berbentuk segienam).
  • 8. 5). Lukislah bidang irisan limas T.ABCD yang melalui titik P, Q, dan R! *). Berikut adalah gambar bidang irisannya yang melalui titik P, Q dan R. Langkah-langkah melukis bidang irisan dengan sumbu afinitasnya : -). Titik P dan Q sebidang, hubungkan titik P dan Q lalu perpanjang garisnya. -). Perpanjang rusuk yang sebidang dengan garis PQ yaitu rusuk AB sehingga berpotongan dengan garis PQ di titik K. -). Titik P dan R sebidang, hubungkan titik P dan R lalu perpanjang garisnya. -). Perpanjang rusuk yang sebidang dengan garis PR yaitu rusuk AD sehingga berpotongan dengan garis PR di titik M. -). Titik K dan M sebidang (bidang alas ABCD yang diperluas), hubungkan titik K dan M. -). Perpanjang rusuk yang sebidang dengan garis KM yaitu rusuk BC sehingga berpotongan dengan garis KM di titik L. -). Titik Q dan L sebidang (bidang TBC yang diperluas), hubungkan titik Q dan L sehingga berpotongan dengan rusuk TC di titik S. -). Dengan menghubungkan titik-titik P-Q-S-R-P akan kita peroleh bidang irisan yang melalui titik P, Q,dan R seperti gambar di atas dan bidang PQSR adalah bidang irisannya (berbentuk segiempat).
  • 9. 6). Lukislah bidang irisan prisma ABCD.EFGH yang melalui titik E, P, dan Q ! *). Berikut adalah gambar bidang irisannya yang melalui titik E, P, dan Q . Langkah-langkah melukis bidang irisan dengan sumbu afinitasnya : -). Titik E dan P sebidang, hubungkan titik E dan P lalu perpanjang garisnya. -). Perpanjang rusuk yang sebidang dengan garis EP yaitu rusuk AB sehingga berpotongan dengan garis EP di titik K. -). Titik E dan Q sebidang, hubungkan titik E dan Q lalu perpanjang garisnya. -). Perpanjang rusuk yang sebidang dengan garis EQ yaitu rusuk AD sehingga berpotongan dengan garis EQ di titik L. -). Titik K dan L sebidang (bidang alas ABCD yang diperluas), hubungkan titik K dan L. -). Perpanjang rusuk yang sebidang dengan garis KL yaitu rusuk BC sehingga berpotongan dengan garis KL di titik M. -). Titik P dan M sebidang (bidang BCGF yang diperluas), hubungkan titik P dan M sehingga berpotongan dengan rusuk CG di titik R. -). Dengan menghubungkan titik-titik E-P-R-Q-E akan kita peroleh bidang irisan yang melalui titik E, P, dan Q seperti gambar di atas dan bidang EPRQ adalah bidang irisannya (berbentuk segiempat).
  • 10. 7). Lukislah bidang irisan kubus ABCD.EFGH yang melalui titik P, Q, dan R. Dimana R pada perpanjangan DH dan Q pada bidang BCGF! *). Berikut adalah gambar bidang irisannya yang melalui titik P, Q, dan R. Langkah-langkah melukis bidang irisan dengan sumbu afinitasnya : -). Titik P dan R sebidang, hubungkan titik P dan R yang memotong rusuk EH di titik S, lalu perpanjang garisnya. -). Perpanjang rusuk yang sebidang dengan garis PR yaitu rusuk DA sehingga berpotongan dengan garis PR di titik N. -). Setelah kita cek lagi titik dan garis yang ada, ternyata tidak ada yang sebidang lagi. Untuk menlanjutkannya, kita proyeksikan titik Q pada rusuk BC yang hasilnya adalah titik Q'. Kita buat garis bantuan yaitu garis RQ dan garis DQ', lalu kita perpanjang keduanya sehingga berpotongan di titik L. -). Titik N dan L sebidang (bidang alas ABCD yang diperluas), hubungkan titik N dan L lalu perpanjang. -). Perpanjang rusuk yang sebidang dengan garis NL yaitu rusuk AB dan DC sehingga berpotongan dengan garis NL di titik M dan titik K.
  • 11. -). Titik P dan M sebidang (bidang depan ABFE yang diperluas), hubungkan titik P dan M yang berpotongan dengan rusuk BF di titik T. -). Titik R dan K sebidang (bidang belakang CDHG yang diperluas), hubungkan titik R dan K yang berpotongan dengan rusuk CG dan GH di titik U dan V. -). Dengan menghubungkan titik-titik P-T-U-V-S-P akan kita peroleh bidang irisan yang melalui titik P, Q, dan R seperti gambar di atas dan bidang PTUVS adalah bidang irisannya (berbentuk segilima). 8). Lukislah bidang irisan limas T.ABCD yang melalui titik P, Q, dan R dengan titik Q pada bidang TCD! *). Berikut adalah gambar bidang irisannya yang melalui titik P, Q, dan R.
  • 12. Langkah-langkah melukis bidang irisan dengan sumbu afinitasnya : -). Dari gambar dan letak titik P, Q, dan R, ternyata tidak ada yang sebidang. Kita proyeksikan titik Q pada rusuk CD yaitu Q'. Kita buat garis bantu PQ dan AQ' lalu perpanjang sehingga berpotongan di titik K. -). Titik R dan K sebidang (bidang alas ABCD yang diperluas), hubungkan titik R dan K lalu diperpanjang sehingga memotong rusuk CD di S. -). Perpanjang rusuk yang sebidang dengan garis RK yaitu rusuk AB yang berpotongan dengan garis RK di titik L. -). Titik P dan L sebidang (bidang kiri TAB yang diperluas), hubungkan titik P dan L sehingga berpotongan dengan rusuk TB di titik V. -). Titik S dan Q sebidang, hubungkan titik S dan Q lalu diperpanjang sehingga memotong rusuk TD di titik U. -). Dengan menghubungkan titik-titik P-V-R-S-U-P akan kita peroleh bidang irisan yang melalui titik P, Q, dan R seperti gambar di atas dan bidang PVRSU adalah bidang irisannya (berbentuk segilima). Demikian pembahasan materi Melukis Bidang Irisan dengan Sumbu Afinitas dan contoh-contohnya. Semoga bermanfaat 😊