Dokumen tersebut membahas tentang metode penelitian, yang mencakup beberapa bab seperti metodologi penelitian, jenis penelitian, klasifikasi data penelitian, dan kriteria kebaruan dalam penelitian. Dokumen ini juga menjelaskan prinsip-prinsip dasar yang harus dipahami dalam melakukan penelitian secara ilmiah."
8. Part A Scientific Method in Management Research
▪ Chapter 1 Scientific Method 2
▪ Chapter 2 Overview of Research in Management 18
Part B Research Problem
▪ Chapter 3 Problem Solving 44
▪ Chapter 4 Formulation of Research Problems 68
▪ Chapter 5 Research Proposal 108
Part C Research Design—Types of Research
▪ Chapter 6 Experimental Research 122
▪ Chapter 7 Ex Post Facto Research 158
▪ Chapter 8 Modelling Research I—Mathematical Modelling 190
▪ Chapter 9 Modelling Research II—Heuristicsand Simulation 218
Part D Research Design for Data Acquisition
▪ Chapter 10 Measurement Design 260
▪ Chapter 11 Sample Design 280
22. Metodologi penelitian (Reasearch Method)
• Metodologi penelitian merupakan cara bagaimana kita melakukan penelitian. Penelitian
adalah upaya untuk mendapatkan informasi dan melakukan investigasi data, guna
mendapatkan ilmu pengetahuanatau menemukan ilmu baru.
• Apa itu metodologi penelitian? Secara etimologi, metodologi penelitian akan
menjelaskan secara teknis. Misalnya akan mengungkap cara, metode atau trik. Karena
konteksnya adalah melakukan penelitian, maka dasar yang paling fundamental yang
haruskamu miliki adalah mengetahuiprosesmenjalankanpenelitian.
• Dalam arti sederhana lain metode penelitian dapat diartikan sebagai proses memilih cara
yang spesifik untuk menyelesaikan permasalahan dalam menjalankan riset. Selama
menjalankan riset membutuhkan waktu yang panjang, maka diperlukan yang namannya
cara yang lebih sistematis.
• Jadi di ulasan artikel ini tidak hanya mempelajari secara teori saja. Tetapi juga akan
mempelajari tentang bagaimana melakukan analisis data dan teknik melakukan analisis
itu seperti apa dan bagaimana. Langsungsimak ulasan berikut.
23. Metodologi dan Metode
▪ Metodologi lebih bersifat general. Metodologi adalah sistem
panduan untuk memecahkan persoalan, dengan komponen
spesifiknya adalah bentuk, tugas, metode, teknik dan alat.
▪ Metode berada di dalam metodologi, atau dengan kata lain,
metode lebih berkaitan dengan teknis saja dari keseluruhan yang
dibahas dalam metodologi. Dalam konteks penelitian, yang
termasuk metode adalah teknik penggalian data, teknik
pengolahan data, penentuan populasi serta sampel dan
sejenisnya.
https://www.wajibbaca.com/bp/1019/perbedaan-metode-dan-metodologi
28. Pengertian Research (Penelitian)
▪ Menurut Suhardjono, Penelitian ialah upaya pencarian informasi
untuk memecahkan suatu masalah dengan metode ilmiah.
▪ Menurut Kerlinger, penelitian merupakan proses penemuan
informasi secara sistematis dan terkontrol yang didasarkan pada
hipotesis dan teori.
▪ Menurut McMillan dan Schumacher, penelitian adalah proses
penemuan dan analisis data secara sistematis dan logis untuk
mencapai tujuan tertentu.
29. Ciri-ciri penelitian
Penelitian memiliki empat ciri dasar, yakni:
1. Bersifat sistematis dan logis, artinya penelitian dilaksanakan melalui prosedur atau
langkah-langkah yang berurutan. Selain itu penelitian juga harus dibuat secara
logis dan tidak memanipulasi hal apa pun di dalamnya.
2. Bersifat ilmiah, artinya hasil penelitian harus bisa dipertanggungjawabkan serta
bisa dibuktikan kebenarannya. Maka penelitian harus menyajikan berbagai data
atau temuan fakta.
3. Efisien dan bermanfaat, artinya penelitian harus disusun seefisien mungkin dan
bisa dipahami oleh banyak kalangan. Selain itu, penelitian juga harus memiliki
kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan.
4. Analitis, artinya penelitian harus dilakukan, dibuktikan serta dijelaskan melalui
proses metode ilmiah. Hubungan sebab akibat antar variabel juga harus diuraikan
dengan jelas dalam penelitian.
30. Sikappeneliti(SanduSiyotodan Ali Sodik, 2015)
1. Obyektif Peneliti harus bersikap obyektif, artinya peneliti harus bisa membedakan
mana fakta atau temuan data serta opini atau pendapatnya. Dalam analisis hasil
penelitian, peneliti harus menguraikan dengan jelas temuan fakta tanpa
menggunakan pendapat pribadi. Kompeten Peneliti harus bersikap
2. Kompeten, artinya peneliti memiliki keterampilan untuk melakukan penelitian
dengan metode ilmiah serta teknik tertentu. Faktual Peneliti harus bersikap
3. Faktual, artinya peneliti harus mengumpulkan, menjelaskan dan menganalisis
temuan datanya berdasarkan fakta yang diperoleh, tanpa menggunakan
anggapan atau harapan yang bersifat abstrak.
31. Jenis penelitian (Syamsunie Carsel, 2018)
1. Penelitian dasar atau penelitian murni, penelitian yang dilakukan secara mendalam terhadap suatu
fenomena. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengembangkan teori.
2. Penelitian terapan atau penelitian operasional, penelitian yang dilakukan untuk mendapat informasi
dan menggunakannya sebagai langkah pemecahan masalah. Biasanya penelitian ini digunakan untuk
kepentingan masyarakat.
3. Penelitian Tindakan, penelitian yang dilakukan untuk mencari informasi dan memperbaiki situasi.
Biasanya penelitian ini diterapkan pada obyek yang membutuhkan pemecahan masalah.
4. Penelitian evaluasi , penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan, merencanakan dan
menyediakan informasi yang diperlukan untuk membuat alternatif keputusan.
5. Penelitian pengembangan, penelitian yang dilakukan untuk mengembangkan sebuah produk yang
biasanya berkaitan dengan pendidikan ataupun pengajaran.
6. Penelitian historis, penelitian yang dilakukan untuk mengungkapkan informasi di masa lalu atau yang
berhubungan dengan sejarah. Tujuannya untuk penggambaran ulang kejadian atau peristiwa
bersejarah di masa lampau.
32. Syarat penelitian
1. Sistematis, penelitian dilaksanakan dan disusun dengan menggunakan
pola, mulai dari yang paling sederhana hingga yang paling kompleks.
2. Terencana, penelitian dilaksanakan dengan pertimbangan dan
rencana yang matang. Hal ini termasuk penggunaan metode
penelitian yang sudah diperhitungkan sebelumnya.
3. Menerapkan konsep ilmiah, penelitian dilaksanakan dari awal hingga
akhir dengan menerapkan konsep ilmiah sesuai dengan bidang ilmu
pengetahuannya.
33. Novelty
▪ Novelty adalah unsur kebaruan atau temuan dari sebuah penelitian. Penelitian dikatakan
baik jika menemukan unsur temuan baru sehingga memiliki kontribusi baik bagi keilmuan
maupun bagi kehidupan
▪ Kreativitas sebagai dasar dari prinsip novelty: dalam proses menjadi, perlu ada kreativitas,
dan kreativitas adalah prinsip kebaruan atau novelty (Alfred North Whitehead)
▪ Peneltiai di negara yang berbeda dapat melakukan penelitian dengan variabel yang sama
persis. Hal tersebut tidak dapat dikatakan melakukan plagiarisme sepanjang peneliti
melakukan pengutipan dengan kaidah yang benar.
▪ Sebuah penelitian mungkin melibatkan variabel yang sama persis dengan penelitian lain.
Namun, ketika lokasi penelitiannya berbeda maka mungkin akan menghasilkan novelty.
https://idtesis.com/implementasi-prinsip-kebaruan-novelty/
34. Tipe Kebaruan (Novelty)
1. Kebaruan tipe-1 (invention)…penemuan
Penelitian kita harus bersifat menemukan sesuatu dalam artian merubah prinsip dasar yang sudah
ada sebelumnya (praktek atau kebiasaan yang menjadi dasar).
2. Kebaruan tipe-2 (improvement)…perbaikan
Tipe ke-2 ini juga hamper sama dengan dengan tipe-1, hanya saja sifatnya dapat berupa
peningkatan dari prinsip yang sebelumnya atau bersifat perbaikan dari teori/praktek yang sudah
ada sebelumnya.
3. Kebaruan tipe-3 (refutation)…reputasi
Untuk tipe yang ketiga ini, seseorang tersebut harus memiliki wawasan yang komprehensif sebagai
landasan untuk menghasilkan sebuah prinsip dasar baru.
https://idtesis.com/implementasi-prinsip-kebaruan-novelty/
35. BagaimanaMenghasilkanKebaruan?
1. Untuk menghasilkan kabaruan tersebut dapat dikaji dari aspek proses,
manajemen, metode, prosedur dan lain-lain yang terbuka untuk dicari
dan diciptakan.
2. Tipe kebaruaanya bebas dipilih salah satu ataupun jika ingin mencakup
lebih dari satu kebaruan juga tidak masalah.
3. Mengkaji dari penelitian terdahulu, sehingga sifatnya penelitian akan
berkontribusi pada suatu bidang tertentu milik peneliti terdahulu
tersebut.
36. Kriteria menilaikebaruan (novelty) penelitian
1.Menyajikan sejumlah informasi baru dimana peneliti merupakan orang pertama
yang melakukannya.
2.Memperluas, mengkualifikasi atau mengelaborasi sejumlah kegiatan yang sudah ada
sebelumnya.
3.Melakukan sebagian karya asli yang dirancang orang lain.
4.Mengembangkan prouk baru untuk meningkatkan seuatu.
5.Menafsir ulang suatu teori mungkin pada konteks yang berbeda.
6.Menunjukkan orisinalitas dengan menguji ide seseorang.
7.Melakukan pekerjaan empiris yang belum pernah dilakukan sebelumnya.
8.Menggunakan pendekatan metodologis yang berbeda untuk memecahkan suatu masalah.
9.Mensitesis informasi yang baru dengan cara yang berbeda.
10.Memberikan inerpretasi baru menggunakan informasi yang ada sebelumnya.
https://idtesis.com/implementasi-prinsip-kebaruan-novelty/
37. Kriteria menilaikebaruan(novelty) penelitian
https://idtesis.com/implementasi-prinsip-kebaruan-novelty/
11.Mengulangi penelitia dalam konteks yang lain, misalnya Negara yang berbeda.
12.Menerapkan ide-ide yang ada ke daerah yang baru.
13.Mengambil teknik tertentu dan menerapkannya di daerah baru.
14.Mengembangkan alat pertanian atau teknik baru.
15.Mengambil pendekatan yang berbeda, misalnya perspektif lintas-disiplin.
16.Mengembangkan portofolio kerja berdasarkan penelitian.
17.Menambah pengetahuan dengan cara yang belum pernah dilakukan sebelumnya.
18.Melakukan pada sebelumnya studi yang topik dan area yang belum ada sebelumnya
19.Menghasilkan suatu analisis yang kritis yang belum pernah dilakukan sebelumnya
60. Klasifikasi Data Penelitian
Data Penelitian dapat diklasifikasikan berdasarkan sifat, sumber, dan juga skala pengukurannya.
Berikut di bawah ini akan kami jelaskan satu persatu tentang klasifikasi data penelitian:
Berdasarkan sifatnya:
1) Data kuantitatif: data yang berupa angka-angka. Misalnya berat badan, luas rumah, tinggi
badan, nilai IQ, dll.
2) Data kualitatif: data yang berupa kata-kata atau pernyataan- pernyataan. Dapat pula diartikan
sebagai data kategorik, karena memang biasanya berupa kategori atau pengelompokan-
pengelompokan berdasarkan nama atau inisial tertentu. Misalkan: Kelompok PNS, Petani, Buruh,
Wiraswasta, dll.
61. Data Berdasarkan sumbernya
Berdasarkan sumbernya,data diklasifikasikan antara lain:
Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung pihak yang diperlukan datanya.
Data sekunder
Data Sekunder adalah data yang tidak diperoleh langsung dari pihak yang diperlukan
datanya.
62. Data Berdasarkan Skala Pengukurannya
Berdasarkan skala pengukuruannya, data diklasifikasikan antara lain:
Data yang merupakan hasil pengukuran variabel penelitian, memiliki jenis skala pengukuran sebagaimana
yang terdapat pada variabel penelitian. Dengan demikian berdasarkan tinjauan ini, data dapat dibedakan
menjadi antara lain:
1. Data Nominal
Data nominal adalah salah satu jenis data kualitatif, dimana berupa kategori yang diantara kategori tersebut
tidak ada perbedaan derajat yang lebih tinggi dan yang lebih rendah. Misalkan: Jenis kelamin perempuan dan
laki-laki, dimana laki-laki belum tentu lebih tinggi dari pada perempuan,begitu pula sebaliknya.
2. Data Ordinal
Data ordinal hampir sama dengan data nominal, hanya saja ada perbedaan derajat lebih tinggi dan lebih rendah.
Misalnya: Pendidikan, dimana pendidikan perguruan tinggi lebih tinggi dari pada SMA, dan sebaliknya
pedidikan SMAlebih rendah dari pada perguruan tinggi.
63. Data Berdasarkan Skala Pengukurannya
3. Data Interval
Data interval adalah data yang termasuk kelompok data kuantitatif, dimana berupa angka-angka yang
didalamnya dapat dilakukan operasi matematika serta urutan antara satu data dengan data lainnya mempunyai
rentang yang sama. Misalnya: Nilai ujian, dimana dikatakan berurutan dengan rentang yang sama yaitu setelah
angka 1 kemudian 2 kemudian 3 dst. Serta dikatakan dapat dilakukan operasi matematika, adalah misalkan:
angka 1 dapat dikalikan dengan angka 2 dan hasilnya adalah 2.
Ciri khas penting lainnya adalah, data interval tidak mempunyai angka 0 absolut dan 100 absolut secara
bersamaan atau dalam arti lain tidak bisa dipastikan peresentase antara satu data dengan keseluruhan data.
maksudnya 0 absolut misalkan nilai ujian. Secara akal sehat, tidak mungkin ada nilai ujian kurang dari 0.
Sedangkan 100 absolut misalkan juga nilai ujian, secara akal sehat tidak mungkin ada nilai ujian lebih dari 100.
jadi data interval contohnya adalah berat badan, dimana tidak bisa dipastikan berapa sebenarnya nilai tertinggi
berat badan. Bisa jadi orang punya berat bada puluhan kilo, ratusan atau bahkan ribuan kilo.
4. Data Rasio
Data rasio adalah data yang sebenarnya sama dengan data iterval, namun bedanya adalah data rasio dapat dibuat
persentase karena ada nilai 0 dan 100 absolut. Seperti yang sudah dibahas di atas, yaitu misalnya nilai ujian
yang mempunyai batasan nilai 0 sampai 100. Jika seorang siswa mendapatkan nilai 25, dapat diartikan nilai
tersebut adalah 25% dari nilai maksimal 100.
64.
65.
66. Jika data kuantitatifyang dikelompokkan berdasarkanpada tipe skala pengukuranyang
digunakan maka terbagi atas empatjenis yaitu:
96. Istilah Yang Berkaitan
• Theory construction
• Theory development
• Theory building
• Theory generation
97. Perkembangan Teori
• Menggambarkan langkah akhir perkembangan teori dimana
komponen teori tergabung dan berkaitan
• Hal yang komplek, proses melibatkan waktu yang melingkupi
beberapa tahap atau fase lahirnya konsep yang diuji melalui
penelitian
98. Kategori Teori Berdasarkan Abstraksi
• Falsafah, pandangan, metateori
• Grand theories
• Middle range theories
• Practice theories atau Applied Theory
Teori Umum(GeneralTheory), MiddleRangeTheory, dan AppliedTheory.
99. Falsafah, pandangan, metateori
• Ditujukan pada filosofidan pertanyaan metodologiyang
berhubungan dengan perkembangan teori yang mendasari
keperawatan
• Walker & Avant → proses membentukpengetahuandan
mengungkapkan permasalahan yang berhubungan dengan sifat
teori, jenis teori, dan kriteria yang tepat dalam mengevaluasi
teori
100. Grand Theories
• Terdiri dari hubungan konsep-konsep abstrak yang tidak didefinisikan secara
operasional dan mencoba menjelaskan aspek pengalaman dan respon manusia
secara komprehensif
• Level abstrak → sulit diuji
• Fokus awal → hubungan perawat pasien dan peran perawat
• Perkembangan → seluruh konsep (pandangan menyeluruh, hubungan
interpersonal, sistem sosial, kesehatan)
• Terbaru → fenomena aspek nursing (caring, issu transkultural.
101. Middle Range Theories
• Menjawab gap antara grand teori dan practice
• Terbatas pada konsep dan situasi tertentu
• Meliputi konsep-konsep seperti nyeri, manajemen simptom, issu
budaya, promosi kesehatan
102. Practice Theories
• =microtheories, situasi khusus, teori yang ditunjuk
• Menjelaskan petunjuk atau modalitas untuk praktik
• Manfaat → menemukan atau mengidentifikasi tujuan dan intervensi atau
aktivitas dalam mencapai tujuan
• Meliputi bagian-bagian khusus keperawatan seperti keperawatan onkologi,
obstetric, atau keperawatan kamar operasi, berhubungan dengan pendidikan
keperawatan tertentu
• Diturunkan dari middle range teori
103. Kategori Teori Berdasarkan Tujuan
• Descriptive theories
• Explanatory theories
• Predictive theories
• Prescriptive theories
104. Descriptive Theories
• Factor-isolating theories
• Gambaran, observasi, penamaan konsep, properti, dimensi
• Tidak menjelaskan hubungan diantara konsep
• Antara konsep tidak mempengaruhi
105. Explanatory Theories
• Level kedua dalam perkembangan teori
• Sekali fenomena diidentifikasi dan diberi nama, teori dapat dipandang dari
fenomena lain
• Terdapat korelasi antara konsep
• Kausalitas, korelasi, atutan interaksi regulasi
106. Predictive Theories
• Level ketiga perkembangan teori
• Menggambarkan ketentuan hubungan antara konsep
• Menungukkan adanya keberadaan teori sebelumnya dan banyak
elemen jenis teori
• Dihasilkan setelah konsep didefinisikan dan pernyataan relasional
dibuat dan memungkinkan menggambarkan hasil berikutnya secara
konsisten
107. Prescriptive Theories
• Level tertinggi perkembangan teori
• Menunjukkan kegiatan yang penting dalam mencapai tujuan
• Komponen: tujuan khusus, kegiatan tertentu dalam mencapai
tujuan, daftar survey yang menunjukkan teori konseptual dasar
• Survey list: siapa yang melakukan tindakan? (agen), siapa yang
menerima tindakan? (pasien) dalam kondisi apa tindakan
diberikan? (ruang lingkup), apakah panduan prosedur, tehnik atau
protokol tindakan? (SOP). Apakah sumber untuk kegiatan>
(dinamika)
129. Topik, Tema dan Judul
1.Topik
Topik dalam artikel, adalah hal paling mendasar, ditentutkan tidak dengan asal-
asalan, sehingga harus memperhatikan beberapa hal, al:
▪ Sesuai bidang ilmu yang kita tekuni
▪ Menarik, utamanya bagi peneliti itu sendiri
▪ Problematik, harus dapat menyelesaikan suatu permasalahan, baik yang
diperkirakan akan menjadi masalah ataupun sudah menjadi masalah
▪ Mengandung pengetahuan dasar, karena topik bersifat mendasar.
▪ Terbatas, walaupun bersifat dasar dan umum, topik haruslah tetap terbatas akan
suatu bidang tertentu
▪ Memperhatikan proses pengumpulan data
▪ Bermanfaat atau memiliki kontribusi
130. Topik
Dalam pembuatan topik perhatikan pokok masalah yang ada, lalu
tuangkan dalam dua kata agar memiliki sifat keterbatasan.
Contoh topik:
▪ Kinerja : kinerja SDM, kinerja perusahaan
▪ Biaya : efisiensi biaya
▪ Keuntungan : keuntungan maksimum
▪ Pemasaran : strategei pemasaran
▪ Permintaan : pemintaan pasar
▪ Produksi : kualitas produksi
▪ Investasi : harga saham, return saham
▪ Motivasi : motivasi kerja
▪ Loyalitas : loyalitas pelanggan
▪ Kepemimpinan : gaya kepemimpinan
▪ dll
131. Tema
Tema merupakan topik yang sudah bertujuan, atau
Tema adalah topik yang sudah diberikan kata operasional ( mengandungpe-an).
Contoh tema:
▪ Topik : kinerja SDM, Tema: Pengembangan kinerja SDM
▪ Topik : Kinerja perusahaan, Tema: ,Peningkatan kinerja perusahaan
▪ Topik : Efisiensi biaya, Tema: peningkatan efisiensi biaya
▪ Topik : Keuntungan maksimum, Tema: Pencapaian keuntungan maksimum
▪ Topik : Strategei pemasaran , Tema: Penerapan strategi pemasaran
▪ Topik : Pemintaan pasar , Tema: Penguasaan permintaan pasar
▪ Topik : Kualitas produksi , Tema: Peningkatan kualitas produksi
▪ Topik : Risiko investasi , Tema: Pengendalian risiko investasi
▪ Topik : Motivasi kerja , Tema: Peningkatan motivasi kerja
▪ Topik : Loyalitas pelanggan , Tema: Peningkatan loyalitas pelanggan
▪ Topik : Kepemimpinan demokratis , Tema: Penerapan kemimpinandemokratsi
▪ dll
132. Judul
Judul memiliki sifat lebih spesifik ketimbang topik dan tema, perubahandari tema ke judul cukup
ditambahkanketerangan seperti tempat, waktu, metode,menerangkan makna kata, dll.
Contoh Judul:
▪ Pengembangankinerja SDM dengan metode six sigma
▪ Peningkatan kinerja perusahaantahun 2021
▪ Peningkatan efisiensi biaya dengan metode activity base cost system
▪ Pencapaian keuntunganmaksimum dengan pendekatan keseimbangan marginal
▪ Penerapan strategi pemasaran melalui marketingmix (4P) + Triple bottom line (3P)
▪ Penguasaan permintaanpasar secara optimal tahun 2021
▪ Peningkatan kualitas produksi dengan metode Keizen (adanya perbaikan produksi)
▪ Pengendalian risiko investasi dengan metode transferrisiko
▪ Peningkatan motivasi kerja Karyawan dengan metode kontrak performance pada PT XYZ
▪ Peningkatan loyalitas pelanggan dengan metode after sales service
▪ Penerapan kemimpinan demokratsi untuk meningkatkan produktivitas karyawan PTABC
▪ dll
133.
134. MENENTUKAN TOPIK PENELITIAN
1. Penelitian sesuai dengan bidang si peneliti
▪ Penelitian yang dilakukan haruslah sesuai dengan bidang studi karena peneliti
wajib memahami dengan jelas apa saja wilayah kajian bidang studinya.
2. Bermanfaat bagi masyarakat khususnya subjek penelitian
• Penelitian yang dilakukan harus bermanfaat bagi bidang studiny, dan
diterapkan dalam kehidupan nyata.
3. Mengetahui hakikat dasar perbedaan jenis penelitian
• Hal ini penting agar peneliti mampu menggunakan metode penelitian sesuai
dengan penelitian yang ia lakukan.
135. MENENTUKAN TOPIK PENELITIAN
4. Masalah yang diambil bersifat baru
▪ Ada baiknya mengembangkan dan menemukan sesuatu yang baru, dan tidak
hanya sekadar meniru apa lagi plagiasi (jiplak).
5. Tema yang sedang tren (hot topik)
▪ Tema yang sedang tren biasanya akan memenuhi persyaratan kampus dan
akan disetujui oleh pembimbing.
6. Dalam jangkauan peneliti (Manageable topic)
▪ Topik yang akan dijadikan penelitian itu hendaknya tidak berada di luar
jangkauan kemampuan si peneliti. Perlu mempertimbangkan kemampuan
memecahkan masalah dalam topik. Perlu memerhatikan hal-hal: Tersedia
dana yang cukup, Batas waktu untuk menyelesaikan penelitian, Sponsor dan
konsultan, Kerja sama dengan pihak lain
136. MENENTUKAN TOPIK PENELITIAN
7. Data dari topik mudah didapatkan (Obtainabledata)
▪ Peneliti perlu menyesuaikan antara topik penelitian dan kemudahan
dalam memeroleh data penlitian.
8. Topik cukup penting untuk diteliti (Signifanceof Topik)
▪ Topik yang dipilih haruslah penting untuk diteliti. Ada dua hal yang
menjadi pertimbangan dalam memilih topik yang penting yaitu:
pertama, sumbangan hasil penelitianbagai kepentingan akademis dan
masyarakat; kedua,bukan duplikasipenelitian sebelumnya.
9. Topik yang menarik (interestedtopic)
▪ Topik penelitian menarik, menarik dan semangat peneliti untuk
melakukan penelitian.
137. PENTINGNYA MASALAH UNTUK DITELITI
Pentingnya masalah untuk diteliti (Tanjung dan Ardial, 2005) karena beberapa
hal:
1. Masalah itu menyangkut kepentingan umum baik mendesak maupun tidak
mendesak.
2. Masalah itu merupakan mata rantai, apabila tidak dipecahkan banyak
masalah lain yang terbengkalai.
3. Masalah itu penting dan pemecahannya dapat mengisi kekosongan dan
kekurangan ilmu dan pengetahuan, dll
138. Langkah dalam proses memilih topik penelitian
1. Brainstorming untukide (sekelompok org memecahkan masalah)
▪ Pilih topik yang menarik minat peneliti.
▪ Tuliskan kata-kata atau konsep kunci yang mungkin menarik.
▪ Waspadai ide-ide yang terlalu sering digunakan saat menentukan topik.
2. Baca informasilatar belakang umum
▪ Bacalah literatur tentang dua atau tiga topik teratas yang sedangAnda pertimbangkan.
▪ Membaca ringkasan yang luas memungkinkan peneliti mendapatkan ikhtisar topik dan melihat
bagaimana gagasan itu terkait dengan masalah yang lebih luas, lebih sempit, dan terkait.
3. Fokus pada topikanda
▪ Suatu topik akan sangat sulit diteliti jika terlalu luas atau sempit.
▪ Mempersempit topik luas seperti lingkungan terbatas
▪ Beberapa cara umum untuk membatasi topik adalah berdasarkan wilayah geografis.
139. Langkah dalam proses memilih topik penelitian
4. Buat daftarkata kunci yang berguna
▪ Melacak kata-kata yang digunakan untuk menggambarkan topik Anda.
▪ Temukan istilah yang lebih luas dan lebih sempit, sinonim, konsep kunci untuk kata-kata kunci
untuk memperluas kemampuanpencarian.
5. Bersikap fleksibel
▪ Adalah umum untuk memodifikasi topik selama proses penelitian. Peneliti tidak pernah bisa
yakin dengan apa yang ditemukan.
▪ Peneliti mungkin menemukan terlalu banyak dan perlu mempersempit fokus,atau terlalu sedikit
dan perlu memperluas fokus.
▪ Saat meneliti, mungkin tidak ingin mengubah topik, tetapi dapat memutuskan bahwa beberapa
aspek lain dari topik itu lebih menarik atau dapat dikelola.
6. Tentukan topiksebagaipertanyaan penelitian yang berfokus
▪ Peneliti akan sering mulai dengan sebuah kata, mengembangkanminat yang lebih fokus pada
aspek sesuatu yang berkaitan dengan kata itu.
140. Langkah dalam proses memilih topik penelitian
7. Penelitian dan baca lebih lanjut tentang topikanda
▪ Temukan informasi lebih lanjut untuk membantu menjawab pertanyaan penelitian.
Peneliti perlu melakukan riset dan membaca sebelum memilih topik akhir.
▪ Memilih topik adalah bagian penting dan kompleks dari prosespenelitian.
8. Merumuskan pernyataan
▪ Tulis topik sebagai pernyataan.
▪ Pernyataan biasanya berupa satu atau dua kalimat yang menyatakan dengan tepat apa
yang harus dijawab, dibuktikan, atau apa yang akan diinformasikan kepada audiens
tentang topik peneliti.
141. Jenis Topik Penelitian
▪ Topik penelitian ada yang bersifat praktis (practical concerns) dan ada yang bersifat
ilmiah (scientific or intellectual interest).
▪ Untuk jenis kedua, ada topik yang sudah banyak memiliki teori dan ada pula yang
belum atau belum banyak memiliki teori.
▪ Latar belakang peneltian subyektif, memilih topik penelitian dipengaruhi oleh minat
pribadi peneliti
▪ Latar belakang penelitian obyektif (universal), karena adanya problem obyektif dalam
masyarakat atau karena telah adanya sejumlah penelitian yang mendahuluinya.
▪ Suatu topik penelitian yang baik bila menyadari adanya latar belakang subyektif dan
mengetahui dari sudut mana akan mengganggu obyektifitasnya.
142. Unsur topik penelitian
Peneliti perlu memperhatikanberbagai faktor dalam menentukan topik penelitian.
1. Bermanfaat bagi masyarakat.
2. Dapat diteliti atau rasional.
3. Sesuai dengan keahlian yang dikuasal peneliti.
4. Dapat dijangkau (tempat, waktu, tenaga, dan dana).
5. Memiliki data-data pendukung atau penelitian yang relevan.
6. Menarik bagi peneliti.
7. Memiliki variabel yang jelas.
143. Pertimbangan pemilihantopik penelitian
1. Manageable Topik: Topik yang akan dijadikan lapang penelitian itu, agar tidak
berada di luar jangkauan kemampuan, maka dalam memilihnya perlu
mempertimbangkan kemampuan memecahkan masalah dalam topik
2. Obtainable (dpt diperoleh) Data: Meskipun kita dapat memilih topik yang
sangat baik, namun belum tentu data yang diperlukan tersedia dan mudah
diperoleh. Data itu sangat diperlukan dalam mengembangkan penelitian.
3. Significance of Topik: Topik yang dipilih harus topik yang sangat penting untuk
di teliti. Yang menjadi pertimbangan memilih topik yang sangat penting harus
didasarkan pada: (a) sumbangan hasil penelitian terhadap Academic Interes
dan Social Interest, (b) Pengulangan topik yang tidak duplikasi
4. Interested Topic: minat dan semangat yg besar dari peneliti
144. Tips menemukan topikpenelitian
1. Topik penelitian diperoleh melalui pengetahuan dan pengalaman
peneliti
2. Topik diperoleh melalui laporan hasil penelitian sebelumnya
3. Topik diperoleh melalui perkembangan dan pengetahuan lain dapat
memberi sumbangan dalam menemukan topik penelitian
4. Topik diperoleh melalui kegiatan diskusi ilmiah.
145. Topik penelitian yang baik
1. Urgen untuk diteliti
2. Membuahkan sesuatu yang baru bagi ilmu pengetahuan
3. Sumbangan bagi pengembangan ilmu dan bermanfaat bagi
masyarakat
4. Aktual, peneliti yang selalu mengikuti perkembangan ilmu akan
lebih mudah menemukan topik yang aktual dan segar
146. Memilih topik penelitian : passion (semangat
kuat) could become a poison (racun)!
▪ Ungkapan utk motivasi dalam mencari topik penelitian: “Lakukanlah
yang engkau cintai, niscaya hasilnya akan luar biasa”
▪ Carilah topik penelitian yang benar-benar Anda suka, agar memiliki
passion (hasrat yg kuat) dalam melakukan penelitian.
▪ Modal passion saja tidak cukup! Alasan orang untuk menyukai sesuatu
itu banyak sekali atau bersifat sangat personal. Di sinilah passion Anda
akan menghadapi ujian pertamanya.
147.
148. Jurnal Nasional
▪ Pengaruh Kebijakan Manajemen Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan
▪ Analisis Rasio Keuangan Untuk Memprediksi Kondisi Financial Distress
Perusahaan Manufaktur
▪ Pengaruh Rasio Keuangan, Pertumbuhan Penjualan dan Dividen Terhadap
Harga Saham
▪ Corporate Governance dan Struktur Kepemilikan Terhadap Manajemen
Laba Dan Kinerja Keuangan
▪ Analisis Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Earnings
Management Pada Perusahaan Go Public Di Indonesia
149. Jurnal Nasional
▪ Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Opini Audit, Dan Umur Perusahaan Terhadap Audit
Delay (Studi Empiris Pada Perusahaan Property Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia Pada Tahun 2012-2014)
▪ Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerapan Konservatisme Akuntansi
▪ Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility terhadap Earning Response Coefficient
(Suatu Studi Empiris Pada Perusahaan Pertambangan yang terdaftar di BEI tahun 2010-2013)
▪ Analisa Pengaruh Strategi Diferensiasi, Citra Merek, Kualitas Produk Dan Harga Terhadap
Keputusan Pembelian Pelanggan Di Cincau Station Surabaya
▪ Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Tenaga Listrik Konsumen Sektor
Konsumtif Perusahaan Listrik Negara
Vbl
Cont.
150. Jurnal Internasional
▪ Financial Management Challenges In Small and Medium-Sized Enterprises:
A Strategic Management Approach
▪ Corporate Social Responsibility and Financial Performance
▪ Corporate Governance, Firm Size, and Earning Management: Evidence in
Indonesia Stock Exchange
▪ The Performace Implications of Fit Among Business Strategy, Marketing
Organization Structure, and Strategic Behavior
151. Jurnal Internasional
▪ Estimating short and long-term residential demand for electricity: New
evidence from Sri Lanka
▪ Aligning operations, marketing, and competitive strategies to enhance
(meningkatkan) performance: An empirical test in the retail banking
industry……Elsevier
▪ The effects of an integrative supply chain strategy on customer service and
financial performance: an analysis of direct versus indirect
relationships…Elsevier
152.
153. JUDUL
▪ Pemilihan topik, kemudian dibuat judul
➢ Topik: “Kinerja perusahaan”
Judul:“Faktor yang mempengaruhi kinerja perusahaan”
➢ Topik: “ Penulisankaryailmiah”
Judul:“Penulisankaryailmiahuntukpemulasampaimahir dalamwaktu3 hari”
▪ Juduladalah “topik” plus kata hiasan, tempatkan topik didepan atau dibelakang, orang
cenderungfocusdepan atau belakang
▪ Judulmenjelaskan manfaat setelah membaca,menarik untuk dibaca atau trik psikologi
▪ Buat beberapajuduluntukmemperoleh kreatifitas,pada akhirnyajudulyg bagus
dipengaruhioleh faktorkreatifitas
▪ Manfaatkan referensidari judulyg sudah dipublikasi
▪ Judul,disarankan tidak lebih dari 12 kata jurnalberbahasaIndonesiadan tidak lebih dari
10 kata jurnal berbahasaInggris
▪ Dll
154. Contoh judul: Jurnal Bereputasi “Scopus”
Government subsidy, strategic profitability and its impact on financial performance:
empirical evidence from Indonesia
AminullahAssagaf (Indonesia),Yusliza Mohd Yusoff (Malaysia), Rohail Hassan (Malaysia)
Good Governance and Local Government in Contemporary Indonesian Context
Bottom of Form
Assagaf, Aminullah
1
; Sirat, Abdul Hadi
2
; Salmiaty, Taty
3
Subsidy Government Tax Effect and Management of Financial Distress State Owned
Enterprises - Case Study Sector of Energy, Mines and Transportation
Aminullah Assagaf1 1 Graduate Master Program Management, University Dr. Soetomo Surabaya,
Indonesia
155. Contoh judul: Jurnal Bereputasi “Scopus”
Government subsidy, strategic profitability and its impact on financial performance:
empirical evidence from Indonesia
AminullahAssagaf (Indonesia),Yusliza Mohd Yusoff (Malaysia), Rohail Hassan (Malaysia)
Determinant of state-owned enterprises financial health: Indonesia empirical evidence
Nur Sayidah,Aminullah Assagaf & Bayu Taufiq Possumah
Tax amnesty from the perspective of tax official
Nur Sayidah & AminullahAssagaf |
156. Contoh: Judul Bahasa Indonesia
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA BANK (STUDI EMPIRIK PADA INDUSTRI PERBANKAN DI BURSA
EFEK INDONESIA) (The Factors Affecting Bank Performance (Empirical Study of the Banking Industry in Indonesia
Stock Exchange)
Didik Purwoko dan BambangSudiyatnoProgramStudi ManajemenUniversitasStikubankSemar
FAKTOR-FAKTORYANG MEMPENGARUHINILAIPERUSAHAANPADA PERUSAHAANYANG TERDAFTAR DI BURSAEFEK
MALAYSIADAN BURSAEFEK INDONESIA
Sri Hermuningsih FakultasEkonomi, UniversitasSarjanawiyataTamansiswae-mail: hermun_feust@yahoo.comDewi
Kusuma Wardani FakultasEkonomi, UniversitasSarjanawiyataTamansisw
FAKTOR-FAKTORYANG MEMPENGARUHIEARNINGS RESPONSECOEFFICIENTPADA PERUSAHAANYANG TERDAFTAR
DI BURSAEFEKJAKARTA
Sri Mulyani Nur Fadjrih Asyik Andayani STIESIASurabayaE-mail: nurfadjrih2003@yahoo.com
157. Contoh : Jurnal Bahasa Indonesia
ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MANAJAMEN LABA (Studi Pada Perusahaan Yang Terdaftar di
BEI)
NUR AZLINAStaffPengajarFakultasEkonomi UniversitasRiau
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN AGROINDUSTRY YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2009-2012 FACTORS AFFECTING THE RETURN OF SHARES
IN AGROINDUSTRY LISTEDININDONESIASTOCK EXCHANGE PERIOD OF 2009-2012
Fachreza Muhammad Legiman1 Parengkuan Tommy2 Victoria Untu3 1,2,3 Fakultas Ekonomi dan Bisnis,
Jurusan Manajemen UniversitasSam Ratulangi Manado
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI PERUSAHAAN SUBSEKTOR PERBANKAN PADA BEI DALAM
MENGHADAPI MEA THE FACTORS THAT INFLUENCED COMPANY VALUE IN BANKING SUBSECKTOR AT IDX IN
THE FACE OF MEA
Switli Repi1 Sri Murni2 Decky Adare3 1,2,3 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Manajemen Universitas
Sam Ratulangi Manado
159. Introduction
• Pendahuluan merupakan bagian pengantar penelitian. Pendahuluan
berperan dalam mengantar pembaca untuk memahami alasan
penelitian dilakukan. semakin jelas pendahuluan yang dibuat akan
semakin membantu pembaca untuk memutuskan untuk perlu
tidaknya penelitian dibaca lebih lanjut.
• Latar belakang merupakan garis besar pemikiran yang mendasari
penulisan. Dalam membuat latar belakang, penulis bisa menggunakan
logika deduktif maupun logika induktif. Untuk lebih mudahnya,
penulis bisa menggunakan logika segi tiga terbalik yang meliputi
introduksi, justifikasi, identifikasi, dan solusi.
160. Deduktif
▪ Paragraf deduktif adalah jenis paragraf yang bermula dengan
penjabaran tentang hal-hal umum kemudian menjurus ke hal khusus.
Pada paragraf deduktif, letak kalimat utama berada di awal paragraf.
▪ Ciri jenis paragraf deduktif adalah sebagai berikut:
o Kalimat utama atau ide pokok ada pada kalimat pertama paragraf.
o Polanya umum-khusus-khusus-khusus.
o Kalimat utama diperinci dengan kalimat penjelas.
161. Deduktif
• Contoh paragraf deduktifsebab akibat (kalimat utama…diawal)
Penyalahgunaan narkoba bisa menyebabkan dampak negatif bagi yang menggunakan. Salah satu
akibat yang ditimbulkan dari penyalahgunaan narkoba adalah adanya gangguan mental. Pengguna bisa
mengalami kondisi mental yang membuatnya terlihat seperti orang gila. Narkoba pun jadi pemicu
perilakuanehparapengguna yang bisamerugikanorang lainbahkandirisendiri.
▪ Contoh paragraf deduktiftentang Pendidikan
Belakangan ini, kegiatan belajar mengajar bisa dilakukan secara online tanpa perlu tatap muka. Di era
teknologi yang sudah sangat canggih seperti sekarang, ada banyak situs internet yang menawarkan jasa
belajar online, baik yang berbayar atau gratis. Situs internet ini misalnya saja Quipper Video. Sistem
belajar di mana saja dan kapan saja jadi salah satu keunggulan belajar online. Kamu pun bisa memilih
matapelajaran apasaja,sesuai yang hendakdipelajari saatitu, mulaidari fisika sampaibahasa Indonesia.
▪ Contoh paragraf deduktifsingkat
Kecelakaan akibat mengantuk masih sering terjadi. Tercatat, sepanjang tahun 2018, sudah 12 orang
meninggal karena kecelakaan mobil, terutama di jalan tol. Mengendarai mobil saat mengantuk bisa
menyebabkan kecelakaan beruntun yang berakibat merugikan banyak orang. Insiden kecelakaan karena
mengantukinibisa terjadikapansaja, baiksiang maupunmalam.
162. Induktif
▪ Induktif adalah diawali dengan kalimat penjelas berupa fakta, contoh,
rincian, atau bukti yang kemudian disimpulkan secara umum pada
kalimat.
▪ Ciri-ciri jenis paragraf induktif :
▪ Diawali dengan penjelasan khusus.
▪ Digeneralisasikan atau disimpulkan berdasarkan penjelasan khusus di akhir
paragraf.
▪ Kalimat utama terletak di akhir paragraf (kesimpulan).
▪ Polanya khusus-khusus-khusus-umum.
▪ Pada paragraf induktif, ada beberapa jenis yakni generalisasi, analogi,
sebab akibat, dan perbandingan
163. Induktif (kalimat utama diakhir sbg kesimpulan umum)
▪ Contohparagraf induktif sebab akibat
Rina adalah anak yang sangat baik hati. Ia selalu membantu temannya yang sedang membutuhkan,tak jarang
pula, Rina ikut membantu teman-temannya dalam mengejar nilai yang masih di bawah rata-rata. Selain
membantu teman, Rina pun senang membantu guru-guru. Ia tak segan-segan membantu para gurunya dengan
membawakan buku-buku ke kelas atau ruang guru. Oleh sebab itu, tak heran apabila semua teman sekelas
bahkan guru-gurupun sangatmenyukaiperilaku baik Rina.
▪ Contoh paragraf induktif tentangPendidikan
Belajar dengan sistem SKS alias Sistem Kebut Semalam bukanlah hal yang patut dicontoh. Apalagi kalau esok
harinya adalah hari ujian. Akibat yang bisa dirasakan adalah rasa kantuk ketika sedang mengerjakan ujian.
Maka itu, persiapkandiri dan mulai belajar sejak jauh-jauh hari sebelumwaktu ujian tiba.
▪ Contoh paragraf induktif tentangKesehatan
Apapun jika dilakukan secara berlebihan bukanlah hal yang baik. Sama halnya seperti mengonsumsi makanan.
Terlalu banyak makan juga bisa mendatangkan berbagai macam penyakit. Misalnya saja obesitas, serangan
jantung, stroke, atau penyakit-penyakit lain seperti kolesterol dan gula. Untuk itu, makanlah sesuai dengan
kebutuhan tubuh demimenjagakesehatanjangka panjang.
164. Pendahuluan
Secara umum Pendahuluan mencakup:
1) Phenomena penelitian
2) Research gap, masalah pokok penelitian (utk artikel ilmiah)
3) Pandangan penelitian sebelumnya dan pandangan peneliti terhadap
fenomena tersebut
4) Motivasi penelitian utk mengkaji research gap dgn mempelajari teori
dan penelitian sebelumnya yg relevan(secara umum, singkat)
5) Kontribusi penelitian(secara umum)
6) Pentingnya penelitian
7) Novelti, originalitas penelitian
165. Contoh 1
KEBIJAKAN DIVERSIFIKASI PERUSAHAAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA:
STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN PUBLIK DI INDONESIA
Deduktif,
fenomene
Pandangan
Penelitian yl
170. Contoh 3: FACTORS AFFECTING ON FINANCIAL DISTRESS WITH MARGINAL SCORE APPROACH:
EMPIRICAL STUDY OF STATE-OWNED ENTERPRISES IN INDONESIA
INTROCUTION
Penelitian ini difokuskan pada analisis financial distress Badan Usaha milik negara atau BUMN,
dengan memperhatikan sejumlah variabel kunci yang terkait. Penelitian ini sebagai salah satu topik yang
penting peranannya terutama dalam mengungkapkan secara komprehensif fenomena kesulitan keuangan
BUMN. Badan Usaha Milik Negara sebagaimana tercantum pada pasal 9 undang-undang nomor 19 tahun
2003 terdiri dari dua bentuk perusahaan, yaitu Persero dan Perusahaan Umum. Tujuan pendirian BUMN
dalam bentuk Persero, adalah: (a) menyediakan barang/jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat,
dan (b) mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai perusahaan. Sedangkan tujuan pendirian BUMN
dalam bentuk Perusahaan Umum, adalah menyelenggarakan usaha untuk kemanfaatan umum berupa
menyediakan barang atau jasa yang berkualitas dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat
berdasarkan prinsip pengelolaanperusahaanyang sehat.
Fenomena yang terjadi selama ini, yaitu diantara 115 BUMN yang dilaporkan pada tahun 2017,
terdapat tiga kelompok perusahaan yang berpotensi mengalami financial distress, yaitu: (a) perusahaan
yang menggantungkan kebutuhan keuangannya pada subsidi pemerintah, sebanyak 9 BUMN; (b)
perusahaan yang menerima tambahan penyertaan modal negara, sebanyak 20 BUMN; dan (c) perusahaan
yang mengalami kerugian sampai akhir semester pertama tahun 2017 sebanyak 24 BUMN.
➔Fenomena
➔Fenomena
171. Berdasarkan potensi terjadinya financial distress yang semakin serius, maka penelitian
financial distress ini penting dilakukan dan diharapkan dapat memberi masukan terhadap
stakeholder utama BUMN terhadap variabel kunci yang harus diperhatikan dalam
menyiapkan strategi dan kebijakan korporasi. Hasil penelitian financial distress ini juga
diharapkan dapat memberikan sinyal lebih dini sejak penyiapan perencanaan taktis
operasional dan perencanaan strategis, sehingga dalam pelaksanaannya dapat diantisipasi bila
terjadi perubahan terhadap variabel kunci yang mempengaruhi financial distress tersebut.
Berdasarkan fenomena financial distress tersebut, maka pada penelitian ini terdapat
research gaop dalam kategori, yaitu (a) practical gap atau terjadinya financial distress yang
ditandai dengan dengan ketergantuan subsidi dan mengalami kerugian, atau tidak sesuai
dengan tujuan pendirian BUMN, dan (b) conseptual gap atau penyempurnaan pengukuran
financial distress sebagai noveltypenelitian ini.
LanjutanContoh3:……
➔Pentingpenelitian
➔Kontribusipeneltian
➔Reseacrgap,
Rs question
172. Pengukuran variabel dependen financial distress masih terkendala sebagai conceptual gap,
karena penelitian sebelumnya menggunakan pengukuran yang relatif sederhana dibanding
fenomena financial distress BUMN yang relatif sangat kompleks. Kelemahan pengukuran financial
distress pada penelitian sebelumnya terutama perbedaan dalam penentuan batasan atau definsi
kelompok perusahaan yang mengalami financial distress, seperti dikemukakan oleh: (a) Altman,
Marco dan Varetto (1994) dan Yang, Platt dan Platt (1999), menggunakan model neural network
untuk membedakan perusahaan yang gagal dan tidak gagal; (b) Lau (1987) dan Hill et al. (1996),
menggunakan indikator perusahaan yang mengalami financial distress, yaitu adanya
pemberhentian tenaga kerja atau menghilangkan pembayaran dividen; (c) Asquith, Gertner dan
Scharfstein (1991), menggunakan indicator interest coverage ratio untuk mendefinisikan
perusahaan yang mengalami financial distress; (d) Whitaker (1999), mengukur financial distress
dengan menggunakan indikator adanya arus kas yang lebih kecil dari utang jangka panjang yang
jatuh tempo saat ini; dan (e) John, Lang dan Netter (1992), mendefinisikan financial distress
sebagai perubahan harga ekuitas, (Gamayuni, 2009).
LanjutanContoh3:……
➔Penelitian
Sebelumnya,
kelemahan
pengukuran FD
173. Keunggulan pendekatan score marginal ini, yaitu menyempurnakan dan mengembangkan
pengukuran financial distress yang dapat mengisi celah atau gap yang menjadi kelemahan
penelitian sebelumnya, terutama dalam hal: (a) data yang digunakan adalah kualitatif skala nominal
yang relatif sederhana dibanding kompleksitas yang dihadapi perusahaan yang mengalami
financial distress, (b) diantara penelitian sebelumnya tidak terjadi keseragaman dalam
mendefinisikan atau menentukan batasan sebagai perusahaan yang mengalami financial distress,
(c) model penelitiaan sebelumnya kurang memperhatikan variasi perusahaan yang mengalami
financial distress, tetapi secara umum memberikan nilai dengan kategori 0 atau 1, (d) penelitian
sebelumnya tidak dapat dilakukan bila hanya satu kelompok perusahaan, karena data variabel
dependen tidak bervariasi, misalnya keseluruhan sampel berasal dari kelompok yang sama yaitu
perusahaan yang mengalami financial distress (semuanya nilai= 0 atau 1), (e) Penelitian financial
distress sebelumnya yang menggunakan pengukuran berdasarkan score Altman dan lainnya adalah
kurang realistis, karena score Altman (1968), Springate (1978), dan lainnya menggunakan data
yang kurang relevan dengan kondisi bisnis dan industri saat ini, disamping kelemahan sebagaimana
disebutkan butir (a) sampai dengan (d) dimaksud diatas.
LanjutanContoh3:……
➔Novelty,
klemahan
penelitian
sebelumnya
➔SMgberbeda
atau unggul dari
penelitian yl
174. LanjutanContoh3:……
➔Kontribusi
PengukuranFD
Berdasarkan keunggulan konsep kebaruan atau novelty pengukuran
financial distress berbasis score marginal dimaksud diatas, maka dapat
dinyatakan bahwa penelitian ini dapat memberi kontribusi yang signifikan
terhadap implementasi kajian financial distress pada Badan Usaha Milik
Negara. Kajian ini dapat dimplementasikan dalam hal memberi masukan
kepada stakeholder utama perusahaan seperti pemegang saham,
manajemen perusahaan, karyawan, konsumen, supplier, perbankan,
praktisi, peneliti, dan pihak lainnya yang berkepentingan terhadap
perusahaan. Hasil penelitian ini dalam bentuk estimasi persamaan regresi
linear berganda yang dapat dijadikan sebagai instrument atau tools dalam
proses pengambilan keputusan BUMN.
➔ Novelty
175. LanjutanContoh3:……
➔Kontribusi
Prediksi FD
Hasil perhitungan prediksi score marginal dapat dimanfaatkan untuk berbagai
kepentingan internal BUMN, terutama dalam hal: (a) perencanaan korporasi dengan target
capaian score marginal tertentu yang semakin meningkat dari waktu ke waktu; (b) menilai
keberhasilan manajemen perusahaan dalam mencapai kinerja score marginal yang
diprogramkan; (c) membandingkan tingkat keberhasila capaian score marginal antara
BUMN; (d) sebagai instrument pengawasan kinerja manajemen BUMN agar lebih fokus
pada strategi dan kebijakan terhadap variabel kunci untuk meningkatkan kinerja perusahaan
dengan score marginal yang lebih baik dimasa yang akan datang; dan (e) menjadi standar
penilaian perusahaan sebagai perusahaan sehat atau kemungkinan mengalami financial
distress berdasarkan besaran score marginal. Sedangkan manfaat lainnya dari penelitian
ini, yaitu dapat dikembangkan implementasinya pada konteks yang lebih luas, seperti: (a)
BUMN lainnya diluar penelitian ini, (b) perusahaan yang listed di Bursa Efek, (c) kelompok
perusahaan menurut sektor yang lebih spesifik misalnya sektor manufacture, sektor
perbankan, sektor jasa, dan lainnya, (d) usaha kecil dan menegah, dan (e) koperasi.
176. LanjutanContoh3:……
Berdasarkan kontribusi kebaruan atau novelty pengukuran financial distress
dimaksud diatas, maka penelitian ini penting dilakukan terutama karena tingkat
urgensi yang lebih spesifik dalam hal: (a) memetakan peringkat capaian score
marginal BUMN yang selama ini masih disubsidi, menerima tambahan
penyertaan modal negara, dan mengalami kerugian, sehingga dapat diketahui
tingkat financial distress masing-masing BUMN dimaksud, (b) memberikan
masukan kepada manajemen BUMN terhadap faktor prioritas yang perlu
diperhatikan dalam meningkatkan score marginal untuk mengatasi financial
distress, dan (c) menjadi acuan bagi manajemen BUMN dalam menyiapkan
strategi dan kebijakan terkait variabel yang mempengaruhi score marginal untuk
mengatasi financialdistress.
➔Novelty,
Pentingnya
penelitian
➔Pentingnya
penelitian
bagi BUMN
➔Novelty
177.
178. Contoh 4:
Introduction (Jurnal)
Perusahaan dalam perkembangannya selalu berusaha mempertahankan keunggulan bisnisnya dalam
meningkatkan nilai perusahaan tersebut. Namun karena kondisi persaingan usaha yang semakin ketat, banyak
pilihan bagi konsumen dalam menentukan alternatif keputusan membeli produk atau jasa yang dibutuhkan,
sehingga beberapa perusahaan mengalami kesulitan yang ditandai dengan kinerja keuangan yang menurun,
diikuti dengan dengan turunnya harga saham yang berarti nilai perusahaan perusahaan semakin menurun.
Untuk meningkat kinerja keuangan perusahaan tentunya harus memperhatikan struktur pendapatan dan
struktur biaya yang membentuk profitabilitas. Dari sisi pendapatan dietentukan oleh keberhasilan
meningkatkan omzet penjualan atau memenangkan persaingan dan menjadi piliha bagi konsumen. Sedangkan
dari segi harga terkendala bila produk yang dihasilkan tidak mampu memerikan kepuasan lebih dibanding
produk lain, disamping memperhatikan harga produk lainnya yang sejenis. Dari struktut biaya terkait dengan
design produk, efisiensi proses prudkisi,penguasaan bahan baku yang berkualitas dan murah dibanding
perusahaan pesaing. Keunggulan menghasilkan produk dengan biaya yang relative lebih murah dibanding
produks lainnya akan memberi peluang bagi perusahaan untuk meningkatkan kinerja keuangan atau
profitabilitas. Bahkan dapat meningkaatkan omzet penjualan melalui pemberian discount karena harga pokok
produksi lebih murah dibanding produk saingan.
179. Contoh 4:
Berkaitan dengan kinerja keuangan perusahaan, maka penelitian ini bertujuan untuk
mengkaji fenomena ….kinerja keuangan perusahaan ABC…yang cenderung menurun sejak
beberapa periode terakhir. Tingkat….profitabilitas…dari waktu kewaktu…..sehingga
berdampak terhadap….dividen yang dibagikan kepada pemagang saham….semakin
menurun. Data statistik ….sejak tiga tahun terakhir…..menunjukkan pertumbuhan
….profutabilitas…yang semakin menurun dibanding periode sebelumnya, yaitu tahun
2017…..%....tahun 2018…% dan tahun 2019…%.......dst
Fenomena tersebut berdampak terhadap …..nilai perusahaan……sehingga …..harga
saham perusahaan di Bursa efek….cenderung menurun sejak beberapa periode terakhir, yaitu
akhir Januari 2020 harga saham perusahaan ditutup dengan harga Rp……. sedangkan akhir
Mei 2020 ditutup dengan harga Rp….Yang menjadi permasalaha pokok ….atau research
question atau research gap….. pada penelitian ini bagaimana meningkatkan ……kinerja
keuangan perusahaan……sehingga dapat meningkatkan ….nilai perusahaan……….
180. Berdasrkan fenomena tersebut, maka peneliti termotivasi untuk mengidentikasi dan
menganalisis faktor kunci yang berpengaruh signifikan terhadap …kinerja keungan
perusahaan…dengan menggunakan pendakatan analisis ……sehingga mampu menjawab
permasalahan yang dihadapi oleh…..perusahaan….Secara empiris menunjukkan bahwa
….kinerja keuangan perusahaan…… dipengaruhi oleh berbagai variabel …..seperti…X1, X3,
X5, X7 …dan X8….dst……. , namun penlitian ini perlu juga memperhatikan referensi atau
penelitian sebelumnya yang relevan dengan penelitian ini.
Penelitian A…..(201..) melaporkan bahwa …… variabel…..
X1…..X2….X3…..dst…berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan
perusahaan….. . Penelitian B….(201..) menemukan bahwa…. X4.. X5 X6..dst….
berpengaruh positif dan signifikan terhadap …..kinerja kuangan perusahaan….. Sedangkan
penelitian C….(201..) menemukan bahwa X2, X3 dan X5…berpengaruh positif dan signifikan
terhadap ….kinerja keuangan perusahaan….dst.
…LanjutanContoh4:
181. Beberapa referensi penelitian sebelumnya menjadi masukan pada penelitian ini untuk
mengidentikasi atau menseleksi variabel kunci yang lebih relevan dengan kondisi empiris…. kinerja
perusahaan….sehingga hasil penelitian ini mampu memberi kontribusi atau masukan bagi
manajemen perusahaan dalam proses pengambilan keputusan. Penelitian ini juga menjadi informasi
penting bagi…. stakeholder lainnya ……seperti pemegang saham dalam menilai kinerja
manajemen…..bagi investor di Bursa Efek dalam menilai perusahaan…….dan sebagai referensi bagi
penelitian selanjutnya yang relevan dengan penelitian ini.
Kontribusi tersebut diatas membuktikan bahwa penelitian ini penting dilakukan untuk
menjawab permasalahan yang dihadapi perusahaan.……terutama karena kekuatan penelitian ini
adalah pada jumlah variabel yang digunakan lebih komprehensif dibanding penelitian
sebelumnya…dan menseleksi variabel yang secara empiris sangat relevan terkait dengan
permasalahan…..kinerja keuangan…yang dihadapi perusahaan….Dengan demikian maka
originalitas penelitian ini adalah terletak pada analisis yang lebih komprehensif…menggunakan
bebarapa variabel kunci yang belum digunakan pada penelitian sebelumnya…seperti ..X7…. dan
X8…..dst
…LanjutanContoh4:
182.
183. Pendahuluan (Introduction)
• Pendahuluan seharusnya jangan terlalupanjang.
• Biasanya 1-2 halaman; Satu halaman untuk artikel sekitar 10-12 halaman,
atau dua halaman untuk artikel yang lebih panjang.
• Kira-kira panjang bagian pendahuluan adalah 10% dari keseluruhan artikel
(Grant dan Pollock, 2011).
• Menurut Day (1975),pendahuluan seharusnya:
1. Mempresentasikan dengan jelas batasan masalah yang diteliti
2. Untuk mengarahkan pembaca, tinjauan pustaka singkat dapat dimasukkan
3. Metode penelitian seharusnya dinyatakan, dan jika diperlukan juga dituliskan
alasan mengapa metode tersebut dipilih
4. Menyatakan hasil penting penelitian
184. Pendahuluan
Menurut Day (1975), pendahuluan seharusnya:
▪ Mempresentasikan dengan jelas batasan masalah yang diteliti
▪ Untuk mengarahkan pembaca,tinjauan pustakasingkatdapat dimasukkan
▪ Metodepenelitian seharusnyadinyatakan alasan mengapa metodetersebutdipilih
▪ Menyatakan hasil pentingpenelitian
Menurut Walsham (2006), pendahuluan seharusnya menjelaskan:
▪ Mengapa topik artikel penting
▪ Bagaimana kontribusi artikel dikembangkan
▪ Struktur artikel
185.
186. PEDOMAN PENULISAN KARYA ILMIAH
UNTUK PROGRAM DIPLOMA, SARJANA, DAN PASCASARJANA
Aspek Permasalahan
Para penulis Tugas Akhir dan Skripsi tidak terlalu dituntut memberikan sumbangan
bagi ilmu pengetahuan, sedangkan untuk penulisan Tesis diharapkan dapat menghasilkan
sesuatu yang memberikan sumbangan bagi ilmu pengetahuan, dan Disertasi dituntut untuk
mengarahkan permasalahan yang dibahas agar temuannya dapat memberikan sumbangan
bagi ilmu pengetahuan dan memiliki nilai kebaharuan (novelty).
Sistematika Penulisan Laporan Penelitian Kualitatif
Laporan penelitian kualitatif harus memiliki fokus yang jelas, yaitu fokus dalam
masalah, objek evaluasi, pilihan perspektif, kebijakan sesuai dengan ciri-ciri penelitian
kualitatif. Laporan penelitian kualitatif harusmemiliki bentuk dan struktur yang koheren
dapat memenuhi tujuan dan manfaat yang tercermin dalam rancangan penelitian;
menunjukkan secara implisit paradigma dasarnya, perangkat metodologinya, hasilnya,
simpulan, temuan baru (novelty) posisi dari penelitian yang sudah ada, dan saran yang dapat
diberikan dari hasil penelitianitu.
Simpulan
Simpulan, dibuat ringkas dan jawaban rumusan masalah dapat disimpulkan pada satu
alenia untuk semua masalah yang dipecahkan, dan ataumasing-masing rumusan masalah
menghasilkan satu simpulan. Dalam penelitian kualitatif, S2 ke atas, temuan pokok atau
simpulan harus menunjukkan “makna, dampak, implikasi” dari hasil penelitiannya. Khusus
dalam karya Disertasi ditambahkan dengan “Temuan penelitian atau novelty (kebaruan)”.
Uraian di sini bisa menemukan teori atau paradigma kategori, pola, karakter yang baru, dan
atau membuktikan penerimaan atau penolakan teori, pengembangan teori dan atau hasil
penelitian sebelumnya.
187.
188.
189. Research Gap
▪ Theoritical gap, berkaitan dengan teori-teori dan framework, dimana terdapat kelemahan,
limitasi atau sesuatu yang tidak perna. Merancang untuk menambahkan sesuatu yang baru
dan menambahkan teori atau framework kajian. Strategi memenuhi gap theoretical, yaitu: (a)
menambahkan variabel dalam framework dari suatu hasil kajian, (b) menggunakan suatu
teori yang cenderung digunakan dalam bidang lain, dan kemudian diuji dan digunakan
pada kajian tertentu, (c) menggunakan framework yang sama dengan menggunakan teori
lain, (d) ambil suatu framework untuk diuji pada kajian tertentu, (e) bangun suatu framework
yang baru.
▪ Conceptual gap, berkaitan dengan konsep yang digunakan dalam suatu kajian tertentu,
terdapat banyak konsep yang sama tetapi didefinisikan secara berbeda, terdapat pembangunan
konsep yang tidak dibangun secara jelas atau tidak dikaitkan dengan teori. Strategi memenuhi
gap conceptual, yaitu: (a) meneliti maksud suatu konsep dibangun, ada keraguan dan tidak
jelas, (b) gunakan konsep bidang lain yang terdekat atau relevan, berikan justifikasi, (c)
berikan definisi yang lebih jelas jika terdapat keraguan, (d) bangun konsep baru jika belum
tersedia.
190. ▪ Empirical gap, terdapat bias, kelemahan atau limitasi dalam aspek metodologi yang
mempengaruhi suatu kajian, sampel dari sector yang berbeda sumbernya tidak dapat digunakan
untuk generalisasi. Strategi memenuhi empirical gap, yaitu: (a) test sekali lagi dengan
menggunakan sampel yang sama dan lihat konsistensinya, (b) perhatikan kelemahan dan
limitasi kajian sebelumnya dalam aspek metode yang digunakan, dan atasi kelemahan
tersebut dengan metode yang lebih baik.
▪ Methodological gap, terkait dengan limitasi suatu metode, kelemahan justifikasi terhadap
kajian tertentu, memungkinkan dikembangkan suatu metode dengan menggunakan mix method,
instrument yang berbeda teapi menggunakan konsep yang sama memberikan hasil yang bereda.
Staretgi mengisi methodological gap, yaitu: (a) gunakan metode yang terbaik untuk menjawab
permaslahan, (b) tambahkan metode jika perlu, (c) gunakan instrument yang berbeda dengan
menggunakan konsep yang sama, (d) gunakan sampel yang berbeda dan bangun instrument
baru.
▪ Practical gap, terkait dengan intervensi atau pengaruh lingkungan yang menyebabkan sulit
untuk diaplikasikan, seperti pengaruh faktro budaya, agama, budaya organisasi, kepemimpinan
dan personality. Startegi mengisi practical gap, yaitu: siapkan suatu intervensi baru yang lebih
bagus.
Reseacrh Gap
191.
192.
193. Variabel Penelitian
▪ Variabel independen sebagai variabel yang berpengaruh terhadap variabel dependen, sehingga perubahan
yang terjadi terhadap variabel independen akan menyebabkan pengaruh terhadap perubahan variabel
dependen.
▪ Peneliti tidak harus memasukkan semua variabel prediktor dalam model penelitian, namun terhadap
variabel prediktor yang diduga sangat berpengaruh tetapi berada di luar lingkup topik penelitian, maka
peneliti melakukan control agar bisa memberikan eksplanasi hasil penelitian yang lebih baik.
194. Variabel Penelitian
▪ Menurut Sugiyono (2009), variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,
kemudian ditarik kesimpulannya.
▪ Menurut Arikunto (2010), variabel penelitian adalah objek penelitian atau apa yang menjadi
perhatian suatu titik perhatian suatu penelitian.
▪ Menurut Ibnu (2003), variabel penelitian adalah suatu konsep yang mempunyai lebih dari satu
nilai, keadaan, kategori, atau kondisi.
▪ Menurut Hatch dan Farhady (1981), variabel penelitian adalah atribut seseorang atau objek yang
mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan objek yang lain.
▪ Menurut Sugiarto (2017), variabel penelitian adalah karakter yang dapat diobservasi dari unit
amatan yang merupakan suatu pengenal atau atribut dari sekelompok objek. Maksud dari
variabel tersebut adalah terjadinya variasi antara objek yang satu dengan objek yang lainnya
dalam kelompok tertentu.
195. Variabel Penelitian
VariabelTerikat
Variabel terikat (dependent variable) adalah variabel respon atau output. Variabel terikat
atau dependen atau disebut variabel output, kriteria, konsekuen, adalah variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat tidak
dimanipulasi, melainkan diamati variasinya sebagai hasil yang dipradugakan berasal dari
variabel bebas. Biasanya variabel terikat adalah kondisi yang hendak kita jelaskan. Dalam
eksperimen-eksperimen, variabel bebas adalah variabel yang dimanipulasikan/dimainkan
oleh pembuat eksperimen.
VariabelBebas
Variabel bebas (independent variable) adalah variabel yang diduga sebagai sebab
munculnya variabel variabel terikat. Variabel bebas sering disebut juga dengan variabel
stimulus, prediktor, antecedent. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau
yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Variabel bebas
biasanya dimanipulasi, diamati, dan diukur untuk diketahui hubungannya (pengaruhnya)
dengan variabel lain.
196. Variabel Endogen (dependen) vs Eksogen
(independen)
▪ Variabel Dependen (variabel terikat) / variabel endogen / output : merupakan variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabelbebas
▪ Variabel endogen (endogenous variable) mengacu pada variabel yang ingin kita jelaskan
menggunakan variabel eksogen. Misalnya, jika kita meregresikan permintaan bensin sebagai fungsi
dari harga dan pendapatan konsumen, permintaan bensin mewakili variabel endogen, sementara
harga dan pendapatan bensin bertindak sebagai variabel eksogen. Dalam contoh lain, penjualan
suatu produk (variabel endogen) merupakan fungsi periklanan, harga, ketersediaan, tingkat
keunggulan kompetitif, selera pelanggan, dll. Juga dikenal sebagaivariabel dependen.
▪ Variabel eksogen dianggap independen. Ini berarti variabel eksogen tidak ditentukandalam model,
melainkan dari luar model.
▪ Mis: jika kita meregresikanpermintaan bensin sebagai fungsi dari harga dan pendapatan
konsumen, permintaan bensin mewakili variabel endogen, sementara harga dan
pendapatan bensin bertindak sebagai variabel eksogen.
197. Variabel
VariabelModerator
Variabel moderator merupakan variabel antara, adalah sebuah tipe khusus variabel bebas, yaitu variabel
bebas sekunder yang diangkat untuk menentukan apakah ia mempengaruhi hubungan antara variabel
bebas primer dan variabel terikat. Variabel moderator adalah faktor yang diukur, dimanipulasi atau dipilih
peneliti untuk mengungkap apakah faktor tersebut mengubah hubungan antara variabel bebas dan
variabel terikat. Jika peneliti ingin mempelajari pengaruh variabel bebas X terhadap variabel terikat Y
tetapi ragu-ragu apakah hubungan antara X dan Y tersebut berubah karena variabel Z, maka Z dapat
dianalisis sebagai variabel moderator.
VariabelKontrol
Tidak semua variabel di dalam suatu penelitian dapat dipelajari sekaligus dalam waktu yang sama.
Beberapa di antara variabel tersebut harus dinetralkan pengaruhnya untuk menjamin agar variabel yang
dimaksud tidak mengganggu hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Variabel-variabel yang
pengaruhnya harus dinetralkan disebut sebagai variabel kontrol. Jadi, variabel kontrol adalah faktor-
faktor yang dikontrol atau dinetralkan pengaruhnya oleh peneliti karena jika tidak dinetralkan diduga ikut
mempengaruhi hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Variabel kontrol berbeda
dengan variabel moderator. Penetapan suatu variabel menjadi variabel moderator adalah untuk
dipelajari (dianalisis) pengaruhnya, sedangkan penetapan variabel kontrol adalah untuk
dinetralkan/disamakanpengaruhnya.
198. Variabel
Variabel Antara (Intervening)
Uraian tentang variabel di depan merupakan variabel-variabel yang konkret (nyata). Variabel
bebas, variabel moderator, dan variabel kontrol masing-masing dapat dimanipulasi oleh
peneliti dan dapat diamati (diukur) pengaruhnya terhadap variabel terikat. Apabila suatu
variabel yang ingin diketahui pengaruhnya terhadap variabel terikat ternyata tidak dapat
diamati (diukur) karena terlalu abstrak, maka variabel tersebut biasanya dipandang sebagai
variabel antara (intervening). Jadi variabel antara adalah faktor yang secara teoretik
mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat tetapi tidak dapat dilihat sehingga tidak dapat
diukur atau dimanipulasi. Pengaruh variabel intervening terhadap variabel terikat hanya dapat
diinferensikan berdasarkan pengaruh variabel bebas dan/atau variabel moderator terhadap
variabel terikat.
199. Variabel
Variabel Diskrit
Variabel diskrit: disebut juga variabel nominal atau variabel kategori karena
hanya dapat dikategorikan atas dua kutub yang berlawanan yakni "ya" dan
"tidak". Misalnya ya wanita, tidak wanita, atau dengan kata lain: "wanita-
pria", "hadir-tidak hadir", "atas-bawah". Angka-angka digunakan dalam
variabel diskrit ini yang dapat dioperasikan untuk menghitung frekuensi yang
muncul, yaitu banyaknya pria, banyaknya yang hadir dan sebagainya. Maka
angka dinyatakan sebagai frekuensi. Dengan demikian data penelitian
dengan variabel diskrit merupakan penanda kategori, yang tidak dapat
dioperasikan berbentuk penambahan, pengurangan, perkalian atau
pembagian. Keberadaannya terbatas pada penentuan sebagai frekuensi.
200. Variabel
VariabelKontinum
Variabel kontinum dapat dipisahkan menjadi tiga jenis variabel kecil, yaitu:
1.Variabel ordinal, yaitu variabel yang menunjukkan tata urutan berdasarkan tingkatan
misalnya sangan tinggi, tinggi, pendek. Untuk sebutan lain adalah variabel "lebih kurang"
karena yang satu mempunyai kelebihan dibanding yang lain. Contoh: Agung terpandai, Nico
pandai, Ganangtidak pandai.
2.Variabel interval, yaitu variabel yang mempunyai jarak, jika dibanding dengan variabel lain,
sedang jarak itu sendiri dapat diketahui dengan pasti. Misalnya: Suhu udara di luar 31° C.
Suhu tubuh kita 37° C. Maka selisih suhu adalah 6° C. Jarak Surabaya-Blitar 162 km,
sedangkan Surabaya-Malang82km. Maka selisih jarak Malang-Blitar,yaitu80 km.
3.Variabel ratio, yaitu variabel perbandingan. Variabel ratio memiliki harga nol mutlak yang
dapat dioperasikan berbentuk perkalian sekian kali. Contoh: Berat Pak Rudi 70 kg, sedangkan
anaknya 35 kg. Maka Pak Rudi beratnyadua kali anaknya.
https://www.kajianpustaka.com/2020/09/pengertian-dan-jenis-variabel-penelitian.html
201.
202. Hipotesis
Earning Before Intrest And Taxes (Hipotesis H4)
Pemilihan variabel independen earning before interst and tax (X4EBIT) erat kaitannya dengan agency theory
dan signalling theory. Tindakan manajemen dalam memenuhi kepentingan pemegang saham dan memberi sinyal
kepada stakeholder, berdampak terhadap variabel earning before interst and tax (X4EBIT) yang dapat mempengaruhi
financial distress perusahaan, seperti pada gambar 1, 2 dan 5.
Dampak terhadap cash flow from operating terjadi karena keharusan memenuhi kebutuhan operasional
perusahaan. Ketidak seimbangan yang terjadi pada pengelolaan earning before interst and tax (X4EBIT)
menyebabkan defisit cash flow from operating, dan mempengaruhi financial distress BUMN. Oleh sebab itu
manajemen earning before interst and tax (X4EBIT) penting peranannya dalam operasional BUMN agar tidak
menyulitkan cash flowfrom operating.
Penelitian sebelumnya sebagaimana Anisa & Suhermin (2016), Oktariyani ( 2019), dan Rindu Rika
Gamayani, 2009 (Beaver,1966; Altman, 1968); Springate,1978; C.A. Score,1987) menemukan bahwa earning before
interst and tax (X4EBIT) mempengaruhi keberhasilan atau kesulitan keuangan perusahaan. Dan berdasarkan
pentingnya variabel earning before interst and tax (X4EBIT) tersebut, maka penelitian ini mengajukan hipotesis H4
berikut.
H4: Pertumbuhan Earning before interst and tax (X4ΔEBIT) berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan cash flow
from operating (ZΔCFO)Badan Usaha Milik Negara.
204. Hipotesis 1-20
H1: Pertumbuhan investasi atau capital expenditure (X1ΔCAPEX) berpengaruh signifikan
terhadap pertumbuhan cash flow from operating (ZΔCFO) Badan Usaha Milik Negara.
H2: Pertumbuhan Working capital (X2ΔWC) berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan
cash flow from operating (ZΔCFO) Badan Usaha Milik Negara.
H3: Pertumbuhan Retained earning (X3ΔRE) berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan
cash flow from operating (ZΔCFO) Badan Usaha Milik Negara.
H4: Pertumbuhan Earning before interst and tax (X4ΔEBIT) berpengaruh signifikan terhadap
pertumbuhan cash flow from operating (ZΔCFO) Badan Usaha Milik Negara.
H5: Pertumbuhan Contribution margin (X5ΔCM) berpengaruh signifikan terhadap
pertumbuhan cash flow from operating (ZΔCFO) Badan Usaha Milik Negara.
H6: Pertumbuhan equity atau modal sendiri (X6ΔEQ) berpengaruh signifikan terhadap
pertumbuhan cash flow from operating (ZΔCFO) Badan Usaha Milik Negara.
H7: Tingkat efisiensi atau produktifitas operasi (X7EFSO) berpengaruh signifikan terhadap
pertumbuhan cash flow from operating (ZΔCFO) Badan Usaha Milik Negara.
H8: Real activities earning management (X8RAEM) berpengaruh signifikan terhadap
pertumbuhan cash flow from operating (ZΔCFO) Badan Usaha Milik Negara.
H9: Accruals earning management (X9ACEM) berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan
cash flow from operating (ZΔCFO) Badan Usaha Milik Negara.
H10: Pertumbuhan investasi atau capital expenditure (X1ΔCAPEX) berpengaruh signifikan
terhadap financial distress (YFINDIS) atau score marginal Badan Usaha Milik Negara.
205. H11: Pertumbuhan working capital (X2ΔWC) berpengaruh signifikan terhadap financial
distress (YFINDIS) atau score marginal Badan Usaha Milik Negara.
H12: Pertumbuhan retained earning (X3ΔRE) berpengaruh signifikan terhadap financial
distress (YFINDIS) atau score marginal Badan Usaha Milik Negara.
H13: Pertumbuhan earning before interst and tax (X4ΔEBIT) berpengaruh signifikan positif
terhadap financial distress (YFINDIS) atau score marginal Badan Usaha Milik Negara.
H14: Pertumbuhan Contribution margin (X5ΔCM) berpengaruh signifikan terhadap financial
distress (YFINDIS) atau score marginal Badan Usaha Milik Negara.
H15: Pertambahan equity atau modal sendiri (X6ΔEQ) berpengaruh signifikan terhadap
financial distress (YFINDIS) atau score marginal Badan Usaha Milik Negara.
H16: Tingkat efisiensi atau produktifitas operasi (X7EFSO) berpengaruh signifikan terhadap
financial distress (YFINDIS) atau score marginal Badan Usaha Milik Negara.
H17: Real activities earning management (X8RAEM) berpengaruh signifikan terhadap
financial distress (YFINDIS) atau score marginal Badan Usaha Milik Negara.
H18: Accruals earning management (X9ACEM) berpengaruh signifikan terhadap financial
distress (YFINDIS) atau score marginal Badan Usaha Milik Negara.
H19: Pertumbuhan cash flow from operating (ZΔCFO) berpengaruh signifikan terhadap
financial distress (YFINDIS) Badan Usaha Milik Negara.
H20: Government subsidy (GSAE) memperkuat hubungan pertumbuhan cash flow from
operating (ZΔCFO) dengan financial distress (YFINDIS) Badan Usaha Milik Negara.
206. Masalah Pokok
1. Apakah pertumbuhan investasi atau capital expenditure (X1ΔCAPEX) berpengaruh
signifikan terhadap pertumbuhan cash flow from operating (ZΔCFO) Badan Usaha Milik
Negara ?
2. Apakah pertumbuhan working capital (X2ΔWC) berpengaruh signifikan terhadap
pertumbuhan cash flow from operating (ZΔCFO) Badan Usaha Milik Negara ?
3. Apakah pertumbuhan retained earning (X3ΔRE) berpengaruh signifikan terhadap
pertumbuhan cash flow from operating (ZΔCFO) Badan Usaha Milik Negara ?
4. Apakah pertumbuhan earning before interst and tax (X4ΔEBIT) berpengaruh signifikan
terhadap pertumbuhan cash flow from operating (ZΔCFO) Badan Usaha Milik Negara ?
5. Apakah pertumbuhan Contribution margin (X5ΔCM) berpengaruh signifikan terhadap
pertumbuhan cash flow from operating (ZΔCFO) Badan Usaha Milik Negara ?
6. Apakah pertumbuhan equity atau modal sendiri (X6ΔEQ) berpengaruh signifikan terhadap
pertumbuhan cash flow from operating (ZΔCFO) Badan Usaha Milik Negara ?
7. Apakah tingkat efisiensi atau produktifitas operasi (X7EFSO) berpengaruh signifikan
terhadap pertumbuhan cash flow from operating (ZΔCFO) Badan Usaha Milik Negara ?
8. Apakah real activities earning management (X8RAEM) berpengaruh signifikan terhadap
pertumbuhan cash flow from operating (ZΔCFO) Badan Usaha Milik Negara ?
9. Apakah accruals earning management (X9ACEM) berpengaruh signifikan terhadap
pertumbuhan cash flow from operating (ZΔCFO) Badan Usaha Milik Negara ?
10. Apakah pertumbuhan investasi atau capital expenditure (X1ΔCAPEX) berpengaruh
signifikan terhadap financial distress (YFINDIS) Badan Usaha Milik Negara ?
207.
208. Tujuan Penelitian
1. Menganalisis pengaruh pertumbuhan investasi atau capital expenditure (X1ΔCAPEX)
terhadap pertumbuhan cash flow from operating (ZΔCFO) Badan Usaha Milik Negara.
2. Mempelajari pengaruh pertumbuhan working capital (X2ΔWC) terhadap pertumbuhan
cash flow from operating (ZΔCFO) Badan Usaha Milik Negara.
3. Mengungkapkan pengaruh pertumbuhan retained earning (X3ΔRE) terhadap pertumbuhan
cash flow from operating (ZΔCFO) Badan Usaha Milik Negara.
4. Menganalisis pengaruh pertumbuhan earning before interst and tax (X4ΔEBIT) terhadap
pertumbuhan cash flow from operating (ZΔCFO) Badan Usaha Milik Negara.
5. Mempelajari pengaruh pertumbuhan Contribution margin (X5ΔCM) terhadap
pertumbuhan cash flow from operating (ZΔCFO) Badan Usaha Milik Negara.
6. Mengungkapkan pengaruh Pertumbuhan equity atau modal sendiri (X6ΔEQ) terhadap
pertumbuhan cash flow from operating (ZΔCFO) Badan Usaha Milik Negara.
7. Mempelajari pengaruh tingkat efisiensi atau produktifitas operasi (X7EFSO) terhadap
pertumbuhan cash flow from operating (ZΔCFO) Badan Usaha Milik Negara.
8. Menganalisis pengaruh praktek real activities earning management (X8RAEM) terhadap
pertumbuhan cash flow from operating (ZΔCFO) Badan Usaha Milik Negara.
9. Mengungkapkan pengaruh praktek accruals earning management (X9ACEM) terhadap
pertumbuhan cash flow from operating (ZΔCFO) Badan Usaha Milik Negara ?
10. Menganalisis pengaruh pertumbuhan investasi atau capital expenditure (X1ΔCAPEX)
terhadap financial distress (YFINDIS) Badan Usaha Milik Negara.