SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
Download to read offline
Kelompok 4 :
Alya Rizqi Nabilah (4411418015)
Farah Fitrotun Nisa' (4411419017)
Tiarmada Simanullang (4411419022)
Topik Bahasan:
01
Definisi Eutrofikasi
02
Penyebab Eutrofikasi
04
Proses Terjadinya
Eutrofikasi
05
Dampak Eutrofikasi
03
Klasifikasi Eutrofikasi
06
Studi Kasus
DEFINISI EUTROFIKASI
Eutrofikasi merupakan suatu
proses yang terjadi pada danau
atau perairan yang mati atau
tidak berfungsi lagi bagi
kehidupan di dalam air akibat
terlalu banyak bahan makanan
yang masuk kedalam perairan.
Apabila perairan memiliki nutrien
yang berlebihan, maka tumbuhan
air mudah berkembangbiak,
terkadang bahkan sampai
menutup total sebuah perairan
▪Disebabkan aktivitas manusia: Pertanian,
lapangan golf, halaman berrumput, dll
▪Adanya suplai nutrisi oleh manusia dalam
bentuk pupuk. Pupuk ini hanyut oleh hujan
dan akhirnya masuk ke perairan seperti
danau dan sungai.
▪Ketika masuk ke perairan, pupuk akan
memasok nutrisi yang berlimpah ke alga dan
plankton, yang mengakibatkan eutrofikasi.
▪Disebabkan peristiwa alam. Dipengaruhi oleh
suhu lingkungan
▪Adanya suplai nutrisi dari tanah yang hanyut
saat banjir dan tersimpan ke danau atau
sungai.
▪Perairan ini menjadi terlalu kaya nutrisi,
memungkinkan pertumbuhan ganggang
yang berlebihan dan kehidupan tanaman
sederhana lainnya.
Antropogenik Alami
Proses eutrofikasi alami jauh lebih lambat jika dibandingkan dengan proses
eutrofikasi antropogenik.
KLASIFIKASI EUTROFIKASI
Berdasarkan penyebabnya:
PROSES TERJADINYA EUTROFIKASI
PROSES TERJADINYA EUTROFIKASI
Melimpahnya nutrisi
Nutrisi berlebihan yang salah
satunya berasal dari pupuk
pada tanah lari ke sungai
atau danau karena air hujan.
Tanaman tumbuh subur
Polutan ini menyebabkan
pertumbuhan tanaman air
alga, tumbuhan air, dll.
Tanaman tumbuh subur
Polutan ini menyebabkan
pertumbuhan tanaman air
alga, tumbuhan air, dll.
Algae bloom dan oksigen
yang menipis
Pertumbuhan alga yang
melimpah menyebabkan
sinar matahari sulit mencapai
tanaman lain, sehingga mati
dan oksigen diair semakin
menipis.
Dekomposisi lebih lanjut
hingga menghabiskan
oksigen dalam air
Tanaman akan mati dipecah
oleh bakteri pengurai
menggunakan banyak sekali
oksigen dalam air
Kematian ekosistem
Tingkat oksigen mencapai
titik dimana tidak ada
kehidupan yang mungkin,
ikan dan organisme lainnya
mati.
Penurunan Keanekaragaman Hayati
Ketika ekosistem perairan diperkaya dengan
nutrisi baik secara alami atau buatan, hal tersebut
sangat bermanfaat bagi produsen primer.
Umumnya, ganggang dan spesies serupa lainnya
memanfaatkan nutrisi ini dan terjadi peningkatan
besar dalam populasi mereka (alga mekar).
Mekarnya alga ini menghambat aliran sinar
matahari ke dasar perairan dan juga menyebabkan
perubahan kadar oksigen terlarut di dalam air.
Ketika oksigen terlarut dalam air berkurang
hingga di bawah tingkat hipoksia, banyak hewan
perairan lemas dan mati. Hal ini mengurangi
keanekaragaman hayati dari suatu perairan.
Peningkatan Toksisitas Air
Beberapa alga beracun bagi banyak tumbuhan dan
hewan. Ketika ganggang ini mekar di perairan
eutrofik, mereka melepaskan neurotoksin dan
hepatotoksin.
Racun ini juga dapat naik ke rantai makanan
melalui kerang atau hewan perairan lainnya dan
menyebabkan kematian banyak hewan.
Hal tersebut juga dapat berbahaya bagi manusia
dan merupakan akar penyebab banyak kasus
keracunan kerang neurotoksik, lumpuh, dan diare.
DAMPAK EUTROFIKASI
Invasi Spesies Baru
Eutrofikasi menyebabkan pergeseran komposisi spesies perairan dan ekosistem di
sekitarnya.
Jika perairan yang kekurangan nitrogen tiba-tiba diperkaya dengan itu, banyak
spesies kompetitif lainnya mungkin pindah ke perairan tersebut dan bersaing
dengan penghuni asli ekosistem.
Salah satu contoh spesies baru yang menyerang kondisi eutrofik adalah ikan mas,
yang telah beradaptasi dengan kondisi ini.
DAMPAK EUTROFIKASI
PENYEBAB EUTROFIKASI
1. Buangan Limbah Industri
Buangan industri mengandung banyak senyawa yang menyebabkan eutrofikasi
seperti fosfat dan nitrogen saat tidak dilakukan pengolahan terlebih dahulu.
2. Erosi Tanah
Tanah mengandung senyawa seperti fosfat dan nitrat. Erosi tanah yang dibawa oleh
air kemudian bermuara diperairan tenang sehingga nutrien yang berasal dari erosi
tanah tadi terakumulasi yang mampu menimbulkan eutrofikasi.
3. Kotoran Ternak
Kotoran ternak mengandung nitrogen, senyawa ini mendukung terjadi eutrofikasi.
Banyak peternakan membuang kotoran hewan ternak ke sungai sehingga
menyebabkan eutrofikasi bila mengendap diperairan tenang .
PENYEBAB EUTROFIKASI
3. Pemupukan
Jenis-jenis pupuk yang digunakan manusia seperti pestisida
mengandung senyawa yang mampu menimbulkan eutrofikasi
seperti mineral nitrat.
4. Limbah Rumah Tangga
Deterjen mengandung fosfat, karena tidak ada treatment limbah
terlebih dahulu biasanya penduduk langsung membuang keselokan
yang dialirkan ke sungai dan bermuara di estuari yang mana
mampu menimbulkan blooming
MENGATASI EUTROFIKASI
1. Mengontrol pertumbuhan penduduk (birth control) .
2. Mendorong para pengusaha agar produk detergen tidak lagi mengandung
fosfat.
3. Pengurangan pupuk fosfat didalam sektor pertanian.
4. Meningkatkan atau meningkat oksigen terlarut dalam air. Metode yang dapat
digunakan yaitu chemical treatment untuk mengurangi kandungan nutrisi
yang berlebihan dalam udara, aerasi, dan memanen alga (memanen alga)
untuk mengurangi alga yang tumbuh subur di permukaan udara.
5. Mengurangi nutrien dan sedimen yang masuk ke dalam air.
STUDI KASUS EUTROFIKASI
Disajikan kembali oleh
kelompok 4
PENDAHULUAN
√ Sungai Jeneberang merupakan salah satu sungai yang terdapat di Sulawesi
Selatan. Sepanjang aliran Sungai Jeneberang terdapat rumah pemukiman dan
banyak aktivitas manusia yang tentunya menghasilkan limbah dan dibuang
langsung di sungai. Khususnya di daerah hulu sungai, terdapat area
persawahan yang dalam usaha budidaya menggunakan bahan kimia yang
akan menghasilkan limbah.
√ Lahan pertanian menggunakan pemupukan yang berat sehingga ketika
sebagian dari pupuk tercuci oleh air hujan maka air limbah pertanian masuk ke
dalam badan air.Tentunya hal tersebut akan menyumbangkan limbah atau
residu kimia ke sungai dan dapat berdampak pada kualitas airnya. Dimana
kandungan bahan organik yang terlalu tinggi akan menyebabkan perairan
mengalami eutrofikasi.
Eutrofikasi ialah pencemaran air
yang disebabkan oleh
munculnya nutrient yang
berlebihan ke dalam ekosistem
air yang berakibat tidak
terkontrolnya pertumbuhan
tumbuhan air (Simbolon, 2016).
Peningkatan kadar bahan
organik ditandai dengan
terjadinya peningkatan
fitoplankton dan tumbuhnya air
yang meningkat (blooming
algae).
Eutrofikasi dikhawatirkan akan
meningkatkan kandungan
amonia yang bersifat toksik
bagi biota air.
Aktivitas manusia di daerah
aliran Sungai Jeneberang telah
berlangsung cukup lama,
sehingga diindikasikan air
sungai mengalami pencemaran
terutama disebabkan air limbah
domestik, industri dan pertanian.
TUJUAN
• Menganalisis adanya eutrofikasi di Sungai Jeneberang.
• Mengetahui kualitas air Sungai Jeneberang.
• Mengetahui pengaruh eutrofikasi terhadap kualitas air di Sungai Jeneberang
Metode Penelitian
Jenis penelitian deskriptif dengan menggunakan metode Survei yang bertujuan
untuk mengetahui pengaruh eutrofikasi terhadap kualitas air di Sungai
Jeneberang.
Hasil dan Pembahasan
✓ Hasil pengurkuran DO dari hulu ke hilir sungai Jeneberang pada masing-masing
stasiun berdasrkan hasil pengamatan setiap minggunya berkisar antara 5,4 – 6,84
mg L-1 yang artinya masih dalam kondisi normal. Berdasarkan uji regresi berganda
hubungan Eutrofikasi dengan oksigen terlarut (DO) di Sungai Jeneberang diperoleh
F hitung lebih besar dari F tabel 5%. Hal ini menunjukkan bahwa eutrofikasi
memberikan pengaruh nyata terhadap oksigen terlarut.
✓ Pengukuran parameter suhu perairan sungai Jeneberang tergolong dalam mutu
baku air minum kelas II PP No. 82 tahun 2001. Kenaikan suhu dapat
mempengaruhi plankton. Berdasarkan uji regresi berganda hubungan Eutrofikasi
dengan suhu di Sungai jeneberang diperoleh F hitung lebih kecil dari F tabel 5%.
Hal ini menunjukkan bahwa eutrofikasi tidak memberikan pengaruh terhadap suhu.
Secara umum berdasarkan kategori kelimpahan fitoplankton
dan zooplankton berdasarkan kesuburan perairan pada lokasi
penelitian termasuk dalam perairan mesotrofik atau kesuburannya
sedang. Berdasarkan uji regresi berganda hubungan Eutrofikasi
dengan kelimpahan plankton di Sungai Jeneberang diperoleh F
hitung lebih kecil dari F tabel 5%. Hal ini menunjukkan bahwa
eutrofikasi tidak memberikan pengaruh nyata terhadap kelimpahan
plankton.
Hasil dan Pembahasan
KESIMPULAN
1. Dari analisis Nitrogen total dan Fosfat disungai Jeneberang diperoleh hasil
yang menunjukkan bahwa di sungai tersebut telah terjadi eutrofikasi yang
menunjukkan bahwa perairan tersebut tergolong kategori subur.
2. Dari analisis kualitas air Sungai Jeneberang meliputi pH, oksigen terlarut, suhu
dan plankton masih dalam kategori normal berdasarkan mutu baku air Nomor 82
Tahun 2001.
3. Hubungan eutrofikasi terhadap kualitas air meliputi pH, oksigen terlarut, suhu
dan kelimpahan plankton diperoleh bahwa eutrofikasi berpengaruh nyata
terhadap pH dan oksigen terlarut di Sungai Jeneberang.
TERIMA
KASIH

More Related Content

What's hot

Jenis tanaman fitoremediasi
Jenis tanaman fitoremediasiJenis tanaman fitoremediasi
Jenis tanaman fitoremediasiKeylala Hawkins
 
Karakteristik sungai
Karakteristik sungaiKarakteristik sungai
Karakteristik sungaiCahaya Hari
 
Ekosistem darat & ekosistem akuatik ppt
Ekosistem darat & ekosistem akuatik pptEkosistem darat & ekosistem akuatik ppt
Ekosistem darat & ekosistem akuatik pptsunaryono
 
Proses terjadinya sedimentasi ppt
Proses terjadinya sedimentasi pptProses terjadinya sedimentasi ppt
Proses terjadinya sedimentasi pptluhutmanahan
 
Ekosistem air tawar.ppt
Ekosistem air tawar.pptEkosistem air tawar.ppt
Ekosistem air tawar.pptelissofi
 
Permasalahan Lingkungan Hidup Lokal, Nasional dan Global
Permasalahan Lingkungan Hidup Lokal, Nasional dan Global Permasalahan Lingkungan Hidup Lokal, Nasional dan Global
Permasalahan Lingkungan Hidup Lokal, Nasional dan Global Nico Prakasa
 
baku mutu air dan parameter kualitas air
baku mutu air dan parameter kualitas airbaku mutu air dan parameter kualitas air
baku mutu air dan parameter kualitas airnurul isnaini
 
Makalah pencemaran tanah
Makalah pencemaran tanahMakalah pencemaran tanah
Makalah pencemaran tanahWarnet Raha
 
Laporan praktikum analisis vegetasi
Laporan praktikum analisis vegetasiLaporan praktikum analisis vegetasi
Laporan praktikum analisis vegetasiGoogle
 
Makalah pengolahan air limbah
Makalah pengolahan air limbahMakalah pengolahan air limbah
Makalah pengolahan air limbahSeptya Kaunang
 

What's hot (20)

Jenis tanaman fitoremediasi
Jenis tanaman fitoremediasiJenis tanaman fitoremediasi
Jenis tanaman fitoremediasi
 
Karakteristik sungai
Karakteristik sungaiKarakteristik sungai
Karakteristik sungai
 
Ekosistem darat & ekosistem akuatik ppt
Ekosistem darat & ekosistem akuatik pptEkosistem darat & ekosistem akuatik ppt
Ekosistem darat & ekosistem akuatik ppt
 
Ppt ekosistem
Ppt ekosistemPpt ekosistem
Ppt ekosistem
 
Pencemaran air
Pencemaran airPencemaran air
Pencemaran air
 
Proses terjadinya sedimentasi ppt
Proses terjadinya sedimentasi pptProses terjadinya sedimentasi ppt
Proses terjadinya sedimentasi ppt
 
Penyerapan dan Transpor Zat Hara
Penyerapan dan Transpor Zat HaraPenyerapan dan Transpor Zat Hara
Penyerapan dan Transpor Zat Hara
 
Ekosistem air tawar.ppt
Ekosistem air tawar.pptEkosistem air tawar.ppt
Ekosistem air tawar.ppt
 
Makalah erosi
Makalah erosiMakalah erosi
Makalah erosi
 
Permasalahan Lingkungan Hidup Lokal, Nasional dan Global
Permasalahan Lingkungan Hidup Lokal, Nasional dan Global Permasalahan Lingkungan Hidup Lokal, Nasional dan Global
Permasalahan Lingkungan Hidup Lokal, Nasional dan Global
 
baku mutu air dan parameter kualitas air
baku mutu air dan parameter kualitas airbaku mutu air dan parameter kualitas air
baku mutu air dan parameter kualitas air
 
Makalah pencemaran tanah
Makalah pencemaran tanahMakalah pencemaran tanah
Makalah pencemaran tanah
 
Pencemaran lingkungan
Pencemaran lingkunganPencemaran lingkungan
Pencemaran lingkungan
 
Cod bod
Cod bodCod bod
Cod bod
 
Laporan praktikum analisis vegetasi
Laporan praktikum analisis vegetasiLaporan praktikum analisis vegetasi
Laporan praktikum analisis vegetasi
 
Pencemaran Tanah
Pencemaran TanahPencemaran Tanah
Pencemaran Tanah
 
Pengolahan limbah
Pengolahan limbahPengolahan limbah
Pengolahan limbah
 
Makalah pengolahan air limbah
Makalah pengolahan air limbahMakalah pengolahan air limbah
Makalah pengolahan air limbah
 
Ekosistem pantai.docx
Ekosistem pantai.docxEkosistem pantai.docx
Ekosistem pantai.docx
 
Komunitas tumbuhan
Komunitas tumbuhanKomunitas tumbuhan
Komunitas tumbuhan
 

Similar to Kelompok 4_PPT EUTROFIKASI.pdf

Belajar tentang danau yang telah mengalami masalah kesuburan perairan atau eu...
Belajar tentang danau yang telah mengalami masalah kesuburan perairan atau eu...Belajar tentang danau yang telah mengalami masalah kesuburan perairan atau eu...
Belajar tentang danau yang telah mengalami masalah kesuburan perairan atau eu...helmut simamora
 
BAB I & II KUALITAS AIR Kel 9 (1).docx
BAB I & II KUALITAS AIR Kel 9 (1).docxBAB I & II KUALITAS AIR Kel 9 (1).docx
BAB I & II KUALITAS AIR Kel 9 (1).docxAbdullahFaqih26
 
HUBUNGAN KOMUNITAS FITOPLANKTON DENGAN PRODUKTIVITAS UDANG VANAME (Litopenaeu...
HUBUNGAN KOMUNITAS FITOPLANKTON DENGAN PRODUKTIVITAS UDANG VANAME (Litopenaeu...HUBUNGAN KOMUNITAS FITOPLANKTON DENGAN PRODUKTIVITAS UDANG VANAME (Litopenaeu...
HUBUNGAN KOMUNITAS FITOPLANKTON DENGAN PRODUKTIVITAS UDANG VANAME (Litopenaeu...Repository Ipb
 
Parameter Kualitas Air Fisika.pptx
Parameter Kualitas Air Fisika.pptxParameter Kualitas Air Fisika.pptx
Parameter Kualitas Air Fisika.pptxUsyManurung1
 
Daur hidup ikan lele by yazid alfa riko
Daur hidup ikan lele by yazid alfa rikoDaur hidup ikan lele by yazid alfa riko
Daur hidup ikan lele by yazid alfa rikoAlfarico Rico
 
Eutrofikasi perairan oleh_limbah_deterje
Eutrofikasi perairan oleh_limbah_deterjeEutrofikasi perairan oleh_limbah_deterje
Eutrofikasi perairan oleh_limbah_deterjebahriah imam
 
Pencemaran lingkungan
Pencemaran lingkunganPencemaran lingkungan
Pencemaran lingkunganadraufaa
 
Bahaya Pencemaran
Bahaya PencemaranBahaya Pencemaran
Bahaya Pencemaranyudi3456
 
Beberapa jenis pencemaran air
Beberapa jenis pencemaran airBeberapa jenis pencemaran air
Beberapa jenis pencemaran airArdio San
 
PENGELOLAAN KUALITAS AIR PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI
PENGELOLAAN KUALITAS AIR PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEIPENGELOLAAN KUALITAS AIR PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI
PENGELOLAAN KUALITAS AIR PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEIMustain Adinugroho
 
Slide-CIV-306-CIV-306-Kualitas-Air-P3-P4.pptx
Slide-CIV-306-CIV-306-Kualitas-Air-P3-P4.pptxSlide-CIV-306-CIV-306-Kualitas-Air-P3-P4.pptx
Slide-CIV-306-CIV-306-Kualitas-Air-P3-P4.pptxElMa426365
 
Perubahan lingkungan
Perubahan lingkunganPerubahan lingkungan
Perubahan lingkunganWandaApri
 
Makalah Ekosistem Laut
Makalah Ekosistem LautMakalah Ekosistem Laut
Makalah Ekosistem LautGoogle
 
HAZIMAN ( G2M1 19012 ) TUGAS POWER POINT MK FISIOLOGI REPRODUKSI...
HAZIMAN ( G2M1 19012 )            TUGAS  POWER POINT  MK FISIOLOGI REPRODUKSI...HAZIMAN ( G2M1 19012 )            TUGAS  POWER POINT  MK FISIOLOGI REPRODUKSI...
HAZIMAN ( G2M1 19012 ) TUGAS POWER POINT MK FISIOLOGI REPRODUKSI...ssuser0ad02e
 
10. distribusi ikan
10. distribusi ikan10. distribusi ikan
10. distribusi ikantrisnawahyu
 

Similar to Kelompok 4_PPT EUTROFIKASI.pdf (20)

Belajar tentang danau yang telah mengalami masalah kesuburan perairan atau eu...
Belajar tentang danau yang telah mengalami masalah kesuburan perairan atau eu...Belajar tentang danau yang telah mengalami masalah kesuburan perairan atau eu...
Belajar tentang danau yang telah mengalami masalah kesuburan perairan atau eu...
 
Prin besok
Prin besokPrin besok
Prin besok
 
BAB I & II KUALITAS AIR Kel 9 (1).docx
BAB I & II KUALITAS AIR Kel 9 (1).docxBAB I & II KUALITAS AIR Kel 9 (1).docx
BAB I & II KUALITAS AIR Kel 9 (1).docx
 
HUBUNGAN KOMUNITAS FITOPLANKTON DENGAN PRODUKTIVITAS UDANG VANAME (Litopenaeu...
HUBUNGAN KOMUNITAS FITOPLANKTON DENGAN PRODUKTIVITAS UDANG VANAME (Litopenaeu...HUBUNGAN KOMUNITAS FITOPLANKTON DENGAN PRODUKTIVITAS UDANG VANAME (Litopenaeu...
HUBUNGAN KOMUNITAS FITOPLANKTON DENGAN PRODUKTIVITAS UDANG VANAME (Litopenaeu...
 
Analisis jurnal
Analisis jurnalAnalisis jurnal
Analisis jurnal
 
Parameter Kualitas Air Fisika.pptx
Parameter Kualitas Air Fisika.pptxParameter Kualitas Air Fisika.pptx
Parameter Kualitas Air Fisika.pptx
 
Daur hidup ikan lele by yazid alfa riko
Daur hidup ikan lele by yazid alfa rikoDaur hidup ikan lele by yazid alfa riko
Daur hidup ikan lele by yazid alfa riko
 
Eutrofikasi perairan oleh_limbah_deterje
Eutrofikasi perairan oleh_limbah_deterjeEutrofikasi perairan oleh_limbah_deterje
Eutrofikasi perairan oleh_limbah_deterje
 
Pencemaran lingkungan
Pencemaran lingkunganPencemaran lingkungan
Pencemaran lingkungan
 
Makalh pengambilan sampel air
Makalh pengambilan sampel airMakalh pengambilan sampel air
Makalh pengambilan sampel air
 
Bahaya Pencemaran
Bahaya PencemaranBahaya Pencemaran
Bahaya Pencemaran
 
Kecambah
KecambahKecambah
Kecambah
 
Beberapa jenis pencemaran air
Beberapa jenis pencemaran airBeberapa jenis pencemaran air
Beberapa jenis pencemaran air
 
PENGELOLAAN KUALITAS AIR PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI
PENGELOLAAN KUALITAS AIR PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEIPENGELOLAAN KUALITAS AIR PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI
PENGELOLAAN KUALITAS AIR PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI
 
Slide-CIV-306-CIV-306-Kualitas-Air-P3-P4.pptx
Slide-CIV-306-CIV-306-Kualitas-Air-P3-P4.pptxSlide-CIV-306-CIV-306-Kualitas-Air-P3-P4.pptx
Slide-CIV-306-CIV-306-Kualitas-Air-P3-P4.pptx
 
Perubahan lingkungan
Perubahan lingkunganPerubahan lingkungan
Perubahan lingkungan
 
Makalah Ekosistem Laut
Makalah Ekosistem LautMakalah Ekosistem Laut
Makalah Ekosistem Laut
 
2 bl00848
2 bl008482 bl00848
2 bl00848
 
HAZIMAN ( G2M1 19012 ) TUGAS POWER POINT MK FISIOLOGI REPRODUKSI...
HAZIMAN ( G2M1 19012 )            TUGAS  POWER POINT  MK FISIOLOGI REPRODUKSI...HAZIMAN ( G2M1 19012 )            TUGAS  POWER POINT  MK FISIOLOGI REPRODUKSI...
HAZIMAN ( G2M1 19012 ) TUGAS POWER POINT MK FISIOLOGI REPRODUKSI...
 
10. distribusi ikan
10. distribusi ikan10. distribusi ikan
10. distribusi ikan
 

Recently uploaded

MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptMATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptAnggitBetaniaNugraha
 
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampelbagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampelbaiqtryz
 
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024SDNTANAHTINGGI09
 
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...rofinaputri
 
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiMemenAzmi1
 
Uji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis data
Uji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis dataUji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis data
Uji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis databaiqtryz
 
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptxMateri Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptxRizkya19
 
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...TitinSolikhah2
 
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non BankRuang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non BankYunitaReykasari
 
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )RifkiAbrar2
 
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdfSoal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdfArfan Syam
 
PATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT Kehutananan
PATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT KehutanananPATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT Kehutananan
PATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT Kehutananantrialamsyah
 

Recently uploaded (12)

MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptMATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
 
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampelbagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
 
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
 
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
 
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
 
Uji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis data
Uji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis dataUji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis data
Uji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis data
 
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptxMateri Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
 
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
 
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non BankRuang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
 
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
 
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdfSoal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
 
PATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT Kehutananan
PATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT KehutanananPATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT Kehutananan
PATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT Kehutananan
 

Kelompok 4_PPT EUTROFIKASI.pdf

  • 1. Kelompok 4 : Alya Rizqi Nabilah (4411418015) Farah Fitrotun Nisa' (4411419017) Tiarmada Simanullang (4411419022)
  • 2. Topik Bahasan: 01 Definisi Eutrofikasi 02 Penyebab Eutrofikasi 04 Proses Terjadinya Eutrofikasi 05 Dampak Eutrofikasi 03 Klasifikasi Eutrofikasi 06 Studi Kasus
  • 3. DEFINISI EUTROFIKASI Eutrofikasi merupakan suatu proses yang terjadi pada danau atau perairan yang mati atau tidak berfungsi lagi bagi kehidupan di dalam air akibat terlalu banyak bahan makanan yang masuk kedalam perairan. Apabila perairan memiliki nutrien yang berlebihan, maka tumbuhan air mudah berkembangbiak, terkadang bahkan sampai menutup total sebuah perairan
  • 4. ▪Disebabkan aktivitas manusia: Pertanian, lapangan golf, halaman berrumput, dll ▪Adanya suplai nutrisi oleh manusia dalam bentuk pupuk. Pupuk ini hanyut oleh hujan dan akhirnya masuk ke perairan seperti danau dan sungai. ▪Ketika masuk ke perairan, pupuk akan memasok nutrisi yang berlimpah ke alga dan plankton, yang mengakibatkan eutrofikasi. ▪Disebabkan peristiwa alam. Dipengaruhi oleh suhu lingkungan ▪Adanya suplai nutrisi dari tanah yang hanyut saat banjir dan tersimpan ke danau atau sungai. ▪Perairan ini menjadi terlalu kaya nutrisi, memungkinkan pertumbuhan ganggang yang berlebihan dan kehidupan tanaman sederhana lainnya. Antropogenik Alami Proses eutrofikasi alami jauh lebih lambat jika dibandingkan dengan proses eutrofikasi antropogenik. KLASIFIKASI EUTROFIKASI Berdasarkan penyebabnya:
  • 6. PROSES TERJADINYA EUTROFIKASI Melimpahnya nutrisi Nutrisi berlebihan yang salah satunya berasal dari pupuk pada tanah lari ke sungai atau danau karena air hujan. Tanaman tumbuh subur Polutan ini menyebabkan pertumbuhan tanaman air alga, tumbuhan air, dll. Tanaman tumbuh subur Polutan ini menyebabkan pertumbuhan tanaman air alga, tumbuhan air, dll. Algae bloom dan oksigen yang menipis Pertumbuhan alga yang melimpah menyebabkan sinar matahari sulit mencapai tanaman lain, sehingga mati dan oksigen diair semakin menipis. Dekomposisi lebih lanjut hingga menghabiskan oksigen dalam air Tanaman akan mati dipecah oleh bakteri pengurai menggunakan banyak sekali oksigen dalam air Kematian ekosistem Tingkat oksigen mencapai titik dimana tidak ada kehidupan yang mungkin, ikan dan organisme lainnya mati.
  • 7. Penurunan Keanekaragaman Hayati Ketika ekosistem perairan diperkaya dengan nutrisi baik secara alami atau buatan, hal tersebut sangat bermanfaat bagi produsen primer. Umumnya, ganggang dan spesies serupa lainnya memanfaatkan nutrisi ini dan terjadi peningkatan besar dalam populasi mereka (alga mekar). Mekarnya alga ini menghambat aliran sinar matahari ke dasar perairan dan juga menyebabkan perubahan kadar oksigen terlarut di dalam air. Ketika oksigen terlarut dalam air berkurang hingga di bawah tingkat hipoksia, banyak hewan perairan lemas dan mati. Hal ini mengurangi keanekaragaman hayati dari suatu perairan. Peningkatan Toksisitas Air Beberapa alga beracun bagi banyak tumbuhan dan hewan. Ketika ganggang ini mekar di perairan eutrofik, mereka melepaskan neurotoksin dan hepatotoksin. Racun ini juga dapat naik ke rantai makanan melalui kerang atau hewan perairan lainnya dan menyebabkan kematian banyak hewan. Hal tersebut juga dapat berbahaya bagi manusia dan merupakan akar penyebab banyak kasus keracunan kerang neurotoksik, lumpuh, dan diare. DAMPAK EUTROFIKASI
  • 8. Invasi Spesies Baru Eutrofikasi menyebabkan pergeseran komposisi spesies perairan dan ekosistem di sekitarnya. Jika perairan yang kekurangan nitrogen tiba-tiba diperkaya dengan itu, banyak spesies kompetitif lainnya mungkin pindah ke perairan tersebut dan bersaing dengan penghuni asli ekosistem. Salah satu contoh spesies baru yang menyerang kondisi eutrofik adalah ikan mas, yang telah beradaptasi dengan kondisi ini. DAMPAK EUTROFIKASI
  • 9. PENYEBAB EUTROFIKASI 1. Buangan Limbah Industri Buangan industri mengandung banyak senyawa yang menyebabkan eutrofikasi seperti fosfat dan nitrogen saat tidak dilakukan pengolahan terlebih dahulu. 2. Erosi Tanah Tanah mengandung senyawa seperti fosfat dan nitrat. Erosi tanah yang dibawa oleh air kemudian bermuara diperairan tenang sehingga nutrien yang berasal dari erosi tanah tadi terakumulasi yang mampu menimbulkan eutrofikasi. 3. Kotoran Ternak Kotoran ternak mengandung nitrogen, senyawa ini mendukung terjadi eutrofikasi. Banyak peternakan membuang kotoran hewan ternak ke sungai sehingga menyebabkan eutrofikasi bila mengendap diperairan tenang .
  • 10. PENYEBAB EUTROFIKASI 3. Pemupukan Jenis-jenis pupuk yang digunakan manusia seperti pestisida mengandung senyawa yang mampu menimbulkan eutrofikasi seperti mineral nitrat. 4. Limbah Rumah Tangga Deterjen mengandung fosfat, karena tidak ada treatment limbah terlebih dahulu biasanya penduduk langsung membuang keselokan yang dialirkan ke sungai dan bermuara di estuari yang mana mampu menimbulkan blooming
  • 11. MENGATASI EUTROFIKASI 1. Mengontrol pertumbuhan penduduk (birth control) . 2. Mendorong para pengusaha agar produk detergen tidak lagi mengandung fosfat. 3. Pengurangan pupuk fosfat didalam sektor pertanian. 4. Meningkatkan atau meningkat oksigen terlarut dalam air. Metode yang dapat digunakan yaitu chemical treatment untuk mengurangi kandungan nutrisi yang berlebihan dalam udara, aerasi, dan memanen alga (memanen alga) untuk mengurangi alga yang tumbuh subur di permukaan udara. 5. Mengurangi nutrien dan sedimen yang masuk ke dalam air.
  • 12. STUDI KASUS EUTROFIKASI Disajikan kembali oleh kelompok 4
  • 13. PENDAHULUAN √ Sungai Jeneberang merupakan salah satu sungai yang terdapat di Sulawesi Selatan. Sepanjang aliran Sungai Jeneberang terdapat rumah pemukiman dan banyak aktivitas manusia yang tentunya menghasilkan limbah dan dibuang langsung di sungai. Khususnya di daerah hulu sungai, terdapat area persawahan yang dalam usaha budidaya menggunakan bahan kimia yang akan menghasilkan limbah. √ Lahan pertanian menggunakan pemupukan yang berat sehingga ketika sebagian dari pupuk tercuci oleh air hujan maka air limbah pertanian masuk ke dalam badan air.Tentunya hal tersebut akan menyumbangkan limbah atau residu kimia ke sungai dan dapat berdampak pada kualitas airnya. Dimana kandungan bahan organik yang terlalu tinggi akan menyebabkan perairan mengalami eutrofikasi.
  • 14. Eutrofikasi ialah pencemaran air yang disebabkan oleh munculnya nutrient yang berlebihan ke dalam ekosistem air yang berakibat tidak terkontrolnya pertumbuhan tumbuhan air (Simbolon, 2016). Peningkatan kadar bahan organik ditandai dengan terjadinya peningkatan fitoplankton dan tumbuhnya air yang meningkat (blooming algae). Eutrofikasi dikhawatirkan akan meningkatkan kandungan amonia yang bersifat toksik bagi biota air. Aktivitas manusia di daerah aliran Sungai Jeneberang telah berlangsung cukup lama, sehingga diindikasikan air sungai mengalami pencemaran terutama disebabkan air limbah domestik, industri dan pertanian.
  • 15. TUJUAN • Menganalisis adanya eutrofikasi di Sungai Jeneberang. • Mengetahui kualitas air Sungai Jeneberang. • Mengetahui pengaruh eutrofikasi terhadap kualitas air di Sungai Jeneberang Metode Penelitian Jenis penelitian deskriptif dengan menggunakan metode Survei yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh eutrofikasi terhadap kualitas air di Sungai Jeneberang.
  • 16. Hasil dan Pembahasan ✓ Hasil pengurkuran DO dari hulu ke hilir sungai Jeneberang pada masing-masing stasiun berdasrkan hasil pengamatan setiap minggunya berkisar antara 5,4 – 6,84 mg L-1 yang artinya masih dalam kondisi normal. Berdasarkan uji regresi berganda hubungan Eutrofikasi dengan oksigen terlarut (DO) di Sungai Jeneberang diperoleh F hitung lebih besar dari F tabel 5%. Hal ini menunjukkan bahwa eutrofikasi memberikan pengaruh nyata terhadap oksigen terlarut. ✓ Pengukuran parameter suhu perairan sungai Jeneberang tergolong dalam mutu baku air minum kelas II PP No. 82 tahun 2001. Kenaikan suhu dapat mempengaruhi plankton. Berdasarkan uji regresi berganda hubungan Eutrofikasi dengan suhu di Sungai jeneberang diperoleh F hitung lebih kecil dari F tabel 5%. Hal ini menunjukkan bahwa eutrofikasi tidak memberikan pengaruh terhadap suhu.
  • 17. Secara umum berdasarkan kategori kelimpahan fitoplankton dan zooplankton berdasarkan kesuburan perairan pada lokasi penelitian termasuk dalam perairan mesotrofik atau kesuburannya sedang. Berdasarkan uji regresi berganda hubungan Eutrofikasi dengan kelimpahan plankton di Sungai Jeneberang diperoleh F hitung lebih kecil dari F tabel 5%. Hal ini menunjukkan bahwa eutrofikasi tidak memberikan pengaruh nyata terhadap kelimpahan plankton. Hasil dan Pembahasan
  • 18. KESIMPULAN 1. Dari analisis Nitrogen total dan Fosfat disungai Jeneberang diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa di sungai tersebut telah terjadi eutrofikasi yang menunjukkan bahwa perairan tersebut tergolong kategori subur. 2. Dari analisis kualitas air Sungai Jeneberang meliputi pH, oksigen terlarut, suhu dan plankton masih dalam kategori normal berdasarkan mutu baku air Nomor 82 Tahun 2001. 3. Hubungan eutrofikasi terhadap kualitas air meliputi pH, oksigen terlarut, suhu dan kelimpahan plankton diperoleh bahwa eutrofikasi berpengaruh nyata terhadap pH dan oksigen terlarut di Sungai Jeneberang.