1) Quran dan hadis menjelaskan pentingnya kontrol diri dan mengendalikan hawa nafsu. 2) Ayat Al-Anfal menyerukan umat Islam untuk berhijrah dan berjihad melawan hawa nafsu. 3) Hadis Nabi menyatakan bahwa kekuatan sejati adalah ketika seseorang dapat mengendalikan emosinya saat marah.
3. A. Kajian Q.S. Al-Anfāl/8: 72 tentang Kontrol Diri
Sumber: www.pixabay.com/mukarramsafdar
4. Kajian Tajwid Q.S. Al-Anfāl/8: 72
No. Kalimat Bacaan Sebab
1. Idgam Bigunnah ْ
ن bertemu و
2. Ikhfa’ ْ
ن bertemu ش
3. Iqlab Tanwin bertemu ب
4. Idgam Mutamaṡilain ْ
م bertemu م
5. Mad ‘Ariḍ Lissukūn
Mad berada di akhir
ayat
5. Asbābun Nuzūl Q.S. Al-Anfāl/8: 72
• Ayat ini turun sebagi jawaban dari
pertanyaan kaum muslim, “Bagaimana
kalau kami memberi dan menerima harta
waris dari saudara kami yang musyrik?”.
• Ayat ini diturunkan sebagai jawaban
bahwa antara mukmin dan kafir tidak
saling mewarisi harta.
Sumber: www.pixabay.com/ElisaRiva
6. Terjemah Q.S. Al-Anfāl/8: 72 tentang Kontrol Diri
• “Sesungguhnya orang-orang yang
beriman dan berhijrah serta
berjihad dengan harta dan jiwanya
pada jalan Allah dan orang-orang
yang memberikan tempat
kediaman dan memberi
pertolongan (kepada muhajirin),
mereka itu satu sama lain saling
melindungi. Dan (terhadap) orang-
orang yang beriman tetapi belum
berhijrah, maka tidak ada
kewajiban sedikit pun bagimu
melindungi mereka, sampai mereka
berhijrah. (Tetapi) jika mereka
meminta pertolongan kepadamu
dalam (urusan pembelaan) agama,
maka kamu wajib memberikan
pertolongan kecuali terhadap kaum
yang telah terikat perjanjian antara
kamu dengan mereka. Dan Allah
Maha Melihat apa yang kamu
kerjakan.” (Q.S. Al-Anfāl/8: 72)
7. Isi Kandungan Q.S. Al-Anfāl/8: 72
• Menjelaskan hubungan yang harus dijalin
antarsesama umat Islam dalam membentuk
tatanan umat yang kuat dan kokoh.
• Jalinan kasih dan sayang, senantiasa saling
melindungi harus selalu dibina antarkaum
muslim.
• Sesama orang beriman harus saling
membantu, menolong, dan memperkuat,
terutama saat-saat menghadapi musibah atau
kesulitan.
• Perlu kesungguhan bagi setiap muslim untuk
bersama-sama memikul beban berat
perjuangan, saling menolong dan melindungi,
baik melalui harta maupun jiwa.
• Pada setiap kurun atau masa akan selalu ada
sekelompok umat yang mementingkan diri-
sendiri, tidak mau berbagi dan peduli, apalagi
berkorban dengan harta dan jiwa mereka.
• Keberhasilan dan kesuksesan dipengaruhi
komitmen yang tinggi, ikhtiar yang sungguh-
sungguh, kontrol diri yang terus terjaga
(stabil), dan kebersamaan dalam merasakan
suka dan duka.
• Perlunya umat melakukan hijrah disaat
menghadapi situasi dan kondisi yang serba
tidak menentu.
8. Sikap dan Perilaku yang Mencerminkan Ayat
• Untuk meraih kesuksesan dibutuhkan
komitmen yang tinggi dari seluruh
komponen umat, baik pikiran, tenaga,
harta, bahkan jiwa dan raga.
• Tradisi diaspora, menjelajahi kawasan
dunia, ekspedisi, dan eksplorasi harus
ditumbuhkembangkan di kalangan
umat Islam, mengikuti tradisi umat
Islam dahulu.
• Kontrol diri, menata keluarga dan umat
yang dilakukan secara sungguh-sungguh
menjadi kunci keberhasilan dan
kesuksesan umat Islam, baik untuk
masa kini dan esok.
• Bahu-membahu dan saling melindungi,
menolong, dan membantu antarsesama
umat Islam sangat diperlukan dalam
ikhtiar menggapai dan menuju
kemuliaan Islam dan martabat umat
Islam.
• Setiap kehidupan pasti dilingkupi
keburukan, halangan, dan rintangan
yang terkadang sangat menyulitkan dan
menyesakkan dada.
9. B. Kajian Hadits tentang Kontrol Diri
Dari Abu Hurairah r.a.: Rasulullah saw. bersabda: “Orang yang kuat
bukanlah orang yang (biasa menang) saat bertarung/bergulat,
tetapi orang kuat itu adalah yang (mampu) mengendalikan nafsunya
ketika marah.” (H.R. Bukhari dan Muslim)
Sumber: www.pixabay.com/Chidioc
10. Makna kosakata Hadits
No. Kata Makna Kata Makna
1. Bukan, tidak
(pandai, menang)
berkelahi, bergulat
2. Kuat, tangguh Tetapi (sebenarnya)
3. Mengendalikan Saat, ketika
4. Hawa nafsunya Marah
11. Makna dan Kandungan Hadits
• Islam memberi pengertian yang berbeda tentang
siapa orang yang dapat diberi julukan sebagai orang
yang kuat atau tangguh.
• Pentingnya kontrol diri atau mawas diri ketika meniti
kehidupan.
• Kemenangan dan keberhasilan hanya dapat diraih
oleh orang-orang yang mampu mengendalikan
dirinya, meredam hawa nafsunya saat marah, dan
selalu meningkatkan kesabaran saat ditimpa
musibah, masalah, dan duka nestapa.
Sumber: www.pixabay.com/Engin_Ekyurt
12. Kajian Q.S. Al-Anfāl/8: 72 dan Hadits tentang Pentingnya
Mengendalikan Diri (Mujāhadah an-Nafs)
• Jalan kebenaran; petunjuk yang
diturunkan oleh Allah swt.
• Jalan hawa nafsu; jalan yang diprakarsai
oleh setan dan hawa nafsu.
• Melawan hawa nafsu; mengikuti jalan
Allah swt. dengan penuh perhitungan
dan kesabaran.
• Orang yang selalu mengikuti hawa
nafsu; orang yang menuruti keinginan
nafsu untuk berbuat maksiat kepada
Allah swt.
• Hawa nafsu harus dikendalikan
(kontrol) agar tidak terjerumus dalam
kemaksiatan dan jauh dari rahmat
Allah.
• Imam Al-Ghazali membagi nafsu
menjadi 4: (a) keserakahan nafsu
terhadap harta (b) nafsu amarah yang
akan membutakan hati (c) kesenangan
duniawi (d) nafsu syahwat.
13. Ikhtisar
• Allah swt. dan Rasul-Nya menjelaskan
kepada umat Islam tentang pentingnya
Mujāhadah an-nafs atau biasa dikenal
dengan istilah kontrol diri.
• Mujāhadah an-nafs artinya seseorang
yang mampu mengendalikan hawa
nafsu yang ada di dalam dirinya.
• Bentuk dari Mujāhadah an-nafs
berdasarkan Q.S. Al-Anfāl/8: 72 adalah
orang yang mau berhijrah dan berjihad
di jalan Allah swt.
• Berhijrah artinya berpindah dari suatu
keadaan yang tidak baik menjadi baik
dan itu memerlukan kesungguhan yang
luar biasa dengan melawan hawa nafsu.
• Berjihad artinya berjuang di jalan Allah
swt., bisa berupa harta, tenaga, bahkan
nyawa.