Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Pertemuan ke-12 Mnj.Strtg.ppt
1. SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
WIBAWA KARTA RAHARJA
(STIE-WIKARA)
Drs. ASEP GUMILAR, M.Si
Moto Hidup :
Jadikan dirimu berguna
Bagi orang lain.. Jika
Kamu inginkan SUKSES
LANJUTAN SIKLUS HIDUP
PERUSAHAAN KELUARGA
2. HASIL PENELITIAN TENTANG
FIVE STAGE SUATU
PERUSAHAAN
DALAM PENELITIAN TSB MENGGUNAKAN FIVE
STAGE MODEL YANG MENUNJUKKAN
BEBERAPA KONDISI :
1. TAHAP EXISTENCE
2. TAHAP SURVIVAL
3. TAHAP SUCCES
4. TAHAP RENEWAL
5. TAHAP REJUVENATE TIME
3. CONTOH KONGKRIT
STUDI SIKLUS BISNIS PERUSAHAAN KELUARGA
DI INDONESIA (PT. Nyonya Meneer)
TAHUN LIVE CYCLE
STAGE
STRATEGI STRUCT
UR
DECISION
MAKING
STYLE
SITUASI
1926-1939 EXISTENCE 1. Membuka
cabang.
2. Mulai
dijalankan
pola
pegawasan
NON
FORMAL
CENTRALIZED 1. Pernikahan
putri pertama
2. Memperkerjaka
n 50 orang
karyawan
Tabel 3 Perusahaan pada Periode 1926-1939
4. CONTOH KONGKRIT
STUDI SIKLUS BISNIS PERUSAHAAN KELUARGA
DI INDONESIA (PT. Nyonya Meneer)
TAHUN LIVE CYCLE
STAGE
STRATEGI STRUCT
UR
DECISION
MAKING
STYLE
SITUASI
1940-1945 EXISTENCE KETELADANAN NON
FORMAL
CENTRALIZED 1. Pesaing sedikit
2. Ada 16
karyawan
3. Anaknya Hans
sekolah di luar
negeri
Tabel 4 Perusahaan pada Periode 1940-1945
5. PENJELASAN
Dengan bertambahnya karyawan, perusahaan Ny.
Meneer semakin maju, memimpin dengan sikap disiplin
yang tegas;
Setiap pekerja mengikuti ritme Ny, Meneer penuh
dedikasi;
Memimpin dengan penuh kasih dan kebijakan;
Sikap social selalu memenuhi batinnya;
Mencari juru masak yang siap handal untuk
perusahaannya, karena waktu itu tdk ada perusahaan
yang khusu untuk catering.
6. CONTOH KONGKRIT
STUDI SIKLUS BISNIS PERUSAHAAN KELUARGA
DI INDONESIA (PT. Nyonya Meneer)
TAHUN LIVE CYCLE
STAGE
STRATEGI STRUCTU
R
DECISION
MAKING
STYLE
SITUASI
1946-1950 EXISTENCE MEMBUKA
CABANG
NON
FORMAL
CENTRALIZED 1. Peernikahan
putri pertama
2. Mempekerjakan
50 karyawan
Tabel 5 Perusahaan pada Periode 1946-1950
7. PENJELASAN
Falsafahnya, bila ia mendapat keuntungan tidak dimakan sendiri,
melainkan harus dibagi kepada orang lain.
Meningkatkan hubungan manusiawi, sehingga para pegawainya
lebih bertanggungjawab dan terpacu bekerja lebih produktif.
Putri pertama yang sudah menikah, pindaj ke Jakarta dan
membuka took untuk memperluas jaringan dan membuka
cabang dengan system keagenan dari Jakarta sampai ke
Surabaya.
Pada tahun 1950, produknya banyak dibawa oleh dokter-dokter
keturunan china .ke luar negeri.
Orang-orang belanda yang ada di Indonesia mulai tertarik
membeli dan membawa ke negaranya.
8. CONTOH KONGKRIT
STUDI SIKLUS BISNIS PERUSAHAAN KELUARGA
DI INDONESIA (PT. Nyonya Meneer)
TAHUN LIVE CYCLE
STAGE
STRATEGI STRUCTU
R
DECISION
MAKING
STYLE
SITUASI
1951-1952 SURVIVAL 1. Penerapan
system
manajemen
sederhana
2. Efisiensi
produksi dgn
mesin
german
3. Uji coba
resep
FORMAL-
fungsional
CENTRALIZED 1. Perusahaan
berbentuk CV
2. Muncul Pesaing
baru PT.Sido
Muncul
3. Permintaan
pasar
bertambah
Tabel 6 Perusahaan pada Periode 1951-1952
9. PENJELASAN
Kemajuan pesat pertumbuhan yang tinggi, memacu Ny. Meneer
untuk berfikir kemapanan usaha di masa depan.
Kecerdasannya berfikir dengan mengukuhkan perusahaan
melalui badan hokum menjadi CV pada tahun 1952.
Dengan kritis Ny. Meneer menyimak isi akta pendirian, dimana
Lucy & Marie selaku Komisaris, dan Ny, Meneer selaku Direktur
dan Hans Ramana sebagai Wakil Direktur.
Distribusi produk mulai diatur dgn membeli satu truk untuk
mengirim jamu ka Surabaya dan Jakarta.
Permintaan semakin bertambah, produksi ditingkatkan sehingga
membeli mesin dgn kapasitas kerja 100 kali disbanding tenaga
manusia dan mulai mengembangkan aneka resep baru.
10. CONTOH KONGKRIT
STUDI SIKLUS BISNIS PERUSAHAAN KELUARGA
DI INDONESIA (PT. Nyonya Meneer)
TAHUN LIVE CYCLE
STAGE
STRATEGI STRUCTU
R
DECISION
MAKING
STYLE
SITUASI
1953-1966 SURVIVAL QUALITY
CONTROL
FORMAL-
fungsional
CENTRALIZED 1. Pesaing baru
muncul PT. Air
Mancur
2. Permintaan
pasar terus
bertambah
Tabel 7 Perusahaan pada Periode 1953-1966
11. PENJELASAN
Jamu adalah produk yang menyehatkan, sehingga Ny, Meneer selalu
mengingatkan proses pembuatan jamu harus bersih.
Produsen bertanggungjawab untuk memilih bahan baku yang baik,
diproses dengan teliti dan dismpan dengan layak.
Pengemasan dikerjakan dengan teliti untuk menjaga kualitas
produk.
Sebelum proses penumbukan, pemilihan bahan baku menjadi
perhatian serius agar produknya tetap berkualitas.
Refleksi kritis dari generasi pertama PT. Ny. Meneer adalah :
a. Kerja keras diperlukan untuk memulai dan menjalankan bisnis
b. Founder memberikan keteladanan sikap.
c. Diperlukan inovatif dan kreativitas untuk meramu jamu baru
d. Semakin besar perusahaan maka legalitas usaha semakin perlu
12. CONTOH KONGKRIT
STUDI SIKLUS BISNIS PERUSAHAAN KELUARGA
DI INDONESIA (PT. Nyonya Meneer)
TAHUN LIVE CYCLE
STAGE
STRATEGI STRUCTU
R
DECISION
MAKING
STYLE
SITUASI
1967-1977 SURVIVAL • Pembenahan
Manajemen
• Profit oriented
• Diversifikasi
produk
• kaderisasi
FORMAL-
fungsional
Pembagian
wewenang
dengan kader
1. Perusahaan
berbentuk PT
2. Permintaan
pasar terus
bertambah
3. Persaingan
ketat ada 70
pesaing
Tabel 8 Perusahaan pada Periode 1967-1977
13. PENJELASAN
Jenis produk jamu mulai diperkaya dengan aneka jenis ramuan
untuk pengobatan.
Produk berkembang dengan ditambahnya produk kecantikan.
Persaingan semakin ketat, dengan semaraknya produk sejenis
dengan lounching yang menarik konsumen untuk beralih.
Hans memimpin dengan bijak dan merakyat dengan menjalin
hubungan harmonis dengan para agen.
Evaluasi penjualan dilakukan dengan turun langsung.
Terjadi perubahan pimpinan (Hans meninggal), memasuki masa
transisi yaitu peralihan kepemimpinan dari generasi pertama ke
generasi kedua, dengan ditetapkannya menjadi PT.
Permintaan semakin tinggi, persaingan semakin ketat yang tidak
langsung memacu untuk memperbesar industri jamu.
14. PERUBAHAN PRINSIP PADA
GENERASI KEDUA
23 April 1978 Ny. Meneer wafat usia 83 tahun dengan
meninggalkan 4 orang putra putri dan puluhan cucu.
Dirut dipercayakan pada Nonnie Sreang dan wakilnya
Hans.
Pemikiran yang ada dalam benak generasi kedua,
bagaimana usaha keluarga ini tetap dikelola oleh keluarga
dan mempertahankan ciri ketradisionalannya .
Tantangan terberatnya, bagaimana mengembalikan citra
jamu yang mulai diabaikan dan digantikan oleh obat-ibatan
farmasi.
15. CONTOH KONGKRIT
STUDI SIKLUS BISNIS PERUSAHAAN KELUARGA
DI INDONESIA (PT. Nyonya Meneer)
TAHUN LIVE CYCLE
STAGE
STRATEGI STRUCT
UR
DECISION
MAKING
STYLE
SITUASI
1978-1984 SURVIVAL • Mempertahankan
kepemimpinan
keluarga dalam
perusahaan
• Pmembangun
jarring distribusi
• Manajemen yang
adaftif
FORMAL-
fungsional
Keputusan
ganda antara
kubu
mayoritas
dan kubu
minoritas
1. Persaingan
semakin ketat
2. Industri jamu
bertumbuh
3. Regulasi
Eropah yang
membatasi
eksport
4. Ada 1300
karyawan
5. Ada konflik
keluarga
Tabel 9 Perusahaan pada Periode 1978-1984
16. PENJELASAN
Memasuki tahun ketiga wafatnya Ny. Meneer mulai terjadi konflik
keluarga antara kubu mayoritas dan kubu minoritas.
Kelompok mayoritas menganggap mereka yang dipersiapkan untuk
meneruskan roda perusahaan.
Elompok minoritas menganggap bahwa mereka paling berjasa
karena bergerak dari sisi produksi, mereka merasa sebagai ujung
tombak perusahaan karena di tangan peramu jamulah yang
menjadikan perusahaan ini besar dan maju.
Walaupun ada konflik, system distribusi tetap berjalan dalam rangka
menyerap aspirasi konsumen, terutama berkaitan dengan kualitas.
Mulai dikembangkan system kemitraan usaha, dengan mengijinkan
dibukanya outlet atau warung-warung jamu.
17. CONTOH KONGKRIT
STUDI SIKLUS BISNIS PERUSAHAAN KELUARGA
DI INDONESIA (PT. Nyonya Meneer)
TAHUN LIVE CYCLE
STAGE
STRATEGI STRUCT
UR
DECISION
MAKING
STYLE
SITUASI
1985-1986 SURVIVAL • Membeli saham
minoritas
• Manajemen
konflik
FORMAL-
fungsional
Keputusan
ganda antara
kubu
mayoritas
dan kubu
minoritas
1. Persaingan
semakin ketat
2. Industri jamu
bertumbuh
3. Ada 1300
karyawan
4. Ada konflik
keluarga
Tabel 10 Perusahaan pada Periode 1985-1986
18. PENJELASAN
Terjadi peralihan kepemimpinan perusahaan.
Terjadi ketegangan dalam perusahaan dengan munculnya kubu-
kubu keluarga yang berbeda pandangan;
Konflik terjadi (1985) sehingga pernah meliburkan karyawan dalam
waktu yang relative lama, namun tetap memberikan gaji pokok pada
karyawannya.
Produksi terhenti untuk semsntara waktu, dan kekosongan produk
ini diisi oleh para pesaing, sehingga produk competitor menjadi
tinggi.
Setelah selesai konflik keluarga pada tahun 1986, PT. Ny. Meneer
melakukan perbaikan dengan melakukan promosi di dalam dan di
luar negeri, karena jenis produknya sudah mencapai 120 jenis jamu
19. CONTOH KONGKRIT
STUDI SIKLUS BISNIS PERUSAHAAN KELUARGA
DI INDONESIA (PT. Nyonya Meneer)
TAHUN LIVE CYCLE
STAGE
STRATEGI STRUCT
UR
DECISION
MAKING
STYLE
SITUASI
1987-1989 SURVIVAL • Supplay Chain
• Meningkatkan
image produk
• Performance
system
• Diversifikasi
• inovasi
FORMAL-
fungsional
CENTRALIZ
ED
1. Persaingan
semakin ketat
2. Industri jamu
bertumbuh
3. Regulasi Eropa
yang
membatasi
eksport jamu
4. Ada 2000
karyawan
5. Ada konflik
keluarga
Tabel 10 Perusahaan pada Periode 1987-1989
20. PENJELASAN
Periode 1987-1989 perusahaan memperbaiki system pengadaan
barang, perbaikan kemasan, mempertahanan hubungan baik dengan
karyawan.
Melakukan inovasi secara terus menerus dan dikembangkan
program plasma pertanian untuk menyiapkan bahan baku untuk
kepastian ketersediaan bahan baku.
Perusahaan memberikan bimbingan kepada plasma petani tentang
cara bercocok tanam untuk tanaman obat.
Ciri produk diperbaiki (citra produk)
Inovasi dikembangkan sehingga bertambah jenis jamu menjadi 150
jenis produk.
21. Makna Yang Terkandung Dari
Konflik Perusahaan Keluarga
Keserakahan dan ketamakan manusia untuk mendapatkan
keuntungan semakin banyak membuat konflik semakin
berkepanjangan.
Konflik membuat siklus perusahaan yang sudah berada di
tahap Survival (1951 – 1984) turun kembali ke tahap existence
(1985 -1986).
Konflik antar generasi yaitu di generasi kedua timbul karena
perbedaan kepentingan.
Konflik antara generasi kedua dengan generasi ketiga terjadi
karena perbedaan konsep manajemen dalam menjalankan
perusahaan.
22. Perusahaan Dikelola Oleh
Generasi Ketiga
Pada taun 90-an sudah ada 300-350 perusahaan jami yang
berproduksi dan pada tahu 2000-an sudah berjimlah 600-
an.
Namun PT Ny. Meneer mampu menguasai 34 % pasar di
dalam negeri selebihnya di luar negeri.
Strategi yang dikembangkan, bagaimana perusahaan dapat
memiliki keunggulan kompetitif.
Selain itu, segmentasi sasarannya 70 % untuk wanita.
Dengan berbagai macam dan jenis produk yang ditawarkan
(diversifikasi total)
23. CONTOH KONGKRIT
STUDI SIKLUS BISNIS PERUSAHAAN KELUARGA
DI INDONESIA (PT. Nyonya Meneer)
TAHUN LIVE CYCLE
STAGE
STRATEGI STRUCTUR DECISION
MAKING
STYLE
SITUASI
1990-2005 SURVIVAL • Inovasi yg
tdk mudah
ditiru
• Peka
terhadap
pasr
• Blue ocean
• Mengembang
an pasar
ekspor
FORMAL-
fungsional
CENTRALIZ
ED
1. Persaingan
semakin ketat
2. Industri jamu
bertumbuh
3. Ada 3000 karyawab
Tabel 10 Perusahaan pada Periode 1990-2005
24. PENJELASAN
Ada uji klinis untuk 5 produk utama, yaitu untuk pengoatan diare,
rhematik, diabetes, hiperyensi dan kolesterol.
Inovasi terus menerus dilakukan dan menjaga kualitas produk
Dampak uji klinis, permintaan meningkat sampai 9,43 % diatas rata-
rata jamu merk lainnya.
Sistem didtribusi diperbaiki dan ditingkatkan hingga 40 distributor,
19 Propinsi dan 225 karyawan serta megembangkan otlet menjadi
28.665 dengan melibatkan 57.330 karyawan.
Mulai dikembangkan perkaderan pimpinan diluar lingkungan
keluarga, yang ditarik dari para pegawaiyang sejak awal mejadi
karyawan, sehingga akan menjadi tegar, tangguh dalam mengatasi
permasalahan yang muncul dikemudian hari .
25. KESIMPULAN
Tingginya konflik kepentingan keluarga menyebabkan adanya
corporate politic yang berdampak tidak fokusnya perusahaan dalam
membangun strategi, pengambilan keutusan dan mengalokasikan
sumber daya perusahaan.
Suksesi menjadi agenda amat penting bagi perusahaan keluarga
yang secara tidak langsung menentukan sustainability perusahaan
dalam jangka panjang. Perusahaan keluarga umumnya tidak secara
formal dan sistemik dalam mengelola suksesi sehingga tidak
terkelola dengan baik.
Perusahaan keluarga umumnya sulit berubah dan melakukan
transformasi karena dominannya peran para perintis. Perubahan
strategi, system, budaya dan gaya kepemimpinan, umunya sulit
dilakukan bahkan tabu, sehingga tingkat sustainability juga rendah.
27. PENJELASAN
Pada gambar tersebut menunjukkan perpaduan antara Business
management, Family Management dan Ownership Management .
Perpaduan ketiganya disebut a good family business . Terjadi pada
periode (1990 – 2005)
Perpaduan antara business management dan family management
disebut a potencial conflict family business, terjadi pada 1978 -1989
dimana adanya kekuasaan dan pengetahuan tentang pengembangan
usaha sehingga ada kekuatan untuk memiliki perusahaan.
Perpaduan antara business management dengan ownership
Management disebut a partnership family business (1967-1977).
Perpaduan family management dan ownership management disebut
a stable family business (1919 – 1966), prinsipnya masih tradisional.