SlideShare a Scribd company logo
1 of 63
Download to read offline
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR12 TAHUN2019
TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
DIREKTORAT JENDERAL
BINA KEUANGAN DAERAH
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
2019
DASAR HUKUM
Ketentuan lebih lanjut mengenai
penyusunan, pelaksanaan, penatausahaan,
pelaporan, pengawasan dan
pertanggungjawaban keuangan Daerah
diatur dengan peraturan pemerintah.
Penjelasan
Penyusunan peraturan pemerintah
diselaraskan dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
mengenai keuangan negara dan
perbendaharaan negara serta
ketentuan peraturan perundang-
undangan terkait lainnya
Pasal 330
UU NO 23 THN 2014
hak Daerah untuk memungutpajak daerah dan
retribusi daerah serta melakukan pinjaman;
kewajiban Daerah untuk
menyelenggarakan Urusan Pemerintahan
daerahdan membayartagihanpihak ketiga;
Penerimaan Daerah;
Pengeluaran Daerah;
kekayaandaerahyang dikelolasendiri atau
oleh pihak lainberupa uang, surat berharga,
piutang, barang, serta hak lain yang dapat
dinilaidenganuang, termasuk kekayaan
daerahyang dipisahkan;
kekayaan pihak lain yang dikuasai oleh
Pemerintah Daerah dalam rangka
penyelenggaraan tugas Pemerintahan Daerah
dan/ataukepentingan umum
Pasal 2 PP 12 Tahun 2019
AZAS UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
Taat pada peraturan perundang-undangan;
Efektif & Efisien;
Ekonomis;
Transparan; dan
Bertanggungjawab;
Berkeadilan;
Kepatutan dan manfaat untuk masyarakat
Pasal 3 PP 12 Tahun 2019
PEJABAT PEJABAT TERKAIT
KEUANGAN DAERAH
• Pemegang Kekuasaan Pengelolaan Keuda
• Koordinator Pengelolaan Keuda
• Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD)
• BUD
• Kuasa BUD
• Pengguna Anggaran
• Kuasa Pengguna Anggaran
• PPTK
• Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK) SKPD
• Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK) UNIT SKPD
• Bendahara Penerimaan & Bendahara Pengeluaran
• Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD)
Permendagri 13 tahun 2006 pasal 7 s/d pasal 14
KEPALA
DAERAH
1. Dalam melaksanakan kekuasaan, melimpahkan
sebagian atau seluruh kekuasaannya kepada Pejabat
Perangkat Daerah;
2. Perangkat Daerah terdiri dari:
a. sekretaris daerah selaku koordinator
Pengelolaan Keuangan Daerah;
b. kepala SKPKD selaku PPKD;
c. kepala SKPD selaku PA.
3. didasarkan padapemisahan kewenangan antara
yang memerintahkan, menguji, dan
menerima atau mengeluarkan uang;
4. Pelimpahan kekuasaan ditetapkan dengan keputusan
Kepala Daerah
Pemegang Kekuasaan Pengelolaan Keuangan
Daerah
Pemilik Modal
Pada
Perusahaan
Umum Daerah
wakil Pemerintah Daerah dalamkepemilikan
kekayaan Daerah yang dipisahkan
Pemegang
Saham Pada
Perusahaan
Perseroan
Daerah
KEWENANGAN
1. menyusun rancangan Perda tentang APBD, rancangan Perda tentang perubahan APBD, dan rancangan Perda tentang pertanggungjawaban pelaksanaan
APBD;
2. mengajukan rancangan Perda tentang APBD, rancangan Perda tentang perubahan APBD, dan rancangan Perda tentang
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD kepada DPRD untuk dibahas bersama;
3. menetapkan Perda tentang APBD, rancangan Perda tentang perubahan APBD, dan rancangan Perda tentang pertanggungjawaban pelaksanaan
APBD yang telah mendapat persetujuan bersama DPRD;
4. menetapkan kebijakan terkait Pengelolaan Keuangan Daerah;
5. Mengambil tindakan tertentu dalam keadaan mendesak terkait Pengelolaan Keuangan Daerah yang sangat dibutuhkan oleh Daerahdan/atau masyarakat;
6. menetapkan kebijakan pengelolaan APBD;
7. menetapkan KPA;
8. menetapkan Bendahara Penerimaan dan Bendahar Pengeluaran;
9. menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah;
10. menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pengelolaan Utang dan Piutang Daerah;
11. menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pengujian atas tagihan dan memerintahkan pembayaran;
12. menetapkan pejabat lainnya dalam rangka Pengelolaan Keuangan Daerahsesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
13. melaksanakan kewenangan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
Pasal 4-5 PP 12 Tahun 2019
SEKRETARIS DAERAH
Koordinator
Pengelolaan Keuangan
Daerah
Pasal 6 PP 12 Tahun 2019
Pejabat Pengelola
Keuangan Daerah
Kepala SKPKD selaku PPKD
mempunyai tugas:
1. menyusun dan
melaksanakan kebijakan
Pengelolaan Keuangan
Daerah;
2. menyusun rancangan Perda
tentang APBD, rancangan
Perda tentang perubahan
APBD, dan rancangan Perda
tentang pertanggungjawaban
pelaksanaan APBD;
3. melaksanakan pemungutan
Pendapatan Daerah yang
telah diatur dalam Perda;
4. melaksanakan fungsi BUD;
5. melaksanakan tugas lainnya
sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-
undangan
PPKD selaku BUD berwenang:
1. menyusun kebijakan dan pedoman
pelaksanaan APBD;
2. mengesahkan DPA SKPD;
3. melakukan pengendalian
pelaksanaan APBD;
4. memberikan petunjuk teknis
pelaksanaan sistem penerimaan
dan pengeluaran kas daerah
melaksanakan pemungutan pajak
daerah;
5. menetapkan SPD;
6. menyiapkan pelaksanaan pinjaman
dan pemberian jaminan atas nama
Pemerintah Daerah;
7. melaksanakan sistem akuntansi
dan pelaporan Keuangan Daerah;
8. menyajikan informasi keuangan
daerah;
9. melakukan pencatatan dan
pengesahan dalam hal penerimaan
dan Pengeluaran Daerah sesuai
dengan ketentuan PUU, tidak
dilakukan melalui RKUD.
Pasal 7 PP 12 Tahun 2019
KUASA BUD MEMPUNYAI TUGAS:
menyiapkan Anggaran Kas;
menyiapkan SPD;
menerbitkan SP2D;
memantaupelaksanaanpenerimaandanpengeluaranAPBDolehbankdan/ataulembagakeuanganlainnyayangtelahditunjuk;
mengusahakan dan mengatur dana yang diperlukan dalam pelaksanaan APBD;
menyimpan uang daerah;
melaksanakan penempatan uang daerah dan mengelola/menatausahakan investasi;
melakukan pembayaran berdasarkan permintaan
PA/KPA atas Beban APBD
melaksanakan Pemberian Pinjaman Daerah atas nama Pemerintah Daerah;
melakukan pengelolaan Utang dan Piutang Daerah; dan
melakukan penagihan Piutang Daerah
KEPALA
DAERAH
PPKD SELAKU BUD
Mengusulkan
Kuasa BUD
Menetapkan
KUASA
BUD
Bertanggung jawab
Pasal 8 PP 12 Tahun 2019
menyusun RKA SKPD dan DPA SKPD;
melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas Beban anggaran belanja;
melaksanakan anggaran SKPD yang dipimpinnya;
melakukan pengujian atas tagihan dan memerintahkan pembayaran;
melaksanakan pemungutan retribusi daerah;
mengadakan ikatan/perjanjian kerja sama dengan pihak lain dalam batas anggaran yang telah ditetapkan;
menandatangani SPM;
mengelola Utang dan Piutang Daerah yang menjadi tanggung jawab SKPD yang dipimpinnya;
menyusun dan menyampaikan laporan keuangan SKPD yang dipimpinnya;
mengawasi pelaksanaan anggaran SKPD yang dipimpinnya;
menetapkan PPTK dan PPK SKPD;
menetapkan pejabat lainnya dalam SKPD yang dipimpinnya dalam rangka Pengelolaan Keuangan Daerah;
melaksanakan tugas lainnya sesuai dengan PUU menyusun dan menyampaikan laporan keuangan SKPD yang dipimpinnya;
mengawasi pelaksanaan anggaran SKPD yang dipimpinnya;
menetapkan PPTK dan PPK SKPD;
menetapkan pejabat lainnya dalam SKPD yang dipimpinnya dalam rangka Pengelolaan Keuangan Daerah;
melaksanakan tugas lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
Kepala SKPD selaku PA mempunyaitugas:
Pasal 10 PP 12 Tahun 2019
PENGGUNA
ANGGARAN
Melimpahkan sebagian
kewenangan KEPALA
UNIT SKPD
KUASA
PENGGUNA
ANGGARAN
Selaku
BERDASARKAN PERTIMBANGAN
BESARAN ANGGARANKEGIATAN LOKASI RENTANG KENDALI
PELIMPAHAN KEWENANGANPA KEPADA KPA MELIPUTI:
1. melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas Beban anggaran
belanja;
2. melaksanakan anggaran Unit SKPD yang dipimpinnya;
3. melakukan pengujian atas tagihan dan memerintahkan pembayaran;
4. mengadakan ikatan/perjanjian kerja sama dengan pihak lain dalam
batas anggaran yang telah ditetapkan;
5. melaksanakan pemungutan retribusi daerah;
6. mengawasi pelaksanaan anggaran yang menjadi tanggung jawabnya; dan
7. melaksanakan tugas KPA lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 11 PP 12 Tahun 2019
PPTK
Pengguna Anggaran/
Kuasa Pengguna Anggaran
Pejabat Pembuat Teknis Kegiatan
Penetapan
berdasarkan
pertimbangan
Kompetensi
Jabatan
Besaran
Anggaran
Kegiatan
Beban
Kerja
Lokasi
Rentang
Kendali
Pertimbangan
Objektif
Lainnya
Yangkriterianya
Pasal 12 dan 13 PP 12 Tahun 2019
PejabatPenatausahaan Keuangan(PPK)
SKPD
a. melakukan verifikasi SPP-UP, SPP-
GU, SPP-TU, dan SPP-LS beserta
bukti kelengkapannya yang diajukan
oleh Bendahara Pengeluaran;
b. menyiapkan SPM;
c. melakukan verifikasi laporan
pertanggungjawabanBendahara
Penerimaan dan Bendahara
Pengeluaran;
d. melaksanakan fungsiakuntansi pada
SKPD; dan
e. menyusun laporankeuanganSKPD
Tugas
PPK-SKPD tidak boleh merangkap sebagai
pejabat yang bertugas melakukan
pemungutan penerimaan negara/daerah,
bendahara, dan/atau PPTK
PejabatPenatausahaan Keuangan(PPK)
Unit SKPD
a. melakukanverifikasiSPP-TU dan SPP-LS
beserta bukti kelengkapannya yang
diajukan oleh Bendahara
Pengeluaran pembantu;
b. menyiapkan SPM-TUdan SPM-LS,
berdasarkan SPP- TU dan SPP-LS yang
diajukan olehBendaharaPengeluaran
pembantu;dan
c. melakukan verifikasi laporan
pertanggungjawaban Bendahara
Penerimaan pembantu dan
Bendahara Pengeluaranpembantu
Tugas
Dalam hal PA melimpahkan sebagian
kewenangannyakepada KPA
Pasal 15 PP 12 Tahun 2019
Pasal 14 PP 12 Tahun 2019
TUGAS BENDAHARA PENERIMAAN
MENERIMA MENYIMPAN
MENYETOR
Menatausahakan
dan
Mempertanggungjawabkan
BENDAHARA
PENERIMAAN
Pasal 16 PP 12 Tahun 2019
BENDAHARA PENERIMAAN PEMBANTU
Dalam hal PA melimpahkan sebagian
kewenangannya kepada KPA
Bendahara Penerimaan Pembantu SKPD untuk
melaksanakan tugas dan wewenang sesuai dengan
lingkup penugasan yang ditetapkan Kepala Daerah
DITUNJUK
Pasal 17 PP 12 Tahun 2019
BENDAHARA PENGELUARAN
a. mengajukan permintaan pembayaran
menggunakan SPP UP, SPP GU, SPP TU, dan
SPP LS;
b. menerima dan menyimpan UP, GU, dan TU;
c. melaksanakan pembayaran dari UP, GU, dan
TU yang dikelolanya;
d. menolak perintah bayar dari PA yang
tidak sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
e. meneliti kelengkapan dokumen pembayaran;
f. membuat laporan pertanggungjawaban
secara administratif kepada PA dan
laporan pertanggungjawaban secara
fungsional kepada BUDsecara periodik;dan
g. memungut dan menyetorkan pajak sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan
Tugas &
Wewenang
BENDAHARA PENGELUARAN PEMBANTU
a. mengajukan permintaan pembayaran
menggunakan SPP TU dan SPP LS;
b. menerima dan menyimpan pelimpahan UP
dari Bendahara Pengeluaran;
c. menerima dan menyimpan TU dari BUD;
d. melaksanakanpembayaran atas pelimpahanUPdan
TU yang dikelolanya;
e. menolak perintah bayardari KPA yangtidak sesuai
dengan ketentuan peraturanperundang-undangan;
f. meneliti kelengkapan dokumen pembayaran;
g. memungut dan menyetorkan pajak sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;dan
h. membuat laporan pertanggungjawaban secara
administratif kepada KPA dan laporan
pertanggungjawabansecara fungsionalkepada
BendaharaPengeluaran secara periodik
Dalam hal PA melimpahkan sebagian
kewenangannya kepada KPA
Tugas &
Wewenang
Pasal 19 PP 12 Tahun 2019
BENDAHARA PENERIMAAN/PENGELUARAN PEMBANTU
MENYIMPANUANG
PADA SUATUBANK
ATAULEMBAGA
KEUANGANLAINNYA
ATAS NAMA PRIBADI
BAIK SECARA
LANGSUNG MAUPUN
TIDAK LANGSUNG
BERTINDAK SEBAGAI
PENJAMIN ATAS
KEGIATAN,
PEKERJAAN,
DAN/ATAU
PENJUALANJASA;
DAN
MELAKUKAN
KEGIATAN
PERDAGANGAN,
PEKERJAAN
PEMBORONGAN, DAN
PENJUALANJASA;
DILARANG
Pasal 21 PP 12 Tahun 2019
TIM ANGGARAN
PEMERINTAH DAERAH
(TAPD)
DIPIMPIN OLEH SEKDA
pejabat
lain sesuai
dengan
kebutuhan
PPKD
Pejabat
Perencana
Daerah
a. membahas kebijakan Pengelolaan Keuangan
Daerah;
b. menyusun dan membahas rancangan
KUA dan rancangan perubahan KUA;
c. menyusun dan membahas rancangan
PPAS dan rancangan perubahan PPAS;
d. melakukan verifikasi RKA SKPD;
e. membahas rancangan APBD, rancangan
perubahan APBD, dan rancangan
pertanggungjawaban APBD;
f. membahas hasil evaluasi APBD, perubahan
APBD, dan Pertanggungjawaban APBD;
g. melakukan verifikasi rancangan DPA SKPD
dan rancangan perubahan DPA SKPD;
h. menyiapkan surat edaran Kepala Daerah
tentang pedoman penyusunan RKA; dan
i. melaksanakan tugas lain sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan
TUGAS
Pasal 22 PP 12 Tahun 2019
Rencana Keuangan
Tahunan Daerah Yang
Ditetapkan Dengan Perda
AZAZ UMUM APBD
1. Disusun sesuai kebutuhan
penyelenggaraan Urusan
Pemerintahan daerah yang
menjadi kewenangan Daerah
dan kemampuan Pendapatan
Daerah
2. Mempedomani KUA PPAS yang
didasarkan pada RKPD
3. Mempunyai fungsi Otorisasi,
perencanaan, pengawasan,
alokasi, distribusi, dan
stabilisasi
Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah
(APBD)
Penerimaan Daerah:
Rencana Penerimaan Daerah Yang
Terukur Secara Rasional Yang Dapat
Dicapai Untuk Setiap Sumber
Penerimaan Daerah Dan Berdasarkan
Pada KetentuanPUU
Pengeluaran Daerah:
➢ Rencana Pengeluaran Daerah
Sesuai Dengan Kepastian
Tersedianya Dana Atas Penerimaan
Daerah Dalam Jumlah Yang Cukup;
➢ Memiliki Dasar Hukum Yang
Melandasinya
Pasal 24 PP 12 Tahun 2019 Pasal 23 PP 12 Tahun 2019
A P B D
PENDAPATAN BELANJA PEMBIAYAAN
STRUKTUR APBD
PAD
➢ Pajak Daerah
➢ Retribusi Daerah
➢ Hsl Pengelolaan
Kekayaan Daerah yg
Dipisahkan
➢ Lain –lain PAD yg Sah
Pendapatan Transfer
➢ Transfer Pemerintah
Pusat
➢ Transfer Antar Daerah
LAIN 2 PD YG SAH
➢ Hibah
➢ Dana Darurat
➢ Lain-Lain Pendapatan
Sesuai PUU
Belanja Operasi
➢ B. Pegawai
➢ B. Barang & Jasa
➢ B. Bunga
➢ B. Subsidi
➢ B. Hibah
➢ B. Bantuan Sosial
Belanja Modal
Belanja Tidak Terduga
Belanja Transfer
➢ B. Bagi Hasil
➢ B. Bantuan Keuangan
Penerimaan Pembiayaan
➢ SiLPA
➢ Pencairan d. cadangan
➢ Penj yang dipisahkan
➢ Penerimaan pinjaman
➢ Penerimaan kembali
pemberian pinjaman
➢ Penerimaan Pembiayaan
lainnya Sesuai PUU
Pengeluaran Pembiayaan
➢ pembayaran cicilan pokok Utang
➢ Penyertaan modal
➢ Pembentukan dana
cadangan
➢ Pemberian pinjaman
➢ pengeluaran Pembiayaan
lainnya sesuai PUU
25
JADWAL PENYUSUNAN & PENETAPAN APBD
No URAIAN WAKTU LAMA
1. Penyampaian Rancangan KUA dan Rancangan
PPAS oleh Kepala Daerah kepada DPRD
Minggu II bulan Juli 4 minggu
2. Kesepakatan antara Kepala Daerah dan DPRD
atas Rancangan KUA dan Rancangan PPAS
Minggu II Bulan Agustus
3. Penerbitan Surat Edaran Kepala Daerah perihal
Pedoman Penyusunan RKA SKPD dan RKA-
PPKD
Minggu II Bulan Agustus
4. Penyusunan dan pembahasan RKA-SKPD serta
penyusunan Rancangan Peraturan Daerah
tentang APBD
5. Penyampaian Rancangan Peraturan Daerah
tentang APBD kepada DPRD
Paling lambat 60 hari kerja
sebelum Pengambilan
persetujuan bersama DPRD
dan Kepala Daerah
Paling lambat Minggu I Bulan
September bagi daerah yang
menerapkan 5 (lima) hari kerja
per minggu dan Paling lambat
Minggu III Bulan September
bagi daerah yang menerapkan
6 (enam) hari kerja per minggu
6. Persetujuan bersama DPRD dan Kepala Daerah Paling lambat 1 bulan
sebelum dimulainya tahun
anggaran berkenaan
26
No URAIAN WAKTU LAMA
7. Menyampaikan Rancangan Peraturan Daerah tentang
APBD dan Rancangan Peraturan Kepala Daerah tentang
Penjabaran APBD kepada Menteri Dalam
Negeri/Gubernur untuk dievaluasi
3 hari kerja setelah persetujuan
bersama
8. Hasil evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang
APBD dan Rancangan Peraturan Kepala Daerah tentang
Penjabaran APBD
Paling lama 15 hari kerja setelah
Rancangan Peraturan Daerah
tentang APBD dan Rancangan
Peraturan Kepala Daerah tentang
Penjabaran APBD diterima oleh
Menteri Dalam Negeri /Gubernur
9. Penyempurnaan Rancangan Peraturan Daerah tentang
APBD sesuai hasil evaluasi yang ditetapkan dengan
keputusan pimpinan DPRD tentang penyempurnaan
Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD
Paling lambat 7 hari kerja (sejak
diterima keputusan hasil evaluasi)
10. Penetapan Peraturan Daerah tentang APBD dan
Peraturan Kepala Daerah tentang Penjabaran APBD
sesuai dengan hasil evaluasi
Paling lambat akhir Desember(31
Desember)
JADWAL PENYUSUNAN & PENETAPAN APBD
PROSES PENYAMPAIAN RANCANGAN KUA & RANCANGAN PPAS
KDH
Menyusun
Rancangan KUA
& Rancangan PPAS
PEDOMAN
PENYUSUNAN APBD
YG DIKELUARKAN
OLEH MENDAGRI
◼ Kebijakan
PenyusunanAPBD
◼ Teknis Penyusunan
APBD
◼ Hal Khusus Lainnya
DPRD
Menyusun
Rancangan KUA
& Rancangan PPAS
Disampaikan
ke DPRD
paling lambat
Minggu Kedua
bulan Juli
dibahas bersama
Dasar
Nota Kesepakatan
Paling lambat
Mingguke-2
Agustus
KUA & PPAS
RKA
pedomanbagi
perangkatdaerahdalam
menyusunRKA SKPD
Pasal 89 - 90 PP 12 Tahun 2019
Dokumen Yang Memuat Kebijakan
Bidang Pendapatan, Belanja, Dan
Pembiayaan Serta Asumsi Yang
Mendasarinya Untuk Periode 1 (Satu)
Tahun
KEBIJAKAN UMUM APBD (KUA)
Pasal 1 Angka 22
1. kondisi ekonomi makro
daerah;
2. asumsi penyusunan APBD;
3. kebijakan Pendapatan Daerah;
4. kebijakan Belanja Daerah;
5. kebijakan Pembiayaan Daerah;
6. strategi pencapaian
memuat
Program prioritas dan batas maksimal anggaran
yang diberikan kepada perangkat Daerah
untuk setiap Program dan Kegiatan sebagai
acuan dalam penyusunan Rencana Kerja dan
AnggaranSatuanKerja PerangkatDaerah
PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN
SEMENTARA(PPAS)
Pasal 1 Angka 23
1. menentukan skala prioritas pembangunan
daerah;
2. menentukan prioritas Programdan
Kegiatanuntuk masing-masing urusan
yang disinkronkan dengan prioritas dan
programnasional yang tercantumdalam
rencana kerja Pemerintah Pusat setiap
tahun; dan
3. menyusun capaian Kinerja, Sasaran,
dan plafon anggaran sementara untuk
masing-masing Program dan Kegiatan
memuat
KEGIATAN TAHUN JAMAK
(Pasal 92)
KRITERIA KEGIATAN TAHUN
JAMAK :
– Pekerjaan Konstruksi Atas
Pelaksanaan Kegiatan Yang
Secara Teknis Merupakan Satu
Kesatuan Untuk Menghasilkan 1
(Satu) Keluaran Yang
Memerlukan Waktu Penyelesaian
Lebih Dari 12 (Dua Belas) Bulan;
– Pekerjaan Atas Pelaksanaan
Kegiatan Yang Menurut Sifatnya
Harus Tetap Berlangsung Pada
Pergantian Tahun Anggaran.
KEGIATAN TAHUN JAMAK
MENGIKAT DANA ANGGARAN
LEBIH DARI 1 (SATU) TAHUN
ANGGARAN
PERSETUJUAN BERSAMA
KEPALA DAERAH DAN DPRD
NOTA KESEPAKATAN
Minimal Memuat:
1. Nama kegiatan
2. Jangka waktu pelaksanaan
kegiatan
3. Jumlah anggaran
4. Alokasi anggaran per tahun
( KDH ) ( DPRD )
➢ Ditandatangani bersamaan dengan penandatanganan
nota kesepakatan KUA dan PPAS pada tahun pertama
rencanapelaksanaan kegiatan tahun jamak
➢ Jangka waktu penganggaran kegiatan tahun jamak
tidak melampaui akhir tahun masa jabatan kepala
daerah berakhir kecuali Kegiatan Tahun Jamak
dimaksud merupakan prioritas nasional dan/atau
kepentingan strategis nasional sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan
Pasal 92 PP 12 Tahun 2019
PENYUSUNANRKA-SKPD
RKA Disusun Dengan Menggunakan Pendekatan:
1. Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah dengan menyusun prakiraan maju
dengan menyusun Prakiraan maju berisi perkiraan kebutuhan anggaran untuk Program dan Kegiatanyang direncanakan dalam
tahun anggaran berikutnya dari tahun anggaran yang direncanakan
2. Penganggaran Terpadu (Unified Budgeting)
dilakukan dengan memadukan seluruh proses perencanaan dan penganggaran di lingkungan SKPD untuk
menghasilkan dokumen RKA
3. Anggaran Berbasis Kinerja / Prestasi Kerja
dilakukan dengan memperhatikan:
a. keterkaitan antara pendanaan dengan Keluaran yang diharapkan dari Kegiatan;
b. Hasil dan manfaat yang diharapkan; dan
c. efisiensi dalampencapaian Hasil dan Keluaran
Berpedoman Pada:
a. Indikator Kinerja, b. Tolak Ukur& Sasaran Kinerja, c. Standar Satuan Harga, d. Rencana Kebutuhan BMD, E. SPM
KUA PPAS Dasar Menyusun
KEPALA SKPD
RKA SKPD
BERPEDOMAN
TERJADI PENAMBAHAN KEBUTUHAN
keadaan darurat termasuk belanja untuk keperluan mendesak
Pasal 93-95 PP 12 Tahun 2019
PENYIAPAN RANCANGAN PERDA TENTANG APBD
PPKD Dibahas oleh
TAPD
Setuju
Tidak
Setuju
▪ Kesesuaian dengan KUA
& PPAS
▪ Prakiraan maju yg telah
disetujui TA sebelumnya
▪ Dokumen perencanaan
lainnya
▪ Capaian kinerja &
indikator kinerja
▪ Kelompok sasaran
kegiatan
▪ Standar Satuan Harga
(SSH), ASB & SPM
▪ Sinkronisasi program
dan kegiatan antar
SKPD
RAPERDA tentang
APBD(danLampirannya)
KDH DPRD
RKA-SKPD A
RKA-SKPD ….
dst….
RKA-SKPD C
RKA-SKPD B
RKA-SKPD D
Program/
Kegiatan
Pasal 101-103 PP 12 Tahun 2019
DPRD Dibahas bersama
DPRD & Pemda
Penyampaian
RAPERDA APBD
& RANPERGUB
PENJABARAN
APBD
(3 hari)
Membuat
RANPERGUB
Sebesar
Pagu APBD
Tahun Lalu
(15 hari)
Pengesahan
MDN
(30 Hari)
Hasil
Evaluasi
Sesuai
dgn UU
Tdk
Disempurnakan
Bupati/Walikota
menetapkan
PER-GUB
Setuju
RAPERDA
APBD
RAPERGUB
PENJABARAN APBD
Gubernur
menetapkan
PERDA &
PER-GUB
Penyempurnaan
(7 Hari)
Melewati
Batas waktu
Evaluasi
MDN
(15 hari)
Tidak Setuju
Tdk Sesuai
Dgn UU
MDN Usul Ke MENKEU Untuk
Penundaan Dan/Atau
Pemotongan Dana Transfer
Umum
PROSES EVALUASI PERDA APBD PROVINSI DAN
PERATURAN GUBERNUR TTG PENJABARAN APBD
Pasal 111 PP 12 Tahun 2019
DPRD Dibahas bersama
DPRD & Pemda
Penyampaian
RAPERDA APBD
& RANPERWAL/BUP
PENJABARAN
APBD
(3 hari)
Membuat
RANPERBUP/WAL
Sebesar
Pagu APBD
Tahun Lalu
(15 hari)
Pengesahan
Gubernur
(30 Hari)
Hasil
Evaluasi
Sesuai
dgn UU
Tdk
Disempurnakan
Bupati/Walikota
menetapkan
PERWAL/BUP
Setuju
RAPERDA
APBD
RAPERBUP/WAL
PENJABARAN APBD
Walikota/Bup
menetapkan
PERDA &
PERWAL/BUP
Penyempurnaan
(7 Hari)
Melewati
Batas waktu
Evaluasi
Laporan kpd
MDN
GUB
(15 hari)
Tidak Setuju
Tdk Sesuai
Dgn UU
MDN Usul Ke MENKEU Untuk
Penundaan Dan/Atau
Pemotongan Dana Transfer
Umum
Konsultasi
MDN
Koordinasi
Kemenkeu
PROSES EVALUASI PERDA APBD KAB/KOT DAN
PERATURAN BUP/WAL TTG PENJABARAN APBD
Pasal 112 PP 12 Tahun 2019
PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN
SemuaPenerimaanDanPengeluaranDaerahDianggarkanDalamAPBDDanDilakukanMelalui RekeningKasUmumDaerahYang
DikelolaOlehBUD
Dalam Hal Penerimaan Dan Pengeluaran Daerah Sesuai DenganKetentuanPUUTidakDilakukanMelalui RKUD, BUD
MelakukanPencatatan DanPengesahan Penerimaan DanPengeluaran DaerahTersebut
PA/KPA,BendaharaPenerimaan/BendaharaPengeluaran,DanOrangAtau BadanYang MenerimaAtauMenguasai
Uang/KekayaanDaerahWajiibMenyelenggarakan Penatausahaan Sesuai Dengan PUU
Pejabat Yang Menandatangani Dan/Atau Mengesahkan DokumenYangBerkaitanDenganSuratBukti YangMenjadi Dasar
PenerimaanAtauPengeluaranAtasPelaksanaan APBD Bertanggung Jawab Terhadap Kebenaran Material DanAkibatYang
Timbul Dari PenggunaanSuratBukti Dimaksud
PenerimaanPerangkatDaerahYangMerupakanPenerimaanDaerahTidakDapatDipergunakanLangsungUntukPengeluaran,
Kecuali DitentukanLainSesuai DenganKetentuan PeraturanPerundang-undangan
Setiap Pejabat Dilarang Melakukan Tindakan Yang BerakibatPengeluaranAtasBebanAPBDApabilaAnggaranUntuk
Membiayai Pengeluaran TersebutTidakTersediaAtauTidakCukupTersedia
KepalaDaerahDan PerangkatDaerahDilarangMelakukanPengeluaranAtasBebanAPBDUntukTujuanLain Dari Yang Telah
DitetapkanDalamAPBD
Pasal 120-124 PP 12 Tahun 2019
LAPORAN REALISASI SEMESTER
PERTAMA APBD
Pemerintah Daerah menyusun laporan realisasi
semester pertama APBD dan prognosis untuk
6 (enam) bulan berikutnya, disampaikan
kepada DPRD paling lambat pada akhir
bulan Juli tahun anggaran berkenaan
DASAR
Perubahan APBD
Pasal 160 PP 12 Tahun 2019
4. Keadaan darurat.
3. Keadaan yang menyebabkan saldo anggaran
lebih tahun sebelumnya harus digunakan
dalam tahun berjalan.
2. Keadaan yang menyebabkan harus dilakukan
pergeseran anggaran antar unit organisasi,
antar kegiatan, dan antar jenis belanja.
1. Perkembangan yang tidak sesuai dengan
asumsi KUA.
5. Keadaan luar biasa.
P
A
P
B
D
J
I
K
A
T
E
R
J
A
D
I
Pasal 161PP 12 Tahun 2019
PERKEMBANGAN YANG TIDAK SESUAI
DENGAN ASUMSI KUA
Perkembanganyang tidak sesuai dengan asumsi KUA, seperti :
▪ pelampauan atau tidak tercapainya proyeksi PendapatanDaerah;
▪ pelampauan atau tidak terealisasinyaalokasi Belanja Daerah; dan/atau
▪ perubahan sumber dan penggunaan Pembiayaan daerah.
I
Formulasi
dalam rancangan perubahanKUA serta perubahan PPAS berdasarkan perubahan RKPD
Rancangan Perubahan PPAS, disertai penjelasan:
▪ Program dan Kegiatan yang dapat diusulkan untuk ditampung dalam perubahan APBD
dengan mempertimbangkan sisa waktu pelaksanaan APBD tahun anggaran berjalan
▪ capaian Sasaran Kinerja Program dan Kegiatan yang harus dikurangi dalam perubahan
APBD apabila asumsi KUA tidak tercapai.
▪ capaian Sasaran Kinerja Program dan Kegiatan yang harus ditingkatkan dalam perubahan
APBD apabila melampaui asumsi KUA
Pasal 162 PP 12 Tahun 2019
▪ Pergeseran anggaran antar unit orgganisasis, antar
kegiatan, dan antar jenis belanja serta pergeseran antar
obyek belanja dalam jenis belanja dan antar rincian obyek
belanja diformulasikan dalam Perubahan DPA-SKPD.
▪ Pergeseran anggaran antar unit organisasis, antar
kegiatan, dan antar jenis belanja dilakukan melalui
perubahan Perda tentang APBD.
▪ Pergeseran antar rincian obyek belanja dalam obyek
belanja berkenaan, dilakukan melalui perubahan Perkada
tentang Penjabaran APBD.
PERGESERAN ANGGARAN
II
Pasal 164 PP 12 Tahun 2019
Penggunaan SiLPA tahun sebelumnya untuk pendanaan
pengeluaran diformulasikan terlebih dahulu dalam Perubahan
DPA SKPD dan/atau RKA SKPD
Penggunaan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Sebelumnya
Dalam Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
III
Pasal 161 PP 12 Tahun 2019
PENDANAAN KEADAAN DARURAT
Dalam keadaan darurat termasuk keperluan mendesak, Pemda
dapat melakukan pengeluaran yang belum tersedia anggarannya,
yang selanjutnya ditampung dalam rancangan perubahan APBD.
IV
Dalam hal pengeluaran untuk mendanai keadaan darurat termasuk
keperluan mendesak dilakukan setelah perubahan APBD atau dalam
hal Pemerintah Daerah tidak melakukan perubahan APBD maka
pengeluaran tersebut disampaikan dalam laporan realisasi anggaran.
Pasal 166 PP 12 Tahun 2019
Estimasi penerimaan mengalami kenaikan lebih dari 50% untuk :
▪ menambah kegiatan baru → dituangkan dalam RKA-SKPD
▪ menjadwalkan ulang/meningkatkan capaian target kinerja program
dan kegiatan dalam tahun anggaran berjalan → dituangkan dalam
DPPA-SKPD
PENDANAAN KEADAAN LUAR BIASA
• Keadaan luar biasa merupakan keadaan yang menyebabkan
estimasi penerimaan dan/atau pengeluaran mengalami kenaikan
atau penurunan lebih besar dari 50%.
V
Estimasi penerimaan mengalami penurunan lebih dari 50% dilakukan :
▪ penjadwalan ulang/pengurangan capaian target kinerja program dan
kegiatan dalam tahun anggaran berjalan → DPPA-SKPD
Pasal 167 PP 12 Tahun 2019
JADWAL PERUBAHAN APBD
NO URAIAN WAKTU KETERANGAN
1. Penyampaian Rancangan Perubahan KUA dan
Rancangan PPAS kepada DPRD
Minggu pertama bulan Agustus
2. Kesepakatan Perubahan KUA dan PPAS antara
Kepala Daerah dan DPRD
Minggu kedua bulan Agustus 7 hari
3. Pedoman Penyusunan RKA-SKPD Perubahan
APBD
4. Penyampaian Raperda Perubahan APBD
berserta lampiran kepada DPRD
Minggu kedua bulan September
5. Persetujuan DPRD terhadap Raperda
Perubahan APBD
3 bulan sebelum tahun anggaran
berakhir
Akhir bulan
September
6. Penyampaian kepada Menteri Dalam
Negeri/Gubernur untuk dievaluasi
3 hari kerja
7. Keputusan Menteri Dalam Negeri/Gubernur
tentang hasil evaluasi
15 hari kerja
8. Penyempurnaan perda sesuai hasil evaluasi
apabila dianggap bertentangan dgn
kepentingan umum dan peraturan yang lebih
tinggi
7 hari kerja
AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN DAERAH
DILAKSANAKAN OLEH ENTITAS AKUNTANSI DAN ENTITAS PELAPORAN
Pasal 185 PP 12 Tahun 2019
ALUR PELAPORAN KEUANGAN PEMDA
LAPORAN
KEUANGAN SKPD
KEPALA DAERAH
PALING LAMBAT 3
BULAN
SETELAH TA
BERAKHIR
BPK
TANGGAPAN/
REKOMENDASI
Pasal 189 – 193 PP 12 Tahun 2019
APIP
Reviu
LAPORAN
KEUANGAN
PEMERINTAH
DAERAH PEMDA
PALING LAMBAT 2
BULAN
SETELAH TA
BERAKHIR
PALING LAMBAT 2 BULAN
SETELAH LK DITERIMA
KEPALA DAERAH
PENGELOLAAN INVESTASI DAERAH
1. Pemerintah Daerah dapat melakukan investasi dalam rangka memperoleh manfaat ekonomi,
sosial, dan/atau manfaat lainnya
2. Ketentuan lebih lanjut mengenai investasi Pemerintah Daerah diatur dalam Peraturan Menteri
setelah berkoordinasi dengan menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
keuangan Pasal 201-202 PP 12 Tahun 2019
Pengelolaan Barang Milik Daerah
Pengelolaan BMD meliputi rangkaian Kegiatan pengelolaan BMD sesuai dengan ketentuan
peraturanperundang- undangan Pasal 203 PP 12 Tahun 2019
Pengelolaan Utang Daerah dan Pinjaman Daerah
1. Kepala Daerah dapat melakukan pengelolaan Utang dan melakukan pinjaman daerah
sesuai dengan ketentuanperaturanperundang-undangan.
2. Biaya yang timbul akibat pengelolaan Utang dan Pinjaman Daerah dibebankan pada
APBD Pasal 203 PP 12 Tahun 2019
BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (BLUD)
PEMERINTAH DAERAH
MEMBENTUK BLUD
KEPALA DAERAH
MENETAPKANPERKADA
TENTANG KEBIJAKAN
FLEKSIBILITAS BLUD
PEJABATPENGELOLA
BLUD BERTANGGUNG
JAWAB ATAS
PELAKSANAAN
KEBIJAKANFLEKSIBILITAS
BLUD
BLUD MENYUSUN
RENCANA BISNIS DAN
ANGGARAN
LAPORANKEUANGAN
BLUD DISUSUN
BERDASARKANSAP
PEMBINAANKEUANGAN
BLUD DILAKUKANOLEH
PPKD DANPEMBINAAN
TEKNIS BLUD
DILAKUKANOLEH
KEPALA SKPD
SELURUH PENDAPATAN
BLUD DAPAT DIGUNAKAN
LANGSUNG UNTUK
MEMBIAYAI BELANJA BLUD
YANG BERSANGKUTAN
KETENTUAN LEBIH LANJUT MENGENAI BLUD DIATUR
DALAMPERATURANMENTERI SETELAH MEMPEROLEH
PERTIMBANGANMENTERI YANG MENYELENGGARAKAN
URUSAN PEMERINTAHANDI BIDANG KEUANGAN
Pasal 205-211 PP 12 Tahun 2019
PENYELESAIANKERUGIAN KEUANGAN DAERAH
TATA CARA
PENGGANTIAN KERUGIAN
DAERAH SESUAI
DENGAN KETENTUAN
PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN
SETIAPBENDAHARA,
PEGAWAIASN BUKAN
BENDAHARA,ATAUPEJABAT
LAIN YANG KARENA
PERBUATANNYA
MELANGGAR HUKUM ATAU
MELALAIKAN
KEWAJIBANNYA,BAIK
LANGSUNG ATAUTIDAK
LANGSUNG MERUGIKAN
DAERAH WAJIBMENGGANTI
KERUGIAN DIMAKSUD
SETIAP KERUGIANKEUANGAN
DAERAH YANG DISEBABKAN
OLEH TINDAKAN
MELANGGAR HUKUM ATAU
KELALAIAN SESEORANG
WAJIB SEGERA DISELESAIKAN
SESUAI DENGAN KETENTUAN
PUU
Pasal 212-213 PP 12 Tahun 2019
INFORMASI KEUANGAN DAERAH
1. Pemerintah Daerah wajib menyediakan informasi keuangan daerah dan diumumkan kepada
masyarakat;
2. Informasi keuangan daerah paling sedikit memuat informasi penganggaran, pelaksanaan anggaran,
dan laporan keuangan;
INFORMASI KEUANGAN
DAERAH DIGUNAKAN
UNTUK
MEMBANTU KEPALA
DAERAH DALAM
MENYUSUN ANGGARAN
DAERAH DAN LAPORAN
PENGELOLAAN
KEUANGAN DAERAH;
MEMBANTU KEPALA
DAERAH DALAM
MERUMUSKAN
KEBIJAKAN KEUANGAN
DAERAH;
MEMBANTU KEPALA
DAERAH DALAM
MELAKUKAN EVALUASI
KINERJA KEUANGAN
DAERAH;
MENYEDIAKAN
STATISTIK KEUANGAN
PEMERINTAH DAERAH;
MENDUKUNG
KETERBUKAAN
INFORMASI KEPADA
MASYARAKAT
MENDUKUNG
PENYELENGGARAAN
SISTEM INFORMASI
KEUANGAN DAERAH;
DAN
MELAKUKAN EVALUASI
PENGELOLAAN
KEUANGAN DAERAH
Informasi keuangan daerah
harus mudah diakses oleh
masyarakat dan wajib
disampaikan kepada
Menteri Dalam Negeri dan
Menteri Keuangan
Kepala Daerah yang tidak
mengumumkan informasi
keuangan daerah dikenai
sanksi administratif sesuai
dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
Pasal 214-215 PP 12 Tahun 2019
MENTERI DALAM
NEGERI
Provinsi
Gubernur
Kabupaten Kota
Kepala Daerah
Perangkat Daerah
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SECARA NASIONAL
Dikoordinasikan
MENTERI DALAM NEGERI
Dikoordinasikan
Pasal 216-217 PP 12 Tahun 2019
SPBE DALAM PENGELOLAAN
KEUANGAN DAERAH
• Pemerintah Daerah wajib menerapkan sistem pemerintahan berbasis
elektronik di bidang Pengelolaan Keuangan Daerah secara terintegrasi
paling sedikit meliputi:
1 Penyusunan Program dan Kegiatan dari rencana kerja Pemerintah
Daerah;
2 Penyusunan rencana kerja SKPD;
3 Penyusunan anggaran;
4 Pengelolaan Pendapatan Daerah;
5 Pelaksanaan dan penatausahaan Keuangan Daerah;
6 Akuntansi dan pelaporan; dan
7 Pengadaan barang dan jasa.
• Penerapan SPBE dapat dilakukan secara bertahap disesuaikan dengan
kondisi dan/atau kapasitas Pemerintah Daerah paling lambat 3 (tiga)
tahun setelah dikeluarkannya peraturan ini
Pada saat peraturan pemerintah ini mulai berlaku, Peraturan
Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4578) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku
Pasal 223 PP 12 Tahun 2019
1. Peraturan pelaksanaan dari Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun
2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah dinyatakan masih
tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan
dalam Peraturan Pemerintah ini.
2. Peraturan pelaksanaan dari Peraturan Pemerintah ini harus
ditetapkan paling lambat 2 (dua) tahun terhitung sejak Peraturan
Pemerintah ini diundangkan
Pasal 224 PP 12 Tahun 2019
Terima Kasih

More Related Content

What's hot

Penganggaran pemerintah pusat
Penganggaran pemerintah pusatPenganggaran pemerintah pusat
Penganggaran pemerintah pusatDanny Akbar
 
13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daeraha
13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daeraha13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daeraha
13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daerahaRian Saifulloh
 
Pengelolaan Keuangan Desa
Pengelolaan Keuangan DesaPengelolaan Keuangan Desa
Pengelolaan Keuangan DesaUmi Arifah
 
Bab 3 PPT Pengelolaan Keuangan Daerah (Bagian 1).pptx
Bab 3 PPT Pengelolaan Keuangan Daerah (Bagian 1).pptxBab 3 PPT Pengelolaan Keuangan Daerah (Bagian 1).pptx
Bab 3 PPT Pengelolaan Keuangan Daerah (Bagian 1).pptxSriHandayani283423
 
Perencanaan Penganggaran APBD
Perencanaan Penganggaran APBDPerencanaan Penganggaran APBD
Perencanaan Penganggaran APBDPSEKP - UGM
 
Pengelolaan keuangan desa revisi 2
Pengelolaan keuangan desa  revisi 2Pengelolaan keuangan desa  revisi 2
Pengelolaan keuangan desa revisi 2Pemdes Seboro Sadang
 
Pengelolaan Aset Daerah
Pengelolaan Aset DaerahPengelolaan Aset Daerah
Pengelolaan Aset DaerahFKP2B Cikarang
 
Bahan sosialisasi pp 12 tahun 2019 kab oi
Bahan sosialisasi pp 12 tahun 2019 kab oiBahan sosialisasi pp 12 tahun 2019 kab oi
Bahan sosialisasi pp 12 tahun 2019 kab oihoyin rizmu
 
1. Perencanaan Penganggaran Penatausahaan dan Pelaporan Pertanggungjawaban Da...
1. Perencanaan Penganggaran Penatausahaan dan Pelaporan Pertanggungjawaban Da...1. Perencanaan Penganggaran Penatausahaan dan Pelaporan Pertanggungjawaban Da...
1. Perencanaan Penganggaran Penatausahaan dan Pelaporan Pertanggungjawaban Da...MAHMUN SYARIF
 
Peran apip inspektorat jenderal dalam redesign sistem penganggaran
Peran apip inspektorat jenderal dalam redesign sistem penganggaranPeran apip inspektorat jenderal dalam redesign sistem penganggaran
Peran apip inspektorat jenderal dalam redesign sistem penganggaranDr. Zar Rdj
 
Pengelolaan keuangan daerah
Pengelolaan keuangan daerahPengelolaan keuangan daerah
Pengelolaan keuangan daerahkomar_adi
 
Pengawasan, pemeriksaan dan pengendalian keuangan daerah
Pengawasan, pemeriksaan dan pengendalian keuangan daerahPengawasan, pemeriksaan dan pengendalian keuangan daerah
Pengawasan, pemeriksaan dan pengendalian keuangan daerahAlma'Arif Pangulu
 
Ruang Lingkup Keuangan Negara
Ruang Lingkup Keuangan NegaraRuang Lingkup Keuangan Negara
Ruang Lingkup Keuangan NegaraArfan Fahmi
 
Pemeriksaan Keuangan Pemerintah Daerah
Pemeriksaan Keuangan Pemerintah DaerahPemeriksaan Keuangan Pemerintah Daerah
Pemeriksaan Keuangan Pemerintah DaerahRusman R. Manik
 
Pengelolaan Keuangan Daerah
Pengelolaan Keuangan DaerahPengelolaan Keuangan Daerah
Pengelolaan Keuangan DaerahSujatmiko Wibowo
 
Bagian 2. 5. pengawasan & pemeriksaan
Bagian 2. 5. pengawasan & pemeriksaanBagian 2. 5. pengawasan & pemeriksaan
Bagian 2. 5. pengawasan & pemeriksaanDoni Setiawan
 
Lingkup pengawasan apip
Lingkup pengawasan apipLingkup pengawasan apip
Lingkup pengawasan apipDr. Zar Rdj
 
Akuntabilitas Keuangan Daerah. (Local Finance Accountability)
Akuntabilitas Keuangan Daerah. (Local Finance Accountability)Akuntabilitas Keuangan Daerah. (Local Finance Accountability)
Akuntabilitas Keuangan Daerah. (Local Finance Accountability)Deddy Supriady Bratakusumah
 
Sistem dan Prosedur Penatausahaan Penerimaan
Sistem dan Prosedur Penatausahaan PenerimaanSistem dan Prosedur Penatausahaan Penerimaan
Sistem dan Prosedur Penatausahaan PenerimaanDeddi Nordiawan
 

What's hot (20)

Penganggaran pemerintah pusat
Penganggaran pemerintah pusatPenganggaran pemerintah pusat
Penganggaran pemerintah pusat
 
13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daeraha
13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daeraha13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daeraha
13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daeraha
 
Pengelolaan Keuangan Desa
Pengelolaan Keuangan DesaPengelolaan Keuangan Desa
Pengelolaan Keuangan Desa
 
Bab 3 PPT Pengelolaan Keuangan Daerah (Bagian 1).pptx
Bab 3 PPT Pengelolaan Keuangan Daerah (Bagian 1).pptxBab 3 PPT Pengelolaan Keuangan Daerah (Bagian 1).pptx
Bab 3 PPT Pengelolaan Keuangan Daerah (Bagian 1).pptx
 
Perencanaan Penganggaran APBD
Perencanaan Penganggaran APBDPerencanaan Penganggaran APBD
Perencanaan Penganggaran APBD
 
Pengelolaan keuangan desa revisi 2
Pengelolaan keuangan desa  revisi 2Pengelolaan keuangan desa  revisi 2
Pengelolaan keuangan desa revisi 2
 
Pengelolaan Aset Daerah
Pengelolaan Aset DaerahPengelolaan Aset Daerah
Pengelolaan Aset Daerah
 
Bahan sosialisasi pp 12 tahun 2019 kab oi
Bahan sosialisasi pp 12 tahun 2019 kab oiBahan sosialisasi pp 12 tahun 2019 kab oi
Bahan sosialisasi pp 12 tahun 2019 kab oi
 
1. Perencanaan Penganggaran Penatausahaan dan Pelaporan Pertanggungjawaban Da...
1. Perencanaan Penganggaran Penatausahaan dan Pelaporan Pertanggungjawaban Da...1. Perencanaan Penganggaran Penatausahaan dan Pelaporan Pertanggungjawaban Da...
1. Perencanaan Penganggaran Penatausahaan dan Pelaporan Pertanggungjawaban Da...
 
Peran apip inspektorat jenderal dalam redesign sistem penganggaran
Peran apip inspektorat jenderal dalam redesign sistem penganggaranPeran apip inspektorat jenderal dalam redesign sistem penganggaran
Peran apip inspektorat jenderal dalam redesign sistem penganggaran
 
Pengelolaan keuangan daerah
Pengelolaan keuangan daerahPengelolaan keuangan daerah
Pengelolaan keuangan daerah
 
Analisis Standar Belanja
Analisis Standar BelanjaAnalisis Standar Belanja
Analisis Standar Belanja
 
Pengawasan, pemeriksaan dan pengendalian keuangan daerah
Pengawasan, pemeriksaan dan pengendalian keuangan daerahPengawasan, pemeriksaan dan pengendalian keuangan daerah
Pengawasan, pemeriksaan dan pengendalian keuangan daerah
 
Ruang Lingkup Keuangan Negara
Ruang Lingkup Keuangan NegaraRuang Lingkup Keuangan Negara
Ruang Lingkup Keuangan Negara
 
Pemeriksaan Keuangan Pemerintah Daerah
Pemeriksaan Keuangan Pemerintah DaerahPemeriksaan Keuangan Pemerintah Daerah
Pemeriksaan Keuangan Pemerintah Daerah
 
Pengelolaan Keuangan Daerah
Pengelolaan Keuangan DaerahPengelolaan Keuangan Daerah
Pengelolaan Keuangan Daerah
 
Bagian 2. 5. pengawasan & pemeriksaan
Bagian 2. 5. pengawasan & pemeriksaanBagian 2. 5. pengawasan & pemeriksaan
Bagian 2. 5. pengawasan & pemeriksaan
 
Lingkup pengawasan apip
Lingkup pengawasan apipLingkup pengawasan apip
Lingkup pengawasan apip
 
Akuntabilitas Keuangan Daerah. (Local Finance Accountability)
Akuntabilitas Keuangan Daerah. (Local Finance Accountability)Akuntabilitas Keuangan Daerah. (Local Finance Accountability)
Akuntabilitas Keuangan Daerah. (Local Finance Accountability)
 
Sistem dan Prosedur Penatausahaan Penerimaan
Sistem dan Prosedur Penatausahaan PenerimaanSistem dan Prosedur Penatausahaan Penerimaan
Sistem dan Prosedur Penatausahaan Penerimaan
 

Similar to PP 12 2019 ttg Pengelolaan Keuangan Daerah (1).pdf

5.-Paparan-PP-12-2019-ttg-PKD-Keuda (1).pdf
5.-Paparan-PP-12-2019-ttg-PKD-Keuda (1).pdf5.-Paparan-PP-12-2019-ttg-PKD-Keuda (1).pdf
5.-Paparan-PP-12-2019-ttg-PKD-Keuda (1).pdfMohamad Djasuli
 
paparan UOBK Kab Tasikmalaya.pptx
paparan UOBK Kab Tasikmalaya.pptxpaparan UOBK Kab Tasikmalaya.pptx
paparan UOBK Kab Tasikmalaya.pptxRSUDKENDALKEUANGAN
 
[1 1] hamdani - paparan pp 12 2019
[1 1] hamdani - paparan pp 12 2019[1 1] hamdani - paparan pp 12 2019
[1 1] hamdani - paparan pp 12 2019Ayu U.
 
Materi Ak.pendapatan PP12.ppt
Materi Ak.pendapatan PP12.pptMateri Ak.pendapatan PP12.ppt
Materi Ak.pendapatan PP12.pptImranDarwis1
 
Materi Ak.pendapatan PP12.ppt
Materi Ak.pendapatan PP12.pptMateri Ak.pendapatan PP12.ppt
Materi Ak.pendapatan PP12.pptImranDarwis1
 
Penganggaran 2020.pptx
Penganggaran 2020.pptxPenganggaran 2020.pptx
Penganggaran 2020.pptxAdYuKa
 
ISU PENGELOLAAN KEUDA.pptx
ISU PENGELOLAAN KEUDA.pptxISU PENGELOLAAN KEUDA.pptx
ISU PENGELOLAAN KEUDA.pptxReshaNesia2
 
Tugas wewenang pejabat dlm pengel keuda
Tugas wewenang pejabat dlm pengel keudaTugas wewenang pejabat dlm pengel keuda
Tugas wewenang pejabat dlm pengel keudaInspektorat
 
Sesi 1 - Siklus Pengelolaan Keuangan Daerah.pptx
Sesi 1 - Siklus Pengelolaan Keuangan Daerah.pptxSesi 1 - Siklus Pengelolaan Keuangan Daerah.pptx
Sesi 1 - Siklus Pengelolaan Keuangan Daerah.pptxssuserffd8d5
 
PP 58 TAHUN 2005 - Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
PP 58 TAHUN 2005 - Tentang Pengelolaan Keuangan DaerahPP 58 TAHUN 2005 - Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
PP 58 TAHUN 2005 - Tentang Pengelolaan Keuangan DaerahArkhamulIkhwanFahroz
 
Orientasi muara enim
Orientasi muara enimOrientasi muara enim
Orientasi muara enimhoyin rizmu
 
Sosialisasi PMK 210 Tahun 2022.pptx
Sosialisasi PMK 210 Tahun 2022.pptxSosialisasi PMK 210 Tahun 2022.pptx
Sosialisasi PMK 210 Tahun 2022.pptxKharizaUmami1
 
Manajemen penganggaran
Manajemen penganggaranManajemen penganggaran
Manajemen penganggaranhoyin rizmu
 
Materi 2_Pelaksanaan Anggaran.pptx
Materi 2_Pelaksanaan Anggaran.pptxMateri 2_Pelaksanaan Anggaran.pptx
Materi 2_Pelaksanaan Anggaran.pptxSapriyandaYand
 
Undang-Undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
Undang-Undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan NegaraUndang-Undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
Undang-Undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan NegaraPenataan Ruang
 

Similar to PP 12 2019 ttg Pengelolaan Keuangan Daerah (1).pdf (20)

5.-Paparan-PP-12-2019-ttg-PKD-Keuda (1).pdf
5.-Paparan-PP-12-2019-ttg-PKD-Keuda (1).pdf5.-Paparan-PP-12-2019-ttg-PKD-Keuda (1).pdf
5.-Paparan-PP-12-2019-ttg-PKD-Keuda (1).pdf
 
paparan UOBK Kab Tasikmalaya.pptx
paparan UOBK Kab Tasikmalaya.pptxpaparan UOBK Kab Tasikmalaya.pptx
paparan UOBK Kab Tasikmalaya.pptx
 
[1 1] hamdani - paparan pp 12 2019
[1 1] hamdani - paparan pp 12 2019[1 1] hamdani - paparan pp 12 2019
[1 1] hamdani - paparan pp 12 2019
 
Slide SPKPD 2022.pptx
Slide SPKPD 2022.pptxSlide SPKPD 2022.pptx
Slide SPKPD 2022.pptx
 
Materi Ak.pendapatan PP12.ppt
Materi Ak.pendapatan PP12.pptMateri Ak.pendapatan PP12.ppt
Materi Ak.pendapatan PP12.ppt
 
Materi Ak.pendapatan PP12.ppt
Materi Ak.pendapatan PP12.pptMateri Ak.pendapatan PP12.ppt
Materi Ak.pendapatan PP12.ppt
 
Penganggaran 2020.pptx
Penganggaran 2020.pptxPenganggaran 2020.pptx
Penganggaran 2020.pptx
 
ISU PENGELOLAAN KEUDA.pptx
ISU PENGELOLAAN KEUDA.pptxISU PENGELOLAAN KEUDA.pptx
ISU PENGELOLAAN KEUDA.pptx
 
Tugas wewenang pejabat dlm pengel keuda
Tugas wewenang pejabat dlm pengel keudaTugas wewenang pejabat dlm pengel keuda
Tugas wewenang pejabat dlm pengel keuda
 
Sesi 1 - Siklus Pengelolaan Keuangan Daerah.pptx
Sesi 1 - Siklus Pengelolaan Keuangan Daerah.pptxSesi 1 - Siklus Pengelolaan Keuangan Daerah.pptx
Sesi 1 - Siklus Pengelolaan Keuangan Daerah.pptx
 
Tugas bpkad
Tugas bpkadTugas bpkad
Tugas bpkad
 
PP 58 TAHUN 2005 - Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
PP 58 TAHUN 2005 - Tentang Pengelolaan Keuangan DaerahPP 58 TAHUN 2005 - Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
PP 58 TAHUN 2005 - Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
 
Pedoman Pengelolan Keuangan daerah
Pedoman Pengelolan Keuangan daerah Pedoman Pengelolan Keuangan daerah
Pedoman Pengelolan Keuangan daerah
 
Pertemuan 7
Pertemuan 7Pertemuan 7
Pertemuan 7
 
Orientasi muara enim
Orientasi muara enimOrientasi muara enim
Orientasi muara enim
 
Sosialisasi PMK 210 Tahun 2022.pptx
Sosialisasi PMK 210 Tahun 2022.pptxSosialisasi PMK 210 Tahun 2022.pptx
Sosialisasi PMK 210 Tahun 2022.pptx
 
Manajemen penganggaran
Manajemen penganggaranManajemen penganggaran
Manajemen penganggaran
 
Materi 2_Pelaksanaan Anggaran.pptx
Materi 2_Pelaksanaan Anggaran.pptxMateri 2_Pelaksanaan Anggaran.pptx
Materi 2_Pelaksanaan Anggaran.pptx
 
Undang-Undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
Undang-Undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan NegaraUndang-Undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
Undang-Undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
 
17021348.ppt
17021348.ppt17021348.ppt
17021348.ppt
 

Recently uploaded

Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh Cityjaanualu31
 
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdf
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdfKemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdf
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdfsoftraxindo
 
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5SubhiMunir3
 
analisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaat
analisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaat
analisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatlangkahgontay88
 
MATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdf
MATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdfMATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdf
MATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdfIndahPuspitaMaharani1
 
Asam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptx
Asam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptxAsam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptx
Asam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptxRizkiMuhammad58
 
Presentasi Akad Wadiah#';/'..';'[]//'../
Presentasi Akad Wadiah#';/'..';'[]//'../Presentasi Akad Wadiah#';/'..';'[]//'../
Presentasi Akad Wadiah#';/'..';'[]//'../stfatimah131
 
509777263-PPT-Monetarisme-Versus-Ekonomika-Keynesian.pptx
509777263-PPT-Monetarisme-Versus-Ekonomika-Keynesian.pptx509777263-PPT-Monetarisme-Versus-Ekonomika-Keynesian.pptx
509777263-PPT-Monetarisme-Versus-Ekonomika-Keynesian.pptxdokumentasiutnd
 
Sistem Akuntansi Aktiva Tetap (Asset Tetap).pptx
Sistem Akuntansi Aktiva Tetap (Asset Tetap).pptxSistem Akuntansi Aktiva Tetap (Asset Tetap).pptx
Sistem Akuntansi Aktiva Tetap (Asset Tetap).pptxmonikabudiman19
 
Deret berkala dan peramalan 23 April 2024.pdf
Deret berkala dan peramalan 23 April 2024.pdfDeret berkala dan peramalan 23 April 2024.pdf
Deret berkala dan peramalan 23 April 2024.pdfSupianSauri8
 
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptxSosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptxgulieglue
 
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...BagaimanaCaraMenggug
 

Recently uploaded (20)

Jual Obat Aborsi Sorong, Wa : 0822/2310/9953 Apotik Jual Obat Cytotec Di Sorong
Jual Obat Aborsi Sorong, Wa : 0822/2310/9953 Apotik Jual Obat Cytotec Di SorongJual Obat Aborsi Sorong, Wa : 0822/2310/9953 Apotik Jual Obat Cytotec Di Sorong
Jual Obat Aborsi Sorong, Wa : 0822/2310/9953 Apotik Jual Obat Cytotec Di Sorong
 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
 
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdf
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdfKemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdf
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdf
 
Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...
Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...
Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...
 
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
 
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
 
analisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaat
analisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaat
analisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaat
 
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptxTEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
 
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptxMETODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
 
MATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdf
MATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdfMATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdf
MATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdf
 
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
 
Asam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptx
Asam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptxAsam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptx
Asam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptx
 
Presentasi Akad Wadiah#';/'..';'[]//'../
Presentasi Akad Wadiah#';/'..';'[]//'../Presentasi Akad Wadiah#';/'..';'[]//'../
Presentasi Akad Wadiah#';/'..';'[]//'../
 
509777263-PPT-Monetarisme-Versus-Ekonomika-Keynesian.pptx
509777263-PPT-Monetarisme-Versus-Ekonomika-Keynesian.pptx509777263-PPT-Monetarisme-Versus-Ekonomika-Keynesian.pptx
509777263-PPT-Monetarisme-Versus-Ekonomika-Keynesian.pptx
 
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptxPEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
 
Sistem Akuntansi Aktiva Tetap (Asset Tetap).pptx
Sistem Akuntansi Aktiva Tetap (Asset Tetap).pptxSistem Akuntansi Aktiva Tetap (Asset Tetap).pptx
Sistem Akuntansi Aktiva Tetap (Asset Tetap).pptx
 
Deret berkala dan peramalan 23 April 2024.pdf
Deret berkala dan peramalan 23 April 2024.pdfDeret berkala dan peramalan 23 April 2024.pdf
Deret berkala dan peramalan 23 April 2024.pdf
 
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
 
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptxSosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
 
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
 

PP 12 2019 ttg Pengelolaan Keuangan Daerah (1).pdf

  • 1. PERATURAN PEMERINTAH NOMOR12 TAHUN2019 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DIREKTORAT JENDERAL BINA KEUANGAN DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI 2019
  • 2. DASAR HUKUM Ketentuan lebih lanjut mengenai penyusunan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pengawasan dan pertanggungjawaban keuangan Daerah diatur dengan peraturan pemerintah. Penjelasan Penyusunan peraturan pemerintah diselaraskan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai keuangan negara dan perbendaharaan negara serta ketentuan peraturan perundang- undangan terkait lainnya Pasal 330 UU NO 23 THN 2014
  • 3.
  • 4. hak Daerah untuk memungutpajak daerah dan retribusi daerah serta melakukan pinjaman; kewajiban Daerah untuk menyelenggarakan Urusan Pemerintahan daerahdan membayartagihanpihak ketiga; Penerimaan Daerah; Pengeluaran Daerah; kekayaandaerahyang dikelolasendiri atau oleh pihak lainberupa uang, surat berharga, piutang, barang, serta hak lain yang dapat dinilaidenganuang, termasuk kekayaan daerahyang dipisahkan; kekayaan pihak lain yang dikuasai oleh Pemerintah Daerah dalam rangka penyelenggaraan tugas Pemerintahan Daerah dan/ataukepentingan umum Pasal 2 PP 12 Tahun 2019
  • 5. AZAS UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Taat pada peraturan perundang-undangan; Efektif & Efisien; Ekonomis; Transparan; dan Bertanggungjawab; Berkeadilan; Kepatutan dan manfaat untuk masyarakat Pasal 3 PP 12 Tahun 2019
  • 6.
  • 7. PEJABAT PEJABAT TERKAIT KEUANGAN DAERAH • Pemegang Kekuasaan Pengelolaan Keuda • Koordinator Pengelolaan Keuda • Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) • BUD • Kuasa BUD • Pengguna Anggaran • Kuasa Pengguna Anggaran • PPTK • Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK) SKPD • Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK) UNIT SKPD • Bendahara Penerimaan & Bendahara Pengeluaran • Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Permendagri 13 tahun 2006 pasal 7 s/d pasal 14
  • 8. KEPALA DAERAH 1. Dalam melaksanakan kekuasaan, melimpahkan sebagian atau seluruh kekuasaannya kepada Pejabat Perangkat Daerah; 2. Perangkat Daerah terdiri dari: a. sekretaris daerah selaku koordinator Pengelolaan Keuangan Daerah; b. kepala SKPKD selaku PPKD; c. kepala SKPD selaku PA. 3. didasarkan padapemisahan kewenangan antara yang memerintahkan, menguji, dan menerima atau mengeluarkan uang; 4. Pelimpahan kekuasaan ditetapkan dengan keputusan Kepala Daerah Pemegang Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Daerah Pemilik Modal Pada Perusahaan Umum Daerah wakil Pemerintah Daerah dalamkepemilikan kekayaan Daerah yang dipisahkan Pemegang Saham Pada Perusahaan Perseroan Daerah KEWENANGAN 1. menyusun rancangan Perda tentang APBD, rancangan Perda tentang perubahan APBD, dan rancangan Perda tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD; 2. mengajukan rancangan Perda tentang APBD, rancangan Perda tentang perubahan APBD, dan rancangan Perda tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD kepada DPRD untuk dibahas bersama; 3. menetapkan Perda tentang APBD, rancangan Perda tentang perubahan APBD, dan rancangan Perda tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD yang telah mendapat persetujuan bersama DPRD; 4. menetapkan kebijakan terkait Pengelolaan Keuangan Daerah; 5. Mengambil tindakan tertentu dalam keadaan mendesak terkait Pengelolaan Keuangan Daerah yang sangat dibutuhkan oleh Daerahdan/atau masyarakat; 6. menetapkan kebijakan pengelolaan APBD; 7. menetapkan KPA; 8. menetapkan Bendahara Penerimaan dan Bendahar Pengeluaran; 9. menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah; 10. menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pengelolaan Utang dan Piutang Daerah; 11. menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pengujian atas tagihan dan memerintahkan pembayaran; 12. menetapkan pejabat lainnya dalam rangka Pengelolaan Keuangan Daerahsesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan 13. melaksanakan kewenangan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan Pasal 4-5 PP 12 Tahun 2019
  • 10. Pejabat Pengelola Keuangan Daerah Kepala SKPKD selaku PPKD mempunyai tugas: 1. menyusun dan melaksanakan kebijakan Pengelolaan Keuangan Daerah; 2. menyusun rancangan Perda tentang APBD, rancangan Perda tentang perubahan APBD, dan rancangan Perda tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD; 3. melaksanakan pemungutan Pendapatan Daerah yang telah diatur dalam Perda; 4. melaksanakan fungsi BUD; 5. melaksanakan tugas lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan PPKD selaku BUD berwenang: 1. menyusun kebijakan dan pedoman pelaksanaan APBD; 2. mengesahkan DPA SKPD; 3. melakukan pengendalian pelaksanaan APBD; 4. memberikan petunjuk teknis pelaksanaan sistem penerimaan dan pengeluaran kas daerah melaksanakan pemungutan pajak daerah; 5. menetapkan SPD; 6. menyiapkan pelaksanaan pinjaman dan pemberian jaminan atas nama Pemerintah Daerah; 7. melaksanakan sistem akuntansi dan pelaporan Keuangan Daerah; 8. menyajikan informasi keuangan daerah; 9. melakukan pencatatan dan pengesahan dalam hal penerimaan dan Pengeluaran Daerah sesuai dengan ketentuan PUU, tidak dilakukan melalui RKUD. Pasal 7 PP 12 Tahun 2019
  • 11. KUASA BUD MEMPUNYAI TUGAS: menyiapkan Anggaran Kas; menyiapkan SPD; menerbitkan SP2D; memantaupelaksanaanpenerimaandanpengeluaranAPBDolehbankdan/ataulembagakeuanganlainnyayangtelahditunjuk; mengusahakan dan mengatur dana yang diperlukan dalam pelaksanaan APBD; menyimpan uang daerah; melaksanakan penempatan uang daerah dan mengelola/menatausahakan investasi; melakukan pembayaran berdasarkan permintaan PA/KPA atas Beban APBD melaksanakan Pemberian Pinjaman Daerah atas nama Pemerintah Daerah; melakukan pengelolaan Utang dan Piutang Daerah; dan melakukan penagihan Piutang Daerah KEPALA DAERAH PPKD SELAKU BUD Mengusulkan Kuasa BUD Menetapkan KUASA BUD Bertanggung jawab Pasal 8 PP 12 Tahun 2019
  • 12. menyusun RKA SKPD dan DPA SKPD; melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas Beban anggaran belanja; melaksanakan anggaran SKPD yang dipimpinnya; melakukan pengujian atas tagihan dan memerintahkan pembayaran; melaksanakan pemungutan retribusi daerah; mengadakan ikatan/perjanjian kerja sama dengan pihak lain dalam batas anggaran yang telah ditetapkan; menandatangani SPM; mengelola Utang dan Piutang Daerah yang menjadi tanggung jawab SKPD yang dipimpinnya; menyusun dan menyampaikan laporan keuangan SKPD yang dipimpinnya; mengawasi pelaksanaan anggaran SKPD yang dipimpinnya; menetapkan PPTK dan PPK SKPD; menetapkan pejabat lainnya dalam SKPD yang dipimpinnya dalam rangka Pengelolaan Keuangan Daerah; melaksanakan tugas lainnya sesuai dengan PUU menyusun dan menyampaikan laporan keuangan SKPD yang dipimpinnya; mengawasi pelaksanaan anggaran SKPD yang dipimpinnya; menetapkan PPTK dan PPK SKPD; menetapkan pejabat lainnya dalam SKPD yang dipimpinnya dalam rangka Pengelolaan Keuangan Daerah; melaksanakan tugas lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan Kepala SKPD selaku PA mempunyaitugas: Pasal 10 PP 12 Tahun 2019
  • 13. PENGGUNA ANGGARAN Melimpahkan sebagian kewenangan KEPALA UNIT SKPD KUASA PENGGUNA ANGGARAN Selaku BERDASARKAN PERTIMBANGAN BESARAN ANGGARANKEGIATAN LOKASI RENTANG KENDALI PELIMPAHAN KEWENANGANPA KEPADA KPA MELIPUTI: 1. melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas Beban anggaran belanja; 2. melaksanakan anggaran Unit SKPD yang dipimpinnya; 3. melakukan pengujian atas tagihan dan memerintahkan pembayaran; 4. mengadakan ikatan/perjanjian kerja sama dengan pihak lain dalam batas anggaran yang telah ditetapkan; 5. melaksanakan pemungutan retribusi daerah; 6. mengawasi pelaksanaan anggaran yang menjadi tanggung jawabnya; dan 7. melaksanakan tugas KPA lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 11 PP 12 Tahun 2019
  • 14. PPTK Pengguna Anggaran/ Kuasa Pengguna Anggaran Pejabat Pembuat Teknis Kegiatan Penetapan berdasarkan pertimbangan Kompetensi Jabatan Besaran Anggaran Kegiatan Beban Kerja Lokasi Rentang Kendali Pertimbangan Objektif Lainnya Yangkriterianya Pasal 12 dan 13 PP 12 Tahun 2019
  • 15. PejabatPenatausahaan Keuangan(PPK) SKPD a. melakukan verifikasi SPP-UP, SPP- GU, SPP-TU, dan SPP-LS beserta bukti kelengkapannya yang diajukan oleh Bendahara Pengeluaran; b. menyiapkan SPM; c. melakukan verifikasi laporan pertanggungjawabanBendahara Penerimaan dan Bendahara Pengeluaran; d. melaksanakan fungsiakuntansi pada SKPD; dan e. menyusun laporankeuanganSKPD Tugas PPK-SKPD tidak boleh merangkap sebagai pejabat yang bertugas melakukan pemungutan penerimaan negara/daerah, bendahara, dan/atau PPTK PejabatPenatausahaan Keuangan(PPK) Unit SKPD a. melakukanverifikasiSPP-TU dan SPP-LS beserta bukti kelengkapannya yang diajukan oleh Bendahara Pengeluaran pembantu; b. menyiapkan SPM-TUdan SPM-LS, berdasarkan SPP- TU dan SPP-LS yang diajukan olehBendaharaPengeluaran pembantu;dan c. melakukan verifikasi laporan pertanggungjawaban Bendahara Penerimaan pembantu dan Bendahara Pengeluaranpembantu Tugas Dalam hal PA melimpahkan sebagian kewenangannyakepada KPA Pasal 15 PP 12 Tahun 2019 Pasal 14 PP 12 Tahun 2019
  • 16. TUGAS BENDAHARA PENERIMAAN MENERIMA MENYIMPAN MENYETOR Menatausahakan dan Mempertanggungjawabkan BENDAHARA PENERIMAAN Pasal 16 PP 12 Tahun 2019
  • 17. BENDAHARA PENERIMAAN PEMBANTU Dalam hal PA melimpahkan sebagian kewenangannya kepada KPA Bendahara Penerimaan Pembantu SKPD untuk melaksanakan tugas dan wewenang sesuai dengan lingkup penugasan yang ditetapkan Kepala Daerah DITUNJUK Pasal 17 PP 12 Tahun 2019
  • 18. BENDAHARA PENGELUARAN a. mengajukan permintaan pembayaran menggunakan SPP UP, SPP GU, SPP TU, dan SPP LS; b. menerima dan menyimpan UP, GU, dan TU; c. melaksanakan pembayaran dari UP, GU, dan TU yang dikelolanya; d. menolak perintah bayar dari PA yang tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; e. meneliti kelengkapan dokumen pembayaran; f. membuat laporan pertanggungjawaban secara administratif kepada PA dan laporan pertanggungjawaban secara fungsional kepada BUDsecara periodik;dan g. memungut dan menyetorkan pajak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan Tugas & Wewenang BENDAHARA PENGELUARAN PEMBANTU a. mengajukan permintaan pembayaran menggunakan SPP TU dan SPP LS; b. menerima dan menyimpan pelimpahan UP dari Bendahara Pengeluaran; c. menerima dan menyimpan TU dari BUD; d. melaksanakanpembayaran atas pelimpahanUPdan TU yang dikelolanya; e. menolak perintah bayardari KPA yangtidak sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan; f. meneliti kelengkapan dokumen pembayaran; g. memungut dan menyetorkan pajak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;dan h. membuat laporan pertanggungjawaban secara administratif kepada KPA dan laporan pertanggungjawabansecara fungsionalkepada BendaharaPengeluaran secara periodik Dalam hal PA melimpahkan sebagian kewenangannya kepada KPA Tugas & Wewenang Pasal 19 PP 12 Tahun 2019
  • 19. BENDAHARA PENERIMAAN/PENGELUARAN PEMBANTU MENYIMPANUANG PADA SUATUBANK ATAULEMBAGA KEUANGANLAINNYA ATAS NAMA PRIBADI BAIK SECARA LANGSUNG MAUPUN TIDAK LANGSUNG BERTINDAK SEBAGAI PENJAMIN ATAS KEGIATAN, PEKERJAAN, DAN/ATAU PENJUALANJASA; DAN MELAKUKAN KEGIATAN PERDAGANGAN, PEKERJAAN PEMBORONGAN, DAN PENJUALANJASA; DILARANG Pasal 21 PP 12 Tahun 2019
  • 20. TIM ANGGARAN PEMERINTAH DAERAH (TAPD) DIPIMPIN OLEH SEKDA pejabat lain sesuai dengan kebutuhan PPKD Pejabat Perencana Daerah a. membahas kebijakan Pengelolaan Keuangan Daerah; b. menyusun dan membahas rancangan KUA dan rancangan perubahan KUA; c. menyusun dan membahas rancangan PPAS dan rancangan perubahan PPAS; d. melakukan verifikasi RKA SKPD; e. membahas rancangan APBD, rancangan perubahan APBD, dan rancangan pertanggungjawaban APBD; f. membahas hasil evaluasi APBD, perubahan APBD, dan Pertanggungjawaban APBD; g. melakukan verifikasi rancangan DPA SKPD dan rancangan perubahan DPA SKPD; h. menyiapkan surat edaran Kepala Daerah tentang pedoman penyusunan RKA; dan i. melaksanakan tugas lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan TUGAS Pasal 22 PP 12 Tahun 2019
  • 21.
  • 22. Rencana Keuangan Tahunan Daerah Yang Ditetapkan Dengan Perda AZAZ UMUM APBD 1. Disusun sesuai kebutuhan penyelenggaraan Urusan Pemerintahan daerah yang menjadi kewenangan Daerah dan kemampuan Pendapatan Daerah 2. Mempedomani KUA PPAS yang didasarkan pada RKPD 3. Mempunyai fungsi Otorisasi, perencanaan, pengawasan, alokasi, distribusi, dan stabilisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Penerimaan Daerah: Rencana Penerimaan Daerah Yang Terukur Secara Rasional Yang Dapat Dicapai Untuk Setiap Sumber Penerimaan Daerah Dan Berdasarkan Pada KetentuanPUU Pengeluaran Daerah: ➢ Rencana Pengeluaran Daerah Sesuai Dengan Kepastian Tersedianya Dana Atas Penerimaan Daerah Dalam Jumlah Yang Cukup; ➢ Memiliki Dasar Hukum Yang Melandasinya Pasal 24 PP 12 Tahun 2019 Pasal 23 PP 12 Tahun 2019
  • 23. A P B D PENDAPATAN BELANJA PEMBIAYAAN STRUKTUR APBD PAD ➢ Pajak Daerah ➢ Retribusi Daerah ➢ Hsl Pengelolaan Kekayaan Daerah yg Dipisahkan ➢ Lain –lain PAD yg Sah Pendapatan Transfer ➢ Transfer Pemerintah Pusat ➢ Transfer Antar Daerah LAIN 2 PD YG SAH ➢ Hibah ➢ Dana Darurat ➢ Lain-Lain Pendapatan Sesuai PUU Belanja Operasi ➢ B. Pegawai ➢ B. Barang & Jasa ➢ B. Bunga ➢ B. Subsidi ➢ B. Hibah ➢ B. Bantuan Sosial Belanja Modal Belanja Tidak Terduga Belanja Transfer ➢ B. Bagi Hasil ➢ B. Bantuan Keuangan Penerimaan Pembiayaan ➢ SiLPA ➢ Pencairan d. cadangan ➢ Penj yang dipisahkan ➢ Penerimaan pinjaman ➢ Penerimaan kembali pemberian pinjaman ➢ Penerimaan Pembiayaan lainnya Sesuai PUU Pengeluaran Pembiayaan ➢ pembayaran cicilan pokok Utang ➢ Penyertaan modal ➢ Pembentukan dana cadangan ➢ Pemberian pinjaman ➢ pengeluaran Pembiayaan lainnya sesuai PUU
  • 24.
  • 25. 25 JADWAL PENYUSUNAN & PENETAPAN APBD No URAIAN WAKTU LAMA 1. Penyampaian Rancangan KUA dan Rancangan PPAS oleh Kepala Daerah kepada DPRD Minggu II bulan Juli 4 minggu 2. Kesepakatan antara Kepala Daerah dan DPRD atas Rancangan KUA dan Rancangan PPAS Minggu II Bulan Agustus 3. Penerbitan Surat Edaran Kepala Daerah perihal Pedoman Penyusunan RKA SKPD dan RKA- PPKD Minggu II Bulan Agustus 4. Penyusunan dan pembahasan RKA-SKPD serta penyusunan Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD 5. Penyampaian Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD kepada DPRD Paling lambat 60 hari kerja sebelum Pengambilan persetujuan bersama DPRD dan Kepala Daerah Paling lambat Minggu I Bulan September bagi daerah yang menerapkan 5 (lima) hari kerja per minggu dan Paling lambat Minggu III Bulan September bagi daerah yang menerapkan 6 (enam) hari kerja per minggu 6. Persetujuan bersama DPRD dan Kepala Daerah Paling lambat 1 bulan sebelum dimulainya tahun anggaran berkenaan
  • 26. 26 No URAIAN WAKTU LAMA 7. Menyampaikan Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD dan Rancangan Peraturan Kepala Daerah tentang Penjabaran APBD kepada Menteri Dalam Negeri/Gubernur untuk dievaluasi 3 hari kerja setelah persetujuan bersama 8. Hasil evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD dan Rancangan Peraturan Kepala Daerah tentang Penjabaran APBD Paling lama 15 hari kerja setelah Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD dan Rancangan Peraturan Kepala Daerah tentang Penjabaran APBD diterima oleh Menteri Dalam Negeri /Gubernur 9. Penyempurnaan Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD sesuai hasil evaluasi yang ditetapkan dengan keputusan pimpinan DPRD tentang penyempurnaan Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD Paling lambat 7 hari kerja (sejak diterima keputusan hasil evaluasi) 10. Penetapan Peraturan Daerah tentang APBD dan Peraturan Kepala Daerah tentang Penjabaran APBD sesuai dengan hasil evaluasi Paling lambat akhir Desember(31 Desember) JADWAL PENYUSUNAN & PENETAPAN APBD
  • 27. PROSES PENYAMPAIAN RANCANGAN KUA & RANCANGAN PPAS KDH Menyusun Rancangan KUA & Rancangan PPAS PEDOMAN PENYUSUNAN APBD YG DIKELUARKAN OLEH MENDAGRI ◼ Kebijakan PenyusunanAPBD ◼ Teknis Penyusunan APBD ◼ Hal Khusus Lainnya DPRD Menyusun Rancangan KUA & Rancangan PPAS Disampaikan ke DPRD paling lambat Minggu Kedua bulan Juli dibahas bersama Dasar Nota Kesepakatan Paling lambat Mingguke-2 Agustus KUA & PPAS RKA pedomanbagi perangkatdaerahdalam menyusunRKA SKPD Pasal 89 - 90 PP 12 Tahun 2019
  • 28. Dokumen Yang Memuat Kebijakan Bidang Pendapatan, Belanja, Dan Pembiayaan Serta Asumsi Yang Mendasarinya Untuk Periode 1 (Satu) Tahun KEBIJAKAN UMUM APBD (KUA) Pasal 1 Angka 22 1. kondisi ekonomi makro daerah; 2. asumsi penyusunan APBD; 3. kebijakan Pendapatan Daerah; 4. kebijakan Belanja Daerah; 5. kebijakan Pembiayaan Daerah; 6. strategi pencapaian memuat Program prioritas dan batas maksimal anggaran yang diberikan kepada perangkat Daerah untuk setiap Program dan Kegiatan sebagai acuan dalam penyusunan Rencana Kerja dan AnggaranSatuanKerja PerangkatDaerah PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA(PPAS) Pasal 1 Angka 23 1. menentukan skala prioritas pembangunan daerah; 2. menentukan prioritas Programdan Kegiatanuntuk masing-masing urusan yang disinkronkan dengan prioritas dan programnasional yang tercantumdalam rencana kerja Pemerintah Pusat setiap tahun; dan 3. menyusun capaian Kinerja, Sasaran, dan plafon anggaran sementara untuk masing-masing Program dan Kegiatan memuat
  • 29. KEGIATAN TAHUN JAMAK (Pasal 92) KRITERIA KEGIATAN TAHUN JAMAK : – Pekerjaan Konstruksi Atas Pelaksanaan Kegiatan Yang Secara Teknis Merupakan Satu Kesatuan Untuk Menghasilkan 1 (Satu) Keluaran Yang Memerlukan Waktu Penyelesaian Lebih Dari 12 (Dua Belas) Bulan; – Pekerjaan Atas Pelaksanaan Kegiatan Yang Menurut Sifatnya Harus Tetap Berlangsung Pada Pergantian Tahun Anggaran. KEGIATAN TAHUN JAMAK MENGIKAT DANA ANGGARAN LEBIH DARI 1 (SATU) TAHUN ANGGARAN PERSETUJUAN BERSAMA KEPALA DAERAH DAN DPRD NOTA KESEPAKATAN Minimal Memuat: 1. Nama kegiatan 2. Jangka waktu pelaksanaan kegiatan 3. Jumlah anggaran 4. Alokasi anggaran per tahun ( KDH ) ( DPRD ) ➢ Ditandatangani bersamaan dengan penandatanganan nota kesepakatan KUA dan PPAS pada tahun pertama rencanapelaksanaan kegiatan tahun jamak ➢ Jangka waktu penganggaran kegiatan tahun jamak tidak melampaui akhir tahun masa jabatan kepala daerah berakhir kecuali Kegiatan Tahun Jamak dimaksud merupakan prioritas nasional dan/atau kepentingan strategis nasional sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan Pasal 92 PP 12 Tahun 2019
  • 30. PENYUSUNANRKA-SKPD RKA Disusun Dengan Menggunakan Pendekatan: 1. Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah dengan menyusun prakiraan maju dengan menyusun Prakiraan maju berisi perkiraan kebutuhan anggaran untuk Program dan Kegiatanyang direncanakan dalam tahun anggaran berikutnya dari tahun anggaran yang direncanakan 2. Penganggaran Terpadu (Unified Budgeting) dilakukan dengan memadukan seluruh proses perencanaan dan penganggaran di lingkungan SKPD untuk menghasilkan dokumen RKA 3. Anggaran Berbasis Kinerja / Prestasi Kerja dilakukan dengan memperhatikan: a. keterkaitan antara pendanaan dengan Keluaran yang diharapkan dari Kegiatan; b. Hasil dan manfaat yang diharapkan; dan c. efisiensi dalampencapaian Hasil dan Keluaran Berpedoman Pada: a. Indikator Kinerja, b. Tolak Ukur& Sasaran Kinerja, c. Standar Satuan Harga, d. Rencana Kebutuhan BMD, E. SPM KUA PPAS Dasar Menyusun KEPALA SKPD RKA SKPD BERPEDOMAN TERJADI PENAMBAHAN KEBUTUHAN keadaan darurat termasuk belanja untuk keperluan mendesak Pasal 93-95 PP 12 Tahun 2019
  • 31. PENYIAPAN RANCANGAN PERDA TENTANG APBD PPKD Dibahas oleh TAPD Setuju Tidak Setuju ▪ Kesesuaian dengan KUA & PPAS ▪ Prakiraan maju yg telah disetujui TA sebelumnya ▪ Dokumen perencanaan lainnya ▪ Capaian kinerja & indikator kinerja ▪ Kelompok sasaran kegiatan ▪ Standar Satuan Harga (SSH), ASB & SPM ▪ Sinkronisasi program dan kegiatan antar SKPD RAPERDA tentang APBD(danLampirannya) KDH DPRD RKA-SKPD A RKA-SKPD …. dst…. RKA-SKPD C RKA-SKPD B RKA-SKPD D Program/ Kegiatan Pasal 101-103 PP 12 Tahun 2019
  • 32.
  • 33. DPRD Dibahas bersama DPRD & Pemda Penyampaian RAPERDA APBD & RANPERGUB PENJABARAN APBD (3 hari) Membuat RANPERGUB Sebesar Pagu APBD Tahun Lalu (15 hari) Pengesahan MDN (30 Hari) Hasil Evaluasi Sesuai dgn UU Tdk Disempurnakan Bupati/Walikota menetapkan PER-GUB Setuju RAPERDA APBD RAPERGUB PENJABARAN APBD Gubernur menetapkan PERDA & PER-GUB Penyempurnaan (7 Hari) Melewati Batas waktu Evaluasi MDN (15 hari) Tidak Setuju Tdk Sesuai Dgn UU MDN Usul Ke MENKEU Untuk Penundaan Dan/Atau Pemotongan Dana Transfer Umum PROSES EVALUASI PERDA APBD PROVINSI DAN PERATURAN GUBERNUR TTG PENJABARAN APBD Pasal 111 PP 12 Tahun 2019
  • 34. DPRD Dibahas bersama DPRD & Pemda Penyampaian RAPERDA APBD & RANPERWAL/BUP PENJABARAN APBD (3 hari) Membuat RANPERBUP/WAL Sebesar Pagu APBD Tahun Lalu (15 hari) Pengesahan Gubernur (30 Hari) Hasil Evaluasi Sesuai dgn UU Tdk Disempurnakan Bupati/Walikota menetapkan PERWAL/BUP Setuju RAPERDA APBD RAPERBUP/WAL PENJABARAN APBD Walikota/Bup menetapkan PERDA & PERWAL/BUP Penyempurnaan (7 Hari) Melewati Batas waktu Evaluasi Laporan kpd MDN GUB (15 hari) Tidak Setuju Tdk Sesuai Dgn UU MDN Usul Ke MENKEU Untuk Penundaan Dan/Atau Pemotongan Dana Transfer Umum Konsultasi MDN Koordinasi Kemenkeu PROSES EVALUASI PERDA APBD KAB/KOT DAN PERATURAN BUP/WAL TTG PENJABARAN APBD Pasal 112 PP 12 Tahun 2019
  • 35.
  • 36. PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN SemuaPenerimaanDanPengeluaranDaerahDianggarkanDalamAPBDDanDilakukanMelalui RekeningKasUmumDaerahYang DikelolaOlehBUD Dalam Hal Penerimaan Dan Pengeluaran Daerah Sesuai DenganKetentuanPUUTidakDilakukanMelalui RKUD, BUD MelakukanPencatatan DanPengesahan Penerimaan DanPengeluaran DaerahTersebut PA/KPA,BendaharaPenerimaan/BendaharaPengeluaran,DanOrangAtau BadanYang MenerimaAtauMenguasai Uang/KekayaanDaerahWajiibMenyelenggarakan Penatausahaan Sesuai Dengan PUU Pejabat Yang Menandatangani Dan/Atau Mengesahkan DokumenYangBerkaitanDenganSuratBukti YangMenjadi Dasar PenerimaanAtauPengeluaranAtasPelaksanaan APBD Bertanggung Jawab Terhadap Kebenaran Material DanAkibatYang Timbul Dari PenggunaanSuratBukti Dimaksud PenerimaanPerangkatDaerahYangMerupakanPenerimaanDaerahTidakDapatDipergunakanLangsungUntukPengeluaran, Kecuali DitentukanLainSesuai DenganKetentuan PeraturanPerundang-undangan Setiap Pejabat Dilarang Melakukan Tindakan Yang BerakibatPengeluaranAtasBebanAPBDApabilaAnggaranUntuk Membiayai Pengeluaran TersebutTidakTersediaAtauTidakCukupTersedia KepalaDaerahDan PerangkatDaerahDilarangMelakukanPengeluaranAtasBebanAPBDUntukTujuanLain Dari Yang Telah DitetapkanDalamAPBD Pasal 120-124 PP 12 Tahun 2019
  • 37.
  • 38. LAPORAN REALISASI SEMESTER PERTAMA APBD Pemerintah Daerah menyusun laporan realisasi semester pertama APBD dan prognosis untuk 6 (enam) bulan berikutnya, disampaikan kepada DPRD paling lambat pada akhir bulan Juli tahun anggaran berkenaan DASAR Perubahan APBD Pasal 160 PP 12 Tahun 2019
  • 39. 4. Keadaan darurat. 3. Keadaan yang menyebabkan saldo anggaran lebih tahun sebelumnya harus digunakan dalam tahun berjalan. 2. Keadaan yang menyebabkan harus dilakukan pergeseran anggaran antar unit organisasi, antar kegiatan, dan antar jenis belanja. 1. Perkembangan yang tidak sesuai dengan asumsi KUA. 5. Keadaan luar biasa. P A P B D J I K A T E R J A D I Pasal 161PP 12 Tahun 2019
  • 40. PERKEMBANGAN YANG TIDAK SESUAI DENGAN ASUMSI KUA Perkembanganyang tidak sesuai dengan asumsi KUA, seperti : ▪ pelampauan atau tidak tercapainya proyeksi PendapatanDaerah; ▪ pelampauan atau tidak terealisasinyaalokasi Belanja Daerah; dan/atau ▪ perubahan sumber dan penggunaan Pembiayaan daerah. I Formulasi dalam rancangan perubahanKUA serta perubahan PPAS berdasarkan perubahan RKPD Rancangan Perubahan PPAS, disertai penjelasan: ▪ Program dan Kegiatan yang dapat diusulkan untuk ditampung dalam perubahan APBD dengan mempertimbangkan sisa waktu pelaksanaan APBD tahun anggaran berjalan ▪ capaian Sasaran Kinerja Program dan Kegiatan yang harus dikurangi dalam perubahan APBD apabila asumsi KUA tidak tercapai. ▪ capaian Sasaran Kinerja Program dan Kegiatan yang harus ditingkatkan dalam perubahan APBD apabila melampaui asumsi KUA Pasal 162 PP 12 Tahun 2019
  • 41. ▪ Pergeseran anggaran antar unit orgganisasis, antar kegiatan, dan antar jenis belanja serta pergeseran antar obyek belanja dalam jenis belanja dan antar rincian obyek belanja diformulasikan dalam Perubahan DPA-SKPD. ▪ Pergeseran anggaran antar unit organisasis, antar kegiatan, dan antar jenis belanja dilakukan melalui perubahan Perda tentang APBD. ▪ Pergeseran antar rincian obyek belanja dalam obyek belanja berkenaan, dilakukan melalui perubahan Perkada tentang Penjabaran APBD. PERGESERAN ANGGARAN II Pasal 164 PP 12 Tahun 2019
  • 42. Penggunaan SiLPA tahun sebelumnya untuk pendanaan pengeluaran diformulasikan terlebih dahulu dalam Perubahan DPA SKPD dan/atau RKA SKPD Penggunaan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Sebelumnya Dalam Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah III Pasal 161 PP 12 Tahun 2019
  • 43. PENDANAAN KEADAAN DARURAT Dalam keadaan darurat termasuk keperluan mendesak, Pemda dapat melakukan pengeluaran yang belum tersedia anggarannya, yang selanjutnya ditampung dalam rancangan perubahan APBD. IV Dalam hal pengeluaran untuk mendanai keadaan darurat termasuk keperluan mendesak dilakukan setelah perubahan APBD atau dalam hal Pemerintah Daerah tidak melakukan perubahan APBD maka pengeluaran tersebut disampaikan dalam laporan realisasi anggaran. Pasal 166 PP 12 Tahun 2019
  • 44. Estimasi penerimaan mengalami kenaikan lebih dari 50% untuk : ▪ menambah kegiatan baru → dituangkan dalam RKA-SKPD ▪ menjadwalkan ulang/meningkatkan capaian target kinerja program dan kegiatan dalam tahun anggaran berjalan → dituangkan dalam DPPA-SKPD PENDANAAN KEADAAN LUAR BIASA • Keadaan luar biasa merupakan keadaan yang menyebabkan estimasi penerimaan dan/atau pengeluaran mengalami kenaikan atau penurunan lebih besar dari 50%. V Estimasi penerimaan mengalami penurunan lebih dari 50% dilakukan : ▪ penjadwalan ulang/pengurangan capaian target kinerja program dan kegiatan dalam tahun anggaran berjalan → DPPA-SKPD Pasal 167 PP 12 Tahun 2019
  • 45. JADWAL PERUBAHAN APBD NO URAIAN WAKTU KETERANGAN 1. Penyampaian Rancangan Perubahan KUA dan Rancangan PPAS kepada DPRD Minggu pertama bulan Agustus 2. Kesepakatan Perubahan KUA dan PPAS antara Kepala Daerah dan DPRD Minggu kedua bulan Agustus 7 hari 3. Pedoman Penyusunan RKA-SKPD Perubahan APBD 4. Penyampaian Raperda Perubahan APBD berserta lampiran kepada DPRD Minggu kedua bulan September 5. Persetujuan DPRD terhadap Raperda Perubahan APBD 3 bulan sebelum tahun anggaran berakhir Akhir bulan September 6. Penyampaian kepada Menteri Dalam Negeri/Gubernur untuk dievaluasi 3 hari kerja 7. Keputusan Menteri Dalam Negeri/Gubernur tentang hasil evaluasi 15 hari kerja 8. Penyempurnaan perda sesuai hasil evaluasi apabila dianggap bertentangan dgn kepentingan umum dan peraturan yang lebih tinggi 7 hari kerja
  • 46.
  • 47. AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN DAERAH DILAKSANAKAN OLEH ENTITAS AKUNTANSI DAN ENTITAS PELAPORAN Pasal 185 PP 12 Tahun 2019
  • 48.
  • 49. ALUR PELAPORAN KEUANGAN PEMDA LAPORAN KEUANGAN SKPD KEPALA DAERAH PALING LAMBAT 3 BULAN SETELAH TA BERAKHIR BPK TANGGAPAN/ REKOMENDASI Pasal 189 – 193 PP 12 Tahun 2019 APIP Reviu LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH PEMDA PALING LAMBAT 2 BULAN SETELAH TA BERAKHIR PALING LAMBAT 2 BULAN SETELAH LK DITERIMA KEPALA DAERAH
  • 50.
  • 51. PENGELOLAAN INVESTASI DAERAH 1. Pemerintah Daerah dapat melakukan investasi dalam rangka memperoleh manfaat ekonomi, sosial, dan/atau manfaat lainnya 2. Ketentuan lebih lanjut mengenai investasi Pemerintah Daerah diatur dalam Peraturan Menteri setelah berkoordinasi dengan menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang keuangan Pasal 201-202 PP 12 Tahun 2019 Pengelolaan Barang Milik Daerah Pengelolaan BMD meliputi rangkaian Kegiatan pengelolaan BMD sesuai dengan ketentuan peraturanperundang- undangan Pasal 203 PP 12 Tahun 2019 Pengelolaan Utang Daerah dan Pinjaman Daerah 1. Kepala Daerah dapat melakukan pengelolaan Utang dan melakukan pinjaman daerah sesuai dengan ketentuanperaturanperundang-undangan. 2. Biaya yang timbul akibat pengelolaan Utang dan Pinjaman Daerah dibebankan pada APBD Pasal 203 PP 12 Tahun 2019
  • 52.
  • 53. BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (BLUD) PEMERINTAH DAERAH MEMBENTUK BLUD KEPALA DAERAH MENETAPKANPERKADA TENTANG KEBIJAKAN FLEKSIBILITAS BLUD PEJABATPENGELOLA BLUD BERTANGGUNG JAWAB ATAS PELAKSANAAN KEBIJAKANFLEKSIBILITAS BLUD BLUD MENYUSUN RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN LAPORANKEUANGAN BLUD DISUSUN BERDASARKANSAP PEMBINAANKEUANGAN BLUD DILAKUKANOLEH PPKD DANPEMBINAAN TEKNIS BLUD DILAKUKANOLEH KEPALA SKPD SELURUH PENDAPATAN BLUD DAPAT DIGUNAKAN LANGSUNG UNTUK MEMBIAYAI BELANJA BLUD YANG BERSANGKUTAN KETENTUAN LEBIH LANJUT MENGENAI BLUD DIATUR DALAMPERATURANMENTERI SETELAH MEMPEROLEH PERTIMBANGANMENTERI YANG MENYELENGGARAKAN URUSAN PEMERINTAHANDI BIDANG KEUANGAN Pasal 205-211 PP 12 Tahun 2019
  • 54.
  • 55. PENYELESAIANKERUGIAN KEUANGAN DAERAH TATA CARA PENGGANTIAN KERUGIAN DAERAH SESUAI DENGAN KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG- UNDANGAN SETIAPBENDAHARA, PEGAWAIASN BUKAN BENDAHARA,ATAUPEJABAT LAIN YANG KARENA PERBUATANNYA MELANGGAR HUKUM ATAU MELALAIKAN KEWAJIBANNYA,BAIK LANGSUNG ATAUTIDAK LANGSUNG MERUGIKAN DAERAH WAJIBMENGGANTI KERUGIAN DIMAKSUD SETIAP KERUGIANKEUANGAN DAERAH YANG DISEBABKAN OLEH TINDAKAN MELANGGAR HUKUM ATAU KELALAIAN SESEORANG WAJIB SEGERA DISELESAIKAN SESUAI DENGAN KETENTUAN PUU Pasal 212-213 PP 12 Tahun 2019
  • 56.
  • 57. INFORMASI KEUANGAN DAERAH 1. Pemerintah Daerah wajib menyediakan informasi keuangan daerah dan diumumkan kepada masyarakat; 2. Informasi keuangan daerah paling sedikit memuat informasi penganggaran, pelaksanaan anggaran, dan laporan keuangan; INFORMASI KEUANGAN DAERAH DIGUNAKAN UNTUK MEMBANTU KEPALA DAERAH DALAM MENYUSUN ANGGARAN DAERAH DAN LAPORAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH; MEMBANTU KEPALA DAERAH DALAM MERUMUSKAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH; MEMBANTU KEPALA DAERAH DALAM MELAKUKAN EVALUASI KINERJA KEUANGAN DAERAH; MENYEDIAKAN STATISTIK KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH; MENDUKUNG KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA MASYARAKAT MENDUKUNG PENYELENGGARAAN SISTEM INFORMASI KEUANGAN DAERAH; DAN MELAKUKAN EVALUASI PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Informasi keuangan daerah harus mudah diakses oleh masyarakat dan wajib disampaikan kepada Menteri Dalam Negeri dan Menteri Keuangan Kepala Daerah yang tidak mengumumkan informasi keuangan daerah dikenai sanksi administratif sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan Pasal 214-215 PP 12 Tahun 2019
  • 58.
  • 59. MENTERI DALAM NEGERI Provinsi Gubernur Kabupaten Kota Kepala Daerah Perangkat Daerah PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SECARA NASIONAL Dikoordinasikan MENTERI DALAM NEGERI Dikoordinasikan Pasal 216-217 PP 12 Tahun 2019
  • 60. SPBE DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH • Pemerintah Daerah wajib menerapkan sistem pemerintahan berbasis elektronik di bidang Pengelolaan Keuangan Daerah secara terintegrasi paling sedikit meliputi: 1 Penyusunan Program dan Kegiatan dari rencana kerja Pemerintah Daerah; 2 Penyusunan rencana kerja SKPD; 3 Penyusunan anggaran; 4 Pengelolaan Pendapatan Daerah; 5 Pelaksanaan dan penatausahaan Keuangan Daerah; 6 Akuntansi dan pelaporan; dan 7 Pengadaan barang dan jasa. • Penerapan SPBE dapat dilakukan secara bertahap disesuaikan dengan kondisi dan/atau kapasitas Pemerintah Daerah paling lambat 3 (tiga) tahun setelah dikeluarkannya peraturan ini
  • 61.
  • 62. Pada saat peraturan pemerintah ini mulai berlaku, Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku Pasal 223 PP 12 Tahun 2019 1. Peraturan pelaksanaan dari Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah dinyatakan masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan dalam Peraturan Pemerintah ini. 2. Peraturan pelaksanaan dari Peraturan Pemerintah ini harus ditetapkan paling lambat 2 (dua) tahun terhitung sejak Peraturan Pemerintah ini diundangkan Pasal 224 PP 12 Tahun 2019