SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Download to read offline
ARTIKEL PENELITIAN
ANALISIS PENGARUH PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA
DALAM MENINGKATKAN PENERIMAAN PIUTANG PAJAK
Disusun oleh:
Adinda Tasya Saras Pratiwi
191600123
AKUNTANSI PERPAJAKAN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA
2021
ANALISIS PENGARUH PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA
DALAM MENINGKATKAN PENERIMAAN PIUTANG PAJAK
Adinda Tasya Saras Pratiwi
Sarjana Akuntansi
Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
sadindatasya1@gmail.com
Abstrak
Piutang pajak merupakan piutang yang muncul karena adanya pendapatan pajak
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Perpajakan yang belum dilunasi sampai
dengan akhir periode laporan keuangan, dan merupakan hal yang wajib dilunasi oleh
wajib pajak dalam periode berjalan tahun berikutnya. Dampak dari pandemi COVID-
19 yang sedang melanda, mengharuskan pemerintah menyiapkan strategi untuk
meningkatkan dan mengefektifkan penerimaan pajak dari wajib pajak badan dan
perseorangan agar penerimaan piutang pajak tetap stabil.
Kata Kunci: Piutang Pajak, Undang-Undang, Surat Ketetapan Pajak, Surat
Tagihan Pajak, dan COVID-19
Abstract
Tax receivables are receivables that arise due to tax revenues as regulated in the
Taxation Law that have not been repaid until the end of the financial reporting period,
and are obligatory to be repaid by the taxpayer in the current period of the following
year.. The impact of the current COVID-19 pandemic requires the government to
prepare a strategy to increase and streamline tax revenues from corporate and
individual taxpayers so that tax receivable receipts remain stable.
Keywords: Tax Receivables, Laws, Tax Assessment Letters, and Tax Collection
Letters, and COVID-19
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Usaha pemerintah dalam melaksanakan dan menjalankan roda perekonomian
suatu negara tentunya dibutuhkan anggaran yang sangat besar yang bersumber dari
pendapatan suatu negara. Pendapatan yang diperoleh suatu negara dapat berasal dari
dalam atau luar negeri. Salah satu penerimaan dalam negeri yang menjadi sumber dana
utama dan berpotensi dalam mendanai pembangunan nasional berasal dari sektor
perpajakan. Masyarakat pun akan merasakan hasilnya dengan adanya pajak, yaitu
dapat menikmati dan memanfaatkan sarana serta prasarana umum yang tersedia seperti
sarana transportasi, pendidikan, kesehatan, komunikasi, keamanan, hukum, serta
sarana kegiatan lainnya yang mendukung kegiatan sehari-hari.
Penagihan piutang pajak dengan surat teguran merupakan tindakan yang
dilakukan terhadap Wajib Pajak dengan melunasi utang pajak dan biaya penagihannya.
Potensi pencairan piutang pajak dengan surat teguran, yang berasumsi bahwa semua
wajib pajak yang telah menerima surat teguran diharapkan dapat melunasi tagihan
pajak.
Terdapat beberapa faktor penghambat untuk memuluskan pembangunan
nasional tersebut, salah satunya adalah karena masih rendahnya kesadaran dan
kepatuhan wajib pajak dalam melunasi kewajibannya kepada negara. Apalagi di masa
pandemi COVID-19 yang sedang melanda, pemerintah harus menyiapkan strategi
untuk meningkatkan dan mengefektifkan penerimaan pajak dari wajib pajak badan dan
perseorangan. Menjaga penerimaan pajak dalam kondisi pandemi ini tentu bukan hal
mudah karena semua wajib pajak mengalami penurunan laba. Dengan begitu perlu
adanya pengelolaan piutang pajak dengan harapan piutang pajak dapat tertagih secara
optimal dan dapat meningkatkan penerimaan pajak.
Tujuan
Menganalisis pengaruh penagihan pajak dengan surat paksa dalam
meningkatkan penerimaan piutang pajak dalam lingkungan masyarakat, khususnya
disaat pandemi COVID-19 saat ini.
Metode Penelitian
Jenis penelitian dekriptif kuantitatif akan penulis gunakan dalam menganalisis
judul artikel ini. Penelitian deskriptif kuantitatif merupakan yaitu analisis yang
menekankan pada pembahasan data-data dan subjek penelitian dengan menyajikan
data-data secara sistematika dan tidak menyimpulkan hasil penelitian. Penelitian ini
memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh penagihan pajak dengan surat paksa
terhadap penerimaan pajak penghasilan badan.
Maka, berikut rumus ntuk mengetahui tingkat efektivitas penagihan pajak
dengan Surat Paksa:
Efektivitas Penerbitan Surat Paksa =
Realisasi Penerimaan Pajak
Target Penerimaan Pajak
× 100
Indikator yang digunakan untuk mengetahui klasifikasi tingkat efektifitas adalah
sebagai berikut:
Tabel 1 Klasifikasi Kriteria Nilai Efektivitas Pajak
Presentase Kriteria
Di atas 100%
90% - 100%
80% - 90%
60% - 80%
Kurang dari 60%
Sangat Efektif
Efektif
Cukup Efektif
Kurang Efektif
Tidak Efektif
Sumber: Depdagri, Kepmendagri No. 690.900.327 Tahun 2006
LANDASAN TEORI
Pajak
Pajak merupakan iuran Negara yang dipungut oleh pemerintah berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang dapat bersifat dipaksakan, tanpa mendapat
kontraprestasi yang langsung dapat ditujukan dan untuk membiayai pengeluaran umum
pemerintah.
Sedangan menurut Andriani dalam Bohari 2012:23, Pajak adalah iuran
masyarakat kepada Negara (yang dipaksakan) yang menurut peraturan-peraturan
umum (undang-undang) dengan tidak mendapat prestasi kembali yang langsung dapat
ditunjuk dan membiayai pengeluaran-pengeluaran umum yang berhubungan tugas
Negara untuk menyelenggarakan fungsi pemerintahan.
Dari definisi-definisi pajak di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian pajak
adalah iuran pada Negara yang dipungut oleh pemerintah berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang dapat dipaksakan, tanpa mendapat kontraprestasi yang
langsung dapat ditujukan dan untuk membiayai pengeluaran umum pemerintah.
Penagihan Pajak
Menurut Mardiasmo (2011:125), penagihan pajak merupakan serangkaian
tindakan agar Penanggung Pajak melunasi utang pajak dan biaya penagihan pajak
dengan menegur atau mengingatkan, melaksanakan penagihan seketika dan sekaligus,
memberitahukan Surat Teguran, melaksanakan penyitaan, serta menjual barang yang
telah disita.
Terdapat 2 jenis penagihan pajak, yaitu penagihan aktif dan penagihan pasif.
Penagihan pasif yaitu penagihan piutang pajak yang dilakukan melalui Surat Tagihan
Pajak atau surat ketetapan pajak. Penagihan pajak aktif atau penagihan pajak dengan
Surat Paksa diatur dalam Undang-undang yang telah diubah menjadi Undang-undang
Nomor 19 tahun 2000.
Sistem Pemungutan Pajak
Sistem pemungutan pajak menurut Mardiasmo (2011:7), dapat dibagi menjadi
3, yaitu sebagai berikut:
a. Official Assessment System, merupakan pemungutan pajak yang member wewenang
kepada pemerintah untuk menentukan besarnya pajak yang terutang.
b. Self Assessment System, merupakan pemungutan pajak yang memberikan
wewenang, kepercayaan, tanggung jawab kepada Wajib Pajak untuk menghitung,
memperhitungkan, membayar dan melaporkan sendiri besarnya pajak yang harus
dibayar
c. Withholding System, merupakan pemungutan pajak yang memberi wewenang
kepada pihak ketiga untuk memotong atau memungut besarnya pajak yang terutang
oleh Wajib Pajak.
Hambatan Pemungutan Pajak
Hambatan dalam pemungutan pajak menurut Mardiasmo (2011:8), dapat
dikelompokkan menjadi:
a. Perlawanan pasif, yaitu masyarakat tidak bersedia memenuhi kewajiban
perpajakannya sebagaimana mestinya dan dapat disebabkan oleh:
1) Perkembangan intelektual dan moral masyarakat
2) Sistem perpajakan yang sulit dipahami masyarakat
3) Sistem kendali tidak dapat dilaksanakan dengan baik
b. Perlawanan aktif, meliputi semua usaha dan perbuatan yang secara langsung dan
ditujukan kepada fiskus dengan tujuan menghindari pajak. Bentuknya yaitu:
1) Tax avoidance, yaitu suatu usaha meringankan beban pajak dengan tidak
melanggar peraturan Perundang-Undangan.
2) Tax evasion, yaitu suatu usaha meringankan pajak dengan cara melangar
Undang-Undang, namun tidak dipungkiri bahwa sebagian masyarakat enggan
memenuhi kewajiban pajaknya.
Penagihan Pajak dengan Surat Paksa
Surat paksa merupakan surat perintah yang diberikan kepada Wajib Pajak untuk
membayar utang pajak dan biaya penagihan pajak. Terdapat 3 hal yang menjadi
penyebab Surat Paksa (SP) diterbitkan, yaitu:
a. Bahwa Penaggung Pajak tidak melunasi utang pajak sampai dengan tanggal jatuh
tempo dan telah diterbitkan surat tegutan atau surat peringtan atau surat lain yang
sejenis.
b. Terdapat Penanggung Pajak setelah dilakukan penagihan sekaligus.
c. Penanggung Pajak tidak memenuhi ketentuan dalam persetujuan angsuran atau
penundaan pembayaran pajak.
Penerbitan Surat Paksa
Menurut pasal 8 ayat (1) UU PPSP tentang Penagihan Pajak dengan Surat
Paksa, diterbitkan apabila:
1) Penanggung pajak tidak melunasi utang pajak sampai dengan tanggal jatuh tempo
pembayaran dan diterbitkannya surat teguran atau surat lain yang sejenis.
2) Terhadap Wajib Pajak telah dilakukan penagihan pajak sekaligus
3) Wajib Pajak tidak mematuhi ketentuan sebagaimana yang telah tercantum dalam
persetujuan angsuran atau penundaan pembayaran pajak.
HASIL PEMBAHASAN
Hasil penelitian
Analisis data yang digunakan dalam pembahasan penelitian ini adalah analisis
deskiptif kuantitatif untuk menekankan pembahasan data mengenai penerimaan pajak
dan untuk mengetahui tingkat pengaruh pemeriksaan pajak berdasarkan Surat Paksa
terhadap seluruh penerimaan pajak. Gambaran pengaruh realisasi penerimaan pajak
berdasarkan surat paksa yang telah dikumpulkan, data tersebut kemudian diolah untuk
menghitung persentase dari hasil realisasi penerbitan surat paksa.
Berikut gambaran perhitungan efektivitas pajak selama 5 tahun berturut-turut.
Untuk data lengkapnya, lihat tabel berikut.
Tabel 2 Target dan Realisasi Pajak Tahun 2016-2020 (Rp)
Tahun
Pajak
Target Realisasi
2016 10.456.384.000 12.118.399.000
2017 6.984.243.000 6.873.971.000
2018 9.766.231.000 11.096.456.000
2019 13.762.568.000 15.831.552.000
2020 11.657.835.000 12.612.347.000
Perhitungan tingkat efektivitas penagihan pajak melalui surat paksa pada tahun
2016-2020 sebagai berikut:
Efektivitas tahun 2016 =
12.118.399.000
10.456.384.000
× 100 = 115,89%
Efektivitas tahun 2017 =
6.873.971.000
6.984.243.000
× 100 = 98,42%
Efektivitas tahun 2018 =
11.096.456.000
9.766.231.000
× 100 = 113,62%
Efektivitas tahun 2019 =
15.831.552.000
13.762.568.000
× 100 = 115,03%
Efektivitas tahun 2020 =
12.612.347.000
11.657.835.000
× 100 = 108,19%
Tabel 3 Rasio Efektivitas Pajak Tahun 2016-2020 (Rp)
Tahun
Pajak Rasio
Kontribusi
Kriteria
Target Realisasi
2016 10.456.384.000 12.118.399.000 115,89% Sangat Efektif
2017 6.984.243.000 6.873.971.000 98,42% Efektif
2018 9.766.231.000 11.096.456.000 113,62% Sangat Efektif
2019 13.762.568.000 15.831.552.000 115,03% Sangat Efektif
2020 11.657.835.000 12.612.347.000 108,19% Sangat Efektif
Berdasarkan dari perhitungan yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa
tingkat efektivitas penagihan pajak melalui surat paksa pada tahun 2016-2020
mengalami naik dan turun (fluktuasi).
Pembahasan
Dari penelitian di atas menjelaskan bahwa hasil dari realisasi penerimaan pajak
dari Wajib Pajak orang pribadi dan badan pada tahun 2016-2020 mengalami naik dan
turun (fluktuasi). Namun, rata-rata hasil yang diperoleh mendapatkan kriteria sangat
efektif.
Selama 5 tahun terakhir dapat diketahui, pada tahun 2016 memperoleh nilai
rasio sebsesar 115,89% yang masuk dalam kategori sangat efektif. Sedangkan, untuk
tahun 2017 memiliki tingkat rasio efektivitas terendah dengan nilai rasio sebesar
98,42% yang masuk dalam kriteria efektif. Sedangkan untuk realisasi, yang memiliki
realisasi paling tinggi selama 5 tahun terakhir yaitu tahun 2019 dengan realisasi sebesar
Rp. 15.831.552.000. Dan untuk penyumbang realisasi terendah berada pada tahun 2017
dengan memberikan realisasi sebesar Rp. 6.873.971.000. Di tahun 2017, realisasi dan
nilai rasio efektivitasnya merupakan yang terrendah, hal ini disebabkan karena tahun
tersebut belum berhasil melampaui target yang telah direncanakan.
PENUTUPAN
Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah diuraikan, maka dapat ditarik
beberapa kesimpulan, yaitu:
a. Wajib pajak orang pribadi dan badan pada tahun 2016-2020 mengalami naik dan
turun (fluktuasi). Namun, rata-rata hasil yang diperoleh mendapatkan kriteria sangat
efektif.
b. Hasil target dan realisasi penerimaan pajak dengan surat paksa pada tahun 2017
efektif dengan kriteria < 100%. Hal ini dikarenakan jumlah ketetapan pemeriksaan
yang belum mencapai target.
c. Terjadi kenaikan penerimaan pajak yang cukup besar di tahun 2016 dibandingkan
tahun lainnya, nilai kontribusinya sebesar 115,89%. Di lihat dari target pajak sebesar
Rp 10.456.384.000 dan realisasi pajak Rp 12.118.399.000 dalam kriteria sangat
efektif.
Saran
Terdapat beberapa saran yang diberikan kepada pemerintah untuk tahun-tahun
berikutnya adalah sebagai berikut:
a. Pemerintah lebih menggecarkan sosialisasi perpajakan terhadap Wajib Pajak
mengenai peraturan-peraturan Perpajakan agar kesadaran dalam membayar pajak
meningkat.
b. Pemerintah juga perlu menambah jumlah jurusita pajak agar sesuai dengan jumlah
penanggung pajak, sehingga dapat memaksimalkan realisasi pencairan tunggakan
pajak dan meningkatkan penerimaan pajak negara.
Daftar Pustaka
https://news.ddtc.co.id/penundaan-pembayaran-utang-pajak-di-tengah-pandemi-
covid-19-20857 diakses Kamis, 1 Juli 2021. Pukul 21.12.
https://www.neliti.com/id/publications/2842/efektivitas-penagihan-pajak-dengan-
surat-teguran-dan-surat-paksa-terhadap-peneri diakses Kamis, 1 Juli 2021.
Pukul 21.28.
https://media.neliti.com/media/publications/89977-ID-analisis-pengaruh-penagihan-
pajak-dengan.pdf diakses Kamis, 1 Juli 2021. Pukul 22.46.
https://media.neliti.com/media/publications/318558-analisis-efektivitas-penagihan-
pajak-den-b4e48384.pdf diakses Kamis, 1 Juli 2021. Pukul 22.47.
https://media.neliti.com/media/publications/253266-analisis-efektivitas-efisiensi-dan-
kontr-137b775d.pdf diakses Jumat, 2 Juli 2021. Pukul 17.37.

More Related Content

What's hot

Presentation seminar hasil penelitian.
Presentation seminar hasil penelitian.Presentation seminar hasil penelitian.
Presentation seminar hasil penelitian.LaOde Muhamad Arifin
 
Resensi artikel jurnal. nama sinta mazarina 1-1
Resensi artikel jurnal. nama sinta mazarina 1-1Resensi artikel jurnal. nama sinta mazarina 1-1
Resensi artikel jurnal. nama sinta mazarina 1-1rosesani1
 
Presentasi seminar proposal
Presentasi seminar proposalPresentasi seminar proposal
Presentasi seminar proposalNajmi Sari
 
Metodologi Penelitian - Cara Membuat Kuisioner
Metodologi Penelitian - Cara Membuat KuisionerMetodologi Penelitian - Cara Membuat Kuisioner
Metodologi Penelitian - Cara Membuat KuisionerDeady Rizky Yunanto
 
CONTOH BIODATA PENULIS DAN MOTTO DALAM SKRIPSI
 CONTOH BIODATA PENULIS DAN MOTTO DALAM SKRIPSI CONTOH BIODATA PENULIS DAN MOTTO DALAM SKRIPSI
CONTOH BIODATA PENULIS DAN MOTTO DALAM SKRIPSIAkhmad Muhibudin
 
Contoh Review Jurnal Ilmiah (PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN LIN...
Contoh Review Jurnal Ilmiah (PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN LIN...Contoh Review Jurnal Ilmiah (PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN LIN...
Contoh Review Jurnal Ilmiah (PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN LIN...Wulandari Rima Kumari
 
Slide ppt proposal Metode Kualitatif
Slide ppt proposal Metode Kualitatif Slide ppt proposal Metode Kualitatif
Slide ppt proposal Metode Kualitatif Rohayatiiyoh
 
Permasalahan Lingkungan Hidup Lokal, Nasional dan Global
Permasalahan Lingkungan Hidup Lokal, Nasional dan Global Permasalahan Lingkungan Hidup Lokal, Nasional dan Global
Permasalahan Lingkungan Hidup Lokal, Nasional dan Global Nico Prakasa
 
Akuntansi Mikita Cookies
Akuntansi Mikita CookiesAkuntansi Mikita Cookies
Akuntansi Mikita Cookiesalanzar90
 
Kelemahan dan kelebihan jurnal
Kelemahan dan kelebihan jurnalKelemahan dan kelebihan jurnal
Kelemahan dan kelebihan jurnalAgus Martha
 
Laporan hasil wawancara kelompok 4
Laporan hasil wawancara   kelompok 4Laporan hasil wawancara   kelompok 4
Laporan hasil wawancara kelompok 4Wahyuda5
 
Slide Presentasi Proposal Kelompok 7 Metodologi Penelitian
Slide Presentasi Proposal Kelompok 7 Metodologi PenelitianSlide Presentasi Proposal Kelompok 7 Metodologi Penelitian
Slide Presentasi Proposal Kelompok 7 Metodologi PenelitianIndra Andhika Putra
 
PPT Metode penelitian kuantitatif
PPT Metode penelitian kuantitatifPPT Metode penelitian kuantitatif
PPT Metode penelitian kuantitatifNona Zesifa
 
Teknik pengumpulan data penelitian eksperimen
Teknik pengumpulan data penelitian eksperimenTeknik pengumpulan data penelitian eksperimen
Teknik pengumpulan data penelitian eksperimenMuel DJaja
 
Contoh skripsi
Contoh skripsiContoh skripsi
Contoh skripsiAbu Hamid
 
Contoh PPT Ujian Skripsi
Contoh PPT Ujian SkripsiContoh PPT Ujian Skripsi
Contoh PPT Ujian SkripsiMuhammad Yusuf
 

What's hot (20)

Presentasi Jurnal
Presentasi JurnalPresentasi Jurnal
Presentasi Jurnal
 
8 pedoman wawancara
8 pedoman wawancara8 pedoman wawancara
8 pedoman wawancara
 
Contoh Rencana studi
Contoh Rencana studiContoh Rencana studi
Contoh Rencana studi
 
Presentation seminar hasil penelitian.
Presentation seminar hasil penelitian.Presentation seminar hasil penelitian.
Presentation seminar hasil penelitian.
 
Resensi artikel jurnal. nama sinta mazarina 1-1
Resensi artikel jurnal. nama sinta mazarina 1-1Resensi artikel jurnal. nama sinta mazarina 1-1
Resensi artikel jurnal. nama sinta mazarina 1-1
 
Presentasi seminar proposal
Presentasi seminar proposalPresentasi seminar proposal
Presentasi seminar proposal
 
PPT UJIAN TESIS S2
PPT UJIAN TESIS S2PPT UJIAN TESIS S2
PPT UJIAN TESIS S2
 
Metodologi Penelitian - Cara Membuat Kuisioner
Metodologi Penelitian - Cara Membuat KuisionerMetodologi Penelitian - Cara Membuat Kuisioner
Metodologi Penelitian - Cara Membuat Kuisioner
 
CONTOH BIODATA PENULIS DAN MOTTO DALAM SKRIPSI
 CONTOH BIODATA PENULIS DAN MOTTO DALAM SKRIPSI CONTOH BIODATA PENULIS DAN MOTTO DALAM SKRIPSI
CONTOH BIODATA PENULIS DAN MOTTO DALAM SKRIPSI
 
Contoh Review Jurnal Ilmiah (PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN LIN...
Contoh Review Jurnal Ilmiah (PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN LIN...Contoh Review Jurnal Ilmiah (PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN LIN...
Contoh Review Jurnal Ilmiah (PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN LIN...
 
Slide ppt proposal Metode Kualitatif
Slide ppt proposal Metode Kualitatif Slide ppt proposal Metode Kualitatif
Slide ppt proposal Metode Kualitatif
 
Permasalahan Lingkungan Hidup Lokal, Nasional dan Global
Permasalahan Lingkungan Hidup Lokal, Nasional dan Global Permasalahan Lingkungan Hidup Lokal, Nasional dan Global
Permasalahan Lingkungan Hidup Lokal, Nasional dan Global
 
Akuntansi Mikita Cookies
Akuntansi Mikita CookiesAkuntansi Mikita Cookies
Akuntansi Mikita Cookies
 
Kelemahan dan kelebihan jurnal
Kelemahan dan kelebihan jurnalKelemahan dan kelebihan jurnal
Kelemahan dan kelebihan jurnal
 
Laporan hasil wawancara kelompok 4
Laporan hasil wawancara   kelompok 4Laporan hasil wawancara   kelompok 4
Laporan hasil wawancara kelompok 4
 
Slide Presentasi Proposal Kelompok 7 Metodologi Penelitian
Slide Presentasi Proposal Kelompok 7 Metodologi PenelitianSlide Presentasi Proposal Kelompok 7 Metodologi Penelitian
Slide Presentasi Proposal Kelompok 7 Metodologi Penelitian
 
PPT Metode penelitian kuantitatif
PPT Metode penelitian kuantitatifPPT Metode penelitian kuantitatif
PPT Metode penelitian kuantitatif
 
Teknik pengumpulan data penelitian eksperimen
Teknik pengumpulan data penelitian eksperimenTeknik pengumpulan data penelitian eksperimen
Teknik pengumpulan data penelitian eksperimen
 
Contoh skripsi
Contoh skripsiContoh skripsi
Contoh skripsi
 
Contoh PPT Ujian Skripsi
Contoh PPT Ujian SkripsiContoh PPT Ujian Skripsi
Contoh PPT Ujian Skripsi
 

Similar to Pajak Surat Paksa

Pajak & pengaruhnya terhadap perekonomian
Pajak & pengaruhnya terhadap perekonomianPajak & pengaruhnya terhadap perekonomian
Pajak & pengaruhnya terhadap perekonomianMulyana Natsir
 
PENERIMAAN PPnBM SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN APBN
PENERIMAAN PPnBM SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN APBNPENERIMAAN PPnBM SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN APBN
PENERIMAAN PPnBM SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN APBNLailyAnandaPG
 
Penagihan piutang pajak di masa pandemi sebagai upaya menambah penerimaan pajak
Penagihan piutang pajak di masa pandemi sebagai upaya menambah penerimaan pajakPenagihan piutang pajak di masa pandemi sebagai upaya menambah penerimaan pajak
Penagihan piutang pajak di masa pandemi sebagai upaya menambah penerimaan pajakNurulUkhuwaNadia
 
Ekonomi Pajak Kelas 11 Kurikulum 2013
Ekonomi Pajak Kelas 11 Kurikulum 2013Ekonomi Pajak Kelas 11 Kurikulum 2013
Ekonomi Pajak Kelas 11 Kurikulum 2013Meyta Aini
 
kup2 ketentuan umum perpajakan negara.pptx
kup2 ketentuan umum perpajakan negara.pptxkup2 ketentuan umum perpajakan negara.pptx
kup2 ketentuan umum perpajakan negara.pptxINDIRAARUNDINASARISA
 
Kesadaran dan Kepatuhan Kewajiban Perpajakan
Kesadaran dan Kepatuhan Kewajiban PerpajakanKesadaran dan Kepatuhan Kewajiban Perpajakan
Kesadaran dan Kepatuhan Kewajiban PerpajakanNadia Eva
 
Landasan Hukum Penagihan Pajak
Landasan Hukum Penagihan PajakLandasan Hukum Penagihan Pajak
Landasan Hukum Penagihan PajakLamsiskaRosalina
 
STUDI KASUS UMUM PERPAJAKAN
STUDI KASUS UMUM PERPAJAKANSTUDI KASUS UMUM PERPAJAKAN
STUDI KASUS UMUM PERPAJAKANhendri van jr
 
253 article text-753-1-10-20191219 -desy amaliati setiawan-penelitian
253 article text-753-1-10-20191219 -desy amaliati setiawan-penelitian253 article text-753-1-10-20191219 -desy amaliati setiawan-penelitian
253 article text-753-1-10-20191219 -desy amaliati setiawan-penelitianSEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA
 
Atik indah lestari sore
Atik indah lestari soreAtik indah lestari sore
Atik indah lestari soreIndah Mawarni
 

Similar to Pajak Surat Paksa (20)

Pajak & pengaruhnya terhadap perekonomian
Pajak & pengaruhnya terhadap perekonomianPajak & pengaruhnya terhadap perekonomian
Pajak & pengaruhnya terhadap perekonomian
 
Makalah perpajakan
Makalah perpajakanMakalah perpajakan
Makalah perpajakan
 
Makalah perpajakan
Makalah perpajakanMakalah perpajakan
Makalah perpajakan
 
Amelia hasanah 12160137
Amelia hasanah 12160137Amelia hasanah 12160137
Amelia hasanah 12160137
 
PENERIMAAN PPnBM SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN APBN
PENERIMAAN PPnBM SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN APBNPENERIMAAN PPnBM SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN APBN
PENERIMAAN PPnBM SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN APBN
 
Tgs pratikum
Tgs pratikumTgs pratikum
Tgs pratikum
 
Penagihan piutang pajak di masa pandemi sebagai upaya menambah penerimaan pajak
Penagihan piutang pajak di masa pandemi sebagai upaya menambah penerimaan pajakPenagihan piutang pajak di masa pandemi sebagai upaya menambah penerimaan pajak
Penagihan piutang pajak di masa pandemi sebagai upaya menambah penerimaan pajak
 
Ekonomi Pajak Kelas 11 Kurikulum 2013
Ekonomi Pajak Kelas 11 Kurikulum 2013Ekonomi Pajak Kelas 11 Kurikulum 2013
Ekonomi Pajak Kelas 11 Kurikulum 2013
 
Tax Guide 04 Apr_2017_indonesia
Tax Guide 04 Apr_2017_indonesiaTax Guide 04 Apr_2017_indonesia
Tax Guide 04 Apr_2017_indonesia
 
kup2 ketentuan umum perpajakan negara.pptx
kup2 ketentuan umum perpajakan negara.pptxkup2 ketentuan umum perpajakan negara.pptx
kup2 ketentuan umum perpajakan negara.pptx
 
Vera helen simbolon
Vera helen simbolonVera helen simbolon
Vera helen simbolon
 
Pembahasan
PembahasanPembahasan
Pembahasan
 
Kesadaran dan Kepatuhan Kewajiban Perpajakan
Kesadaran dan Kepatuhan Kewajiban PerpajakanKesadaran dan Kepatuhan Kewajiban Perpajakan
Kesadaran dan Kepatuhan Kewajiban Perpajakan
 
Landasan Hukum Penagihan Pajak
Landasan Hukum Penagihan PajakLandasan Hukum Penagihan Pajak
Landasan Hukum Penagihan Pajak
 
STUDI KASUS UMUM PERPAJAKAN
STUDI KASUS UMUM PERPAJAKANSTUDI KASUS UMUM PERPAJAKAN
STUDI KASUS UMUM PERPAJAKAN
 
Hukum Pajak 10.pptx
Hukum Pajak 10.pptxHukum Pajak 10.pptx
Hukum Pajak 10.pptx
 
Makalah Hukum Pajak
Makalah Hukum PajakMakalah Hukum Pajak
Makalah Hukum Pajak
 
Feby
FebyFeby
Feby
 
253 article text-753-1-10-20191219 -desy amaliati setiawan-penelitian
253 article text-753-1-10-20191219 -desy amaliati setiawan-penelitian253 article text-753-1-10-20191219 -desy amaliati setiawan-penelitian
253 article text-753-1-10-20191219 -desy amaliati setiawan-penelitian
 
Atik indah lestari sore
Atik indah lestari soreAtik indah lestari sore
Atik indah lestari sore
 

Recently uploaded

5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptxfitriamutia
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptximamfadilah24062003
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerjamonikabudiman19
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYARirilMardiana
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxBayuUtaminingtyas
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IAccIblock
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptAchmadHasanHafidzi
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.pptsantikalakita
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxTheresiaSimamora1
 
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdfIde dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdfPerkuliahanDaring
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAAchmadHasanHafidzi
 

Recently uploaded (16)

5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdfIde dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
 

Pajak Surat Paksa

  • 1. ARTIKEL PENELITIAN ANALISIS PENGARUH PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA DALAM MENINGKATKAN PENERIMAAN PIUTANG PAJAK Disusun oleh: Adinda Tasya Saras Pratiwi 191600123 AKUNTANSI PERPAJAKAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA 2021
  • 2. ANALISIS PENGARUH PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA DALAM MENINGKATKAN PENERIMAAN PIUTANG PAJAK Adinda Tasya Saras Pratiwi Sarjana Akuntansi Universitas PGRI Adi Buana Surabaya sadindatasya1@gmail.com Abstrak Piutang pajak merupakan piutang yang muncul karena adanya pendapatan pajak sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Perpajakan yang belum dilunasi sampai dengan akhir periode laporan keuangan, dan merupakan hal yang wajib dilunasi oleh wajib pajak dalam periode berjalan tahun berikutnya. Dampak dari pandemi COVID- 19 yang sedang melanda, mengharuskan pemerintah menyiapkan strategi untuk meningkatkan dan mengefektifkan penerimaan pajak dari wajib pajak badan dan perseorangan agar penerimaan piutang pajak tetap stabil. Kata Kunci: Piutang Pajak, Undang-Undang, Surat Ketetapan Pajak, Surat Tagihan Pajak, dan COVID-19 Abstract Tax receivables are receivables that arise due to tax revenues as regulated in the Taxation Law that have not been repaid until the end of the financial reporting period, and are obligatory to be repaid by the taxpayer in the current period of the following year.. The impact of the current COVID-19 pandemic requires the government to prepare a strategy to increase and streamline tax revenues from corporate and individual taxpayers so that tax receivable receipts remain stable. Keywords: Tax Receivables, Laws, Tax Assessment Letters, and Tax Collection Letters, and COVID-19
  • 3. PENDAHULUAN Latar Belakang Usaha pemerintah dalam melaksanakan dan menjalankan roda perekonomian suatu negara tentunya dibutuhkan anggaran yang sangat besar yang bersumber dari pendapatan suatu negara. Pendapatan yang diperoleh suatu negara dapat berasal dari dalam atau luar negeri. Salah satu penerimaan dalam negeri yang menjadi sumber dana utama dan berpotensi dalam mendanai pembangunan nasional berasal dari sektor perpajakan. Masyarakat pun akan merasakan hasilnya dengan adanya pajak, yaitu dapat menikmati dan memanfaatkan sarana serta prasarana umum yang tersedia seperti sarana transportasi, pendidikan, kesehatan, komunikasi, keamanan, hukum, serta sarana kegiatan lainnya yang mendukung kegiatan sehari-hari. Penagihan piutang pajak dengan surat teguran merupakan tindakan yang dilakukan terhadap Wajib Pajak dengan melunasi utang pajak dan biaya penagihannya. Potensi pencairan piutang pajak dengan surat teguran, yang berasumsi bahwa semua wajib pajak yang telah menerima surat teguran diharapkan dapat melunasi tagihan pajak. Terdapat beberapa faktor penghambat untuk memuluskan pembangunan nasional tersebut, salah satunya adalah karena masih rendahnya kesadaran dan kepatuhan wajib pajak dalam melunasi kewajibannya kepada negara. Apalagi di masa pandemi COVID-19 yang sedang melanda, pemerintah harus menyiapkan strategi untuk meningkatkan dan mengefektifkan penerimaan pajak dari wajib pajak badan dan perseorangan. Menjaga penerimaan pajak dalam kondisi pandemi ini tentu bukan hal mudah karena semua wajib pajak mengalami penurunan laba. Dengan begitu perlu adanya pengelolaan piutang pajak dengan harapan piutang pajak dapat tertagih secara optimal dan dapat meningkatkan penerimaan pajak. Tujuan Menganalisis pengaruh penagihan pajak dengan surat paksa dalam meningkatkan penerimaan piutang pajak dalam lingkungan masyarakat, khususnya disaat pandemi COVID-19 saat ini.
  • 4. Metode Penelitian Jenis penelitian dekriptif kuantitatif akan penulis gunakan dalam menganalisis judul artikel ini. Penelitian deskriptif kuantitatif merupakan yaitu analisis yang menekankan pada pembahasan data-data dan subjek penelitian dengan menyajikan data-data secara sistematika dan tidak menyimpulkan hasil penelitian. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh penagihan pajak dengan surat paksa terhadap penerimaan pajak penghasilan badan. Maka, berikut rumus ntuk mengetahui tingkat efektivitas penagihan pajak dengan Surat Paksa: Efektivitas Penerbitan Surat Paksa = Realisasi Penerimaan Pajak Target Penerimaan Pajak × 100 Indikator yang digunakan untuk mengetahui klasifikasi tingkat efektifitas adalah sebagai berikut: Tabel 1 Klasifikasi Kriteria Nilai Efektivitas Pajak Presentase Kriteria Di atas 100% 90% - 100% 80% - 90% 60% - 80% Kurang dari 60% Sangat Efektif Efektif Cukup Efektif Kurang Efektif Tidak Efektif Sumber: Depdagri, Kepmendagri No. 690.900.327 Tahun 2006 LANDASAN TEORI Pajak Pajak merupakan iuran Negara yang dipungut oleh pemerintah berdasarkan peraturan perundang-undangan yang dapat bersifat dipaksakan, tanpa mendapat kontraprestasi yang langsung dapat ditujukan dan untuk membiayai pengeluaran umum pemerintah. Sedangan menurut Andriani dalam Bohari 2012:23, Pajak adalah iuran masyarakat kepada Negara (yang dipaksakan) yang menurut peraturan-peraturan
  • 5. umum (undang-undang) dengan tidak mendapat prestasi kembali yang langsung dapat ditunjuk dan membiayai pengeluaran-pengeluaran umum yang berhubungan tugas Negara untuk menyelenggarakan fungsi pemerintahan. Dari definisi-definisi pajak di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian pajak adalah iuran pada Negara yang dipungut oleh pemerintah berdasarkan peraturan perundang-undangan yang dapat dipaksakan, tanpa mendapat kontraprestasi yang langsung dapat ditujukan dan untuk membiayai pengeluaran umum pemerintah. Penagihan Pajak Menurut Mardiasmo (2011:125), penagihan pajak merupakan serangkaian tindakan agar Penanggung Pajak melunasi utang pajak dan biaya penagihan pajak dengan menegur atau mengingatkan, melaksanakan penagihan seketika dan sekaligus, memberitahukan Surat Teguran, melaksanakan penyitaan, serta menjual barang yang telah disita. Terdapat 2 jenis penagihan pajak, yaitu penagihan aktif dan penagihan pasif. Penagihan pasif yaitu penagihan piutang pajak yang dilakukan melalui Surat Tagihan Pajak atau surat ketetapan pajak. Penagihan pajak aktif atau penagihan pajak dengan Surat Paksa diatur dalam Undang-undang yang telah diubah menjadi Undang-undang Nomor 19 tahun 2000. Sistem Pemungutan Pajak Sistem pemungutan pajak menurut Mardiasmo (2011:7), dapat dibagi menjadi 3, yaitu sebagai berikut: a. Official Assessment System, merupakan pemungutan pajak yang member wewenang kepada pemerintah untuk menentukan besarnya pajak yang terutang. b. Self Assessment System, merupakan pemungutan pajak yang memberikan wewenang, kepercayaan, tanggung jawab kepada Wajib Pajak untuk menghitung, memperhitungkan, membayar dan melaporkan sendiri besarnya pajak yang harus dibayar
  • 6. c. Withholding System, merupakan pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada pihak ketiga untuk memotong atau memungut besarnya pajak yang terutang oleh Wajib Pajak. Hambatan Pemungutan Pajak Hambatan dalam pemungutan pajak menurut Mardiasmo (2011:8), dapat dikelompokkan menjadi: a. Perlawanan pasif, yaitu masyarakat tidak bersedia memenuhi kewajiban perpajakannya sebagaimana mestinya dan dapat disebabkan oleh: 1) Perkembangan intelektual dan moral masyarakat 2) Sistem perpajakan yang sulit dipahami masyarakat 3) Sistem kendali tidak dapat dilaksanakan dengan baik b. Perlawanan aktif, meliputi semua usaha dan perbuatan yang secara langsung dan ditujukan kepada fiskus dengan tujuan menghindari pajak. Bentuknya yaitu: 1) Tax avoidance, yaitu suatu usaha meringankan beban pajak dengan tidak melanggar peraturan Perundang-Undangan. 2) Tax evasion, yaitu suatu usaha meringankan pajak dengan cara melangar Undang-Undang, namun tidak dipungkiri bahwa sebagian masyarakat enggan memenuhi kewajiban pajaknya. Penagihan Pajak dengan Surat Paksa Surat paksa merupakan surat perintah yang diberikan kepada Wajib Pajak untuk membayar utang pajak dan biaya penagihan pajak. Terdapat 3 hal yang menjadi penyebab Surat Paksa (SP) diterbitkan, yaitu: a. Bahwa Penaggung Pajak tidak melunasi utang pajak sampai dengan tanggal jatuh tempo dan telah diterbitkan surat tegutan atau surat peringtan atau surat lain yang sejenis. b. Terdapat Penanggung Pajak setelah dilakukan penagihan sekaligus. c. Penanggung Pajak tidak memenuhi ketentuan dalam persetujuan angsuran atau penundaan pembayaran pajak.
  • 7. Penerbitan Surat Paksa Menurut pasal 8 ayat (1) UU PPSP tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa, diterbitkan apabila: 1) Penanggung pajak tidak melunasi utang pajak sampai dengan tanggal jatuh tempo pembayaran dan diterbitkannya surat teguran atau surat lain yang sejenis. 2) Terhadap Wajib Pajak telah dilakukan penagihan pajak sekaligus 3) Wajib Pajak tidak mematuhi ketentuan sebagaimana yang telah tercantum dalam persetujuan angsuran atau penundaan pembayaran pajak. HASIL PEMBAHASAN Hasil penelitian Analisis data yang digunakan dalam pembahasan penelitian ini adalah analisis deskiptif kuantitatif untuk menekankan pembahasan data mengenai penerimaan pajak dan untuk mengetahui tingkat pengaruh pemeriksaan pajak berdasarkan Surat Paksa terhadap seluruh penerimaan pajak. Gambaran pengaruh realisasi penerimaan pajak berdasarkan surat paksa yang telah dikumpulkan, data tersebut kemudian diolah untuk menghitung persentase dari hasil realisasi penerbitan surat paksa. Berikut gambaran perhitungan efektivitas pajak selama 5 tahun berturut-turut. Untuk data lengkapnya, lihat tabel berikut. Tabel 2 Target dan Realisasi Pajak Tahun 2016-2020 (Rp) Tahun Pajak Target Realisasi 2016 10.456.384.000 12.118.399.000 2017 6.984.243.000 6.873.971.000 2018 9.766.231.000 11.096.456.000 2019 13.762.568.000 15.831.552.000 2020 11.657.835.000 12.612.347.000 Perhitungan tingkat efektivitas penagihan pajak melalui surat paksa pada tahun 2016-2020 sebagai berikut:
  • 8. Efektivitas tahun 2016 = 12.118.399.000 10.456.384.000 × 100 = 115,89% Efektivitas tahun 2017 = 6.873.971.000 6.984.243.000 × 100 = 98,42% Efektivitas tahun 2018 = 11.096.456.000 9.766.231.000 × 100 = 113,62% Efektivitas tahun 2019 = 15.831.552.000 13.762.568.000 × 100 = 115,03% Efektivitas tahun 2020 = 12.612.347.000 11.657.835.000 × 100 = 108,19% Tabel 3 Rasio Efektivitas Pajak Tahun 2016-2020 (Rp) Tahun Pajak Rasio Kontribusi Kriteria Target Realisasi 2016 10.456.384.000 12.118.399.000 115,89% Sangat Efektif 2017 6.984.243.000 6.873.971.000 98,42% Efektif 2018 9.766.231.000 11.096.456.000 113,62% Sangat Efektif 2019 13.762.568.000 15.831.552.000 115,03% Sangat Efektif 2020 11.657.835.000 12.612.347.000 108,19% Sangat Efektif Berdasarkan dari perhitungan yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa tingkat efektivitas penagihan pajak melalui surat paksa pada tahun 2016-2020 mengalami naik dan turun (fluktuasi). Pembahasan Dari penelitian di atas menjelaskan bahwa hasil dari realisasi penerimaan pajak dari Wajib Pajak orang pribadi dan badan pada tahun 2016-2020 mengalami naik dan turun (fluktuasi). Namun, rata-rata hasil yang diperoleh mendapatkan kriteria sangat efektif. Selama 5 tahun terakhir dapat diketahui, pada tahun 2016 memperoleh nilai rasio sebsesar 115,89% yang masuk dalam kategori sangat efektif. Sedangkan, untuk tahun 2017 memiliki tingkat rasio efektivitas terendah dengan nilai rasio sebesar 98,42% yang masuk dalam kriteria efektif. Sedangkan untuk realisasi, yang memiliki
  • 9. realisasi paling tinggi selama 5 tahun terakhir yaitu tahun 2019 dengan realisasi sebesar Rp. 15.831.552.000. Dan untuk penyumbang realisasi terendah berada pada tahun 2017 dengan memberikan realisasi sebesar Rp. 6.873.971.000. Di tahun 2017, realisasi dan nilai rasio efektivitasnya merupakan yang terrendah, hal ini disebabkan karena tahun tersebut belum berhasil melampaui target yang telah direncanakan. PENUTUPAN Kesimpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah diuraikan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu: a. Wajib pajak orang pribadi dan badan pada tahun 2016-2020 mengalami naik dan turun (fluktuasi). Namun, rata-rata hasil yang diperoleh mendapatkan kriteria sangat efektif. b. Hasil target dan realisasi penerimaan pajak dengan surat paksa pada tahun 2017 efektif dengan kriteria < 100%. Hal ini dikarenakan jumlah ketetapan pemeriksaan yang belum mencapai target. c. Terjadi kenaikan penerimaan pajak yang cukup besar di tahun 2016 dibandingkan tahun lainnya, nilai kontribusinya sebesar 115,89%. Di lihat dari target pajak sebesar Rp 10.456.384.000 dan realisasi pajak Rp 12.118.399.000 dalam kriteria sangat efektif. Saran Terdapat beberapa saran yang diberikan kepada pemerintah untuk tahun-tahun berikutnya adalah sebagai berikut: a. Pemerintah lebih menggecarkan sosialisasi perpajakan terhadap Wajib Pajak mengenai peraturan-peraturan Perpajakan agar kesadaran dalam membayar pajak meningkat. b. Pemerintah juga perlu menambah jumlah jurusita pajak agar sesuai dengan jumlah penanggung pajak, sehingga dapat memaksimalkan realisasi pencairan tunggakan pajak dan meningkatkan penerimaan pajak negara.
  • 10. Daftar Pustaka https://news.ddtc.co.id/penundaan-pembayaran-utang-pajak-di-tengah-pandemi- covid-19-20857 diakses Kamis, 1 Juli 2021. Pukul 21.12. https://www.neliti.com/id/publications/2842/efektivitas-penagihan-pajak-dengan- surat-teguran-dan-surat-paksa-terhadap-peneri diakses Kamis, 1 Juli 2021. Pukul 21.28. https://media.neliti.com/media/publications/89977-ID-analisis-pengaruh-penagihan- pajak-dengan.pdf diakses Kamis, 1 Juli 2021. Pukul 22.46. https://media.neliti.com/media/publications/318558-analisis-efektivitas-penagihan- pajak-den-b4e48384.pdf diakses Kamis, 1 Juli 2021. Pukul 22.47. https://media.neliti.com/media/publications/253266-analisis-efektivitas-efisiensi-dan- kontr-137b775d.pdf diakses Jumat, 2 Juli 2021. Pukul 17.37.