SlideShare a Scribd company logo
1 of 82
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS
KARAKTER DAN KEARIFANLOKAL
SKENARIO KEGIATAN
2
Memahami Materi Etika
Penulisan dan
Penyuntingan
Memahami Konten dalam
CP
Memahami Materi Konsep
Bahan Ajar
Menelaah Sumber Bahan
Ajar
Memahami Alur Isi Bahan
Ajar
Menyusun Bahan Ajar
3
Memahami Materi Konsep
Bahan Ajar
Bahan ajar adalah seperangkat materi yang disusun
secara sistematis baik tertulis maupun tidak sehingga
tercipta lingkungan/suasana yang memungkinkan
siswa untuk belajar.
5
•Menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dengan
mempertimbangkan kebutuhan peserta didik, yakni bahan ajar yang sesuai
dengan karakteristik dan setting atau lingkungan sosial atau kearifan lokal
peserta didik.
•Membantu peserta didik dalam memperoleh alternatif bahan ajar di samping
buku-buku teks yang terkadang sulit diperoleh.
•Memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran.
TUJUAN PENYUSUNAN
Manfaat bagi guru
• Diperoleh bahan ajar yang sesuai tuntutan kurikulum dan sesuai dengan kebutuhan
belajar peserta didik,
• Tidak lagi tergantung kepada buku teks yang terkadang sulit untuk diperoleh,
• Memperkaya karena dikembangkan dengan menggunakan berbagai referensi,
• Menambah khasanah pengetahuan dan pengalaman guru dalam menulis bahan ajar,
• Membangun komunikasi pembelajaran yang efektif antara guru dengan peserta didik
karena peserta didik akan merasa lebih percaya kepada gurunya.
• Menambah angka kredit jika dikumpulkan menjadi buku dan diterbitkan.
Manfaat bagi Peserta Didik
• Kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik.
• Kesempatan untuk belajar secara mandiri dan mengurangi
ketergantungan terhadap kehadiran guru.
• Mendapatkan kemudahan dalam mempelajari setiap kompetensi
yang harus dikuasainya
Prinsip Pengembangan Bahan Ajar
1. Mulai dari yang mudah untuk memahami yang sulit, dari yang kongkret untuk
memahami yang abstrak,
2. Pengulangan akan memperkuat pemahaman
3. Umpan balik positif akan memberikan penguatan terhadap pemahaman peserta didik
4. Motivasi belajar yang tinggi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan belajar
5. Mencapai tujuan ibarat naik tangga, setahap demi setahap, akhirnya akan mencapai
ketinggian tertentu.
6. Mengetahui hasil yang telah dicapai akan mendorong peserta didik untuk terus
mencapai tujuan
Bentuk Bahan Ajar
• Bahan cetak seperti: hand out, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur,
leaflet, wallchart,
• Audio Visual seperti: video/film,VCD
• Audio seperti: radio, kaset, CD audio, PH
• Visual: foto, gambar, model/maket.
• Multi Media: CD interaktif, computer Based, Internet
Cakupan Bahan Ajar
• Judul, MP, Tujuan Pembelajaran
• Petunjuk belajar (Petunjuk siswa/guru)
• Tujuan yang akan dicapai(tujuan pada setiap alur)
• Informasi pendukung
• Petunjuk kerja
• Lembar kerja pendalaman materi
• Penilaian
Terintegrasi pada alur belajar
Penyusunan Bahan Ajar Cetak
memperhatikan
1. Susunan tampilan,
2. Bahasa yang mudah,
3. Kemudahan dibaca,
4. Materi Pembelajaran,
5. Stimulan,
6. Menguji pemahaman,
EVALUASI DAN REVISI
Bahan Ajar Cetak
• Kelayakan isi,
• Kebahasaan,
• Penyajian,
• Kegrafikaan,
1. Kesesuaian dengan Capaian pembelajaran
2. Kesesuaian dengan perkembangan anak
3. Kesesuaian dengan kebutuhan bahan ajar
4. Kebenaran substansi materi pembelajaran
5. Manfaat untuk penambahan wawasan
6. Kesesuaian dengan nilai moral dan nilai-nilai sosial
Komponen Kelayakan Isi
mencakup
Komponen Kebahasaan
mencakup
1. Keterbacaan
2. Kejelasan informasi
3. Kesesuaian dengan kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan benar
4. Pemanfaatan bahasa secara efektif dan efisien (jelas dan singkat)
Komponen Penyajian
mencakup
1. Kejelasan tujuan yang ingin dicapai
2. Urutan sajian
3. Pemberian motivasi, daya tarik
4. Interaksi (pemberian stimulus dan respon)
5. Kelengkapan informasi
Komponen Kegrafikaan
mencakup
1. Penggunaan font; jenis dan ukuran
2. Lay out atau tata letak
3. Ilustrasi, gambar, foto
4. Desain tampilan
Mendukung Pengenalan
dan Eksplorasi Budaya/
Kearifan Lokal
Mendukung
Penguatan Profil
Pelajar Pancasila
Spesifikasi
Bahan Ajar
Mudah
digunakan
Mendukung Target
CP
Kekinian/
Berwawasan
Global
Bahan ajar disusun dengan alur
1. Menetapkan Mapel
2. Menetapkan CP, TP
3. Menetapkan konten
4. Merancang bahan ajar
yang mendukung
pencapaian CP
Dukungan penguatan Profil
Pelajar Pancasila dalam bentuk:
1. Memilih salah satu atau
lebih Profil Pelajar Pancasila
yang dapat dikembangkan
dalam pencapaian CP
2. Mensinkronkan langkah
pembelajaran dengan
dimensi Profil PP yang dipilih
Pengenalan Budaya/Kearifan lokan
dapat dilakukan dalam bentuk:
1. Menginventarisir budaya dan
kearifan lokal lingkup
kabupaten/ kecamatan
masing-masing
2. Mengelompokkan sesuai
kategori (produk unggulan,
hasil bumi, dll.
3. Memilih salah satu yang
sesuai untuk dikolaborasikan
dengan kompetensi yang
dikembangkan
Konsep kekinian
dilakukan melalui:
1. Dukungan
paparan video
penjelasan
materi
2. Mengarahkan
rujukan belajar
dari online/situs
tertentu
Mudah digunakan/ Dipahami
dilakukan dalam bentuk:
1. Disusun secara hirarki, dari
hal sederhana ke komplek,
terdekat ke terjauh, dsb.
2. Aktifitas yang sangat
memungkinkan dilakukan
siswa
3. Petunjuk sederhana DAN
MUDAH DIPAHAMI
Etika
Penulisan
Bahan Ajar
Bagian 2
 Melahirkan karya orisinal, bukan jiplakan.
 Sebagai orang terpelajar, seharusnya menjaga kebenaran dan
manfaat serta makna informasi yang disebarkan sehingga tidak
menyesatkan.
 Menulis secara cermat, teliti, dan tepat.
 Bertanggung jawab secara akademis atas tulisannya.
 Memberi manfaat kepada masyarakat pengguna.
 Menerima saran-saran perbaikan dari editor
 Menjunjung tinggi hak, pendapat atau temuan orang lain.
 Menyadari sepenuhnya untuk tidak melakukan pelanggaran ilmiah.
 Pelanggaran tersebut diantaranya:
- Falsifikasi
- Fabrikasi
- Plagiarisme
Kode Etik Penulis
Fabrikasi data
Mempabrik data, artinya :
Membuat-buat data yang sebenarnya tidak ada atau membuat data
fiktif
Falsifikasi data
Bisa berarti mengubah data sesuai dengan keinginan sendiri,
terutama agar sesuai dengan simpulan yang ingin diambil dari
sebuah penelitian
Plagiarisme
Mengambil kata-kata atau kalimat atau teks orang lain
Kode Etik Penulis
 Melahirkan karya orisinal, bukan jiplakan.
 Sebagai orang terpelajar, seharusnya menjaga kebenaran dan
manfaat serta makna informasi yang disebarkan sehingga tidak
menyesatkan.
 Menulis secara cermat, teliti, dan tepat.
 Bertanggung jawab secara akademis atas tulisannya.
 Memberi manfaat kepada masyarakat pengguna.
 Menerima saran-saran perbaikan dari editor
 Menjunjung tinggi hak, pendapat atau temuan orang lain.
 Menyadari sepenuhnya untuk tidak melakukan pelanggaran ilmiah.
 Pelanggaran tersebut diantaranya:
- Falsifikasi
- Fabrikasi
- Plagiarisme
Kode Etik Penulis
Plagiarisme/Plagiasi
● Plagiarisme berasal dari bahasa Latin:
● Plagiari(us) = “penculik”
● Plagi(um) = “menculik”
● Melihat akar kata di atas, nyatalah bahwa plagiarisme dalam
penulisan makalah ilmiah, mengandung unsur ‘penganiayaan’
intelektual karena terjadi pengambilan cara paksa kata-
kata/gagasan tanpa seizin pemiliknya.
● Ada berbagai definisi mengenai plagiarisme, namun pada
intinya semua menyatakan bahwa plagiarisme merupakan
pemanfaatan/penggunaan hasil karya orang lain yang diakui
sebagai hasil kerja diri sendiri, tanpa memberi pengakuan pada
penciptanya yang asli.
Klasifikasi Plagiarisme
Klasifikasi mengenai plagiarisme dapat dibuat
tergantung dari berbagai aspek pandang:
 dari segi substansi yang dicuri,
 dari segi kesengajaan,
 dari segi volume/proporsi
 dari pola pencurian, plagiasi dapat dilakukan kata
demi kata, maupun dapat diseling dari berbagai
sumber dan dengan kata-kata sendiri (mozaik).
Self Plagiarisme
• Berdasarkan individu sumber gagasan, ada pula yang dikenal
sebagai Auto-plagiarisme/self-plagiarism
• Apabila karya sendiri sudah pernah diterbitkan sebelumnya, maka
tatkala kita mengambil gagasan tersebut, semestinya dicantumkan
rujukan atau sitasinya.
• Bila tidak, ini dapat dianggap sebagai auto-plagiarisme atau self-
plagiarism. Jenis plagiarisme ini sebenarnya dapat dianggap
“ringan”, namun bila dimaksudkan atau di kemudian hari
dimanfaatkan untuk menambah kredit akademik, maka dapat
dianggap sebagai pelanggaran berat dari etika akademik.
Cara menghindari plagiarisme
 Memakai, menganalisa, membahas, mengritik atau merujuk hasil
karya intelektual orang lain boleh dilakukan selama kaidah
pemakaiannya tetap ‘beradab’.
 Rangkumlah hasil karya orang lain, atau melakukan parafrase pada
bagian khusus dalam teks dengan cara penguraian menggunakan
kata-kata sendiri, dan nyatakanlah sumber gagasan dan masukkan
sumber-sumber yang dipakai dalam daftar rujukan.
 Menggunakan kata-kata asli penulis juga diperkenankan dengan cara
memberi tanda kutip pada kalimat-kalimat yang dipakai, selain
menyebutkan sumber gagasannya.

Jujur pada diri sendiri.
 Memiliki nurani.
 Nurani mengalami proses pencerahan.
 Menuntun pada sikap terbuka secara
ilmiah:
- verifikasi
- tidak memihak
Penulis
seharusnya:
1. Copy paste kalimat dari karya ilmiah lain tanpa
sistem acuan yang baku
2. Penambahan teks dari karya ilmiah lain
3. Melakukan substitusi kata (sinonim) dari kalimat
pada karya ilmiah lain
4. Pengubahan kalimat aktif menjadi pasif atau
sebaliknya dari karya lain
5. Paraphrase tanpa acuan, yaitu membuat kalimat
lain, tapi idenya sama tanpa sumber acuan
Beberapa kasus
plagiasi
• Terkait dengan tata krama, aturan main, serta
pranata menulis
• Tulisan mengikuti tata tertib, aturan-aturan
baku.
• Tulisan Ilmiah:
• mengikuti tata aturan ilmiah
• berbeda dengan tulisan populer atau
tulisan lainnya
Arti penting etika
kepenulisan
Mengapa menulis memerlukan etika?
Tulisan merupakan media untuk mengkomunikasikan
gagasan kepada orang lain.
Kesalahpahaman mengakibatkan pesan yang hendak
disampaikan melalui tulisan tidak mengena
Kesalahpahaman sering terjadi akibat:
- penempatan tanda baca yang tidak sesuai
- pilihan kosa kata yang tidak pas
- kalimat yang tidak efektif
- paragraf yang tidak koheren
- tulisan tidak mudah dicerna
Etika Kepenulisan
Tulisan memperhatikan:
 Penggunaan titik, koma, dan tanda-tanda baca lainnya.
 Rangkaian kalimat yang baik dan teratur, enak dibaca,
mudah dipahami oleh pembaca.
 Teknik-Teknik Penulisan:
 Kata pembuka dan penutup sesuai proporsi
 Mengikuti aturan main penulisan sebagai tulisan
ilmiah
 Bagian isi (diskusi) lebih dominan dalam tulisan
Etika Kepenulisan
Kaidah Bahasa
Karya Tulis Ilmiah
Penggunaan Huruf Kapital dan Tanda Baca
A. Penggunaan Huruf Kapital
1. Awal kalimat
2. Nama orang
3. Nama geografis
4. Awal kutipan
5. Singkatan gelar
6. Awal kata akronim yang dibentuk dari suku kata
(ABRI, Puskesmas)
B. Penggunaan Tanda Baca
Penggunaan tanda titik, koma, tanda tanya, tanda
seru, titik dua ditulis rapat dengan kata yang
mendahuluinya dan jarak satu spasi dengan kata
yang mengikutinya.
Kalimat Efektif
1. Subjek tidak didahului preposisi (kata depan)
Contoh:
Bagi bangsa yang ingin maju, harus
membiasakan budaya disiplin. (salah)
Bangsa yang ingin maju harus membiasakan
budaya disiplin. (Benar)
Kalimat Efektif
1. Subjek tidak didahului preposisi (kata depan)
Contoh:
Bagi bangsa yang ingin maju, harus
membiasakan budaya disiplin. (salah)
Bangsa yang ingin maju harus membiasakan
budaya disiplin. (Benar)
Kalimat Efektif
2. Tidak terdapat subjek ganda
Contoh:
Penyelenggaraan seminar nasional seperti ini,
kredibilitas kampus menjadi terangkat. (salah)
Melalui penyelenggaraaan seminar nasional seperti
ini, kredibilitas kampus menjadi terangkat. (benar)
Kalimat Efektif
3. Kata penghubung seperti sedangkan dan sehingga
tidak digunakan pada awal kalimat
Contoh:
Dia sering membeli barang curian. Sedangkan
pencurinya adalah kelompok penjahat tersendiri.
(salah)
Dia sering membeli barang curian, sedangkan
pencurinya adalah kelompok penjahat sendiri. (benar)
Kalimat Efektif
4. Unsur rincian sejajar atau paralel
Contoh:
Pemimpin negara yang diktator akan mendatangkan
kesengsaraan, ketakutan, dan ketidakadilan.
Kalimat Efektif
5. Tidak terjadi pengulangan subjek
Contoh:
Karena kita melihat fakta, kita harus mengakui
kebenaran berita itu. (Salah)
Karena melihat fakta, kita harus mengakui kebenaran
berita itu.(Benar)
Kalimat Efektif
6. Kata penghubung penanda anak kalimat dinyatakan
secara eksplisit
Contoh:
Melihat berbagai kezhaliman yang dilakukan para
pejabat di antaranya KKN, kita tidak boleh tinggal
diam. (Salah)
Setelah melihat berbagai kezhaliman yang dilakukan
para pejabat di antaranya KKN, kita tidak boleh tinggal
diam. (Benar)
Kalimat Efektif
7. Prinsip Efisiensi Kata
Contoh: - Para siswa belajar tekun demi untuk
mewujudkan masa depan. (salah)
- Para siswa belajar tekun demi mewujudkan
masa depan anak-anaknya. (Benar)
Kalimat Efektif
8. Urutan kata tepat
Contoh: - Prestasi gemilang para mahasiswa ITB itu
kami segera akan sampaikan kepada Rektor.
(salah)
- Prestasi gemilang para mahasiswa ITB itu
akan segera kami sampaikan kepada Rektor.
(benar)
Kalimat Efektif
9. Tidak menggunakan kata penghubung yang bertentangan
Contoh:
Walaupun (Rina) cantik tetapi dia galak sekali. (salah)
Walaupun (Rina) cantik dia galak sekali. (Benar)
Kalimat Efektif
10. Mengedepankan objek daripada subjek
Contoh:
Pada bab II akan penulis kemukakan tinjauan
pustaka dan landasan teori. (salah)
Pada bab II akan dikemukakan tinjauan pustaka dan
landasan teori. (Benar)
Kalimat Efektif
11. Predikat kata kerja bentuk –kan dengan objek
kalimat tidak tersisipi kata lain. Contoh:
 Kami sudah sering menjelaskan mengenai
pentingnya aktivitas berdimensi keilmuan bagi
guru. (salah)
 Kami sudah sering menjelaskan pentingnya
aktivitas berdimensi keilmuan bagi guru. (Benar)
Kalimat Efektif
12. Predikat kalimat tidak didahului kata yang
Contoh:
 Aktivitas ekstrakurikuler yang mampu menambah
nilai lebih bagi para siswa dan lulusan sekolah
dasar. (salah)
 Aktivitas ekstrakurikuler mampu menambah nilai
lebih bagi para siswa dan lulusan sekolah dasar.
(Benar)
Paragraf
Paragraf
Serangkaian kalimat
yang membicarakan
satu gagasan atau
satu topik
 Kalimat-kalimat dalam paragraf memperlihatkan
kesatuan pikiran dan memiliki keterkaitan dengan
gagasan utama paragraf.
 Gagasan utama diuraikan dalam sebuah kalimat yang
disebut kalimat utama.
 Dalam kalimat utama terdapat kalimat topik.
Awal Paragraf (deduktif)
Akhir Paragraf (Induktif)
Awal dan Akhir Paragraf
Seluruh Paragraf (Naratif)
Letak Kalimat Utama
Hanya terdapat satu
gagasan utama dalam
satu paragraph. Tidak ada
satu kalimatpun yang
menyimpang dari gagasan
pokok tersebut
Kesatuan Paragraf
Agar paragraph menjadi
padu, perlu digunakan
pengait paragraph, yaitu
kata penghubung dan
kata ganti
Kepaduan Paragraf
Paragraf selesai
mengungkapkan satu
gagasan utama
Ketuntasan
Paragraf
Syarat Paragraf
Ekspositoris
Deskriptif
Argumentatif
paragraf yang memaparkan atau
menerangkan suatu hal atau objek
01
paragraf yang menggambarkan suatu hal
atau objek
02
paragraf yang memberikan alasan tentang
suatu hal atau objek
03
Jenis Paragraf
 Judul karya tulis ilmiah harus berbentuk frasa, bukan
berbentuk kalimat
 Judul karya tulis ilmiah ditulis dengan menggunakan
huruf awal kapital, kecuali kata depan dan kata
penghubung
 Judul karya tulis ilmiah tidak diakhiri oleh tanda baca
akhir kalimat (tanda titik, tanda tanya, dan tanda seru)
 Jika judul karya tulis ilmiah mengandung anak judul,
tanda baca titik dua (:) digunakan untuk memisahkan
judul dan anak judul
Bagaimana Menuliskan
Judul?
Kutipan yang diungkapkan dengan bahasa dan gaya penulis
biasanya disebut kutipan tak langsung, sedangkan yang sama
Benar dengan sumber aslinya disebut kutipan langsung. Yang
perlu diperhatikan dalam penulisan kutipan langsung:
a. Jika kurang dari 5 baris ditempatkan didalam teks di antara
tanda petik dengan jarak sama dengan jarak baris dalam
teks , yaitu 2 spasi:
contoh:
Mochtar (1983:43) mengatakan, “bilamana tidak berhasil
memperoleh pembeli, maka tidak satupun perusahaan mampu
hidup.” Dengan demikian, jelas bahwa pemasaran memegang
peranan penting didalam dunia usaha
Kutipan
b. Jika terdiri dari 5 baris atau lebih ditempatkan di bawah
garis terakhir teks yang mendahuluinya. Kutipan
diketik tanpa ada tandapetik dengan jarak 1 spasi dan
menjorok masuk 5 ketukan dari margin kiri.
Contoh :
Martaniah (1984:148) menyimpulkan hal tersebut
sebagai berikut.
Dalam penelitian ini terbukti tidak ada perbedaan
yang signifikan dalam motif berkuasa antar remaja
yang tinggal di kotamadya, di kota kabupaten, dan di
desa. Jadi, hipotesis yang dikemukakan penulis
terbukti. Akan tetapi, sebetulnya yang dimaksud oleh
penulis tidak hanya sama tingginya, tetapi sama tinggi
pada skala tingkat atas.
Kutipan
c. Jika sumber acuan di dalam bahasa asing, bagian
yang dikutip diterjemahkan secara bebas kedalam
bahasa indonesia sebagai kutipan tak langsung. Jika
terpaksa dikutip langsung pernyataan di dalam
bahasa asing itu dikutip sesuai dengan aslinya dan
semua unsur bahasa asing diberi garis bawah.
contoh:
Pengaruh sastra di dalam kehidupan manusia
seperti terlihat didalam pernyataan William (1977:2),
“The analogy between women and the earth as source
of life has always inspire the myth and poems of
man…”
Kutipan
Infographic Style
Sumber: Foto Pribadi
Aturan Mengambil Gambar dan Cara
Mencantumkan Sumbernya
Sumber 1.0 dokumen pribadi Gambar 1: Kucing (Sumber: dokumen pribadi)
Gunakan salah satu contoh penulisan sumber di atas, dan harus
konsisten tidak boleh berganti-ganti dalam satu karya.
 Nama penulis/nama lembaga yang menerbitkan
jika tidak ada nama penulis
 Tahun terbit
 Judul pustaka
 Kota tempat terbit
 Nama penerbit
Bagaimana menulis daftar pustaka?
Kridalaksana, Harimurti. 2000. Kamus Linguistik.
Pusat Bahasa. 2009. Glosarium Keuangan. Jakarta.
Semiawan, Cony. 1989. “Perkembangan Sikap Persahabatan pada Anak
anak”. Dalam Pertiwi (Juni III). Jakarta.
Simanungkalit, Andika. 1999. “Reformasi Kebangsaan”. Dalam Kompas.
17 Juli 1999. Jakarta.
Junus, Umar. 1986. “Kebudayaan Minangkabau” Dalam Koencaraningrat
(Editor). Manusia dan Kebudayaan Indonesia. Jakarta: Djambatan.
Gramedia.com. 19 Juli 2021. Biografi Gus Dur (KH Abdurrahman Wahid)
dan Pemikirannya. Diakses pada 1 September 2021,
dari https://www.gramedia.com/best-seller/biografi-gus-dur/
Contoh penulisan daftar pustaka?
Memahami
CP
BAGIAN 3
63
CP memuat Konten dan Kompetensi
Setiap Kompetensi dan konten dikembangkan secara bebas
sesuai selera tetapi dalam kerangka satu FASE
Keluasan, kedalaman, berapa jumlah bahan ajar yang dibuat
diserahkan sepenuhnya kepada tim masingmasing
Dalam konteks pengembangan materi, sumber belajar berbasis
kearifan lokal perlu diintegrasikan sesuai kebutuhan
APAIAN
PEMBELAJARAN
BAHASA
INDONESIA
CAPAIAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
APAIAN
PEMBELAJARAN
BAHASA
INDONESIA
Pembelajaran bahasa Indonesia merupakan pembelajaran literasi untuk
berbagai tujuan berkomunikasi dalam konteks sosial budaya Indonesia
Model Utama Pembelajaran Bahasa
Indonesia adalah pedagogi genre
membangun
konteks
(explaining,
building the
context),
pemodelan
(modelling),
pembimbingan
(joint
construction),
pemandirian
(independent
construction)
Karakteristik Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Karakteristik
Mata
Pelajaran
Bahasa
Indonesia
Mata pelajaran Bahasa Indonesia mencakup kemampuan reseptif (menyimak,
membaca dan memirsa) dan kemampuan produktif (berbicara dan
mempresentasikan, menulis).
Mata pelajaran Bahasa Indonesia menggunakan pendekatan berbasis genre
melalui pemanfaatan beragam tipe teks dan teks multimodal (lisan, tulis,
visual, audio, audiovisual).
Mata pelajaran Bahasa Indonesia dibelajarkan untuk meningkatkan:
a. kecakapan hidup peserta didik dalam mengelola diri dan lingkungan;
b. kesadaran dan kepedulian peserta didik terhadap lingkungan alam, sosial,
dan budaya.
Karakteristik Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Pengertian kemampuan berbahasa
Pengertian kemampuan berbahasa
Pengertian kemampuan berbahasa
Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
71
PENGELOLAAN CP
72
Peserta didik mampu bersikap menjadi pembaca dan pemirsa yang menunjukkan minat
terhadap teks yang dibaca atau dipirsa. Peserta didik mampu membaca kata-kata yang
dikenalinya sehari-hari dengan fasih. Peserta didik mampu memahami informasi dari
bacaan dan tayangan yang dipirsa tentang diri dan lingkungan, narasi imajinatif, dan
puisi anak. Peserta didik mampu memaknai kosakata baru dari teks yang dibaca atau
tayangan yang dipirsa dengan bantuan ilustrasi.
Peserta didik mampu bersikap menjadi
pembaca dan pemirsa yang menunjukkan
minat terhadap teks yang dibaca atau
dipirsa. Peserta didik mampu membaca
kata-kata yang dikenalinya sehari-hari
dengan fasih. Peserta didik mampu
memahami informasi dari bacaan dan
tayangan yang dipirsa tentang diri dan
lingkungan, narasi imajinatif, dan puisi
anak. Peserta didik mampu memaknai.
Peserta didik mampu berbicara dengan santun tentang
beragam topik yang dikenali menggunakan volume dan
intonasi yang tepat sesuai konteks. Peserta didik mampu
merespons dengan bertanya tentang sesuatu, menjawab,
dan menanggapi
Menganalisis
Sumber Bahan Ajar
No Sumber Dukungan Bahan Ajar
1. Kearifan Lokal Makanan …
2. Hasil Alam …
3. Wisata Alam/Bangunan/Wisata …
4. Budaya Lokal/Perilaku Beragama
yang khas
…
5. Profil peraih prestasi/Tokoh
Nasional dari setempat
…
6. …
7. …
Menganalisis Sumber Bahan Ajar
Menganalisis Sumber Bahan Ajar
No Sumber Dukungan Bahan Ajar
1. Buku K-13 …
2. Buku Sekolah Elektonik …
3. Bahan Bacaan Lain (majalah, dll.) …
4. Internet …
5. Lingkungan Sekitar …
6. Lineart sesuai kebutuhan …
7. …
Memahami Alur Isi
Bahan Ajar
CAPAIAN
PEMBELAJARAN
Elemen TP
ALUR ANALISIS PENYUSUNAN BAHAN AJAR
MATERI
Mata Pelajaran
BAHAN AJAR
Pola sajian Bahan Ajar versi Dindikbud Jombang
‘’ MERDEKA’’
• Mulai dari diri = Ayo Berpendapat
• Eksplorasi konsep = Ayo Cari Tahu
• Ruang Kolaborasi = Bersama Kita Bisa
• Demonstrasi Kontektual = Ayo Mencoba
• Eloborasi = Kini Aku Tahu
• Koneksi antar materi = Aku Paham
• Aksi Nyata = Aku Beraksi
FASE
Mapel A Elemen
Mapel B
Mapel C
Mapel D
Mapel E
Mapel F
CP MATERI
Menjawab beberapa pertanyaan pemantik yang disajikan
memahami materi dan/atau video dan menjawab pertanyaan dalam
kelompok yang berkaitan dengan materi yang sedang dipelajari
Diskusi tentang apa yang menjadi pokok bahasan untuk dalam
konteks pendalaman materi
Mengaktualisasikan penguasaan materi dalam bentuk menyelesaikan
tugas membuat karya visual seperti artikel, video, komik, poster, lagu,
puisi, dan sebagainya
Menjawab dan mengelaborasi pertanyaan pemantik
Merangkum/mengompilasi materi dalam satu kesatuan tugas mandiri
Menyusun praktik riil hasil belajar/ mengaplikasikan konsep materi
yang telah dipahami dalam kontek kehidupan sehari har
TP BAHAN AJAR
Contoh Analisis Kurikulum
Mata Pelajaran : ….
Fase : A
Elemen
Capaian
Pembelajatan
Tujuan
Pembelajaran
Materi
Pembelajaran
Jenis
Bahan Ajar
... ... ... ... ...
1. PPT Pengembangan Bahan Ajar - ngoro.pptx

More Related Content

Similar to 1. PPT Pengembangan Bahan Ajar - ngoro.pptx

3. Penyusunan Modul Ajar.pptx
3. Penyusunan Modul Ajar.pptx3. Penyusunan Modul Ajar.pptx
3. Penyusunan Modul Ajar.pptxnanda343568
 
Penyusunan Modul Ajar untuk guru dan .pdf
Penyusunan Modul Ajar untuk guru dan .pdfPenyusunan Modul Ajar untuk guru dan .pdf
Penyusunan Modul Ajar untuk guru dan .pdfAriefFadlillah
 
Modul portofolio
Modul portofolioModul portofolio
Modul portofolioregita sari
 
Buku ajar-pengemb-bahan-ajar-paud
Buku ajar-pengemb-bahan-ajar-paudBuku ajar-pengemb-bahan-ajar-paud
Buku ajar-pengemb-bahan-ajar-paudKijoko Gebleg
 
Menulis Bahan dan Buku Ajar
Menulis Bahan dan Buku Ajar Menulis Bahan dan Buku Ajar
Menulis Bahan dan Buku Ajar Bambang Sujanarko
 
822 Modul Ajar KurMer Unsur, Senyawa, dan Campuran.docx
822 Modul Ajar KurMer Unsur, Senyawa, dan Campuran.docx822 Modul Ajar KurMer Unsur, Senyawa, dan Campuran.docx
822 Modul Ajar KurMer Unsur, Senyawa, dan Campuran.docxEnzhoKimmy
 
RPP Bahasa Indonesia kurikulum 2013
RPP Bahasa Indonesia kurikulum 2013RPP Bahasa Indonesia kurikulum 2013
RPP Bahasa Indonesia kurikulum 2013Om Photrot
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase EModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase EModul Guruku
 
RPS Pemahaman tentang Peserta Didik dan Pembelajarannya.pdf
RPS Pemahaman tentang Peserta Didik dan Pembelajarannya.pdfRPS Pemahaman tentang Peserta Didik dan Pembelajarannya.pdf
RPS Pemahaman tentang Peserta Didik dan Pembelajarannya.pdfAhmadBadruzzaman5
 
Materi bahan ajar ratna
Materi bahan ajar ratnaMateri bahan ajar ratna
Materi bahan ajar ratnaPrayudi
 
Pengemb Silabus dan RPP PAI
Pengemb Silabus dan RPP PAIPengemb Silabus dan RPP PAI
Pengemb Silabus dan RPP PAIImam Makruf
 
669617770-Model-Pembelajaran-Versi-Kurikulum-Merdeka.pdf
669617770-Model-Pembelajaran-Versi-Kurikulum-Merdeka.pdf669617770-Model-Pembelajaran-Versi-Kurikulum-Merdeka.pdf
669617770-Model-Pembelajaran-Versi-Kurikulum-Merdeka.pdfsaptari3
 
Modul 2 media
Modul 2 mediaModul 2 media
Modul 2 mediaRiskaAs
 
Model pembelajaran tematik
Model pembelajaran tematikModel pembelajaran tematik
Model pembelajaran tematikKeren Punk
 

Similar to 1. PPT Pengembangan Bahan Ajar - ngoro.pptx (20)

3. Penyusunan Modul Ajar.pptx
3. Penyusunan Modul Ajar.pptx3. Penyusunan Modul Ajar.pptx
3. Penyusunan Modul Ajar.pptx
 
Penyusunan Modul Ajar untuk guru dan .pdf
Penyusunan Modul Ajar untuk guru dan .pdfPenyusunan Modul Ajar untuk guru dan .pdf
Penyusunan Modul Ajar untuk guru dan .pdf
 
Modul portofolio
Modul portofolioModul portofolio
Modul portofolio
 
Buku ajar-pengemb-bahan-ajar-paud
Buku ajar-pengemb-bahan-ajar-paudBuku ajar-pengemb-bahan-ajar-paud
Buku ajar-pengemb-bahan-ajar-paud
 
Menulis Bahan dan Buku Ajar
Menulis Bahan dan Buku Ajar Menulis Bahan dan Buku Ajar
Menulis Bahan dan Buku Ajar
 
7. rpp power point
7. rpp power point7. rpp power point
7. rpp power point
 
822 Modul Ajar KurMer Unsur, Senyawa, dan Campuran.docx
822 Modul Ajar KurMer Unsur, Senyawa, dan Campuran.docx822 Modul Ajar KurMer Unsur, Senyawa, dan Campuran.docx
822 Modul Ajar KurMer Unsur, Senyawa, dan Campuran.docx
 
MACAM BAHAN AJAR
MACAM BAHAN AJARMACAM BAHAN AJAR
MACAM BAHAN AJAR
 
RPP Bahasa Indonesia kurikulum 2013
RPP Bahasa Indonesia kurikulum 2013RPP Bahasa Indonesia kurikulum 2013
RPP Bahasa Indonesia kurikulum 2013
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase EModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E
 
RPS Pemahaman tentang Peserta Didik dan Pembelajarannya.pdf
RPS Pemahaman tentang Peserta Didik dan Pembelajarannya.pdfRPS Pemahaman tentang Peserta Didik dan Pembelajarannya.pdf
RPS Pemahaman tentang Peserta Didik dan Pembelajarannya.pdf
 
Materi bahan ajar ratna
Materi bahan ajar ratnaMateri bahan ajar ratna
Materi bahan ajar ratna
 
Pengemb Silabus dan RPP PAI
Pengemb Silabus dan RPP PAIPengemb Silabus dan RPP PAI
Pengemb Silabus dan RPP PAI
 
modul 1 (1).pdf
modul 1 (1).pdfmodul 1 (1).pdf
modul 1 (1).pdf
 
Modul ajar.pdf
Modul ajar.pdfModul ajar.pdf
Modul ajar.pdf
 
669617770-Model-Pembelajaran-Versi-Kurikulum-Merdeka.pdf
669617770-Model-Pembelajaran-Versi-Kurikulum-Merdeka.pdf669617770-Model-Pembelajaran-Versi-Kurikulum-Merdeka.pdf
669617770-Model-Pembelajaran-Versi-Kurikulum-Merdeka.pdf
 
Modul 2 media
Modul 2 mediaModul 2 media
Modul 2 media
 
Model pembelajaran tematik
Model pembelajaran tematikModel pembelajaran tematik
Model pembelajaran tematik
 
1171366
11713661171366
1171366
 
Pengembangan Bahan Ajar
Pengembangan Bahan AjarPengembangan Bahan Ajar
Pengembangan Bahan Ajar
 

Recently uploaded

KEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptx
KEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptxKEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptx
KEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptxssuserd986061
 
KUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docx
KUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docxKUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docx
KUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docxUlfaBasyarewan
 
PPT Media Pembelajaran Sosiologi XI KM - Bab 3.pptx
PPT Media Pembelajaran Sosiologi XI KM - Bab 3.pptxPPT Media Pembelajaran Sosiologi XI KM - Bab 3.pptx
PPT Media Pembelajaran Sosiologi XI KM - Bab 3.pptxdisnakerkotamataram
 
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptxFail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptxShyLinZumi
 
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptxFAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptxShyLinZumi
 
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...disnakerkotamataram
 

Recently uploaded (6)

KEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptx
KEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptxKEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptx
KEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptx
 
KUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docx
KUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docxKUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docx
KUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docx
 
PPT Media Pembelajaran Sosiologi XI KM - Bab 3.pptx
PPT Media Pembelajaran Sosiologi XI KM - Bab 3.pptxPPT Media Pembelajaran Sosiologi XI KM - Bab 3.pptx
PPT Media Pembelajaran Sosiologi XI KM - Bab 3.pptx
 
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptxFail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
 
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptxFAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
 
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
 

1. PPT Pengembangan Bahan Ajar - ngoro.pptx

  • 1. PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS KARAKTER DAN KEARIFANLOKAL
  • 2. SKENARIO KEGIATAN 2 Memahami Materi Etika Penulisan dan Penyuntingan Memahami Konten dalam CP Memahami Materi Konsep Bahan Ajar Menelaah Sumber Bahan Ajar Memahami Alur Isi Bahan Ajar Menyusun Bahan Ajar
  • 4. Bahan ajar adalah seperangkat materi yang disusun secara sistematis baik tertulis maupun tidak sehingga tercipta lingkungan/suasana yang memungkinkan siswa untuk belajar.
  • 5. 5 •Menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dengan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik, yakni bahan ajar yang sesuai dengan karakteristik dan setting atau lingkungan sosial atau kearifan lokal peserta didik. •Membantu peserta didik dalam memperoleh alternatif bahan ajar di samping buku-buku teks yang terkadang sulit diperoleh. •Memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran. TUJUAN PENYUSUNAN
  • 6. Manfaat bagi guru • Diperoleh bahan ajar yang sesuai tuntutan kurikulum dan sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik, • Tidak lagi tergantung kepada buku teks yang terkadang sulit untuk diperoleh, • Memperkaya karena dikembangkan dengan menggunakan berbagai referensi, • Menambah khasanah pengetahuan dan pengalaman guru dalam menulis bahan ajar, • Membangun komunikasi pembelajaran yang efektif antara guru dengan peserta didik karena peserta didik akan merasa lebih percaya kepada gurunya. • Menambah angka kredit jika dikumpulkan menjadi buku dan diterbitkan.
  • 7. Manfaat bagi Peserta Didik • Kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik. • Kesempatan untuk belajar secara mandiri dan mengurangi ketergantungan terhadap kehadiran guru. • Mendapatkan kemudahan dalam mempelajari setiap kompetensi yang harus dikuasainya
  • 8. Prinsip Pengembangan Bahan Ajar 1. Mulai dari yang mudah untuk memahami yang sulit, dari yang kongkret untuk memahami yang abstrak, 2. Pengulangan akan memperkuat pemahaman 3. Umpan balik positif akan memberikan penguatan terhadap pemahaman peserta didik 4. Motivasi belajar yang tinggi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan belajar 5. Mencapai tujuan ibarat naik tangga, setahap demi setahap, akhirnya akan mencapai ketinggian tertentu. 6. Mengetahui hasil yang telah dicapai akan mendorong peserta didik untuk terus mencapai tujuan
  • 9. Bentuk Bahan Ajar • Bahan cetak seperti: hand out, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur, leaflet, wallchart, • Audio Visual seperti: video/film,VCD • Audio seperti: radio, kaset, CD audio, PH • Visual: foto, gambar, model/maket. • Multi Media: CD interaktif, computer Based, Internet
  • 10. Cakupan Bahan Ajar • Judul, MP, Tujuan Pembelajaran • Petunjuk belajar (Petunjuk siswa/guru) • Tujuan yang akan dicapai(tujuan pada setiap alur) • Informasi pendukung • Petunjuk kerja • Lembar kerja pendalaman materi • Penilaian Terintegrasi pada alur belajar
  • 11. Penyusunan Bahan Ajar Cetak memperhatikan 1. Susunan tampilan, 2. Bahasa yang mudah, 3. Kemudahan dibaca, 4. Materi Pembelajaran, 5. Stimulan, 6. Menguji pemahaman,
  • 12. EVALUASI DAN REVISI Bahan Ajar Cetak • Kelayakan isi, • Kebahasaan, • Penyajian, • Kegrafikaan,
  • 13. 1. Kesesuaian dengan Capaian pembelajaran 2. Kesesuaian dengan perkembangan anak 3. Kesesuaian dengan kebutuhan bahan ajar 4. Kebenaran substansi materi pembelajaran 5. Manfaat untuk penambahan wawasan 6. Kesesuaian dengan nilai moral dan nilai-nilai sosial Komponen Kelayakan Isi mencakup
  • 14. Komponen Kebahasaan mencakup 1. Keterbacaan 2. Kejelasan informasi 3. Kesesuaian dengan kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan benar 4. Pemanfaatan bahasa secara efektif dan efisien (jelas dan singkat)
  • 15. Komponen Penyajian mencakup 1. Kejelasan tujuan yang ingin dicapai 2. Urutan sajian 3. Pemberian motivasi, daya tarik 4. Interaksi (pemberian stimulus dan respon) 5. Kelengkapan informasi
  • 16. Komponen Kegrafikaan mencakup 1. Penggunaan font; jenis dan ukuran 2. Lay out atau tata letak 3. Ilustrasi, gambar, foto 4. Desain tampilan
  • 17. Mendukung Pengenalan dan Eksplorasi Budaya/ Kearifan Lokal Mendukung Penguatan Profil Pelajar Pancasila Spesifikasi Bahan Ajar Mudah digunakan Mendukung Target CP Kekinian/ Berwawasan Global Bahan ajar disusun dengan alur 1. Menetapkan Mapel 2. Menetapkan CP, TP 3. Menetapkan konten 4. Merancang bahan ajar yang mendukung pencapaian CP Dukungan penguatan Profil Pelajar Pancasila dalam bentuk: 1. Memilih salah satu atau lebih Profil Pelajar Pancasila yang dapat dikembangkan dalam pencapaian CP 2. Mensinkronkan langkah pembelajaran dengan dimensi Profil PP yang dipilih Pengenalan Budaya/Kearifan lokan dapat dilakukan dalam bentuk: 1. Menginventarisir budaya dan kearifan lokal lingkup kabupaten/ kecamatan masing-masing 2. Mengelompokkan sesuai kategori (produk unggulan, hasil bumi, dll. 3. Memilih salah satu yang sesuai untuk dikolaborasikan dengan kompetensi yang dikembangkan Konsep kekinian dilakukan melalui: 1. Dukungan paparan video penjelasan materi 2. Mengarahkan rujukan belajar dari online/situs tertentu Mudah digunakan/ Dipahami dilakukan dalam bentuk: 1. Disusun secara hirarki, dari hal sederhana ke komplek, terdekat ke terjauh, dsb. 2. Aktifitas yang sangat memungkinkan dilakukan siswa 3. Petunjuk sederhana DAN MUDAH DIPAHAMI
  • 19.  Melahirkan karya orisinal, bukan jiplakan.  Sebagai orang terpelajar, seharusnya menjaga kebenaran dan manfaat serta makna informasi yang disebarkan sehingga tidak menyesatkan.  Menulis secara cermat, teliti, dan tepat.  Bertanggung jawab secara akademis atas tulisannya.  Memberi manfaat kepada masyarakat pengguna.  Menerima saran-saran perbaikan dari editor  Menjunjung tinggi hak, pendapat atau temuan orang lain.  Menyadari sepenuhnya untuk tidak melakukan pelanggaran ilmiah.  Pelanggaran tersebut diantaranya: - Falsifikasi - Fabrikasi - Plagiarisme Kode Etik Penulis
  • 20. Fabrikasi data Mempabrik data, artinya : Membuat-buat data yang sebenarnya tidak ada atau membuat data fiktif Falsifikasi data Bisa berarti mengubah data sesuai dengan keinginan sendiri, terutama agar sesuai dengan simpulan yang ingin diambil dari sebuah penelitian Plagiarisme Mengambil kata-kata atau kalimat atau teks orang lain Kode Etik Penulis
  • 21.  Melahirkan karya orisinal, bukan jiplakan.  Sebagai orang terpelajar, seharusnya menjaga kebenaran dan manfaat serta makna informasi yang disebarkan sehingga tidak menyesatkan.  Menulis secara cermat, teliti, dan tepat.  Bertanggung jawab secara akademis atas tulisannya.  Memberi manfaat kepada masyarakat pengguna.  Menerima saran-saran perbaikan dari editor  Menjunjung tinggi hak, pendapat atau temuan orang lain.  Menyadari sepenuhnya untuk tidak melakukan pelanggaran ilmiah.  Pelanggaran tersebut diantaranya: - Falsifikasi - Fabrikasi - Plagiarisme Kode Etik Penulis
  • 22. Plagiarisme/Plagiasi ● Plagiarisme berasal dari bahasa Latin: ● Plagiari(us) = “penculik” ● Plagi(um) = “menculik” ● Melihat akar kata di atas, nyatalah bahwa plagiarisme dalam penulisan makalah ilmiah, mengandung unsur ‘penganiayaan’ intelektual karena terjadi pengambilan cara paksa kata- kata/gagasan tanpa seizin pemiliknya. ● Ada berbagai definisi mengenai plagiarisme, namun pada intinya semua menyatakan bahwa plagiarisme merupakan pemanfaatan/penggunaan hasil karya orang lain yang diakui sebagai hasil kerja diri sendiri, tanpa memberi pengakuan pada penciptanya yang asli.
  • 23. Klasifikasi Plagiarisme Klasifikasi mengenai plagiarisme dapat dibuat tergantung dari berbagai aspek pandang:  dari segi substansi yang dicuri,  dari segi kesengajaan,  dari segi volume/proporsi  dari pola pencurian, plagiasi dapat dilakukan kata demi kata, maupun dapat diseling dari berbagai sumber dan dengan kata-kata sendiri (mozaik).
  • 24. Self Plagiarisme • Berdasarkan individu sumber gagasan, ada pula yang dikenal sebagai Auto-plagiarisme/self-plagiarism • Apabila karya sendiri sudah pernah diterbitkan sebelumnya, maka tatkala kita mengambil gagasan tersebut, semestinya dicantumkan rujukan atau sitasinya. • Bila tidak, ini dapat dianggap sebagai auto-plagiarisme atau self- plagiarism. Jenis plagiarisme ini sebenarnya dapat dianggap “ringan”, namun bila dimaksudkan atau di kemudian hari dimanfaatkan untuk menambah kredit akademik, maka dapat dianggap sebagai pelanggaran berat dari etika akademik.
  • 25. Cara menghindari plagiarisme  Memakai, menganalisa, membahas, mengritik atau merujuk hasil karya intelektual orang lain boleh dilakukan selama kaidah pemakaiannya tetap ‘beradab’.  Rangkumlah hasil karya orang lain, atau melakukan parafrase pada bagian khusus dalam teks dengan cara penguraian menggunakan kata-kata sendiri, dan nyatakanlah sumber gagasan dan masukkan sumber-sumber yang dipakai dalam daftar rujukan.  Menggunakan kata-kata asli penulis juga diperkenankan dengan cara memberi tanda kutip pada kalimat-kalimat yang dipakai, selain menyebutkan sumber gagasannya. 
  • 26. Jujur pada diri sendiri.  Memiliki nurani.  Nurani mengalami proses pencerahan.  Menuntun pada sikap terbuka secara ilmiah: - verifikasi - tidak memihak Penulis seharusnya:
  • 27. 1. Copy paste kalimat dari karya ilmiah lain tanpa sistem acuan yang baku 2. Penambahan teks dari karya ilmiah lain 3. Melakukan substitusi kata (sinonim) dari kalimat pada karya ilmiah lain 4. Pengubahan kalimat aktif menjadi pasif atau sebaliknya dari karya lain 5. Paraphrase tanpa acuan, yaitu membuat kalimat lain, tapi idenya sama tanpa sumber acuan Beberapa kasus plagiasi
  • 28. • Terkait dengan tata krama, aturan main, serta pranata menulis • Tulisan mengikuti tata tertib, aturan-aturan baku. • Tulisan Ilmiah: • mengikuti tata aturan ilmiah • berbeda dengan tulisan populer atau tulisan lainnya Arti penting etika kepenulisan
  • 29. Mengapa menulis memerlukan etika? Tulisan merupakan media untuk mengkomunikasikan gagasan kepada orang lain. Kesalahpahaman mengakibatkan pesan yang hendak disampaikan melalui tulisan tidak mengena Kesalahpahaman sering terjadi akibat: - penempatan tanda baca yang tidak sesuai - pilihan kosa kata yang tidak pas - kalimat yang tidak efektif - paragraf yang tidak koheren - tulisan tidak mudah dicerna Etika Kepenulisan
  • 30. Tulisan memperhatikan:  Penggunaan titik, koma, dan tanda-tanda baca lainnya.  Rangkaian kalimat yang baik dan teratur, enak dibaca, mudah dipahami oleh pembaca.  Teknik-Teknik Penulisan:  Kata pembuka dan penutup sesuai proporsi  Mengikuti aturan main penulisan sebagai tulisan ilmiah  Bagian isi (diskusi) lebih dominan dalam tulisan Etika Kepenulisan
  • 32.
  • 33.
  • 34.
  • 35. Penggunaan Huruf Kapital dan Tanda Baca A. Penggunaan Huruf Kapital 1. Awal kalimat 2. Nama orang 3. Nama geografis 4. Awal kutipan 5. Singkatan gelar 6. Awal kata akronim yang dibentuk dari suku kata (ABRI, Puskesmas) B. Penggunaan Tanda Baca Penggunaan tanda titik, koma, tanda tanya, tanda seru, titik dua ditulis rapat dengan kata yang mendahuluinya dan jarak satu spasi dengan kata yang mengikutinya.
  • 36. Kalimat Efektif 1. Subjek tidak didahului preposisi (kata depan) Contoh: Bagi bangsa yang ingin maju, harus membiasakan budaya disiplin. (salah) Bangsa yang ingin maju harus membiasakan budaya disiplin. (Benar)
  • 37. Kalimat Efektif 1. Subjek tidak didahului preposisi (kata depan) Contoh: Bagi bangsa yang ingin maju, harus membiasakan budaya disiplin. (salah) Bangsa yang ingin maju harus membiasakan budaya disiplin. (Benar)
  • 38. Kalimat Efektif 2. Tidak terdapat subjek ganda Contoh: Penyelenggaraan seminar nasional seperti ini, kredibilitas kampus menjadi terangkat. (salah) Melalui penyelenggaraaan seminar nasional seperti ini, kredibilitas kampus menjadi terangkat. (benar)
  • 39. Kalimat Efektif 3. Kata penghubung seperti sedangkan dan sehingga tidak digunakan pada awal kalimat Contoh: Dia sering membeli barang curian. Sedangkan pencurinya adalah kelompok penjahat tersendiri. (salah) Dia sering membeli barang curian, sedangkan pencurinya adalah kelompok penjahat sendiri. (benar)
  • 40. Kalimat Efektif 4. Unsur rincian sejajar atau paralel Contoh: Pemimpin negara yang diktator akan mendatangkan kesengsaraan, ketakutan, dan ketidakadilan.
  • 41. Kalimat Efektif 5. Tidak terjadi pengulangan subjek Contoh: Karena kita melihat fakta, kita harus mengakui kebenaran berita itu. (Salah) Karena melihat fakta, kita harus mengakui kebenaran berita itu.(Benar)
  • 42. Kalimat Efektif 6. Kata penghubung penanda anak kalimat dinyatakan secara eksplisit Contoh: Melihat berbagai kezhaliman yang dilakukan para pejabat di antaranya KKN, kita tidak boleh tinggal diam. (Salah) Setelah melihat berbagai kezhaliman yang dilakukan para pejabat di antaranya KKN, kita tidak boleh tinggal diam. (Benar)
  • 43. Kalimat Efektif 7. Prinsip Efisiensi Kata Contoh: - Para siswa belajar tekun demi untuk mewujudkan masa depan. (salah) - Para siswa belajar tekun demi mewujudkan masa depan anak-anaknya. (Benar)
  • 44. Kalimat Efektif 8. Urutan kata tepat Contoh: - Prestasi gemilang para mahasiswa ITB itu kami segera akan sampaikan kepada Rektor. (salah) - Prestasi gemilang para mahasiswa ITB itu akan segera kami sampaikan kepada Rektor. (benar)
  • 45. Kalimat Efektif 9. Tidak menggunakan kata penghubung yang bertentangan Contoh: Walaupun (Rina) cantik tetapi dia galak sekali. (salah) Walaupun (Rina) cantik dia galak sekali. (Benar)
  • 46. Kalimat Efektif 10. Mengedepankan objek daripada subjek Contoh: Pada bab II akan penulis kemukakan tinjauan pustaka dan landasan teori. (salah) Pada bab II akan dikemukakan tinjauan pustaka dan landasan teori. (Benar)
  • 47. Kalimat Efektif 11. Predikat kata kerja bentuk –kan dengan objek kalimat tidak tersisipi kata lain. Contoh:  Kami sudah sering menjelaskan mengenai pentingnya aktivitas berdimensi keilmuan bagi guru. (salah)  Kami sudah sering menjelaskan pentingnya aktivitas berdimensi keilmuan bagi guru. (Benar)
  • 48. Kalimat Efektif 12. Predikat kalimat tidak didahului kata yang Contoh:  Aktivitas ekstrakurikuler yang mampu menambah nilai lebih bagi para siswa dan lulusan sekolah dasar. (salah)  Aktivitas ekstrakurikuler mampu menambah nilai lebih bagi para siswa dan lulusan sekolah dasar. (Benar)
  • 51.  Kalimat-kalimat dalam paragraf memperlihatkan kesatuan pikiran dan memiliki keterkaitan dengan gagasan utama paragraf.  Gagasan utama diuraikan dalam sebuah kalimat yang disebut kalimat utama.  Dalam kalimat utama terdapat kalimat topik.
  • 52. Awal Paragraf (deduktif) Akhir Paragraf (Induktif) Awal dan Akhir Paragraf Seluruh Paragraf (Naratif) Letak Kalimat Utama
  • 53. Hanya terdapat satu gagasan utama dalam satu paragraph. Tidak ada satu kalimatpun yang menyimpang dari gagasan pokok tersebut Kesatuan Paragraf Agar paragraph menjadi padu, perlu digunakan pengait paragraph, yaitu kata penghubung dan kata ganti Kepaduan Paragraf Paragraf selesai mengungkapkan satu gagasan utama Ketuntasan Paragraf Syarat Paragraf
  • 54. Ekspositoris Deskriptif Argumentatif paragraf yang memaparkan atau menerangkan suatu hal atau objek 01 paragraf yang menggambarkan suatu hal atau objek 02 paragraf yang memberikan alasan tentang suatu hal atau objek 03 Jenis Paragraf
  • 55.  Judul karya tulis ilmiah harus berbentuk frasa, bukan berbentuk kalimat  Judul karya tulis ilmiah ditulis dengan menggunakan huruf awal kapital, kecuali kata depan dan kata penghubung  Judul karya tulis ilmiah tidak diakhiri oleh tanda baca akhir kalimat (tanda titik, tanda tanya, dan tanda seru)  Jika judul karya tulis ilmiah mengandung anak judul, tanda baca titik dua (:) digunakan untuk memisahkan judul dan anak judul Bagaimana Menuliskan Judul?
  • 56. Kutipan yang diungkapkan dengan bahasa dan gaya penulis biasanya disebut kutipan tak langsung, sedangkan yang sama Benar dengan sumber aslinya disebut kutipan langsung. Yang perlu diperhatikan dalam penulisan kutipan langsung: a. Jika kurang dari 5 baris ditempatkan didalam teks di antara tanda petik dengan jarak sama dengan jarak baris dalam teks , yaitu 2 spasi: contoh: Mochtar (1983:43) mengatakan, “bilamana tidak berhasil memperoleh pembeli, maka tidak satupun perusahaan mampu hidup.” Dengan demikian, jelas bahwa pemasaran memegang peranan penting didalam dunia usaha Kutipan
  • 57. b. Jika terdiri dari 5 baris atau lebih ditempatkan di bawah garis terakhir teks yang mendahuluinya. Kutipan diketik tanpa ada tandapetik dengan jarak 1 spasi dan menjorok masuk 5 ketukan dari margin kiri. Contoh : Martaniah (1984:148) menyimpulkan hal tersebut sebagai berikut. Dalam penelitian ini terbukti tidak ada perbedaan yang signifikan dalam motif berkuasa antar remaja yang tinggal di kotamadya, di kota kabupaten, dan di desa. Jadi, hipotesis yang dikemukakan penulis terbukti. Akan tetapi, sebetulnya yang dimaksud oleh penulis tidak hanya sama tingginya, tetapi sama tinggi pada skala tingkat atas. Kutipan
  • 58. c. Jika sumber acuan di dalam bahasa asing, bagian yang dikutip diterjemahkan secara bebas kedalam bahasa indonesia sebagai kutipan tak langsung. Jika terpaksa dikutip langsung pernyataan di dalam bahasa asing itu dikutip sesuai dengan aslinya dan semua unsur bahasa asing diberi garis bawah. contoh: Pengaruh sastra di dalam kehidupan manusia seperti terlihat didalam pernyataan William (1977:2), “The analogy between women and the earth as source of life has always inspire the myth and poems of man…” Kutipan
  • 59. Infographic Style Sumber: Foto Pribadi Aturan Mengambil Gambar dan Cara Mencantumkan Sumbernya Sumber 1.0 dokumen pribadi Gambar 1: Kucing (Sumber: dokumen pribadi) Gunakan salah satu contoh penulisan sumber di atas, dan harus konsisten tidak boleh berganti-ganti dalam satu karya.
  • 60.  Nama penulis/nama lembaga yang menerbitkan jika tidak ada nama penulis  Tahun terbit  Judul pustaka  Kota tempat terbit  Nama penerbit Bagaimana menulis daftar pustaka?
  • 61. Kridalaksana, Harimurti. 2000. Kamus Linguistik. Pusat Bahasa. 2009. Glosarium Keuangan. Jakarta. Semiawan, Cony. 1989. “Perkembangan Sikap Persahabatan pada Anak anak”. Dalam Pertiwi (Juni III). Jakarta. Simanungkalit, Andika. 1999. “Reformasi Kebangsaan”. Dalam Kompas. 17 Juli 1999. Jakarta. Junus, Umar. 1986. “Kebudayaan Minangkabau” Dalam Koencaraningrat (Editor). Manusia dan Kebudayaan Indonesia. Jakarta: Djambatan. Gramedia.com. 19 Juli 2021. Biografi Gus Dur (KH Abdurrahman Wahid) dan Pemikirannya. Diakses pada 1 September 2021, dari https://www.gramedia.com/best-seller/biografi-gus-dur/ Contoh penulisan daftar pustaka?
  • 63. 63 CP memuat Konten dan Kompetensi Setiap Kompetensi dan konten dikembangkan secara bebas sesuai selera tetapi dalam kerangka satu FASE Keluasan, kedalaman, berapa jumlah bahan ajar yang dibuat diserahkan sepenuhnya kepada tim masingmasing Dalam konteks pengembangan materi, sumber belajar berbasis kearifan lokal perlu diintegrasikan sesuai kebutuhan
  • 64. APAIAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA CAPAIAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA APAIAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA Pembelajaran bahasa Indonesia merupakan pembelajaran literasi untuk berbagai tujuan berkomunikasi dalam konteks sosial budaya Indonesia Model Utama Pembelajaran Bahasa Indonesia adalah pedagogi genre membangun konteks (explaining, building the context), pemodelan (modelling), pembimbingan (joint construction), pemandirian (independent construction)
  • 65. Karakteristik Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Karakteristik Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Mata pelajaran Bahasa Indonesia mencakup kemampuan reseptif (menyimak, membaca dan memirsa) dan kemampuan produktif (berbicara dan mempresentasikan, menulis). Mata pelajaran Bahasa Indonesia menggunakan pendekatan berbasis genre melalui pemanfaatan beragam tipe teks dan teks multimodal (lisan, tulis, visual, audio, audiovisual). Mata pelajaran Bahasa Indonesia dibelajarkan untuk meningkatkan: a. kecakapan hidup peserta didik dalam mengelola diri dan lingkungan; b. kesadaran dan kepedulian peserta didik terhadap lingkungan alam, sosial, dan budaya. Karakteristik Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
  • 69. Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
  • 70. Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
  • 72. 72
  • 73. Peserta didik mampu bersikap menjadi pembaca dan pemirsa yang menunjukkan minat terhadap teks yang dibaca atau dipirsa. Peserta didik mampu membaca kata-kata yang dikenalinya sehari-hari dengan fasih. Peserta didik mampu memahami informasi dari bacaan dan tayangan yang dipirsa tentang diri dan lingkungan, narasi imajinatif, dan puisi anak. Peserta didik mampu memaknai kosakata baru dari teks yang dibaca atau tayangan yang dipirsa dengan bantuan ilustrasi. Peserta didik mampu bersikap menjadi pembaca dan pemirsa yang menunjukkan minat terhadap teks yang dibaca atau dipirsa. Peserta didik mampu membaca kata-kata yang dikenalinya sehari-hari dengan fasih. Peserta didik mampu memahami informasi dari bacaan dan tayangan yang dipirsa tentang diri dan lingkungan, narasi imajinatif, dan puisi anak. Peserta didik mampu memaknai. Peserta didik mampu berbicara dengan santun tentang beragam topik yang dikenali menggunakan volume dan intonasi yang tepat sesuai konteks. Peserta didik mampu merespons dengan bertanya tentang sesuatu, menjawab, dan menanggapi
  • 75. No Sumber Dukungan Bahan Ajar 1. Kearifan Lokal Makanan … 2. Hasil Alam … 3. Wisata Alam/Bangunan/Wisata … 4. Budaya Lokal/Perilaku Beragama yang khas … 5. Profil peraih prestasi/Tokoh Nasional dari setempat … 6. … 7. … Menganalisis Sumber Bahan Ajar
  • 76. Menganalisis Sumber Bahan Ajar No Sumber Dukungan Bahan Ajar 1. Buku K-13 … 2. Buku Sekolah Elektonik … 3. Bahan Bacaan Lain (majalah, dll.) … 4. Internet … 5. Lingkungan Sekitar … 6. Lineart sesuai kebutuhan … 7. …
  • 78. CAPAIAN PEMBELAJARAN Elemen TP ALUR ANALISIS PENYUSUNAN BAHAN AJAR MATERI Mata Pelajaran BAHAN AJAR
  • 79. Pola sajian Bahan Ajar versi Dindikbud Jombang ‘’ MERDEKA’’ • Mulai dari diri = Ayo Berpendapat • Eksplorasi konsep = Ayo Cari Tahu • Ruang Kolaborasi = Bersama Kita Bisa • Demonstrasi Kontektual = Ayo Mencoba • Eloborasi = Kini Aku Tahu • Koneksi antar materi = Aku Paham • Aksi Nyata = Aku Beraksi
  • 80. FASE Mapel A Elemen Mapel B Mapel C Mapel D Mapel E Mapel F CP MATERI Menjawab beberapa pertanyaan pemantik yang disajikan memahami materi dan/atau video dan menjawab pertanyaan dalam kelompok yang berkaitan dengan materi yang sedang dipelajari Diskusi tentang apa yang menjadi pokok bahasan untuk dalam konteks pendalaman materi Mengaktualisasikan penguasaan materi dalam bentuk menyelesaikan tugas membuat karya visual seperti artikel, video, komik, poster, lagu, puisi, dan sebagainya Menjawab dan mengelaborasi pertanyaan pemantik Merangkum/mengompilasi materi dalam satu kesatuan tugas mandiri Menyusun praktik riil hasil belajar/ mengaplikasikan konsep materi yang telah dipahami dalam kontek kehidupan sehari har TP BAHAN AJAR
  • 81. Contoh Analisis Kurikulum Mata Pelajaran : …. Fase : A Elemen Capaian Pembelajatan Tujuan Pembelajaran Materi Pembelajaran Jenis Bahan Ajar ... ... ... ... ...