4. MEMBUDAYAKAN
POLA HIDUP SEDERHANA
&
MENYANTUNI DHUAFA
Anda
Menganalisa
Q.S. al-Furgan (25): 67 tentang kesederhanaan,
Q.S. al-Isra' (17): 26-30 tentang kesederhanaan dalam hidup
Q.S. al-Qashash (28): 79-82, Q.S. al-Baqarah (2): 177
tentang beberapa macam kebajikan
Q.S. al-Ma`un (107): 1-7 tentang bermegah-megahan di dunia
Hadis riwayat Ibnu Majah dan Ahmad dari Abdullah bin Amru
tentang larangan berlebih-lebihan
6. ‘Ibâd al-Rahmân= hamba Dzat Yang Maha Penyayang
dalam soal harta memiliki sifat yang spesifik
Sifat mereka dalam soal harta:
1. tidak bersifat isrâf dan tabdzîr, yakni
membelanjakan harta dalam kemaksiatan;
2. tidak iqtâr (kikir, bakhil), yakni enggan
menginfakkan harta dalam ketaatan;
Hanya membelanjakan harta mereka dalam ketaatan.
9. [1] “apabila kamu tidak dapat melaksanakan perintah Allah
seperti yang tersebut dalam ayat 26, Maka Katakanlah
kepada mereka perkataan yang baik agar mereka tidak
kecewa lantaran mereka belum mendapat bantuan dari
kamu. dalam pada itu kamu berusaha untuk mendapat
rezki (rahmat) dari Tuhanmu, sehingga kamu dapat
memberikan kepada mereka hak-hak mereka”.
“janganlah kamu terlalu kikir, dan jangan pula terlalu
Pemurah”.
10. “Islam menghendaki agar umatnya berada pada posisi tengah
dengan menseimbangkan antara pemenuhan kebutuhan dunia
dan akhirat, dan dunia sebagai sarana mencapai akhirat”
“ Sikap yang terbaik kaitannya dengan penggunaan harta yang
diperoleh adalah hemat . yakni keadaan tengah pada dua posisi
yaitu tidak boros dan tidak kikir”
“Harta yang dibelanjakan di jalan Allah tidak akan berpengaruh
pada habisnya harta tersebut. Harta akan bersih, tumbuh dan
berkembang lebih banyak dan memberi manfaat bagi pelakunya”
14. menurut mufassir: Qarun keluar dalam
satu iring-iringan yang lengkap dengan
pengawal, hamba sahaya dan inang
pengasuh untuk memperlihatkan
kemegahannya kepada kaumnya.
15.
16. MEMBUAT KAMUS TEMATIK MINI
Surat Al Baqoroh 177
ARABINDONESIAARABINDONESIA
17. Tekun adalah salah satu kunci sukses dan keselamatan hidup manusia.
Ketidaksabaran akan membuat seseorang akan hidup gelisah dan tidak
tenang. Ketidaksabaran bahkan dapat membawa akibat yang lebih fatal,
yang pada akhirnya akan menghancurkan ketenangan dan kedamaian.
Sabar. Orang yang ingin mendapatkan kebaikan harus bersifat sabar
dalam segala situasi, seperti dalam kesempitan, ataupun kesusahan
Selalu menepati janji. Ornag yang baik adalah orang-orang yang selalu
menepati janjinya apabila dia berjanji, baik janjinya kepada Allah dan
Rasul-Nya sebagai konsekuensi syahadatnya, ataupun janji yang dibuat
sesama manusia, seperti janji-janji untuk bertemu, janji untuk membayar
utang dan lain-lain.
Menunaikan zakat kepada yang berhak menerimanya. Di dalam Al-
Qur’an apabila disebutkan perintah mendirikan salat selalu pula diiringi
dengan perintah menunaikan zakat, karena antara salat dan zakat terjalin
hubungan yang sangat erat dalam melaksanakan kebaktian dan kebajikan,
salat adalah pembersih jiwa, sedangkan zakat adalah pembersih harta.
Mendirikan salat, artinya melaksanakan pada waktunya dengan khusyu’
lengkap dengan rukun-rukunnya dan syarat-syaratnya.
Adanya kemampuan untuk memberikan sebagian harta kesayangan
kepada orang-orang yang membutuhkannya yaitu karib-kerabat, anak
yatim, orang-orang miskin, musafir yang terlantar karena kehabisan bekal
di perjalanan, dan orang-orang yang meminta-minta karena ketiadaan
harta karena untuk keperluan pembebasan hamba sahaya ataupun untuk
menghilangkan perbudakan.
Iman (keyakinan) terhadap adanya Allah SWT hari pembalasan malaikat-
malaikat, kitab-kitab yang diiturunkan oleh Allah melalui para utusan-
Nya, serta iman terhadap adanya nabi-nabi Allah. Iman terhadap adanya
Allah SWT menyebabkan manusia merasa bahwa segala gerak geriknya
selalu diawasi dan diketahui oleh Dzat Yang Maha Kuasa itu. Bahkan
tidak hanya perbuatannya, tetapi juga isi hatinya dan semua yang terlintas
dalam alam pikirnya.
18.
19. riya ialah melakukan sesuatu amal perbuatan
tidak untuk mencari keridhaan Allah akan tetapi
untuk mencari pujian atau kemasyhuran di
masyarakat.
Pada ayat terakhir, sebagian Mufassirin
mengartikan: enggan membayar zakat.
20. Dalam ayat di atas anjuran untuk memuliakan
anak yatim, orang miskin.
Menjaga shalat, dan selalu perhatian padanya.
Perintah untuk ikhlas atas semua pekerjaan.
Anjuran untuk berbuat kebaikan sekecil apapun
21. َبْيَتحق اَنَثَّدَح ََيََْي حنْب حدَّمَحُم اَنَثَّدَحِيَيحح ْنَع َةَيعََِل حنْاب اَنَثَّدَح حةِرِافَعَْملا َِّاَّلل ِدْبَع ِنْبِي
ا ِدْبَع ْنَع ِيِلحبحْْلا ِنَْْحَّالر ِدْبَع َِِبأ ْنَعوٍرْمَع ِنْب ََِّّلل
َمَّلَسَو ِهْيَلَع حَّاَّلل ىَّلَص َِّاَّلل َولحسَر ََّنأَالَقَف حأَّضَوَتَي َوحهَو ٍدْعَسِب َّرَمحفَرَّالس اَذَه اَم
ْنحك ْنِإَو ْمَعَن َالَق ٌافَرْسِإ ِوءحضحْولا َِِفأ َالَقَفٍراََ ٍرَََن ىَلَع َت
IBNUMAJAH - 419) : Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin
Yahya berkata, telah menceritakan kepada kami Qutaibah berkata, telah
menceritakan kepada kami Ibnu Lahi'ah dari Huyai bin Abdullah Al Ma'afiri
dari Abi Abdurrahman Al Hubuli dari Abdullah bin 'Amru berkata;
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melewati Sa'd yang sedang
berwudlu, lalu beliau bersabda: "Kenapa berlebih-lebihan! " Sa'd berkata;
"Apakah dalam wudlu juga ada berlebih-lebihan?" beliau menjawab: "Ya,
meskipun engkau berada di sungai yang mengalir ."