Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang kajian akhlak yang dilakukan di Masjid Raya Pondok Indah.
2) Pembicara menjelaskan hubungan antara iman, aqidah, perilaku, habit dan budaya.
3) Akhlak mulia adalah memberi rahmat kepada semua makhluk, bukan hanya manusia.
7. 7
mind heart
َْمُهَلَ َونُكَتَفَ ِضْرَ ِْيَاْلفَُواريَِسيَْمَلَفَأَاَهَِب َونُلِقْعَيٌَوبُلُقَىَمْعَتَ َاََلَهَّنِإَفَاَهَِبَُونعَمْسَيٌَانَذَآ ْوَأ
َ ِورُدُّصِيَالفَِيتَّلَاُوبُلُقْىَالَمْعَتَ ْنِكَل ََوُراَصْبَ ْاْل(46ََ)
46. Maka Apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka
mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau
mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar?
karena Sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang
buta, ialah hati yang di dalam dada. (QS. al-hajj (22): 46)
THINKING FEELING
15. OPTIMALISASI THINKING DENGAN
MENEKAN HATI/ JIWA MENJADI TENANG
َُةَّنِئَمُْطمَْالُسْفَّناَالَهُتَّيَاَأَي(٢٧)ًََّةي ِض ْرَمًَةَي ِاضََرِِّكبَىَرَلِيَإِعِج ْار(٢٨)
27. Hai jiwa yang tenang.
28. Kembalilah kepada Tuhanmu
dengan hati yang puas lagi diridhai-
Nya. (QS. Al-Fajr (89): 27-28)
15
23. Bazzar meriwayatkan dari Annas bahwa Nabi
saw bersabda dalam sebuah hadits qudsi:
“Allah azza wa jalla berfirman; “Shalat yang
Kuterima hanyalah dari seseorang yang tunduk
akan kebesaran-Ku, tidak bersikap sombong
terhadap makhluk-Ku, dan tidak terus menerus
bermaksiat kepada-Ku. Waktu siang digunakan
untuk zikir kepada-Ku dan ia menaruh belas
kasihan kepada orang miskin, ibnu sabil, janda
dan orang yang ditimpa bencana.
23
24. Orang itu akan bercahaya-cahaya bagaikan
cahaya matahari, Ku pelihara ia dengan
kemuliaan-Ku, Ku serahkan penjaganya kepada
malaikat-Ku, Kuberi ia cahaya dalam kegelapan
serta kesabaran menghadapi kebodohan orang.
Perumpamaannya di antara makhluk-makhluk
lain tidak ada bedanya bagaikan surga Firdaus
di antara surga-surga lainnya.’”
LANJUTAN
24
27. َْمُهْتَداََُزهُتاَيَآْمِْهيَلَعَ ْتَيِلُتَاَذِإ ََوْمُهُبوُلُقَ ْتَلِج ََوُ ََّهللاَِركُاَذَذَِإ َِينذََّالَونُنِم ُْؤمْاَالَمَّنِإيِإَ َونُلَّك َوَتَيَْمِِّهبَىَرَلَع َاَوًناَم(٢ )َ َِينذَّال
َ َونُقِفْنُيَْمُهاَنْقَزََّاَرمِم ََوَةَّالصَال َُونمِيقُي(٣ ) ٌَميِرَكٌَق ْز ِر ََوٌةَِرفْغَم ََوْمِِّهبََرَدْنِعٌَاتَجََردَْمُهَلَاًّقََح َونُنِم ُْؤمَْالُمُهََكِئَلوُأ(4 )
2. Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah
mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati
mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya
bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya
kepada Tuhanlah mereka bertawakal.
3. (yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat dan yang
menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan
kepada mereka.
4. Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-
benarnya. mereka akan memperoleh beberapa derajat
ketinggian di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezki
(nikmat) yang mulia. (QS. Al-Anfal (08): 2-4)
27
31. ُوبُلُقْال ُّنِئَمْطَت ِ ََّّللا ِرْكِذِب الَأ ِ ََّّللا ِرْكِذِب ْمُهُبوُلُق ُّنِئَمْطَتَو واُنَمآ َينِذَّلا(٢٨)
28. (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati
mereka menjadi tenteram dengan mengingat
Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-
lah hati menjadi tentram.
(Qs. Ar-Ra’du (13): 28)
IMAN ZIKIR JIWA YANG
TENANG
31
32. َاًعوُلَهَ َقِلُخَ َانَسْنَاإل َّنِإ(١٩(َاَذِإَاًعوُزََجُّرَّشَُالهَّسَم(٢٠)َاَذِإ َو
َاًعوُنَمَُرْيَخَُْالهَّسَم(٢١)َ َينِّلَصُمَْلَالِإ(٢٢)َىَلَعَْمُهَ َينِذَّلا
َ َُونمِئاَدَْمِهِتالَص(٢٣)
19. Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat
keluh kesah lagi kikir. 20. apabila ia ditimpa
kesusahan ia berkeluh kesah, 21. dan apabila ia
mendapat kebaikan ia Amat kikir, 22. kecuali
orang-orang yang mengerjakan shalat, 23. yang
mereka itu tetap mengerjakan shalatnya.
(Qs. Al-Ma’arij (70): 19-23)
32