3. Manajemen global adalah segenap aktivitas manusia
dalam organisasi denganmenggunakan bantuan sumber daya
dan fasilitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan secara
keselirihan. Orang yang memegang pimpinan disebut
manager atau pemimpin, pembina, pengelola, direktur, dan
pengurus.
4. Menurut Drucker (1984), dalam cara pelaksanaan manajemen global pada organisasi
sangat dipengaruhi oleh ciri-ciri nasional, tradisional, sejarah nasional dan kadang
ditentukan hal tertentu. Dengan demikinan dalam praktiknya, patriotisme dan budaya
bangsa serta lingkungan turut mempengaruhinya dan tak dapat diabaikan agar
manajemen global dapat diterapkan dan berjalan secara efektif.
Budaya bisa mempengaruhi praktik-praktik manajemen,terutama wilayah ASEAN yang
kental dengan budaya ketimurannya. Hal ini diungkapkan oleh Joseph M. Putti (1991),
bahwa “The cultural roots in these countries (ASEAN) are stronges and influences
various of life, including the practice of management”. Di negara-negara maju
manajemen dihargai tinggi secara khusus dan profesional. Dari budaya itu
mempengaruhi gaya (style) manajemen yang membawa keberhasilan dalam
pelaksaan praktik manajemen.
Hofstede (1997) meyakini bahwa nilai budaya dan praktik manajemen harus
konsisten satu sama lain, dari praktik yang berhasil di suatu budaya mungkin tidak
dapat berjalan dengan baik di tempat lain.
5. 1. Manajemen Sumber Daya Manusia Global
Proses rekruitmen dan seleksi tenaga kerja tidak lagi terbatas pada satu negara saja, tetapi
berasal dari berbagai negara. Sisi positifnya, masyarakat lokal dimana perusahaan multinasional
tersebut beroperasi dapat terekrut untuk bekerja dalam perusahaan multinasional tersebut. Sisi
negatifnya, adalah jika kualifikasi yang dimiliki masyarakat local tidak memenuhi kualifikasi yang
dipersyaratkan oleh perusahaan multinasional tersebut, sehingga masyarakat local tidak dapat
bersaing dengan calon tenaga kerja lain yang berasal dari negara lain. Akhirnya, masyarakat local
hanya dapat terserap sebagai tenaga kerja yang tanpa keahlian (unskilled labor) yang pada umumnya
bekerja sebagai buruh kasar.
2. Manajemen Operasi Global
Proses penentuan lokasi produksi, desain pabrik, pembelian bahan baku produksi, hingga
pendistribusian barang jadi tak lagi terbatas di satu negara. Hal ini memberikan konsekuensi adanya
proses pengaturan produksi yang tidak mudah, karena akan berkaitan erat dengan berbagai regulasi
antarnegara yang berbeda-beda.
6. 3. Manajemen Keuangan Global
Kegiatan pendanaan dan investasi tidak saja terbatas pada satu negara. Konsekuensinya, akan terjadi transaksi keuangan
yang melibatkan paling tidak tiga jenis mata uang yang berbeda. Perbedaan nilai tukar yang berubah-ubah akan
menyebabkan manajemen keuangan sebuah perusahaan multinasional juga perlu memahami dampak perbedaan nilai tukar
ini terhadap proses penganggaran yang mereka lakukan, pencatatan transaksi, penyusunan laporan keuangan, pembayaran
kewajiban, hingga berbagai upaya yang harus dilakukan untuk mengantisipasi resiko akibat terjadinya fluktuasi nilai tukar
antarmata uang asing dan juga perubahan kebijakan mengenai keuangan di berbagai negara.
4. Manajemen Pemasaran Global
Perusahaan perlu memahami bahwa produknya akan dipasarkan ke berbagai negara di belahan dunia. Oleh karena itu,
perilaku konsumen dan kepuasan konsumen di berbagai negara akan sangat berbeda-beda. Selain itu, strategi pemasaran
yang harus diterapkan di berbagai negara juga perlu mengikuti budaya yang berbeda-beda.
5. Manajemen Informasi Global
Perusahaan multinasional perlu memiliki semacam system informasi yang mampu mengolah berbagai informasi global yang
dibutuhkannya dari waktu ke waktu agar keputusan yang diambil senantiasa tepat. Informasi mengenai pasar, pesaing,
harga, regulasi, hingga informasi mengenai budaya masyarakat setempat perlu dikelola dengan baik oleh sebuah
perusahaan multinasional.
7. 1. Manajemen Barat ( Amerika)
Aspek positif: efisien, disiplin, sadar
akan waktu dan penghormatan terhadap
inisiatif individu.
Aspek negatif: manusia diperlakukan
seperti mesin dan masyarakatnya yang
konsumtif.
2. Manajemen Jepang
Aspek positif: solidaritas terhadap kelompok
(perusahaan) yang tinggi, dedikasi,
kesetiaan, displin diri, nasionalisme yang
tinggi dan penghormatan terhadap yang
lebih senior.
Aspek negatif: oportunities, sangat tertutup,
dan agak angkuh.
3. Manajemen Cina
Aspek positif: memegang teguh janji,
ulet, tekun, hormat, dan solidaritas
kelompok (suku).
Aspek negatif: kikir, menghalalkan
segala cara untuk mencapai tujuan,
tertutup, dan terlalu materialis.
4. Manajemen Indonesia
Manajemen di Indonesia dinilai bersifat
rutin, formalistik, kurang tersentralisasi,
kurang berkomunikasi tugas, umumnya
lebih dikoordinasi melalui rencana
daripada saling menyesuaikan atau
umpan balik, namun tidak seluruhnya
birokratis.
8. Adapun 6 area sumber daya manusia
internasional manajemen yang telah
dikenali yaitu:
1. Strategis manajemen internasional
human resource
2. Pengembangan karyawan dan
efektivitas dan orgnisatoris
3. Susunan kepegawaian global
4. Manajemen tugas internasional
5. Ganti rugi global dan manfaat
6. Peraturan dan hubungan dengan
pegawai internasional
9. 1. Mengekspor
Pendekatan untuk menjadi global dengan cara membuat produk di dalam negeri dan menjual ke luar negeri.
2. Mengimpor
Pendekatan untuk menjadi global dengan cara menjual produk dari negara lain di dalam negeri.
3. Melakukan lisensi
Pendekatan untuk menjadi global oleh organisasi pabrikan yang meliputi memberikan kepada organisasi
lain hak untuk menggunakan merek, teknologi, atau spesifikasi produk.
4. Franchising (Perwaralabaan)
Pendekatan untuk menjadi global oleh organisasi jasa yang meliputi memberikan kepada organisasi lain
hak untuk menggunakan merek teknologi, atau spesifikasi produk sama seperti melakukan lisensi.
10. 5. Aliansi strategi
Pendekatan untuk menjadi global dengan melibatkan
kemitraan antara organisasi tertentu dengan perusahaan
asing dimana keduanya berbagi sumber daya dan
pengetahuan guna mengembangakn produk baru atau
membangun fasilitas produksi.
6. Joint Venture (Usaha Patungan)
Pendekatan untuk menjadi global yang merupakan aliansi
strategis tertentu dimana rekannya setuju untuk membentuk
organisasi yang terpisah dan independen untuk mencapai
tujuan bisnis tertentu.
7. Foreign Subsidiary (Anak Perusahaan Luar Negeri)
Pendekatan untuk menjadi global yang mencakup investasi
langsung di negara asing dengan mencirikan fasilitas
produksi atau kantor yang terpisah atau independen.