1. Dokumen ini membahas tentang komponen konstruksi pelabuhan dan tahapan penyelenggaraan proyek konstruksi pelabuhan mulai dari perencanaan, studi kelayakan, perancangan, pelaksanaan, hingga pemeliharaan.
4. KOMPONEN
KONSTRUKSI
Pondasi :
Jenis Pondasi: Caisson, Tapak, dan Menerus
Pondasi Bor Pile (Caissons): pondasi
caissons baisanya dibangun di
dalam tanah, tepatnya di
permukaan tanah. Selain itu,
pondasi yang satu ini ditempatkan
pada kedalaman sesuai dengan
kebutuhan dengan cara membuat
sebuah lubang. Untuk membuat
pondasi ini, digunakan sitem
pengukuran tanah dengan cara
pengeboran. Sedangkan untuk
pondasi tapak dan menerus sudah
sangat sering kita jumpai.
1. Struktur Bawah:
Pondasi
5. KOMPONEN
KONSTRUKSI
2. Struktur Atas
Kolom
Plat Lantai
Balok
Struktur utama (kolom, balok, rangka atap) garasi (steiger)
speedboat pengawasan SDKP terbuat dari baja profil, beton atau
bahan lainnya dengan jenis dan ukuran sesuai desain perencanaan.
Atap menggunakan penutup zincalum atau bahan lain yang sesuai
dengan kondisi di lapangan.
8. Tahapan Penyelenggaraan
Konstruksi Dan Pihak-
pihak Yang Terlibat Pada
Masing-masing Tahapan
Dari Proyek Konstruksi
1. Tahap Perencanaan
2. Tahap Studi Kelayakan (Studi Kelayakan)
3. Tahap Penjelasan (Briefing)
4. Tahap Perancangan (Desain)
5. Tahap Pengadaan/Pelelangan
(Pengadaan/Tender)
6. Tahap Pelaksanaan (Konstruksi)
7. Tahap Pemeliharaan dan Persiapan
Penggunaan (Maintenance & Start Up)
9. Tahap Perencanaan
Semua proyek konstruksi biasanya dimulai dari gagasan atau rencana
dan dibangun berdasarkan kebutuhan (need). Pihak yang terlibat adalah
pemilik.
10. Tahap Studi Kelayakan (Studi Kelayakan)
Pada tahap ini adalah untuk meyakinkan pemilik proyek bahwa proyek
konstruksi yang diusulkan layak untuk dilaksanakan.
Kegiatan yang dilaksanakan :
1. Menyusun rancangan proyek secara kasar dan membuat estimasi biaya
2. Meramalkan manfaat yang akan diperoleh
3. Menyusun analisis kelayakan proyek
4. Menganalisis dampak lingkungan yang akan terjadi
Pihak yang terlibat adalah konsultan kelayakan atau konsultan
manajemen konstruksi (MK)
11. Tahap Penjelasan (Briefing)
Pada tahap ini pemilik proyek menjelaskan fungsi proyek dan biaya yang dikeluarkan
sehingga konsultan perencana dapat dengan tepat menggambarkan keinginan pemilik.
Kegiatan yang dilaksanakan :
1. Menyusun rencana kerja dan menunjuk para perencana dan tenaga ahli
2. Mempertimbangkan kebutuhan pemakai, keadaan lokasi dan lapangan, merencanakan rencana, taksiran biaya, persyaratan
mutu.
3. mencakup ruang lingkup kerja, jadwal, serta rencana pelaksanaan
4. Membuat sketsa dengan skala tertentu sehingga dapat menggambarkan denah dan batas-batas proyek.
Pihak yang terlibat adalah pemilik dan Konsultan Perencana.
12. Tahap Perancangan (Desain)
Pada tahap ini adalah melakukan perancangan (design) yang lebih mendetail sesuai dengan
keinginan dari pemilik. Seperti membuat Gambar rencana, spesifikasi, rencana anggaran
biaya (RAB), metode pelaksanaan, dan sebagainya. Kegiatan yang dilaksanakan :
1. Mengembangkan proyek ikthisiar menjadi penyelesaian akhir
2. Memeriksa masalah teknis.
3. Persetujuan akhir dari pemilik proyek
Mempersiapkan :
1. Rancangan terinci
2. Gambar kerja, spesifikasi dan jadwal
3. Daftar kuantitas
4. Taksiran biaya akhir
13. Tahap Perancangan (Desain)
Pihak yang terlibat adalah konsultan perencana, konsultan MK, konsultan rekayasa nilai
dan atau konsultan surveyor kuantitas.
14. Tahap Pengadaan/Pelelangan (Pengadaan/Tender)
Pada tahap ini bertujuan untuk mendapatkan kontraktor yang akan mengerjakan proyek
konstruksi tersebut, atau bahkan mencari sub kontraktornya. Kegiatan yang dilaksanakan :
1. Prakulaifikasi
2. Dokumen Kontrak
Pihak yang terlibat adalah pemilik, pelaksana jasa konstruksi (kontraktor), konsultan MK.
15. Tahap Pelaksanaan (Konstruksi)
Tujuan pada tahap ini adalah mewujudkan bangunan yang dibutuhkan oleh pemilik proyek
yang telah dirancang oleh konsultan perencana dalam batasan biaya, waktu yang telah
disepakati, serta dengan mutu yang telah disyaratkan. Kegiatan yang dilaksanakan adalah
merencanakan, mengkoordinasikan, mengendalikan semua operasional di lapangan :
1. Perencanaan dan pengendalian
2. Jadwal waktu pelaksanaan
3. Organisasi lapangan
4. tenaga kerja
5. Peralatan dan bahan
16. Tahap Pelaksanaan (Konstruksi)
Kegiatan perencanaan dan pengendalian adalah:
1. Perencanaan dan pengendalian
2. Jadwal waktu pelaksanaan
3. Organisasi lapangan
4. tenaga kerja
5. Peralatan dan bahan
Kegiatan Koordinasi
1. Mengkoordinasikan serunya kegiatan pembangunan
2. Mengkoordinasi para sub kontraktor
Pihak yang terlibat adalah Konsultan Pengawas dan atau Konsultan MK, kontraktor, Sub
Kontraktor, suplier dan instansi terkait.
17. Tahap Pemeliharaan dan Persiapan Penggunaan
(Maintenance & Start Up)
Tujuan pada tahap ini adalah untuk menjamin agar bangunan yang telah sesuai
dengan dokumen kontrak dan semua fasilitas bekerja sebagaimana mestinya.
Kegiatan yang dilakukan adalah :
1. Mempersiapkan data-data pelaksanaan, baik berupa data-data selama pelaksanaan
maupun gambar pelaksanaan (as build drawing)
2. Meneliti bangunan secara cermat dan memperbaiki kerusakan-kerusakan
3. Menyiapkan petunjuk operasional/pelaksanaan serta pedoman pemeliharaan.
4. Melatih staf untuk melaksanakan pemeliharaan
Pihak yang terlibat adalah Konsultan Pengawas/MK, pemakai, pemilik